KINERJA LULUSAN
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KAMPUS BANDUNG
TESIS
Diajukan Kepacla Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Program Pasca Sarjana
Biclang Studi Adtninistrasi Pendidikan
Oleh:
Sedarmayanti
NPM. 9232012PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
ABSTRAK
KINERJA LULUSAN
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KAMPUS BANDUNG
Oleh
Sedarmayanti
Pengembangan sumber daya manusia, agar dapat
mewujudkan kinerja yang baik dan produktif, memerlukan
suatu tahapan proses pengembangan melalui tenaga kerja
terdidik, terlatih, profesional, mandiri dan kreatif
serta inovatif.
Usaha untuk mewujudkan manusia yang mampu
menun-jukkan kinerja yang baik dan produktif, tidak dapat
lepas dari peran pendidikan, terutama jenjang pendidian
tinggi. Jenjang pendidikan tinggi berorientasi pada
penyiapan tenaga kerja yang berkemampuan akademis dan
atau profesional. Dengan demikian pendidikan tinggi
menjadi sarana kunci bagi pembangunan bangsa, sehingga
kepeduliar. terhadap peningkatan kualitas jenjang pen
didikan tinggi menjadi tuntutan yang sangat mendesak
agar keluaran yang dihasilkan menjadi investasi sumber
daya manusia yang benar-benar dapat menunjukkar, kinerja
yang baik dan produktif.
Pada kenyataannya, pendidikan tinggi menghadapi
berbagai
masalah
yang
pada
dasarnya
berfocus
pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitias, maka pendidikan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang
strate-gis.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik
untuk meneliti tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis,
dengan
menggunakan pendekatan
kualitatif.
Pengumpulan
data dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan,
melakukan wawancara, dan mengadakan studi dokumentasi.
Dari hasil analisis data ditemukan bahwa, kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam melaksanakan pekerjaan ditempat kerjanya, cangat bervariasi dan secara keseluruhan,
pengembangannya lebih banyak tergantung pada pribadi
masing- masing lulusan. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil jawaban daftar pertanyaan penelitian mengenai
tambahan ilmu pengetahuan, kelancaran pelaksanaan tugas,
pemahaman terhadap situasi/lingkungan kerja, motivasi
untuk lebih berprestasi, rencana pengembangan
organisa-si, dan faktor lain yang mempengaruhi kinerja, serta
ditunjang oleh wawancara yang telah penulis lakukan.
Hasil penelitian terhadap tambahan ilmu
pengeta-huan,
memberi arti bahwa para lulusan menguasai dan
dapat
menyerap
segala
ilmu
pengetahuan
yang
telah
diberikan sewaktu masih kuliah, sehingga mendapatkan
nilai tambah yang cukup memadai.
Hasil penelitian ditinjau dari segi kelancaran
pelaksanaan
tugas mendeskripsikan
bahwa
tidak
selalu
setiap lulusan langsung dapat menunjukkan peningkatan
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas yang lebih atau
kinerja yang lebih dibandingkan dengan pada vaktu raereka
belum lulus. Hal tersebut disebabkan karcna lulusan
tersebut untuk beberapa lama memerlukan waktu untuk
beradaptasi. Disamping itu juga tergantung dari kesempa tan dan wtwinang yang diberikan dan tergantung pula dari
kemampuan pribadi untuk dapat segera menerapkan atau
mengembangkan dalam melaksanakan tugasnya.
Bagi lulusan yang telah mulai diberi kesempatan
untuk menerapkan ilmu/kemampuannya, nampak banyak upaya
yang telah dilakukan oleh para lulusan untuk
meningkat-kan kinerjanya agar dapat lebih baik.
Ditinjau dari segi rencana pengembangan organisasi,
dipersepsik'an cukup positif karena dengan lulusnya
pegawai dari STIA, diharapkan akan berdampak kepada cara
berfikir dan bekerja yang akan lebih sistematis dan
lebih baik, kesempatan untuk memperoleh golongan
katan yang lebih sesuai atau lebih tinggi. Namun
kenya-taannya pada Instansi yang penulis teliti, masih belum
ada kejelasan tentang: penyesuaian golongan kepangkatan
lulusan,
tolok
ukur
sebagai
standar
kinerja,
pedoman/petunjuk, dan uraian kerja,
evaluasi hasil
kerja, relevansi antara perencanaan pengembangan dan
penempatan pegawai lulusan.
Apabila segala kebutuhan pada waktu proses belajar
diupayakan untuk dipenuhi dan berjalan baik serta lancar
terutama terhadap penentuan kurikulum tenaga edukatif,
dan
metoda
mengajar
yang
dipersiapkan
untuk
proses
belajar bagi orang dewasa, maka diharapkan akan
mening-katkan kualitas lulusan.
Bila lulusan sudah dikatakan
berkualitas maka hal tersebut akan berpengaruh kepada
kinerja lulusan yang dapat dilihat pada waktu bekerja.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
PERSETUJUAN DAN PENSAHAN
iv
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH v
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR BAGAN xvi
DAFTAR LAMPIRAN *vi i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Permasalahan 1
1. Latar Belakang Masalah 1
2. Rumusan Masalah 8
B. Tujuan dan Kriteria Keberhasilan
Kinerja 12
C. Pentingnya Penelitian 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 17
A. Konsep Dasar Sistem Pendidikan 17 1. Pengertian dan Pentingnya Pendidi
kan 17
2. Peran Pendidikan 24
3. Peran Pendidikan Tinggi Dalam Pem
bangunan 27
B. Administrasi Pendidikan dan Pengemba
-ngan Sumber Daya Manusia 32
1. Administrasi Pendidikan 32 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia .. 36
3. Pengembangan Pegawai Negeri 40
C. Kinerja dan Produktivitas
43
1. Kinerja
43
2. Produktivitas 51
a. Konsep Produktivitas Secara
Umum 51
b. Produktivitas Pendidikan 61
c. Produktivitas Kerja dan Motivasi
66
d. Faktor yang Mempengaruhi Produk
tivitas Kerja 76
e. Pegawai yang Produktif 84
D. Peran STIA Dalam Mengembangkan Pegawai 90 1. Jenjang Pendidikan dan Batas Kesem
patan Belajar 93
2. Pola Kurikulum .... 94
3. Perkuliahan 95
4 . Evaluasi 9 8
5. Penyusunan Skripsi 102
6. Ijazah 103
7. Penasehat Akademik 104
8. Administrasi Pendidikan 105
9. Penerimaan Mahasiswa 106
10. Pendaftaran 106
11. Sanksi Akademik 107
12. Tenaga Pengajar 108
13. Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ad
ministrasi Lembaga Administrasi
Negara 109
14. Pengembangan Program Kegiatan 109
15. Jumlah Penerimaan dan Lulusan STIA 113
E. Hasil Penelitian Sebelumnya 116
F. Kesimpulan Tinjauan Pustaka 124
BAB III PROSEDUR PENELITIAN 132
A. Metode Penelitian 132
B. Teknik Pengumpulan Data 134
C. Instrumen Penelitian 137
D. Validilitas dan Reliabilitas Instru
-men 141
E. Langkah-langkah Penelitian 142
F. Prosedur Analisis Data 146
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN 148
A. Hasil Pengumpulan Data 148
B. Pembahasan Hasil Penelitian 150 1. Tambahan Ilmu Pengetahuan 151
2. Kelancaran Pelaksanaan Tugas 159
3. Pemahaman Terhadap Situasi/Lingku
-ngan Kerja 162
4. Motivasi Untuk Lebih Berprestasi .. 166 5. Rencana Pengembangan Pegawai dan
Organisasi 170
6. Faktor Lain yang Mempengaruhi
Kinerja 172
C. Kesimpulan Hasil Penelitian 191
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 193
A. Kesimpulan Umum 193
B. Kesimpulan Khusus 195
C. Saran 198
DAFTAR PUSTAKA 2 07
LAMPIRAN 212
RIWAYAT HIDUP PENULIS 256
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Beberapa Faktor untuk Mengetahui Tingkat
Kinerja (Personnel yang tidak Efektif) ... 47
2. Sumber-sumber Utama Kinerja yang tidak
Efektif 48
3. Ikhtisar Perpaduan Pemenuhan Kepuasan
Karyawan dan Organisasi 74
4. Jumlah SKS Yang Boleh Diambil Berdasarkan
Indeks Prestasi 101
5. Rekapitulasi Jumlah Penerimaan dan Lulusan STIA-LAN Kampus Bandung Tahun 1981/1982
1993/1994 114
6. Kisi-kisi Penelitian Kinerja
140
7. Jawaban Responden Terhadap Tambahan Ilmu
Pengetahuan 156
8. Jawaban Responden Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas 160
9. Jawaban Responden Terhadap Pemahaman Ter
hadap Situasi/Lingkungan Kerja
163
10. Jawaban Responden Terhadap Motivasi Untuk
Lebih Berprestasi 166
11. Jawaban Responden Terhadap Rencana Pe
ngembangan Pegawai dan Organisasi
171
12. Jawaban Responden Terhadap Faktor Lain
-Yang Mempengaruhi Kinerja
174
13. Jawaban Responden Terhadap Kurikulum dan
Silabus yang Diterapkan
176
14. Jawaban Responden Terhadap Buku-buku yang
Disediakan di Perpustakaan
178
15. Jawaban Responden Terhadap Tenaga Penga
-jar/Dosen 179
16. Jawaban Responden Terhadap Metode Menga
-jar yang Digunakan 182
17. Jawaban Responden Terhadap Fasilitas
Ruang Kuliah dan Alat Bantu Mengajar .... 184
18. Jawaban Responden Terhadap Ujian dan
Sis-tem Penilian 185
19. Jawaban Responden Terhadap Disiplin yang
Diterapkan Dalam Proses Belajar Mengajar. 191
20. Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Pi
hak Sekretariat 187
21. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden Ter hadap Pertanyaan Penelitian Kinerja
Lulusan STIA-LAN Kampus Bandung 191
DAFTAR BAGAN
Bagan :
1. Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian ..
