PERMODELAN ‘UTAUT’ PADA UMKM HANDYCRAFT
BINAAN BANK JATENG
Rosyati Saifudin
Dyah Nirmala Arum Janie
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) Email: [email protected] ; telp.085799897337
Abstrak
Dengan adanya permasalahan pemanfaatan sistem informasi akuntansi dalam UMKM handicraft binaan Bank Jateng, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pemanfaatan teknologi/sistem informasi dengan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) (Venkatesh, Morris, Davis, & Davis, 2003) dalam ruang lingkup UMKM handicraft binaan Bank Jateng. Beberapa penelitian terdahulu pernah dilakukan dengan menggunakan model UTAUT (Handayani, 2007; Ellyana, Redy, & Hamzah, 2009; Jati & Laksito, 2012), akan tetapi sifatnya parsial dan belum menyentuh UMKM yang sebetulnya justru harus banyak dibantu.
Penelitian dilaksanakan di UMKM Handicraft Binaan Bank Jateng di kota Semarang, dengan responden yaitu pemilik, manajer dan karyawan bagian akuntansi atau teknologi/sistem informasi (jika ada) dari UMKM tersebut. Adapun metode pengumpulan data/penyebaran kuesioner menggunakan convenience sampling. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dan regresi dimoderasi, disesuaikan dengan hipotesis masing-masing, setelah sebelumnya dilakukan pengujian terhadap kualitas data dan asumsi klasik.
Hasil penelitian tentang Pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat; Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat dan lebih khusus lagi masih pada tahap awal pengalamannya; Pengaruh faktor sosial terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang lebih tua akan lebih kuat, khususnya yang masih pada tahap awal pengalamannya; Pengaruh kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengamalan, sedemikian rupa sehingga pengaruh pekerja yang lebih tua lebih kuat, lebih khusus lagi dengan pengalaman lebih banyak; Kemanjuran diri dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi; Kecemasan dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Sedangkan, Kondisi yang memfasilitasi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi; Sikap terhadap teknologi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi dan Minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan teknologi/sistem informasi menunjukkan cukup bukti yang cukup.
Kata kunci: Model UTAUT, Minat pemanfataan teknologi/sistem informasi, pemanfaatan teknologi/sistem informasi, UMKM
Pendahuluan
Sistem informasi memiliki peranan penting dalam bidang akuntansi, karena akuntansi sendiri merupakan suatu sistem informasi sebagai mana dinyatakan dalam Statement of
Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board (Handayani,
2007). Dari berbagai penelitian terdahulu mengenai pemanfaatan teknologi/sistem informasi yang dilakukan di Indonesia, baik bagi perusahaan kecil maupun besar, dengan menggunakan
model UTAUT (Venkatesh, Morris, Davis, & Davis, 2003), diperoleh hasil yang berbeda-beda.
Dari berbagai penelitian yang menggunakan model dari Venkatesh, Morris, Davis, & Davis (2003), hanya variabel pengaruh sosial yang memberikan hasil yang tidak konsisten. Kemungkinan besar hal ini juga dipengaruhi oleh jenis industrinya. Dalam penelitian ini tetap akan menggunakan model yang sama, tapi sesuai saran dari penelitian terdahulu, akan ditambahkan variabel intrinsik pengguna (Handayani, 2007; Ellyana, Redy, & Hamzah, 2009; Jati & Laksito, 2012). Berbeda dengan industri biro perjalanan, pemerintah kabupaten atau perusahaan manufaktur yang go publik, UMKM memiliki regulasi terkait dengan teknologi/sistem informasi yang relatif sedikit. Dari hasil wawancara pendahuluan dengan beberapa UMKM di Kota Semarang, Jawa Tengah, khususnya binaan Bank Jateng, diperoleh hasil bahwa pada saat mengajukan pinjaman dari bank, biasanya mereka diminta untuk menyerahkan laporan keuangan dan bukti bahwa mereka sudah memiliki sistem informasi akuntansi yang memadai. Tapi dalam kenyataannya, bahwa meskipun mereka sudah memiliki sistem informasi akuntansi, tapi masih banyak yang melakukan manipulasi terhadap informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Masih terdapat keengganan untuk memperbaiki sistem informasi agar bisa memberikan hasil berupa informasi yang bisa diandalkan.
Dengan menggunakan informasi berupa laporan keuangan hasil manipulasian, banyak UMKM yang mengajukan pinjaman ke pihak perbankan. Seringkali hasilnya juga mengecewakan, pihak perbankan tidak bersedia memberikan pinjaman. Atau bisa saja pihak perbankan menyetujui memberikan pinjaman, akan tetapi seringkali perusahaan mengalami kesulitan mengembalikan, karena memang kemampuan mengembalikan dananya tidak sesuai dengan yang disampaikan dalam laporan keuangan. Sementara ini dari hasil wawancara di atas, bisa disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi/sistem informasi UMKM Handicraft binaan Bank Jateng masih rendah.
