DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA:
ASAL USUL DAN PERUBAHAN
. . Yogyakarta dalam Sejarah Kerajaan Jawa
Yogyakarta merupakan daerah istimewa setingkat
provinsi, sebagaimana Daerah Khusus )bukota Jakarta,
Daerah )stimewa Aceh, Papua dan Papua Barat dalam
konstitusi Negara Kesatuan Republik )ndonesia.
Keistimewaan Yogyakarta terletak pada identitas politik
dan kebudayaan lokalnya yang unik. Dalam politik lokal,
daerah ini mempunyai kewenangan khusus, yaitu
pertama,
dalam hal pemilihan gubernur; berdasarkan
peraturan yang diperbaharui, yaitu UU. Nomor Tahun
tentang Keistimewaan Yogyakarta, jabatan
gubernur tidak dipilih, melainkan ditetapkan oleh
parlemen daerah dalam jangka waktu lima tahun, dan
kemudian ditetapkan kembali, begitu seterusnya.
Gambar . . Keraton Yogyakarta
Pilihan penetapan itu terjadi karena jabatan
gubernur dirangkap oleh raja yang bergelar Sultan
sebagai pemegang kedaulatan Keraton yang bersifat
monarkhi; di mana kekuasaan diwariskan secara turun
atau diangkat oleh presiden. Puncaknya, sehubungan dengah status keistimewaan yang tidak jelas, dalam acara Pisowanan Ageng )) pada tanggal Juni , Sri Sultan (amengkubuwono X kembali menegaskan tidak bersedia dicalonkan sebagai gubernur berkaitan dengan diterbitkan UU. No. Tahun yang tidak mempertegas kedudukan Keraton dalam pemerintahan daerah. Bersamaan dengan itu, gelombang aksi masyarakat yang menuntut penetapan Sri Sultan (amengkubowono X sebagai gubernur meluas. Memang dalam sejarah NKR), upaya menafikan keberadaaan keistimewaan Yogyakarta, sudah terasa sejak diberlakukan UU. No. tahun tentang pemerintahan daerah di masa Orde Baru yang menghendaki penyeragaman, yang sebenarnya bertentangan dengan prinsip Bhineka Tunggal )ka. Lih., Suryo Sakti (adiwijoyo, Menggugat Keistimewaan Jogjakarta, Tarik Ulur Kepentingan, Konflik Elit dan Perpecahan Yogyakarta: Pinus Book Publisher, , - .
temurun dari leluhurnya di tengah corak awal
masyarakat Jawa yang agraris dan tradisional. Pilihan
sistem monarkhi tradisional dalam konstitusi
pemerintahan modern tersebut disetujui oleh
pemerintah dengan pertimbangan utama kedudukan
Keraton yang memiliki andil besar dalam sejarah
kelahiran Republik )ndonesia.
Dalam arti andilnya itu selain kerelaan Keraton yang
lebih tua usianya sebagai negara untuk berkorban
menggabungkan diri dalam negara baru pimpinan
Presiden Soekarno, ia juga membantu melindungi dan
membiayai awal berdirinya negara ini. Bahkan )r.
Soekarno sendiri pernah dilantik sebagai presiden di
Keraton tidak hanya dikenal sebagai ibukota Kesultanan Mataram di Yogyakarta, akan tetapi juga tempat tinggal raja yang secara spiritual dipercaya sebagai figur penerima pulung, ndaru, cahya nurbuat, atau wahyu ilahi untuk menyampaikan kebajikan Tuhan kepada umat manusia. Kepercayaan tradisional Jawa yang menganggap raja adalah subyek yang mendapat pulung keberuntungan , mempunyai kekuatan sakral dan diibaratkan sebagai raja-dewa yang bertahta atas alam semesta dan seisinya. Frans Magnis-Suseno, Etika Jawa Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, ,
.
Kebijakan Keraton Yogyakarta pasca pendudukan Jepang telah membawa perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya perubahan Yogyakarta yang semula menganut sistem pemerintahan feodal di bawah kontrol penguasa kolonial Belanda dan fasisme Jepang menjadi bagian dari kekuasaan Republik. Lih., Atmakusumah ed. , Tahta Untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan (amengkubuwono )X Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, , - .
Keraton, tepatnya di Bangsal Sitihinggil; tempat
penobatan raja.
Kedua,
sebagai konsekuensi atas keistimewaan itu,
daerah Yogyakarta memiliki keunikan lain, yaitu
eksistensi Keraton sebagai lembaga adat dan kebudayaan
Jawa. Sebagaimana diketahui daerah Yogyakarta dikenal
Pada tanggal Desember diadakan sidang pemilihan Presiden R)S di Gedung Kepatihan gubernur sekarang oleh wakil dari enam belas negara bagian. Sidang dipimpin oleh Mohammad Roem dan Anak Agung Gede Agung. Pada tanggal Desember dilakukan pemilihan presiden dengan calon tunggal )r. Soekarno yang kemudian terpilih dan diambil sumpahnya pada tanggal Desember di Bangsal Sitihinggil. Drs Moh. (atta menjadi perdana menteri. Berdasarkan UUD R)S, DPR R)S terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara yang disebut Senat. Kekuasaan pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Presiden hanya berwenang mengesahkan keputusan kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri. Lih., http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id. Diunduh pada tanggal
November .
juga menjadi jantung kehidupan agama dan kebudayaan
Jawa sejak dahulu kala. Selain kaya nilai-nilai tradisional,
yang memberi kesuburan sekaligus menurunkan kerajaan-kerajaan besar yang saling menguasai mempersatukan wilayah dari gugusan pulau-pulau itu, baik ditempuh melalui cara halus, seperti perkawinan, negoisasi maupun dengan kekerasan, seperti penindasan atau perang. Namun kekerasan selalu menjadi jalan terakhir bagi raja, manakala cara halus maupun negoisasi gagal. Bdk., Denys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu, Bagian ) Batas-Batas Pembaratan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, , ; Krisna Bayu Aji, dan Sri Wintala Achmad, Sejarah Perang di Bumi Jawa: Dari Mataram Kuno (ingga Pasca Kemerdekaan R) Yogyakarta: Araska, , - .
ia menjadi daerah yang banyak meninggalkan artefak
kebudayaan, seperti candi, lingga, yoni, makam raja,
masjid kuno, gereja, dan istana raja, baik di Kotagede,
Ambarketawang, Plered, alun alun utara maupun istana
candi Ratu Boko di Prambanan.
Ketoprak, disebutkan orang Jawa mengenal cerita Dora dan Sembada yang menjadi murid setia Prabu Aji Saka. Tetapi dalam akhir lakon, kedua murid ini malah salah paham dalam menafsirkan wasiat ajaran Prabu Aji Saka sehingga keduanya mati terbunuh di tengah jalan. Untuk menjadi pelajaran umat manusia, Prabu Aji Saka mengabadikan tragedi itu dengan membuat mantra, yang disebut Mantra Aji Saka. Mantra ini berkembang menjadi sistem kalender tahun Saka pada masa awal pembentukan kebudayaan Jawa. Mantra Aji Saka berbunyi, (ana caraka; Data sawala; Padha jayanya; Magha bathanga, yang artinya, Ada dua perutusan, terjadi pertengkaran hebat di tengah jalan , keduanya bertarung sama-sama kuat, akhirnya keduanya tewas menjadi bangkai . Mantra ini sangat padat kata dan bermakna mendalam. Masing-masing terdiri dari suku kata yang berbeda sehingga menjadi huruf Jawa yang masih dipakai sampai kini. Mantra Aji Saka hampir sama dengan Rajah Kalacakra yang arti harafiahnya adalah rajah roda yang berputar. Rajah ini juga dilogokan menjadi motif kain batik yang dipakai para raja. Rajah Kalacakra dikenal juga dengan istilah Mantra Wisnu sebagai doa penolak kejahatan Betara Kala roh jahat , yang tersusun dalam tembang musik Jawa kuno Sekar Prawira Lalita, yang bunyi liriknya berirama a-a-, yakni, Yamaraja-jaramaya; Yamarani-niramaya; Yasilapa-palasiya; Yamidoro-rodomiya; Yamidosa-sadomiya; Yudauda-dayudaya; Yasyaca-caryasiya; Yasihama-mahasiya, yang artinya, (ai niat jahat berhentilah; hai yang datang pergilah; hai yang membuat lapar kenyangkanlah; hai yang membuat melarat, cukupkanlah; hai yang menyengsarakan, hentikanlah; hai yang memerangi, damaikanlah; hai yang menipu daya, berbelas kasihilah; hai yang menjadi perusak, perbaikilah . Lih., Budiono (adisutrisno, )slam Kejawen
Yogyakarta: Eule Book, , .