2. Proses Pendidikan
3. Kerangka Pikir Penerapan Sistem
Manajem-en untuk Keberhasilan Misi PManajem-endidikan ..
4. Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan ..
5. Efisiensi, Efektivitas, Kualitas dan Pro
duktivitas 57
6. Manfaat Peningkatan Produktivitas Pada
Tingkat Individu 60
7. Kriteria Keberhasilan Pendidikan 63
8. Kebutuhan Individual dan Organisasi .... 73
9. Permasalahan Pendidikan 118
xvi
Halaman
10
19
22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : Halaman
1. Struktur Organisasi LAN Perwakilan Jawa
Barat Berdasarkan SK Ketua LAN RI No.
-1202/IX/6/4/1990 212
2. Kurikulum STIA-LAN RI 213
3. Daftar Pertanyaan Untuk Penelitian (Eva
luasi Terhadap Kinerja Lulusan STIA-LAN
Kampus Bandung 215
4. Daftar Pertanyaan Untuk Wawancara Tsr -sturkur Dengan Para Atasan/Pimpinan
dari Lulusan STIA 228
5. T^ulasi Pengisian Daftar Pertanyaan .. 231
6. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap
Daftar Pertanyaan 237
7. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden
Terhadap Daftar Pertanyaan 240
^\0\KAA/
BAB I
PENDAHULUAN
A. PERMASALAHAN
1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional suatu bangsa
tidak hanya
perlu dilandasi oleh investasi fisik,
tetapi harus
pula dilandasi oleh investasi sumber daya manusia
melalui proses pendidikan,
latihan dan pengembangan
yang dikaitkan dan sesuai dengan program dalam
peren-canaan tenaga kerja.
Selain itu perlu pula didorong
oleh perubahan sistem nilai pendukung produktivitas,
yaitu:
etos kerja,
disiplin dan motivasi serta
orien-tasi ke masa depan.
Dalam pengembangan sumber daya manusia produktif
diperlukan suatu tahapan proses pengembangan melalui
tenaga kerja terdidik,
terlatih,
profesional,
mandiri
dan kreatif serta inovatif.Profil, peranan dan tantangan sumber daya manusia
yang berkualitas merupakan suatu masalah yang perlu
dikaji,
terutama dilihat dari perencanaan tenaga
kerja.
Bertitik tolak pada asumsi bahwa untuk mampu
Indonesia dalam pidato kenegaraan, tanggal 16 Agustus
1984 yaitu sebagai berikut:
Yang menjadi andalan utama pembangunan
nasional kita bukanlah kekayaan yang berlimpah
ruah, melainkan kualitas manusia indonesia.
Kualitas manusia Indonesia itulah yang akan
menentukan
berhasil
atau
tidaknya
usaha
kita
untuk tinggal landas nanti.
Terlepas dari pandangan hidup,
latar belakang
budaya, perkembangan sejarahnya, banyak bangsa
yang maju karena berhasil meningkatkan kualitas
manusia, walaupun mereka miskin dengan kekayaan
alam.Dari pidato tersebut, semakin jelaslah kiranya
bahwa sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
kunci untuk mampu tinggal landas.
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk tinggal landas dalam kurun waktu
Jangka Panjang Duapuluh Lima Tahun Kedua,
adalah
merupakan sasaran strategis yang harus dapat dicapai.
GBHN/TAP MPR 11/1988 mengisyaratkan bahwa:
"Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat
dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efek
tif, akan merupakan modal pembangunan yang besar dan
sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembagunan
disegala bidang".
GBHN/TAP MPR 11/1993, mengisyaratkan pula bahwa:
Salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah
manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan
nasional".
Dengan memperhatikan GBHN tahun 1983 dan tahun
1993 tersebut, maka jelaslah bahwa : Apabila sumber
daya manusia tidak dibina dan dikembangkan
kualitas-nya, maka sumber daya manusia dalam jumlah besar tidak
akan menjadi modal pembangunan atau aset nasional,
tetapi akan menjadi beban dan penghambat pembangunan.
Kualitas sumber daya manusia, sangat tergantung
dari kemampuan pengembangan sumber daya manusia, dan
pengembangan sumber daya manusia akan tergantung pada
pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang diperoleh.
Kinerja dan produktivitas tenaga kerja akan
sangat ditentukan oleh program pendidikan dan latihan
serta pengembangan.
Pendidikan dan latihan dilingkungan pegawai
negeri sampai saat ini dirasakan masih belum sempurna
dan belum luas daya jangkaunya sehingga belum
menjadi-kan pegawai negeri mencapai mutu kerja yang tinggi dan
belum tanggap menyerap perkembangan-perkembangan
mutakhir.Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1993 (Bab
VI bagian F butir 41) memberi arahan yang jelas, yaitu
"Pembangunan aparatur negara diarahkan untuk
mewujudkan aparatur negara yang handal serta
mampu melaksanakan keseluruhan penyelenggaraan
tugas pemerintahan umum dan pembangunan dengan
efisien, efektif dan terpadu, yang didukung oleh
aparat negara yang profesional, bertanggung
jawab, bersih dan berwibawa serta menjunjung
tinggi keadilan. Pendayagunaan aparatur negara
terus ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan
kualitas, efesiensi pelayanan dan pengayoman
kepada masyarakat serta kemampuan profesional dan
kesejahteraan aparatnya.
Hal tersebut merupakan
tantangan dan pekerjaan yang harus ditangani.
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (PJP II) yang
menekankan kepada pengembangan sumber daya manusia,
memerlukan pegawai yang berkualitas dan profesional.
Sementara itu masih dirasakan adanya kesenjangan
antara kemampuan profesional aparatur/ pegawai yang
ada pada saat ini, dengan kemampuan profesional yang
diharapkan/diantisipasi untuk melaksanakan PJP n.
Kesenjangan tersebut perlu segera diatasi dengan jalan
meningkatkan kemampuan profesional dan/atau menyiapkan
kader melalui pendidikan yang variatif termasuk
pendidikan tinggi yang secara khusus diselenggarakan
untuk menunjang/mempersiapkan hal tersebut.
