• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan kekerasan fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perlindungan kekerasan fisik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I.

I. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa yang tidak terekspos atau diketahui oleh Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa yang tidak terekspos atau diketahui oleh kalayak ramai salah satunya yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Kekerasan Pada Anak , kalayak ramai salah satunya yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Kekerasan Pada Anak , adanya intervensi atau intimidasi dari pihak yang tidak dikenal. al ini bisa terjadi dikarenakan adanya intervensi atau intimidasi dari pihak yang tidak dikenal. al ini bisa terjadi dikarenakan  banyak

 banyak orang orang yang yang menganggap menganggap suatu suatu hal hal tabu tabu atau atau memalukan memalukan jika jika men!eritakan men!eritakan kejadiankejadian yang mengakibatkan adanya Kekerasan

yang mengakibatkan adanya Kekerasan Dalam Rumah TDalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak,angga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak, intervensi dan intimidasi.

intervensi dan intimidasi.

$%ek dari adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak, $%ek dari adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak, intervensi dan intimidasi bisa berupa adanya kekerasan %isik, gangguan psikologi "rasa !emas, intervensi dan intimidasi bisa berupa adanya kekerasan %isik, gangguan psikologi "rasa !emas, rasa takut# bahkan bisa sampai membuat seseorang merasa teran!am dan berhalusinasi.

rasa takut# bahkan bisa sampai membuat seseorang merasa teran!am dan berhalusinasi.  &egara 'ndonesia mempunyai landasan hukum y

 &egara 'ndonesia mempunyai landasan hukum yang !ukup kuat untuk dang !ukup kuat untuk dapat melindungiapat melindungi hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terke!uali. Sehingga hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terke!uali. Sehingga setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa teran!am baik se!ara %isik ataupun setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa teran!am baik se!ara %isik ataupun non %isik.

non %isik. Pengertian Pengertian

Pengertian perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi Pengertian perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi Kek

Kekeraserasan an (is(isik ik padpada a paspasienien)pe)pengungunjunjung)ng)karkaryawyawan an adaadalah lah tintindakdakan an %isi%isik k yanyang g dildilakuakukankan terhadap orang lain atau kelompok yang mengakibatkan luka %isik, seksual dan psikologi.

terhadap orang lain atau kelompok yang mengakibatkan luka %isik, seksual dan psikologi.

Tujuan Tujuan *.

*. +ende+endeskripsiskripsikan pkan prosedurosedur untr untuk meuk memastikmastikan tidan tidak teijak teijadinyadinya adanya adanya kekea kekerasan %irasan %isik psik padaada  pasien)pengunjung)karyawan selama berada di rumah sakit.

 pasien)pengunjung)karyawan selama berada di rumah sakit. .

. +e+engngururanangi gi kekejajadidian an yayang ng beberhrhububunungagan n dedengngan an adadananya ya serseranangagan n dadari ri pipihahak k luluar ar papadada  pasien)pengunjung)karyawan. Ser

 pasien)pengunjung)karyawan. Serangan angan ini ini dapat dapat berupa- berupa- Tindakan itu Tindakan itu antara antara lain lain berupaberupa memu

(2)

+engurangi kejadian !idera pada pasien)pengunjung)karyawan selama berada dalam rumah sakit

Ruang Lingkup

a# kepada semua pasien)pengunjung)karyawan selama berada dalam rumah sakit.

 b# Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekeija di rumah sakit "medis ataupun non medis#.

Prinsip

*. Semua pasien)pengunjung)karyawan yang berada dalam rumah sakit harus diidenti%ikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada dirumah sakit.

2. Setiap pasien)pengunjung)karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan

tanda pengenal berupa tanda identitas pasien, kartu visitor)pengunjung atau kartu pengenal karyawan.

3. Tujuan utama tanda identi%ikasi ini adalah untuk mengidenti%ikasi pemakainya.

4. Tanda identitas pasien, kartu visitor)pengunjung, atau kartu pengenal karyawan ini

digunakan pada proses untuk adanya pasien)pengunjung)karyawan masuk dalam rumah sakit.

