• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung (Studi Kasus: Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung (Studi Kasus: Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA BANGUNAN

GEDUNG (STUDI KASUS: GEDUNG BIRO PUSAT

ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

SUCI ANUGRAH SARI

10 0404 133

Dosen Pembimbing:

Ir. SYAHRIZAL, MT

Ir. ANDY PUTRA RAMBE, MBA

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberi

karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Shalawat dan salam ke atas Baginda Rasullah Muhammad SAW yang

telah memberi keteladanan tauhid, ikhtiar dan kerja keras sehingga menjadi

panutan dalam menjalankan setiap aktifitas kami sehari-hari, karena sungguh

suatu hal yang sangat sulit yang menguji ketekunan dan kesabaran untuk tidak

pantang menyerah dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi pada Program Studi Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah:

“Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung

(Studi Kasus: Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera

Utara)”

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak

terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu:

1. Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara;

2. Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding

(3)

3. Ir. Syahrizal, M.T. selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara dan sekaligus dosen pembimbing I yang

telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan yang

sangat bernilai serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

mengarahkan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini;

4. Ir. Andy Putra Rambe, MBA selaku dosen pembimbing II yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan yang sangat

bernilai serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis

menyelesaikan Tugas Akhir ini;

5. Ir. Anwar Harahap selaku dosen pembanding yang telah memberikan

masukan, arahan, dan juga bimbingan kepada penulis;

6. Ir. Makmur Ginting, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademis yang selalu

memberi semangat kepada penulis;

7. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuannya;

8. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara (Bang Jul 1, Bang Jul 2, Bang Amin, Bang Edi,

Kak Lince, Kak Dina, Kak Dewi) yang telah memberikan bantuannya;

9. Pimpinan dan seluruh staff Bagian Perlengkapan Gedung Biro Pusat

Administrasi USU, selaku fasilitator dan narasumber penulis, terkhusus Pak

Yusuf, Pak Yedi, Pak Rizal, Pak Rapido, Bu Masnin, Pak Darwanis, Pak

Sofyan, Pak Jalal dan Pak Harun;

10. Tanoto Foundation yang telah memberikan bantuan dana penelitian Tugas

(4)

11. Ayahanda Sudirman dan ibunda Ria Tarwiyah beserta adik-adik penulis

(Roby, Alby, dan Sandy), terima kasih yang tak terhingga atas doa, kasih

sayang, semangat, pengorbanan dan ketulusan dalam mendampingi penulis;

12. Keluarga besar Pakde Zaedun dan Pakde Yusuf yang telah mendukung

secara moril selama masa pendidikan penulis;

13. Dhiyando Giovanni Alfiandi, teman spesial yang senantiasa mendengarkan

keluh kesah serta tak henti-hentinya memberikan semangat, waktu, tenaga,

dan pikiran dalam 3 tahun terakhir masa pendidikan penulis;

14. Para sahabat tersayang, Dila, Ica, Cece, Melli, Eka dan Fazra’i, terima

kasih untuk kekeluargaan dan persahabatan yang diberikan kepada penulis;

15. Bang Dedy Darmanto dan Kak Rahayu I. Komalasari, terima kasih untuk

diskusi-diskusi singkatnya, skripsi & thesis yang telah dibagi kepada penulis;

16. Teman-teman angkatan 2010 dan 2011, terima kasih atas kebersamaan dan

bantuannya selama masa pendidikan penulis;

Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka

penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

diharapkan untuk penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas

Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Januari 2016

Penulis,

(5)

ABSTRAK

Isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat global saat ini adalah isu pemanasan global yang diyakini oleh peneliti disebabkan oleh kegiatan pembangunan.

Telah dipahami bahwa setiap rangkaian kegiatan pembangunan mempunyai potensi dampak negatif terhadap lingkungan sehingga diperlukan kesadaran dan pengetahuan bagi pelaku konstruksi dalam meminimalkan pengaruh negatif tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan para pelaku konstruksi dalam membangun diantaranya adalah menerapkan konsep Green Building.

