• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratma Bojonagara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan sampel penelitian berjumlah 40 Wajib Pajak. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Pada tahap analisis data juga dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh antara kepemilikan NPWP terhadap kepatuhan Wajib Pajak dengan nilai sig. sebesar 0,000. Tingkat pengaruh kepemilikan NPWP terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 51,8% sedangkan sisanya 48,2% dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti.

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine how much the influence of Taxpayer Identification Number (TIN) ownership to tax compliance. This study uses primary data sourced from the taxpayer who is registered in the LTO Pratma Bojonagara. Data collection techniques used is a questionnaire with a sample of 40 taxpayers as respondents. Data analysis technique used is a simple linear regression. In this stage of data analysis was also conducted validity test, reliability test, and classical assumption test. Hypothesis testing results show that there is influence between ownership of Taxpayer Identification Number (TIN) to tax compliance with sig. 0,000. The degree level of Taxpayer Identification Number (TIN) ownership to tax compliance amounted to 51.8% while the remaining 48.2% is explained by other variables that are not investigated.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Pajak ... 7

2.1.2 Syarat Pemungutan Pajak ... 8

2.1.3 Pengelompokan Pajak ... 10

2.1.4 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 11

2.2 NPWP ... 14

2.2.1 Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak ... 15

2.2.2 Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak ... 17

2.2.3 Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak ... 17

(4)

2.2.5 Sanksi Berkaitan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak ... 19

2.3 Kepatuhan Wajib Pajak ... 19

2.3.1 Subjek Pajak ... 19

2.3.2 Definisi Kepatuhan Wajib Pajak ... 21

2.3.3 Jenis Kepatuhan Wajib Pajak ... 22

2.3.4 Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 22

2.3.5 Kewajiban Bagi Wajib Pajak ... 24

2.3.6 Tax Ratio dalam Pengukuran Tingkat Kepatuhan ... 24

2.3.7 Hasil Penelitian Terdahulu ... 25

2.4 Rerangka Pemikiran ... 29

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 30

2.6 Model Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.1.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1.1 Sejarah KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 31

3.1.1.2 Visi KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 35

3.1.1.3 Misi KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 35

3.1.1.4 Janji KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 35

3.1.1.5 Motto KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 35

3.1.1.6 Struktur Organisasi ... 36

3.1.1.7 Tugas dan Fungsi Organisasi ... 36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

3.2.1. Populasi ... 39

3.2.2. Sampel ... 39

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.3.1 Variabel Bebas (Independen) ... 41

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ... 41

3.4 Metode Penelitian ... 43

(5)

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Teknik Analisis Data ... 46

3.5.1 Uji Instrumen ... 46

3.5.1.1 Uji Validitas ... 46

3.5.1.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 48

3.6 Model Analisis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1.Hasil Uji Validitas ... 50

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

4.1.3 Hasil Tanggapan Responden ... 52

4.1.3.1 Identitas Responden ... 53

4.1.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak ... 55

4.1.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak ... 62

4.1.4 Uji Normalitas ... 68

4.1.5 Uji Heteroskedastisitas ... 69

4.1.6 Pengaruh Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 70

4.1.6.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 70

4.1.6.2 Pengujian Hipotesis ... 71

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 25

Gambar 2.3 Model Penelitian ... 30

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 68

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Rerangka Pemikiran ... 29 Tabel 3.1 Operasional Variabel... 42 Tabel 3.2 Penilaian Skor Pertanyaan ... 45 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemilikan Nomor Pokok

Wajib Pajak ... 50 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 51 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 52 Tabel 4.4 Identitas Responden Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ... 55 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Nomor Pokok Wajib Pajak dapat memberikan informasi tentang identitas Wajib Pajak yang sebenarnya ... 56 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Nomor Pokok Wajib Pajak dapat mempermudah wajib pajak dalam pelaksanaan administrasi perpajakan ... 57 Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Setiap wajib pajak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(8)