Gambar . . Candi Prambanan/Roro Jonggrang
. . . Majapahit, Demak-Pajang dan Mataram
Daerah Yogyakarta dahulu adalah kerajaan penting
di Jawa yang disebut Kesultanan Yogyakarta, juga dikenal
sebagai Kerajaan Mataram karena mewarisi peninggalan
Mataram Kuno abad ke- M. Sebagai mata rantai dari
kerajaan Jawa kuno, Kesultanan Yogyakarta adalah
kelanjutan dari Kerajaan Demak di pesisir Jawa Tengah,
pewaris dari dinasti raja-raja Majapahit di Jawa Timur.
Palembang. Berdasarkan prasati Tulang Air di Candi Perut, pada masa Rakai Pikatan, Kerajaan Mataram Kuno mencapai zaman kemakmuran. Bdk, Ageng Pangestu Rama, Kebudayaan Jawa: Ragam Kehidupan Kraton dan Masyarakat di Jawa - Yogyakarta: Cahaya Ningrat, , .
Kerajaan Majapahit yang pernah menguasai kepulauan
Nusantara sejak abad
sampai
M., mengalami
kemunduran akibat perebutan kekuasaan dari keturunan
para istri selir. Setelah Kerajaan Demak juga mengalami
Kediri tahun Saka. Kekacauan politik di Daha, mendorong Raden Wijaya melibatkan diri, meminta para menteri memihaknya, lalu menyerang Daha. Setelah dibantu utusan dari China pimpinan Shih Pie, )ke Mese dan Kau (sing yang dikirim Kaisar Kubilai Khan, dan para prajurit Madura pimpinan Raden Ranggalawe, Raden Wijaya berhasil mengalahkan Raja Jaya Katong. Raden Wijaya menaiki tahta pada tahun Saka, bergelar Sri Maharaja Kertarajasa. Semasa menjadi raja, Raden Wijaya memiliki banyak istri, salah satunya Dara Petak yang menurunkan putra mahkota, Raden Kalagemet. Sementara istri lain dari dua anak perempuan Batara Siwabuddha Tantrayana . )stri tua menjadi ratu di Kahuripan, sedangkan istri muda menjadi ratu di Daha. Pada tahun Saka, Raden Wijaya wafat dan dicandikan di Antapura. )a digantikan oleh Raden Kalagemet bergelar Sri Maharaja Jayanegara. Namun di bawah Jayanegara, pemerintahan dilanda banyak pemberontakan, seperti Mandana, Pawagal, Ra Semi, Nambi dan Ra Kuti. Dari sekian pemberontakan, hanya pemberontakan Ra Kuti yang memaksa Jayanegara terusir dari istana. Melalui Gajah Mada, pemberontakan Ra Kuti dapat ditumpas. Kemudian Jayanegara digantikan oleh Ratu Tribhuana Tunggadewi, putri dari istri selir lain Raden Wijaya, yaitu Gayatri. Pada masa ini, Majapahit kembali disibukkan oleh perang, terutama pemberontakan Sadeng dan Keta, dan muncul kembali pada masa Sri Maharaja (ayam Wuruk, putra Tribhuana Tunggadewi, yakni pada saat meletusnya perang bubat di Surabaya akibat Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Raja Sunda Linggabuana menolak menikah dengan (ayam Wuruk. Tragedi perang bubat menewaskan raja dan putri dari Priangan itu. Lih., Gamal Komandoko, Pararaton Yogyakarta: Penerbit Narasi, , - ; Krisna Bayu Aji, dan Sri Wintala Achmad, Sejarah Perang di Bumi Jawa...., - .
Nusantara merupakan suatu wilayah yang terdiri dari gugusan pulau di selatan Asia Tenggara. Di pulau-pulau ini pernah berdiri banyak kerajaan, baik besar maupun kecil. Dalam catatan sejarah disebutkan terdapat seribu kerajaan yang pernah hidup, namun tidak semua dapat diketahui jejaknya. Diperkirakan terdapat sekitar kerajaan besar dari Aceh sampai Papua yang pernah berdiri dengan raja yang memerintah. Sri Wintala Achmad dan Krisna Bayu Adji, Ensiklopedi Raja-Raja Nusantara
Yogyakarta: Araska, , .
keruntuhan, pusat kerajaan berpindah ke selatan, di
daerah Pajang Surakarta yang selanjutnya disebut
Anak-anak dari istri selir yang terkenal itu, antara lain Bre dinasti Wirabumi Adipati Blambangan dan putri Kusuma Wardani yang diperistri Wikrama Wardana di Majapahit. Sikap Kusuma Wardani yang mendorong suaminya menjadi raja tidak disetujui oleh Wirabumi karena statusnya sebagai anak menantu. Akhirnya timbul konflik hebat, perang saudara meletus antara Majapahit dengan Blambangan yang dikenal sebagai perang Paregreg. Wirabumi tewas di tangan Raden Gadjah. Karena tidak rela ayahnya terbunuh, Putra Wirabumi, Adipati Daha membunuh Raden Gajah, sehingga ia menduduki tahta kerajaan. Namun belum lama memerintah, ia dipaksa turun oleh keturunan Wikrama Wardana, Dyah Suhita, dan terjadi lagi pergolakan, Dyah Suhita digantikan Bre Kertabumi Brawijaya V . Pada masa ini, pemberontakan gagal dipadamkan. Bre Kertabumi juga tidak memiliki permaisuri, melainkan istri selir, salah satunya putri China yang melahirkan anak bernama Raden Patah bergelar Pangeran Jim Boen. Ditengah kemelut politik Majapahit yang berlarut-larut, Raden Patah diungsikan ke Palembang sejak kecil, tumbuh bersama pamannya; Arya Damar. Setelah dewasa, Raden Patah kembali ke Jawa diangkat menjadi Adipati Demak Bintara. Karena Raden Patah merasa bagian dinasti kerajaan, ia mengirim pasukan memulihkan keamanan, mengajak ayahnya, Bre Kertabumi mengungsi ke Demak dan meminta saudaranya, Girindra Wardana menggantikan ayahnya. )bukota Majapahit dibangun kembali, namun Girindra Wardana memindahkan ibukota ke Kediri, sehingga kian pudar kewibawaan Majapahit. Akhirnya di bawah Girindra Wardana, Kerajaan Majapahit runtuh bersamaan dengan meluasnya para pemimpin daerah mendeklarasikan diri sebagai raja merdeka. Tahun itu tercatat sebagai tahun sangkala, sirna ilang kertaning bumi , yang artinya runtuhnya imperium dunia , atau tahun Saka. Bdk. Ageng Pangestu Rama, Kebudayaan Jawa: Ragam...., - .
Kerajaan Pajang. Akan tetapi Kerajaan Pajang
memerintah dalam waktu singkat. Setelah penaklukan
Panembahan Senopati, Kerajaan Pajang mengalami
kemunduran dan beralih ke Kerajaan Mataram yang
berpusat di Kotagede Yogyakarta.
Asal usul Kerajaan Mataram yang berdiri sejak abad
ke- M. itu, bermula dari kisah sejarah yang bercampur
dengan legenda akan kedatangan Yang Dipertuan Agung
Ki Pemanahan, cucu Ki Ageng Selo dari Grobogan, yang
mempunyai pertalian darah dengan dinasti Majapahit,
telah dihadiahi tanah perdikan berupa hutan Mentoak
oleh Raja Pajang Sultan (adiwijaya . Tanah Perdikan itu
berada di kawasan membujur yang dibatasi oleh kali
Opak dan kali Progo yang bermuara ke pantai selatan.
kebudayaan Eropa di bidang sosial dan politik menjadi kuat, terutama setelah kehadiran Pemerintah (india Belanda. (.J. De Graaf dan T(. Pigeaud, Kerajaan )slam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XV)
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, , - .
Sesudah Sultan Trenggana dinobatkan sebagai raja pada tahun M., menggantikan Pati Unus yang gugur dalam ekspedisi militer melawan Portugis di Malaka, Kerajaan Demak diserbu oleh Girindra Wardana yang dibantu oleh tentara Portugis. Dalam perang itu, Girindra Wardhana tewas, Sultan Trenggana kemudian berusaha menaklukkan seluruh ujung timur, yaitu Jawa Timur. Namun di tangan putra adipati Surabaya, ia gugur dalam pertempuran melawan Blambangan. )a digantikan oleh Raden Prawoto. Lih., Krisna Bayu Aji, dan Sri Wintala Achmad, Sejarah Perang di Bumi Jawa..., - .