(3)

BAB II

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

II. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB 1. e!uru" ta# Ru$a" akit

a. +emahami dan menerapkan prosedur identi%ikasi pasien)pengunjung) karyawan  b. +emastikan identi%ikasi pasien)pengunjung yang benar ketika pasien)pengunjung

selama berada di rumah sakit

a. +elaporkan kejadian salah identi%ikasi pasien)pengunjung)karyawan- tennasuk  hilangnya tanda pengenal)tanda visitor)kartu pengenal.

%. D& 'ang (ertugas Pera)at*

a. ertanggung jawab memberikan tanda identitas pasien dan memastikan kebenaran data yang ter!atat di pada pengenal.

 b. +emastikan tanda identitas terpasang dengan baik. /ika terdapat kesalahan data, tanda identitas harus diganti, dan bebas !oretan.

Petugas Kea$anan+e,urit'

a. ertanggung jawab memberikan tanda visitor pengunjung dan memastikan adanya  pen!atatan data berdasarkan tanda pengenal yang masih berlaku "KTP, S'+,

Paspor# yang ter!atat pada buku tamu.

 b. +emastikan tanda visitor pengunjung terpasang dengan baik "tidak rusak dan  bebas !oretan#. /ika rusak maka harus segera diganti.

HRD

a. ertanggung jawab memberikan kartu pengenal karyawan dan memastikan adanya  pen!atatan data berdasarkan 01 yang ada dalam %ile karyawan "hasil rekruitment#.  b. +emastikan kartu pengenal karyawan terpasang dengan baik "tidak rusak dan

 bebas !oretan#. /ika rusak maka harus segera diganti.

(4)

a. +emastikan seluruh sta% di 'nstalasi memahami prosedur identi%ikasi

 pasien)pengunjung)karyawan dan memastikan kebenaran data yang ter!atat di tanda  pengenal)buku laporan keamanan)data karyawan di RD,

b. +enyelidiki semua insiden salah identi%ikasi pasien)pengunjung) karyawan dan

memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk men!egah terulangnya kembali kejadian tersebut.

. &anajer

I.+emantau dan memastikan panduan identitas pasien)pengunjung) karyawan dikelola

dengan baik oleh Kepala 'nstalasi.

II. +enjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identitas  pasien)pengunjung)karyawan.

(5)

BAB III

TATA LAKANA IDENTI/IKAI

III. IDENTI/IKAI PAIEN

erlaku untuk pasien yang merupakan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak, mendapat 'ntimidasi)'ntervensi dari pihak tidak dikenal.

1 Tata!aksana I0entitas Pasien

a. Semua pasien yang merupakan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak, mendapat 'ntimidasi)intervensi dari pihak tidak dikenal harus diidenti%ikasi dengan benar sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit dengan menggunakan tanda identitas pasien

 b. Pastikan bahwa pasien harus memang terlindungi dari semua an!aman baik berupa %isik  ataupun melalui alat komunikasi

!. Pastikan pasien memberikan Surat Pernyataan Perlindungan bahwa tidak akan bertemu dengan siapapun ke!uali dengan persetujuan pasien

d. Pastikan pengamanan se!ara ketat pada pasien selama pasien mendapatkan perawatan

/ika perlu hubungi pihak berwajib untuk kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan Pada Anak , intervensi)intimidasi jika kasus tersebut berlanjut. e. Tanda identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar)pulang dari lingkungan rumah

sakit.

% Tin0akan+ prse0ur 'ang $e$(utu"kan i0enti#ikasi

a. erikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identi%ikasi pengunjung2 i. Pada saat teijadi serangan se!ara %isik 

ii. Pada saat terj adi intervensi)intimidasi via telepon

 b. Para sta% RS'A 3&DA A4'5A harus mengkon%irmasi identitas pasien korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga "KDRT#, Kekerasan pada Anak dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian membandingkannya dengan yang ter!antum di rekam medis dan gelang pengenal. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien untuk mengkon%irmasi dengan jawaban ya ) tidak.

(6)

!. Jangan $e!akukan prse0ur apapun jika pasien tidak memakai tanda identitas  pasien. Tanda 'dentitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani  pasien se!ara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.

d. Tanda identitas pasien sebaiknya men!akup 6 detail wajib, yaitu 2 i. erwarna sesuai dengan aturan 78

7arna abu 9 abu untuk tindakan kekerasan pada orang dewasa,warna +erah +uda untuk tindakan kekerasan pada anak.

ii. +udah dikenali namun tidak men!olok dengan berupa tanda pita)pakaian berwana

khusus.

