• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL :Studi Kasus terhadap Sopir, Kernet, dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL :Studi Kasus terhadap Sopir, Kernet, dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL

(Studi Kasus terhadap Sopir, Kernet, dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra oleh

Deni Iskandar

0808218

PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI

LINGKUNGAN TERMINAL

(Studi Kasus terhadap Sopir, Kernet dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Oleh Deni Iskandar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Deni Iskandar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Deni Iskandar

0808218

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL

(Studi Kasus terhadap Sopir, Kernet, dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Disetujui dan disahkan:

Pembimbing I,

Drs. H. Kholid A. Harras, M.Pd. NIP 196401221989031001

Pembimbing II,

Afi Fadlilah, M.Hum. NIP 197911162008012011

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI

(4)

I Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL (Studi kasus terhadap tuturan sopir, calo, dan kernet

di Terminal Ledeng, Kota Bandung)

ABSTRAK

Deni Iskandar 0808218

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya penggunaan gaya bahasa sarkasme di lingkungan terminal. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gaya bahasa, situasi komunikasi, dan respon pendengar terhadap gaya bahasa di terminal Ledeng Kota Bandung. Teori yang melandasi penelitian ini diutarakan oleh Leech mengenai situasi tutur serta Keraf dan Tarigan mengenai gaya bahasa.

Analisis penelitian ini beranjak dari tiga pokok permasalahan, yaitu: (1) Gaya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam tuturan sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung, (2) Dalam situasi tuturan komunikasi apakah gaya bahasa tersebut digunakan oleh sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung, (3) Bagaimanakah respon pendengar terhadap penggunaan gaya bahasa yang digunakan oleh sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sejalan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penulis akan mendeskripsikan masalah yang ada yaitu tentang gaya bahasa dalam tuturan sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik observasi, rekam, simak, libat, dan cakap. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa kartu data dan angket penelitian yang di dalamnya terdapat poin-poin yang berkorelasi dengan masalah yang akan di teliti.

Terdapat tiga temuan dalam penelitian ini. Pertama, berdasarkan hasil analisis data, gaya bahasa sarkasme (93,6%) dan sinisme (6,4%) mendominasi penggunaan gaya bahasa dalam 45 peristiwa tuturan sopir, calo, dan kernet di terminal Ledeng pada bulan Oktober- November tahun 2012. Kedua, berdasarkan hasil analisis dalam kartu data, ditemukan bahwa pemakaian gaya bahasa sarkasme dan sinisme dalam 45 peristiwa tutur antara sopir, kernet dan calo di terminal Ledeng cukup bervariasi. Sebanyak 32 peristiwa tutur (71, 2%) di antaranya dianggap hal yang biasa saja dan tidak menyakiti perasaan. Namun, sebanyak 13 peristiwa tutur (28, 8%) lainnya dianggap sebagai hal yang bisa menyakiti perasaan dan dapat menimbulkan perkelahian. Ketiga, berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 20 responden yang berasal dari profesi dan lingkungan yang berbeda menyatakan bahwa gaya bahasa sarkasme dan sinisme yang dituturkan oleh para sopir, kernet, dan calo tergolong tuturan kasar dan bisa menyakiti hati, bahkan menimbulkan perkelahian.

(5)

I Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL (Studi kasus terhadap tuturan sopir, calo, dan kernet

di Terminal Ledeng, Kota Bandung)

ABSTRACT

Deni Iskandar 0808218

This research is motivated many stylistic use of sarcasm in the terminal environment . The purpose of this study to describe the style of language , communication situation , and audience response to the style of language in Bandung Plumbing terminal . The theory underlying this research expressed by Leech said of the situation and Tarin Keraf and stylistic abilities.

This study analyzes moved from the three main issues , namely : ( 1 ) what are the style of language used in the speech driver , helper , and brokers in Bandung Plumbing terminal , ( 2 ) In situations of speech communication is the language style used by the driver , helper , and brokers in Bandung Plumbing terminal , ( 3 ) How to use listener response style that is used by the driver , helper , and brokers in Bandung Plumbing terminal.