Raden Prawoto yang dinobatkan sebagai raja telah memindahkan ibukota Demak Bintara ke bukit Prawoto Solo , sehingga mengubahnya menjadi Kerajaan Pajang. Dalam tiga tahun pemerintahan, ia terbunuh di tangan Arya Penangsang Adipati Jipang . Namun berkat bantuan Ki Gede Mataram, dinasti Raja Pajang itu dapat menuntut balas, Arya Penangsang tewas dalam pertempuran di sungai Bengawan Solo. Sultan (adiwijaya atau Raden Joko Tingkir, kemudian dinobatkan sebagai Raja Pajang pada tahun
Gambar . . Wilayah Majapahit menurut Kitab Negarakertagama
Daerah ini semula tanah pekapuran yang dikenal
dengan nama bumi Mataram. Yang Dipertuan Agung
tidak mengetahui daerah itu merupakan kawasan
bersejarah, peninggalan peradaban kuno yang telah
www.pendidikansejarah.blogspot.com. Diunduh pada tanggal Maret .
runtuh, diantaranya )stana Boko yang dibangun oleh
orang Bali yang pernah menjadi raja di Prambanan.
Gambar . . Makam Raja-raja Demak di Jawa Tengah
. . . Panembahan Senopati dan Sultan Agung
Yang Dipertuan Agung mempunyai putra bernama
Danang Sutowijoyo yang bergelar Penembahan Senopati.
Panembahan Senopati adalah raja generasi kedua
Mataram yang berhasil memperluas wilayahnya dari Jawa
Timur sampai ke tanah Sunda, Kedu, Banyumas, dan
pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejak saat itu
ia menjadi raja yang sangat berpengaruh di Jawa Setelah
Panembahan Senopati wafat, ia diganti oleh putranya,
Mas Jolang bergelar Panembahan Seda )ng Krapyak. Mas
Jolang menjadi raja yang tidak berumur panjang, wafat di
hutan Krapyak. )a digantikan putranya, Adipati Martapura
yang karena lemah memimpin diganti saudaranya, Raden
Rangsang yang bergelar Sultan Agung )ng Alaga
-. Sultan Agung dikenal dicintai rakyat, pembangun
benteng Matraman di Jakarta dan tokoh pembaharu
kebudayaan Jawa hasil inovasi yang memadukan secara
Pabelan hingga menemui ajal. Senopati malah memberikan suaka kepada iparnya. Tindakan sewenang-wenang dan sikap membangkang dari bawahannya itu memaksa Raja Pajang menggunakan kekerasan. Sebelum terjadi pertempuran di Prambanan, tentara nasional kerajaan pecah tercerai berai akibat letusan Gunung Merapi. Raja Pajang dalam perjalanannya pulang dari Prambanan ke Pajang, dan saat bermalam di Tembayat Klaten merasa kerajaannya telah berakhir, dan akan diganti oleh dinasti Mataram yang akan memerintah seluruh Jawa. Tidak lama kemudian Raja Pajang wafat, dan putranya; Pangeran Benawa menyerahkan kekuasaan ke Mataram. Pada tahun , setelah mendapat simpati dari para pemimpin daerah perdikan, Senopati menobatkan dirinya sebagai raja Jawa merdeka dengan gelar "Panembahan", yang artinya raja yang berhak disembah. Lih., (.J. De Graaf dan T(. Peageud, Kerajaan )slam Pertama...., .
kontras unsur-unsur Jawa yang animistik, kebudayaan
(indu-Buddha dan )slam.
Sultan Agung juga dikenal sebagai arsitek Keraton
yang berporos pada garis mitologi utara-selatan, yaitu
Kanjeng Ratu Kidul, dan rohaniawan penjaga gunung
Merapi di utara, yaitu Kyai Sapujagad. )a menempatkan
diri sebagai pemimpin semua agama bergelar
Sayidin
Panatagama,
dan menambahkan gelarnya lagi,
Khalifatullah )ng Tanah Jawa,
yang berarti wakil Tuhan di
Jawa. Sisa kebesaran Sultan Agung masih terlihat dari
Sultan Agung dengan piawai berhasil mengatasi keterbelahan masyarakat pada waktu itu, yaitu adanya jurang pemisah antara masyarakat pesantren di pesisir dengan Kejawen di pedalaman, terutama pada pedoman perhitungan tahun (ijriyah sistem rembulan dengan tahun (indu Saka sistem matahari . Untuk mengatasi instabilitas sosial, ia mengintegrasikan kedua sistem perhitungan kalender itu. Pada tahun , Sultan Agung mengumumkan secara resmi keberlakuan tahun baru bagi penduduk Mataram, yakni Tahun Jawa. Tahun Jawa merupakan kompromi berdasarkan penanggalan sistem peredaran bulan, tetapi dimulai dengan tahun Saka, yakni Masehi zaman Aji Saka , dengan tambahan hari pasaran, yaitu kliwon, pahing, manis, wage, dan pon. Lih., Simuh, Mistik )slam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita: Suatu Studi Terhadap Serat Wirid (idayat Jati
Jakarta: U) Press, , - .
lokasi makamnya yang terbuat dari batu marmer berlapis
kayu hitam, konon berasal dari Mekah. )a dimakamkan
di tengah raja-raja Mataram, bersemayam sebagai
Maharaja Jawa.
. . . Palihan Nagari
Pada abad ke- M. sepeninggal Sultan Agung,
Pemerintah (india-Belanda melakukan intervensi,
memposisikan diri sebagai mediator atas konflik internal
yang terjadi di lingkungan Keraton sehingga melahirkan
kesepakatan Giyanti. Kesepakatan Giyanti atau disebut
Palihan Nagari
berisi keputusan membagi kerajaan
menjadi dua, yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan
Yogyakarta. Kesunanan Surakarta dipimpin oleh
harus bertekad menjadi figur pemersatu berbagai kepentingan guna menciptakan perdamaian dunia. Lih., Sri Wintala Achmad dan Krisna Budi, Geger Bumi Mataram Yogyakarta: Araska, , - .
Wawancara dengan Bapak Marto, juru kunci makam raja-raja )mogiri, Kabupaten Bantul pada tanggal Agustus .
Di bawah Sultan Agung, Kerajaan Mataram memiliki kekuasaan yang kian besar dan berwibawa. )a berhasil memperluas wilayahnya di pesisir Jawa meneruskan leluhurnya. Pada tahun M., ia menaklukkan Sukadana di Kalimantan Barat. Pada tahun , ia menundukkan Madura, giliran Surabaya dapat dikalahkan secara telak pada tahun . Dengan demikian, wilayah kekuasaan Mataram pada masa ini membentang dari Jawa Barat, yaitu Sunda Priangan dan Kerawang di sebelah barat, seluruh Jawa Tengah, bagian timur Madura dan hampir seluruh Jawa Timur, kecuali Blambangan. Simuh, Mistik )slam Kejawen...., .
Susuhunan
Pakubuwono.
Sementara
Kesultanan
Yogyakarta dipimpin oleh Sultan (amengkubuwono, yang
kini telah berganti raja sebanyak sepuluh kali hingga Sri
Sultan (amengkubuwono X naik tahta sebagai raja.
Status Sri Sultan (amengkubuwono X sebagai raja
sekaligus gubernur ditetapkan sejak tahun
,
sepeninggal ayahnya yang wafat di Amerika Serikat.
Kedudukan raja sekaligus gubernur diberikan karena
status keistimewaan lokalnya sejak dulu, yang memberi
diselesaikan dengan suatu perjanjian yang dimediasi oleh Pemerintah (india Belanda. )si perjanjian itu, antara lain membagi kerajaan menjadi dua, yaitu sebagian wilayahnya tetap dalam kekuasaan Pakubuwono di Surakarta. Sebagiannya lagi diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi di Yogyakarta. Perjanjian ini ditandatangani di Surakarta pada tanggal Februari . Sementara perselisihan antara Pakubuwono )) dengan Raden Mas Said juga berakhir dengan perjanjian yang digelar di Salatiga pada tahun M. Dalam isi perjanjian itu, Surakarta melepaskan sebagian daerahnya kepada Raden Mas Said, yang ditetapkan sebagai raja bergelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara. Tidak lama kemudian sebagian besar wilayah Mataram disewakan kepada Pemerintah (india Belanda, dan akhirnya menjadi daerah jajahan. Ageng Pangestu Rama, Kebudayaan Jawa: Ragam...., - ; )dem, Mistik )slam Kejawen...., .
pengaruh pada kedudukan hukum dan hak asal-usulnya
menurut UUD
.
