• Tidak ada hasil yang ditemukan

04.SI PI Sari Kartika Hapzi Ali Infrastu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "04.SI PI Sari Kartika Hapzi Ali Infrastu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL

(SI - PI)

INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU

Dosen:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Dibuat oleh:

Sari Kartika (55516120061)

PROGRAM MEGISTER

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

(2)

Sebelum kita membahas tentang platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan, maka kita bahas terlebih dahulu dasarnya. Berikut pembahasanya :

Pengertian Infrastruktur TI

Infrastruktur TI merupakan sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis.

Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.

Komponen Infrastruktur TI

Saat ini infrastruktur TI menghasilkan tujuh komponen utama yang menggambarkan komponen infrastruktur dan vendor besar dalam setiap kategori komponen. Komponen-komponen ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk memberikan infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Adapun komponen-komponen infrastruktur tersebut sebagai berikut :

a. Manajemen dan penyimpanan data, b. Platform internet,

c. Platform peranti keras komputer platform sistem operasi, d. Aplikasi peranti lunak perusahaan (termasuk middleware), e. Jaringan/telekomunikasi,

f. Konsultan, dan g. Integrator sistem.

Trend Platform Perangkat Keras (Hardware) Dan Perangkat Lunak (Software) Komputer

Sesuai dengan bahasan, disini saya akan mengupas tentang platform perangkat keras dan perangkat lunak komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan khusunya pada bidang jasa.

(3)

Platform perangkat keras (hardware) secara dramatis mengubah cara bisnis dalam mengatur daya komputasi pada perusahaan-perusahaan papan atas. Hal ini disebabkan karena meledaknya daya perangkat keras komputer dan jaringan teknologi yang menempatkan lebih dari kekuatan ini pada jaringan dan perangkat genggam mobile.

Ada tujuh tren hardware yaitu : a. Platform digital muncul mobile b. Komputasi grid

c. Virtualisasi d. Cloud computing e. Komputasi hijau

f. Kinerja tinggi / prosesor hemat daya g. Komputasi otonom .

Platform perangkat lunak (software) merupakan pengelola database yang bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat diakses dan digunakan dengan efisien. Pada platform perangkat lunak (software) ada empat tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer yaitu :

a. Linux dan software open source b. Java dan ajax

c. Layanan web dan arsitektur berorientasi layanan d. Software outsourcing dan awan layanan

Tren Saat Ini Untuk Platform Perangkat Keras (Hardware) Dan Perangkat Lunak (Software) Komputer Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal Di Perusahaan Khususnya Yang Bergerak Di Bidang Jasa.

Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa) dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan dan memenuhi kebutuhan konsumen. Didalam perusahaan jasa, sistem informasi sangat dibutuhkan sebagai bagian dari pengendalian internal suatu bisnis dengan didorong perkembangan infrastruktur TI.

Layanan suatu perusahaan dapat terlihat melalui kemeampuan untuk menyediakan pelanggannya, pemasok dan karyawan yang memiliki fungsi secara langsung terhadap infrastruktur TI-nya. Idealnya, infrastruktur ini harus mendukung bisnis dan strategi sistem informasi perusahaan. Teknologi informasi yang baru memiliki dampak yang sangat kuat terhadap bisnis dan strategi TI, demikian pula halnya dengan layanan yang dapat disediakan kepada pelanggan.

Pada perusahaan jasa juga menggunakan trend untuk platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer dalam implementasi sistem informasi dan pengendalian internal. Berikut trand platform perangkat keras (hardware dan perangkat lunak (software) yang digunakan :

a. Trand Platform Perangkat Keras (Hardware) Pada Perusahaan Jasa

(4)

Smartphone dan komputer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses internet. Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan komputasi organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan.

Sebagai contoh, senior eksekutif di General Motors menggunakan aplikasi smartphone untuk menggali informasi penjualan kendaraan, kinerja finansial, matriks produksi serta status manajemen.

Cloud Computing

Sebelumnya dalam bab ini, kami memperkenalkan komputasi awan, di mana perusahaan dan individu memperoleh pemrosesan komputer, penyimpanan, perangkat lunak, dan layanan lainnya sebagai kolam sumber daya virtual melalui jaringan, terutama internet.

Sumber daya ini tersedia untuk pengguna, berdasarkan kebutuhan mereka, terlepas dari lokasi fisik mereka atau lokasi pengguna sendiri. US National Institute of Standards and Technology (NIST) mendefinisikan komputasi awan sebagai memiliki karakteristik penting berikut (Mell dan Grance, 2009):

- On-demand self-service: Individu dapat memperoleh kemampuan seperti waktu server atau storage jaringan sendiri komputasi. Akses jaringan di mana-mana:

- Individu dapat menggunakan perangkat jaringan danAplikasi standar, termasuk platform mobile, untuk mengakses sumber daya awan.

