• Tidak ada hasil yang ditemukan

pola meyneke, soen, dankart.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pola meyneke, soen, dankart.pdf"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

A.

A. DIDISKSKRIRIPSPSI TI TEOEORIRI 1.

1. PELAPELAKSANKSANAAN PAAN PEMBEEMBELAJALAJARANRAN 1)

1) PenPengergertiatian Pn Pembembelaelajarjaranan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses adalah proses interaksi siswa interaksi siswa dengan gudengan guru danru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses  pemerolehan ilmu

 pemerolehan ilmu dan pengetahuandan pengetahuan, penguasaan kemahiran, penguasaan kemahiran dan tabiat,dan tabiat, serta p

serta pembenembentukan tukan sikapsikap dan kedan kepercapercayaanyaan pada pada siswa. Dsiswa. Dengan engan katakata lain, pembelajaran

lain, pembelajaran adalah padalah proses untuk roses untuk membantu siswamembantu siswa agar dapatagar dapat  belajar

 belajar dengan dengan baik. baik. Proses Proses pembelajaran pembelajaran dialami dialami sepanjang sepanjang hayathayat seorang manusia

seorang manusia serta dapat berlaku di manapun serta dapat berlaku di manapun dan kapanpundan kapanpun.. Pem

Pembelbelajaajaranran memmempunpunyai yai penpengergertian tian yanyangg mirmirip ip dendengangan  pengajaran,

 pengajaran, namun namun mempunyai mempunyai artiarti yangyang berbeda. berbeda. PengajaranPengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru

guru saja. saja. Guru Guru berceberceramah ramah sedansedangkan gkan siswasiswa hanyhanya seba sebagaiagai  pendengar sehingga

 pendengar sehingga interaksi interaksi antara antara guru dengan guru dengan siswasiswa dalam dalam prosesproses  pengajaran masih belum mak

 pengajaran masih belum maksimal.simal.

Pembelajaran yang baik harus ada interaksi antara guru Pembelajaran yang baik harus ada interaksi antara guru dengan siswa. Untuk memperoleh pembelajaran yang baik sehingga dengan siswa. Untuk memperoleh pembelajaran yang baik sehingga terjadi interaksi berupa tanya jawab antara guru maupun siswa terjadi interaksi berupa tanya jawab antara guru maupun siswa membutuhkan suatu alat bantu pembelajaran berupa media membutuhkan suatu alat bantu pembelajaran berupa media

(2)

 pembelajaran

 pembelajaran yang yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan minat minat dan dan motivasi motivasi belajarbelajar siswa

siswa dalam pdalam proses pemroses pembelajbelajaran dan daaran dan dapat mempat mempermupermudah gurudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran maupun saat ingin dalam menyampaikan materi pembelajaran maupun saat ingin mengilustrasikan cara kerja maupun ilustrasi yang lainnya.

mengilustrasikan cara kerja maupun ilustrasi yang lainnya. 2)

2) PelPelaksaksananaan Paan Pembembelaelajarjaranan

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa m

sedemikian rupa menurut langkah –enurut langkah – langkah tertentu aglangkah tertentu agar pelaksanaanar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan (Nana Sudjana, 2010 : 136 ). mencapai hasil yang diharapkan (Nana Sudjana, 2010 : 136 ). Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain ( 2010 : 1) pelaksanaan Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain ( 2010 : 1) pelaksanaan  pembelajaran

 pembelajaran adalah adalah suatu suatu kegiatan kegiatan yang yang bernilai bernilai edukatif, edukatif, nilainilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan  pembelajaran

 pembelajaran yang yang dilakukan dilakukan diarahkan diarahkan untuk untuk mencapai mencapai tujuantujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.

dimulai.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan beberapa Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan beberapa tahap pelaksanaan pembelajaran antara lain:

tahap pelaksanaan pembelajaran antara lain: a.

a. MebukMebuka a pelajpelajaranaran

Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh

guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang

memungkinkan siswa siap secara mental untuk mengikuti memungkinkan siswa siap secara mental untuk mengikuti keg

kegiatiatan an pempembelbelajaajaranran.pa.pada da kegiatkegiatan an iniini gurguru u harharusus

memperhatikan dan memenuhi kebutuhan siswa serta

(3)

menunjukan adanya kepedulian yang besar terhadap keberadaan menunjukan adanya kepedulian yang besar terhadap keberadaan siswa. Dalam membuka pelajaran guru biasanya membuka siswa. Dalam membuka pelajaran guru biasanya membuka dengan salam dan presensi siswa, dan menanyakan tentang materi dengan salam dan presensi siswa, dan menanyakan tentang materi sebelumnya ,Tujuan membuka pelajaran adalah :

sebelumnya ,Tujuan membuka pelajaran adalah : 1)

1) MenimMenimbulkabulkan pen perhatiarhatian dan dan men memotifmotifasi sasi siswaiswa 2)

2) MengiMenginfornformasikamasikan cakupan cakupan materi yn materi yang akaang akan dipelan dipelajari danjari dan  batasan –

 batasan – batasan tugas yang akan dikerjakbatasan tugas yang akan dikerjakan siswaan siswa 3)

3) MembeMemberikan grikan gambarambaran menan mengenai megenai metode attode atau pendau pendekataekatan – n –   pendekatan

 pendekatan yang yang akan akan digunakan digunakan maupun maupun kegiatankegiatan  pembelajaran yang akn d

 pembelajaran yang akn dilakukan siswa.ilakukan siswa. 4)

4) MelakMelakukan apukan apersepsersepsi, yakni, yakni mengai mengaitkan maitkan materi yateri yangtelngtelahah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari.

dipelajari dengan materi yang akan dipelajari. 5)

5) MengaMengaitkan itkan perisperistiwa aktiwa aktual dtual dengan engan matermateri barui baru..  b.

 b. Penyampaikan Materi PembelajaranPenyampaikan Materi Pembelajaran Penya

Penyampaiampaiann materi pmateri pembelaembelajaran mjaran merupaerupakan intkan inti dari suati dari suatuu  proses

 proses pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran. pembelajaran. Dalam Dalam penyampaian penyampaian materimateri guru menyampaikan materi berurutan dari materi yang paling guru menyampaikan materi berurutan dari materi yang paling mudah terlebih dahulu,untuk memaksimalakan penerimaan siswa mudah terlebih dahulu,untuk memaksimalakan penerimaan siswa terhadap materi yang

terhadap materi yang disampaikandisampaikan guru maka guru maka guru menggunguru menggunakanakan metode mengajar yang sesuai dengan materi dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi dan menggunakan media sebagai alat bantu penyampaian materi pembelajaran. media sebagai alat bantu penyampaian materi pembelajaran. Tujuan penyampaian materi pembelajaran adalah :

(4)

1)

1) MembaMembantu ntu ssiswa iswa mmemahaemahami mi dedengan ngan jelas jelas ssemuaemua  permasalahan dalam kegiatan pem

 permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.belajaran. 2)

2) MembaMembantu siswntu siswa untua untuk memahk memahami suaami suatu konstu konsep atau dep atau dalil.alil. 3)

3) MelMelibaibatkatkan siswn siswa unta untuk beuk berpirpikir kir  4)

4) MemahMemahami tinami tingkat gkat pemahpemahaman siaman siswa daswa dalam melam menerimnerimaa  pembelajaran.

 pembelajaran. c.

c. MenutuMenutup Pemp Pembelajabelajaranran

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengahiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini untuk mengahiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru melakukan evaluasi tterhadap materi yang telah guru melakukan evaluasi tterhadap materi yang telah disampaikan. Tujuan kegiatan menutup pelajaran adalah :

disampaikan. Tujuan kegiatan menutup pelajaran adalah : 1)

1) MengeMengetahui titahui tingkangkat kebet keberhasilrhasilan siswa dan siswa dalam mealam mempelampelajarijari materi pembelajaran.

materi pembelajaran. 2)

2) MenMengetgetahuahuii tintingkagkat kebet keberharhasilasilan gurn guru dalau dalam melam melaksaksanaknakanan kegiatan pembelajaran.

kegiatan pembelajaran. 3)

3) MembuMembuat rantai kat rantai kompetompetensi anensi antara mattara materi sekaeri sekarang drang denganengan materi yang akan datang.

materi yang akan datang.

