• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Laju Aliran Air Booster Pump Dan Pengaruh Fator Kekasaran Pada Pipa Transmisi Di Pdam Tirtanadi Kecamatan Medan Amplas Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Laju Aliran Air Booster Pump Dan Pengaruh Fator Kekasaran Pada Pipa Transmisi Di Pdam Tirtanadi Kecamatan Medan Amplas Chapter III V"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dimulai pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dan studi

kasus dilaksanakan di PDAM Tirtranadi pada cabang pipa transmisi di cabang

Medan Amplas, Medan Denai dan H.M. Yamin. Dan Booster Pump terletak di

jalan garu 1, Kecamatan Medan Amplas.

Gambar 3.1: Lokasi Penelitian

(2)

3.2Rancangan Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini

adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran

hasil pengolahan data lapangan dari lokasi yang ditinjau. Studi penelitian

dilakukan sesuai urutan di bawah ini:

1. Tinjauan Pustaka

Rumusan-rumusan serta konsep-konsep teoritis dari berbagai literatur

dipelajari dan dipahami agar landasan teoritis terpenuhi dalam

mengembangkan konsep penelitian mengenai kajian kekasaran pada pipa dan

kehilangan tinggi tekanan (head losses) kecepatan aliran fluida pada pipa

transmisi yang melalui boster pump. Hal ini akan memudahkan untuk

mengidentifikasi kecepatan aliran pada pipa akibat adanya kekasaran pada

pipa dan kehilangan tinggi tekan (head losses).

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan

pengukuran di lapangan dan analisa. Secara umum pengertian data primer

adalah data yang diperoleh dari sumber pertama/sumber data atau data yang

dikumpulkan peneliti secara langsung melalui obyek penelitian seperti

(3)

melihat jenis suatu pompa yang digunakan untuk mengetahui laju aliran

dari pompa, diameter pipa, jenis pipa dan panjang pipa.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan memberikan

gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup penelitian. Pengumpulan

data sekunder didapatkan melalui instansi-instansi yang terkait dalam

permasalahan ini, seperti jurnal, buku literatur, internet dan data-data yang

digunakan berupa data kekasaran pipa. Secara umum pengertian data

sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua, data ini biasanya

sudah dalam keadaan diolah.

3. Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah

pengolahan data. Data-data yang diperoleh dari hasil survei lapangan, hasil

analisa dan data-data yang telah di olah oleh suatu pusat penelitian akan di

hitung dengan menggunakan suatu metode.

4. Analisa Data

Dari hasil pengolahan, akan dilakukan analisa data sehingga dapat

diperoleh kesimpulan akhir yang berarti. Beberapa analisa tersebut berupa:

a. Kapasitas pompa yang digunakan

Data ini berguna mengetahui debit aliran pada pipa saat terjadi jam

puncak pemakaian air.

(4)

c. Analisa laju aliran

Nilai ini digunakan untuk mendapatkan kehilangan tinggi tekan (head

losses) pada aliran fluida.

5. Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data

diperoleh, ditambah dengan uraian dan informasi yang diperoleh di

(5)

Gambar 3.2: Skema Penelitian PENGUMPULAN DATA

KESIMPULAN DAN SARAN DATA PRIMER :

1. Panjang pipa 2. Diameter pipa 3. Jenis pipa

DATA SKUNDER : 1. Kapasitas pompa 2. Kekasaran pipa

PENGOLAHAN DATA

Analisa Aliran Pada Pipa : Analisa Loop Hardy – Cross

dengan bantuan MS. Excel • Kebutuhan Beban Puncak

(Peak Hour)

(6)

3.3Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian meliputi :

1. Menganalisis laju aliran air di pipa

2. Mengetahui kehilangan energi aliran pada pipa

(7)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Jumlah Pemakaian Air Cabang Medan Amplas

4.1.1 Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Niaga dan Non – Niaga

Jumlah anggota setiap pelanggan untuk golongan niaga dan non – niaga

sekitar 4 – 6 orang. Dalam hal ini diambil setiap rumah berjumlah 5 orang yang

terdiri dari 1 ayah, 1 ibu dan 3 anak. Berdasarkan data dari PDAM TIRTANADI

Medan dengan pelanggan yang ada di daerah cabang Medan Amplas adalah

17.669, sehingga jumlah penduduk yang terdapat pada cabang medan Amplas

adalah 17.669 x 5 orang = 88.345 orang.