The research approach used in this study is a qualitative approach . In line with the approach used in this study , the method used in this research is descriptive method . Authors will describe the problems that exist with respect to the language in the speech style driver , helper , and brokers in the City Plumbing Bandung. Teknik terminal data collection is to use observation techniques , record , see , involved , and competent . In this study , the instrument used in the form of a data card and a questionnaire study in which there are points that correlate with the problems that will be investigated.

There are three findings in this study . First , based on the results of data analysis, stylistics sarcasm ( 93.6 % ) and cynicism ( 6.4 % ) dominates the use of force in the 45 events of speech language driver , brokers , and helper in Plumbing terminal in October-November of 2012 . Secondly , based on the analysis of the data card , it was found that the use of language style sarcasm and cynicism in speech events among 45 drivers, conductors and touts at the terminal Plumbing quite varied . Said a total of 32 events ( 71 , 2 %) were considered normal thing and not hurt feelings . However , said as many as 13 events ( 28 , 8 % ) are being considered as things that could hurt feelings and can lead to fights . Third , based on questionnaires distributed to 20 respondents from different professions and environment stating that the style of sarcasm and cynicism language spoken by the drivers , conductors and touts considered rude and speech can hurt , even cause fights .

(6)

v Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Masalah Penelitian... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah... 5

1.6 Definisi Operasional..………... 8

(7)

vi Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAHASA

2.1 Ihwal Sosiopragmatik... 9

2.2 Aspek Situasi Tutur…………... 10

2.3 Gaya Bahasa..………...…...

2.3.1 Ihwal Gaya Bahasa………..

2.3.2 Klasifikasi dan Ragam Gaya Bahasa………..

2.3.3 Ragam Gaya Bahasa Pertentangan……….

2.3.4 Ihwal Sarkasme………...

3.3 Teknik Penelitian...………...

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data………...

3.3.2 Teknik Pengolahan Data……….

3.3.3 Model Analisis Pengolahan Data………

24

24

25

25

3.4 Instrumen Penelitian...………... 26

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data... 29

4.1.1 Data Gaya Bahasa pada Sopir, Kernet dan Calo di

Terminal Ledeng Kota Bandung... 29

(8)

vii Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data... 117

4.3.1 Penggunaan Gaya Bahasa…………..…………... 117

4.3.2 Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme dan Sinisme... 120

4.3.3 Analisis Pembahasan Data Gaya Bahasa Sarkasme dan Sinisme... 4.3.4 Analisis Data Responden………... 124 125 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 135

5.2 Saran... 136

5.3 Penutup... 137

DAFTAR PUSTAKA... 138

RIWAYAT HIDUP

(9)

viii Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

4.1 Penggunaan Gaya Bahasa………. 118

(10)

ix Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

4.1 Penggunaan Gaya Bahasa………. 119

(11)

1 Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam penggunaan bahasa, selalu ada pesan yang ingin ditonjolkan juga pesan yang

ingin disamarkan. Hal tersebut rasanya sulit diwujudkan tanpa adanya gaya bahasa.

Menurut Kridalaksana (2000:63) gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa

seseorang dalam bentuk bertutur atau menulis untuk memperoleh efek-efek tertentu.

Henry Guntur Tarigan (1990:5) menyebutkan bahwa gaya bahasa merupakan bentuk

retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau

memengaruhi penyimakan dan pembacaan. Pengertian gaya bahasa yang lain adalah cara

mempergunakan bahasa secara imaginative, bukan dalam pengertian yang benar-benar

secara alamiah saja (Warriner dalam Tarigan, 1990:5). Pendek kata penggunaan gaya

bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale dalam

Tarigan, 1990:5).

Salah satu aktivitas komunikasi masyarakat berada di lingkungan terminal.

Masyarakat di lingkungan tersebut tentulah akrab dengan istilah-istilah seperti sopir,

(12)

2

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun angkutan umum seperti angkot, bus atau taksi yang biasanya berada di lingkungan

terminal. Kernet adalah orang yang membantu sopir dalam mengurusi penumpang.