Adanya program Eco-campus yang sedang berkembang di Indonesia sebagai dukungan terhadap peduli lingkungan, memacu berbagai perguruan tinggi untuk mewujudkannya, termasuk di Universitas Sumatera Utara (USU). Meski di awal pembangunan bangunan-bangunan di USU tidak dirancang sesuai kriteria

green building, namun secara sekilas penerapan konsep tersebut dapat dilihat meski hasilnya belum maksimal seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap bangunan untuk mengetahui sudah sejauh mana penerapan kriteria green building pada bangunan tersebut agar dapat dijadikan langkah awal program Eco-campus kedepannya.

Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran kriteria green building berdasarkan standar Greenship-GBCI pada gedung dengan cara melakukan pengamatan langsung dan wawancara verifikasi.

Berdasarkan data yang terkumpul dan perhitungan yang telah dilakukan pada Gedung Biro Pusat Administrasi USU terhadap 41 kriteria Greenship, gedung memperoleh total poin sebesar 33 poin dari 117 poin maksimal. Dengan demikian, gedung dianggap belum memenuhi kriteria sebagai gedung terbangun yang menerapkan konsep Green Building sesuai perangkat penilaian dari GBCI yang memiliki nilai standar minimum pemenuhan rating sebesar 35 poin untuk peringkat Perunggu (Bronze).

(6)

ABSTRACT

One of the biggest problems we're facing in global society is global warming, which is caused by development.

It is understood that every development has potentials of bad effects to the environment, so there must be an effort from the developer to minimize the bad effect of the development. One of the solutions to minimize the impact in developing construction is applying the green building concept.

The eco-campus program which is now developing in Indonesia as a support to the environment sustainability, encouraging many universities to apply it, including Universitas Sumatera Utara (USU). Eventhough the development in the early days of USU was not applying the green building, but the concept can be seen though the result is not as expected.

Therefore, evaluation is needed for the building to find out how much progress of green building concept is applied, so that can be the first step to become eco-campus in the future.

This research is intended to acknowledge the measuring of green building criteria based on Greenship-GBCI standards by using direct observation and interviews.

Based on the data collected and the calculation done for the 41 Greenship criteria, USU Biro Pusat Administrasi Building has achieved 33 points out of 117 points.

Therefore, this building does not meet the criteria of green building according to GBCI standard which has minimum point of 35 points for bronze criteria.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR ISTILAH ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Perumusan Masalah ... 4

1. 3. Tujuan Penelitian ... 4

1. 4. Manfaat Penelitian ... 4

1. 5. Pembatasan Masalah ... 5

1. 6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Terminologi ... 7

2.1.1. Green Building ... 7

2.1.2. Penilaian ... 8

2.1.3. Kriteria ... 9

2.1.4. Sistem Rating ... 9

2.1.5. Rating ... 9

2.2. Konsep dan Dasar Teori Green Building... 10

2.3. Manfaat Green Building ... 11

2.4. Standar Penilaian Kriteria Green Building-GBCI ... 13

2.4.1. Sistem Rating Greenship (Greenship Rating Tools) ... 14

(8)

2.4.2.1. Tepat Guna Lahan... 17

2.4.2.2. Efisiensi dan Konservasi Energi ... 18

2.4.2.3. Konservasi Air ... 18

2.4.2.4. Sumber dan Siklus Material... 19

2.4.2.5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang... 20

2.4.2.6. Manajemen Lingkungan Bangunan ... 21

2.4.3. Kriteria dalam Greenship ... 22

2.4.3.1. Efek Pulau Bahang ... 22

2.4.3.2. Manajemen Limpasan Air Hujan... 24

2.4.3.3. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) ... 24

2.4.3.4. Energi Baru Terbarukan ... 25

2.4.3.5. Penurunan Emisi Energi ... 26

2.4.3.6. Sumber dan Siklus Material... 27

2.4.3.7. Kenyamanan Visual ... 28

2.4.3.8. Tingkat Kebisingan ... 29

2.5. Studi Kasus Penerapan Green Building di Gedung Kampus... 29

2.6. Penelitian Terdahulu ... 32

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Objek Penelitian ... 37

3.2. Pemilihan Strategi Penelitian ... 38

3.3. Instrumen Penelitian ... 38

3.3.1. Literatur/ Referensi Pendukung Penelitian ... 39

3.3.2. Kuesioner ... 39

3.3.3. Daftar Periksa (Check list) ... 40

3.3.4. Peralatan Penelitian ... 40

3.4. Variabel Penelitian... 40

3.5. Survey Pendahuluan ... 40

3.6. Metode Pengumpulan Data... 41

3.7. Analisa Kesesuaian Gedung BPA USU Berdasarkan Greenship ... 57

(9)