Pemakaian air rata – rata per orang dalam sehari (tabel 2.1) untuk kota

besar sebesar 170 liter/hari/org. Sehingga total kebutuhan air non niaga dan niaga

pada cabang Medan Amplas dalam sehari adalah :

Kebutuhan air penduduk = Jlh penduduk x kebutuhan air rata – rata perhari

= 88.345 x 170 liter

= 15.018.650 liter/hari

4.1.2 Kebutuhan Air Bersih Golongan Sosial 4.1.2.1 Golongan Sosial Umum

Golongan sosial umum terdiri dari rumah ibadah, fire hydrant, kamar

mandi umum, kran umum dan terminal air. Golongan sosial umum terdiri dari

rumah ibadah yang terdiri dari 112 gedung. Jumlah pemakaian rata – rata perhari

adalah 50 liter. Jumlah rata – rata jemaah perhari adalah 75 orang.

Kebutuhan air bersih = 112 x 75 x 50

(8)

4.1.2.2 Golongan Sosial Khusus

Golongan sosial khusus terdiri dari sekolah, kantor organisasi atau

yayasan. Jumlah gedung golongan sosial khusus terdiri dari 85 gedung. Jumlah

rata – rata pemakaian perhari adalah 50 liter. Jumlah orang rata – rata adalah 250

orang.

Kebutuhan air bersih = 85 x 250 x 50

= 1.062.500 liter/perhari

4.2 Jumlah Pemakaian Air Cabang Medan Denai

4.2.1 Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Niaga dan Non – Niaga

Jumlah anggota setiap pelanggan untuk golongan niaga dan non – niaga

sekitar 4 – 6 orang. Dalam hal ini diambil setiap rumah berjumlah 5 orang yang

terdiri dari 1 ayah, 1 ibu dan 3 anak. Berdasarkan data dari PDAM TIRTANADI

Medan dengan pelanggan yang ada di daerah cabang Medan Denai adalah 43.310,

sehingga jumlah penduduk yang terdapat pada cabang medan denai adalah 43.310

x 5 orang = 216.550 orang.

Pemakaian air rata – rata per orang dalam sehari (tabel 2.1) untuk kota

besar sebesar 170 liter/hari/org. Sehingga total kebutuhan air non niaga dan niaga

pada cabang H.M.Yamin dalam sehari adalah :

Kebutuhan air penduduk = Jlh penduduk x kebutuhan air rata – rata perhari

= 216.550 x 170 liter

= 36.813.500 liter/hari

4.2.2 Kebutuhan Air Bersih Golongan Sosial 4.2.2.1 Golongan Sosial Umum

Golongan sosial umum terdiri dari rumah ibadah, fire hydrant, kamar

(9)

rumah ibadah yang terdiri dari 278 gedung. Jumlah pemakaian rata – rata perhari

adalah 50 liter. Jumlah rata – rata jemaah perhari adalah 75 orang.

Kebutuhan air bersih = 278 x 75 x 50

= 1.042.500 liter/perhari

4.2.2.2 Golongan Sosial Khusus

Golongan sosial khusus terdiri dari sekolah, kantor organisasi atau

yayasan. Jumlah gedung golongan sosial khusus terdiri dari 219 gedung. Jumlah

rata – rata pemakaian perhari adalah 50 liter. Jumlah orang rata – rata adalah 250

orang.

Kebutuhan air bersih = 219 x 250 x 50

= 2.737.500 liter/perhari

4.3 Jumlah Pemakaian Air Cabang H.M.Yamin

4.3.1 Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Niaga dan Non – Niaga

Jumlah anggota setiap pelanggan untuk golongan niaga dan non – niaga

sekitar 4 – 6 orang. Dalam hal ini diambil setiap rumah berjumlah 5 orang yang

terdiri dari 1 ayah, 1 ibu dan 3 anak. Berdasarkan data dari PDAM TIRTANADI

Medan dengan pelanggan yang ada di daerah cabang H.M.Yamin adalah 18.231,

sehingga jumlah penduduk yang terdapat pada cabang H.M.Yamin adalah 18.231

x 5 orang = 91.155 orang.

