• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT Biotis Nusantara Cabang Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT Biotis Nusantara Cabang Kota Medan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA

KERJA (JAMSOSTEK) di PT BIOTIS NUSANTARA

CABANG KOTA MEDAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

JOSUA FRANSEN PASARIBU

090902027

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (JAMSOSTEK) di PT BIOTIS NUSANTARA CABANG KOTA MEDAN

Majunya suatu Negara diikuti dengan majunya masyarakat yang terdapat dalam Negara tersebut, dimana mereka membangun perusahaan-perusahaan dan institusi yang berkembang. Dalam pelaksanaan pembangunan, tenaga kerja mempunyai peran dan arti yang penting sebagai suatu unsur penunjang untuk berhasilnya pembangunan nasional. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemiliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas nasional. Untuk menghadapi risiko ini tentunya diperlukan suatu instrumen atau alat yang setidak-tidaknya akan dapat mencegah atau mengurangi timbulnya risiko itu maka disinilah ada peran pihak ketiga yang menanggung segala biaya yang ditimbulkan jika tenaga kerja mengalami hal demikian. Pihak ketiga yang dimaksud adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja (selanjutnya disebut Jamsostek).

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran atau melukiskan kenyataan yang ada tentang fungsi dari program Jamsostek kepada tenaga kerja di lapangan secara analisis yang prosesnya meliputi penguraian hasil observasi dan wawancara dari satu gejala yang diteliti atau lebih, dengan populasi sebanyak 25 orang . Dalam hal ini, seluruh populasi diambil datanya. Teknik analisis data menggunakan tabel tunggal dan dijelaskan secara kualitatif dan analisis kuantitatif untuk mengetahui implementasi program Jamsostek bagi tenaga kerja.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak puas dengan 3 program Jamsostek yang diterapkan PT Biotis Nusantara yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Tenaga Kerja menginginkan Jaminan Hari Tua ikut serta karena mereka khawatir jikalau di hari tua mereka tidak punya simpanan yang kelak akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seluruh program Jamsostek yang dijalankan juga belum sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Masih banyak kelalaian dan pelanggaran dalam pelaksanaan Jamsostek yang dilakukan pihak PT Biotis Nusantara yang dapat merugikan tenaga kerja.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari

skripsi ini adalah: “IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA

KERJA di PT BIOTIS NUSANTARA CABANG KOTA MEDAN ”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

pada Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini penulis persembahkan terkhusus kepada orang tua tersayangku St. T.

Pasaribu, SPd dan D. Sitorus, SPd, yang sudah mendidik dan membesarkan penulis, dan tiada

hentinya selalu memberikan doa dan semangat dalam penulisan skripsi. Dan keluarga yang

telah mendukung dan mendoakan penulisan skripsi.

Pada kesempatan ini, juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, dan secara khusus penulis

menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.Sp, selaku ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Agus Suriadi, S.Sos, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

membimbing dan memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Kepada semua dosen Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan

(4)

5. Kepada staf administrasi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Ibu Zuraida dan Kak

Deby yang telah bersedia memberikan informasi dan mempersiapkan kebutuhan penulis

selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada Yang Terkasih Drayeni Haloho yang selalu memberikan doa, perhatian dan

semangat kepada penulis serta membantu penulis ketika skripsi mengalami kendala.

Terima kasih buat kasih sayangnya hingga penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Juwita selaku supervisor yang telah membantu penulis selama penelitian.

8. Kepada semua narasumber dan karyawan PT Biotis Nusantara yang telah membantu

penulis dalam hal pengumpulan data.

9. Kepada Saudara-saudara penulis, Martha Pasaribu, SPd (k’Tha), Daniel Pasaribu Amd (

B’Niel), Ester Verawaty Pasaribu, S.Sos (K’Ter), dan Marthin Pasaribu (Ando) terima

kasih buat dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. Secara khusus

buat kak Tha dan B’Niel, terima kasih atas semuanya baik moral ataupun materil selama

penulis kuliah sampai penyelesaian skripsi ini. Buat adik ku yang bandel, Ando terima

kasih atas doa dan semangat yang diberikan kepada penulis, baik-baik lah kuliah dan

cepat tamat biar kita buat bangga orang bapak dan mamak.