Metodologi
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: (1) Minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi; dan (2) Pemanfaatan teknologi/sistem informasi. Sementara itu variabel independen dalam penelitian ini adalah (1) Ekspektasi kinerja; (2) Ekspektasi usaha; (3) Sikap terhadap pemanfaatan teknologi; (4) Faktor sosial; (5) Kondisi yang memfasilitasi; (6) Kemanjuran diri dalam hal komputer; dan (7) Kecemasan dalam hal komputer.
Penelitian dilaksanakan di UMKM Handicraft Binaan Bank Jateng di kota Semarang, dengan responden yaitu pemilik, manajer dan karyawan bagian akuntansi atau teknologi/sistem informasi (jika ada) dari UMKM tersebut. Adapun metode pengumpulan data/penyebaran kuesioner menggunakan convenience sampling. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan permodelan persamaan struktural / structural equation
modeling (SEM), disesuaikan dengan hipotesis masing-masing, setelah sebelumnya
dilakukan pengujian terhadap kualitas data dan asumsi klasik.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian ini, dapat disampaikan pada penjelasan berikut ini: Uji validitas di sini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu kuesioner untuk mengungkapkan suatu konstruk (Ghozali, 2013). Pengukuran validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Indikator Korelasi Pearson Signifikansi Simpulan Minat
Item 1 0,791** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,868** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,805** Signifikan pada level 0,01 Valid
Pemanfaatan
Item 1 0,908** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,910** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,824** Signifikan pada level 0,01 Valid
Ekspektasi Kinerja
Item 1 0,568** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,867** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,880** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,812** Signifikan pada level 0,01 Valid
Ekspektasi Usaha
Item 1 0,826** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,890** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,870** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,864** Signifikan pada level 0,10 Valid
Faktor / Pengaruh Sosial
Item 1 0,810** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,842** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,863** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,894** Signifikan pada level 0,01 Valid
Kondisi-kondisi yang Memfasilitasi
Item 1 0,671** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,771** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,781** Signifikan pada level 0,01 Valid
Indikator Korelasi Pearson Signifikansi Simpulan
Item 4 0,738** Signifikan pada level 0,01 Valid
Kecemasan
Item 1 0,790** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,820** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,834** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,795** Signifikan pada level 0,01 Valid
Kemanjuran Diri
Item 1 0,738** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,792** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,628** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,800** Signifikan pada level 0,01 Valid
Sikap Terhadap Teknologi
Item 1 0,846** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 2 0,805** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 3 0,805** Signifikan pada level 0,01 Valid Item 4 0,831** Signifikan pada level 0,01 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2014
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Alfa Cronbach, di mana menurut Nunnally (Ghozali, 2013) suatu konstruk dikatakan reliabel/handal apabila nilai Alfa Cronbach-nya lebih besar dari 70%. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat berikut ini.
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alfa Cronbach Jumlah item Simpulan
Minat 0,752657 3 Reliabel
Pemanfaatan 0,855315 3 Reliabel
Ekspektasi Kinerja 0,800114 4 Reliabel Ekspektasi Usaha 0,885309 4 Reliabel
Faktor Sosial 0,872088 4 Reliabel
Kondisi Memfasilitasi 0,726741 4 Reliabel
Kecemasan 0,817865 4 Reliabel
Kemanjuran Diri 0,738037 4 Reliabel
Sikap Terhadap Teknologi 0,836481 4 Reliabel
Sumber: Hasil olah data, 2014
Analisis SEM PLS suatu tahapan permodelan yang melibatkan sebelas variabel penelitian, yaitu:
1. Variabel minat dan pemanfaatan sebagai variabel eksogen.
2. Variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, kondisi memfasilitasi, kecemasan, kemanjuran diri, dan sikap terhadap teknologi sebagai variabel endogen. 3. Variabel usia dan pengalaman sebagai variabel pemoderasi.