Sedangkan calo adalah orang menjadi perantara dan meberikan jasanya dalam

mendapatkan penumpang, sehingga seringkali ia meminta imbalan kepada sopir atau

kernet. Ngetem adalah aktivitas menunggu penumpang sampai kendaraan terisi penuh oleh

penumpang. Rit adalah satuan yang sama dengan rute pulang-pergi angkutan umum.

Nembak dapat diartikan sebagai pengganti atau angkutan umum yang tidak mengetem.

Dalam realitasnya, gaya bahasa tidak pernah lepas dari konteksnya. Berikut ini

adalah contoh tuturan sopir dan calo yang peneliti dapatkan di terminal Ledeng Kota

Bandung. Tuturan ini diucapkan oleh salah satu calo dan sopir angkot, yakni sebagai

berikut:

Sopir : “Yeuh dua rebu?”

(“Nih dua ribu?”)

Calo : “ Anjing naon ngan sakieu!”

(“Anjing masa cuman segini!”)

Sopir : “ Terus sabaraha? Aing ge can nyetor ai sia!”

(“Terus berapa? Aku juga belum setoran!”) Calo : “ Mbung nyaho aing mah, sarebu deui atuh boy!”

(“Gak mau tau, seribu lagi dong!”)

(13)

3

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(“Makan tu duit!”) Calo : “Euh... monyet”

(“Monyet lu”)

Tuturan di atas terjadi pada saat seorang sopir yang sedang beradu mulut dengan

seorang calo. Hal tersebut terjadi karena calo tidak terima dengan upah yang diberikan oleh

sopir yang dianggapnya masih kurang. Dalam tuturan tersebut status sosial antara penutur

dan mitra tutur sama, sehingga tuturan yang digunakan cenderung menjadi kasar sekaligus

mencerminkan pelanggaran prinsip kesopanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa konteks

memang berpengaruh terhadap penggunaan gaya bahasa antara sopir dan calo.

Gaya bahasa yang digunakan oleh sopir dan calo itu sendiri dapat diklasifikasikan

ke dalam gaya bahasa sarkasme. Gorys Keraf (2005:144) mendefinisikan sarkasme sebagai

suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan sinisme. Ia adalah suatu acuan yang

mengandung kepahitan dan celaan yang getir. Sarkasme dapat saja bersifat ironi, dapat juga

tidak.

Kata sarkasme diturunkan dari kata Yunani sarkasmos, yang lebih jauh diturunkan

dari kata kerja sarkasein yang berarti merobek-robek daging seperti anjing, menggigit bibir

karena marah atau berbicara dengan kepahitan, sedangkan menurut Poerwadarminta

(1976:874) dalam Tarigan (1990:92), sarkasme adalah sejenis gaya bahasa yang

(14)

4

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sarkasme mempunyai ciri utama, yaitu selalu mengandung kepahitan dan celaan yang getir,

menyakiti hati lawan tuturnya, dan kurang enak di dengar (Tarigan, 1990:92).

Penelitian mengenai kesantunan berbahasa, khususnya di Prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia, FPBS UPI belum banyak dilakukan. Sepengetahuan penulis, beberapa

penelitian tentang kekasaran berbahasa pernah dilakukan oleh Febrianti (2006), dengan

judul “Sarkasme pada Film Anak-anak”. Hasil dari penelitian tersebut antara lain

menyebutkan bahwa bentuk kekasaran berbahasa tidak hanya terjadi pada orang dewasa

saja, tetapi sudah menjalar ke anak-anak. Penyebab terjadinya hal ini antara lain akibat

dengan ditayangkannya film anak-anak yang bahasanya terkadang kasar. Selain Febrianti

penelitian mengenai sarkasme juga diteliti oleh Herlina (2007) dengan judul “ Kajian

Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Pada Tuturan Remaja”. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukan bahwa makna tuturan sarkasme yang paling banyak yaitu celaan getir dan

kurang enak didengar meskipun tingkatan sarkasmenya tergolong biasa-biasa saja. Tuturan

sarkasme tersebut mengarah pada sifat lebih besar daripada fisik dan jenis binatang.