PENGUNJUNG

1. Tata!aksana I0enti#ikasi Pengunjung

a. Semua pengunjung harus diidenti%ikasi dengan benar sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit dengan menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku "KTP, S'+, Paspor#.

 b. Pastikan pemakaian tanda visitor pada pengunjung di daerah dada "tempat yang mudah terlihat#, jelaskan dan pastikan tanda visitor terpasang dengan baik dan nyaman untuk   pengunjung

!. Tanda visitor harus diberikan pada semua pengunjung tidak ada penge!ualian dan harus dipakai selama berada dalam lingkungan rumah sakit

d. /ika tidak dapat diberikan pada pengunjung karena merupakan tamu penting "sudah ada  janji dengan pihak manajemen# maka pastikan pengunjung tersebut dikenali oleh pihak 

manajemen sebelum bertemu dengan pihak manajemen rumah sakit.

Pada situasi di mana tidak dapat diberikan tanda visitor maka tanda pengenal yang masih berlaku "KTP)S'+)Paspor# harus dipastikan dititipkan)ditinggal pada pihak  keamanan

e. Tanda visitor hanya boleh dilepas saat pengunjung keluar)pulang dari lingkungan rumah sakit. Tanda visitor tersebut hanya boleh dilepas di depan dan dikembalikan pada pihak  keamanan dengan menukar tanda pengenal yang masih berlaku "KTP)S'+)Paspor# yang sudah dititipkan)ditinggalkan pada saat akan memasuki dalam lingkungan rumah sakit %. Tanda visitor sebaiknya men!akup  0etai! )aji( yang dapat mengidenti%ikasi

 pengunjung, yaitu2

i. erwarna terang,mudah dikenali

(7)

g. Pada saat meninggalkan tanda pengenal "KTP)S'+)Paspor# di pos keamanan sebaiknya men!akup % 0etai! )aji( yang dapat mengidenti%ikasi pengunjung, yaitu2

i. Tanda pengenal masih berlaku

ii. Tanda pengenal harus asli)bukan %oto!opy

h. Pada saat mendata pengunjung di pos keamanan sebaiknya men!akup - 0etai! )aji( yang dapat mengidenti%ikasi pengunjung, yaitu 2

i. &ama pengunjung harus dituhs sesuai dengan tanda pengenal)tidak boleh

disingkat)nama nama panggilan "minimal dua suku kata#

i. Alamat pengunjung harus dituhs berdasarkan tempat tinggal saat ini

ii.  &omor telepon pengunjung harus dituhs yang digunakan saat ini)masih ber%ungsi  j. /angan pernah men!oret dan merobek tanda visitor 

i. /ika tanda visitor rusak dgn tidak dapat dipakai, segera berikan tanda visitor yang  baru,

ii. /elaskan prosedur tanda visitor dan tujuannya kepada pengunjung

iii. Periksa ulang  "dua# detail data di buku laporan sebelum pengunjung menerima tanda visitor 

iv. Saat menanyakan identitas pengunjung, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya2 :Siapa nama Anda;< "jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti :Apakah nama anda 'bu Susi;<#

v. /ika pengunjung tidak mampu memberitahukan namanya "misalnya pada  pengunjung tidak sadar, bayi, dis%asia, gangguan jiwa#, veri%ikasi identitas  pengunjung kepada keluaiga ) pengantarnya /ika mungkin, tanda visitor jangan dijadikan satu9satunya bentuk identi%ikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan alamat pengunjung, kemudian bandingkan jawaban  pengunjung dengan data yang tertulis dibuku laporan

vi. Semua pengunjung menggunakan hanya * tanda visitor. p.

vii. Penge!ekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga petugas keamanan

viii. 3nit yang menerima pengunjung harus menanyakan ulang identitas pengunjung dan membandingkan data yang diperoleh dari laporan verivikasi pihak keamanan i=. Pada kasus pengunjung yang tidak menggunakan tanda visitor2

*# al ini dapat dikarenakan berbagai ma!am sebab, seperti2 i. +enolak penggunaan tanda visitor 

ii. Pengunjung melepas tanda visitor  iii.Tanda visitor hilang

(8)

# Tanda visitor harus diin%ormasikan akan risiko yang dapat terjadi jika tanda visitor tidak dipakai. Alasan pasien harus di!atat pada buku laporan petugas keamanan.