Ternyata dari hasil pengukuran terhadap model menunjukkan hasil bahwa meskipun tidak secara keseluruhan, masih menunjukkan kelayakan sebagai sebuah model. Dari sepuluh pengujian terhadap model, enam pengujian menyatakan bahwa permodelan ini masih layak untuk digunakan mengukur minat dan pemanfaatan sistem / teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 3 Pengukuran Model
Uji / Parameter Nilai Batasan Simpulan
Average Path Coefficient (APC) 0,132 (p=0,028) P<0,05 Model fit
Average R-squared (ARS) 0,028 (p=0,183) P<0,05 Model kurang fit
Average adjusted R-squared (AARS) -0.094 (p=0.065) P<0,05 Model kurang fit
Average block VIF (AVIF) 1,709 Ideal≤3,3 Model fit
Average full collinearity VIF (AFVIF) 3,802 Ideal≤3,3, diterima ≤5 Model diterima
Tenenhaus GoF (GoF) 0,142 Kecil ≥0,1 Model diterima
Symson’s paradox ratio (SPR) 0,438 Ideal=1, diterima≥0,7 Model tidak fit
R-squared contribution ratio (RSCR) 0,537 Ideal=1, diterima≥0,9 Model tidak fit
Statistical suppression ratio (SSR) 0,938 Diterima jika >0,7 Model fit
Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR) 0,781 Diterima jika >0,7 Model fit Sumber: Hasil olah data, 2014
Berikutnya dari hasil pengujian terhadap model persamaan struktural dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut. Ekspektasi kinerja berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,036 dan tingkat signifikansi 0,331. Ekspektasi usaha berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar 0,310 dan tingkat signifikansi <0,001. Faktor/pengaruh sosial berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,104 dan tingkat signifikansi 0,106.
Kondisi-kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,005 dan tingkat signifikansi 0,476. Kecemasan berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,433 dan tingkat signifikansi <0,001. Kemanjuran diri berpengaruh terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar 0,216 dan tingkat signifikansi 0,005. Sikap terhadap teknologi berpengruah terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar 0,038 dan tingkat signifikansi 0,325. Usia memoderasi pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,055 dan tingkat signifikansi 0,254. Usia memoderasi pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar 0,022 dan tingkat signifikansi 0,393.
Usia memoderasi faktor/pengaruh sosial terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar -0,078 dan tingkat signifikansi 0,174. Pengalaman memoderasi ekspektasi usaha dengan estimasi koefisien sebesar 0,114 dan tingkat signifikansi 0,086. Pengalaman memoderasi faktor/pengaruh sosial terhadap minat dengan estimasi koefisien sebesar 0,033 dengan tingkat signifikansi 0,347. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap pemanfaatan dengan estimasi koefisien sebesar 0,200 dan tingkat signifikansi 0,009. Minat berpengaruh terhadap pemanfaatan dengan estimasi koefisien sebesar 0,279 dan tingkat signifikansi <0,001. Usia memoderasi pengaruh kondisi-kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan dengan estimasi koefisien sebesar 0,028 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,369. Pengalaman memoderasi pengaruh kondisi-kondisi yang memfasilitasi terhadap
pemanfaatan dengan estimasi koefisien sebesar 0,163 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026.
Gambar 2
Hasil Pengujian Model Persamaan Struktural
Ekspektasi Kinerja Ekspektasi Usaha Faktor Sosial Kondisi Memfasilitasi Usia Pengalaman Minat Pemanfaatan Pemanfaatan β =-0.036 P=0.331 β =0.310 P=<0.001 β =-0.104 P=0.106 β =-0.005 P=0.476 Kemanjuran diri Kecemasan Sikap terhadap teknologi β =-0.433 P=<0.001 β =0.216 P=0.005 β =0.038 P=0.325 β =0.200 P=0.009 β =0.279 P=<0.001 β =-0.055 P=0.254 β =0.022 P=0.393 β =-0.078 P=0.174 β =0.028 P=0.369 β =0.114 P=0.086 β =0.033 P=0.347 β =0.163 P=0.026
Sumber: Hasil olah data (2014)
Bahwa pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat, tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan cukup bukti bahwa usia memoderasi pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi. Hal ini dapat dilihat melalui sebaran data pada gambar berikut. Ekspektasi kinerja tidak memiliki pengaruh terhadap minat, seandainya adapun, pengaruh tersebut tidak terlalu signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian model di mana nilai estimasi koefisien pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat sebesar -0,036 dengan tingkat signifikansi 0,331. Namun demikian jika dikomparasikan dengan penelitian terdahulu, temuan ini menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian terdahulu yang dilakukan di Indonesia menunjukkan hasil bahwa ekspektasi kinerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi (Jati & Laksito, 2012; Ellyana, Redy, & Hamzah, 2009; Handayani, 2007).