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Eksisting Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara (Gedung BPA USU) ... 58

4.2. Syarat Kelayakan Bangunan ... 58

4.2.1. Minimum Luas Gedung adalah 2500 m2 ... 58

4.2.2. Fungsi Gedung Sesuai dengan Peruntukan Lahan Berdasarkan RTRW setempat ... 59

4.2.3. Kepemilikan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) ... 59

4.2.4. Mensesuaian Gedung Terhadap Standar Ketahanan Gempa ... 59

4.2.5. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Keselamatan untuk Kebakaran ... 60

4.2.6. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Aksesibilitas Penyandang Cacat ... 61

4.3. Analisis Prasyarat Perangkat Penilaian Greenship untuk Gedung Terbangun ... 62

4.4. Analisis Kesesuaian Kriteria dalam Greenship di Gedung BPA USU ... 64

4.4.1. Kategori Tepat Guna Lahan ... 64

4.4.1.1. Aksesibilitas Masyarakat ... 65

4.4.1.2. Pengurangan Kendaraan Bermotor ... 66

4.4.1.3. Sepeda ... 67

4.4.1.4. Lansekap pada Lahan ... 68

4.4.1.5. Efek Pulau Bahang ... 70

4.4.1.6. Manajemen Limpasan Air Hujan... 71

4.4.1.7. Manajemen Tapak ... 72

4.4.1.8. Lingkungan Bangunan ... 72

4.4.2. Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi ... 74

4.4.2.1. Pengoptimalan Efisiensi Energi Bangunan ... 74

4.4.2.2. Pengujian, Komisioning Ulang, atau Retro-komisioning ... 76

4.4.2.3. Pendayagunaan Sistem Energi ... 77

(10)

4.4.2.5. Pelaksanaan dan Pemeliharaan ... 79

4.4.2.6. Energi Terbarukan Dalam Tapak... 80

4.4.2.7. Penurunan Emisi Energi ... 80

4.4.3. Konservasi Air ... 83

4.4.3.1. Sub-Meter Air ... 83

4.4.3.2. Pengawasan Air ... 84

4.4.3.3. Pengurangan Penggunaan Air... 84

4.4.3.4. Kualitas Air ... 84

4.4.3.5. Daur Ulang Air ... 85

4.4.3.6. Air Minum ... 85

4.4.3.7. Pengurangan Penggunaan Sumur Dalam... 86

4.4.3.8. Efisiensi Air Keran ... 86

4.4.4. Siklus dan Sumber Daya Material ... 87

4.4.4.1. Penggunaan Non ODS ... 88

4.4.4.2. Pembelanjaan Material ... 89

4.4.4.3. Manajemen Limbah ... 89

4.4.4.4. Manajemen Limbah Beresiko ... 90

4.4.4.5. Manajemen Barang Bekas ... 90

4.4.5. Kenyamanan dan Kesehatan Dalam Ruang ... 92

4.4.5.1. Introduksi Udara Di luar Ruang ... 92

4.4.5.2. Pengendalian Asap Rokok ... 94

4.4.5.3. Pemantauan CO2 dan CO... 95

4.4.5.4. Polusi Fisik dan Kimiawi ... 95

4.4.5.5. Polusi Biologis ... 96

4.4.5.6. Kenyamanan Visual ... 96

4.4.5.7. Tingkat Kebisingan ... 97

4.4.5.8. Survey Pengguna Gedung... 98

4.4.6. Manajemen Lingkungan Bangunan ... 100

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 102

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1. Sistem Penilaian Green Building di Beberapa Negara ... 14

Tabel 2.2. Kriteria dalam Greenship untuk Gedung Terbangun ... 15

Tabel 2.3. Tingkat Predikat Greenship untuk Gedung Baru ... 16

Tabel 2.4. Bangunan Gedung yang Tersertifikasi Greenship ... 16

Tabel 2.5. Kriteria dalam Kategori Tepat Guna Lahan (ASD) ... 17

Tabel 2.6. Kriteria dalam Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC) ... 18

Tabel 2.7. Kriteria dalam Kategori Konservasi Air (WAC) ... 19

Tabel 2.8. Kriteria dalam Kategori Sumber dan Siklus Material (MRC) ... 20

Tabel 2.9. Kriteria dalam Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (IHC) ... 21