Berdasarkan mata rantai monarkhi tradisional yang
relatif lama dari sisa-sisa wilayah Majapahit yang meliputi
seluruh Nusantara, kebudayaan Jawa yang diteruskan
oleh Mataram mempunyai andil dalam mempengaruhi
kebudayaan-kebudayaan lain. (al ini menunjukkan status
Mataram sebagai pusat monarkhi, sekaligus kebudayaan
masyarakat. Menurut Kitab Kakawin Nagarakertagama
Pupuh X)))-XV; naskah kuno yang ditemukan oleh
Pemerintah (india-Belanda di Lombok NTB, wilayah
Majapahit pada waktu itu meliputi Sumatera,
Semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, Papua dan sebagian Kepulauan Filipina, serta
mempunyai hubungan diplomatik dengan Kamboja,
Thailand, Burma bagian selatan, Vietnam dan China.
Tri Ratnawati, Antara Otonomi Sultan dan Kepatuhan Pada Pusat di Era Reformasi: Studi Khusus Daerah )stimewa Yogyakarta , Yogyakarta, Jurnal Governance, Vol. , No. , Tahun , .
(arry Sulastianto, dkk., Seni dan Budaya Jakarta: Grafindo Media Pratama, , .
. . Pengaruh Kerajaan Mataram dalam Kebudayaan
Lokal
. . . Perluasan Kebudayaaan Mataram
Perintis Kerajaan Mataram sebagaimana diuraikan
di atas adalah Yang Dipertuan Agung Ki Pemanahan.
Wilayah kerajaannya pada masa itu hanya tanah perdikan
pemberian hadiah dari Kerajaan Pajang. Setelah Yang
Dipertuan Agung wafat, kekuasaan diturunkan kepada
anaknya, Danang Sutowijoyo. Pada tahun
M.,
Danang Sutowijoyo atau Penembahan Senopati
melakukan perluasan wilayah ke Madiun dan Ponorogo.
)tu artinya hampir seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa
Timur di bawah monarkhi Mataram, kecual Panarukan
dan Blambangan yang dikuasai orang Bali. Pada tahun
, ia memperluas wilayahnya sampai ke Jawa Barat,
yaitu Cirebon dan Galuh Garut . )a wafat pada tahun
, digantikan oleh Mas Jolang. Pada masa
pemerintahan Mas Jolang dari tahun
hingga
pemberontakan terjadi di wilayah Ponorogo, Demak dan
Surabaya.
dilantik menjadi patih, ia kemudian langsung bekerja mempersatukan Nusantara sampai tidak mengenal kata istirahat. Pada saat pelantikan, Gajah Mada berikrar dalam sumpahnya dihadapan para menteri Majapahit, Jika pulau-pulau di luar Majapahit sudah tunduk, saya akan beristirahat. Nanti kalau sudah tunduk Gurun, Seran, TanjungPura, (aru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, baru saya akan menikmati buah pala istirahat . Peristiwa pelantikan Gajah Mada itu terjadi pada tahun sangkala, Guntur-pabanyu-pindah atau Saka, dan dikenal sebagai Sumpah Palapa. Gamal Komandoko, Pararaton...., - .
M. Junaidi Al Anshori, Sejarah Nasional )ndonesia: Masa Prasejarah Sampai Masa Kemerdekaan )slam, Jakarta: PT. Mitra Aksara Panaitan, ,
Setelah Mas Jolang wafat, kekuasaan diturunkan
kepada Adipati Martapura yang memimpin tidak lama. )a
digantikan oleh saudaranya, Raden Rangsang atau Sultan
Agung, yang berarti raja agung. Pada masa Sultan Agung,
Kerajaan Mataram tumbuh pesat dan berwibawa dengan
meluaskan wilayahnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur,
seperti Mojokerto, Lasem, Tuban, Pasuruan, Surabaya dan
Madura. Menyusul Sukadana di Kalimantan, Garut,
Kerawang dan Cirebon. )a juga hendak menguasai Banten,
tetapi terhalang oleh Kerajaan Belanda yang bersekutu
dengan Kerajaan Banten.
Terhitung tiga kali Sultan Agung mengusir Belanda,
namun selalu gagal. Pada tahun
peperangan dengan
Belanda gagal karena persenjataan dan logistik yang kuat
dari pihak lawan, sedangkan prajurit Mataram
kekurangan logistik. Pada tahun
, penyebab
kegagalan diperbaiki dengan membuka
lumbung
gudang beras di Karawang dan Cirebon. Perlawanan
kedua belum juga membuahkan hasil, sehingga ia
membuka lahan persawahan yang lebih luas lagi. Sultan
Agung juga menjalin kontak dengan Kerajaan )nggris dan
Portugis, meski tidak berhasil merebut Banten hingga
tahun
, ia wafat.
)bid.
. . . Kebudayaan Sunda, Jawa Tengah dan Jawa
Timur
Bermula dari Syarif (idayatullah; pendatang dari
Samudera Pasai Aceh yang diutus oleh Demak untuk
mengabarkan agama )slam di Banten. )a kemudian
melepaskan dari Kerajaan Demak, dan mendeklarasikan
diri sebagai raja Banten. Usaha memperluas wilayah
berhasil hingga ke Cirebon dan Sunda Kelapa. Nama
Sunda Kelapa diganti Jayakarta sesudah ia mengalahkan
Kerajaan Portugis.
Karena pengaruh dari kontak antar kerajaan masa
lalu, wilayah )ndonesia yang terdiri dari suku, agama dan
budaya pada dasarnya mempunyai satu titik kebudayaan
yang saling mempengaruhi. Pada kenyataannya,
Kerajaan Mataram juga memperluas pengaruhnya sampai
ke tanah Sunda, seperti budaya kawih yang dalam
budaya Jawa disebut tembang , orang Sunda kemudian
juga menyebut tembang . Pengaruh (indu dan
Mataram juga terdapat di Sunda bagian tengah, seperti
Bandung, Sumedang, Garut dan Tasikmalaya, terutama
dalam desain kebaya. Namun pengaruh yang lebih kuat
dalam lapangan ekonomi dan sosial kebudayaan.
)bid., - .
W.F. Wertheim, Masyarakat )ndonesia dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, , - .
Dede Kosasih, Kakawihan Barudak Sunda , Didownload dari file.upi.edu. Diunduh pada tanggal Desember .
)rma Rusanti, Desain Kebaya Sunda Abad ke- : Studi di Bandung Tahun - , Jurnal )TB J. Visual Art., Vol. D, No. , Tahun ,
Pada arsitektur Sunda yang mempunyai komposisi
penataan pusat desa dengan menyandingkan masjid,
tanah lapang, tempat menumbuk padi
lisung
, di mana di
bagian barat masjid terletak
bume ageung
sebagai tempat
yang dikeramatkan. Pengaruh Jawa juga terdapat dalam
desain ruang kota yang digagas oleh Sunan Kalijaga, yaitu
pedopo, alun-alun, pohon beringin dan tempat ibadah,
yang juga terdapat di Madura. Pengaruh Jawa juga
terdapat pada stratifikasi sosial Sunda yang semula tidak
mengenal
undak-usuk,
lalu muncul dalam stratifikasi
bahasa. Kemudian juga dalam perayaan Sekaten, di
Cirebon disebut Gerebeg. Selain itu, pengaruh sastra yang
ditulis dalam
Babad,
baik berbahasa Jawi maupun Arab.
Pengaruh Mataram juga meluas ke Jawa Timur, terutama
dalam budaya dan bahasa Jawa.
Lebih rincinya lihat Utami, dkk., Kajian Pengaruh Aspek Mitologi Pada Pola Tatanan Tapak di Kampung Naga , dalam Jurnal Reka Karsa, Jurnal Online )nstitut Teknologi Nasional, Teknik Arsitektur, No. , Vol. , Oktober
.
Jhony (adi Saputra, Mengungkap Perjalanan Sunan Kalijaga: Dari Putra Adipati, Maling dan Perampok Sampai Seorang Wali Surabaya: Pustaka Media, , - .
Rahmat Susatyo, Seni dan Budaya Politik Jawa Surabaya: Koperasi )lmu Pengetahuan, , .
Shidqi Ahyani, )slam Jawa: Varian Keagamaan Masyarakat Muslim Dalam Tinjauan Antropologi , Vol. , No. , Juni . Diunduh melalui ejournal.umm.ac.id, pada tanggal Desember .