6# /ika pengunjung menolak menggunakan tanda visitor, petugas harus lebih waspada dan men!ari !ara lain untuk mengidenti%ikasi pengunjung dengan benar  sebelum dilakukan pengunjung masuk dakam rumah sakit

%. Tin0akan+ prse0ur 'ang $e$(utu"kan i0enti#ikasi

a. erikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identi%ikasi pengunjung 2 i. Pada saat teijadi ben!ana "kebakaran, gempa#

ii. Pada saat evakuasi karena terjadi ben!ana iii.Pada saat terjadi kasus pen!urian

 b. Para sta% RS'A 3&DA A4'5Aharus mengkon%irmasi identi%ikasi pengunjung dengan benar dengan menanyakan nama dan keperluan kunjungan, kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan in%ormasi yang didapat dari laopran  petugas keamanan. /angan menyebutkan nama dan keperluan kunjungan dan meminta  pengunjung untuk mengkon%irmasi dengan jawaban ya ) tidak.

c. /angan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak memakai tanda visitor.

Tanda visitor harus di pastikan diberikan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas menangani pengunjung se!ara personal pada saat pengunjung datang.

KAR2AWAN

1. Tata!aksana I0enti#ikasi Kar'a)an

a. Semua karyawan harus diidenti%ikasi dengan benar sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit dengan melalui proses kelulusan masa per!obaan

 b. Pastikan pemakaian tanda pengenal pada karyawan di daer ah dada "tempat yang mudah terlihat#, jelaskan dan pastikan tanda pengenal terpasang dengan baik dan nyaman untuk karyawan. Tanda pengenal harus diberikan pada semua pengunjung tidak ada  penge!ualian dan harus dipakai selama berada dalam lingkungan rumah sakit

!. Tanda pengenal hanya boleh dilepas saat kaiyawan keluar)pulang dari lingkungan rumah atau dalam kondisi lepas dinas.

d. Tanda pengenal sebaiknya men!akup - 0etai! )aji( yang dapat mengidenti%ikasi

karyawan, yaitu2

i. Karyawan menggunakan baju sesuai 3nit Kerjanya ii. Terdapat tulisan nama dan gelar karyawan tersebut iii.Terdapat &omor 'nduk Karyawan "&'K#

(9)

e. /angan pernah men!oret dan merobek tanda pengenal

%. /ika tanda pengenal rusak dan tidak dapat dipakai, segera berikan tanda pengenal yang  baru oleh 3nit RD

g. /elaskan prosedur tanda pengenal dan tujuannya kepada karyawan

h. Periksa ulang  "dua# detail tanda pengenal sebelum karyawan menerima tanda  pengenal

i. Semua karyawan menggunakan hanya * "satu# tanda pengenal

 j. Pada kasus karyawan yang tidak menggunakan tanda pengenal *# al ini dapat dikarenakan berbagai ma!am sebab, seperti2

i. +enolak penggunaan tanda pengenal ii. Karyawan melepas tanda pengenal iii. Tanda pengenal hilang

# Tanda pengenal harus diin%ormasikan akan risiko yang dapat terjadi jika tanda  pengenal tidak dipakai. Alasan karyawan harus di!atat pada buku pelanggaran

disiplin 3nit RD.

1 Tin0akan+ prse0ur 'ang $e$(utu"kan tan0a pengena!

a. erikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan tanda pengenal2

*# Pemberian hak karyawan

a. Pemberlakuan kewajiban karyawan

 b. Pada saat teijadi ben!ana "kebakaran, gempa#

!. Pada saat evakuasi karena teijadinya ben!ana

d. Pada saat teijadi kasus pen!urian

 b. Para sta% RS'A 3&DA A4'5A harus mengkon%irmasi tanda pengenal dengan benar  dengan menanyakan nama karyawan tersebut pada 3nit RD.

!. /angan melakukan prosedur apapun jika karyawan tidak memakai tanda pengenal. Tanda pengenal harus di pastikan diberikan ulang oleh sta% 3nit RD yang bertugas menangani karyawan pada saat karyawan tersebut mulai pertama kali bekeija di rumah sakit.