Adanya arus globalisasi yang menimbulkan peruba
han lingkungan secara global, regional dan nasional
yang sangat cepat, menjadikan masyarakat antar bangsa
adanya saling ketergantungan satu sama lain senantiasa
dapat menimbulkan masalah yang kompleks dan rumit
sehingga memerlukan wawasan yang luas dalam melakukan
pendekatan dan pemecahannya. Ini menuntut adanya
orientasi baru dalam penyelenggaraan pelayanan atau
layanan administrasi pemerintah dan bisnis, dewasa ini
maupun dimasa yang akan datang.
Belum tercapainya layanan administrasi yang
diperlihatkan/diberikan oleh pegawai negeri secara
optimal, menuntut peningkatan kinerja pegawai negeri
termaksud agar mempunyai wawasan luas dengan tetap
didasarkan oleh nilai-nilai luhur kehidupan bangsa.
Kecenderungan tersebut akan masih berlangsung
lama dimasa depan.
Usaha untuk mewujudkan manusia produktif, tidak
dapat lepas dari peran pendidikan, terutama jenjang
pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi
berorien-tasi pada penyiapan tenaga kerja yang
berkemampuan
akademis dan atau profesional (P.P No. 30/ 1990 Bab II
Pasal 2 ayat 1).
Dengan demikian pendidikan tinggi menjadi sarana
kunci bagi pembangunan bangsa, sehingga kepedulian
terhadap peningkatan kualitas jenjang pendidikan
tinggi menjadi keharusan yang mendesak agar keluaran
yang benar-benar produktif.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitas, perguruan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang
strate-gis. Namun pada kenyataannya, perguruan tinggi
mengha-dapi berbagai masalah yang intinya berfocus pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Rendahnya produktivitas pendidikan antara lain
dibuktikan dengan:
1. Kualitas pendidikan yang masii rendah
2. Pendidikan yang belun relevan dengan kebutuhan
pembangunan akan tenaga terampil
3. Manajemen pendidikan yang belum tertata secara
efisien ( Tilaar, 1991 : 5 )
Permasalahan pokok pendidikan di Indonesic
dewasa mi dan masa mendatang berkisar pad
kualitas produktivitas pendidikan nasional van
masih harus ditingkatkan, baik dari segi prestasi
b"TnH K^1 Segl Pr°SeS atau kemampuan untuk
bertumbuh yang belum mantap ( Engkoswara, 1992 :
i- ~ £. ) .
Disamping itu, dilingkungan perguruan tinggi
terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan, seperti
yang terdapat dalam ketetapan MPR Nomor ll/MPR/1983,
yaitu sebagai berikut:
1. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat
a
a
yang
pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai
masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
Dengan adanya perubahan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat, maka agar lulusan perguruan tinggi dapat
semakin produktif dalam bekerja, mengisyaratkan kepada
perguruan tinggi agar dapat selalu mengantisipasi
aspirasi dan kebutuhan tersebut. Kemauan dan kemampuan
mengantisipasi termaksud, salah satu upayanya
diwujud-kan dalam kesediaan untuk mengadadiwujud-kan studi evaluatif
terhadap lulusan dalam melaksanakan tugas ( bekerja ).
Perlu disadari bahwa dengan kondisi jumlah
penduduk yang besar, apabila kualitas sumber daya
manusia rendah dan tidak optimal pemanfaatannya, maka
hal termaksud bukan lagi menjadi "aset negara" tetapi
justru menjadi "beban negara". oleh sebab itu maka
Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan
Perguruan Tinggi Kedinasan diharapkan dapat lebih
berperan guna mempersiapkan tenaga pembangunan yang
lebih berkualitas.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga pembangunan
yang berkualitas tersebut maka berdasarkan Keputusan
Presiden nomor 34 tahun 1972 tentang pembagian tanggung
"Ketua Lembaga Administrasi Negara bert.ugas dan
bertanggung jawab atas pembinaan pendidikem dan lati
han khusus pegawai negeri "
Untuk melaksanakan Keputusan Presiden tersebut,
maka Lembaga Administrasi Negara telah mendirikan
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia (STIA LAN-RI), yang salah
satu kampusnya berada di Bandung.
STIA sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedina-.
san dihadapkan pada tantangan yang sama,
yaitu pembi
naan aparatur negara melalui pendidikan.
Kondisi obyektif yang ada dewasa ini menjadi
tantangan sekaligus membuka peluang bagi STIA untukmempersiapkan para
lulusannya yang perlu memiliki
wawasan yang luas dan kemampuan profesional dalam
bidang administrasi dan manajemen.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan,
yang salah satunya adalah adanya isu
tentang rendahnya produktivitas pendidikan tinggi,
menunjukkan
adanya
sesuatu
yang
kurang
dalam
penyelenggaraan/pengelolaan perguruan tinggi.
Pada
dasarnya, walaupun hasil pendidikan di STIA mempunyai
riel bagi Instansi pengguna/tempat lulusan bekerja,
asih perlu untuk diketahui/diteliti . Untuk
mem-buktikannya, salah satu upayanya adalah dengan cara
mengadakan evaluasi terhadap kualitas lulusan yang
dapat dilihat atau salah satu caranya dinilai melalui
kinerjanya.
Secara skematis, ruang lingkup permasalahan
m
m
a yang tertera pada bagan
dapat digambarkan sebagaiman
Jinaanl Peng ingan >er t -> Pendidikan|-> L BAGAN 1
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN PENELITIAN
I 1 Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
Pembinaan pendidik-|
an umum & kejuruan I
Ketua LAM-RI Pembinaan Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri LAN-RI L_ | Sekolah 'I Tinggi jIlmu | Adminis I trasi | Jakarta Bandung h-Ujung Pandang Input
1 Pegawai Negeri
• Pegawai
Negeri Sipit - ABRI
2 Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
- PNS Pusat • PNS Daerah - PNS Menurut
UU No.8/1974
Proses
Pengalaman
Kerja
Kuliah C Teori &
Praktek) Bimbingan Peneli tian Skripsi Uj ian Sidang 1 1
| Mpnfpri T^nngR | 1 Kerja |
| Pembinaan Latihan|
| Keahlian dan Ke- j
| juruan tenaga 1
1 kerja bukan pega-1
| wai negeri [
1 i
10
11
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu adanya
identifikasi dengan mengacu kepada pertanyaan pokok
penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:
"Sejauh manakah kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung".
Pertanyaan pokok tersebut menyangkut beberapa
permasalahan, yang penulis jabarkan dalam beberapa
pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat
mempero-leh tambahan ilmu pengetahuan.
2. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat melaksa
nakan tugas/pekerjaan dengan lebih lancar (dapat
lebih produktif dalam bekerja).
3. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat lebih
memahami situasi/lingkungan kerja.
4. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat
termo-tivasi untuk lebih berprestasi ditempat kerjanya.
5. Apakah ada manfaat penugasan atau pemberian ijin
mengikuti pendidikan di STIA dengan pembinaan dan
rencana pengembangan organisasi ditempat kerja
12
6. Faktor lain apakah yang selama proses belajar,
berpengaruh terhadap keberhasilan program pendidi
kan dalam kaitan/guna menunjang kinerja lulusan
STIA.
Permasalahan tersebut merupakan acuan penelitian
yang perlu dibahas secara rinci, agar dapat memberi
gambaran tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung ditempat kerjanya masing-masing.
B.
TUJUAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN KINERJA
Tujuan penelitian ini, antara lain adalah:
1. Untuk dapat mengetahui lebih
Ianjut
tentang apakah
para lulusan STIA merasakan adanya nilai tambah
berupa ilmu pengetahuan, sehingga berpengaruh
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas yang pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh pula terhadap
kinerja di Instansi masing-masing.
2. Untuk dapat mengetahui tentang bagaiinana cara yang
baik dan tepat dalam mengadakan penyempurnaan
konsep pendidikan di STIA pada m;.sa yang akan
datang, agar para lulusan STIA merasa dapat lebih
>mpu (lebih berkualitas), sehingga kinerjanya
leningkat, dapat lebih berprestasi, dan pada akhir
nya dapat meningkatkan produktivitas kerja individu
dan Instansi tempat kerjanya.