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak berarti Anda menjadi warga negara yang taat dalam melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakan ... 58 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Penggunaan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat memudahkan petugas untuk melakukan pengawasan administrasi perpajakan .. 59 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Nomor Pokok Wajib Pajak harus selalu dicantumkan ke dalam dokumen yang berhubungan dengan perpajakan ... 59 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan apabila Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan subjektif maupun

objektif ... 60 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Apabila menyalahgunakan Nomor Pokok Wajib Pajak Sehingga menimbulkan kerugian bagi Negara maka

dikenakan hukuman pidana dan denda ... 61 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Nomor Pokok Wajib Pajak bisa didapatkan dengan mengisi formulir pendaftaran dan mendaftarkan diri salah satunya ke Kantor Pelayanan Pajak ... 61 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Pajak sebagai sumber penerimaan terbesar Negara ... 62 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya berkewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh

Nomor Pokok Wajib Pajak ... 63 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

(9)

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya mengisi form pajak dengan jelas ... 64 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya mengisi form pajak dengan lengkap ... 64 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya menghitung pajak dengan jumlah yang benar ... 65 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya melaporkan form pajak tepat waktu ... 65 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya membayar pajak tepat waktu ... 66 Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya belum pernah mendapatkan sanksi denda administrasi

perpajakan ... 66 Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Saya berusaha untuk memahami ketentuan

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sebenarnya memiliki potensi menjadi negara maju yang mandiri. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa adalah melalui pembangunan dengan cara menggali sumber dana terbesar yang berasal dari dalam negeri berupa pajak karena pos penerimaan pajak dalam APBN dapat mencapai hingga 70%. (Widodo, 2013).

Berbagai kebijakan dalam bentuk ekstensifikasi dan intensifikasi telah dibuat oleh pemerintah untuk mencapai target penerimaan pajak. Kebijakan ini membawa pengaruh kepada masyarakat, dunia usaha, dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pajak. Self assessment system yang mengharuskan Wajib Pajak untuk pro-aktif menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak sendiri, menuntut semua pihak (termasuk Pemungut/Pemotong Pajak) mampu memahami dan mengaplikasikan setiap peraturan perpajakan yang sedang berlaku. (Susyanti dan Dahlan, 2015)

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Masyarakat di Indonesia sendiri rata-rata belum sadar akan kewajibannya untuk membayar pajak terkait dengan kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak . Menurut Rahmany (2012), tingkat partisipasi dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak dinilai masih rendah. Dari Wajib Pajak yang ada, baru sekitar 30 persen masyarakat yang sudah membayar pajak.

Tidak semua Wajib Pajak yang menggenggam Nomor Pokok Wajib Pajak memiliki niat untuk menyetor pajak. Ketika bicara Wajib Pajak terdaftar yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak , ternyata tidak semua karena ingin membayar pajak. Terdapat alasan lain jika seseorang membuat atau mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak . Contohnya ingin membuka rekening bank, mengajukan kredit properti atau lainnya. (Tumakaka, 2015)

Selain itu, Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito (2015) mengatakan, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, tax ratio Indonesia masih cukup rendah. Tax ratio ukuran kepatuhan masyarakat Indonesia sebagai Wajib Pajak hanya mencapai 11%, di bawah negara lain. Padahal pembayaran pajak penting untuk kesejahteraan masyarakat dan untuk pemerataan pendapatan serta pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, Sigit memastikan masyarakat tidak akan rugi jika membayarkan pajak karena pemerintah memastikan pajak tersebut juga akan kembali ke masyarakat.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

negara maju menunaikan kewajiban pajak. Upaya meningkatan kesadaran para Wajib Pajak harus bersamaan dengan adanya penegakan hukum yang tegas sehingga tidak ada ruang bagi pengemplang pajak. (Rahmany, 2013)

Wajib Pajak yang bisa dikenakan pidana yaitu mereka yang telah mengetahui kewajiban untuk membayar pajak namun tidak juga memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak . Hal ini dinilai sebagai bentuk ketidakpatuhan terhadap aturan yang berlaku di Indonesia. Hingga saat ini masih banyak warga negara yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak . Berdasarkan data Direktorat Jendral Pajak, warga negara yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak baru mencapai 25 juta orang dari 44 juta orang warga negara yang masuk kategori Wajib Pajak. (Irianto, 2016)

