TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KUSTOM KULTURE CENTER SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF BAGI
KOMUNITAS KUSTOM KULTURE DI DESA TRIHANGGO, KECAMATAN GAMPING,
KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH :
ANGGA PURNAYUDHA
61.15.0075
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2021
i
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KUSTOM KULTURE CENTER SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF BAGI
KOMUNITAS KUSTOM KULTURE DI DESA TRIHANGGO, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN
SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH :
ANGGA PURNAYUDHA 61.15.0075
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2021
IIALAMAN
PERI\IYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASISKRTPSIJTESIS/DISERTASI TINTUK KEPENTINGAN AKAI}EMIS
Sebagai sivitas akadernika Universitas Kristen Duta \Hacana- sal.A vang bertanda tangan
di barvah ini: Nanra NIM Program studi Fakultas Jenis Karya : Angga Purnal.udha : 61 1 ,s0075 . Arsitekrur
: l'akultas Arsttektur dan Desain . Skripsi
Dibuat di
Pada Tanggal
. Yogyakarta
. i5Janirari202l
derti pengemirangan ilmu pengetahuan, lnenvenuui untuk memberikan kepada
lJniversitas Kristen Duta Wacana FIak Betras Rovalti Noneksklusif {None-erclusite
Rovcil4, Free Right) atas karya ilmiah saya -yaflg berlr-rdul. ..PERAI{CAN G A I\ KUSTOM KT]LT T]RE
I- E I\TER SEBA G,{I WA D AH
INDT]STRI KREATIF BAGI KOMT;NITAS KL]ST0N{ KTTLTLTRE T}I DESA TRTI{AI{GGO, KECAI,TATAIS GAS{PING. KA BT]PATEI{ SLEMAN. DAERAH IS'I'IM EWA YOGYAKA RTA "
heserta perangkat yairg ada (1ika diperlukan)" Denean Flak tsebas Royalti;'Noneksklusil'
rni Unir,ersitas Knsten Duta Wacana berlrak menyimpan, men-ealih mediaiformatkan.
tnengeloia dalam bentuk pangkalan data ldataba..re), merawat dan mempublikasikan
tugas akhir sava selama tetap mencantunikafi nanra kanri sebagai penulislpencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Deniikian pemyataan ini sa--va buat densan sebenanrya.
Yang
Angga Purnayudlral
NrM.61 15.0075
al
c
-a{==
_:l->,;
ooi O,^>-j
a-aJ a! r.A .g {J CJ} 9 t-i .E 31 ,l )l .r,.1 >l L-l '.1 /.1 ()l CJ *l '!l UI ^t )l !l st =;
=i zl -I =1'-lJ,l F] 3l (.'l = -c i.) a z Z- E-rtri-vk
^ia
ir '-, -hea rl .; \,1<rf
'*l
'f
lv
\tz
_a-lY--z
l :^1 g.' ,: IrY-Qz<
ZZi
--d.
-
_r<<
<<v
= jra*=;*4
i
.\r,5 ,f*'uc rr ,A "i E.{lU/"= ,- A, - -\a/v-#i -t -rs '1 ^\ *.=
#:$
i
'r', ;#7*k ; .* --l l!. '\ ql**c :-4il \i:d--= -k -rflE.--f
<.r
{
Vd-Frr;< __r -r:l 3 /1 l.) r r+ ri6a :z ..-'-rEA.ij FA,i;.r I t-' -, =, d * z-*'ryd ;E-_>
\ - E 21-l -JJA L \'/L-!?
,-)2.
'/
^,
-v'-
f-1'a
fa-I
'/
v;
--\
<
\ra
z-<Z
4 a--, i-r-l !ri.2"
H ,4, \JV
-! I -v CJ V) C s (J {+ >. bt} U ( i:m H]'i(} l..l !+ 6) >" k :t '--l ^,iol .,I ->l .>l ^! -l -{ =t:-l -)l r<l --cl 'J ,ol;l
<l =l 2l '-l =t,J\ oll -tl UI .t :rl ri il nlHl oo C -o _c E .J a*
L 13 ,>, V, -( LA b b!a
51
I{
H
{
r]
{(
H
{
t-a -Jfi
©UKDW
.l 'Jl -ul I >l .,1
-t
-J)l ,] 'Fl :l .-t .T.l LIvl
.il ret tri :=t <I ao ar) F-iJ a u)l-i
2l J-i
'i -J)1 .l at el :l.il 3l \,I -t!!t !t Jlq
-21elzi
,-i *=l LI al -l i-]l\
a.t .= tr _c E '(:;
=5
tr.= -o E t) .t C 6 )t i) a i-C'r:
a
.) .c:,
C=
2 -:a .= U C L = aJ) ! n ii-.:
5 .a c.tl = .--:a rIj C iJ i-; a; .I: f fJ,.
**
3 = ,A. ,: si r,* L .fl :-i i+ -_L I 'r J lrr'EUtt ,r-: -C^-:zi: u :) w vr .i i5 ! : cIJ - r.L = i; .= - i' ! 1.a'*l'1 J-l=
L=
tr a ra = .) L;
c -I: as $ L C l"} L fr \c F af; = C tr O tr !v
:ae
t& aa 7"=
it-1{.