. . Yogyakarta Pada Masa Pemerintahan Inggris dan
Belanda
. . . Pemerintahan Thomas Stamford Raffles
Setelah Gubernur Jendral Daendels digantikan oleh
Gubernur Jendral Jansens, tentara Kerajaan )nggris di
bawah pimpinan Lord Minto tiba-tiba menyerang Jawa,
sehingga Belanda menyerah. Tentara )nggris semula
mendapatkan dukungan simpatik dari raja-raja Jawa yang
memudahkannya merebut Batavia.
Gambar . . Kantor Gubernur Jendral (india Belanda Yogyakarta
Pada tahun
M., Gubernur Jendral Jansens
menyerah tanpa syarat di wilayah Tuntang Salatiga ,
terjadi rekapitulasi perjanjian yang berisi, antara lain
seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara
diserahkan kepada )nggris,
hutang Belanda tidak
diakui )nggris, dan Pulau Jawa, Madura, dan semua
pangkalan militer Belanda menjadi milik )nggris.
Semua bekas daerah jajahan Belanda oleh )nggris
dibagi menjadi wilayah, yaitu Sumatera Barat, Malaka,
Maluku, dan Jawa serta daerah sekitarnya, di bawah
kendali Gubernur Jenderal E)C East )ndian Company ,
Lord Minto yang berpusat di Calcutta )ndia . Pulau Jawa
diserahkan kepada Thomas Stamford Raffles selaku wakil
Lord Minto dengan pangkat Letnan Gubernur. Untuk
melancarkan
administrasi
pemerintahan,
Raffles
membagi pulau Jawa menjadi prefektur/keresidenan
pada masa Gubernur Jendral Daendels hanya
prefektur , dan mendirikan lembaga peradilan
landraad
.
Karena ancaman musuh tidak ada, kebijakan Raffles
yang utama adalah memperbaiki nasib rakyat di mana
pajak hasil bumi
kontingen
dan kerja paksa dihapus,
diganti pajak tanah
landrente
. Dengan pengertian semua
tanah jajahan dihukumi milik negara
gubernemen
sehingga rakyat wajib membayar sewa tanah sebesar /
dari hasil panen, boleh dibayar dengan hasil bumi atau
uang. Disamping itu, Raffles menjual tanah
gubernemen
kepada orang-orang Eropa. )a melarang perdagangan
budak dan
pandelingschap
membayar hutang dengan
tenaga kerja , dan memonopoli perdagangan garam.
Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah )ndonesia Baru: -dari Emporium Sampai )mperium Jakarta: PT Gramedia, , .
Selain itu, ia juga memperhatikan kebudayaan, membantu
lembaga Betawi dalam pengembangan seni dan
pengetahuan dengan memberi bantuan kepada para ahli,
seperti (orsfield, Crewford, dan Mackensie untuk
melakukan riset. Setelah kedudukan Raffles semakin kuat,
ia mengambil berbagai tindakan terhadap raja-raja Jawa,
diantaranya Sultan Banten dan Cirebon dijadikan raja
yang digaji oleh )nggris. Sultan (amengkubuwono ))
diasingkan ke pulau Penang Malaysia dan puteranya
dipaksa menggantikannya sebagai raja.
Beberapa
daerah Kesultanan Yogyakarta diserahkan kepada
Pangeran Notokusumo dengan gelar Paku Alam ), dan
Pakubuwono )V diharuskan menyerahkan daerah
Banyumas dan Madiun kepada Kerajaan )nggris.
)de dasar politik kolonial Raffles bertolak dari
liberalisme yang memberi kebebasan yang luas. Struktur
tradisional dan feodalistik Jawa hendak dirombak dengan
sistem baru yang liberal. Namun ia menemui hambatan
budaya feodalistik dan sistem ekonomi tertutup, sehingga
pembayaran pajak tidak dapat dilakukan dengan uang,
tetapi
in natura
hasil bumi . Kebijakan liberalisme ini
menjadi tidak realistis.
)bid., .
. . . Kebijakan Van der Capellen dan Johannes van
den Bosch
Seiring dengan wilayah Mataram yang kian
mengecil, terutama di pesisir Jawa, Pemerintah
(india-Belanda mengeluarkan kebijakan mengirim peneliti,
Snouck (urgronye yang hasilnya, antara lain perluasan
pendidikan Barat kepada para priyayi dan pegawai negeri
kolonial. (asil riset ini sangat besar pengaruhnya,
sistem pendidikan nasional sampai kini dipengaruhi oleh
sistem pendidikan Eropa. Pengaruh kebudayaan Eropa
juga tampak dari arsitektur kantor, rumah sampai model
jenjang tangga diatonik pada seni lokal, seperti angklung
dengan nada.
Pada masa Gubernur Jendral van der Capellen
-
, ia banyak mengabaikan aturan baru dan
kembali ke sistem lama yang liberal. Namun Cornelius
Elout yang ikut membuat aturan baru itu membelanya, di
tengah daerah jajahan yang mengalami kesulitan ekonomi
dan rakyat Jawa jatuh dalam kemiskinan, seiring
Dalam ANR) Arsip Nasional Republik )ndonesia , Memorie van Residen J.G. van den Berg in Jogjacarta - , Bundel Yogyakarta, sebagaimana yang dikutip Jurnal Sosial (umaniora UGM, Vol. , No. , Juli,
, - .
A. (asymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya )slam di )ndonesia: Kumpulan Prasaran Pada Seminar di Aceh Bandung: Alma arif, ,
-.
(arry Sulastianto, dkk., Seni dan Budaya...., .
meletusnya perang Jawa. Kebijakan ia memperlihatkan
praktek liberalismenya telah gagal. Sekalipun begitu di
antara ide pembaruannya ialah perdagangan protektif
yang justru mengundang kemarahan orang-orang Eropa,
terutama warga Belanda. Pada tahun
, ia
mengeluarkan aturan yang melarang segala bentuk
perdagangan Eropa di daerah penghasil kopi di Sunda
Priangan , kecuali telah memiliki izin khusus dari
pemerintah, dengan harapan dapat melindungi petani
agar tidak tertipu oleh para pedagang Eropa, dan juga
untuk memperbesar keuntungan Pemerintah Belanda.
Pada masa ini, ia juga berusaha keras menghilangkan
jabatan bupati adipati , bahkan kebijakannya lebih keras
dari yang pernah dilakukan oleh VOC di masa lalu. (anya
saja kebijakan menghapus jabatan bupati ini pada
akhirnya tidak dapat diterapkan, karena mendapat
perlawanan kultural masyarakat Jawa yang masih
menghormati kedudukan bupati sebagai pemimpin
daerah.
Sementara kegagalan peningkatan perdagangan di
bidang pertanian pada masa Letnan Gubernur Raffles dan
Gubernur Jendral Du Bus de Gisignies mendorong
Gubernur Jendral Johannes van den Bosch
diberlakukan statusnya sebagai pemberontak, anak cucunya dilarang memasuki Keraton. Namun pada masa (amengkubuwono )X, alm. Pengeran Diponegoro diberi amnesti dengan pertimbangan nilai-nilai kebangsaan kerakyatan perang itu, keturunannya diperbolehkan kembali memasuki Keraton. Pemerintah R) kemudian menetapkannya sebagai pahlawan nasional. Bdk., Krisna Bayu Aji, dan Sri Wintala Achmad, Sejarah Perang di Bumi Jawa...., - .
)bid.
menerapkan sistem tanam paksa bagi penduduk Jawa.
Kebijakan tanam paksa sebelumnya telah dilakukan VOC
dengan sistem
Cultuurstelsel
. Sistem tanam paksa
mewajibkan para petani Jawa untuk meningkatkan
produksi hasil pertanian melalui pembayaran pajak yang
ditukar dengan barang ijon , berupa hasil pertanian yang
akan diekspor ke Amerika dan Eropa.
. . . Kedatangan Gereja-gereja Barat
Pada abad ke- M. sejumlah utusan gereja datang
seiring dengan. kedudukan Pemerintah (india Belanda
yang semakin kokoh. Misi pertama yang datang dari
Gereja Katolik yang dipimpin antara lain oleh Mgr. Petrus
Maria Francken dengan dibantu oleh lima orang pastur
dari Serikat Jesuit. Para utusan Gereja Katolik juga
mendirikan sekolah pastoran di Muntilan. Mereka
)bid., .
mengembangkan seminari, rumah sakit dan panti sosial
di wilayah Yogyakarta, menjadi agen modernisasi yang
paling sukses saat itu.