Penelitian tentang “Penggunaan Gaya Bahasa di Lingkungan Terminal (Studi

Kasus terhadap Sopir, Kernet, dan Calo di Terminal Ledeng Kota Bandung)” ini memiliki

keunikan tersendiri. Selain belum dilakukan di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS

UPI, penelitian ini juga berpotensi menguak berbagai temuan ilmiah mengenai ragam gaya

bahasa yang digunakan di lingkungan terminal dengan luwes. Melalui kajian

(15)

5

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini tidak hanya memandang gaya bahasa dari satu sudut saja, akan tetapi

penelitian ini menempatkan gaya bahasa bersama dengan konteks kulturalnya. Itulah nilai

pembeda yang membuat persoalan ini lebih dari sekadar layak dan menarik untuk diteliti.

1.2 Masalah Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini diuraikan seperti di bawah ini.

a. Penggunaan gaya bahasa di lingkungan terminal berpotensi menimbulkan berbagai

tindakan kriminal, misalnya perkelahian atau percekcokan. Hal tersebut boleh jadi

dipicu akibat kesalahpahaman antara peserta tutur dari tuturan yang diucapkan

dengan maksud yang diterima.

b. Penggunaan gaya bahasa dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, baik secara

sosiologis maupun psikologis, bahkan pragmatis. Dengan perkataan dari masalah

tersebut bisa dikaji dengan menggunakan kajian sisiolinguistik, psikolinguistik, dan

sosiopragmatik.

1.2.2 Batasan Masalah

Mengingat kompleknya masalah tersebut, penelitian ini akan membatasi kajiannya

pada hal-hal berikut.

a. Klasifikasi gaya bahasa yang digunakan oleh sopir, kernet, dan calo di terminal

(16)

6

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Situasi tuturan komunikasi gaya bahasa yang digunakan oleh sopir, kernet, dan calo

di terminal Ledeng Kota Bandung;

c. Respon pendengar terhadap gaya bahasa yang digunakan oleh sopir, kernet, dan

calo di terminal Ledeng Kota Bandung.

1.2.3 Rumusan Masalah

Penelitian ini diwujudkan dalam pertanyaan berikut.

a. Gaya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam tuturan sopir, kernet, dan calo di

terminal Ledeng Kota Bandung?

b. Dalam situasi tuturan komunikasi apakah gaya bahasa tersebut digunakan oleh

sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung?

c. Bagaimanakah respon pendengar terhadap penggunaan gaya bahasa yang digunakan

oleh sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijabarkan berikut ini:

a. Mendeskripsikan gaya bahasa yang digunakan pada tuturan sopir, kernet, dan calo

di terminal Ledeng Kota Bandung.

b. Mendeskrpsikan situasi komunikasi penggunaan gaya bahasa yang dituturkan oleh

sopir, kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung.

c. Mendeskripsikan respon pendengar terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam

(17)

7

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan memiliki dua manfaat.

a. Memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan disiplin ilmu sosiopragmatik.

Pasalnya, penelitian ini berisi model analisis terhadap persoalan penggunaan gaya

bahasa di lingkungan terminal yang dapat digunakan untuk model analisis dengan

persoalan serupa.

b. Memperkaya data tentang penelitian gaya bahasa. Mengingat penelitian ini memuat

berbagai data mengenai gaya bahasa di terminal (Ledeng), sehingga sewaktu-waktu

data dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini sekurang-kurangnya memiliki dua manfaat.

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi penulis buku maupun

penulis skenario yang bergelut dalam tema-tema sosial.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendokumetasikan penggunaan gaya bahasa

yang dituturkan di lingkungan terminal.

(18)

8

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap tuturan pada dasarnya berorientasi pada tujuan tertentu. Dalam hal ini, gaya

bahasa diasumsikan memiliki tujuan komunikasi tertentu. Itu artinya, gaya bahasa

dipengaruhi oleh konteks dan status sosial para peserta tutur.

1.6 Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan beberapa definisi operasional dari beberapa istilah yang

penulis gunakan dalam penelitian ini.

1) Gaya bahasa adalah bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara

dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimakan dan pembacaan.

Pengertian gaya bahasa yang lain adalah cara mempergunakan bahasa secara

imaginative, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja

(Warriner dalam Tarigan, 1990:5).

2) Situasi komunikasi adalah unsur yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan

orang-orang yang terlibat dalam percakapan.

3) Sopir adalah pengemudi mobil, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum

seperti angkot, bus atau taksi yang biasanya berada di lingkungan terminal.

4) Kernet adalah orang yang membantu sopir dalam mengurusi penumpang.

5) Calo adalah orang menjadi perantara dan meberikan jasanya dalam mendapatkan

penumpang, sehingga seringkali ia meminta imbalan kepada sopir atau kernet.

(19)

9

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

(20)

22 Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif berfokus pada penunjukan makna, deskripsi,

penjernihan melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun,

2007: 257). Sejalan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1986:

62) yang dimaksud dengan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata

hanya berdasarkan fakta dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada

penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa

yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti apa adanya. Penulis akan

mendeskripsikan masalah yang ada yaitu tentang gaya bahasa dalam tuturan sopir,

kernet, dan calo di terminal Ledeng Kota Bandung.

Kuswarno (2008:31) menegaskan bahwa etnografi, khususnya etnografi

komunikasi sangat relevan masuk dalam ranah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

akan menuntun etnografi komunikasi untuk memahami bahasa, komunikasi, dan

kebudayaan saling bekerja sama untuk menghasilkan perilaku komunikasi yang khas.

(21)

23

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis etnografi komunikasi, tetapi dua diantaranya merupakan yang paling penting.

Observasi partisipan (participant observation) merupakan metode yang telah lama

dipakai Antropologi. Sedangkan metode yang lain, instropeksi (instropection)

digunakan apabila peneliti meneliti masyarakat bahasanya sendiri. Instropeksi berarti

juga investigator, berusaha menganalisis nilai-nilai dan perilakunya sendiri dan

orang-orang yang berada dalam masyarakatnya. Sementara itu, Spradley (2006:5) menjelaskan

inti dari etnografi itu sendiri yaitu upaya untuk memerhatikan makna-makna tindakan

dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami.

3.2 Sumber Data dan Korpus

Penelitian ini mengumpulkan data kualitatif. Ahimsa-Putra (2009:14)

memaparkan bahwa data kualitatif tidak berupa angka tetapi berupa

pernyataan-pernyataan mengenai isi, sifat, ciri, keadaan, dari sesuatu atau gejala, atau pernyataan-pernyataan

mengenai hubungan-hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sesuatu ini bisa

berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, atau gagasan-gagasan, nilai-nilai,

norma-norma, bisa pula peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Menurut Nadar (sumber data. Sumber data dalam kajian linguistik sifatnya dapat

bersifat lisan 2009: 107), data dalam penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber

yang disebut dan tertulis. Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh peneliti

adalah sopir, calo, kernet di terminal Ledeng Kota Bandung.

Sedangkan korpus adalah data dan konteks penelitian. Adapun korpus dalam

(22)

24

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan calo di daerah terminal Ledeng, Bandung, Jawa Barat yang telah diidentifikasi dan

dipilih secara acak pada masing-masing gender serta jawaban dari responden sesuai

dengan angket yang telah dibuat dan disebar oleh peneliti.

3.3 Teknik Penelitian

3.3.1 Teknik Pengmpulan Data

Penelitian ini dilakukan sejak Oktober s.d. November 2012. Dalam penelitian

ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode simak dan metode

introspeksi. Menurut Mahsun (2005: 92), metode simak adalah cara yang digunakan

untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa, dalam

penelitian ini lebih kepada penggunaan bahasa secara lisan.

Adapun kerja pengumpulan data secara teknis adalah sebagai berikut:

a. Teknik rekam,

b. Teknik catat, dan

c. Teknik angket, yakni menyebarkan angket kepada responden (multi generasi, usia

antara 14 tahun sampai dengan 40 tahun), dengan cara menyebarkan angket kepada

responden yang telah mengisi format angket yang telah disediakan.

Kemudian wujud metode lain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

introspeksi. Hal ini disebabkan, peneliti meneliti bahasa yang telah benar-benar dikuasai

yaitu bahasa Sunda sebagai bahasa pertama peneliti dan bahasa Indonesia sebagai

(23)

25

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meneliti bahasa ibunya seorang peneliti di samping dapat mengandalkan instuisi

kebahasaannya secara maksimal, ia secara serta merta lebih dapat mengkreasikan

data-data kebahasaan sehingga keterbatasan data-data dapat diatasi.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data, kemudian langkah selanjutnya yaitu data akan

diolah di dalam teknik pengolahan data. Adapun pengolahan data yang dilakukan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan transkripsi data yang telah diperoleh ke dalam kontekstualisasi data.

b. Mendeskripsikan gaya bahasa dalam tuturan sopir, kernet, dan calo dengan

mencermati segala informasi yang tertuang dalam kontekstualisasi data.

c. Menganalisis gaya bahasa dengan memperhatikan konteks tempat lahirnya tuturan

itu yang sebelumnya telah dideskripsikan.

d. Mengategorikan gaya bahasa dengan memperhatikan hasil analisis sebelumnya.

e. Menyimpulkan gaya bahasa yang dominan digunakan oleh sopir, kernet, dan calo di

terminal Ledeng Kota Bandung.

3.3.3 Model Analisis Pengolahan Data

Berikut ini adalah contoh dari pengklasifikasian data menurut gaya bahasanya:

Data yang di dapat : 01 B

Tuturan : “Anjing naha bisa kieu nya, asa teu biasana?” (anjing

(24)

26

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi teks berdasarkan gaya bahasanya.

Kategori yang muncul:

- Gorys Keraf (2005:144) mendefinisikan sarkasme sebagai suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan mengandung kepahitan dan celaan yang getir, menyakiti hati, dan kurang enak di dengar (Tarigan, 1990:92). Klasifikasi data berdasarkan gaya bahasa:

No Nomor/

Sarkasme Tuturan seperti “ah anjing, boro-boro”, “goblog pisan nyeta aing ge jangar, jadi asa teu paruguh kanu sirahna ge” merupakan ungkapan-ungkapan goblog, dan aing dianggap hal yang biasa saja dan tidak menyinggung perasaan.

(25)

27

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan data yang diinginkan, tentunya dibutuhkan instrumen yang

dapat menunjang kelancaran penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan

berupa kartu data dan angket penelitian yang di dalamnya terdapat poin-poin yang

berkorelasi dengan masalah yang akan di teliti. Instrumen penelitian yang digunakan

sebagai berikut:

No Kartu: Kode

Data:

Konteks: Analisis:

Di bawah ini dilampirkan pula contoh analisis dengan menggunakan kuesioner.

Contoh Kuesioner

1. Saya mohon dengan ikhlas kepada Bapak/Ibu/Sdr bersedia menjadi responden survei kali ini dan diharapkan mengisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pilihan Anda. Survei ini adalah surve anonym, karena itu Anda tidak perlu mencantumkan nama,

2. Tujuan dari survei ini adalah mengidentifikasi bentuk tanggapan para pendengar (lingkungan sekitar) terhadap tuturan-tuturan kasar (sarkasme) yang sering kali digunakan para sopir, kernet dan calo di lingkungan Terminal Ledeng.

3. Kuesioner dalam survei ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian A, B, dan C. Bagian A dimaksudkan untuk menjaring data pribadi Anda.

Bagian B dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana tanggapan Anda terhadap gaya bahasa sarkasme yang kerap digunakan para sopir, kernet dan calo dalam berkomunikasi.

Bagian C dimaksudkan untuk mengetahui apakah Anda telah mengisi keusioner ini dengan serius dan jujur

4. Untuk semua pertanyaan mohon dijawab dengan memberikan tanda silang (x) di depan jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

(26)

28

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Contoh Data Pribadi

1) Apakah jenis kelamin Anda?

a. Laki-laki b. perempuan

2) Termasuk kelompok umur manakah Anda?

a. 12-18 tahun b. 19-25 tahun c. 26-32 tahun d. >32 tahun 3) Apakah pendidikan tertinggi yang Anda peroleh?

a. SD b. SMP c. SMA d. >S1 4) Apa profesi Anda sekarang?

a. Pelajar b. Pengajar c. Wiraswasta d. …………..