- Lokasi independen pooling sumber daya: sumber daya komputasi yang dikumpulkan untuk melayani beberapa pengguna, dengan sumber daya virtual yang berbeda yang ditetapkan secara dinamis sesuai dengan permintaan pengguna.

- Pengguna umumnya tidak tahu di mana sumber daya com- puting berada.

- Elastisitas cepat: Komputasi sumber daya dapat dengan cepat ditetapkan, meningkat, atau menurun untuk memenuhi perubahan kebutuhan pengguna.

- Diukur layanan: Biaya untuk sumber daya cloud didasarkan pada jumlah sumber daya benar-benar digunakan.

Cloud Computing Consists Of Three Different Types Of Services:

- Infrastruktur awan sebagai layanan: Pelanggan menggunakan pengolahan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi lain dari penyedia layanan cloud untuk menjalankan sistem informasi mereka. Sebagai contoh, Amazon menggunakan kapasitas cadangan infrastruktur TI untuk menyediakan lingkungan awan berbasis luas menjual jasa infrastruktur TI. Ini termasuk yang Layanan Penyimpanan Sederhana (S3) untuk menyimpan data pelanggan dan layanan Elastic Compute Cloud (EC2) untuk menjalankan aplikasi mereka. Pengguna hanya membayar untuk jumlah komputasi dan kapasitas penyimpanan mereka benar-benar digunakan.

(5)

pengujian pada IBM Cloud. Contoh lain adalah Salesforce.com 's Force.com, dijelaskan dalam studi kasus bab berakhir, yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang disediakan di server sebagai layanan.

- Software awan sebagai layanan: Pelanggan menggunakan perangkat lunak host oleh vendor hardware vendor dan dikirimkan melalui jaringan. Memimpin contoh adalah Google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis umum secara online dan Salesforce.com, yang juga menyewakan CRM dan perangkat lunak terkait layanan melalui Internet. Kedua pengguna biaya biaya berlangganan tahunan, meskipun Google Apps juga memiliki versi gratis dikupas-down. Pengguna mengakses aplikasi ini dari browser Web, dan data dan perangkat lunak diselenggarakan pada server remote penyedia.

b. Trand Platform Perangkat Lunak (Software) Pada Perusahaan Jasa :

Web Services And Service-Oriented Architecture

Sistem Dollar Rent A Car menggunakan layanan Web untuk sistem pemesanan online dengan situs Web Southwest Airlines. Meskipun sistem kedua perusahaan didasarkan pada platform teknologi yang berbeda, seseorang pemesanan penerbangan pada Southwest.com dapat memesan mobil dari Dollar tanpa meninggalkan situs web maskapai.Alih-alih berjuang untuk mendapatkan sistem reservasi Dollar untuk berbagi data dengan sistem informasi Southwest, Dolar digunakan Microsoft NET teknologi layanan Web sebagai perantara.Pemesanan dari Southwest dijabarkan ke dalam protokol layanan Web, yang kemudian diterjemahkan ke dalam format yang dapat dimengerti oleh komputer Dollar.

(6)

Dollar Rent A Car menggunakan layanan Web untuk memberikan lapisan menengah standar perangkat lunak untuk "berbicara" dengan sistem informasi perusahaan lain. Dollar Rent A Car dapat menggunakan set layanan Web untuk link ke sistem informasi perusahaan lain tanpa harus membangun link terpisah untuk masing-masing sistem perusahaan.

Pengembangan Sistem Informasi Pada Infrastruktur TI Dan Teknologi Baru

Penerapan sistem informasi yang terintegrasi pada suatu perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan teknologi serta tingginya tingkat persaingan didalam dunia bisnis, maka penerapan dan pengelolaan sistem informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal yang mutlak diperlukan didalam menentukan keberhasilan perusahaan.

Dalam pengembangan SI yang berkaitan dengan infrastruktur TI, maka perlu menyusun yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul ketidakwajaran dan pertumbuhan organisasi.

 Ketidakwajaran sistem lama menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan sehingga keakuratan data kurang terjamin.

 Pertumbuhan organisasi yang tersendat karena informasi yang dibutuhkan manajemen mengalami gangguan karena cara kerja sistem lama seperti: informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, sehingga adanya perubahan prinsip baru.

b. Mengoptimalkan peluang dan kesempatan.

Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

c. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah. System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan rekayasa sistem dan perangkat lunak dengan proses pembuatan dan pengubahan sistem yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Menurut Dennis, Wixom, & Tegarden, (2005) System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna

(7)

Untuk menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang menjadi acuan dalam tahapan pengembangan sistem yang dimulai dari proses pembuatan rencana kerja, analisis terhadap sistem, merancang cara kerja sistem, mengimplementasikan sistem yang dibuat, serta melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat. Hal ini dimaksudkan agar sistem yang dibuat bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.

Adapun proses tahapan SDLC, yaitu :

a. Pembuatan Rencana Kerja

Tahap perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibuat. Pada Tahap ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna.

b. Analisis Terhadap Sistem

Tahap analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk memperbaiki sistem yang sudah ada atau membuat sistem baru.

c. Merancang Cara Kerja Sistem

Tahap perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi system.

d. Mengimplementasikan Sistem

Tahap implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

e. Evaluasi Penggunaan Sistem

Tahap evaluasi merupakan proses review atas sistem yang sudah diperbaiki atau dibuat baru untuk menentukan apakah sistem tersebut bisa terus digunakan atau perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan ulang agar menjadi lebih baik.

Dalam mengimplentasikan pengembangan infrastruktur TI dan teknologi baru, maka dapat dilakukan berbagai alternatif pendekatan yang digunalkan dalam proses pengembangan sistem informasi tersebut, antara lain :

1. Waterfall Model

Waterfall Model merupakan model dengan pendekatan yang dilakukan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, perancangan, pengkodean, pengujian/ verifikasi, dan pengendalian.

Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model ini cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah, biasanya model ini

merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering.

(8)

- Proses kerja menjadi lebih teratur

- Jadwal yang dibuat menjadi lebih menentu Kelemahan menggunakan teknik waterfall:

- Membutuhkan daftar kebutuhan secara lengkap di awal pembuatannya

2. Prototype Model

Prototype Model adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997). Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.

Tahapan pada model prototyping antara lain: Pengumpulan kebutuhan, perancangan, pembangunan sistem, pengujian dan evaluasi prototype.

Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :

- Reusable prototype: Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.

- Throwaway prototype: Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.

- Input/output prototype: Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).

- Processing prototype: Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi

- System prototype: Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.

-Keuntungan menggunakan prototype model, yaitu:

- Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat, merasakan, dan mengalaminya.

- Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini. Kelemahan menggunakan prototype model, yaitu:

- Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype hanya dapat memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan sebagai sistem pengembangan konvensional.

- Prototyping dapat mengurangi kreatifitas perancangan.

3. Rapid Application Development (RAD)

Rapid application development (RAD) merupakan proses pembangunan perangkat lunak

yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.

(9)

mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat dicapai dengan menerapkan component based construction.

Tahapan dalam model RAD antara lain: Bussiness modelling, testing and turnover, aplication generation, process modelling dan data modelling.

Keuntungan menggunakan RAD model, yaitu:

- Model ini dapat mengikuti tahapan pengembangan sistem dan punya kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).

- Setiap menu pada model ini dapat diintegrasikan dalam waktu tertentu sehingga lebih efesien.

Keuntungan menggunakan RAD model, yaitu:

- Pada model ini sistem mungkin terlalu sulit dibuat dalam waktu yang tidak terlalu lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah.

4. Agile Software Development (ASD)

Agile Software Development (ASD) merupakan jenis pegembangan sistem jangka pendek

yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam ASD interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

ASD juga dapat diartikan sebagai sekelompok metodologi pengembangan software yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan system jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Referensi :

Hapzi, Ali .2015. Modul Perkuliahan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Jakarta. Anonim. 2015.

http://mallakmlsr.blog.upi.edu/2015/10/09/rangkuman-management-information-systems-chapter-5/. Akses tanggal 29 Maret 2017.

Rachmawati, et.al. 2016. http://rachmawatituss.blogspot.co.id/2016/02/infrastruktur-ti-dan-perkembangan.html Akses tanggal 29 Maret 2017.

Anonim, 2009. http://luphti.blogspot.co.id/2009/08/pengembangan-sistem-teknologi-informasi.html. 31 Maret 2017.

Anonim, 2015, Analisa Desain Sistem Informasi : http://www.sistemphp.com/analisa-desain-sistem-informasi/, diakses tanggal 31 Maret 2017.

Mulyono, Galuh, 2014. System Development Life Cycle (SDLC):

Referensi

Dokumen terkait