13
Kriteria Keberhasilan Kinerja:
Dalam menentukan kriteria keberhasilan kinerja,
perlu diperhatikan adanya faktor yang mempengaruhi
kinerja, yaitu sebagai berikut:
1. Ability
2. Capacity
3. Help
4. Incentive 5. Environment 6. Validity 7. Evaluation
(Notoatmodjo, 1992 : 33)
Dari ketujuh faktor yang mempengaruhi kinerja
tersebut maka dapat ditentukan bahwa kriteria keberha
silan kinerja adalah sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
dan keterampilan.
2. Adanya sistem dan prosedur, yang dapat berupa
bantuan/pembinaan dan evaluasi.
3. Adanya lingkungan kerja, termasuk di dalamnya
kepuasan kerja.
4. Motivasi untuk lebih berprestasi.
Keseluruhannya tersebut, tertuang pada berbagai
aspek, dan khususnya dalam penelitian ini meliputi
yaitu sebagai berikut:
1. Kaitannya dengan adanya kemampuan untuk memahami
pengetahuan dan keterampilan, maka khusus bagi
STIA mengacu pada upaya mewujudkan lulusan yang
Hal termaksud dituangkan pada pertanyaan penelitian
nomor 1 yaitu tambahan ilmu pengetahuan,
pembekalan
selama proses belajar mengajar yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan keberhasilan lulusan,
dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor 6, yaitu
faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
2. Kaitannya dengan adanya sistem dan prosedur, maka
selain pengalaman lulusan,
bantuan/pembinaan dan
evaluasi hasil kerja perlu dilaksanakan. Hal ter maksud dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor
2 yaitu kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Kaitannya dengan adanya lingkungan kerja yang baik,
akan
menciptakan
ketertiban/disiplin,
kepuasan
kerja
dan
keberhasilan
kinerja,
hal
termaksud
tertuang pada pertanyaan penelitian nomor 3 dan nomor 5, yaitu pemahaman terhadap situasi/lingku
ngan kerja, dan rencana pengembangan
pegawai/orga-nisasi.
4. Kaitannya dengan motivasi untuk lebih berprestasi
tertuang pada pertanyaan penelitian nomor 4. Dengan lebih berkualitasnya lulusan, maka di harapkan lulusan akan menunjukkan kinerja yang baik di
tempat kerjanya masing-masing. Di samping bekal ilmu
pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang
ada,
15
dipenuhi guna mewujudkan kinerja yang baik.
C. PENTINGNYA PENELITIAN
Penelitian ini berhubungan dengan pembinaan dan
pengembangan pegawai negeri, terutama dalam atau
melalui pendidikan di STIA. Pendidikan sangat diperlu
kan (dalam hal ini khususnya bagi pegawai negeri),
agar supaya pegawai negeri dapat lebih terampil dan
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan peranan yang
diberikan kepadanya. Sampai saat ini masih belum
pernah dilakukan suatu penelitian yang menyangkut
kinerja lulusan, setelah mengikuti pendidikan di STIA
dan kembali bekerja di Instansinya. Oleh sebab itu
penelitian tentang evaluasi hasil pendidikan di STIA
perlu dilakukan.
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena
beberapa alasan, yaitu:
1. Program pendidikan khususnya pendidikan bagi peg
awai negeri, merupakan upaya pembinaan dan pengem
bangan sumber daya manusia. Salah satu wujud dari
pembinaan dan pengembangan termaksud adalah melalui pendi^xkan di STIA, dimana lulusannya dipersiapkan
untuk menduduki golongan pangkat III A/Penata Muda
atau yang setingkat dalam suatu instansi. Disamping
16
kembali tentang konsep atau program penyempurnaan
sistem pendidikan khususnya di STIA, agar dapat
mengupayakan konsep yang lebih terarah, sempurna
dan _^rmanfaat, agar menghasilkan lulusan yang
lebih berkualitas.
2. Apabila diadakan penghitungan secara kuantitatif,
maka program pendidikan di STIA telah cukup banyak
menghasilkan/mengeluarkan lulusan sejak berdirinya
STIA LAN Kampus Bandung tahun 1973. Sejak tahun
1983 sampai April 1994, jumlah lulusan adalah 2.871
orang, oleh sebab itu sudah waktunya untuk
mengada-kan pengkajian efektivitasnya dengan cara mengada
kan evaluasi tentang kinerja lulusan, ditempat
kerjanya masing-masing.
3. Bila diperhatikan dari segi ilmu pegetahuan, maka
keberadaan pendidikan kedinasan pegawai negeri,
merupakan salah satu bidang garapan administrasi
pendidikan yang belum banyak dibahas secara khusus,
sehingga dengan demikian diharapkan penelitian ini
dapat lebih menarik untuk dikaji lebih lanjut.
4. Dari penelitian ini, nantinya diharapkan dapat
menemukan konsep untuk perbaikan/penyempurnaan
pendi "i;kan, khusv ;:nya bagi Perguruan Tinggi
Kedinasan yang sampai saat ini masih perlu dibina
16
dengan tugas pokok Lembaga Administrasi Negara, ini
akan bermanfaat guna penyempurnaan dan pengembangan
kebijaksanaan lebihi lanjut, khususnya yang
ber-kaitan dengan pembinaan perguruan tinggi kedinasan
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif/ natural, walaupun nantinya juga akan menggunakan sajian statistik deskriptif, untuk memperjelas data. Metode kualitatif'meliputi sejumlah
metode penelitian. "Tiap metode bertindihan dengan lain nya, namun semua mengandung ciri kualitatif dengan
mengu-tamakan aspek tertentu" Nasution (Burgess 1985) Dalam
penelitian yang dilakukan ini aspek tertentu ditujukan pada perilaku manusia dalam organisasi.
Berdasarkan pendapat tersebut, berkaitan dengan metode ini yang bersifat natural, maka produktivitas kerja lulusan STIA LAN Kampus Bandung beserta faktor lain yang mempengaruhinya, akan dilihat sebagaimana adanya
wajar tanpa dimanipulasi atau tanpa diatur oleh
eksperi-men atau test.
Nasution (1988 : 9 - 11), mengutarakan bahwa
karak-teristik penelitian kualitatif meliputi:
1. Sumber data
adalah situasi yang wajar atau natural setting
2. Penelitian sebagai instrumen utama 3. Sangat deskriptif
4. Mementingkan proses maupun produk 5. Mencari makna
6. Mengutamakan data langsung atau "first hand"
7. Triangulasi
8. Menonjolkan rincian kontekstual
9. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama
dengan peneliti.
10. Mengutamakan perspektif err.ic
11. Verifikasi
12. Sampling yag purposif 13. Menggunakan audit trail
14. Partisipasi tanpa menggancgu
15. Mengadakan analisis sejak awal peneli ticin.
16. Desain penelitian tampil dalam proses
penelitian.
Penelitian mengumpulkan data berdasarkan observasi
situasi yang wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi.
Peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian. Peneliti disini tidak mengutamakan
angka-angka dan statistik walau tidak menolak data kuantitatif,
tetapi yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan
uraian.
Metode ini berusaha memahami kelakuan manusia dalam
konteks yang lebih luas, dipandang dari kerangka pemiki ran dan perasaan responden, dan peneliti terjun
ke-lapangan untuk mengadakan wawancara.
Triangulasi dilakukan untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Penel
iti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat terinci
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Peneliti tidak menganggap dirinya lebih tinggi
atau lebih tahu dari yag diteliti, mementingkan pandangan
responden.
Peneliti mencari kasus yang berbeda dengan yang
telah ditemukan, untuk memperoleh hasil yang lebih
kesesu-aian.
Metode natura1istik, biasanya menggunakan sampel
sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian, sehingga sering berupa studi kasus atau multi kasus. Hal terebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah laporan penelitian
sesuai dengan data yang dikumpulkan, serta terbuka untuk
dikritik.
Untuk memperoleh situasi yang wajar, peneliti dalam
melakukan observasi hendaknya tidak menonjolkan diri agar
tidak mengganggu kewajaran situasi.
Jadi penelitian naturalistik tujuannya menemukan pola yang mungkin dapat dikembangkan menjadi teori yang
didasarkan atas data dan disain penelitian baru, yang akan muncul dalam proses penelitian.