Gambar . . Gereja Katolik pribumi pertama di Yogyakarta
Tidak lama kemudian misi menghadapi kompetitor
baru,
yaitu
zending
Gereja
Protestan
yang
Selain lembaga pendidikan yang dibentuk oleh gereja, Keraton Yogyakarta pada tahun juga mendirikan sekolah yang serupa, yaitu Srimanganti . Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak pejabat Keraton yang akan menggantikan kedudukan ayahnya. Selain Srimanganti, beberapa organisasi partikelir juga mendirikan sekolah di luar ibukota Mataram, seperti di Kalasan, Kejambon, Jejeran, Wonogiri, Bantul, Kreteg, Sleman, Klegung dan Godean. Dalam perkembangannya mengikuti kebijakan Pemerintah kolonial, sekolah-sekolah itu terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan strafikasi sosial masyarakat Jawa pada waktu itu, yaitu, ()S (ollandshe )nlandshe School yang diperuntukkan bagi priyayi, Sekolah Bumiputera kelas dua untuk priyayi rendah, dan Sekolah Bumiputera untuk wong cilik. Lih., Abdurrachman Surjomiharjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe Sejarah Sosial - Jakarta: Komunitas Bambu, , - .
mengembangkan agama di wilayah Purworejo, Kedu,
Banyumas, Surakarta dan wilayah Yogyakarta dalam
suatu organisasi gereja suku, disebut Gereja Kristen
Jawa. Penyiaran misi Gereja Katolik dan disusul oleh
kehadiran Gereja-gereja Protestan, terutama dilakukan ke
para petani yang miskin dan kalangan priyayi Jawa.
Namun mengalami hambatan kultural untuk menembus
lingkungan masyarakat pondok pesantren. Pada masa
kemerdekaan )ndonesia, Gereja-gereja Protestan
Reformasi dan Gereja Katolik juga terlibat aktif dalam
pergumulan revolusi nasionalisme )ndonesia. Pada
tahun
, misalnya Gereja Katolik di Yogyakarta
mendirikan Partai Katolik )ndonesia yang disingkat
Parkindo. Sebelumnya, Muhammadiyah, NU dan
organisasi kemasyarakatan )slam yang sejenis
berkat jasa pelayanan sekolah dan rumah sakit yang diselenggarakan oleh zending, sebagian generasi kedua ini beralih profesi menjadi guru, perawat dan pegawai negeri, termasuk dalam pemerintahan desa. Dari generasi kedua ini lahir generasi ketiga gereja Jawa pra dan pasca kemerdekaan )ndonesia yang semakin berjiwa nasionalistik. Bdk., (. Berkhof, dan ).(. Enklaar, Sejarah Gereja Jakarta: BPK Gunung Mulia, , - .
mendirikan partai politik serupa di Yogyakarta, dinamai
Masyumi yang artinya majelis permuswaratan kaum
Muslimin )ndonesia.
. . . Modernisasi dan Perubahan Sosial
Pengaruh kolonialisme bangsa-bangsa Barat
terhadap masyarakat Jawa, khususnya di wilayah
Yogyakarta di kemudian hari menghasilkan dampak
westernisasi yang secara positif dinilai sebagai proses
modernisasi. Modernisasi yang diakibatkan secara tidak
langsung oleh kolonialisme ini, di satu pihak
menimbulkan banyak perubahan sosial dan budaya di
Jawa. Namun di lain pihak, ia juga menghasilkan
Pada waktu timbul antusiasme umat Katolik dalam berjuang melawan agresi Belanda di Yogyakarta, tahun digelar Kongres Umat Katolik seluruh )ndonesia yang melahirkan partai Katolik )ndoenesia dengan pimpinan ).J. Kasimo. Perjuangan nasionalisme umat bermula di Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran; gereja pertama yang didirikan orang Jawa. Arsitektur gereja ini dibangun dengan gaya Belanda yang dipadukan dengan Jawa. Namun keistimewaan gereja ini ternyata tidak hanya dilihat dari aritekturnya, melainkan peran perjuangan bangsa dalam kurun waktu -. Sejak kedatangan Mgr-. Soegijapranata S-.J tahun sebagai pastor pembantu, gereja ini menjadi tempat berkumpul para pejuang Katolik. Menurut FX. Agus Suryana Gunadi, Pastor Gereja Santo Yusup, gereja pernah menjadi tempat pertemuan rutin Presiden Soekarno dan Uskup Soegijapranata. "Mereka membahas strategi melawan Belanda," kata Romo Agus. Saat itu ketika Yogyakarta menjadi ibukota negara, Presiden Soekarno menunjuk Gereja Bintaran sebagai mediator. Berkat Soegijapranata, gereja menjadi basis pers Katolik yang mendukung perjuangan )ndonesia. Pers dinilai sebagai media komunikasi strategis bagi masyarakat. Beberapa pers yang didirikan, seperti Majalah Swara Tama, Peraba, Semangat, serta radio Bikima. Lih., http://nationalgeographic.co.id. Diunduh pada tanggal Januari .
diversifikasi dan diferensiasi fungsi serta unsur-unsur
komunitas yang mendorong transformasi struktural,
antara lain birokrasi, komersialisasi, komunikasi,
sekulerisasi, dan industrialisasi. Selain tentu timbulnya
transformasi budaya baru dalam kehidupan masyarakat,
seperti bahasa, ilmu pengetahuan, sistem pendidikan dan
teknologi.
Arus
modernisasi
yang
kompleks
dan
multidimensional pada masa kolonial ternyata
menghasilkan banyak perubahan sosial di Jawa,
diantaranya
pertama,
modernisasi sosio-demografis dan
struktural yang menyebabkan diferensiasi dan
interdependensi kelembagaan yang terkait dengan sistem
sosial dan budaya. )a mencakup inovasi organisasi dan
pergantian struktur akibat transformasi semua sistem
kehidupan dalam mengorganisasikan masyarakat, seperti
politik, ekonomi, sosial, intelektual dan agama.
dengan sistem Barat. Diantara anak-anak muda yang mempunyai asal-usul keturunan yang dianggap terbaik di Jawa itu mengetahui mereka dapat menjadi penerus ayahnya sebagai bupati, tetapi beberapa diantaranya tidak berminat meniti karir sebagai bupati, mereka lebih menyukai profesi bebas. Selain itu golongan priyayi rendah juga diberi kesempatan bersekolah agar kelak dapat menduduki jabatan-jabatan bawahan sebagai asisten atau sekretaris yang dibutuhkan dalam Pemerintahan (india Belanda. Golongan terakhir ini yang kelak melahirkan generasi nasionalis-nasionalis pertama yang bersikap kritis terhadap cita-cita kebangsawanan kuno yang dianggap sudah ketinggalan zaman dan menjaga jarak dengan penguasa kolonial. Namun mereka mempelajari resep-resep pemikiran politik Barat, terutama konsep nation state . Denys Lombard, Nusa Jawa Silang..., .
)bid., xii-xiii.
Kedua,
modernisasi juga menjadi bagian perubahan
proses, fungsi-fungsi lembaga dan status individu,
sehingga muncul profesi baru dan diferensiasi kerja di
masyarakat. Kemajuan teknologi, pertumbuhan industri
manufaktur dan jasa, revolusi ilmu pengetahuan dan
inovasi oganisasi dalam prosesnya mendorong ke
spsesialisasi fungsi-fungsi, seperti fungsi tradisi dalam
keluarga, suku dan agama yang dijalani masyarakat
mengalami perubahan peranan.
Ketiga,
modernisasi menjadi bagian dari perubahan
sikap yang dihasilkan, di mana terjadi peningkatan
diferensiasi, sistem sosial yang menciptakan perubahan
sikap modern, dicirikan dari keunggulan ilmu
pengetahuan dan teknologi, mempercayai tujuan inovasi,
berorientasi pada progresifitas dan memiliki pandangan
bahwa tindakan duniawi merupakan cara terbaik untuk
melakukan perubahan.
Keempat,
modernisasi mendorong perubahan
timbul di mana pengaturan lembaga baru, pola tingkah
laku, konsep dan keyakinan dalam hubungan sosial
muncul secara bersamaan. Perubahan timbul modernisasi
bukan proses evolusi, melainkan tranformasi total dalam
stuktur sosial atau politik guna menjalankan fungsinya
mengubah kehidupan sosial, ekonomi, bahkan ke
kehidupan yang bersifat individual. Perubahan timbul
dihasilkan dari pembangunan secara terencana melalui
kehadiran agen-agen perubahan yang bekerjasama
dengan masyarakat.
Kelima,
modernisasi merupakan proses yang
mendasari perubahan sosial budaya menjadi universal.