{
d
Z. i ;)l I 'I*t
.., nl !I -l rJl -=t \l lrl
zl
.-l Ll 3l >l'rl
^l :{ 3l r;l \J1 l :o -l rl Ll I <{ii
2l I .ul -! alrl ,-| >l ',J =I i.0 CI -l t, .1 LI AI -l t{
ffi
{
$
{
3
d
F
nr
d*
©UKDW
.1
:
Z
'5 t:-J .C C i/: K'F ,-'l, ,J F 5€
,.o A. t:^ n .a a) .o bo C :5 rt = -C= !;
=*-\
E i: L E3
ft i]: C ., 3'= G-: .=-a,) (i--tr=
r*
co.= (j) 55 :f, * t!,*=
L.-:!.t '1fz
? f ,=* -:d L t1) C 5 L t) -o ao";
.!: L (lJ' ds
I '!) -c E-Z
4--/
-:4 EEJ .:ty
't
rf
iz
I-a<
Z.Z\J
Z<
l-4i-A4<l 1=v '.,€l-I ab .d 'rd v rh r.l n **vm\r4
td
'-;
;J-i.J.
*t7J; I D E E ! E d I- # :f, ir, r :-sv r--{a Ht .r- il ft'_:k Er r__ Eltr \E KF. E; 'rt "i '2, EP4 Y'- l& i-tila=c
=v
't=
2Z/r
<ty
va
Z=
<lv
r\z2
rcz
2. --i "(f 3tl ti .G L a 3 L s tt si J fi ;>)r
Es
'*
= ! I In
©UKDW
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan rahmatNya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Perancangan Kustom Kulture Center Sebagai Wadah Industri Kreatif Bagi Komunitas Kustom Kulture di Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta” sebagai syarat menyelesaikan Program Sarjana (S1) di Fakultas Arsitektur dan Desain, Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Duta Wacana.
Laporan tugas akhir ini berisi hasil tahap programming serta tahap studio. Hasil pada tahap programming berupa grafis yang berfungsi sebagai pedoman untuk masuk ke tahap studio. Kemudian, hasil dari tahap studio berupa poster yang berisi permasalahan dan konsep, gambar kerja, gambar 3D dan video.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang selama ini telah memberi dukungan dalam bentuk doa, bimbingan, materi dan bantuan dari awal hingga akhir proses pengerjaan tugas akhir. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat, mujizat dan tuntunan dalam menyelesaikan tugas akhir,
2. Keluarga terkhusus kedua orangtua yang selalu memberikan dukungan doa dan moral.
3. Dr.-Ing. Gregorius Sri Wuryanto W. P. U, M.Arch. dan Christian Nindyaputra Octarino, S.T., M.Sc selaku dosen pembimbing yang
membimbing dan mendukung selama proses pengerjaan tugas akhir,
4. Dr. -Ing. Ir.. Winarna, M.A. dan Adimas Kristiadi, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji,
5. Christian Nindyaputra Octarino, S.T., M.Sc. selaku Koordinator Tugas Akhir,
7. Bapak/Ibu dosen UKDW yang telah berdedikasi mengajar, membimbing, dan berbagi ilmu serta pengalaman kepada penulis,
8. Putu Wahyu A.G.D, Egoneos Yaliwakalu, Ersan Kakapore, Joannie Sharon, Darumurti Krisna, Desmon Bayu Sentosa, Jourdan
Aritonang yang telah memberi dukungan selama proses pengerjaan tugas akhir,
9. Rekan-rekan arsitektur 2015.
Dalam tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan tugas akhir, sehingga penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya.
Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 15 juni 2021
Penulis
vi
PERANCANGAN KUSTOM KULTURE CENTER SEBAGAI WADAH INDUSTRI KREATIF BAGI KOMUNITAS KUSTOM KULTURE DI DESA TRIHANGGO, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstrak
Kustom dengan “K” adalah sebuah sebutan untuk mereka yang terlibat dalam dunia otomotif, khususnya mereka yang memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengubah sesuatu sehingga berbeda dari aslinya.
Kustom Kulture Center ini di harapkan mampu menjadi wadah bagi para pelaku kustom dan komunitas kustom kulture untuk menunjukan dan menghasilkan sebuah karya yang akan di dukung oleh regulasi pemerintah yang dilihat dapat menghasilkan produk yang membuktikan eksistensi kustom kulture Indonesia di panggung internasional.
Kustom Kulture Center akan di wujudkan sebagai bengkel, galeri, fasilitas pendukung lainnya dan ruang publik yang dapat di akses oleh orang umum agar nantinya Kustom Kulture Center ini meningkatkan pandangan masyarakat terhadap kustom kulture yang dapat menjadi wadah kreatifitas dan edukasi bagi para pelaku dan orang umum.