Dengan memperhatikan ciri-ciri penelitian natu
ralistik seperti telah diuraikan tersebut, maka penulis mengimplementasikannya didalam penelitian.
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Guna memperoleh data yang akurat, maka penulis
mengumpulkan data yang sesuai dengan karakteristik pene
litian kualitatif.
Metode penelitian lainnya yang terka it , adalah
metode evaluasi, yaitu merupakan penelitian yang dilaku
kan terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Oleh
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
cara melakukan studi dokumentasi, menggunakan instrumen
dalam bentuk pertanyaan penelitian, dan mengadakan
wawancara.
Ketiga teknik tesebut dipergunakan guna mendapat data agar saling dapat melengkapi dan saling menunjang.
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk dapat
mengeta-hui/memahami berbagai aspek yang erat kaitannya dengan sarana, prasarana, tata tertib dan aturan lain yang diberlakukan atau ditetapkan oleh pihak STIA.
Misal : - Perkembangan kebijaksanaan yang ada.
- Buku pedoman pelaksanaan program pendidikan
STIA.
- Beberapa pidato dan Kertas Kerja Ketua LAN,
Ketua STIA, serta Deputi Ketua STIA.
- Laporan kerja (berkala) tentang kegiatan STIA
- Buletin dan penerbitan majalah ilmiah serta
buku lainnya
Studi dokumentasi ini sangat penting artinya, untuk
memberikan gambaran lebih jelas, dalam situasi dan
kondisi seperti itu, sampai sejauh mana tingkat produkti
vitas yang dapat dicapai oleh lulusan STIA.
Instrumen dalam bentuk angket disampaikan kepada
para lulusan STIA, yang penulis manfaatkan untuk mendapat
gambaran tentang produktivitas kerja lulusan ditempat
STIA (menurut persepsinya).
Pedoman wawancara telah dipersiapkan secara seksama
dan dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data atau
informasi selengkap mungkin, dan sekaligus untuk menga
dakan pengecekan terhadap kebenaran dari keterangan yang telah diperoleh dari responden, yang dalam hal ini adalah
lulusan STIA.
Populasi yang tersedia dalam rangka pengambilan
sampel adalah terdiri dari sejum.'.ah alumni, yang telah
lulus dan setelah 3 (tiga) tahun diwisuda can bekerja
kembali di instansinya. Lulusan termaksud berasa] dari
Instansi-instansi yang terdiri dari Departemen, Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah
Daerah (PEMDA), sebagai dasar pengambilan sampel.
Karena masing-masing instansi mempunyai tugas pokok dan fungsi secara spesifik, maka setiap instansi ter
maksud akan diwakili oleh instansi itu sendiri (bersifat
heterogen).
Sampel diambil dari seluruh Instansi yang memiliki
lulusan STIA, oleh karena itu maka dari masing-masing
Instansi, diambil dua sampel untuk mewakili lulusan STIA.
INSTRUMEN PENELITIAN
Upaya meneliti dalam rangka memberi gambaran tentang
produktivitas kerja lulusan STIA, dilakukan dengan cara
melakukan evaluasi tehadap para lulusan. Evaluasi
dilakukan dengan disertai wawancara terstruktur. sehingga
dengan demikian diharapkan akan didapatkan hasil yang
seobyektif mungkin.
Evaluasi dinyatakan dalam bentuk angket yang disam
paikan kepada para lulusan STIA. Diharapkan para lulusan
dapat mengutarakan tentang ada atau tidak adanya manfaat atau tambahan kemampuan setelah mengikuti pendidikan di STIA, sehingga berpengaruh terhadap kinerja di tempat
kerjanya masing-masing.
Angket yang berisi beberapa faktor dan terdiri dari item-item pertanyaan, merupakan instrumen yang penulis menfaatkan untuk mengukur kinerja lulusan ditempat kerja nya masing-masing setelah mengikuti pendidikan di STIA.
D i samping penulis m e n y e b a r k a n po rt a n ya an
penelitian, penulis juga melakukan wawancara dengan pimpinan dari lulusan STIA, sehingga diharapkan hasil
wawancara tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengontrol jawaban dari para lulusan STIA yang diperoleh dari perta
nyaan penelitian yang sudah diisi, dan sekaligus dapat
merupakan data baru yang kemungkinan tidak dapat dipero
leh melalui angket.
1. Manfaat bagi pribadi lulusan, dalam arti tambahan
ilmu pengetahuan.
2. Kinerja di tempat kerja masing-masing.
Pengukuran kinerja diawali dengan mengukur manfaat setelah mengikuti pendidikan di STIA bagi pribadi lulu san, yang diukur melalui faktor tambahan ilmu pengeta
huan .
Dari tambahan ilmu pengetahuan yang diperoleh,
penerapannya akan nampak dalam pelaksanaan pekerjaan/ kemampuan di tempat kerja masing-masing, yang kemudian
dapat diukur melalui kinerjanya.
Dengan demikian kinerja lulusan di tempat kerja
masing-masing dapat diukur melalui beberapa faktor, yang
meliputi kelancaran pelaksanaan tugas, pemahaman terhadap
situasi/1ingkungan kerja, motivasi untuk lebih berpresta
si, rencana pengembangan organisasi, dan faktor lain yang
mempengaruhi kinerja termaksud.
Pada dasarnya, instrumen penelitian yang digunakan
dijabarkan dalam faktor-faktor tersebut.
Guna memudahkan penyusunan item-item, yang terdapat didalam instrumen, maka diperlukan kisi-kisi instrumen.
Kisi-kisi instrumen penelitian untuk mendeskripsikan
kinerja lulusan STIA, dapat dilihat pada tabel 4.
Setiap item didalam instrumen diberi skala 1 sampai
kinerjanya kecil atau sama dengan 25% dari skor
ideal,
angka
2 menunjukkan
tingkat
penambahan
atau
tingk.t
kinerjanya kurang/sedikit, atau sama dengan 50% dari skor
ideal, angka 3 menunjukkan tingkat penambahan atau ting
kat kinerjanya cukup, atau sama dengan 75% dari skor
ideal, dan angka 4 menunjukkan tingkat penambahan atau
tingkat kinerjanya sangat besar, atau sama dengan 100%.
Instrumen untuk para lulusan STIA yang berupa
angket, dan untuk para pimpinan lulusan yang berupa
TABEL : 6
KISI-KISI PENELITIAN KINERJA
i 1 No.I Variabel Kinerja lulus an STIA Faktor 1. Tambahan IImu Penge tnhuan 2. Kelancaran pelaksana an tugas 3. Pemahaman terhadap si tuasi/ Iingkungan kerja 4. Motivasi untuk le bih berpre stasi
5. Rencana pe ngembnngan
Organi sasi
Aspek-Aspek Materi I Nomor Item]
• Administrasi, Organisasi |
& Manajemen |
• Kepegawaian, keuangan & |
materiiI |
Komunikasi S, Hubungan kerja | 1 -- Sistem Administrasi Negara | • Koordinasi dan penjabaran |
kebijaksanaan | I
- Menyusun laporan & telaahan j 11
staff |
- Mengolah data & memahami | instruksi | - Berkomunikasi, hubungan kerj[
- Mengelola pekerjaan, barang,|
personiI |
- Memecahkan masalah & mengam- | bil keputusan j • Pengendalian, pengawasan & | mengevaluasi kegiatan j
10
21
- Pemahaman terhadap kebijaksa|
naan, peraturan dinas, organ)
sasi, tugas pokok, lingkungaj
kerja, tata kerja, rincian j 22-29 tugas, rencana dan program j
tahunan j
i
I
- Semangat dalam tugas j 30-37 - Menghadapi rcsiko |
- Bekerja ccrmnt [ - Mencari alter nnt i f j - Mcnge jai pic1, r ,r. i '
- Inovasi ' - Mcngorc?k -;l kcmlvt I I '
• Mendapat knrck-.i | °
I
- Jabatan yang sr>..Kii j 3f> '••'. - Kaitan pond lcf ikm dengan : 1
- Formasi |
i r
1
I L
6. Fakor lain
yang mem
-pengaruhi kinerja
- Kurikulum & silabus
- Buku diperpustakaan
- Tenaga pengajar & Satuan
Acara Perkuliahan
- Metode mengajar
- Ruang kuliah f. alat bantu mengajar
- Ujian & sistem penilaian - Disilin dalam proses belajar
mengajar
- Pelayanan Sekretariat
45 - 52
. VALIDILITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Sehubungan dengan validilitas dan reliabilitas instrumen pada penelitian ini, maka penulis menganggap validilitas adalah sebagai bukti bahwa apa yang diamati
melalui penelitian sesuai dengan apa yang sesungguhnya
ada dalam fakta yang terjadi.