5) Apakah Anda mengetahui bahwa para sopir, kernet dan calo kerap berkata kasar (sarkasme)?

a. Ya b. Tidak

6) Pernahkah Anda menggunakan gaya bahasa sarkasme (kasar) dalam berkomunikasi?

a. Pernah b. Tidak

Contoh Pertanyaan

Data: 01

Sopir : “buru goblog neangan penumpang teh” (cepat goblog nyari penumpangnya)

Calo : “keheula kehed da hese” (sebentar kehed kan susah)

Sopir : “euh bodo pisan sia mah, jiga nu karek sapoe dua poe nyaloan teh” (ah bodo,

kaya yang baru sehari dua hari aja jadi calo)

Calo : „heueuh da ai eweuh penumpangna rek kumaha sarap!” (ya gimana

penumpangnya juga gak ada sarap)

Sopir : “ngider atuh siana tong ngajedog didinya wae geura” (keliling dong kamunya jangan diam terus disitu makanya)

1) Bagaimana menurut Anda tuturan tersebut?

a. Biasa d. Lucu g. merendahkan

b. Kasar e. Halus h. menyepelekan

c. Kasar sekali f. Tidak sopan i. ………. 2) Apa yang Anda rasakan terhadap tuturan tersebut?

a. Hal yang biasa saja dan tidak menyakiti perasaan

b. Hal yang bisa menyakiti perasaan dan dapat menimbulkan perkelahian 3) Menurut Anda, pantaskah tuturan tersebut dituturkan oleh seorang sopir dan

calo?

(27)

135 Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini mengkaji penggunaan gaya bahasa di lingkungan terminal Ledeng

yang merupakan studi kasus terhadap gaya bahasa sopir,kernet, dan calo di terminal Ledeng

Kota Bandung. Temuan yang telah dibahas pada bab sebelumnya merupakan landasan

dalam penyusunan bab ini. Simpulan dari deskripsi dan analisis gaya bahasa, situasi

tuturan, dan interpretasi responden merupakan unsur utama yang dipaparkan untuk

menjawab rumusan masalah.

5.1 Simpulan

Sesuai dengan rumusan masalah, maka ada tiga temuan dari penelitian yang

menyoroti persoalan penggunaan gaya bahasa sopir,kernet, dan calo di terminal Ledeng.

Pertama, berdasarkan hasil analisis data, gaya bahasa sarkasme (93,6%) dan sinisme

(6,4%) mendominasi penggunaan gaya bahasa dalam 45 peristiwa tuturan sopir, calo, dan

kernet di terminal Ledeng pada bulan Oktober- November tahun 2012.

Kedua, berdasarkan hasil analisis dalam kartu data, ditemukan bahwa pemakaian

gaya bahasa sarkasme dan sinisme dalam 45 peristiwa tutur antara sopir, kernet dan calo di

terminal Ledeng cukup bervariasi. Sebanyak 32 peristiwa tutur (71,2%) di antaranya

(28)

136

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan cenderung mengandung gaya bahasa sarkasme dan sinisme. Namun, gaya

bahasa sarkasme dan sinisme yang dituturkan, seperti anjing, goblog, najis, dll. tidak

ditujukan kepada lawan tutur. Tuturan tersebut lebih ditujukan terhadap persoalan yang

tengah mereka hadapi bersama. Namun, sebanyak 13 peristiwa tutur (28,8%) lainnya

dianggap sebagai hal yang bisa menyakiti perasaan dan dapat menimbulkan perkelahian.

Persoalan yang hadir cenderung menimbulkan perselisihan di antara lawan tutur. Persoalan

tersebut umumnya disebabkan perbedaan pendapat dan sindiran. Dengan demikian,

tuturan-tuturan sarkasme dan sinisme yang digunakan, seperti kehed, bangsat, ublag, setan, dll.

memang ditujukan kepada lawan tutur sebagai bentuk dari kekesalan mereka.

Ketiga, berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 20 responden yang berasal

dari profesi dan lingkungan yang berbeda menyatakan bahwa gaya bahasa sarkasme dan

sinisme yang dituturkan oleh para sopir, kernet, dan calo tergolong tuturan kasar dan bisa

menyakiti hati, bahkan menimbulkan perkelahian.