Pendekatan desain dengan kustom kulture digunakan sebagai acuan desain dengan mengambil gaya dari setiap aliran kustom yang ada sebagai pembentuk identitas dari kustom kulture center itu sendiri. Pendekatan bangunan akustika digunakan sebagai salah satu usaha
penyeimbang antara aktivitas di sekitar lokasi dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.
vii
THE KUSTOM KULTURE CENTER AS A CREATIVE INDUSTRY FOR THE KUSTOM CULTURE COMMUNITY IN TRIHANGGO VILLAGE, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA SPECIAL REGION
Abstract
Custom with "K" is a term for those involved in the automotive world, especially those who have creativity and innovation in changing something so that it is different from the original.
It is hoped that the Kustom Kulture Center will become a forum for custom actors and the Kustom Kulture community to show and produce a work that will be supported by government regulations which are seen as producing products that prove the existence of Indonesian Kustom Kulture on the international stage.
The Kustom Kulture Center will be realized as a workshop, gallery, other supporting facilities and public spaces that can be accessed by the general public so that later the Kustom Kulture Center will increase the public's view of Kustom Kulture which can be a forum for creativity and education for people who liked and the general public.
The Kustom Kulture design approach is used as a design reference by taking the styles from each existing custom flow as forming the identity of the Kustom Kulture Center itself. The acoustic building approach is used as a balancing effort between activities around the site and environmental conditions around it.
Keywords: Kustom Kulture, Creative Industry, Building Acoustics
Daftar Isi
Pendahuluan
Halaman Judul... i
Lembar Persetujuan... ii
Lembar Pengesahan... iii
Pernyataan Keaslian... iv Kata Pengantar... v Abstrak... vi Abstract... vii Da ar Isi... viii
Bab 1: Pendahuluan
Kerangka Berfikir... 1 Ar Judul... 2 Latar Belakang... 2 Latar Belakang... 3 Fenomena... 3 Fenomena... 4 Pendekatan Permasalahan... 5 Metode... 5 Rumusan Masalah... 5Bab 2: Tinjauan Pustaka
Studi Literatur... 6Studi Preseden... 9
Kesimpulan Preseden... 12
Bab 3: Analisis
Kriteria Pemilihan SIte... 13Profil Site... 14
Konteks Site Terpilih... 16
Analisis Latar Belakang... 18
Analisis Tinjauan Pustaka (Literatur). 18 Analisis Tinjauan Pustaka (Preseden) 20
Bab 4: Program Ruang
Pelaku... 22Pola Ak fitas... 22
Bubble Diagram... 23
Besaran Ruang... 25
Bab 5: Konsep
Penataan Masa Bangunan... 26Grafik Besaran Ruang... 27
Gubahan Massa... 27
Proses Penataan Massa... 28
Konsep Arsitektural... 29
Konsep Vegetasi... 30
Strategi Penghawaan... 31
Ide Kustom Kulture & Material... 31
Modular... 32
Konsep Penataan Modular... 34
Daftar Pustaka
Da ar Pustaka... 35Lampiran
Lembar Konsultasi Konsep Lembar Kerja Poster©UKDW
Kerangka Berpikir
LATAR
BELAKANG
Kustom Kulture
Perkembangan di Indonesia dan Yogyakarta
Dukungan pemerintah
FENOMENA
Acara Kustom Kulture di Yogyakarta
Perkembangan Kustom Kulture KOPDAR
Kustom
PENDEKATAN
PERMASALAHAN
PENDEKATA
IDE - IDE SOLU
Ÿ
Fenomena Kustom Kulture Industri Kreatif
Kegiatan KOPDAR Kegiatan Kustom
Melihat dari fenomena dan permasalahan
Acara yang sudah ada me contoh perancangan Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
KONSEP
STRATEGI
DESAIN
• ZONASI Ÿ LANSKAP Ÿ UTILITAS Ÿ FISIKPROGRAM
ANALISIS
TINJAUAN
PUSTAKA
METODE
Pengumpulan DataRUANG
ANALISIS SITE
• Kreteria Pemilihan SIteANALISIS
Latar Belakang Tinjauan Pustaka (teoritis) Tinjauan Pustaka (preseden) Ÿ ŸPREMIER
Wawancara Observasi DokumentasiSKUNDER
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Tahun 2015 – 2035
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Sleman Tahun 2010 – 2029 Kecamatan Gamping Dalam Angka 2017 L i t e r a t u r b u k u , jurnal, dan internet
PELAKU
AKTIFITAS
ACARA
STUDI
LITERATUR
TEORITIS • Kustom kulture • Center • Kreatif • Industri kreatif Arsitektur • ModularSTUDI
PRESEDEN
Museum Angkut Malang P e r t e r s e n A u t o m o ti f Museum N a ti o n a l G r a n d Theater Of China Ÿ Ÿ Ÿ ŸProfil Site Terpilih K o n t e k s S i t e Terpilih Ÿ Ÿ • Pengunjung Ÿ • Pengurus Ÿ • Komunitas Ÿ Ÿ
POLA
AKTIFITAS
HUBUNGAN
RUANG DAN
BUBBLE
DIAGRAM
Ÿ Ÿ Ÿ Akustika bangunan Ÿ Ÿ S t r a t e g i p e n g h a w a a n ruanganBESARAN
RUANG
01
N
SI
njadiKUSTOM KULTURE CENTER
SEBAGAI WADAH INDUSTRI
KREATIF BAGI KOMUNITAS
KUSTOM KULTURE
Bab 1
Pendahuluan
LATAR
BELAKANG
FENOMENA
PENDEKATAN
PERMASALAHAN
PENDEKATAN
SOLUSI
RUMUSAN
MASALAH
METODE
©UKDW
Latar Belakang
Pendahuluan
Arti Judul
KUSTOM KULTURE
Kustom Kulture adalah subkultur yang mulanya berkembang di California Selatan, Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Pelaku kustom pada saat itu adalah anak muda yang sedang mencari jati diri dan pekerja yang jenuh karena peperangan. Kegemaran menjadi sesuatu yang berbeda dari yang lain, melalui bahasa, adat istiadat, dan keseniannya sendiri.