Urbanisasi, industrialisasi, birokratisasi dan mobilisasi
politik merupakan bentuk perubahan universal dalam
nilai-nilai dan kebudayaan. Agama sebagai sistem nilai
menjadi institusi yang semakin terasing dari kehidupan
sosial, ekonomi dan politik modern. Manusia-manusia
modern menjadi berorientasi pada kehidupan yang
bersifat dunawi untuk bertindak atas dirinya sendiri.
. .
Yogyakarta Pada Masa Kemerdekaan Indonesia
Pada masa revolusi nasionalisme )ndonesia, Keraton
Yogyakarta turut aktif berkontribusi, sehingga
mendorongnya memperoleh kewenangan khusus yang
disebut daerah istimewa. Puncak revolusi nasionalisme
)bid., - . )bid., - .
Sudah tentu bangsa yang baru lahir itu berasal dari suku
bangsa yang majemuk, sehingga kebudayaan suku bangsa
yang majemuk itu menjadi modal bagi berkembangnya
bangsa ini dalam kebudayaan nasional.
Masalahnya, apakah hanya satu kebudayaan suku
bangsa yang menjadi kebudayaan )ndonesia sebagai
bangsa yang baru? Tentu tidak, selain kebudayaan
daerah, terdapat pula pengetahuan dan informasi yang
membentuk kebudayaan bangsa )ndonesia. Pengetahuan
dan informasi itu dapat diketahui dari gagasan-gagasan
bernegara yang tumbuh bersama tumbuhnya bangsa
)ndonesia. Berbagai gagasan bernegara yang tumbuh
sebelum kemerdekaan itu ialah gagasan bernegara )slam,
gagasan bernegara modern Barat dalam ide-ide
Marxis-Sosialis, dan gagasan bernegara nasionalistik bersifat
kedaerahan. Selain itu, berbagai informasi akibat arus
globalisasi, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sistem informasi yang terbuka dan kapitalisme
juga ikut membentuk bangsa baru.
Lih., John A. Titaley, Strategi Pengembangan Kebudayaan Nasional dan Peran Agama-Agama di )ndonesia , dalam Djam annuri, dkk., Tahun (.A.Mukti Ali: Agama dan Masyarakat Yogyakarta: )A)N Sunan Kalijaga Press,
Gambar . . Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta
. . . Integrasi Keraton dengan Republik Indonesia
Pernyataan proklamasi kemerdekaan juga disambut
meriah oleh segenap masyarakat di tanah air dengan
kelahiran negara baru multi etnik. Begitu pula Sri Sultan
(amengkubuwono )X ketika mendengar kabar
kemerdekaan )ndonesia, ia mengirimkan telegram kepada
)r. Soekarno, memberikan ucapan selamat dan
mendukung eksistensi Republik )ndonesia sebagai negara
baru. Sebagai raja Jawa, Sri Sultan (amengkubuwono )X
dan Sri Paku Alam V))) menegaskan bergabung dengan
Republik dan mendukung deklarasi kemerdekaan di
Jakarta.
Peran Keraton pada masa transisi dari penjajahan
menuju kemerdekaan sangat menentukan kehadirannya.
Pada tanggal Mei
Van Royen dan Roem berunding
dan memutuskan mengembalikan ibukota negara di
Yogyakarta. Keputusan ini diambil ketika Syafrudin
Prawiranegara menjalankan Pemerintahan Darurat
Republik )ndonesia PDR) di Sumatera. Perundingan juga
memutuskan menggelar Konferensi Meja Bundar KMB
mengembangkan sifat komunalismenya secara otonom. Masyarakat berciri komunal ini memiliki karakteristik, yaitu pertama pola interaksi yang tinggi dalam semua dimesi kehidupan komunal. Kedua, ketergantungan pada kekuatan alam super natural power yang bersifat ilahiah. Ketiga, ikatan teritorial dan kekerabatan yang kuat yang semakin mempertegas batas kebudayaan yang dimiliki. Dari Sabang sampai Merauke, masing-masing etnik ini mempunyai perilaku budayanya sendiri yang hidup dan berkembang secara alamiah dalam bentuk-bentuknya yang spesifik. Masing-masing etnik saling berinteraksi, melakukan mobilitas sosial yang tinggi karena desakan kebutuhan ekonomi melalui jalaur-jalur perdagangan antar pulau, perkawinan dan jalur penyebaran tenaga kerja. Masing-masing etnik ini berinteraksi sosial dengan pola yang intensif sehingga menghasilkan tata pergaulan yang beragam yang dikenal dengan istilah hetero-cultural society . Lih. Agus Salim, Stratifikasi Etnik Kajian Mikro Sosiologi: )nteraksi Etnik Jawa dan China Yogyakarta: Tiara Wacana, , - .
Dian Putri Pratama, dkk., Kajian tentang Politik (ukum Undang-undang Nomor tahun tentang Keistimewaan Daerah )stimewa Yogyakarta , dalam Jurnal Diponegoro Law Review, Vo. , No. , Tahun ,
di Denhaag, dan Kerajaan Belanda akhirnya menyerahkan
kedaulatan )ndonesia.
Namun walaupun kedaulatan negara telah
disepakati, masyarakat )ndonesia belum puas karena
pemerintahan berbentuk serikat, sehingga mendorong M.
Natsir mengambil insiatif agar kembali ke bentuk negara
kesatuan. )nsiatif ini diterima secara aklamasi oleh semua
tokoh nasional pada waktu itu. M. Natsir kemudian
ditunjuk oleh Presiden Soekarno membentuk kabinet.
Pada penyusunan kabinet, M. Natsir duduk sebagai
perdana menteri dan Sri Sultan (amengkubuwono )X
ditetapkan sebagai wakilnya.
. . . Masa Pascakemerdekaan
Salah satu pekerjaan rumit pasca-kemerdekaan
adalah menentukan wilayah )ndonesia. Pada akhir
Agustus
keputusan proklamasi kemerdekaan telah
dirancang oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan )ndonesia
PPK) . Pada waktu itu Pemerintah Kekaisaran Jepang
belum menyerah kepada sekutu. Berdasarkan keputusan
itu, )r. Soekarno diangkat sebagai presiden dan Moh.
(atta sebagai wakil presiden. Dalam menentukan
wilayah, )ndonesia secara
de jure
mengakui bekas wilayah
Pemerintah (india Belanda sebagai wilayahnya.
Sedangkan, beberapa wilayah yang bukan wilayah
)nsan Fahmi Siregar, Pasang Surut Politik Masyumi dalam Pemerintahan , Forum )lmu Sosial Yogyakarta, Vol. , No. , Juni , .
Pemerintah (india Belanda belum ditetapkan. Sedangkan
wilayah yang tidak berada langsung di bawah kekuasaan
(india Belanda adalah Surakarta dan Yogyakarta yang
disebut
Voorstenlanden
, artinya wilayah yang dipertuan
oleh Keraton Surakarta, Mangkunegaran, Keraton
Yogyakarta dan Pakualaman.
Pada masa transisi kedaulatan itu Keraton juga
turut mengambil peranan, yakni dalam penyerahan
kedaulatan antara Kerajaan Belanda dengan )ndonesia.
Penyerahan dilaksanakan di
Koningsplein
atau )stana
Negara. Dari pihak )ndonesia diwakili oleh Sri Sultan
(amengkubwono )X, dari pihak Belanda diwakili oleh
Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan, yaitu Dr. A.(.J Lovink.
. .
Yogyakarta Pewaris Kebudayaan Jawa
Yogyakarta dikenal sebagai pewaris kebudayaan
Jawa. Bukan tanpa sebab predikat itu dilekatkan, tetapi
pada kenyataannya berbagai jenis kebudayaan, seni dan
tradisi masih eksis dan hidup. )ni artinya masyarakat
Yogyakarta dikenal berkebudayaan tinggi, memiliki
kekayaan tradisi yang diwariskan sejak dulu, dan
Sutrisna Kutoyo, Sri Sultan (B )X Riwayat (idup dan Perjuangan Jakarta: Mutiara Sumber Widya, , .
ANR), Arsip Kemerdekaan dan Kebebasan Memperoleh )nformasi, Majalah ARS)P, Edisi , Mei-Agustus Arsip Nasional Republik )ndonesia, , .
berkembang hingga kini dalam topangan kepemimpinan
Keraton.
. . . Upacara Sekaten dan Grebeg
Upacara Sekaten merupakan tradisi tahunan yang
menggabungkan antara ajaran )slam dengan kebudayaan
Jawa dalam rupa mengusung makanan hasil pertanian
yang dirangkai menjadi
gunungan;
melambangkan
konsepsi ketuhanan masyarakat Jawa.