Menurut penelitian Huda (2015) yang berjudul Pengaruh Persepsi Atas Efektifitas Sistem Perpajakan, Kepercayaan, Tarif Pajak Dan Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak UMKM Makanan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan) menyatakan bahwa variabel efektifitas, system perpajakan, kepercayaan, kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak, sedangkan variabel tarif pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kabupaten Tegal) di atas menyimpulkan bahwa variabel kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak , kualitas pelayanan, sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak, sedangkan variabel pemahaman Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan dalam membayar pajak.

Adapun penelitian Rahmawati (2015) dengan judul Pengaruh Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak , Kualitas Pelayanan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan) memiliki hasil penelitian bahwa kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak , kualitas pelayanan, kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya Ningsih, dkk (2016) dengan variabel Pengaruh Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak , Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan memiliki hasil penelitian bahwa kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak , pemahaman Wajib Pajak, kualitas pelayanan, sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil adalah seberapa besar pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ada diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengertian dan pengetahuan akan pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

2. Bagi Wajib Pajak

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

3. Bagi Penulis

Peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai perpajakan lebih dalam, serta memperluas wawasan dan mendapatkan pengetahuan praktis sebagai hasil pengamatan langsung serta dapat menerapkan teori yang telah diperoleh.

4. Direktorat Jendral Pajak

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terhadap kepatuhan Wajib Pajak, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terdapat pengaruh antara kepemilikan NPWP terhadap kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara. Hal ini terlihat dari hasil pengujian statistik yang menunjukkan nilai sig. variabel kepemilikan NPWP sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 0,05. Variabel kepemilikan NPWP mampu menjelaskan kepatuhan Wajib Pajak sebesar 51,8%, sedangkan sisanya sebesar 48,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti selanjutnya. Keterbatasan tersebut antara lain:

1. Tingkat pengaruh yang dihasilkan belum cukup besar untuk menjelaskan variabel yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.

(18)

BAB V PENUTUP 75

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepemilikan NPWP terbukti signifikan dalam mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara. Oleh karena itu, disarankan agar KPP Pratama Bandung Bojonagara terus meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar di wilayahnya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

(19)

PENGARUH KEPEMILIKAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

(Pada KPP Pratama Bandung Bojonagara)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

ANNA DEWI SAKITRI WIRAWAN

1351013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

THE EFFECT OF OWNERSHIP TAX ID NUMBER, TO

COMPLIANCE OF TAXPAYERS

(KPP Pratama Bandung Bojonagara)

THESIS

In Partial Requirement for The Bachelor Degree In Accounting Major

By:

ANNA DEWI SAKITRI WIRAWAN

1351013

BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

(21)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, karunia, dan penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

”Pengaruh Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” dengan baik. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan mengingat keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih terhadap saran dan kritik membangun yang diberikan guna perbaikan di masa yang akan datang.

Selama masa penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat banyak sekali bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas kebaikan, hikmat dan penyertaan-Nya yang luar biasa selama ini sehingga penulis selalu diberikan kemudahan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Endah Purnama Sari Eddy, S.E., M.Ak., Ak., CA, BKP. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih Ibu ! 3. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, M.M., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

6. Ibu Debbianita, S.E., M.S., Ak. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

7. Bapak Drs. Soddin Mangunsong, M.S., Ak., CA selaku dosen wali yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan selama penulis kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

(22)

9. Seluruh staf Tata Usaha dan TKT Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

10. Seluruh staf Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bojonagara yang telah sangat baik membantu dan memberikan ijin untuk menyebarkan kuesioner penelitian dalam pengumpulan data dan juga memberikan masukan kuesioner guna penelitian tersebut.

11. Kedua orang tua penulis, Papah (Gandi Wirawan), Mamih (Yoe Siang Hoa) yang sudah sabar merawat, membesarkan, mendidik, dan menyekolahkan penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang S1. Terimakasih untuk setiap doa dan kasih sayang juga dukungan materi dan non- materi yang telah diberikan selama ini.