Disamping itu, penulis menganggap reliabilitas
instrumen adalah sebagai sesuatu yag menunjukkan
konsis-tensi pada beberapa periode proses penelitian yang menun jukkan hasil sama walaupun validnya atau reliabi1itasnya masih mempunyai kelemahan secara teoritis.
Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian,
adalah untuk mengukur tingkat kinerja lulusan STIA yang
terdiri dari pegawai negeri.
Dari instrumen yang diberikan kepada pihak yang
terkait atau pihak yang mempunyai kepentingan dan ahli
(berpengalaman), maka item instrumen masih perlu
di-tambah, dikurangi, bahkan dipertimbangkan kembali. Dari
lulusan STIA, ternyata
akhirnya hanya dapat
digunakan
sebanyak 52 item. Pedoman wawancara untuk
pimpinan para
lulusan STIA,
setelah mengalami penyempurnaan,
dapat
disetujui untuk digunakan.
Setelah instrumen diuji va1 idi1itasnya kepada 1 )
orang lulusan STIA, yang pengambilannya secara random,
maka hasil uji coba tersebut telah dianggap sebagai uji
validilitas dan reliabilitas instrumen.
Berdasarkan hal tersebut maka dari 52 item yang
digunakan untuk mengukur kinerja lulusan STIA, dapat
dinyatakan valid dan reliabel.
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Banyak pendapat yang mengutarakan tentang
langkah-langkah atau tahapan dalam melaksanakan penelitian kuali
tatif.
Diantara pendapat pakar yang ada, Nasution (1991 :
3) mengemukakan 3 tahap penelitian, yaitu:
1. Tahap Orientasi
2. Tahap Eksplorasi
3. Tahap member check
Tahap Orientasi merupakan penelitian awa 1 guna
mendapat gambaran permasalahan yang lengkap untuk meman
tapkan fokus penelitian.Sambil mengadakan konsultasi dengan
pembimbing, dan
disetujui, penulis juga mengadakan wawancara informal
dengan lulusan STIA maupun dengan pimpinan lulusan
tersebut dan juga dengan lulusan yang sudah berada pada
tingkat pimpinan. Hal tersebut dilakukan sejak bulan
Januari 1994 sampai bulan Mei 1994, disertai dengan
melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang erat kaitannya
sehingga dapat memberikan masukkan yang searah dengan
penelitian ini.
Berikutnya, pada tahap Eksplorasi, penulis melakukan
penelitian yang sebenarnya, yaitu mengumpulkan data yang
berkenaan dengan fokus penelitian.
Setelah seluruh persyaratan dapat diselesaikan, maxa sejak akhir bulan April penulis mulai menye.bark.-in din
menarik kembali hasil angket dan aktif mengumpulkan data,
mulai mengolah data, serta mengatur waktu guna mengadakan
wawancara dengan pihak yang terkait, yaitu pimpinan dari
lulusan STIA dan lulusan yang telah menduduki jabatan
pimpinan di beberapa Instansi.
Wawancara dengan pihak pimpinan dari lulusan STIA, penulis lakukan untuk memperkuat kebenaran data yang diberikan oleh responden, dan untuk mendapatkan data barn yang mungkin tidak dapat diperoleh dari responden.
Disamping hal tersebut, guna melengkapi data yang telah dikumpulkan, serta untuk mengadakan triangulasi
atau pengecekan, maka penulis mengadakan observasi dan
studi dokumentasi. Sedangkan untuk merekam data dan
informasi, penulis memanfaatkan buku catatan.
Setiap jawaban pertanyaan dari hasil wawancara, penulis buatkan deskripsinya untuk mempermudah membuat
analisis dan menemukan pola jawaban yang disimpulkan dari
hasil mereduksi data atau informasi. Berikutnya penulis
membuat laporan secara deskriptif berdasarkan jawaban dari responden (Ernie).
Langkah selajutnya penulis melakukan member check
(penelitian tahap terakhir), yaitu memverifikasi dengan
mengadakan pengecekkan validilitas data, maksudnya menga
dakan pegecekkan terhadap kebenaran segala informasi yang
telah dikumpulkan, supaya hasil penelitian dapat
diper-caya.
Dan untuk lebih memantapkan hasil penelitian yang
telah diperoleh maka penulis juga melakukan observasi dan
studi dokumentasi serta triangulasi kepada pihak respon
den dan nara sumber yang berkepentingan.
Secara sistematis, langkah-langkah penelitian yang
dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Setelah selesai menyusun disain penelitian, maka
langkah berikutnya adalah membuat instrumen penelitian
kerjanya masing-masing.
2. Dengan melalui beberapa kali proses diskusi dengan
pihak yang terkait atau pihak yang berkepentingan dan dianggap ahli atau berpenga1aman , maka instrumen
penelitian mengalami beberapa penyempurnaan untuk
kemudian diajukan guna pengujian validilitasnya.
3. Dari instrumen penelitian yang telah diuji validili
tasnya tersebut, maka diajukan untuk dikonsultasikan dengan kedua pembimbing, yang kemudian penulis menda
pat arahan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
4. Setelah instrumen penelitian disetujui, maka instrumen
•tersebut diuji cobakan kepada 10 responden, guna dapat
diketahui validilitas dan reliabilitasnya. Penetapan
10 responden tersebut dilakukan secara random, dan
tabulasi dilakukan untuk persiapan pengujian.
5. Item-item yang sudah dianggap valid tersebut digunakan
untuk penelitian yang sesungguhnya. Instrumen yang
berupa angket tersebut diberikan kepada 64 responden.
6. Tabulasi data dari jumlah periode/proses yang terakhir
yaitu sebanyak 64 responden, yang terdiri dari data
kinerja lulusan STIA sebanyak 6 faktor dan terinci
menjadi 52 item. Semua data hasil penelitian ini
disertakan dalam lampiran tesis ini.
7. Analisis data, dilakukan penulis dengan cara membuat
kesimpulan dari
jawaban pertanyaan penelitian yang
pembuatan kesimpulan diutarakan pada bab berikutnya
dan data penunjang tertera pula pada lampiran tesis
i n i .
PROSEDUR ANALISIS DATA
Analisis data penelitian kualitatif ini
dilaksana
kan melalui
suatu proses.
Dikatakan melalui
suatu
proses,
berarti pelaksanaannya telah mulai dilakukan
sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih
seksa-ma,
baik sejak atau selama dilapangan maupun setelah
penulis tidak berada di lapangan lagi.
Sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Nasution
(1988
: 129-130)
bahwa analisis data dilakukan dengan
c a r a :
1. Reduksi data
2. Display data
3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Pada reduksi data, penulis mengadakan penelaahan
kembali seluruh catatan yang diperoleh dari hasil wa
wancara, observasi dan studi dokumentasi.
Penelaahan termaksud dilakukan guna dapat ditemukan-nya hal-hal penting yang erat kaitannya dengan kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung.
Selanjutnya penulis melakukan display data, dengan
dapat lebih mudah untuk difahami.
Dari' display data yang telah dibuat, selanjutnya
dapat ditarik suatu kesimpulan yang lebih bermakna.
Pada akhirnya dilakukan verifikasi untuk lebih
memantapkan kesimpulan, dengan cara member check atau
triangulasi yang dilakukan selama dan sesudah data di
5£?