Bardasarkan beberapa pembahasan di atas maka dapat Bardasarkan beberapa pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah berlangsungnya disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah berlangsungnya  proses interaksi siswa dengan guru p

 proses interaksi siswa dengan guru pada suatu lingkungan belajar.ada suatu lingkungan belajar. 3)

3) KompKomponeonen n PelaksPelaksanaaanaan n PembPembelajaelajaranran

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang

(5)

mendasar. Keempat per

mendasar. Keempat persoalan soalan ( tujuan, baha( tujuan, bahan, metode dan n, metode dan alat, sertaalat, serta  penilaian

 penilaian ) ) menjadi menjadi komponen komponen utama utama yang yang harus harus dipenuhi dipenuhi dalamdalam  proses

 proses belajar belajar –– mengajar. mengajar. Secara Secara skematis skematis keempat keempat komponenkomponen tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Diagram 1 : Interelasi komponen pengajaran Diagram 1 : Interelasi komponen pengajaran

( Nana Sudjana, 2010 : 30 ) ( Nana Sudjana, 2010 : 30 ) aa)) TTuujjuuaann

Tujua

Tujuan n dalam dalam proseproses s belajabelajar r –– mengmengajar ajar merumerupakan pakan kompkomponenonen  pertama

 pertama yang yang harus harus ditetapkan ditetapkan dalam dalam proses proses pengajaran pengajaran yangyang  berfungsi

 berfungsi sebagai sebagai indikator indikator keberhasilan keberhasilan pengajaran. Tujuan pengajaran. Tujuan ini ini padapada dasarnya adalah rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dasarnya adalah rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki

dicapai dan dimiliki siswa seteleh msiswa seteleh mereka menyelesaikan ereka menyelesaikan pengalamanpengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Isi tujuan pengajaran dan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Isi tujuan pengajaran  pada intinya adalah hasil belajar yang

 pada intinya adalah hasil belajar yang diharapkan.diharapkan. Tujuan Tujuan Bahan Bahan Penilaian Penilaian Metode Dan Alat Metode Dan Alat

(6)

Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka ada tujuan yang dibuat Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka ada tujuan yang dibuat oleh guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran maka guru harus oleh guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran maka guru harus memperhatikan beberapa hal antara lain ( Nana

memperhatikan beberapa hal antara lain ( Nana Sudjana, 2010 : 63 ) :Sudjana, 2010 : 63 ) : (1)

(1) Luas dan dLuas dan dalamnya bahan alamnya bahan yang akan yang akan di ajarkan.di ajarkan. (2)

(2) Waktu Waktu yang yang tersedtersediaia (3)

(3) Sarana beSarana belajar seplajar seperti buku perti buku pelajarelajaran, alat banan, alat bantu dan lain –tu dan lain – lainlain (4)

(4) Tingkat kesulitan Tingkat kesulitan bahan dan bahan dan timgkat permasalahtimgkat permasalahan siswaan siswa

Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam merumuskan Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi dalam merumuskan tujuan pembelajaran antara lain :

tujuan pembelajaran antara lain : (1)

(1) Rumusan tujuan haRumusan tujuan harus berpusat pada rus berpusat pada perubahan tingkah perubahan tingkah laku siswalaku siswa (2)

(2) Rumusan tujuan Rumusan tujuan pembelajaran hpembelajaran harus berisikan arus berisikan tingkah lakutingkah laku oprasional, yang artinya dapat diukur saat itu

oprasional, yang artinya dapat diukur saat itu jugajuga (3)

(3) Rumusan tujuan Rumusan tujuan berisikan tentang berisikan tentang makana dari makana dari pokok bahasanpokok bahasan yang akan diajarkan saat itu

yang akan diajarkan saat itu  b)

 b) BahanBahan

Tujuan yang jelas dan oprasional dapat ditetapkan bahan pelajaran Tujuan yang jelas dan oprasional dapat ditetapkan bahan pelajaran yang harus

yang harus menjadi isi kegiatan menjadi isi kegiatan belajar –belajar – mengajar. Bahan mengajar. Bahan pelajaranpelajaran inilah yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai inilah yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan atau tingkah laku yang diharapkan untuk dimiliki siswa.

tujuan atau tingkah laku yang diharapkan untuk dimiliki siswa.

Menurut nana sudjana ( 2010 : 69 ), adabebrapa hal yang perlu Menurut nana sudjana ( 2010 : 69 ), adabebrapa hal yang perlu diperhatikan dalammenetapkan bahan pembelajaran antara lain :

diperhatikan dalammenetapkan bahan pembelajaran antara lain : (1)

(7)

(2)

(2) Bahan yang Bahan yang ditulis dalam perencanaan ditulis dalam perencanaan mengajar terbamengajar terbatas padatas pada konsep saja sehingga tidak perlu ditulis

konsep saja sehingga tidak perlu ditulis secara rincisecara rinci (3)

(3) Menetapkan bahan Menetapkan bahan pembelajaran hpembelajaran harus sesuai darus sesuai dengan urutanengan urutan tujuan.

tujuan. (4)

(4) Urutan bahan hUrutan bahan hendaknya memperendaknya memperhatikan kesinambunhatikan kesinambungan antaragan antara  bahan yang satu denga

 bahan yang satu dengan bahan yang lain.n bahan yang lain. (5)

(5) Bahan disusun dari yBahan disusun dari yang sederhana ang sederhana menuju yang menuju yang kompleks, darikompleks, dari yang mudah menuju yang sulit, dari yang konkrit menuju yang yang mudah menuju yang sulit, dari yang konkrit menuju yang abstrak.

abstrak. (6)

(6) Sifat bahan ada yang Sifat bahan ada yang faktual dan ada yang faktual dan ada yang konseptual, Bahan yangkonseptual, Bahan yang faktual sifatnya konkret dan mudah diingat, sedangkan bahan yang faktual sifatnya konkret dan mudah diingat, sedangkan bahan yang konse

konseptual beriptual berisikan konsikan konsep –sep – konsekonsep abstrak dan memp abstrak dan memerlukerlukanan  pemahaman.

 pemahaman. cc)) MMeettooddee

Metode

Metode dan alat yang dan alat yang digunakan dalam digunakan dalam pengajaran dipilih pengajaran dipilih atas dasaratas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan alat tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan alat  berfungsi

 berfungsi sebagai sebagai jembatan jembatan atau atau media media transformasi transformasi pelajaranpelajaran terhadap tujuan yang inhgin dicapai. Metode dan alat yang digunakan terhadap tujuan yang inhgin dicapai. Metode dan alat yang digunakan harus betu

harus betul –l – betul efekbetul efektif dan efisientif dan efisien.. (1)Metode ceramah

(1)Metode ceramah Langkah –

Langkah – langkah dalam penlangkah dalam penggunnaan metoggunnaan metode caramah menurutde caramah menurut  Nana sudjana ( 2010 : 77

(8)

(a)

(a) Tahap persiapan, Tahap persiapan, artinya guru artinya guru menciptakan kondmenciptakan kondisi yang isi yang baikbaik sebelum mengajar dimulai.

sebelum mengajar dimulai. (b)

(b) Tahap penyajian, Tahap penyajian, artinya tiap gartinya tiap guru menyampaikuru menyampaikan bahanan bahan ceramh.

ceramh. (c)

(c) Tahap asosiasi, Tahap asosiasi, artinya artinya memberikan kmemberikan kesempatan esempatan kepada siswakepada siswa untuk menghubungkan dan membendingkan bahan ceramah untuk menghubungkan dan membendingkan bahan ceramah yang telah diterimanya.

yang telah diterimanya. (d)

(d) Tahap generalisasi Tahap generalisasi atau kesimpulan.padatau kesimpulan.pada tahap ini a tahap ini kelaskelas menyimpulkan hasi ceramah, umumnya siswa mencatat bahan menyimpulkan hasi ceramah, umumnya siswa mencatat bahan yang telah diceramahkan.

yang telah diceramahkan. (e)

(e) Tahap evaluasi. TahTahap evaluasi. Tahap terahir ap terahir ini diadakan ini diadakan penilaian terhadappenilaian terhadap  pemahaman siswa mengenai bahan y

 pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru.ang telah diberikan guru. (2)Metode demonstrasi

(2)Metode demonstrasi

Petunjuk penggunaan metode demonstrasi menurut Nana sudjana Petunjuk penggunaan metode demonstrasi menurut Nana sudjana ( 2010 : 8

( 2010 : 84 ) adalah seb4 ) adalah sebagi berikut agi berikut :: (a)

(a) Persiapan / Persiapan / perencamaan, tetapkan perencamaan, tetapkan tujuan demotujuan demonstrasi, tetapkannstrasi, tetapkan langk

langkah –ah – langklangkah poah pokok dkok demonsemonstrasi dtrasi dan siapan siapkan akan alat –lat – alatalat yang diperlukan.

yang diperlukan. (b)

(b) Pelaksanaan demonstrasi, Pelaksanaan demonstrasi, usahakan usahakan demonstrasi demonstrasi dapat diamatidapat diamati oleh seluruh siswa, tumbuhkan sikap kritis siswa, beri oleh seluruh siswa, tumbuhkan sikap kritis siswa, beri kesempatan kepada siswa untuk mencoba sehingga siswa yakin kesempatan kepada siswa untuk mencoba sehingga siswa yakin akan kebenaran suatu proses, buat penilaian dari kegiatan akan kebenaran suatu proses, buat penilaian dari kegiatan siswa.

(9)

(c)

(c) Tindak lanjut Tindak lanjut demonstrasi, setelah demonstrasi, setelah demonstrasi demonstrasi selesai berikanselesai berikan siswa tugas baik secara tertulismaupun lisan.

siswa tugas baik secara tertulismaupun lisan. (3)Metode latihan

(3)Metode latihan

Menurut Nana sudjana ( 2010 : 86 ) prinsip dan petunjuk Menurut Nana sudjana ( 2010 : 86 ) prinsip dan petunjuk  penggunaan metode latihan a

 penggunaan metode latihan adalah :dalah : (a)

(a) Siswa harus dSiswa harus diberi pengertian iberi pengertian yang yang mendalam sebelum mendalam sebelum diberidiberi latihan tertentu.

latihan tertentu. (b)

(b) Latihan untuk Latihan untuk pertama kalinya pertama kalinya hendaknya berhendaknya bersifat diagnosis.sifat diagnosis. (c)

(c) LatihaLatihan tidak perlu lamn tidak perlu lama asal serimg dilaka asal serimg dilakukan.ukan. (d)

(d) Harus disesuaikan Harus disesuaikan dengan taraf dengan taraf kemampuan kemampuan siswa.siswa. (e)

(e) ProProses lases latihtihan henan hendakdaknya mnya mendendahuahuluklukan haan hal –l – hal yhal yangang esensial dan berguna.

esensial dan berguna. (4)Metode pemberian tugas (4)Metode pemberian tugas

Langk

Langkah –ah – langklangkahah mengmenggunakgunakan metodan metode pembee pemberian tirian tigas mengas menuruturut  Nana sudjana ( 2010 : 81 )

 Nana sudjana ( 2010 : 81 ) adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut : (a)

(a) Fase Fase pembepemberian rian tugastugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangakan : mempertimbangakan :

 Tujuan yang akan dicapaiTujuan yang akan dicapai

 Jenis tugas jelas dan tepat.Jenis tugas jelas dan tepat.

 Sesuwai dengan kemampuan siswa.Sesuwai dengan kemampuan siswa.

 Ada petunjuk / sumber yang dapat membantu pekerjanAda petunjuk / sumber yang dapat membantu pekerjan

siswa. siswa.

(10)

 Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugasSediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas

tersebut. tersebut. (b)

(b) LangkLangkah pelakah pelaksanaasanaan tugasn tugas

 Diberikan bimbingan dan pengawasan oleh guru.Diberikan bimbingan dan pengawasan oleh guru.

 Diberikan dorngan sehingga siswa mau bekerja.Diberikan dorngan sehingga siswa mau bekerja.

 Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri.Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri.

 DianjuDianjurkan sisrkan siswa mencwa mencatat hasiatat hasil –l – hasil yhasil yang diang diperolperoleheh

dengan baik. dengan baik. (c)

(c) Fase mempFase mempertanertanggung jaggung jawabkawabkan tugasn tugas

 Laporan siswa baik lisan / tulisan dari apa yang sudahLaporan siswa baik lisan / tulisan dari apa yang sudah

dikerjakan. dikerjakan.

 Ada tanya jawab diskusi kelasAda tanya jawab diskusi kelas

 Penilaian hasil belajar siswa baik secara tes maupun nonPenilaian hasil belajar siswa baik secara tes maupun non

tes. tes. d

d)) AAllaatt

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting untuk Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting untuk membantu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sebab membantu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sebab dengan adanya alat peraga, bahan yang akan disapaikan kepada siswa dengan adanya alat peraga, bahan yang akan disapaikan kepada siswa akan lebih mudah diterima dan dipahami siswa.

akan lebih mudah diterima dan dipahami siswa. Prinsi

Prinsip –p – prinsiprinsipp mengmenggunakgunakan alat pan alat peraga eraga menurmenurut Nanut Nana sudjana sudjana (a ( 2010 : 104 ) adalah :

2010 : 104 ) adalah :

(1)Menentukan jenis alat peraga dengan tepat. (1)Menentukan jenis alat peraga dengan tepat.

(2)Menetapkan atau memperhitunghkan subjek dengan tepat. (2)Menetapkan atau memperhitunghkan subjek dengan tepat.

(11)

(3)Menyajikan alat peraga dengan tepat. (3)Menyajikan alat peraga dengan tepat.

(4)Menempatkan atau memperliahatkan alat peraga pada waktu, (4)Menempatkan atau memperliahatkan alat peraga pada waktu,

tempat dan situasi yang tepat. tempat dan situasi yang tepat. ee)) PPeenniillaaiiaann

Untuk menetapkan apakah tujuan belajar telah tercapai atau tidak Untuk menetapkan apakah tujuan belajar telah tercapai atau tidak maka penilaianlah yang harus memainkan peran dan fungsinya. maka penilaianlah yang harus memainkan peran dan fungsinya. Dengan perkataan lain bahwa penilaian berperan sebagai barometer Dengan perkataan lain bahwa penilaian berperan sebagai barometer untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Itulah untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Itulah sebabnya fungsi penilaian pada dasarnya untuk mengukur tujuan. sebabnya fungsi penilaian pada dasarnya untuk mengukur tujuan. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam penilaian menurut Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam penilaian menurut nana sudjana ( 2010 : 117 ) antara lain :

nana sudjana ( 2010 : 117 ) antara lain :

(1)Penilaian harus dilakukan secara berlanjut. (1)Penilaian harus dilakukan secara berlanjut.

(2)Dalam proses mengajar penilaian dapat dilakukan dengan tiga (2)Dalam proses mengajar penilaian dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu Pre-test yaitu tes kepada siswa sebelum pelajaran tahap yaitu Pre-test yaitu tes kepada siswa sebelum pelajaran dimulai, Mid-test yaitu tes yang diberikan pada pertengahan dimulai, Mid-test yaitu tes yang diberikan pada pertengahan  pelaksanaan

 pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dan dan Post-test Post-test yaitu yaitu tes tes yang yang diberikandiberikan setelah proses pembelajaran berlangsung.

setelah proses pembelajaran berlangsung.

(3)Penilaian dilakukan tidak hanya didalam kelas melainkan juga (3)Penilaian dilakukan tidak hanya didalam kelas melainkan juga

diluar kelas terutama pada tingkah laku. diluar kelas terutama pada tingkah laku.

(4)Untuk memperoleh gambaran objektif penilaian sebaiknya (4)Untuk memperoleh gambaran objektif penilaian sebaiknya

dilakukan penilaian tes dan non tes. dilakukan penilaian tes dan non tes.

(12)

Gagne berpendapat bahwa belajar dapat dilihat dari segi proses Gagne berpendapat bahwa belajar dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil, dari segi proses menurut gagne ada delapan tipe perbuatan dan segi hasil, dari segi proses menurut gagne ada delapan tipe perbuatan  belajar sebagai berikut :

 belajar sebagai berikut : a)

a) BelajaBelajar sigr signal. Bnal. Bentuk entuk belajabelajar ini r ini merupmerupakan akan yang yang palinpaling sedeg sederhanarhana yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang.

yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang.  b)

 b) Belajar Belajar mereaksi mereaksi perangsang perangsang melalui melalui penguatan., penguatan., yaitu yaitu membarikanmembarikan reaksi ya

reaksi yang beng berulanrulang –g – ulang ulang manakmanakala terjala terjadiadi reinforcement reinforcement  atauatau  penguatan.

 penguatan. c)

c) BelajaBelajar mer membentmbentuk ruk rangkaangkaian, ian, yaitu yaitu belajbelajar ar menghmenghubung ubung – –  hubungkan gejala / faktor / yang satu dengan yang lain, sehingga hubungkan gejala / faktor / yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang berarti.

menjadi satu kesatuan yang berarti. d)

d) BelajaBelajar asosr asosiasi vaiasi variaberiabel, yail, yaitu memtu memberikberikan reaan reaksi dalksi dalam benam bentuk katuk katata  –

 – kata, bahasa, terhadap perangkata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya.sang yang diterimanya. e)

e) BelajaBelajar memr membedakbedakan han hal yal yang ang majemmajemuk, yuk, yaitu aitu membememberikan rikan reaksreaksii yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya.

yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya. f)

f) BelBelajaajar konr konsepsep, yait, yaitu menu menempempatkatkan oban objek mjek menjenjadi saadi satu klatu klasifsifikaikasisi tertentu.

tertentu. g)

g) BelBelajaajar kaidr kaidah ataah atau belau belajar pjar prinrinsipsip, yait, yaitu mengu menghubhubung –ung – bhubhubunbungkagkann  beberapa konsep.

 beberapa konsep. h)

h) BebelBebelajar majar memecaemecahkan hkan masalamasalah, yah, yaitu mitu menghenghubunubungkagkan bebn beberapaerapa kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan.

kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan.

Sedangkan belajar yang berkaitan dengan hasil, Gagne Sedangkan belajar yang berkaitan dengan hasil, Gagne mengemukakan ada lima jenis atau lima tipe, antara lain :

(13)

a)

a) BeBelalajajar kemr kemahahiriran inan intetelelektktuaual (l ( cognitifcognitif ))

Dalam tipe ini termasuk belajar diskrininasi belajar konsep dan belajar Dalam tipe ini termasuk belajar diskrininasi belajar konsep dan belajar kaidah.

kaidah.

Belajar diskriminasi adalah kesanggupan membedakan beberapa objek Belajar diskriminasi adalah kesanggupan membedakan beberapa objek  berdasarkan ciri –ciri tertantu. Untuk it

 berdasarkan ciri –ciri tertantu. Untuk it u dibutuhkan pengamatan yangu dibutuhkan pengamatan yang cermat dari cir

cermat dari ciri –i – ciri objek terseciri objek tersebut seperbut seperti bentuknti bentuknya, ukuraya, ukuranya,nya, warna dan

warna dan lain –lain – lain. Kemampulain. Kemampuan membedakan an membedakan objek dipengaruobjek dipengaruhihi oleh kematangan, pertumbuhan dan pendidikan.

oleh kematangan, pertumbuhan dan pendidikan.

Belajar konsep adalah kesanggupan menempatkan objek yang Belajar konsep adalah kesanggupan menempatkan objek yang mempunyai ciri yang sama menjadi stu kelompok ( klasifikasi ) mempunyai ciri yang sama menjadi stu kelompok ( klasifikasi ) tertentu. Konsep diperoleh dari interaksi dengan lingkungan dan tertentu. Konsep diperoleh dari interaksi dengan lingkungan dan  banyak

 banyak terjadi terjadi dalam dalam realitas realitas kehidupan. kehidupan. Konsep Konsep dinyatakan dinyatakan daalamdaalam  bentuk

 bentuk simbol simbol bahasa. bahasa. Contoh Contoh keluarga, keluarga, masyarakat masyarakat pendidikan pendidikan dandan lain

lain –– lailain.n.

Belajar kaidah pada hakekatnya menghasilkan beberapa konsep. Misal Belajar kaidah pada hakekatnya menghasilkan beberapa konsep. Misal konsep keluarga terdiri dari ibu, ayah dan anak. Belajar kaidah melaui konsep keluarga terdiri dari ibu, ayah dan anak. Belajar kaidah melaui simbol bahasa baik lisan maupun tulisan.

simbol bahasa baik lisan maupun tulisan.  b)

 b) Belajar informasi verbalBelajar informasi verbal

Pada umumnya belajar berlangsung melalui informasi verbal, apalagi Pada umumnya belajar berlangsung melalui informasi verbal, apalagi  belajar

 belajar di di sekolah, sekolah, seperti seperti membaca, membaca, mengarang, mengarang, bercerita,bercerita, mendengarkan uraian

mendengarkan uraian guru, kesanggguru, kesanggupan menyatakanupan menyatakan pendapat dalampendapat dalam  bahasa

 bahasa tulisan tulisan / / lisan, lisan, berkomunikasi, kesanggupan berkomunikasi, kesanggupan memberi arti memberi arti daridari kata / kali

(14)

c)

c) BelBelajaajar mengr mengatuatur kagir kagiataatan inteln intelektektualual

Tipe belajar ini menekankan pada aplikasi kognitif pada pemecahan Tipe belajar ini menekankan pada aplikasi kognitif pada pemecahan  persoalan ,

 persoalan , ada dua ada dua aspek penting aspek penting dalam tipe dalam tipe belajar ini, belajar ini, yaitu prinsipyaitu prinsip  pemecahan masalah

 pemecahan masalah dan langkah berfikir dan langkah berfikir dalam pemecahan dalam pemecahan masalah (masalah (  Problem

 Problem solvingsolving ). ). Prinsip pemecaPrinsip pemecahan mhan masalah merupaasalah merupakan landasankan landasan  bagi terealisas

 bagi terealisasinya langkah inya langkah berfikir. Pberfikir. Pemecahan masalah emecahan masalah memerlukanmemerlukan keahlian intelektu

keahlian intelektualal seperti bseperti belajar diskrelajar diskriminasi, biminasi, belajar konsep elajar konsep dandan  belajar

 belajar kaidah.kemahiran kaidah.kemahiran intelektual intelektual tersebut tersebut pada pada akhirnya akhirnya akanakan membentuk suatu kemampuan intelektual yang lebih tinggi, yaitu membentuk suatu kemampuan intelektual yang lebih tinggi, yaitu langkah –

langkah – langkah berpikir langkah berpikir dalam penyelesaian dalam penyelesaian masalah. Dengan katamasalah. Dengan kata lain kemampuan memecahkan masalah merupakan aspek kognitif lain kemampuan memecahkan masalah merupakan aspek kognitif tingkat tinggi.

tingkat tinggi. d)

d) BeBelalajajar r sisikakapp

Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk menerima Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu., atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu., apakah berarti atau tidak bagi dirinya itu sebabnya sikap berhubungan apakah berarti atau tidak bagi dirinya itu sebabnya sikap berhubungan dengan pengetahuan, dari perasaan seseorang terhadap objek. Sikap dengan pengetahuan, dari perasaan seseorang terhadap objek. Sikap  juga

 juga dapat dapat dipandang dipandang sebagai sebagai kecenderungan kecenderungan seseorang seseorang untukuntuk  berperilaku (

 berperilaku ( predisposisi ). predisposisi ). Hasil Hasil belajar sikap belajar sikap nampak dalam nampak dalam bentukbentuk mkema

mkemauan, minatuan, minat, perhati, perhatian, peruan, perubahan perbahan perasaanasaan, dan lain –, dan lain – lain.lain. Sikap dapat dipelajari dan diubah melalui proses

(15)

e)

e) BelBelajaajar kr ketretrampampilailan mn motootorik rik 

Belajar keterampilan motorik banyak dihubungkan

Belajar keterampilan motorik banyak dihubungkan

dengankesanggupan menggunakan gerakan anggota badan. Sehingga dengankesanggupan menggunakan gerakan anggota badan. Sehingga memiliki rangkaian urutan gerkan yang teratur, luwes, tepat, c

memiliki rangkaian urutan gerkan yang teratur, luwes, tepat, c epat danepat dan lancar. Misalnya belajar menjahit, mengetik, bermain basket dan lain lancar. Misalnya belajar menjahit, mengetik, bermain basket dan lain  –

 – lain.lain.

Belajar motorik memerlukan kemahiran intelektualddan sikap sebab Belajar motorik memerlukan kemahiran intelektualddan sikap sebab dalam bela

dalam belajar motorjar motorik tidak hanik tidak hanya semata –ya semata – mata hanymata hanya gerakana gerakan anggota badan, tetapi juga memerlukan pemahaman dan penguasaan anggota badan, tetapi juga memerlukan pemahaman dan penguasaan akan prosedur gerakan yang akan dilakukan, konsep mengenai cara akan prosedur gerakan yang akan dilakukan, konsep mengenai cara melaku

melakukan gerakkan gerakan dan lain –an dan lain – lain. Aspelain. Aspek utama belk utama belajar motajar motorikorik adalah tercapainya otomatisme melakukan gerakan. Gerakan yang adalah tercapainya otomatisme melakukan gerakan. Gerakan yang sudah otomatis

sudah otomatis merupakan merupakan puncak belajar puncak belajar motorik.motorik. 4)

4) AsAspepek Pemk Pembebelalajajararann

Menurut Syaiful Bahri dan Azwan Zain ( 2010 : 41 ) Menurut Syaiful Bahri dan Azwan Zain ( 2010 : 41 ) komponen pembelajaran meliputi : tujuan, bahan pelajaran, kegiatan komponen pembelajaran meliputi : tujuan, bahan pelajaran, kegiatan  belajar mengajar, metode, alat d

 belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluan sumber, serta evaluasi.asi. a)

a) TujTujuanuan Tujua

Tujuan n adalah adalah suatu suatu cita cita –– cita cita yang yang ingin ingin dicapdicapai ai daridari  pelaksanaan suatu kegiatan.

 pelaksanaan suatu kegiatan.  b)

 b) Bahan pelajaranBahan pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi / pokok bahasan yang akan Bahan pelajaran adalah substansi / pokok bahasan yang akan disampaiakan dalam proses balajar mengajar.

(16)

c)

c) KagiatKagiatan belajar mengan belajar mengajar ajar  Kegiatan belajar –

Kegiatan belajar – mengajar adalah mengajar adalah inti dari kegiatan inti dari kegiatan pendidikan.pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogram akan dilaksanakan dalam Segala sesuatu yang telah diprogram akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar.

kegiatan belajar mengajar. d)

d) MetMetodeode

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

yang telah ditetapkan. e)

e) AlaAlatt

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

mencapai tujuan pengajaran. f)

f) SumSumber palber palajaajaranran

Sumber bahan dalam belajar adalah sesuatu yang dapat

Sumber bahan dalam belajar adalah sesuatu yang dapat digunakandigunakan sebagai tempat d

sebagai tempat dimana bahan imana bahan pengajaran didapat pengajaran didapat atau asal –atau asal – usulusul untuk belajar seseorang.

untuk belajar seseorang. g)

g) EvaluEvaluasiasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menilai Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menilai sesuatu.

sesuatu.

Menurut Ela Yulaelawa

Menurut Ela Yulaelawati ( ti ( 2007 : 2007 : 71 ) 71 ) aspek pembelajaranaspek pembelajaran digolongkan menjadi tiga asek yang berkaitan dan saling melengkapi, digolongkan menjadi tiga asek yang berkaitan dan saling melengkapi, aspek tersebut meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah aspek tersebut meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah  psikomotor.

 psikomotor. a)

(17)

Ranah kognitif digolongkan menjadi enam tingkatan, dari Ranah kognitif digolongkan menjadi enam tingkatan, dari  pengetahuan

 pengetahuan sederhana sederhana atau atau penyadaran penyadaran terhadap terhadap fakta fakta –– faktafakta sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian ( evaluasi ) yang sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian ( evaluasi ) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi. lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi. Ke enam

Ke enam tingkatan terssebut daptingkatan terssebut dapat dilihat pada gamat dilihat pada gambar berikut :bar berikut :

Gambar 1. Herarki ranah kognitif ( Ella Yulaelawati, 2007 : 71 ) Gambar 1. Herarki ranah kognitif ( Ella Yulaelawati, 2007 : 71 )

1.

1. PenPengetgetahuahuan , dian , didefdefiniinisiksikan sean sebagbagai inai ingatgatan tean terharhadap hdap hal –al – halhal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merypakan yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merypakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui sekaligus kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui sekaligus menyanpaikan ingatanya bila diperlukan. Hal ini termasuk menyanpaikan ingatanya bila diperlukan. Hal ini termasuk Penilaian Penilaian Pengetahuan Pengetahuan Sintesis Sintesis Analisis Analisis Penerapan Penerapan Pemahaman Pemahaman

(18)

mengingat bahan –

mengingat bahan – bahan, benda, bahan, benda, fakta, gejala, dan teori. fakta, gejala, dan teori. HasilHasil dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.

dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.

Contoh kata kerja : meniru, menyabutkan, menghafal, Contoh kata kerja : meniru, menyabutkan, menghafal, mengulang, mengenali, mendaftar, mengurutkan, mmenyadari, mengulang, mengenali, mendaftar, mengurutkan, mmenyadari, menyusun, mengaitkan, dan mereproduksi.

menyusun, mengaitkan, dan mereproduksi. 2.

2. PemPemahaahaman , didman , didefiefinisnisikaikan seban sebagai kegai kemammampuapuan untun untukk memahami materi / bahan. Proses pemahaman terjadi karena memahami materi / bahan. Proses pemahaman terjadi karena adany

adanyaa kemamkemampuan mepuan menjabarnjabarkan suakan suatu matetu materi / bahan ri / bahan keke materi / bahan lain. Seorang yang mampu memahami sesuatu materi / bahan lain. Seorang yang mampu memahami sesuatu antara lain mampu menjelaskan narasi ( pernyataan kosakata ) antara lain mampu menjelaskan narasi ( pernyataan kosakata ) ke dalam angka, dapat menafsirkan sesuatu melalui pernyataan ke dalam angka, dapat menafsirkan sesuatu melalui pernyataan dengan kalimat sendiri atau dengan rangkuman. Pemahaman dengan kalimat sendiri atau dengan rangkuman. Pemahaman  juga

 juga dapat dapat dilanjutkan dilanjutkan dengan dengan kemampuan kemampuan memperkirakanmemperkirakan kecenderungan,

kecenderungan, kemampuan kemampuan meramalkan meramalkan akibat –akibat – akibat dariakibat dari  berbagai penyeban

 berbagai penyeban suatu gejala. suatu gejala. Hasil belajar Hasil belajar dari pemahamandari pemahaman lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan atau pengetahuan lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan atau pengetahuan tingkat rendah.

tingkat rendah.

Contoh kata kerja : menjelaskan, mengemukakan, Contoh kata kerja : menjelaskan, mengemukakan, menerangklan, menguraikan, memillih, menunjukan, menerangklan, menguraikan, memillih, menunjukan, menyatakan, memihak, menempatkan, mengenali, menguji menyatakan, memihak, menempatkan, mengenali, menguji ulang, menurunkan dan menjabarkan.

ulang, menurunkan dan menjabarkan. 3.

3. PenPeneraerapan , merupan , merupakpakan keman kemampampuan unuan untuk metuk menggnggunaunakankan materi yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi materi yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi

(19)

konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini mencakup konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini mencakup  penggunaan

 penggunaan pengetahuan, pengetahuan, aturan, aturan, rumus, rumus, konsep, konsep, perinsip,perinsip, hukum dan teori. Hasil belajar dari kemampuan penerapan ini hukum dan teori. Hasil belajar dari kemampuan penerapan ini tingkatanya lebih tinggi dari pemhaman.

tingkatanya lebih tinggi dari pemhaman.

Contoh kata kerja : menerapkan, menggunakan, memilih, Contoh kata kerja : menerapkan, menggunakan, memilih,

menentukan, mendemonstrasikan, mendrematisasi,

menentukan, mendemonstrasikan, mendrematisasi,

mengajukan permohonan, menafsirkan, mempraktikan, mengajukan permohonan, menafsirkan, mempraktikan, menjadwalkan, mensketsan, mencari jawaban dan menulis. menjadwalkan, mensketsan, mencari jawaban dan menulis. 4.

4. AnalisAnalisis , is , merupmerupakan akan kemamkemampuan puan untuk untuk mengumenguraikan raikan matermaterii dalam bag

dalam bagian –ian – bagiabagian atau kompn atau komponen –onen – kompkomponen yanonen yang lebihg lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuan menganalisis terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuan menganalisis termasuk mengidentifika

termasuk mengidentifikasi bagian si bagian –– baian, menganalisis baian, menganalisis kaitankaitan antar bagian, serta mengenali atau mengemukakan organiasi antar bagian, serta mengenali atau mengemukakan organiasi dan hubungan antar bagian tersebut. Hassil belajar analisis dan hubungan antar bagian tersebut. Hassil belajar analisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih tinggi dari merupakan tingkatan kognitif yang lebih tinggi dari kemampuan mamahami dan menerapkan, karena untuk kemampuan mamahami dan menerapkan, karena untuk memiliki kemampuan menganalisis, seseorang harus mampu memiliki kemampuan menganalisis, seseorang harus mampu memahami isi / substansi sekaligus struktur organisasinya. memahami isi / substansi sekaligus struktur organisasinya. Contoh kata kerja : membedakan, membandingkan, mengolah, Contoh kata kerja : membedakan, membandingkan, mengolah, menganalisis, memberi harga / nilai, mengategorikan, menganalisis, memberi harga / nilai, mengategorikan,

engontraskan, mendeversifikasikan, mengkritik,

engontraskan, mendeversifikasikan, mengkritik,

mengunggulkan, melakukan pengujian, melakukan percobaan, mengunggulkan, melakukan pengujian, melakukan percobaan, mempertanyakan dan mengetas.

(20)

5.

5. SintesiSintesis , s , merupakmerupakan an kemamkemampuan puan untuk untuk mengumengumpulkmpulkan ban bagianagian  –

 – bagian bagian menjadi menjadi suatu suatu bentuk bentuk yang yang utuh utuh dan dan menyeluruh.menyeluruh. Kemampuan ini meliputi memproduksi bentuk komunikasi Kemampuan ini meliputi memproduksi bentuk komunikasi yang unik dari segi tema dan cara mengkomunikasikanya, yang unik dari segi tema dan cara mengkomunikasikanya, menga

mengajukan projukan proposal penposal penelitiaelitian, membn, membuatuat modemodel atau polal atau pola yang mencerminkan struktur yang utuh dan menyeluruh dari yang mencerminkan struktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertian atau informasi abstrak. Hasil belajar keterkaitan pengertian atau informasi abstrak. Hasil belajar sintesis menekankan pada prilaku kreatif dengan sintesis menekankan pada prilaku kreatif dengan mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan unik.

unik. Conto

Contoh katah kata kerja : kerja : menyimenyiapkanapkan, meny, menyusun, usun, mengmengoleksioleksi,,

menulis, mengubah, mengkonstruksi, merancang,

menulis, mengubah, mengkonstruksi, merancang,

menciptakan, mendesain, merumuskan, membangun,

menciptakan, mendesain, merumuskan, membangun,

mengelola, mengorganisasikan, merencanakan,. Mengajukan mengelola, mengorganisasikan, merencanakan,. Mengajukan  proposal, membentuk, memb

 proposal, membentuk, membuat pola atau model dan menuat pola atau model dan menulis.ulis. 6.

6. PenilaPenilaian ian , me, merupakrupakan an kemamkemampuan puan untuk untuk mempmemperkirerkirakan akan dandan menguji nilai atau materi ( pernyataan, novel, puisi, laporan menguji nilai atau materi ( pernyataan, novel, puisi, laporan  penelitian

 penelitian ) ) untuk untuk tujuan tujuan tertentu. tertentu. Penilaian Penilaian didasari didasari dengandengan kriteria yang terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup kriteria yang terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup kriterai internal ( organisasi ) atau kriteriaeksternal ( tarkait kriterai internal ( organisasi ) atau kriteriaeksternal ( tarkait dengan tujuan ) yang telah ditentukan. Peserta didik dapat dengan tujuan ) yang telah ditentukan. Peserta didik dapat menentukan kriteriasendiri atau memperoleh kriteria dari menentukan kriteriasendiri atau memperoleh kriteria dari narasumber. Hasil belajar penilaian merupakan tingkstsn narasumber. Hasil belajar penilaian merupakan tingkstsn

(21)

kognitif paling

kognitif paling tinggi sebab tinggi sebab berisi tentang uberisi tentang unsur –nsur – unsur dariunsur dari semua kategori, termasuk kesadaran untuk melakukan semua kategori, termasuk kesadaran untuk melakukan  pengujian yang sarat akan n

 pengujian yang sarat akan nilai dan kejelasan kriteria.ilai dan kejelasan kriteria.

Contoh kata kerja : menghargai, menyanggah, menilai, Contoh kata kerja : menghargai, menyanggah, menilai, menguji, mengintegrasikan, mempertahankan, meramalkan, menguji, mengintegrasikan, mempertahankan, meramalkan, mendukung, memilih dan mengevaluai.

mendukung, memilih dan mengevaluai.  b)

 b) Ranah Afektif Ranah Afektif 

Ranah afektif adalah yang paling populer dan banyak Ranah afektif adalah yang paling populer dan banyak digunakan, khartwohl mengurutkan ranah afektif berdasarkan digunakan, khartwohl mengurutkan ranah afektif berdasarkan  penghayatan.

 penghayatan. Penghayatan Penghayatan tersebut tersebut berhubungan berhubungan dengan dengan prosesproses ketik

ketika perasa perasaa seseaa seseoranorang berg beralih daralih dari kesadi kesadaranaran umum umum keke  penghayatan yang mengtur

 penghayatan yang mengtur perilakunya secara perilakunya secara konsisten terhadapkonsisten terhadap sesuatu. Herarki rendah afektif dapat dilihat dari

sesuatu. Herarki rendah afektif dapat dilihat dari gambar berikut :gambar berikut :

Gambar 2.

Gambar 2. Herarki ranah Herarki ranah afektif afektif ( Ella Yu( Ella Yulaelawati, 2007 laelawati, 2007 : 74 ): 74 ) Bermuatan Nilai Bermuatan Nilai Pengaturan / Penggolongan Pengaturan / Penggolongan Perhitungan / penilaian Perhitungan / penilaian Penanggapan Penanggapan Penerimaan Penerimaan

(22)

1.

1. PenPenerierimaamaan, mern, merupaupakan kkan kesadesadaraaran atau kesn atau kesepaepakatkatan yanan yangg disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda atau gejala. Hasil belajar terhadap suatu gagasan, benda atau gejala. Hasil belajar  penerimaan

 penerimaan merupakan merupakan pemilikan pemilikan kemampuan kemampuan untukuntuk membedakan dan menerima perbedaan.

membedakan dan menerima perbedaan.

Contoh : menunjukan penerimaan dengan mengiyakan, Contoh : menunjukan penerimaan dengan mengiyakan, mendengarkan dan menanggapi sesuatu.

mendengarkan dan menanggapi sesuatu. 2.

2. PenangPenanggapgapan, an, mmeruerupakpakan an kemkemampampuan uan mmembemberierikankan tanggapan atau respon terhadap suatu gagasan, benda, bahan tanggapan atau respon terhadap suatu gagasan, benda, bahan atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan merupakan atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan merupakan

suatu komitmen untuk berperanserta berdasarkan

suatu komitmen untuk berperanserta berdasarkan

 penerimaan.  penerimaan.

Contoh : mematuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, Contoh : mematuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, mengomentari, bertindak sukarela, mengisi waktu senggang mengomentari, bertindak sukarela, mengisi waktu senggang atau menyambut.

atau menyambut. 3.

3. PenPenghighituntungan atgan atau penau penilailaianian, meru, merupakpakan keman kemampampuanuan memberi penilaian atau perhitungan terhadap gagasan, baha, memberi penilaian atau perhitungan terhadap gagasan, baha,  benda, atau

 benda, atau gejala. Hasil gejala. Hasil belajar penghitungan belajar penghitungan atau atau penilaianpenilaian merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan dan merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan dan dinilai oleh orang lain.

dinilai oleh orang lain.

Contoh : meningkatkan kelancaran berbahasa atau dalam Contoh : meningkatkan kelancaran berbahasa atau dalam  berinteraksi,

 berinteraksi, menyerahkan, menyerahkan, melepaskan melepaskan sesuatu,membantu,sesuatu,membantu, menyambung, mendukung dan mendebat.

(23)

4.

4. PenPengatgaturauran atau penn atau penggoggolonlongangan, merup, merupakaakan keman kemampumpuanan mengatur atau mengelola berhubungan dengan tindakan mengatur atau mengelola berhubungan dengan tindakan  perhitungan atau

 perhitungan atau menilai yang menilai yang telah telah dimiliki.hasil dimiliki.hasil belajarnyabelajarnya merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu secara harmonis dan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi secara harmonis dan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi yang dihayati.

yang dihayati.

Contuh : mendiskusikan, menteorikan, merumuskan, Contuh : mendiskusikan, menteorikan, merumuskan, membangun opini, menyeimbangkan dan menguji.

membangun opini, menyeimbangkan dan menguji. 5.

5. BerBermuamuatan ntan nilailai, meri, merupaupakan tkan tindindakaakan punn puncak dcak dalaalamm  perwujudan perilaku

 perwujudan perilaku seseorang yang sseseorang yang secara konsisten ecara konsisten sejalansejalan dengan n

dengan nilai atau seperangkat ilai atau seperangkat nialai –nialai – nilai yang nilai yang dihayatinyadihayatinya secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis dan bertanggung jawab dengan setandar seimbang, harmonis dan bertanggung jawab dengan setandar niai yang tinggi.

niai yang tinggi.

Contoh : memperbaiki, membutuhkan, menempatkan pada Contoh : memperbaiki, membutuhkan, menempatkan pada setandar yang tinggi, mencegah, berani menolak, mengelola, setandar yang tinggi, mencegah, berani menolak, mengelola, dan mencari penyelesaian dari suatu masalah.

dan mencari penyelesaian dari suatu masalah. c)

c) RanRanah ah PsiPsikomkomotootorr Pengelolaan

Pengelolaan ranah ranah psikomotor psikomotor menurut menurut derajat derajat koordinasikoordinasi yang meliputi koordinasi ketaksengajaan dan kemampuan yang yang meliputi koordinasi ketaksengajaan dan kemampuan yang dilatihkan. Dimulai

dilatihkan. Dimulai dengan refdengan refleks yang sedleks yang sederhana pada tingkatanerhana pada tingkatan rendah ke gerakan saraf otot yang lebih kompleks pada tingkatan rendah ke gerakan saraf otot yang lebih kompleks pada tingkatan tertinggi. Herarki psikomotor dapat dilihat pada gambar berikut : tertinggi. Herarki psikomotor dapat dilihat pada gambar berikut :

(24)

Gambar 3. Herarki ranah

Gambar 3. Herarki ranah psikomotor ( Ella Yulaelawati, psikomotor ( Ella Yulaelawati, 2007 : 76 )2007 : 76 )

1.

1. GerakGerakan reflan refleks, meeks, merupakrupakan tinan tindakan ydakan yang dang ditujukitujukan tanpaan tanpa  belajar dalam menanggapi stimulu

 belajar dalam menanggapi stimulus.s.

Contoh : merntangkan, memperluas, melenturkan,

Contoh : merntangkan, memperluas, melenturkan,

meregangkan dan menyesuaikan postur tubuh dengan meregangkan dan menyesuaikan postur tubuh dengan keadaan.

keadaan. 2.

2. GerakGerakan Dasaan Dasar, merur, merupakan pakan pola gepola gerakan yrakan yang dang diwarisi yiwarisi yangang terbentuk berdasarkan

terbentuk berdasarkan campuran gcampuran gerakanerakan refleks dan gerrefleks dan gerakanakan yang lebih kompleks.

yang lebih kompleks.

Contoh : berlari, berjalan, mendorong, menelikung, Contoh : berlari, berjalan, mendorong, menelikung, menggenggam, mencekal, menyambar dan menggunakan menggenggam, mencekal, menyambar dan menggunakan atau memanipulasi.

atau memanipulasi. Komunikasi Tidak Berwacana

Komunikasi Tidak Berwacana

Kagiatan fisik  Kagiatan fisik 

Gerakan Tanggap (

Gerakan Tanggap ( Perceptual Perceptual )) Gerakan dasar

Gerakan dasar Gerakan Reflek Gerakan Reflek

(25)

3.

3. GeGerarakakan n tatangnggagap p ((  perceotual perceotual ), merupakan penafsiran), merupakan penafsiran terhadap segala rangsangan yang membuat seseorang mampu terhadap segala rangsangan yang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasil belajar berupa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasil belajar berupa kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan.

kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan.

Contoh : wasapada, kecermatan melihat, mendengar, dan Contoh : wasapada, kecermatan melihat, mendengar, dan  bergerak, atau

 bergerak, atau ketajaman dalam ketajaman dalam melihat perbedaan, melihat perbedaan, misalnyamisalnya  pada

 pada gerakan gerakan terkoordinasi terkoordinasi seperti seperti meloncat, meloncat, bermain bermain tali,tali, menyepak dan menggalah.

menyepak dan menggalah. 4.

4. KegiaKegiatan Fistan Fisik, mik, merupaerupakan kkan kegiataegiatan yann yang memg memerlukerlukanan kekuatan otot,kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kekuatan otot,kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan dan kekuatan suara.

kegesitan dan kekuatan suara.

Contoh : semua kegiatan fisik yang memerlukan dalam Contoh : semua kegiatan fisik yang memerlukan dalam  jangka

 jangka panjang panjang dan dan berat, berat, poengerahan poengerahan otot, otot, gerakan gerakan sendisendi yang cepat, serta gerakan yang cepat dan tepat.

yang cepat, serta gerakan yang cepat dan tepat. 5.

5. KomunKomunikasi ikasi Tidak Tidak BerwaBerwacana, cana, merupmerupakan akan komukomunikasinikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan ini merentang dari ekspreso melalui gerakan tubuh. Gerakan ini merentang dari ekspreso mimik muka sampai dengan gerakan koreografi yang rumit. mimik muka sampai dengan gerakan koreografi yang rumit. 5)

5) KKururikikuululumm a)

a) PenPengergertiatian n KuKurikrikuluulumm

Menurut PP 19 tahun 2005 bab 1 pasa 13, kurikulum adalah Menurut PP 19 tahun 2005 bab 1 pasa 13, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan  pelajaran

 pelajaran serta serta cara cara yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai pedomanpedoman  penyelenggaraan kegiatan

(26)

 pendidikan

 pendidikan tertentu.menurut tertentu.menurut kamus kamus besar besar bahasa bahasa Indonesia Indonesia ( ( 2005 2005 :: 617 )kurikulum adalah sebagai perangkat pelajaran yang diajarkan 617 )kurikulum adalah sebagai perangkat pelajaran yang diajarkan  pada

 pada lembaga lembaga pendidikan pendidikan dan dan sebagai sebagai perangkat perangkat mata mata kuliahkuliah mengenai tujuan keahlian khusus.

mengenai tujuan keahlian khusus.

Cakupan kurikulum yang berisikan rencana bidang

Cakupan kurikulum yang berisikan rencana bidang studi,yangstudi,yang terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yang disajikan secara terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yang disajikan secara  berkaitan

 berkaitan antara antara satu satu dengan dengan yang yang lain. lain. Inti Inti kurikulum, kurikulum, kurikulumkurikulum yang perangsangan belajarnya disusun dalam bentuk masalah inti yang perangsangan belajarnya disusun dalam bentuk masalah inti tertentu.

tertentu.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. b

b)) KKTTSSPP

Pada SMK N

Pada SMK N 4 Yogyakarta k4 Yogyakarta kurikulumurikulum yang digunakyang digunakan yaituan yaitu KTSP. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan KTSP. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,  potensi sekolah

 potensi sekolah / / daerah, karakteristik sdaerah, karakteristik s ekolah / ekolah / daerah, sosial daerah, sosial budayabudaya masya

masyarakat seterakat setempat, dan karmpat, dan karakterakteristikistik pesertpeserta didik.a didik.sekolasekolah danh dan

komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,

komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,

mengembangkan KTSP dan silabus berdasarkan kerangka dasar mengembangkan KTSP dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas kabupaten / kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di SD, kabupaten / kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di SD,

(27)

SLTP, SLTA dan SMK serta departemen yang menangani urusan SLTP, SLTA dan SMK serta departemen yang menangani urusan  pemerintaahan dibidang ag

 pemerintaahan dibidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.ama untuk MI, MTs, MA, dan MAK. Secara umum tujuan diterapkanya KTSP adalah untuk Secara umum tujuan diterapkanya KTSP adalah untuk mendirikan dan memberdayakan suatu pendidikan melalui pemberian mendirikan dan memberdayakan suatu pendidikan melalui pemberian kewenangan ( otonomi ) kepada lembaga pendidikan dan mendorong kewenangan ( otonomi ) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipasi sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipasi dalam pengembangn kurikulum.

dalam pengembangn kurikulum.

Menurut E. Mulyasa (2010 : 22 ) Secara khusus tujuan Menurut E. Mulyasa (2010 : 22 ) Secara khusus tujuan diterapkanya KTSP adalah untuk :

diterapkanya KTSP adalah untuk : 1.

1. Meningkatkan Meningkatkan mutu pendmutu pendidikan melalui idikan melalui kemandirian kemandirian dan inisiatifdan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memperdayakan sumberdaya yang tersedia.

memperdayakan sumberdaya yang tersedia. 2.

2. MeninMeningkatkgkatkan kepedulian kepedulian warga sekolah dan masyaran warga sekolah dan masyarakat dalamakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan  bersama.

 bersama. 3.

3. Meningkatkan Meningkatkan kompetisi yankompetisi yangsehat antar gsehat antar satuan pendsatuan pendidikan tenidikan tentangtang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Memahami tujuan di atas KTSP dapat dipandang sebagai Memahami tujuan di atas KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini. Oleh konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini. Oleh karena itu KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan, karena itu KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagai berikut ( E. mulyasa, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagai berikut ( E. mulyasa, 2010 : 23 ) :

(28)

1.

1. Sekolah lebih Sekolah lebih mengetahui mengetahui kekuatan, kekuatan, kelemahan, kelemahan, peluang, peluang, dandan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat engoptimalkan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat engoptimalkan  pemanfaatan

 pemanfaatan sumberdaya sumberdaya yang yang tersedia tersedia untuk untuk memajukanmemajukan lembaganya.

lembaganya. 2.

2. SokolSokolah lebih ah lebih mengmengetahuetahui kebutuhan lembagi kebutuhan lembaganya, khuanya, khususnya inputsusnya input  pendidikan

 pendidikan yang yang akan akan dikembangklan dikembangklan dan dan didayagunakan didayagunakan dalamdalam  proses

 proses pendidikan pendidikan sesuai sesuai dengan dengan tingkat tingkat perkembangan perkembangan dandan kebutuhan peserta didik.

kebutuhan peserta didik. 3.

3. Pengambilan keputuPengambilan keputusan yang san yang dilakukan oleh dilakukan oleh sekolah lebih sekolah lebih cocokcocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh sekolahnya.

lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh sekolahnya. 4.

4. KetKeterlerlibaibatan tan semsemua wua wargarga sea sekolkolah dah dan man massyassyaraarakatkat daldalamam  pengembangan

 pengembangan kurikulum kurikulum meciptakan meciptakan transparansi transparansi dan dan demokrasidemokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan eefektif bilamana dikontrol oleh yang sehat, serta lebih efisien dan eefektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat.

masyarakat setempat. 5.

5. SekolaSekolah bertangh bertanggung jawgung jawab tentang mutu penab tentang mutu pendidikdidikan masing – an masing –  masing kepada pemerintah, oramg tua peserta didik, dan masing kepada pemerintah, oramg tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya memaksimalkan mungkin untuk melaksanakan dan mencapai memaksimalkan mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.

sasaran KTSP. 6.

6. Sekolah dapat Sekolah dapat melakukan melakukan persaingan yang persaingan yang sehat dengasehat dengan sekolah n sekolah – –  sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya –  sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya – 

(29)

upaya inovatif dengan dukungan orang tua pesera didik, upaya inovatif dengan dukungan orang tua pesera didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasinya lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasinya dalam KTSP.

dalam KTSP. 6)

6) PPenenililaaiaiann

Untuk dapat menetukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan Untuk dapat menetukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan  pengajaran

 pengajaran perlu perlu dilakukan dilakukan usaha usaha atau atau tindakan tindakan penilaian penilaian atauatau evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan  pertimbangan

 pertimbangan atau atau harga harga atau atau nilai nilai berdasarkan berdasarkan kriteria kriteria tertentu.tertentu.  penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar –

 penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar – mengajar berfungsimengajar berfungsi sebagai beriku t( Nana sudjana , 2010 : 111 ) :

sebagai beriku t( Nana sudjana , 2010 : 111 ) : a.

a. Untuk Untuk mengemengetahui tahui tercatercapai tpai tidaknidaknya tuya tujuan juan pembpembelajarelajaran, an, dalamdalam hal ini

hal ini adalah tujuan adalah tujuan instruksional khusus. instruksional khusus. Dengan fDengan fungsi ungsi iniini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang seharusnya dikuasai oleh siswa.

seharusnya dikuasai oleh siswa.  b.

 b. Untuk Untuk mengetahui mengetahui keefektifan keefektifan kegiatan kegiatan belajar belajar –– mengajar mengajar yangyang telah dilakukan oleh guru. Dengan fungsi ini guru dapat telah dilakukan oleh guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil  belajar

 belajar yang yang dicapai dicapai siswa siswa tidak tidak semata semata –– mata mata disebabkan disebabkan oleholeh kemampuan siswa tetapi juga dapat disebabkan oleh kurang kemampuan siswa tetapi juga dapat disebabkan oleh kurang  berhasilnya

 berhasilnya guru guru dalam dalam mengajar. mengajar. Melalui Melalui penilaian, penilaian, berartiberarti menilai kemampuan guru itu dsendiri dan hasilnya dapat menilai kemampuan guru itu dsendiri dan hasilnya dapat

(30)

dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya, yakni tindakan dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya, yakni tindakan mengajar berikutnya.

mengajar berikutnya.

Dengan demikian fungsi penilaian dalam proses belajar Dengan demikian fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar bermanfaat ganda, yakni bagi siswa dan bagi guru. Penilaian mengajar bermanfaat ganda, yakni bagi siswa dan bagi guru. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama , tahap hasil belajar dapat dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama , tahap  jangka pendek,

 jangka pendek, yakni penilaian yang dilakukan guru padyakni penilaian yang dilakukan guru pada akhir prosesa akhir proses  belajar

 belajar mengajar.penilaian mengajar.penilaian ini ini disebut disebut penilaian penilaian formatif. formatif. TahapTahap kedua, tahap jangka panjang, yaitu penilaian yang dilaksanakan kedua, tahap jangka panjang, yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses balajar mengajar berlangsung beberapa kali atau setelah setelah proses balajar mengajar berlangsung beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu, penilaian tengah semester atau penilaian menempuh periode tertentu, penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester. Penilaian ini disebut penilaian sumatif.

akhir semester. Penilaian ini disebut penilaian sumatif. Walaupun

Walaupun hal yang hal yang dinilai tidak sama dinilai tidak sama bagi setiap sekolabagi setiap sekolah,h, namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam  penilaian

 penilaian yang yang menyangkut menyangkut faktor faktor –– faktor faktor yang yang harusharus dipertimbangkan antara lain

dipertimbangkan antara lain ( suharsimi arikunto, 2009 : ( suharsimi arikunto, 2009 : 276 –276 – 277 ) :277 ) : a.

a. PrePrestasstasi / i / PenPencapcapaiaaiann  Nilai

 Nilai prestasi prestasi harus harus mencerminkan mencerminkan tingkatan tingkatan –– tingkatan tingkatan siswasiswa sejauh mana telah mencapai tujuan yang ditetapakan disetiap sejauh mana telah mencapai tujuan yang ditetapakan disetiap  bidang

 bidang studi. studi. Simbul Simbul yang yang digunakan digunakan untuk untuk menyatakan menyatakan nilai,nilai,  baik

 baik huruf huruf maupun maupun angka. angka. Hendaknyan Hendaknyan hanya hanya gambaran gambaran tentangtentang  prestasi

 prestasi saja. saja. Unsur Unsur pertimbangan pertimbangan atau atau kebijak kebijak sanaan sanaan guruguru tentang usaha dan tingkah laku siswa tidak bolrh ikutberbicara tentang usaha dan tingkah laku siswa tidak bolrh ikutberbicara  pada nilai tersebut.

(31)

 b.

 b. UsahaUsaha

Terpisah dari nilai prestasi guru dapat menyampaikanya kepada Terpisah dari nilai prestasi guru dapat menyampaikanya kepada orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah nilai prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru untuk menilai unsur usaha ini lebih kecenderungan dari guru untuk menilai unsur usaha ini lebih randah bagi siswa yang prestasinya rendah dan

randah bagi siswa yang prestasinya rendah dan sebaliknya.sebaliknya. c.

c. AspAspek pek pribribadi adi dan dan sossosialial

Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berkaitan dengan Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berkaitan dengan  berlangsungnya

 berlangsungnya proses proses belajar belajar –– mengajar. mengajar. Dalam Dalam memberikanmemberikan nilai pribadi

nilai pribadi ini harus ini harus sangat hati sangat hati –– hati, rentang hati, rentang nilai sebaiknyanilai sebaiknya tidak usah l

tidak usah lebar –ebar – lebar ( 6 –lebar ( 6 – 10 ), lebih b10 ), lebih baik lagi jiaik lagi jika diteraka diterangkanngkan lebih khusus dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh guru lebih khusus dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh guru  pembi,bimg dan siapa saja.

 pembi,bimg dan siapa saja. d.

d. KebKebiasiasaan aan bekbekerjerjaa Yang dimaksud disini

Yang dimaksud disini adalah hal –adalah hal – hal yang hal yang berhubungan denberhubungan dengangan mengerjakan / melakukan tugas, misalnya : segera mengerjakan mengerjakan / melakukan tugas, misalnya : segera mengerjakan PR, keuletan dalam usaha, bekerja teliti, terampil dan lain PR, keuletan dalam usaha, bekerja teliti, terampil dan lain sebagainya.

Gambar

Diagram 1 : Interelasi komponen pengajaranDiagram 1 : Interelasi komponen pengajaran
Gambar 1. Herarki ranah kognitif ( Ella Yulaelawati, 2007 : 71 )Gambar 1. Herarki ranah kognitif ( Ella Yulaelawati, 2007 : 71 )
Gambar 3. Herarki ranah
Gambar 4. Pola dasar badan sistim JHCMeynekeGambar 4. Pola dasar badan sistim JHCMeyneke
+3

Referensi

Dokumen terkait

Peranan detail cut-out pada busana pesta bertujuan untuk memberikan alternatif busana pesta khususnya pada dress malam bagi target market wanita berusia

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motivasi siswa dalam membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning

Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan tertentu, dan pemakai berharap dapat mengekspresikan dirinya dengan busana tersebut sebaik-baiknya adapun

Proyek Akhir ini mempunyai tujuan, yaitu dapat : 1) Mencipta suatu disain Busana Pesta Malam, 2) Membuat Busana Pesta Malam, 3) Menampilkan Busana Pesta Malam dengan Sumber

Pembuatan Proyek Akhir ini bertujuan untuk dapat:1) mencipta desain busana pesta malam dengan sumber ide Gedung Longaebrger, 2) membuat busana pesta malam dengan

Pelaksanaan Proyek Akhir ini bertujuan untuk 1) mencipta disain busana pesta malam dengan sumber ide Atap Rumah Tongkonan, 2) membuat busana pesta malam dengan sumber ide

PROSES MENGHIAS BUSANA Hiasan yang digunakan pada busana pesta malam untuk emaja dengan sumber ide Panglima Burung Kalimantan ada dua macam yakni benang nilon berukuran 6 cm yang di

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, “Pengembangan Hiasan Busana Pesta Anak dengan Recycle Kain Perca” menarik untuk diteliti dikarenakan pengembangan busana pesta anak