Berdasarkan tiga temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sarkasme dan sinisme

tidak dapat dilihat dari apa yang diucapkan, akan tetapi dilihat dari konteks penggunaannya.

Tanpa melibatkan konteksnya suatu percakapan dapat dianggap hambar dan biasa saja.

5.2 Saran

Penelitian ini menunjukkan pentingnya pisau analisis sosioragmatik untuk lebih

(29)

137

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa. Pasalnya, selama ini ilmu bahasa dianggap hanya bergelut pada persoalan

berbahasa yang benar atau salah dan yang baik atau buruk saja. Penelitian ini dapat

menggugah kesadaran bahwa ilmu bahasa sangat fungsional dan radikal untuk dapat

memberikan sudut pandang terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Penelitian

dalam ranah ini juga akan lebih menarik jika dilengkapi dengan pendekatan sosiolinguistik,

sehingga diharapkan analisis yang didapat pun akan lebih lengkap.

5.1 Penutup

Demikian hasil akhir penelitian terhadap penggunaan penggunaan gaya bahasa di

lingkungan terminal Ledeng yang merupakan studi kasus terhadap gaya bahasa

sopir,kernet, dan calo di terminal Ledeng. Pada akhirnya, penelitian ini tetap membutuhkan

suatu praktik agar lebih bermanfaat untuk masyarakat. Semoga skripsi ini berguna dan

(30)

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Ahimsa-Putra. (2009). „Paradigma Penelitian Ilmu-ilmu Humaniora‟. Makalah Kuliah

Umum. Bandung, Program Studi Linguistik, Sekolah Pascasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Febrianti, Lela. (2006). “Sarkasme dalam Film Kartu Anak-anak dan Respons Para Penutur Bahasa Indonesia (Analisis sosiolinguistik Film Kartun Hey Arnold!)”. Skripsi mahasiswa pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hasan, Alwi. (1995). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Herlina, Eli. (2007). “Kajian Penggunaan Gaya Bahasa Sarkasme Pada Tuturan Remaja (Suatu Tinjauan Sosiolinguistik)”. Skripsi mahasiswa pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Keraf, Gorys. (2005). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. (1996). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. (2000). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Kuswarno, Engkus. (2008). Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran.

Mahsun.(2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo.

Nadar, F.X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahardi, R. Kunjana. (2008). Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

(31)

Deni Iskandar, 2013

Penggunaan Gaya Bahasa Di Lingkungan Terminal (Studi Kasus Terhadap Sopir,Kernet,Dan Calo Di Terminal Ledeng Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Spradley, James P. (2006). Metode Etnografi.Yogyakarta:Tiara Wacana.

Sudaryanto. (1988). Metode Linguistik:Ke Arah Memahami metode Linguistik.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tarigan, Henry Guntur. (1990). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Wijana, I Dewa. (2008). “Kata-kata Kasar dalam Bahasa Jawa” dalam Humaniora

Referensi

Dokumen terkait

Lemma 2.2 follows from [11, Theorem 1] (or see [12, Theorem 3.1]), in which the problem of classifying systems of forms and linear mappings over a field of characteristic not 2

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah ini telah diperiksa/divalidasi dan hasilnya telah memenuhi kaidah ilmiah, norma akademik dan norma

mengabaikan yang lain, media membentuk pesan atau gambaran dunia kita seperti yang disajikan dalam media massa. Media massa selain terbukti sanggup membentuk pandangan orang tentang

Matriks prioritas pelaksanaan mata kuliah riset agroindustri (Tabel 2) menunjukkan bahwa prioritas utama untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan mata kuliah

This research employs a qualitative reseacrh design, especially an intrinsic approach, using Warren and Wellek theory (1962, p. The findings indicated that there are

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Kompetensi

14. Maklumat di bawah menunjukkan akaun perabot dan akaun susut nilai terkumpul perabot bagi sebuah firma. Tahun kewangan berakhir pada 31 Disember setiap tahun. Hitungkan susut

Skripsi dengan judul Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Makassar ini penulis