Kustom dengan “K” adalah sebuah sebutan untuk mereka yang terlibat dalam dunia otomotif, khususnya mereka yang memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengubah sesuatu sehingga berbeda dari aslinya.
KUSTOM KULTURE
F e n o m e n a ya n g d i g u n a ka n u nt u k
Pertumbuhan Kustom Kulture di Indonesia
menggambarkan karya seni, kendaraan, gaya rambut, dan mode dari mereka yang menyetir, memodifikasi dan membangun mobil dan sepeda motor di mulai tahun 1950-an sampai sekarang
CENTER
Semakin banyaknya komunitas otomotif, kustom kulture mulai berkembang pesat di Indonesia pada akhir 1980-an sampai awal 1990- an. Sebuah budaya yang banyak diikuti pada akhirnya memunculkan kelompok beranggotakan orang-orang sepemikiran, yang disebut komunitas.
Menurut Yusuf Abdul Jamil, selaku pelaku dan pengrajin kustom kulture yang biasa disebut "builder" dari Lawless, gerakan budaya kustom kultute semakin terasa pada awal tahun 2000-an.
1970
Cover majalah Aktuil Alm. Gito Rollies posing gracefully on a 7 0 ' s s t y l e Yamaha XS650 chopper 1988 1988 1993 B l i n d E a g l e (Jakarta) 1982 P e m u d i s (Surabaya) S u a t u p u s a t s e p e r ti y a n g s u d a h B i k e r s MMC Outsiders
masyarakat kenal pada umumnya B r o t h e r h o o d N a ti o n z
MC (Bandung) (Bandung)
INDUSTRI KREATIF
Secara khusus pengembangan industri kreatif di Indonesia dituangkan dalam bentuk Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 6 Tahun 2009 tentang P e n g e m b a n g a n E ko n o m i K r e a ti f. K e b i j a k a n i n i d i t u j u k a n u n t u k mengembangkan perekonomian rakyat ya n g b e r t u m p u p a d a k r e a ti v i t a s , keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan b e r p e n ga r u h p a d a ke s e j a h te ra a n masyarakat Indonesia.
Bengkel kustom di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat aktif
Retro Classic Cycles
Jl. Melati Wetan No.4, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225INTEGRASI
WADAH
Komunitas
K
ustom Kultur
e
Pemerintah
Terdapat 50 komunitas yang berada di kota dan 15 komunitas tersebar di kecamatan Yogyakartadengan beranggotakan rata – rata 15 – 30 orang. Komunitas kustom kulture muncul berdasarkan tempat biasanya berkumpul berupa bengkel kustom. Ada 2 bengkel kustom di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat aktif, baik dalam bisnis maupun kegiatannya. Berikut titik lokasinya.
PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF DAN PENDAPATAN
02
Auto 66 Production
Jl. Imogiri Tim. No.9, Grujongan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191KE
SIM
PU
LA
N
©UKDW
Fenomena
ACARA YANG DI SELENGGARAKAN DI YOGYAKARTA:
•
KUSTOMFEST
Kustomfest adalah sebuah festival kustom kulture yang berkolaborasi dengan pertunjukan dari berbagai jenis karya kustom Indonesia.
Pendahuluan
Latar Belakang
PERKEMBANGAN KUSTOM KUTURE JUGA MENGACU PADA:
Perayaan kustom kulture tahunan Indoenesia Komunitas Kustom Kulture Industri kustom global Karya kustom terbaik Komunitas Kustom Kulture M e m b u t u h ka n ca ra untuk memperkenalkan diri, berkomunikasi, m e n u n j u k k a n h a s i l kreativitas A c a r a pameran atau k u m p u l - kumpul dalam
skala besar •
HOT ROD WEEKEND PARTY
Hotrod Weekend Party yang menampilkan berbagai jenis mobil hotrod
DUKUNGAN PEMERINTAH
dan motor klasik pabrikan Amerika dengan mengusung nuansa Rockabilly. (Rockabilly sebuah subkultur yang khas suasana klasik Amerika). Acara hotrod terbesar dan pertama di Indonesia ini didukung oleh komunitas mobil hotrod Yogyakarta yang bernama Hotrodiningrat.Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) m e n d u k u n g K u s t o m f e s t Indonesian Attack 2017 Kustomfest Indonesian Attack 2017 tampil di panggung dunia pada acara 26 tahun Yokohama Hot Rod Custom Show yang digelar di Pacifico, Yokohama Jepang. D u k u n ga n d a r i pemerintah yang di mana kustom k u l t u r e s u d a h diakui negara Bukti eksistensi kustom kulture Indonesia dalam s k a l a internasional Tempat berkumpulnya para builders, hotroders dan pelaku kustom kulture Di ikuti oleh beberap pulau di Indonesia Juga di hadiri oleh Negara lain Menjadi acara terbesar di Indonesia dan besar di Dunia
•
DISTINGUISHED GENTLEMAN'S RIDE (DGR)
Sebagai acara tahunan dan merupakan acara yang digelar
serentak di seluruh dunia. Indonesia merupakan satu dari 50 negara yang mengikuti DGR dan tercatat sebagai salah satu negara yang mempunyai peserta terbanyak. Tercatat 500 peserta dengan berbagai macam merek dan jenis motor mengikuti DGR Yogyakarta tahun 2017.