UJ i«S
C-i—
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memperhatikan berbagai teori, kebijaksanaan
dan pengembangannya, studi data empirik, deskripsi serta masalah tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan dan saran
yang penulis coba untuk utarakan, yaitu sebagai berikut:
A. KESIMPULAN UMUM
1. Dari pengkajian berupa penelitian, telah dapat
disimpulkan bahwa lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
melalui 6 faktor yang diteliti, secara umum menun jukkan bahwa kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Ban
dung dinyatakan cukup baik, bahkan mendekati baik.
Hal i..i berarti bahwa dengan kurikulum, tenaga
edukatif, tenaga non edukatif, sarana dan prasarana yang ada, menghasilkan lulusan STIA dengan menun
jukkan kinerja yang cukup baik setelah mereka
kembali bekerja di Instansinya masing-masing.
2. Kaitannya dengan kriteria keberhasilan kinerja maka
pada kenyataannya belum ada kejelasan tentang: penyesuaian golongan kepangkatan lulusan dan syarat
1
pegawa'i untuk menduduki golongan III, tolok ukur sebagai standar kinerja, pedoraan/petunjuk dan
uraian kerja, evaluasi hasil kerja, sehingga belum dapat diketahui secara pasti antara kinerja yang
ada dengan kinerja yang diharapkan. Di samping itu
194
belum ada kejelasan relevansi antara perencanaan,
pengembangan dan penempatan pegawai, khususnya bagi
lulusan STIA. Hal tersebut menyebabkan tidak
jelasnya jenjang karier, sehingga mengurangi moti
195
B. KESIMPULAN KHUSUS
1. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari
segi
tambahan
ilmu
pengetahuan
atau
dapat
diterapkannya
tambahan
ilmu
pengetahuan
oleh
lulusan dinyatakan cukup menambah, bahkan mendekati
pernyataan sangat menambah. Hal tersebut merupakan
suatu deskripsi yang dapat diartikan sebagai gam
baran bahwa disatu pihak para lulusan memang sangat
membucuhkan
pengetahuan
yang
telah
diberikan
(khusus bagi
mereka yang bekerjanya berkaitan
langsung dengan materi bersangkutan). Dilain pihak
dapat ditafsirkan sebagai pengetahuan akan adanya
nilai tambah yang cukup memadai khususnya bagi
lulusan yang mempunyai kemampuan yang dapat dikem
bangkan.
Bagi mereka yang bekerjanya tidak atau
kurang berkaitan dengan bidang administrasi, menya
takan kurang atau tidak menambah pengetahuan.
2. Kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung dilihat
dari
segi
kelancaran
pelaksanaan
tugas,
dapat
dinyatakan menambah kelancaran pelaksanaan tugas.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa:
Tidak selalu setiap lulusan langsung dapat menun
jukkan peningkatan terhadap kelancaran pelak sanaan
tugas yang lebih dibandingkan dengan pada waktu
mereka belum lulus. Hal tersebut disebabkan karena
196
waktu untuk beradaptasi. Disamping itu juga tergan
tung dari kesempatan dan wewenang yang diberikan
dan tergantung pula dari upaya kemampuan pribadi
untuk dapat segera menerapkan atau mengembangkannya
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari segi pemahaman situasi/lingkungan kerja menun
jukkan cukup tanggap, dan bahkan mendekati sangat
tanggap terhadap
pemahaman
situasi
lingkungan
kerja.
Ini merupakan suatu deskripsi yang dapat diartikan
sebagai gambaran bahwa walaupun pemahaman situasi/
lingkungan kerja lulusan sulit diukur, namun hal
tersebut dapat terbukti dari kinerja yang nampak
pada masing-masing pribadi lulusan. Bagi para
lulusan yang telah mulai diberi kesempatan untuk
menerapkan ilmu/kemampuannya, nampak banyak
upaya
yang telah dilakukan para lulusan, untuk bekerja
dengan lebih baik dalam rangka menghadapi tantangan
yang ada atau situasi yang baru baginya.
4. Kiner-ja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung dilihat
dari segi motivasi untuk lebih berprestasi menun
jukkan cukup menambah, dan mendekati sangat menam
bah motivasi untuk lebih berprestasi.
Hal tersebut merupakan deskripsi yang dapat diarti
197
individu adalah untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan guna mengembangkan/memajukan pribadinya.
Kepuasan yang telah diperoleh lulusan STIA, berupa
telah '•ulus, dan dapat menerapkan ilmu atau telah
dapat disesuaikannya golongan kepangkatan, yang
pada akhirnya akan menambah motivasi untuk lebih
berprestasi dan mempunyai pengaruh besar dan
posi-tif pada pertumbuhan dalam organisasi/ lingkungan
kerjanya.
5. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari
segi
rencana
pengembangan
pegawai
dan
pengembangan organisasi menunjukkan bahwa, cukup
berkaitan.
Hal ini dipersepsikan cukup positif, karena dengan
lulusnya pegawai dari pendidikan di STIA, akan
berdampak kepada kesempatan untuk memperoleh
golongan kepangkatan yang lebih sesuai atau lebih
tinggi,
terutama pada instansi yang sudah jelas
rencana pengembangan pegawai dan pengembangan organisasinya. Dengan demikian akan ada kejelasan
bagi lulusan STIA terhadap pengembangan kariernya.
6. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari ^egi faktor l^in yang mempengaruhi kinerja,
khususnya dalam hal ini ditinjau dari sewaktu
lulusan masih mengikuti proses belajar.
dengan harapan.
Faktor yang mempengaruhi kinerja lulusan pada waktu
proses belajar diupayakan untuk dipenuhi dan ber
jalan dengan baik dan lancar, sehingga menghasilkan
lulusan yang cukup berkualitas, yang akhirnya
menunjukkan kinerja yang baik.
Seluruh faktor termaksud adalah yang berkaitan
dengan kurikulum dan silabus, buku di perpustakaan,
tenaga pengajar/dosen, metode mengajar, fasilitas
ruang kuliah dan alat bantu mengajar, ujian dan
sistem penilaian, disiplin dan pelayanan pihak
sekretariat. Dengan sarana dan prasarana yang
tersedia, STIA menghasilkan lulusan yang cukup
baik, sehingga diharapkan akan menunjukkan kinerja
yang dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja individu
dan produktivitas organisasi.
C. SARAN
1. Kaitannya dengan kesimpulan umum nomor 1, maka
diharapkan dari
hasil penelitian
ini
dapat
dijadikan bahan untuk mengadakan penyempurnaan
dalam segi pengelolaan STIA secara menyeluruh, agar
dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas,
sehingga kinerjanya akan lebih baik.
2. sehubungan dengan kesimpulan umum butir 2, yaitu
199
disarankan:
a. Ada kejelasan aturan tentang penyesuaian go
longan kepangkatan dan syarat untuk menjadi
golongan III, bagi pegawai yang lulus sarjana, agar dapat menambah motivasi untuk lebih ber
prestasi .
b. Perlu adanya tolok ukur kinerja,
pedoman/petun-ju._ dan uraian kerja, serta evaluasi hasil
kerja.
c. Perlu difikirkan adanya relevansi antara peren
canaan, pengembangan, dan penempatan pegawai,
agar ada kejelasan jenjang karier, terutama bagi
lulusan STIA.
3. Sehubungan dengan kesimpulan khusus yang diutarakan
pada butir 1, yaitu tentang tambahan ilmu pengeta
huan maka perlu disadari bahwa masalah kinerja individu, telah banyak menarik perhatian para ahli
dalam berbagai bidang. Untuk mengarah kepada
kepri-badian yang produktif, tingkah laku atau kebiasaan,
seseorang harus dibentuk melalui pendidikan.
Disamping itu, perlu dikaji ulang tentang setiap
individu yang diterima untuk mengikuti program
pendidikan di STIA, dengan pembawaan tingkah laku yang berlainan guna mendapatkan pembinaan lebih
lanjut. Untuk masa yang akan datang, diharapkan
pendi-200
dikan di STIA dapat melalui seleksi yang cukup
ketat agar didapat calon yang berkualitas, sehingga
nantinya dapat lulus dari STIA dengan lebih berkua litas pula, dan akhirnya dapat menjadi tenaga yang
produktif di tempat kerjanya.