Tabel 2.10. Kriteria dalam Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM) ... 21

Tabel 2.11. Nilai Albedo pada Beberapa Jenis Material ... 22

Tabel 2.12. Nilai Koefisien Limpasan ... 24

Tabel 2.13. Kriteria IKE Bangunan Gedung Ber-AC ... 25

Tabel 2.14. Faktor Emisi Grid untuk Tiap Wilayah ... 27

Tabel 2.15. Jenis Refrigeran dan Nilai ODP ... 28

Tabel 2.16. Tingkat Pencahayaan Rata-rata yang Direkomendasikan ... 28

Tabel 2.17. Baku Tingkat Kebisingan ... 29

Tabel 2.18. Keikutsertaan Perguruan Tinggi dari Berbagai Negara ... 31

Tabel 2.19. Hasil Ranking UI GreenMetric 2014 untuk Perguruan Tinggi Terhijau se-Indonesia ... 31

Tabel 2.20. Temuan Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1. Strategi Penelitian Berdasarkan Teori Robert K Yin ... 38

Tabel 3.2. Alat/ Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian ... 40

Tabel 3.3. Metode Pengukuran Variabel (Kelayakan Bangunan) ... 43

Tabel 3.4. Metode Pengukuran Variabel (Kriteria Prasyarat) ... 44

(13)

Tabel 4.1. Luas Gedung BPA USU ... 58

Tabel 4.2. Prinsip Penerapan Fasilitas Bangunan Bagi Kaum Difabel di Gedung BPA USU ... 61

Tabel 4.3. Prinsip Penerapan dalam Pembangunan Tapak Bangunan ... 62

Tabel 4.4. Matriks Prasyarat Perangkat Penilaian Greenship untuk Gedung Terbangun ... 63

Tabel 4.5. Daftar Fasilitas Umum ... 65

Tabel 4.6. Jenis Vegetasi di Area Gedung BPA USU ... 69

Tabel 4.7. Perhitungan Total Albedo ... 70

Tabel 4.8. Perhitungan Volume Limpasan ... 71

Tabel 4.9. Ringkasan Kategori Tepat Guna Lahan (ASD) ... 73

Tabel 4.10. IKE Gedung BPA USU Tahun 2015 ... 75

Tabel 4.11. Efisiensi Minimum pada Sistem AC Menurut GBCI ... 78

Tabel 4.12. Perhitungan Emisi Energi Tahun 2015 ... 81

Tabel 4.13. Ringkasan Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC) ... 82

Tabel 4.14. Ringkasan Konservasi Air (WAC) ... 87

Tabel 4.15. Ringkasan Siklus dan Sumber Material (MRC) ... 91

Tabel 4.16. Kebutuhan Laju Udara Ventilasi Minimum pada Fasilitas Kantor .. 92

Tabel 4.17. Tingkat Kepadatan dalam Ruang ... 93

Tabel 4.18. Hasil Pengukuran Pencahayaan ... 97

Tabel 4.19. Hasil Pengukuran Kebisingan ... 98

Tabel 4.20. Ringkasan Kenyamanan dan Kesehatan dalam Ruang (IHC) ... 99

(14)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1. Nilai Albedo pada Beberapa Jenis Material ... 23

Gambar 3.1. Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara .... 35

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian ... 57

Gambar 4.1. Sistem Proteksi Aktif ... 60

Gambar 4.2. Lokasi Fasilitas Umum ... 65

Gambar 4.3. Parkir Sepeda di Gedung BPAUSU ... 67

Gambar 4.4. Siteplan dan Perspektif Lahan Gedung BPA USU ... 68

Gambar 4.5. Grafik IKE Gedung BPA USU ... 76

Gambar 4.6. Spesifikasi AC yang digunakan di Gedung BPA USU ... 88

Gambar 4.7. Suasana dalam Ruang Kerja... 93

(15)

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

AC split : AC terpisah dimana mesin kompresor AC yang outdoor

dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan

dihubungkan dengan selang

AHU : Air Handling Unit atau unit pendistribusian udara dingin

Air conditioning : Pengondisian udara

Albedo : Sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara

sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang

dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan

panjang gelombang (satuannya %)