B a p a k J o k o W i d o d o
memberikan regulasi untuk p e r k e m b a n g a n K u s t o m Kulture di Indonesia
STUDI KASUS
Social Movement B e r t u j u a n mengumpulk an donasi dan m e l a k u k a n charity Menghubungkan k o m u n i t a s a t a u p u n k l u b y a n g m e n g a b a i k a n n a m a k l u b , komunitas, grup Kegiatan non- p ro fi t, u ntu k d o n a s i d a n c h a r i t y b a g i y a n g membutuhkan Komunitas Kustom KultureMembutuhkan Ruang Industri Kreatif, Edukasi
03
Pendahuluan
Fenomena
KOPDAR
KOPDAR
Pecinta & pelaku Kustom Kulture
Komunitas yang aktif Saling mengenal
satu sama lain
Agar budaya Kustom Kulture tidak hilang
seiring zaman
PERKEMBANGAN KUSTOM KULTURE MEMBENTUK SUBKULTURE
Timbul masalah
KOMUNITAS PENGGUNA JALAN LAINNYA
Perkembangan Kustom Kulture
Mereka yang hidup dan menghidupi Kustom Kulture Membentuk subkulture Produk - produk baru
Tidak ada tempat berkumpul
Kegiatan komunitas, bentrok antar komunitas
Salah satu fenomena subkulture yang terjadi di
Yogyakarta adalah cara para pelaku kustom kulture mengkobinasikan style pakaian mereka yang kerap di contoh oleh anak muda jaman sekarang walaupun mereka bukan lah para pelaku kustom kulture.
KOPDAR
STYLE
Penggunaan bahu maupun badan jalan, fasilitas publik
KUSTOM
Dampak bagi pengguna jalan
lainnya
Style pelaku Kustom Kulture
KUSTOM ART
Lifestyle DIGUNAKAN?
DI JALAN LEGALMenjadi style bagi mereka pelaku kustom kulture
Membangun mobil dan motor sesuai
jati diri mereka
Sudah tidak lagi sama dengan ketentuan l e g a l / l a y a k kendaraan
Kustom Art dengan medium mobil dan
motor
KUSTOM
Medium lain (Barang bekas, diecast, DLL),
Industri kreatif
Timbul masalah
Builder mengkustom kendaraan tanpa edukasi legalitas kendaraan yang dapat di gunakan di jalan
P e r l e n g k a p a n berkendara
M e m b a h a y a k a n penggunan jalan lainnya dan pengendaraannya sendiri
Legalitas yang sudah di berikan (UU LLAJ No. 2 Tahun 2009, bengkel yang memiliki IUP
Edukasi bagi pelaku dan pengguna jalan lainnya
atau SIUP dan NPWP yang r
Kegiatan Kustom dengan medium mobil dan motor
Medium lain (pesawat, diecast,
sepeda, DLL)
s u d a h te a k re d i ta s i o l e h S A M S A T y a n g d a p a t melegalkan kendaraan kustom
04
05
Pendekatan Solusi
PERANCANGAN KUSTOM KULTURE CENTER
Pendahuluan
Pendekatan Permasalahan
EDUKASI DAN LEGALITAS KEGIATAN KUSTOM BAGI PELAKU DAN PEMINAT
Dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah pertama kali dunia kustom mendapat dukungan dari pemerintah yang di mana kustom kulture sudah diakui negara. Perkembangan Kustom Kulture juga telah membuktikan eksistensi kustom kulture Indonesia dalam skala internasional yang dimana dapat membuat sebuah
industri kreatif. Dukungan lain di berikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dimana pemerintah akan memberi
regulasi yang memberikan dukungan dan wadah bagi perkembangan kustom kulture bahwa membangun sebuah produk kustom kulture harus di berikan injeksi perhatian.
Kegiatan Kustom
MENGHILANGKAN
Kelengkapan berkendara
EDUKASI Tempat untuk
edukasi dan legalitas kendaraan kustom
Menjadi style bagi mereka pelaku kustom kulture
WADAH INDUSTRI KREATIF
Kustom Kulture Center Mampu menjadi wadah Menampung karya -karya Kustom Kulture Menjadi Industri kreatif
Edukasi bagi pelaku dan peminat Kegiatan Kustom
MENJADI CONTOH PERANCANGAN
Karya - karya
K e
Dukungan Pemerintah
WADAH
ustom Kultur Pasar dalam negeri maupun
luar negrri Perkembangan Kustom Kulture Menjadi Industri Global Menjadi Terbesar di Indonesia dan besar di Dunia
Menjadi Memberikan Mempersatu
PEMBENTUK IDENTITAS DARI PRINSIP KUSTOM KULTURE
Social kegiatan kankomunitas Movement positif Prinsip Do It Yourself Karya - karya Kustom Kulture Galeri Workshop / Bengkel Gedung serbaguna Galeri outdoor (show off)
Ruang publik Cafe
Kustom Kulture Center IDENTITAS Wadah memperkenalkan diri, berkomunikasi Berinteraksi Premier • Wawancara Ÿ Observasi Ÿ Dokumentasi Skunder
• Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Tahun 2015 – 2035
RUMUSAN MASALAH
AKUSTIKA BANGUNAN
Suara yang di hasilkan dari kegiatan yang ada di dalam site mampu di reduksi
Bagaimana merancang sebuah wadah
KUSTOM KULTURE & STRATEGI
PENGHAWAAN
Bangunan yang akan di b a n g u n m a m p u memenuhi kenyamanan yang memiliki indentitas dan menjadi
MODULAR
industri kreatif untuk komunitas kustom kulture sebagai sarana menampilkan karya anak bangsa yang menjadi wadah edukasi bagi peminat dan pelaku.
Pembentuk identitas dari
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Sleman Tahun 2010 – 2029 Kecamatan Gamping Dalam Angka 2017
Literatur buku, jurnal, dan internet Ÿ
Kustom Kulture itu sendiri dan menerapkan sistem modular yang di aplikasikan dari konsep DIY
PENDEKATAN STUDI
Menggunakan pendekatan Kustom Kulturu,
Modular Akustika Bangunan, Strategi
Penghawaan PENGUMPULAN DATA Ÿ
05
ŸME
TO
DE
©UKDW
Bab 5
Konsep
Lanskap
Fisik
Konsep
Zonasi
KONSEP PENATAAN MASA BANGUNAN
KONFIGURASI MASSA
KEBISINGAN KONFIGURASI MASSA
Massa di susun dengan menggunakan konfigurasi massa dengan denah U untuk memaksimalkan penggunaan lahan tersedia, hal ini juga bertujuan untuk mebalikkan kebisingan dari jalan maupun dari aktifitas yang ada nantinya, terkait di bagian seluruh site terdapat pemukiman penduduk.
BENGKEL MOBIL & MOTOR GEDUNG SERBAGUNA GALERI INDOOR CAFE/
FOODCOURT OUTDOORGALERI
PARKIR
KANTOR
STORE
Massa dengan denah U
WORKSHOP
Pola ini juga dubuat melihat dari Studi Preseden (NATIONAL GRAND THEATER OF
CHINA) yang dimana membentuk konfigurasi massa yang dapat mereduksi
kebisingan. BENGKEL MOBIL & MOTOR GEDUNG SERBAGUNA GALERI INDOOR CAFE/
FOODCOURT OUTDOORGALERI
PARKIR
KANTORSTORE
PENATAAN MASSA BANGUNAN
Pola penataan massa bangunan melihat dari aktifitas yang nantinya akan terjadi dimana dapat memudahkan masyarakat umum untuk menjangkau fasilitas yang ada.
Bengkel Mobil dan Motor di letakan bagian utara site agar polusi yang di hasilkan
tidak berpengaruh ke aktifitas lainnya
WORKSHOP
• Galeri • Gedung
Serbaguna
• Parkir • Galeri Indoor
• Gedung Serbaguna • Workshop • Food Court • Cafe • Store • Workshop • Galeri • Parkir • Ruang Publik • Galeri Outdoor Ÿ Cafe / Food Court Ÿ Store PUBLIK 3 2 4 1 • Ruang Publik • Panggung • Kantor U
26
SOSIAL LINGKUNGAN EKONOMI SEMI PUBLIK SERVICE
Konsep
Zonasi
GRAFIK BESARAN RUANG DAN GUBAHAN MASSA
STORE
FOOD COURT
m
2 2500R
2000 1500 1000 500 0KETERANGAN:
WORKSHOP STORE CAFÉ KANTOR FOOD COURT GALERI INDOOR GALERI OUTDOOR BENGKEL GEDUNG SERBAGUNA GEDUNG PARKIR27
CAFÉ
KANTOR
WORKSHOP
GALERI INDOO
GALERI OUTDOOR
BENGKEL MOBIL & MOTOR
GEDUNG SERBAGUNA
GEDUNG SERBAGUNA
Konsep
Zonasi
PROSES PENATAAN MASSA
BENGKEL MOBIL & MOTOR BENGKEL MOBIL & MOTOR GEDUNG SERBAGUNA GALERI INDOOR GEDUNG SERBAGUNA GALERI INDOOR CAFE/
FOODCOURT OUTDOORGALERI
CAFE/
FOODCOURT OUTDOORGALERI KANTOR
PARKIR
KANTOR STORE
PARKIR
STORE WORKSHOP
WORKSHOP
SITE TERPILIH GARIS SEMPADAN DAN AKUSTIKA BANGUNAN
Pada site terpilih memiliki peraturan garis sempadan jalan dari pinggir jalan 20m. Terkait akustika bangunan site di rancang untuk di kelilingi vegetasi agar dapar mereduksi kebisingan dari dalam bangunan
PENATAAN MASSA
Penataan massa yang sudah terbentuk kemudian di terapkan di dalam site dengan besaran ruang yang sudah ada.
FASILITAS PUBLIK
Menempatkan fasilitas publik yang dapat memudahkan masyarakat umum untuk menjangkau fasilitas yang ada sehingga memudahkan orientasi dari pengunjung maupun pelaku dalam melakukan kegiatan.
Site terpilih merupakan lahan kosong yang di
sekitarnya terdapat area pemukiman penduduk, pertokoan, pabrik, dan penginapan.
MEMBENTUK ORIENTASI
Site terpilih di beri grid sesuai besaran ruang untuk membentuk orientasi massa bangunan sehingga mendapatkan luasan yang sesuai dan membentuk sirkulasi.
MASSA BANGUNAN
Pola grid yang sudah tebentuk di sesuaikan dengan besaran ruang sehingga membentuk massa bangunan ya n g l a i n nya . Pe l e ta ka n m a s s a b a n g u n a n j u ga menggunakan konfigurasi massa akustika bangunan (U).
SIRKULASI
Massa bangunan lainnya yang sudah terbentuk, membentuk sirkulasi, yang menghubungkan antara fasilitas lain.
RUANG HIJAU
Area hijau terbentuk dari penyesuaian pada site terpilih dan juga dengan akustika bangunan
28
Konsep
Lanskap
VegetasiKONSEP ARSITEKTURAL
A
. AKUSTIKA BANGUNAN EKSTERIOR
BAKU TINGKATAN KEBISINGAN
STRATEGI
Dari analisis yang sudah di lakukan site di peruntukan Perdagangan dan Jasa dan juga Rekreasi yang memiliki baku tingkatan kebisingan 70 DB.
JARAK DAN VEGETASI
JARAK Pohon, tanaman tinggi, perdu/ semak Membentuk massa Jarak tanaman rapat < 3 m
Tanjung Cemara Kersen Teh-Tehan
Pangkas
Kembang sepatu
Dari data di atas dan hasil studi, peletakan v e g e t a s i m e m b e n t u k m a s s a d a p a t mereduksi hingga 18.67 dB Mereduksi 0.8 dB Mereduksi 0.8 dB Mereduksi 0.2 dB
KONFIGURASI MASSA
D a r i a n a l i s i s y a n g s u d a h d i l a k u k a n perancangan nantinya m e n g g u n a k a n konfigurasi massa U, h a r a p a n n y a d a p a t mereduksi kebisingan yang terjadi di dalam site.5 m 5 m
Dari analisis yang sudah di lakukan jarak dari batas site hingga bangunan yang akan di rancang 10 m. dari data di atas kebisingan dapat di reduksi oleh daun jarang sebanyak 3% dan oleh pagar dan daun rapat sebanyak 8%. Total kebisingan dapat di reduksi dengan jarak adalah 11% - 15%. Kebisingan kendaraan normal nya 77-80 dB. menjadi percontohan tingkat kebisingan F1 adalah 120 dB.
Massa dengan denah U
29
5 m 90cm©UKDW
Konsep
Lanskap
KONSEP VEGETASI
REDUKSI KEBISINGAN
VEGETASI EKSISTING
Peletakan vegetasi di bagian selatan site di berikan dengan mempertimbangkan adanya pabrik dan pemukiman sehingga di berikan vegetasi dengan membentuk massa yang cukup lebat
Tanjung
Cemara
Peletakan vegetasi di bagian utara site di berikan dengan mempertimbangkan kebisingan yang tersebar kebagian utara site, vegetasi dengan mebentuk massa yang cukup
Kersen
Teh-Tehan Pangkas
Peletakan vegetasi di bagian barat site di berikan dengan mempertimbangkan adanya pemukiman penduduk yang dimana diberikan vegetasi dengan membentuk massa yang cukup
Nangka
Kembang sepatu
Kemampuan tanaman dapat mereduksi kebisingan di pengaruhi oleh ketebalan dan kerapatan daun
Peletakan vegetasi di bagian timut site di berikan dengan mempertimbangkan konfigurasi massa yang sudah terbentuk yang membalikan kebisingan yang harapannya tetap dapat di reduksi oleh massa vegetasi yang ada
Sukun
30
U©UKDW
Konsep
Fisik
A
. STRATEGI PENGHAWAAN
High Volume / Low Speed (HVLS)
B
. IDE KUSTOM KULTURE DAN MATERIAL
Dari hasil analisi, prinsip dari style Kustom Kulture dapat di terapkan sebagai ide arsitektural dengan mengambil prinsip styel
Material yang ringan dan praktis
Membuang komponen
Fleksibel Kontras
itu di bangun
Volume udara Mendistribusikan
udara dalam jumlah yang besar
APLIKASI PRINSIP KUSTOM KULTURE
Memangkas agar ringan,praktis,dan menekan biaya operasionalKecepatan rendah Mengurangi kelembaban,
k o n d e n s a s i , g a s y a n g berbahaya, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Fungsi dan fleksibel
Kegiatan edukasi dan interaksi didalam ruangan workshop, galeri, gedung serbaguna yang dibutuhkan harus memiliki kualitas udara yang baik dan mampu mengurangi polusi di ruang tersebut karena sumber polusi dari dalam ruang adalah polusi udara yang di hasilkan oleh kendaraan
SCRAMBLER TRACKER
BOBBER CAFE RACER HOT ROD
CHOPPER
Ramping, kontras Jenis HVLS
Exhaust Fan (Cyclone)
Berfungsi untuk menghisap udara dengan kecepatan tinggi sebagai sirkulator udara, sekaligus menyerap
bau dan racun.
+
MATERIAL
ATAP & STRUKTUR DINDING LANTAI
HVLS CYCLONE
COR Struktur Baja Genteng Metal
Pasir Plester Dinding Kontainer
31
Kaca Parket©UKDW
BAJA IWF
Konsep
0,40 0,010,20
Fisik
C
. MODULAR
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING POTONGAN
0,30
Prinsip Do It Yourself
MODUL DASAR
Modular Fleksibel Komponen
0,15
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN POTONGAN
0,5
PENGULANGAN ESTETIS FLEKSIBEL MODULAR
MODUL 1
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING
DIHUBUNGKAN DENGAN MUR/BAUT (18mm) MODUL 2 PEMASANGAN AWAL DIHUBUNGKAN DENGAN DI LAS/MENGGUNAKAN JOINT
STRUKTUR BAJA IWF
Struktur Baja IWF dipilih karena proses penyusunan yang lebih mudah dan murah
MODUL BAJA IWF
Satu modul berukuran 2x4,5m
MODULAR BAJA IWF
Modul dapat d susun secara fleksibel yang nanti nya dapat memenuhi kebutuhan ruang
32
0,20 0,10 2,0 0,8 0,35 0,06 0,60 0,55 0,42 4,50 0,10©UKDW
Konsep
Fisik
KONTAINER
KONTAINER K o n t a i n e r d i p i l i h k a r e n a d a p a t d i k u s t o m i s a s i , d a n terjangkau 1 KONTAINER M o d u l k o n t a i n e r m e m i l i k i b e b e ra p a ukuran, salah satunya m e m i l i k i u k u r a n 6x2,3mKUSTOMISASI
Modul kontainer dapat d i k u s t o m s e s u a i kebutuhan ruang yang di butuhkan
FLEKSIBEL
Modul lebih efisien untuk di susun secara v e r ti k a l m a u p u n horizontal
MODUL M1
RIGGING
MODUL M1
0,15TAMPAK DEPAN TAMPAK ATAS
2,1
TAMPAK DEPAN TAMPAK ATAS POTONGAN
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING
5,76
STRUKTUR RIGGING
Struktur Rigging dipilih karena ringkas, dapat
dipindahkan secara
cepat, dan mudah di susun dan di simpan
1 MODUL KONTAINER
M o d u l m e m i l i k i beberapa ukuran, salah s a t u n y a b e r u k u ra n 40x40cm dengan tinggi dari 1-4m
MUDAH DI SUSUN
Modul Rigging sangat mudah untuk di susun. u n t u k k e ti n g g i a n t e r t e n t u ti d a k memerlukasi ponndasi penguat
FLEKSIBEL
Modul sangat fleksibel untuk di susun dengan ke b u t u h a n y a n g d i perlukan
0,02
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING
MATERIAL PENDUKUNG MODULAR
PAPAN SERAT
Material papan serat dapat digunakan sebagai m a t e r i a l p e n y e r a p kebisingan di modul jika di butuhkan 0,14 0,13 PALLET M a t e a l l e t 5,76 r i a l p memili ki ha ga yangr t e r j a n g ka u , ko ko h u n t u k m e n a h a n tumpukan yang berat
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING POTONGAN
33
2,5 0,13 0,8 0,08 0.01 0,04 5,96 2,18 2,3 2,33 5,76 0,10 0,40 0,40 0,50 0,40 0,10 0.15©UKDW
Konsep
Fisik
KONSEP PELETAKAN MODULAR
MODUL
APLIKASI DESAIN
PELETAKAN
Area ini digunakan sebagai tempat penyimpanan modul dan juga dapat digunakan sebagai ruang publik/komunitas
STRUKTUR BAJA IWF
Terkait peletakan modulnantinya akan di rancang beberapa titik pondasi untuk memperkuat modul saat nantinya di susun
KONTAINER
STRUKTUR RIGGING
Dapat di gunakan untuk kebutuhan kustom ruang
Seperti struktur Baja IWF dan Kontainer nantinya di susun dengan Truck Katrol
STRUKTUR RIGGING
BAJA IWF
Di gunakan sebagai stand yang lebih membutuhkan ruang
U n t u k p e l e t a k a n d a n penyusunan Struktur Rigging lebih mudah, karena hanya membutuhkan Takel/Chain Block/Katrol
KONTAINER
Di gunakan sebagai lingkup area modular
dan dapat di gunakan untuk stand
34
U