Dengan demikian khusus yang erat kaitannya dengan
tambahan ilmu pengetahuan, diperlukan pula adanya
suatu tim khusus yang secara periodik mengadakan
pengkajian terhadap kurikulum, silabi dan
keterkai-tanny^ dengan materi yang akan diberikan yang telah disesuaikan dengan perkembangan/kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan
lingkun
gan kerja. Dengan demikian ilmu pengetahuan yang
diserap oleh mahasiswa merupakan sari ilmu yang
terpenting untuk diperoleh mahasiswa sesuai hasil
kajian.
4. Erat kaitannya dengan kesimpulan khusus butir 2,
yaitu kelancaran pelaksanaan tugas maka STIA telah menghasilkan keluaran berupa lulusan yang berhasil
menyelesaikan program pendidikannya, hasil peneli
tian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menda patkan keluaran termaksud, STIA sebagai suatu
sistem, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor
termaksud, dapat berupa : faktor lingkungan atau
masyarakat dengan berbagai macam karakteristiknya,
201
dan Iain-lain. Sistem pendidikan yang diterapkan,
juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan terse but. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembinaan hendaknya dilakukan tidak hanya terhadap mahasiswa
yang mengikuti pendidikan saja, akan tetapi pembi
naan perlu juga dilakukan terhadap seluruh faktor
yang mempengaruhi kualitas lulusan STIA.
Lingkungan kerja di kantor dapat memberikan kesem patan untuk lebih mempercepat proses kematangan
pribadi lulusan, dan mempunyai pengaruh yang cukup
besar dalam kelancaran pelaksanaan tugas dengan
atau canpa adanya pembinaan khusus. Dengan demikian
seorang lulusan hendaknya diperdalam kesadaran
secara terus menerus, dan harus melatih pribadinya
melalui kesempatan yang ada, guna melancarkan pelaksanaan tugas, sehingga selalu berfikiran untuk
mempersiapkan atau memantapkan sebagai tenaga yang
produktif.
5. Kaitannya dengan kesimpulan khusus nomor 3, yakni kinerja lulusan ditinjau dari segi pemahaman situa si/lingkungan kerja, maka disarankan pada waktu pembekalan materi di kelas, agar mahasiswa dapat cepat paham akan situasi/lingkungan kerja, diharap
kan diberikan materi yang erat kaitannya dengan
keadaan dan situasi/lingkungan kerja.
202
seminar dengan topik yang erat kaitannya dengan
situasi/lingkungan kerja.
6. Hubungannya dengan kesimpulan khusus nomor 4, yaitu
kinerja lulusan ditinjau dari segi motivasi untuk
lebih berprestasi maka perlu adanya aturan yang
jelas dan diberlakukan seragam dilingkungan Instan
si pemerintah bahwa dengan lulusnya seorang dari
perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi kedi
nasan, dapat segera diperhatikan untuk disesuaikan
golongan kepangkatannya. Di samping itu perlu
adanya aturan yang jelas tentang persyaratan pega
wai golongan III, uraian tugas sebagai standar
kinerja, pengadaan evaluasi hasil kerja, sehingga
jelas pula kriteria yang harus dipenuhi oleh lulu
san, guna memacu motivasi untuk lebih berprestasi
guna mewujudkan iklim kerja yang maksimal, produk
tivitas individu dan produktivitas organisasi.
7. Berk^tan dengan kesimpulan khusus nomor 5, yaitu
kinerja lulusan ditinjau dari segi rencana pengem
bangan pegawai/organisasi, maka disarankan setiap
instansi pemerintah mengadakan perencanaan tenaga
kerja yang mantap yang dikaitkan dengan
kemungki-nan pengembangan pegawai dan pengembangan organisa
si, sehingga ada kejelasan penghitungan, dari
sekian banyak yang diberi kesempatan untuk melaksa
203
mereka selesai/berhasil lulus dan kembali bekerja
di Instansinya masing- masing mendapat perhatian
dan kesempatan sesuai dengan apa yang telah diren
canakan.
8. Sehubungan dengan kesimpulan khusus nomor 6, yaitu
kinerja lulusan, ditinjau dari faktor lain yang
mempengaruhi, khususnya dalam hal ini ditinjau dari
sewak'~- lulusan masih mengikuti proses belajar,
maka diharapkan:
a. Kurikulum dan Silabus
Karena kurikulum dan silabus merupakan
pembekalan yang sangat menentukan kualitas
lulusan, maka kurikulum, silabus, dan materi
yang diberikan perlu dievaluasi secara periodik.
Demikian pula penggunaan/pemberian kasus yang
sesuai perlu dikaji lebih lanjut, keterkaitannya
syarat pembuatan kasus dan dengan materi yang
diberikan, agar dikemudian hari dapat selalu
disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta tuntutan kebutuhan lingkungan
204
b. Buku-buku yang disediakan di Perpustakaan
Hendaknya pengadaan/penambahan koleksi
buku
sesuai dengan kebutuhan,
dan perlu dilakukan
secara terus menerus agar dapat membantu mem
bekali mahasiswa semaksimal mungkin, guna menun
jang keberhasilan proses belajar. Demikian pula
pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa secara
maksimal perlu diupayakan, karena besar penga
ruhnya terhadap kualitas lulusan.
c. Tfc..aga Pengajar/Dosen
Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi maka diharapkan tenaga pengajar/
dosen hendaknya dapat mengikutinya. Selain itu
perlu memahami karakteristik orang dewasa dan
cara belajar orang dewasa.
Untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas
kehadiran
dan kesiapan/kemampuan
dosen,
maka
sudah waktunya bagi STIA saat ini perlu
merenca-nakan dan mengadakan dosen tetap.
d. Metode Mengajar yang Diperlukan
Karena mahasiswa STIA pada umumnya adalah
pegawai maka dalam proses belajar perlu menggu
nakan dan bahkan mengembangkan metode mengajar
"andragogy", yaitu menggunakan prinsip membantu
205
e. Fasilitas Ruang Kuliah dan Alat Bantu Mengajar
Supaya proses belajar dapat berlangsung dengan
lebih lancar dan lebih baik, maka fasilitas dan
alat bantu mengajar dalam segi jumlah dan mutu
yang relevan perlu disediakan dan bahkan
diting-katkan secara terus menerus penyediaan, pemeli
haraan, dan peningkatannya.
f. Ujian dan Sistem Penilaian
Karena pengadaan ujian dan sistem penilaian yang
diberlakukan
di
STIA
pada
akhirnya
akan
mencerminkan kualitas lulusan maka pengkajian
dan penyempurnaan terhadap pengadaan ujian dan
sirtem penilaian perlu diadakan secara terus
menerus guna meningkatkan kualitas lulusan.
g. Disiplin Yang Diterapkan Dalam Proses Belajar
Mengajar.
Penerapan disiplin yang baik, akan berdampak
terhadap teraturnya pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Oleh sebab itu perlu ditingkatkan
adanya
disiplin
yang
tinggi
agar
diperoleh
keteraturan,
sehingga menjamin adanya lulusan
206
h. Pelayanan Pihak Sekretariat
Pelayanan pihak sekretariat hendaknya diupayakan
untuk ditingkatkan secara terus menerus, agar
mahasiswa memperoleh kemudahan disegala bidang,
sehingga menunjang keberhasilan proses belajar
207
DAFTAR PUSTAKA
A. Peraturan perundang-undangan
Pancasila, Undang-undang Dasar dan GBHN,
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
kepegawaian.Undang-undang Nomor 2Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidi-kan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendid
ikan Tinggi.
Nomor 14 Tahun 1994 tentang
Pendidi-karVdan' Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil-.. Nomor 15 Tahun 1994 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktura1.
Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
•j M,-vm^v- ta Tahun 1Q72 tentang Tanggung
Keputusan Presiden Nomor 34 lanun ^-/z -—
y
Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan.
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 1989 tentang Pelaksa
naan Keppres Nomor 34 Tahun 1972.
Keputusan Ketua LAN Nomor 1202/IX/6/4/1990 tentang
P susunan Organisasi dan Tata Ker.a Lembaga
Admims-trasi Negara.
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departe
men Pendidikan dan Kebudayaan Nomoi 22/DJ/Kep/1983
tentang Kurikulum Inti Program Sarjana Sidang So