Pemakaian air rata – rata per orang dalam sehari (tabel 2.1) untuk kota

besar sebesar 170 liter/hari/org. Sehingga total kebutuhan air non niaga dan niaga

pada cabang H.M.Yamin sehari adalah :

Kebutuhan air penduduk = Jlh penduduk x kebutuhan air rata – rata perhari

(10)

4.3.2 Kebutuhan Air Bersih Golongan Sosial 4.3.2.1 Golongan Sosial Umum

Golongan sosial umum terdiri dari rumah ibadah, fire hydrant, kamar

mandi umum, kran umum dan terminal air. Golongan sosial umum terdiri dari

rumah ibadah yang terdiri dari 147 gedung. Jumlah pemakaian rata – rata perhari

adalah 50 liter . Jumlah rata – rata jemaah perhari adalah 75 orang.

Kebutuhan air bersih = 147 x 75 x 50

= 551.250 liter/perhari

4.3.2.2 Golongan Sosial Khusus

Golongan sosial khusus terdiri dari sekolah, kantor organisasi atau

yayasan. Jumlah gedung golongan sosial khusus terdiri dari 80 gedung. Jumlah

rata – rata pemakaian perhari adalah 50 liter. Jumlah orang rata – rata adalah 250

orang.

Kebutuhan air bersih = 80 x 250 x 50

= 1.000.000 liter/perhari

4.4 Jumlah Pemakaian Air Keseluruhan

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh pemakaian air secara keseluruhan

selama 24 jam yaitu :

Tabel 4.1 Jumlah Pemakaian Air Keseluruhan

Cabang Golongan Kebutuhan Air Total

(liter/hari) Medan Amplas Niaga dan Non - niaga 15.018.650

Sosial Umum 420.000

Sosial Khusus 1.062.500

Medan Denai Niaga dan Non - niaga 36.813.500

Sosial Umum 1.042.500

Sosial Khusus 2.737.500

Medan Denai Niaga dan Non - niaga 15.496.350

(11)

Sosial Khusus 1.000.000

Total 74.142.250

Maka kebutuhan air bersh selama 24 adalah 74.142,250 m3/hari

Untuk mengatasi losses selama pendistribusian air, maka kebutuhan total

tersebut harus ditambahkan 20 % ( Tabel 2.1). Sehingga total pendistribusian air

bersih adalah :

Qtotal = 20% (74.142,250) + 74.142,250

= 88.970,700 m3/hari

Jadi, kapasitas air yang didistriusikan adalah sebesar 88.970,700 m3/hari.

4.5 Estimasi Pemakaian Air pada Saat Beban Puncak (Peak Hour)

Dari hasil survey pelanggan PDAM TIRTANADI di Medan untuk yang aliran

pada pipa transmisi dari booster pump diperoleh data – data berikut :

Tabel 4.2 : Data kebutuhan pelanggan yang melalui booster pump

Cabang Golongan Kebutuhan Air Total (liter/hari) Medan Amplas Niaga dan Non -

niaga 15.018.650

Sosial Umum 420.000

Sosial Khusus 1.062.500

Medan Denai Niaga dan Non -

niaga 36.813.500

Sosial Umum 1.042.500

Sosial Khusus 2.737.500

H.M. Yamin Niaga dan Non -

niaga 15.496.350

Sosial Umum 551.250

Sosial Khusus 1.000.000

(12)

Tabel 4.3 : Kebutuhan pelangan berdasarkan golongan

Golongan Kebutuhan Air Total (liter/hari) Niaga dan Non - niaga 67.328.500

Sosial Umum 2.013.750

Sosial Khusus 4.800.000

Tabel 4.4 : Estimasi Pemakaian Air

Perdiode Pemakaian Air

Fasilitas

Tabel 4.5 : Pemakaian air periode I (05.00-08.00)

Fasilitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam) Niaga dan

Non - Niaga 40 67328500 26931400 8977133,333

Sosial

umum 15 2013750 302062,5 100687,5

Sosial

Khusus 0 4800000 0 0

(13)

Tabel 4.6 : Pemakaian air periode II (08.00-11.00)

Fasilitas

Presentase Pemakaian air

(%)

Kapasitas Pemakaian Air(ltr/hari)

Kapasitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam) Niaga dan

Non - Niaga

5 67328500 3366425 1122141,667

Sosial

umum 10 2013750 201375 67125

Sosial

Khusus 30 4800000 1440000 480000

5007800 1669266,667

Tabel 4.7 : Pemakaian air periode III (11.00-14.00)

Fasilitas

Presentase Pemakaian air

(%)