12. Adik penulis, Hans Julius Wirawan Tesin, terimakasih untuk kasih sayang, dukungan, doa, dan semangat yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

13. Samuel Reinhard Victor selaku pacar penulis yang telah banyak memberikan semangat, bantuan, doa, serta selalu setia mendampingi penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman HIMATHA periode 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 untuk bantuan, dukungan dan kerjasamanya selama ini.

15. Teman-teman Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode 2016/2017 yang bersama-sama saling mendukung dan membangun Fakultas Ekonomi dalam setiap program penulis sangat berbangga hati bisa menjadi bagian dari Senat Mahasiswa selama berkuliah, Terimakasih atas dukungan, semangat, dan doa yang diberikan.

16. Sahabat-sahabat penulis, geng GPT (Gak Punya Temen)yang terdiri dari Putri Rizkia, Elisa Windy, Deri Sundana, Bella Marcella, Tajuddin M, Lilyanti Chandra, Steven Zefanya, dan Dana Wira yang senantiasa menghadirkan canda tawa bagi penulis.

17. Bagi para personil winiti yaitu, Michelle Dwi, Judith Laurenthia, Yunes Riany,

Pepeii, Cindy, Fungki D yang selalu memberikan saran dan mendengarkan keluh kesah penulis.

18. Bagi cewe kece yaitu, Fei Sien, Vania Kitty, Jennifer A, Evie Yoswara yang

selalu memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

19. Chindy Oktariana Irwati dan semua sahabat-sahabat yang selalu mendengarkan

keluh kesah penulis.

(23)

21. Semua teman seperjuangan terutama angkatan 2013 yang bersama-sama sedang berjuang untuk lulus yang selalu mendukung dan memberikan semangat agar tugas akhir ini bisa diselesaikan dengan baik. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang melimpah kepada seluruh pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberi nilai tambah, sehingga dapat memberikan wawasan baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Januari 2017

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiani (2010), dalam Mardiasmo, 2000, “Pengaruh Kebijakan Sunset Policy terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di Kanwil DJP Jawa Timur I Surabaya)

Brodjonegoro, Bambang PS (2016, 11 Januari 2016). Tax Ratio 2015 Lebih Rendah Dibanding 2014. Diakses pada 15 Oktober 2016, dari:

http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/01/11/tax-ratio-2015-lebih-rendah-dibanding-2014

Cooper, Donald R., & Pamela S. Schindler. (2011). Business Research Methods. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Dirjen Pajak Curhat Susahnya Paksa Orang Bayar Pajak (2012, 24 Oktober), Diakses pada 10 Oktober 2016, dari: http://bisniskeuangan.kompas.com /read/2012/10/24/14344712/Dirjen.Pajak.Curhat.Susahnya.Paksa.Orang.B ayar.Pajak

Dirjen Pajak: Tax Ratio Indonesia Masih Rendah (2015, 5 Juni). Diakses pada 10 Oktober 2016, dari: http://www.kemenkeu.go.id/Berita/dirjen-pajak-tax-ratio-indonesia-masih-rendah

Gambaran Umum Perusahaan (KPP Pratama Bandung Bojonagara), Diakses pada 12 Oktober 2016, dari: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/555/

jbptunikompp-gdl-nurfitrian-27719-2-unikom_n-p.pdf

Ghozali (2002), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Huda, Ainil. (2015). Pengaruh Persepsi Atas Efektifitas Sistem Perpajakan, Kepercayaan, Tarif Pajak dan Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak UMKM Makanan Di KPP Pratama Pekanbaru Senapelan). Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015

Jogiyanto, H. M. (2013). Teori portofolio dan Analisis Investasi , Edisi Kedelapan, Yogyakarta : Andi

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 544/KMK.04/2000 tentang Kriteria Wajib Pajak Yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak. Diakses pada 24 November 2016 dari: http://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-kepatuhan-wajib-pajak.html

(25)