10.Kepada anggota keluarga “Bogul”, Nesri si bolu dam-dam, S.Sos, Mesra ci boru sasada,

Hotnatalia naibaho “opung boru”, si pudan Odel, dan anak tersayang Gomos Hasibuan

yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. Semoga kita keluarga bogul

SUKSES SELAMANYA!

11.Kepada anggota World Damn Association, Bang Andan, Bang Surya, Bang Yando

Poerba,Appara Exo Damanik, Meychan Simanjuntak, Bang Octo Goeltoem, dan Seydou

Keyta Banjarnahor yang selalu menjadi sahabat yang baik yang selalu mendukung

penulis penyelesaian skripsi ini. Ingat, Gantang Cafe tempat buang stress dan suntuk

(5)

12.Kepada teman-teman Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 2009, Evi Saragih, Grace

Damanik, Sely, Brema, Johendro yang menjadi teman penulis selama kuliah dan

teman-teman yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan yang diberikan kepada penulis.

13.Kepada Kak Julyanti SiagianS. Sos yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis

dan selalu memberi dukungan kepada penulis.

14.Kepada teman seperjuangan jurnal Franky Febrianto Banfatin yang selalu memberikan

semangat dan mengajarkan banyak hal kepada penulis.

15.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

membantu penulis mulai dari perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini, semoga Tuhan

Yang Maha Esa memberikan Rahmat-Nya atas kebaikan dan kemurahan hati Bapak/Ibu,

Saudara/I sekalian.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari akan sejumlah kekurangan dan

kelemahan, untuk itu dengan kerendahan hati penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua, terutama dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis

Josua Fransen Pasaribu 090902027

(6)

ABSTRAK………i

2.2.3 Ruang Lingkup Jaminan Sosial Tenaga Kerja...21

2.2.4 Tata Cara Pendaftaran Jamsostek...33

2.3 Kerangka Pemikiran...………..34

2.4 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional………..……….37

2.4.1 Defenisi Konsep………...37

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

5.2 Sosialisasi Program Jamsostek bagi Karyawan PT Biotis Nusantara………....54

(8)

6.2 Saran………...………..77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...49

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...………...50

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa...………..51

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama...………...52

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan...………...53

Tabel 5.6 Distribusi Tentang Tujuan Penerapan Jamsostek………...55

Tabel 5.7 Distribusi Tentang Pengetahuan Hak-hak Jamsostek………….….…...56

Tabel 5.8 Tanggapan Tentang Program Jamsostek...………...57

Tabel 5.9 Distribusi Kepuasan Terhadap Penggantian Biaya …….…...…...…...59

Tabel 5.10 Distribusi Pemberian STMB...………...61

Tabel 5.12 Distribusi Kepuasan Pemberian Santunan Jaminan Kematian...…...63

Tabel 5.13 Distribusi Kepuasan Santunan JPK...66

Tabel 5.14 Distribusi Pemberian Pemeriksaan Kesehatan bagi Keluarga Karyawan...67

Tabel 5.15 Distribusi Peralatan Khusus bagi Kesehatan Karyawan…...69

Tabel 5.16 Distribusi Pemberian Kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.……...…….71

Tabel 5.17 Distribusi Pelayanan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.….…...73

(10)

Bagan Alur Pikiran………...………..36

Bagan Struktur PT Biotis Nusantara cabang Kota Medan...……...47

(11)

2. Surat Keterangan Dosen Pembimbing

3. Lembar Daftar Hadir Seminar Proposal

4. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Surat Balasan Izin Penelitian PT Biotis Nusantara cabang Kota Medan

6. Lembar Kegiatan Bimbingan Penulisan Skripsi

BAB I

(12)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung berbagai hal yang

menunjukkan sifat hakiki dari ke hidupan itu sendiri. Sifat hakiki yang dimaksud adalah

suatu sifat tidak kekal yang selalu menyertai kehidupan dan kegiatan manusia pada

umumnya. Keadaan yang tidak kekal yang merupakan sifat alamiah tersebut mengakibatkan

adanya suatu keadaan yang tidak dapat diramalkan lebih dahulu secara tepat sehingga dengan

demikian tidak adanya rasa kepastian terhadap sesuatu. Karena tidak adanya suatu kepastian,

tentu saja akhirnya sampai pada suatu keadaan yang tidak pasti pula. Keadaan tersebut dapat

berwujud dalam berbagai bentuk dan peristiwa, yang biasanya selalu dihindari, keadaan tidak

pasti terhadap suatu kemungkinan yang dapat terjadi baik dalam bentuk atau peristiwa yang

belum tentu menimbulkan rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai resiko.

Risiko terdapat dalam berbagai bidang, dan bisa digolongkan dalam dua kelompok

utama, yaitu risiko fundamental dan risiko khusus. Risiko fundamental ini sifatnya kolektif

dan dirasakan oleh seluruh masyarakat, seperti politis, ekonomis, sosial, hankam dan

internasional. Sedangkan risiko khusus, sifatnya lebih individual karena dirasakan oleh

perorangan, seperti risiko terhadap harta benda, terhadap diri pribadi, dan terhadap kegagalan

usaha.

Dalam berbagai tulisan tentang perburuhan seringkali dijumpai adagium yang

berbunyi”pekerja/buruh adalah tulang punggung perusahaan”. Adagium ini nampaknya biasa

saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi kalau dikaji lebih jauh akan kelihatan

kebenarannya. Pekerja dikatakan sebagai tulang punggung, karena memang dia mempunyai

peranan penting. Tanpa adanya pekerja tidak akan mungkin perusahaan itu bisa berjalan, dan

(13)

Jika hubungan antara buruh dengan majikan tetap diserahkan sepenuhnya kepada para

pihak (buruh dan majikan), maka tujuan hukum perburuhan untuk menciptakan keadilan

social di bidang perburuhan akan sangat sulit tercapai, karena pihak yang kuat akan selalu

ingin menguasai pihak yang lemah (homo homoni lopus). Majikan sebagai pihak yang kuat

secara social ekonomi akan selalu menekan pihak buruh yang berada pada posisi yang

lemah/rendah.

Majunya suatu Negara diikuti dengan majunya masyarakat yang terdapat dalam

Negara tersebut, dimana mereka membangun perusahaan-perusahaan dan institusi yang

berkembang. Dalam pelaksanaan pembangunan, tenaga kerja mempunyai peran dan arti yang

penting sebagai suatu unsur penunjang untuk berhasilnya pembangunan nasional. Kita

menyadari dalam perusahaan atau institusi, tenaga kerja merupakan motor penggerak dari

perusahaan, partner kerja dari pengusaha, asset perusahaan yang merupakan investasi bagi

suatu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sehingga sudah sewajarnya

apabila kepada mereka diberikan perlindungan karena tenaga kerja merupakan asset yang

terpenting dalam upaya meningkatkan volume pembangunan.

Menyadari akan pentingnya pekerja bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat,

maka perlu dilakukan pemikiran agar pekerja dapat menjaga keselamatannya dalam

menjalankan pekerjaan. Demikian pula perlu diusahakan ketenangan dan kesehatan pekerja

agar apa yang dihadapinya dalam pekerjaan dapat diperhatikan semaksimal mungkin,

sehingga kewaspadaan dalam menjalankan pekerjaan itu tetap terjamin. Pemikiran-pemikiran

itu merupakan program perlindungan pekerja, yang dalam praktik sehari-hari berguna untuk

dapat mempertahankan produktivitas dan kestabilan perusahaan. (Asikin, Wahab, Husni

(14)

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan

masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, yang merata, baik materil maupun spiritual

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Di dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, tenaga kerja mempunyai peranan dan

kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan dan dituntut dapat

berpartisipasi dan berperan aktif bersama pengusaha dalam upaya menuju perbaikan dan

peningkatan taraf hidup bangsa dengan jalan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja

.Oleh sebab itu penanganan ketenagakerjaan harus dilakukan dengan serius dan

menyeluruh, maka jaminan kesejahteraan terhadap buruh dan karyawan adalah merupakan

kewajiban yang harus disesuaikan dengan kebutuhan. Bila kita lihat Negara kita Indonesia

sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang, dalam mengisi pembangunan tidak

terlepas mempergunakan teknologi modern disemua sektor usaha, mulai dari yang berpola

sederhana sampai pada penggunaan teknologi canggih.

Peningkatan produksi dan produktifitas kerja serta kelangsungan kegiatan usaha

secara kesinambungan hanya dimungkinkan apabila telah terbentuk suatu hubungan kerja

yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara pengusaha dan pekerja sehingga

tercipta ketenangan usaha dan ketenangan kerja sesuai asas hubungan industrial yang terbuka,

transparan dan komunikatif. Ketenangan usaha dan ketenangan Pekerja hanya dapat dicapai

apabila pengusaha dan pekerja dapat memahami dan menghayati hak dan kewajibannya

masing-masing sehingga menumbuhkan rasa saling mengerti, saling menghargai, dan

menghormati dengan tidak mengabaikan nilai-nilai rasionalitas dan akuntabilitas.

(15)

pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila, dan pelaksanaan Undang – Undang

Dasar 1945, diarahkan pada peningkatan harkat, martabat, dan kemampuan manusia, serta

kepercayaan pada diri sendiri dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, dan

makmur baik materiil maupun spiritual.

Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan

disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada tenaga kerja

perlu diberikan perlindungan, pemiliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada

gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas nasional.

(www.hukumonline.com/prospek-dan-tantangan-terhadap-peran-jamsostek-dalam-melindungi-dan-meningkatkan-kesejahteraan-pekerja diakses pada tanggal 20 Oktober pukul

08.26 WIB)

Pembangunan nasional yang terus berlangsung selama ini telah memperluas

kesempatan kerja; dan memberikan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi

tenaga kerja; dan keluarganya. Namun kemampuan bekerja dan penghasilan tersebut dapat

berkurang atau hilang karena berbagai risiko yang dialami tenaga kerja, yaitu kecelakaan,

cacat, sakit, hari tua, dan meninggal dunia. ( Kansil 1992:54)

Untuk menghadapi risiko ini tentunya diperlukan suatu instrumen atau alat yang

setidak-tidaknya akan dapat mencegah atau mengurangi timbulnya risiko itu maka disinilah

ada peran pihak ketiga yang menanggung segala biaya yang ditimbulkan jika tenaga kerja

mengalami hal demikian. Pihak ketiga yang dimaksud adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(selanjutnya disebut Jamsostek). Jaminan Sosial Tenaga Kerja mengakomodasi kepentingan

(16)

Menurut pasal 25 Undang-Undang No.3 Tahun 1992, badan penyelenggara Jamsostek

adalah BUMN yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang dibentuk dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kaitannya dengan apa yang diuraikan

diatas penyelenggaraan perlindungan tenaga kerja yang kerap kali menjadi perhatian oleh

publik atau menjadi sorotan adalah jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Sejarah

terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.

33 / 1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP)

No. 48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan

kesehatan buruh, PMP No. 15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP

No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU

No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi

sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum,

bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu

tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 tahun

1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan

setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit

pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT. Jamsostek

sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Peraturan tentang program

Jamsostek juga sudah diperbarui pemerintah dalam PP No.53/2012 dimana peningkatan

pelayanan yang diterapkan bagi tenaga kerja dalam hal kesejahteraan dan keselamatan kerja.

(17)

bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus

penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan

yang hilang, akibat resiko sosial.

Adapun pertimbangan dari dikeluarkannya Undang-Undang No.3 Tahun 1992

tersebut antara lain dengan adanya pembangunan nasional dalam rangka pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, untuk

mewujudkan suatu masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, dan merata baik materiil

maupun spiritual guna memberikan bagi pekerja yang melaksnakan pekerjannya, baik dalam

hubungan kerja maupun dluar hubungan kerja.

Berdasarkan ketentuan Pasal 100 Undang-Undang No.13 Tahun 2003, yaitu untuk

meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan keluarganya,pengusaha wajib

menyediakan fasilitas kesejahteraan. Penyediaan fasilitas kesejahteraan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pkerja/buruh dan

ukuran kemampuan perusahaan. Ketentuan mengenai jenis dan kriteria fasilitas kesejahteraan

sesuai dengan kebutuhan pekerja/buruh dan ukuran kemampuan perusahaan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan Peraturan Pemerintah. ( Wijayanti, 2010:

124)

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen

UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis Permusyawaratan Rakyat

(MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi : "Negara

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat

yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan

(18)

dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas

kerja.(wordskripsi.blogspot.com/2010/03/014-jamsostek.html diakses pada tanggal 27

Oktober 2012 pukul 10.47 WIB)

Dalam rangka menciptakan landasan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

perlindungan tenaga kerja, undang-undang mengatur penyelenggaraan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja sebagai perwujudan pertanggungan sosial. Hal ini sebagaimana dituangkan

dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang

mengatur pemberian Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebagai perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan

keluarganya dalam menghadapi risiko-risiko sosial-ekonomi dan mengurangi ketidakpastian

masa depan.

Selanjutnya, menurut pasal 99 UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan setiap

pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. Dalam

ketentuan tersebut Jamsostek merupakan suatu hak yang tidak hanya dimiliki oleh

pekerja/buruh tetapi juga keluarganya. Pemberian hak kepada keluarga pekerja/buruh ini

dimaksudkan untuk memberikan jaminan pelayanan bila ada anggota keluarga pekerja/buruh

mengalami sakit atau memerlukan bantuan medis lain seperti hamil atau melahirkan. Selain

jaminan tersebut kepada keluarga pekerja/buruh juga diberikan santunan kematian dan biaya

pemakaman bila pekerja/buruh meninggal dunia. (Maimun 2007:106)

Menurut Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga target penambahan kepesertaan tenaga

kerja tahun 2010 sebanyak 2.794.665 orang, realisasi sampai September 2010 sebanyak

2.321.430 orang atau sudah mencapai 83,07%. Target penambahan kepesertaan perusahaan

(19)

September 2010 untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 70.853 kasus dengan

jumlah pembayarannya Rp 294,045 miliar. Kemudian, jumlah Jaminan Kematian (JK) yang

dituntaskan sebanyak 11.331 kasus dengan jumlah pembayaran Rp 178,249 miliar, Jaminan

Hari Tua (JHT) sebanyak 667.906 kasus dengan jumlah pembayaran Rp 4,492 triliun. Total

kasus dan pembayaran jaminan JKK, JHT, dan JK sampai dengan September 2010 sebanyak

750.090 kasus dengan nilai Rp 4,965 triliun

(http://id.news.yahoo.com/antr/20101024/tpl-peserta-aktif-jamsostek-sudah-9-12-j-cc08abe.html diakses pada tanggal 29 November 2012

pukul 20:27 WIB)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 pasal 6 ayat 1 yang menjadi

ruang lingkup yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan tetapi PT Biotis Nusantara cabang kota Medan hanya

mengikutsertakan tenaga kerja pada 3 program Jamsostek yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja,

Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah pelaksanaan

program Jamsostek yang ada di PT Biotis Nusantara benar-benar dirasakan oleh tenaga kerja

serta program sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga peneliti

mengangkat judul: “Implementasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(JAMSOSTEK) di PT Biotis Nusantara cabang Kota Medan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan makan masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana implementasi program Jaminan

(20)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di

Medan, khususnya di PT.Biotis Nusantara.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka:

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan sebagai bahan

kajian dan perbandingan bagi para mahasiswa yang tertarik terhadap masalah program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi nyata

dalam perbaikan proses Implementasi Program Jamsostek dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja di PT Biotis Nusantara

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

(21)

Bab ini berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek

yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat gambaran umum lokasi penelitian

dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan

analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, seperti yang telah dijelaskan pada tabel sebelumnya tidak semua dalam program Jamsostek dalam hal ini Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua

pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel program jaminan sosial tenaga kerja terhadap variabel kinerja karyawan.. Berdasarkan

Surya Perdana : Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Pada Perusahaan Swasta…, 2001 USU Repository © 2008... Surya Perdana : Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga

JAMSOSTEK dan berkewajiban mebayarkan uang jaminan kepada tenaga kerja yaitu jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan, dan jaminan pemeliharaan kesehatan

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (Studi Kasus di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar).. Penelitian ini

Jumlah dan Persentase Kepesertaan Perusahaan dan Tenaga Kerja Kelompok Jenis Usaha II dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja pada PT Jamsostek Cabang Medan April 2006 Tenaga

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja

Di dalam UU No.3/1992 diwajibkan kepada seluruh perusahaan baik formal maupun informal untuk mengasuransikan tenaga kerja dalam hal pemeliharaan kesehatan, akan