ASD : Approriate Site Development

ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerant and Air

Conditioning Engineers, merupakan perhimpunan teknik

tingkat internasional bagi semua individu dan organisasi

yang membidangi Heating, Ventilation, Refrigeration

(HVAC&R)

Ballast : Alat yang dipasang pada lampu fluoresen dan lampu

pelepasan gas lainnya untuk membantu dalam penyalaan

dan pengoperasiaanya

BEM : Building Environmental Management

BPO : Bahan Perusak Ozon

Car pooling : Aktivitas menggunakan kendaraan bersama-sama (berbagi

mobil) seperti rental atau travel jarak pendek yang biasanya

berbasis komunitas atau kedekatan domisili dan kesamaan

tujuan akhir

CFC : Chloro fluorocarbon,merupakan bahan refrigeran yang

memiliki potensi merusak lapisan Ozon

CO2 : Carbon dioxide

Comissioning : Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

obyek untuk meyakinkan bahwa obyek yang diperiksa dan

diuji, baik alat maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi

sebagaimana mestinya dan memenuhi persyaratan kontrak

(16)

secara resmi dapat diserahterimakan oleh perencana kepada

pengelola gedung

Cooling tower : Alat pembuang panas yang tidak berguna ke atmosfer

melalui pendingin aliran air

dB : Desibel, satuan untuk mengukur intensitas suara.

Density : Kepadatan penduduk di suatu daerah

Deep well (sumur

dalam)

: Sumur bor yang mengambil sumber air tertekan dari lapisan

Aquifer (zona jenuh di bawah tanah) dengan kedalaman

pengeboran berkisar 150-300 m pada umumnya

Drainase : Tindakan teknis penanganan kelebihan air yang disebabkan

oleh hujan, rembesan, irigasi, atau buangan air rumah

tangga dengan cara

EEC : Energy Efficiency Conservation

Feeder bus : (Bus pengumpan) Layanan bus yang mengantar penumpang

dari terminal atau daerah asal untuk meneruskan perjalanan

menggunakan bus/ transportasi selanjutnya.

GBCI : Green Building Council Indonesia

Gedung baseline : Gedung yang digunakan sebagai acuan penggunaan energi

dimana komponen-komponennya berdasarkan SNI,

keputusan pemerintah, dan peraturan yang ada

Gedung designed : Gedung yang akan dibangun. Gedung ini akan

dibandingkan dengan gedung baseline untuk mengetahui

perbedaan penggunaan energinya sesuai dengan desain

yang telah direncanakan

Global warming : Proses peningkatan suhu rata-rata global pada permukaan

bumi yang meliputi atmosfer, laut dan daratan

Grade emission factor : Konversi antara Co2 dan energi listrik

Green building : Bangunan ramah lingkungan yang dicapai baik dari tahap

perencanaan, pembangunan maupun pengoperasian dan

pemeliharaan sehari-hari

Halon : CFC yang mengandung bromin, merupakan gas perusak

ozon dengan ODP ≤ 1

Hardscape : Bagian dari lansekap yang dikenal sebagai elemen keras

atau bagian dari taman yang bersifat padat

(17)

dengan ODP ≤ 1

IHC : Indoor Air Health and Comfort

Heat island effect Efek Pulau Bahang, yaitu fenomena dimana perbedaan suhu

antara area yang dibangun dengan yang tidak dibangun

Iluminasi : Fluks Luminus yang datang pada permukaan atau hasil bagi

antara fluks cahaya dengan luas permukaan yang disinari

dinyatakan dalam Lux

Introduksi udara luar : Kebutuhan udara luar atau kebutuhan laju udara ventilasi

bangunan gedung

ISO 14001 : Suatu standar internasional untuk sistem manajemen

lingkungan (SML) yang meliputi pencegahan polusi,

kesesuaian dengan undang-undang yang berlaku, dan

perbaikan yang berkesinambungan SML

Kondensasi : Perubahan suatu zat dari fasa uap menjadi fasa cair

kWh : Kilo Watt Hour, satuan daya listrik yang mengalir selama 1

jam

Limbah B3 : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Lux : satuan kuat penerangan

