• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Experiential Marketing terhadap Experiential Value pada Produk Giordano di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Experiential Marketing terhadap Experiential Value pada Produk Giordano di Bandung."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

4.1.4.1 Tanggapan Responden Tentang Sense Experience (X1) ... 44

4.1.4.2 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience (X1) ... 45

4.1.4.3 Tanggapan Responden Tentang Think Experience (X1) ... 47

4.1.4.4 Tanggapan Responden Tentang Act Experience (X1) ... 49

4.1.4.5 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience (X1) ... 51

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ... 17

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 19

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 23

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 1 51

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 2 51

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 3 52

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 1 52

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 2 53

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 3 53 Tabel 4.32 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 4 54

Tabel 4.33 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 5 54

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 6 55

Tabel 4.35 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 7 55

Tabel 4.36 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 8 56

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia fashion pada jaman sekarang ini dapat dibilang

menjadi gaya hidup dan budaya bagi masyarakat social pada saat ini. Dengan

bertambahnya pusat perbelanjaan, mengakibatkan banyak retailer bermunculan

baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang mencoba untuk mendapatkan

pangsa pasar di Indonesia. Bisnis fashion sangat erat hubungannya dengan mode,

harga, tren, kualitas, dan gaya hidup yang selalu berubah sesuai dengan daya beli,

kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu Giordano.

Giordano pada awalnya berdiri di Hongkong pada tahun 1981 dan sekarang

menjadi salah satu retailers internasional untuk pakaian pria, wanita dan

anak-anak. Giordano semakin memperluas wilayahnya melalui franchise dan membuka

cabang-cabang baru di setiap negara dan grup besar Giordano sekarang beroperasi

lebih dari 2800 cabang di 40 negara meliputi Asia, Australia, Africa, Canada,

Central America, Eastern Europe, Central Asia dan Middle East. Giordano berniat

untuk memperluas wilayahnya hingga dapat merambah seluruh dunia Giordano

merupakan salah satu merek pakaian yang mempunyai beberapai gerai di

Indonesia khususnya di mall mall dan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor,

Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Surabaya untuk pulau Jawa dan masih banyak di

luar pulau Jawa.

Dalam bidang usaha fashion tentunya Giordano mempunyai pesaing yang

juga menjual produk dan konsep sejenis, yaitu Fred & Ginger, Topman, Bershka,

(7)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha

diantara perusahaan perusahaan fashion menjadi semakin ketat. Diantara

pesaingnya Giordano mempunyai posisi yang tidak terlalu kuat bila dibandingkan

dengan Zara dan H&M yang menjual lebih banyak macam kategori fashion dalam

produknya tetapi Giordano mempunyai produk yang khas dan simple yang

membuat konsumennya pun langsung tahu bahwa produk ini adalah produk

Giordano itu sendiri. serta giordano sendiri mempunyai keunggulan seperti

konsumen mendapatkan produk berkelas tetapi cukup membeli dengan harga yang

dapat dijangkau oleh konsumen, serta Giordano sendiri sering mengadakan

event-event tertentu untuk model pakaian dan celana, dan juga diskon bila membeli

beberapa produk maka akan mendapatkan harga yang lebih murah lagi. Produk

Giordano lebih memberikan kesan "casual-formal" pada produknya dibandingkan

dengan para pesaingnya. Oleh sebab itu, diantara perusahaan-perusahaan tersebut

terus gencar melakukan berbagai cara untuk memenangkan persaingan pasar.

Sehingga dibutuhkan sebuah pengalaman bagi konsumen agar mereka tertarik

untuk membeli lagi produk tersebut yaitu dengan Experential Marketing dan

Experential Value.

Ketatnya persaingan juga memaksa perusahaan untuk berinovasi dan

merancang strategi dalam menanamkan nilai pengalaman (experiential value)

yang positif di dalam benak konsumen. Maghnati dan Ling (2013) mendefinisikan

nilai pengalaman sebagai penilaian kosumen terhadap penggunaan layanan

melalui efisiensi, service excellence, Aesthetic, dan playfulness di dalam

menggunakan layanan.