Gunungan
yang
terbuat dari makanan ini diarak dari pintu gerbang
Keraton ke alun-alun utara, dan kemudian disemayamkan
di Masjid Gedhe Kauman untuk didoakan bersama,
diiringi dengan suara musik gamelan bernama Kanjeng
Kyai Guntur Madu dan Kyai Naga Wilaga. Upacara Sekaten
dirayakan sebulan penuh hingga puncaknya pada tanggal
bulan Mulud setiap Tahun Jawa.
Upacara Sekaten dikenal juga dengan istilah Grebeg
Mulud. Ada tiga jenis grebeg, yaitu Grebeg Mulud
Sekaten , Grebeg Besar dan Grebeg Sawal. Grebeg Sawal
dilaksanakan pada saat Lebaran dan raja membuka pintu
gerbang Keraton
open house
untuk menerima
masyarakat yang hendak
sungkem
menghadap raja .
Sedangkan Grebeg Besar dilaksanakan pada (ari Raya
Korban. Grebeg itu sendiri merupakan istilah Jawa yang
artinya, diiringi para pengikut prajurit .
Ageng Pangestu Rama, Kebudayaan Jawa Ragam..., .
Upacara Sekaten bermula sejak zaman kuno, dan
diteruskan oleh raja-raja beragama (indu berwujud
sesaji untuk arwah leluhur, namun mengalami
pengislaman setelah agama )slam masuk di Jawa. Asal
usul kata Sekaten, terdapat beberapa pendapat, yaitu.
pertama,
sekaten berasal dari kata
sekati
diambil dari
nama perangkat gamelan pusaka Keraton yang
dibunyikan dalam upacara Sekaten.
Kedua,
sekaten
berasal dari kata suka dan
ati
yang berarti senang hati.
Ketiga,
sekaten
berasal dari kata
sesek
dan
ati
yang berarti
sesak hati. Ada juga yang berpendapat kata
sekaten
berasal dari
syahadatain
yang artinya dua kalimat
syahadat kredo , di mana raja datang ke Masjid Gedhe
mendengarkan pembacaan riwayat hidup Kanjeng Nabi
Muhammad.
Pada waktu dua gamelan pusaka warisan Kerajaan
Majapahit dan Demak, dibunyikan pertama kali,
dilakukan acara
udhik-udhik,
yaitu penyebaran kepingan
uang logam oleh raja. Penyebaran uang logam sebagai
perlambang anugerah Tuhan berwujud harta dan
kekeramatan raja yang memakmurkan rakyatnya. Kyai
Guntur Madu petir dari langit yang terasa madu , nama
salah satu perangkat gamelan pusaka Keraton,
melambangkan wahyu Tuhan yang turun dari langit. Kyai
Naga Wilaga naga yang berperang , nama perangkat
gamelan Sekaten yang mengandung makna kemenangan
abadi dalam membela ajaran Tuhan.
Gambar . . Upacara Sekaten di Masjid Gedhe
Dalam soal menabuh gamelan, terdapat
pantangan-pantangan yang mengandung ajaran
local wisdom
yang
harus dipatuhi oleh
niyaga
penabuh gamelan .
Pantangan-pantangan itu, ialah para abdi dalem
niyaga
yang memukul gamelan pusaka Kyai Sekati Naga Wilaga
dilarang melakukan hal-hal yang tercela, baik dalam
perkataan maupun perbuatan. Selain itu mereka
pantang melangkahi gamelan pusaka, dilarang menabuh
atau memukul gamelan sebelum menyucikan diri dengan
berpuasa dan mandi jamas bersuci . Pantangan lain
adalah, para abdi dalem
niyaga
pantang membunyikan
)bid., .
gamelan pada malam Jum at dan hari Jum at sebelum
melewati waktu dhuhur. Rententan pantangan yang
bersifat simbolis itu menunjukkan perayaan Sekaten
mengandung ajaran etik sekaligus estetik yang dapat
dipedomi publik.
. . . Upacara Labuhan
Labuhan merupakan ritual melempar
nglarung
sesaji dan benda-benda keramat yang dimiliki oleh
Keraton ke laut selatan untuk dipersembahkan kepada
Kanjeng Ratu Kidul; penguasa laut Selatan Samudera
(india . Ritual ini bermula sejak zaman Panembahan
Senopati, sebagai ungkapan rasa syukur atas
keberhasilannya memimpin kerajaan, yang kemudian
dilestarikan oleh raja-raja sesudahnya. Ada tiga jenis
labuhan, yaitu Labuhan Ageng besar , Labuhan Tengahan
sedang , dan Labuhan Alit kecil . Meskipun upacara
Labuhan digelar oleh Keraton, namun masyarakat umum
boleh turut serta. Upacara labuhan yang resmi
diselenggarakan oleh Keraton berada di empat tempat,
yaitu
pertama,
di Dlepih Kahyangan terletak di
Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri Jawa Tengah.
Kedua,
Parangkusumo Bantul, di pantai laut Selatan.
Ketiga,
di
puncak Gunung Lawu, di perbatasan Surakarta dan
Madiun, dan
keempat,
di puncak Gunung Merapi, di
wilayah Sleman.
Secara umum upacara Labuhan merupakan
persembahan
pisungsung
yang dilakukan di
tempat-tempat tertentu, sesuai dengan kepercayaan lokal bahwa
di tempat itu pernah terjadi peristiwa religius di mana
para leluhur raja berhubungan secra spiritual dengan
makhluk-makhluk halus yang berkuasa di Jawa. Pada
prakteknya, upacara itu dipadukan secara estetik dengan
unsur-unsur agama )slam. Ada mantra-mantra doa yang
diucapkan dalam bahasa Arab dan menurut
kaidah-kaidah yang berlaku di masyrakat. Ada pula yang
dibacakan bercampur antara bahasa Jawa dan Arab.
Salah satu doa yang dipanjatkan dalam upacara ini
yang dibacakan oleh juru kunci setelah iring-iringan
uba
rampe
benda keramat dan
sesaji
dibawa ke pantai
selatan. Si juru kunci memanjatkan doa dengan kalimat
sebagai berikut;
Kawula nuwun Gusti Kanjeng Ratu Kidul,
nyaosaken labuhanipun wayah )ngkang Sinuhun Kanjeng
Sultan Kaping....)ng Ngayogyakarta (adiningrat, wayah
dalem nyuwun pangestu dadalem, sugengipun slira dalem,
wilujengipun nagari dalem ing Ngayogyakarta
(adiningrat,
yang artinya (amba menghadap Gusti
Kanjeng Ratu Kidul, hendak mempersembahkan labuhan
dari cucunda, )ngkang Sinuhun Kanjeng Sultan, raja ke....di
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/upacara-labuhan-kesultanan-yogyakarta. Diunduh pada tanggal Januari .
Yogyakarta (adiningrat. Cucunda mohon doa restu dan
keselamatan untuk negeri baginda di Yogyakarta
(adiningrat .
Upacara Labuhan dilakukan atas perintah raja
sebagai kepala kerajaan, kepala pemerintahan dan
pemangku adat. Tahap-tahap persiapan labuhan yang
dilakukan di lingkungan istana, segala sesuatunya
dikerjakan para sanak keluarga raja, dibantu para
punggawa dan abdi dalem. Namun pada pelaksanaan di
luar istana sampai di tempat upacara, dapat diikuti
masyarakat dengan prosesi yang ketat. Juru kunci adalah
pelaksana yang bertindak atas nama raja. )a juga adalah
punggawa
Keraton yang diangkat dari rakyat setempat.
Juru kunci selain digaji tiap bulan, juga diberi hak untuk
memiliki benda-benda yang dilabuh, tetapi dalam
prakteknya benda-benda itu sering diperebutkan oleh
para pembantu juru kunci. Menurut Keraton, upacara
ini dilakukan dalam rangka penobatan raja; peringatan
ulang tahun penobatan raja, disebut
Tinggalan
Panjenengan,
Tinggalan Dalem Panjenengan
atau
Tinggalan Jumenengan;
peringatan hari "windo" hari
ulang tahun penobatan raja setiap delapan tahun, dan
juga dalam rangka Keraton memenuhi hajat tertentu,
seperti menikahkan putera-puteri raja.
(amam Supriyadi, Upacara Loy Kratong di Thailand dan Upacara Labuhan di Daerah )stimewa Yogyakarta , dalam Jurnal (umaniora UGM, No.
, Tahun , .