Kapasitas Pemakaian Air(ltr/hari)

Kapasitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam) Niaga dan

Non - Niaga

5 67328500 3366425 1122141,667

Sosial

umum 15 2013750 302062,5 100687,5

Sosial

Khusus 40 4800000 1920000 640000

5588487,5 1862829,167

Tabel 4.8 : Pemakaian air periode IV (14.00-17.00)

Fasilitas

Presentase Pemakaian air

(%)

Kapasitas Pemakaian Air(ltr/hari)

Kapasitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam) Niaga dan

Non - Niaga

5 67328500 3366425 1122141,667

Sosial

umum 20 2013750 402750 134250

Sosial

Khusus 20 4800000 960000 320000

(14)

Tabel 4.9 : Pemakaian air periode V (17.00-20.00)

Fasilitas

Presentase Pemakaian air

(%)

Kapasitas Pemakaian Air(ltr/hari)

Kapasitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam) Niaga dan

Non - Niaga

40 67328500 26931400 8977133,333

Sosial

umum 40 2013750 805500 268500

Sosial

Khusus 10 4800000 480000 160000

28216900 9405633,333

Tabel 4.10: Pemakaian air periode VI (20.00-23.00)

Fasilitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam)

1346570 448856,6667

Tabel 4.11: Pemakaian air periode VII (23.00-02.00)

Fasilitas Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(15)

Tabel 4.12: Pemakaian air periode VIII (02.00-05.00) Pemakaian Air

(ltr/3 jam)

Kapasitas Pemakaian air

(ltr/Jam)

Gambar 4.1 : Grafik estimasi pemakaian air per hari

Dari grafik dapat dilihat bahwa kebutuhan maksimum (beban puncak) terjadi pada

periode V(17.00-20.00 WIB) sebesar 9405633,333 liter/jam atau 2,61268

m3/detik.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324

Kapasitas (m3/dtk)

(16)

4.6 Spesifikasi Pompa Terpasang

Spesifikasi yang digunakan pada Booster pump pada pompa (1 – 5 ) yaitu, sebagai berikut :

Tabel 4.13: Spesifikasi Pompa

Spesifikasi POMPA

Merk Thorishima

Model/type CE 200 - 50 Jenis Centrifugal Head/KW 55 M/ 132 Kw Kapasitas 150 l/d

Sistem Pelumasan Oli Mesran SAE 20/50 Mechanical Seal G. Packing 12 mm

Nomor Bearing 6412 CH

Tahun Operasi 1994

4.7 Kapasitas Aliran Fluida Booster Pump

Dari hasil survei diperoleh head (tekanan) pada beberapa pompa yang sedang beroperasi yaitu :

Pompa 1 = 54 M

Pompa 2 = 56 M

Pompa 3 = 54 M

(17)
(18)
(19)
(20)

Dari grafik diperoleh kapasitas (l/d) dari setiap pompa yang beroperasi tersebut, sebagai berikut :

Tabel 4.14: Kapasitas pompa

No Pompa Distribusi

debit liter/detik

tekanan distribusi (kg/cm2)

Arus Motor

(ampere) voltage (volt)

1 155 54 200 380

2 145 56 200 380

3 155 54 200 380

4 132 58 200 380

Maka diperoleh kapasitas laju aliran dari operasi dengan 4 pompa yaitu :

Qaktual = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 (parallel)

= 155 l/s + 145 l/s + 155 l/s + 132 l/s

= 587 liter/detik

(21)

4.8 Karakteristik Pipa yang Digunakan

Jaringan pipa pada PDAM Tirtanadi cabang Medan Amplas, Medan Denai

dan H.M Yamin menggunakan pipa jenis Commercial and welded steel dengan

diameter 500 mm, 400 mm, 300 mm, 250 mm, dan 200 mm.

Gambar 4.5: Jaringan Pipa

Ø 300 MM

(22)

Tabel dibawah ini menunjukkan diameter dan panjang pada pipa jaringan

transmisi.