Perusahaan dapat mempengaruhi nilai pengalaman dalam batas tertentu

(8)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha

Lucyanan (2013), berpendapat bahwa pengalaman yang ada pada sebuah produk

memungkinkan konsumen menilai tinggi rendahnya nilai yang didapatkan dari

penggunaan produk atau jasa.

Konsep pemasaran yang memberikan pengalaman unik kepada pelanggan

sudah dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha

menghadirkan pengalaman yang unik, positif dan mengesankan kepada

konsumen. Dengan demikian, konsumen akan merasa terkesan dan pengalaman

selama menikmati produk perusahaan ini akan tertanam dalam benak mereka.

Sehingga nantinya konsumen tidak hanya akan puas dan loyal tapi juga

menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth.

Experiential Marketing merupakan suatu metode pemasaran yang relatif

baru, yang disampaikan ke dunia pemasaran lewat sebuah buku Experiential

Marketing: How to Get Customers to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your

Company and Brands, oleh Bernd H. Kepuasan konsumen dengan berbagai cara

Tujuan utama dari strategi Experiential marketing adalah timbulnya pengalaman

pada setiap tahapan; sense (Aspek yang berwujud dan dapat dirasakan), feel

(perasaan yang paling dalam dan emosi pelanggan), think (Perusahaan berusaha

untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan problem-solving

experiences), act (pengalaman yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku,

gaya hidup dan interaksi dengan konsumen), relate (menghubungkan pelanggan

secara individu dengan masyarakat, atau budaya) pada setiap dimensi atau

keseluruhan.

Menurut Fulbright, Troche, Skudlarski, Gore & Wexler (2001)

(9)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

yang sama juga diamati oleh Schmitt (2001) untuk hubungan antara experiential

marketing dan perilaku pembelian, pada dasarnya experiential marketing berfokus

pada pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa melalui

penciptaan lingkungan yang tepat oleh marketer.

Experiential value telah didefinisikan sebagai persepsi dan interaksi yang

melibatkan penggunaan langsung atau penghargaan terhadap barang dan jasa.

Interaksi ini menyediakan dasar untuk preferensi relativistik yang diadakan oleh

individu yang terlibat (Holbrook dan Corfman, 1985; Mathwick, et al., 2001).

Experiential value menawarkan manfaat ekstrinsik dan intrinsik (Batra dan

Ahtola, 1991; Holbrook, 1994). Ini memperluas konseptualisasi tradisional

ekstrinsik-intrinsik dari experiential value termasuk dimensi aktivitas. Nilai

reaktif atau pasif berasal dari pemahaman penghargaan konsumen untuk objek

atau pengalaman konsumsi.

Nilai aktif atau partisipatif, di sisi lain, menunjukkan sebuah kolaborasi

yang tinggi antara konsumen dan entitas pemasaran. Experiential value relevan

untuk memperoleh stimulasi sosial, yang meningkatkan pengalaman belanja

konsumen (Hoffman dan Novak, 1996).

Penulis melakukan penelitian mengenai topik tersebut dikarenakan

penjualan dalam dunia fashion yang berkembang dan meningkat harus diimbangi

dengan berbagai macam strategi pemasaran dengan memaparkan proses

(10)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha 1.2. Rumusan masalah

1. Apakah terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

2. Apakah terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

3. Apakah terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

4. Apakah terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

5. Apakah terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

1.3. Tujuan penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara sense experience

dengan experiential value pada toko retail Giordano.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara feel experience

dengan experiential value pada toko retail Giordano.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara think experience

dengan experiential value pada toko retail Giordano.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara act experience

dengan experiential value pada toko retail Giordano.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara relate experience

(11)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti berharap dapat memberi manfaat bagi :

1. Akademisi

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wawasan tentang

marketing khususnya mengenai hubungan experiential marketing

dengan experiential value pada toko Giordano.

2. Praktika Bisnis

Peneliti berharap agar para praktisi bisnis dapat lebih mengetahui lebih

dalam tentang kegunaan experiential marketing pada experiential value

(12)

71

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen, Edisiketiga, FakultasEkonomi UNDIP, Semarang.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk

skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS (Center For Academic Publishing Service).