Ningsih, Sri Rahayu. (2016). Pengaruh Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Medan Kota. Syariah Paper Accounting FEB UMS ISSN 2460-0784

Kepatuhan Pajak Indonesia Masih Rendah (2015, 21 Oktober). Diakses pada 20 Oktober 2016, dari: http://bisnis.liputan6.com/read/2345505/kepatuhan-pajak-indonesia-masih-rendah

Orang Pegang NPWP Bukan Karena Ingin Bayar Pajak. (2015, 19 Maret). Diakses

Pada: 20 Oktober 2016, dari: http://bisnis.liputan6.com/read/ 2193908/orang-pegang-npwp-bukan-karena- ingin-bayar-pajak

Penduduk Negara Maju Bayar Pajak Karena Takut Dipenjara (2013, 21 November),

Diakses pada 12 Oktober 2016, dari: http://bisnis.liputan6.com/read/ 752658/penduduk-negara-maju-bayar-pajak-karena-takut-dipenjara

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak. Diakses pada 11 November 2016, dari http://www.ortax.org/ortax/?mod =aturan&hlm=50&page=show&id=13072

Rahmawati, Sri (2015). Pengaruh Kemanfaatan Nomor Pokok Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan). Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Santoso (2009), Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS 17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Aditama. Sekaran, Uma. (2006). Research Method For Business 4 rd ed .Jakarta: Salemba

Empat.

Seri KUP - NPWP dan Manfaatnya (2012, 6 Maret). Diakses pada 10 Oktober 2016, dari: http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-npwp-dan-manfaatnya

(26)

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2009), Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta.

Susyanti, Jeni dan Ahmad Dahlan. (2015). Perpajakan untuk Praktisi dan Akademisi. Malang: Empatdua Media.

Tak Punya NPWP, Wajib Pajak Bisa Kena Pidana (2016, 25 Februari), Diakses pada 10 Oktober 2016, dari: http://bisnis.liputan6.com/read/2445229/tak-punya-npwp-wajib-pajak-bisa-kena-pidana

Tansuria, Ivan Billy. (2010). Pokok-Pokok Ketentuan Umum Perpajakan. Yogyakarya : Graha Ilmu

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Diakses pada 20 November 2016 dari

http://ketentuan.pajak.go.id/index.php? r=aturan/rinci&idcrypt=oJeko6A%3D

Widodo (2013, 21 Oktober). Pembiayaan Negara 70 Persen dari Pajak. Diakses pada 15 Oktober 2016, dari: http://www.pajak.go.id/content/pembiayaan-negara-70-persen-dari-pajak

Widodo, Widi. (2010). Moralitas Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung: CV.Alfabeta.

Zulaikha. Siti Masrurohdan (2013). Pengaruh Kemanfaaatan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada Wp Op Di Kabupaten Tegal). Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-15.

Gambar

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan penelitian ini, dampak komodifikasi Pura Tirta Empul dalam konteks pariwisata global terhadap sosial budaya masyarakat setempat tidak dapat secara cepat

Alat Kelengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Alat pelindung diri) memang masih terbatas. Hal ini merupakan hambatan dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan

Dengan mempertimbangkan tujuan penelitian, kriteria yang ditetapkan adalah pertama, perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan mengenai kegiatan CSR pada laporan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis “Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran perusahaan, dan Ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay pada

tidak boleh atau haram untuk menggunakan kaedah ini dalam proses rawatan jika perawat mendakwa bahawa terdapat jin yang mendiami tubuh pesakit itu dengan jumlah

Tabel 4.6 Percobaan dengan Menggunakan Password yang Sama dengan Urutan Suku Kata yang Tidak Terlalu Berbeda dari User yang Sama

Pengujian dilakukan pada 5 spesimen dan setiap spesimen di tekan pada 5 titik yang berbeda, yaitu pada bagian atas, tengah, bawah. Pada uji kekerasan kali ini menggunakan gaya

Pada Metode Harga Jual Eceran, pembukuan yang berhubungan dengan barang dagangan diselenggarakan dan dinyatakan dalam dua macam harga, yaitu Harga Pokok dan Harga