Make up water

cooling tower

: Sebagai Tambahan untuk kebutuhan air di menara

pendingin

MVAC : Mechanical Ventilation Air Conditioning atau pengatur

udara dengan ventilasi mekanis

MRC : Material Resources and Cycle

ODP : Ozone Depleting Potential, kemampuan suatu zat untuk

merusak lapisan ozon

Owner : Pemilik gedung

Ozon : Molekul triatomik yang terdiri dari molekul oksigen yang

bersifat reaktif

Paving : Suatu lantai yang berbahan struktur batu atau keramik

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

Ppm : Part per million

Prafabrikasi : Metode konstruksi yang komponen-komponennya dirakit di

pabrik

Ramp : Jalur untuk pengguna kursi roda dengan kemiringan tertentu

(18)

Recycle : Memanfaatkan kembali sisa material atau air dengan cara

melalui proses daur ulang menjadi bentuk baru

Reduce : Mengurangi sampah (limbah) dengan cara minimalisasi

barang atau material yang digunakan

Refrigerant : Bahan yang digunakan untuk mengatur suhu sampai

mencapai di bawah suhu lingkungan

Return air grill : Tempat masuknya kembali udara dalam ruang yang telah

bersikulasi di dalam ruangan ke dalam mesin pendingin

Reuse : Menggunakan kembali material atau air yang masih dapat

melalui proses perubahan bentuk

Revitalisasi : Upaya untuk meningkatkan daya dukung kawasan yang

produktivitasnya telah menurun agar vitalitasnya kembali

Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

: Area memanjang dan/ atau mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh

tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang

sengaja ditanam

Sampah anorganik : Sampah seperti kertas, kardus, kaca/gelas, plastic, serta besi

dan logam lainnya

Sampah organik : Sampah yang mudah membusuk, antara lain bekas

makanan, bekas sayuran, kulit buah lunak, daun-daunan,

dan rumput

Shuttle bus : Moda transportasi yang didesain untuk melayani

penumpang bolak-balik dari satu titik ke titik yang lain

secara cepat dan tepat waktu

Sistem flushing : Sistem penggelontoran air untuk membersihkan dan

menghanyutkan kotoran yang dimasukkan ke dalam lubang

peturasan atau kloset yang dibantu dengan tekanan tertentu

Sistem kotak kontak : Sistem yang digunakan sebagai media penghubung antara

sumber listrik dan peralatan yang membutuhkan listrik

Sistem tata cahaya : Sistem yang digunakan untuk mengatur penerangan sesuai

dengan fungsi ruang

Sistem tata udara : Sistem yang digunakan untuk mengatur pengondisian udara

dalam ruang sesuai dengan kebutuhan

SNI : Standar Nasional Indonesia

(19)

Stormwater Management : Manajemen air limpasan hujan

Styrofoam : Nama generik untuk semua busa polysterene

Tenant : Pengguna gedung

UKL dan UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan, merupakan perangkat pengelolaan lingkungan

hidup untuk pengambilan keputusan dan menjadi dasar

untuk menerbitkan izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan

Ventilasi : Pergerakan udara masuk ke dan keluar dari ruangan tertutup

VOC : Volatile Organic Compound, yaitu senyawa kimia organik

yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dalam

kondisi normal secara signifikan sehingga mudah menguap

WAC : Water Conservation

WC : Water Closet

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis kesesuaian dan penilaian pada Gedung AHN Rektorat IPB berdasarkan kriteria green building dalam aspek sumber dan

Berdasarkan kriteria green building yang menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25 o C dan kelembaban relatif 60%, dan disesuaikan dengan

Green Building Council Indonesia (GBCI) adalah pemberi sertifikasi bangunan hijau di Indonesia berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut Greenship demikian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif pada kriteria Green Building berdasarkan perangkat penilaian Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2

Kriteria green building yang terdapat dalam Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Terbangun Versi 1.0 terdiri dari 41 kriteria kredit yang ditentukan oleh GBCI

Metode penelitian dilakukan secara bertahap, pertama dipilih kriteria utama bangunan gedung berdasarkan jawaban responden sesuai dengan standar kriteria GBCI dengan metode

Penilaian Kriteria Green Building Pada Pembangunan Gedung IsDB Project Berdasarkan Skala Indeks Menggunakan Greenship Versi 1.2 Studi Kasus: Gedung Engineering Biotechnology Universitas

Untuk itu telah dipilih nama yang akan digunakan bagi Sistem Rating Indonesia yaitu GREENSHIP, sebuah perangkat penilaian yang disusun oleh Green Building Council Indonesia GBCI untuk