III.  %. TATA 3ARA IDENTITA

Jenis I0entititas

'dentitas yang tersedia di RS'A 3&DA A4'5Aadalah sebagai berikut2 *. Tanda identitas pasien

. Tanda visitor)pengunjung 6. Tanda pengenal karyawan

(10)

&e!epas I0entitas

Pelepasan 'denti%ikasi yang tersedia di RS'A 3&DA A4'5Aadalah sebagai berikut2 Pasien

Tanda pasien untuk perlindungan khusus dilaksanakan jika sudah ada perlindungan se!ara hukum yang jelas pada pasien pulang atau keluar rumah sakit oleh pihak berwajib.

Pengunjung

Tanda visitor hanya dilepas saat pengunjung pulang atau keluar dari rumah sakit.

Kar'a)an

Tanda pengenal hanya dilepas saat karyawan pulang atau keluar dari rumah sakit setelah jam dinas.

Pe!apran Insi0en+ Keja0ian Kesa!a"an I0enti#ikasi Pasien

*. 0ontoh kesalahan yang dapat teijadi adalah2

a. +isidenti%ikasi data ) pen!atatan di rekam medis

 b. Tidak adanya tanda sebagai pasien dengan perlindungan khusus !. +isidenti%ikasi laporan investigasi

d. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit

e. Kesalahan penulisan tanda pasien perlindungan khusus yang masih berlaku di buku laporan

 eberapa penyebab umum teijadinya misidenti%ikasi adalah2 a. Kesalahan pada administrasi ) tata usaha

i. Salah memberikan tanda pasien untuk perlindungan khusus ii. Kesalahan mengisi buku laporan

iii. Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah

iv. Pen!atatan yang tidak benar ) tidak lengkap ) tidak terba!a  b. Kegagalan veri%ikasi

i. Tidak adekuatnya ) tidak adanya protokol veri%ikasi ii. Tidak mematuhi protokol veri%ikasi

!. Kesulitan komunikasi

(11)

ii. Kegagalan untuk pemba!aan kembali iii. Kurangnya kultur ) budaya oiganisasi

d. /ika teijadi insiden akibat kesalahan identi%ikasi pengunjung pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung

Pengunjung

* 0ontoh kesalahan yang dapat teijadi adalah2

i. Kesalahan penulisan tanda pengenal yang masih berlaku di buku laporan ii. Tidak adanya tanda visitor pada pengunjung

iii. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit

 eberapa penyebab umum terjadinya misidenti%lkasi adalah2 i. Kesalahan pada administrasi ) tata usaha

i. Salah memberikan tanda visitor  ii. Kesalahan mengisi buku laporan

iii. Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah

iv. Pen!atatan yang tidak benar ) tidak lengkap ) tidak terba!a a. Kegagalan veri%ikasi

i. Tidak adekuatnya ) tidak adanya protokol veri%ikasi

ii. Tidak mematuhi protokol veri%ikasi  b. Kesulitan komunikasi

i. ambatan akibat keterbatasan %isik, kondisi, atau keterbatasan bahasa  pengunjung

ii. Kegagalan untuk pemba!aan kembali iii.Kurangnya kultur ) budaya organisasi

!. /ika terjadi insiden akibat kesalahan identi%ikasi pengunjung pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung

Kar'a)an

* 0ontoh kesalahan yang dapat teijadi adalah2 i. +isidenti%ikasi data ) pen!atatan di RD

ii. Tidak adanya tanda pengenal sebagai karyawan iii. +isidenti%ikasi laporan investigasi

iv. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit

v. Kesalahan penulisan tanda pengenal yang masih berlaku di buku laporan  eberapa penyebab umum teijadinya misidenti%ikasi adalah2

a. Kesalahan pada administrasi ) tata usaha i. Salah memberikan tanda pengenal

(12)

ii. Kesalahan mengisi buku laporan ih.

iii. Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah

iv. Pen!atatan yang tidak benar ) tidak lengkap ) tidak terba!a

Re4isi Dan Au0it Pasien

* Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu  tahun

 Ren!ana audit akan disusun dengan bantuan panitia pasien sa%ety serta akan dilaksanakan dalam waktu > bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini meliputi2

a. /umlah persentase pasien yang menggunakan tanda identitas untuk perlindungan khusus  b. Akurasi dan reliabilitas in%ormasi yang terdapat di buku laporan

!. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan tanda identitas untuk perlindungan khusus 6 Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan

ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan. Pengunjung

* Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu  tahun

 Ren!ana audit akan disusun dengan bantuan panitia kesehatan keselamatan kerja serta akan dilaksanakan dalam waktu > bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini meliputi2

a. /umlah persentase pengunjung yang menggunakan tanda visitor   b. Akurasi dan reliabilitas in%ormasi yang terdapat di buku laporan

!. Alasan mengapa pengunjung tidak menggunakan tanda visitor 

6 Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

Kar'a)an

* Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu  tahun

 Ren!ana audit akan disusun oleh 3nit RD serta akan dilaksanakan dalam waktu > bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini meliputi2

a. /umlah persentase karyawan yang menggunakan tanda pengenal  b. Akurasi dan reliabilitas in%ormasi yang terdapat di buku laporan

!. Alasan mengapa kaiyawan tidak menggunakan tanda pengenal

6 Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan kaiyawan akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

(13)

BAB III PENUTUP

Perlindungan terhadap kekerasan %isik merupakan salah satu unsur pada  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta !ara berpikir yang kritis dan rasional. 3ntuk itu Rumah Sakit harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik termasuk pelayanan perlindungan pada semua orang yang berada di lingkungan rumah sakit.

Pengamanan perlindungan berlaku untuk siapapun yang berada dalam lingkungan rumah sakit baik untuk pasien)pengunjung ataupun karyawan. &amun untuk lebih menguatkan hak perlindungan tersebut maka baik pasien)pengunjung atau karyawan harus memberikan Surat Pernyataan Perlindungan se!ara tertulis sehingga jelas sejauh mana pengamanan akan diberikan.

Panduan Perlindungan Terhadap Kekerasan (isik ini dipakai sebagai a!uan oleh rumah sakit dalam mengembangkan pengamanan sehingga dapat diketahui sumber daya manusia dan %asilitas yang dimiliki oleh rumah sakit dapat menunjang pengamanan tersebut.

(14)
(15)
(16)
(17)

DA/TAR PUTAKA

D?partement o% ealth, @overnment o% 7estern Australia "*#. Western Australian  patient identification policy.

7orld ealth 8rganiBation 0ollaborating 0entre %or Patient Sa%ety Solutions. "C#.  Patient identification. Dalam2 Patient Sa%ety Solutions. 1olume *. Solution . 9999999"#. Critical Management Solutions. Patient identification policy.

http))www.kraskerh!.!om. Diperoleh E (ebruari *. +id 7estern Regional ospital. +id 7estern Regional 8rthopaedi!

ospital, +id 7estern Regional +aternity ospital. "*#. Patient identification  policy and procedure.

Tameside ospital &S (oundation Trust. "*#. Patient identification policy. Royal 3nited ospital ath. "*#. Policy for the positive identification of patients. 9999999 "#. Primary 0are Provision. Patient identi%i!ation poli!y, http))

www.bolton.nhs.uk.  Diperoleh E (ebruari *.

ath and &orth Somerset. "#. Patient identification policy and procedure. 0ali%ornia Asso!iation %or +edi!al 4aboratory Te!hnology Distan!e 4earning

Program. "*#. Patient identification.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tidak terjadi ketika menggunakan katalis ganda (tidak terbentuk sabun) selama reaksi esterifikasi dan transesterifikasi karena FFA yang ada di dalam jelantah

According to the result and discussion, some conclusion can be drawn with respect to the ob- jectives as following: 1) Nitrate concentration in the groundwater of the study area

menerima , kata nerima pada kalimat tersebut adalah kata tidak baku, namun dalam kaidah nonformal kata tersebut disyahkan, tapi karena di dalam penelitian ini

Dengan demikian maka menjaga kebersihan pesantren merupakan hal yang sangat penting dan sebagai upaya hidup sehat sekaligus penanaman karakter peduli terhadap lingkungan

Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja dengan KEP/75/M.PAN/2004 dan work sampling , perlu dilakukan pengurangan satu orang pegawai pada jabatan Pengadministrasi Umum

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “ Meningkatkan Kemampuan naturalis anak melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitar “. B.

Segala puji dan syukur penulis tujukan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “ Analisis Kadar Logam Merkuri

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan