vi
PENETAPAN KADAR GLUKOSA DAN SUKROSA PADA MADU HUTAN DAN MADU SACHET DENGAN METODE LUFF SCHOORL
ABSTRAK
Madu hutan adalah madu yang dihasilkan dari lebah yang mecari makan dari bunga-bunga tanaman di hutan dan membentuk sarangnya di dahan-dahan pepohonan hutan, zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga.Menurut Farmakope Indonesia madu adalah yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis dorsatadan spesies lainnya yang telah dimurnikan dengan pemanasan sampai 70oC. Setelah dingin, kotoran yang mengapung disaring. Selanjutnya, madu dapat ditambah dengan airsecukupnya untuk pengenceran sehingga bobot madu per ml memenuhi persyaratan yang telah dibakukan.
Pengujian glukosa dan sukrosa dilakukan dengan metode Luff Schoorl untuk memperkiran kandungan dan keasalian bahan yang digunakan dan sebagai parameter mutu madu yang dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Meda.
Hasil percobaan penetapat kadar glukosa pada madu diketahui glukosa yang terkandung didalam madu hutan sebesar 71,79%, memenuhi syarat sesuai dengan SNI 01-3534-2013 yaitu glukosa minimal 65%, glukosa pada madu sachet sebesar 57,48%, tidak memenuhi syarat, sedangkan sukrosa pada madu hutan sebesar3,64%, memenuhi syarat sesuai dengan SNI 01-3534-2013 yaitu maksimal 5% sedangkan pada madu sachet sebesar 11,03%, tidak memenuhi syarat.
Kata Kunci : Madu hutan, Glukosa, Sukrosa, Metode Luff Schoorl.