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Jogiyanto, H., M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Hermawan Kertajaya. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Seri 9 Elemen Marketing. MarkPlus&Co dan PT.Mizan Pustaka, Bandung.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Ed11, jilid 1. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

Malhotra, N. 2004. Riset Pemasaran, Edisi Keempat, Indeks.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

(13)

72

Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan kedua. Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta.

Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal :

Andreani, Fransisca. 2007. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2 No.1, April 2007: 1-8.

Dewayani, Esti Sri Dhanarismawarni. 2008. Pengaruh Experiental Marketing dan Emotional Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Padang Golf Arcamanik Endah Bandung. Tesis-MM UNPAD.

Liulianto, Lucyana. 2013 Pengaruh Experiential Marketing dan Experiential Value Terhadap Costumer Satisfaction Samsung Galaxy Note (GT-N7000) di Surabaya Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No.2 (2013).

Maghnati & Kwek Choon Ling. 2013. Exploring the Relationship between Experiential Value and Usage Attitude towards Mobile Apps among the Smartphone Users. International Journal of Business and Management; Vol. 8 , No. 4; 2013 ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119 Published by Canadian Center of Science and Education.

Schmitt, 2001. Experiential Marketing : How to Get Customer to Sense, Feel,

Think, Act and Relate to Your Company and Brand.The Press, New York

Wong dan Tsai, 2010. A Study of Effect TV Drama in Relationships Among

Tourist Experiential Marketing, Experiantial Value and Satisfaction. The

International Journal of Organizational Innovation, Vol 2, No. 3 : 107-123.

(14)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V . SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya

mengenai pengaruh experiential marketing terhadap experiential value pada toko

retail Giordano, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential value pada

toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,031 lebih

kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 14,9%.

2. Tidak terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential value

pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,122

lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar

22,7%.

3. Terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential value pada

toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,001 lebih

kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 26,3%.

4. Terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential value pada

toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,040 lebih

kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 8,2%.

5. Tidak terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,967 lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah

(15)

Bab III Simpulan dan Saran

70

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil dan kesimpulan

penelitian ini, antara lain:

1. Perusahaan retail Giordano harus terus mengevaluasi konsep experiential

marketing pada produk-produknya terutama pada sense experience dan

relate experience. Penulis menyarankan agar perusahaan membangun

Experiential Store di Indonesia seperti yang sudah dilakukan oleh salah

satu perusahaan smartphone terkemuka. Dengan adanya Experiential

Store, konsumen akan merasa lebih dekat dengan produk dan merek

Giordano karena perusahaan terus mempelajari pengalaman-pengalaman

konsumen secara aktif sehingga di masa yang akan datang Giordano

benar-benar menghasilkan produk yang paling sesuai dengan keinginan

konsumen. Dengan begitu, konsumen akan mencapai tujuan konsumsi

produknya dengan lebih maksimal dan memiliki penilaian yang positif

dalam ingatan mereka yang membedakan Giordano dengan produk dan

merek para pesaingnya di industri fashion.

2. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk meneliti kelima elemen

experiential marketing pada produk-produk dan merek fashion yang

berbeda untuk melihat pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Teoritis .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

1. Kedua orang tua, kakak, adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan nasehat dan do’a. Dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan membantu

Berdasarkan hasil penelitin ini yang telah dilaksanakan, dapat diberikan saran sebagai berikut: Guru bimbingan dan konseling memiliki wawawasan/pengetahuan baru tentang

dan D-III Administrasi Perkantoran Fakultas Vokasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah berjasa dalam mendidik, mengajar, dan membimbing penulis

Pada proses siklus I yang telah dilaksanakan peneliti tanggal 24 November 2018 terhadap kelas V MI Manna Was Salwa Sidoarjo terdapat beberapa kekurangan dalam

Berkaitan dengan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh penilaian pengguna jasa terhadap tingkat

Tingginya dukungan pemerintah melalui program GPATN, serta semakin tingginya permintaan pasar luar negeri dan dalam negeri dalam bentuk ³LQVWDQW WHD ´

Dalam hubungan inilah maka kedudukan konstitusi sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu lahirlah negara konstitusi yang melahirkan doktrin Rule of Law.

Holden calls Sally Hayes to meet her for dinner near the Grand