Tabel 4.15: Diameter dan Panjang Pipa

(23)

4.9 Analisa Aliran Fluida pada Pipa

Pada prinsipnya aliran tidak akan terjadi apabila saluran air keluar ditutup , dimana aliran bergantung pada pemakaian. Menurut hasil survey yang dilakukan aliran air penyediaan air yang dilakukan terjadi selam 24 jam dan kebuthan air saat beban puncak (peak hour) terjadi saat periode ke V (17.00-20.00 WIB) sebesar 9.405.633,333 liter/jam atau 2,61268 m3/detik. Pada saat itu digunakan 4 pompa dengan Qaktual = 587 liter/detik = 0,587 m3/detik

Setelah mendapatkan kapsitas laju aliran pada beban puncak (Q peak hour) dari pompa maka dapat diketahui head losses.

Untuk pipa no.1 diperoleh :

Q = Debit

= 0,587 m3/detik

L = panjang pipa

= 278,013 m

D = Diameter pipa

= 0,5 m ( pipa PVC)

Dengan rumus Hazen – Williams :

C = Koefisien kekasaran pipa Hazen – Willams

= 130

Asumsikan debit aliran di awal (Q0) pemisalan diperoleh nilai 0,587 m3/detik

Rumus :

Hf = KQ01,85

K = 10,666 �

�1,854,85

= 10,666 278,013 1301,850,54,85

(24)

Hf = KQ01,85

= 10,6485 X 0,587 1,85

= 3,9744

Dengan cara yang sama untuk pipa no 2,3,4 dan 5. Kemudian nilai head losses (hf) masing – masing pipa di jumlahkan pada tabel ... loop 1 sehingga diperoleh ∑ ℎ� = -36,4087 dan dijumlahkan nilai head losses (hf) persatuan laju aliran sehingga diperoleh sebesar ∑ℎ�

�0

= 264,4051

∆� = − ∑ ℎ� 1,85∑ ℎ�

0

∆� = − −36,4087

1,85 �264,4051= −0,0744 m

3

(25)

Loop 1

Gambar 4.6: Loop 1 iterasi 1

Tabel 4.16: Hasil Perhitungan Loop 1 Iterasi 1 NO.

PIPA D(m) L (m)

Qo

(m3/s) e/D A(m2) V(m/s) Re ket f K hf hf/Q0 delta Q

1 0,5 278,013 0,587 0,003 0,1963 2,9911 1480475,853 rumus 0,0262 10,6485 3,9744 6,7706 -0,0744 2 0,5 11,218 0,587 0,003 0,1963 2,9911 1480475,853 rumus 0,0262 0,4297 0,1604 0,2732 -0,0744 3 0,5 228,016 0,587 0,003 0,1963 2,9911 1480475,853 rumus 0,0262 8,7335 3,2596 5,5530 -0,0744 4 0,5 24,838 0,289 0,003 0,1963 1,4714 728298,837 rumus 0,0262 0,9513 -0,0956 0,5494 -0,0744 5 0,4 1074,384 0,289 0,00375 0,1256 2,2991 910373,546 rumus 0,0279 121,9927 -12,2559 70,4547 -0,0744 11 0,3 679,213 0,2888 0,005 0,0707 4,0873 1213831,395 rumus 0,0304 313,0631 -31,4516 180,8041 -0,0744

1 2 3

1 1 4

(26)

untuk e/D = 0,003 dan 0,00375 digunakan rumus sebagai berikut:

�= 0.25

�log��/� 3.7 +

5.74

�� �� 2

����� 1,2,3 ��� 4 = 0.25

�log�0,003 3.7 +

5.74

1480475,853��

2 = 0,0262

����� 5 = 0.25

�log�0,003 3.7 +

5.74

910373,546��

2 = 0,0279

����� 11 = 0.25

�log�0,003 3.7 +

5.74

1213831,395��

(27)

Loop 2

Gambar 4.7: Loop 2 iterasi 1

Tabel 4.17: Hasil Perhitungan Loop 2 Iterasi 1 NO.

PIPA D(m) L (m)

Qo

(m3/s) e/D A(m2) V(m/s) Re f Ket K hf hf/Q0 delta Q

4 0,5 24,838 0,28877 0,003 0,1963 1,4714 728.298,8371 0,0262 rumus 0,9544 -0,0959 0,5512 0,0265 5 0,4 1074,384 0,28877 0,00375 0,1256 2,2991 910.373,5464 0,0279 rumus 122,3816 -12,2950 70,6793 0,0265 6 0,4 312,478 0,14438 0,00375 0,1256 1,1495 455.186,7732 0,0279 rumus 35,5939 -0,9919 10,2783 0,0265 10 0,3 789,073 0,14438 0,005 0,0707 2,0436 606.915,6976 0,0304 rumus 364,8592 -10,1679 105,3590 0,0265

4

5 6 1 0 1 9 1 8 1 7

1 2

1 1 1 3

1 4 1 5

(28)

12 0,3 268 0,14438 0,005 0,0707 2,0436 606.915,6976 0,0304 rumus 123,9204 3,4534 35,7840 0,0265

untuk e/D = 0,003 , 0,005 , 0,0075 dan 0,00375 digunakan rumus sebagai berikut:

(29)

Loop 3

Gambar 4.8: Loop 3 iterasi 1

Tabel 4.18: Hasil Perhitungan Loop 3 Iterasi 1 NO.

PIPA D(m) L (m)

Qo

(m3/s) e/D A(m2) V(m/s) Re f Ket K hf hf/Q0 delta Q

6 0,4 312,478 0,1444 0,00375 0,1256 1,1495 455186,7732 0,0279 rumus 35,5939 0,9919 10,2783 0,0125 7 0,4 1108,149 0,1444 0,00375 0,1256 1,1495 455186,7732 0,0279 rumus 126,2277 -3,5177 36,4503 0,0125 8 0,25 247,691 0,0722 0,006 0,0491 1,4714 364149,4186 0,0318 grafik 278,3114 -2,1514 40,1835 0,0125

6 1 0

8 9

(30)

9 0,3 599,341 0,0361 0,005 0,0707 0,5109 151728,9244 0,0304 rumus 277,1291 -0,5943 20,0064 0,0125 10 0,3 789,073 0,1444 0,005 0,0707 2,0436 606915,6976 0,0304 rumus 364,8592 10,1679 105,3590 0,0125

(31)
(32)

untuk e/D = 0,005 dan 0,00375 digunakan rumus sebagai berikut:

����� 6 = 0.25

�log�0,00375 3.7 +

5.74 455186,7732��

2 = 0,0279

����� 7 = 0.25

�log�0,00375 3.7 +

5.74 455186,7732��

2 = 0,0279

����� 9 ��� 10 = 0.25

�log�0,00375 3.7 +

5.74 455186,7732��

(33)

Loop 4

Gambar 4.9: Loop 4 iterasi 1

Tabel 4.19: Hasil Perhitungan Loop 4 Iterasi 1 NO.

PIPA D(m) L (m)

Qo

(m3/s) e/D A(m2) V(m/s) Re f Ket K hf hf/Q0 delta Q

17 0,2 298,12 0,0722 0,0075 0,0314 2,2991 455186,7732 0,0345 rumus 993,0328 -7,6765 143,3772 -0,0301 20 0,2 396,771 0,1083 0,0075 0,0314 3,4486 682780,1598 0,0345 rumus 1321,6377 -21,6312 286,2332 -0,0301 21 0,2 33,368 0,1083 0,0075 0,0314 3,4486 682780,1598 0,0345 rumus 111,1483 -1,8192 24,0719 -0,0301 22 0,2 17,339 0,1083 0,0075 0,0314 3,4486 682780,1598 0,0345 rumus 57,7559 -0,9453 12,5085 -0,0301 23 0,2 366,916 0,1083 0,0075 0,0314 3,4486 682780,1598 0,0345 rumus 1222,1912 -20,0036 264,6956 -0,0301

1 7 2 6

2 5

(34)

24 0,2 264,69 0,0361 0,0075 0,0314 1,1495 227593,3866 0,0345 rumus 881,6781 1,8906 63,6497 -0,0301 25 0,3 742,213 0,0722 0,0050 0,0707 1,0218 303457,8488 0,0304 rumus 343,1916 2,6530 49,5511 -0,0301 26 0,3 73,389 0,0722 0,0050 0,0707 1,0218 303457,8488 0,0304 rumus 33,9343 0,2623 4,8995 -0,0301

-47,2698 848,9867

untuk e/D = 0,003 , 0,005 , 0,0075 dan 0,00375 digunakan rumus sebagai berikut :

����� 17,20,21,22,23 ��� 24 = 0.25

�log�0,00375 3.7 +

5.74

455186,7732��

2 = 0,0279

����� 25 ��� 26 = 0.25

�log�0,005 3.7 +

5.74

303457,8488��

(35)

Loop 5

Gambar 4.10 : Loop 5 iterasi 1 Tabel 4.20: Hasil Perhitungan Loop 5 Iterasi 1 NO.

PIPA D(m) L (m)

Qo

(m3/s) e/D A(m2) V(m/s) Re F Ket K hf hf/Q0 delta Q

27 0,3 0,859 0,0361 0,005 0,0707 0,511 151728,9244 0,0304 rumus 0,397 0,0009 0,0287 0,0003 28 0,25 749,896 0,0361 0,006 0,0491 0,736 182074,7093 0,0319 grafik 842,601 1,8068 60,8286 0,0003 29 0,2 686,681 0,0180 0,0075 0,0314 0,575 113796,6933 0,0345 rumus 2287,323 1,3606 82,5627 0,0003 30 0,4 81,679 0,0722 0,00375 0,1256 0,575 227593,3866 0,0279 rumus 9,304 -0,0719 1,3433 0,0003

2 7 2 8

2 9 3 0

3 1

(36)

8 0,25 247,691 0,0722 0,006 0,0491 1,471 364149,4186 0,0318 grafik 278,311 -2,1514 40,1835 0,0003

(37)
(38)

untuk e/D = 0,005 , 0,0075 dan 0,00375 digunakan rumus sebagai berikut :

����� 27 = 0.25

�log�0,005 3.7 +

5.74

151728,9244��

2 = 0,0304

����� 29 = 0.25

�log�0,0075 3.7 +

5.74

113796,6933��

2 = 0,0345

����� 30 ��� 31 = 0.25

�log�0,00375 3.7 +

5.74

227593,3866��

(39)

Karena ∆� sudah mendekati angka 0 (nol) maka perhitungan hardy – cross dihentikan pada iterasi ini. Maka debit aliran pada masing – masing pipa dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.21: Hasil Perhitungan Head loss dan Debit Pada Pipa Transmisi

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

1. Kebutuhan maksimum ( beban puncak ) terjadi pada periode V(17.00 – 20.00

WIB) sebesar 9405633,33 liter/jam atau 2,612 m3/detik.

2. Pompa yang digunakan untuk mensuplai air bersih dari booster adalah pompa

sentrifugal. Dan pada saat terjadi beban puncak (peak hour) digunakan 4 unit

dengan kapasitas 0,587 m3/detik.

3. Berdasarkan dari perhitungan kehilangan tinggi tekan terbesar karena adanya

gesekan antara air dengan pipa terdapat pada pipa 20 dengan nilaio hf sebesar

16,6 m dengan fraksi gesekan sebesar 0,0345.

5.2Saran

1. Pihak PDAM perlu mengevaluasi kembali terhadap pipa transmisi dan pompa

untuk mengetahui kebocoran pada pipa transmisi dan juga kelayakan pompa.

2. Pada daerah yang jauh perlu adanya pompa agar air terdistribusikan dengan

baik ke pelanggan.

3. Perlu adanya tambahan suplai air untuk memenuhi kebutuhan pelanggan agar

Gambar

Gambar 3.1: Lokasi Penelitian
Gambar 3.2: Skema Penelitian
Tabel 4.1 Jumlah Pemakaian Air Keseluruhan
Tabel 4.2 : Data kebutuhan pelanggan yang melalui booster pump
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dalam keadaan yang sangat memaksa perkawinan di bawah umur dapat dilakukan dengan mengajukan dispensasi ke pengadilan agama yang telah ditunjuk oleh kedua orang tua dari

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status H.pylori CagA dengan derajat inflamasi kronik, derajat infiltrasi neutrofil dan derajat atrofi.. Tidak

Bila dibandingkan pengaruh tidak langsung antara latar belakang melalui kompetensi yang berdampak pada kinerja dengan pengaruh tidak langsung antara organisasi melalui motivasi yang

Mothers experience dealing an adolescent with premenstrual dysphoric disorder symptoms.. Tri Kesuma Dewi , Purwanta Purwanta , Elsi Dwi Hapsari 1 2

Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung sebagai respon terhadap jejas ( injury ) yang dapat bersifat akut maupun kronik dimana

tape recorder. Data analysis was done manually by using Colaizzi method. Results: Five themes were emerged from the results of data analysis: 1).. variation of feelings experienced

SESSION TWO: Discussion and signing Minutes of Meeting’s draft .... SUMMARY REPORT Minutes of Meeting of the Secretary Generals

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran menggunakan model aspek penggunaan