Bahwa pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat dan lebih khusus lagi masih pada tahap awal pengalamannya, tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh interaksi antara usia dengan ekspektasi usaha terhadap minat yang dihasilkan sebesar 0,022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,393 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. Sementara itu, estimasi koefisien pengaruh interaksi antara pengalaman dengan ekspektasi usaha terhadap minat yang dihasilkan sebesar 0,114 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,086 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05.
Temuan penelitian ini sesungguhnya menyatakan bahwa ekspektasi usaha berpengaruh secara nyata terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi dengan estimasi koefisien sebesar 0,310 dan tingkat signifkansi <0,001. Hasil ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu di Indonesia yang menyatakan bahwa ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi (Jati & Laksito, 2012; Ellyana, Redy, & Hamzah, 2009; Handayani, 2007). Selain itu, apabila dilihat dari sebaran data, tampak bahwa ekspektasi usaha memang memiliki lereng positif yang cukup nyata.
Bahwa pengaruh faktor sosial terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang lebih tua akan lebih kuat, khususnya yang masih pada tahap awal pengalamannya, tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh interaksi antara usia dengan faktor sosial terhadap minat yang dihasilkan sebesar -0,078 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,174 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. Sementara itu, estimasi koefisien pengaruh interaksi antara pengalaman dengan faktor sosial terhadap minat yang dihasilkan sebesar 0,033 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,347 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05.
Bahwa kondisi yang memfasilitasi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi, menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh kondisi yang memfasilitasi terhadap minat yang dihasilkan sebesar -0,005 dengan tingkat signifikansi 0,476 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05.
Bahwa pengaruh kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengamalan, sedemikian rupa sehingga pengaruh pekerja yang lebih tua lebih kuat, lebih khusus lagi dengan pengalaman lebih banyak, tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh interaksi usia dengan kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan yang dihasilkan sebesar 0,028 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,369 yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. Sedangkan estimasi koefisien pengaruh interaksi pengalaman dengan kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan yang dihasilkan sebesar 0,163 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026 yang berarti di bawah tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. Bahwa kemanjuran diri dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien kemanjuran diri terhadap minat 0,216 dengan tingkat signifikansi 0,005 yang berarti di bawah tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. Bahwa kecemasan dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh kecemasan terhadap minat yaitu sebesar -0,433 dengan tingkat signifikansi <0,001 yang berarti di bawah tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05.
Bahwa sikap terhadap teknologi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh sikap terhadap minat sebesar 0,038 dengan tingkat signifikansi 0,325, yang berarti di atas tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05. bahwa minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan teknologi/sistem informasi menunjukkan cukup bukti untuk diterima. Hal ini sesuai dengan pengujian terhadap model persamaan struktural di mana estimasi koefisien pengaruh minat terhadap pemanfaatan sebesar 0,279 dengan tingkat signifikansi <0,001, yang berarti di bawah tingkat penerimaan signifikansi sebesar 0,05.
Kesimpulan
Tabel 4
Simpulan Hasil Uji Hipotesis
No. Hipotesis Simpulan
1. Pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
2. Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang masih muda lebih kuat dan lebih khusus lagi masih pada tahap awal
pengalamannya.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
3. Pengaruh faktor sosial terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi dimoderasi oleh usia dan pengalaman, sedemikian rupa sehingga pengaruh yang lebih tua akan lebih kuat, khususnya yang masih pada tahap awal pengalamannya.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
4. Kondisi yang memfasilitasi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfataan teknologi/sistem informasi.
menunjukkan cukup bukti untuk diterima 5. Pengaruh kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan teknologi/sistem
informasi dimoderasi oleh usia dan pengamalan, sedemikian rupa sehingga pengaruh pekerja yang lebih tua lebih kuat, lebih khusus lagi dengan pengalaman lebih banyak.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
6. Kemanjuran diri dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
7. Kecemasan dalam hal komputer tidak akan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi.
tidak menunjukkan cukup bukti untuk diterima
8. Sikap terhadap teknologi tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi.
menunjukkan cukup bukti untuk diterima 9. Minat pemanfaatan teknologi/sistem informasi berpengaruh positif signifikan
terhadap pemanfaatan teknologi/sistem informasi.
menunjukkan cukup bukti untuk diterima Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini, 2014.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan Terima Kasih peneliti sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang telah mendanai penelitian ini dalam Program Hibah Penelitian Dosen Pemula Tahun Anggaran 2014.
Daftar Pustaka
Ajzen, I. (2011, November 30). Icek Ajzen. Retrieved June 23, 2012, from Icek Ajzen: http://people.umass.edu/aizen/index.html
Compeau, D. R., & Higgins, C. A. (1995). Computer Self-Efficacy: Development of a Measure and Initial Test. MIS Quarterly, 19(2), 189-211.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-339.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1992). Extrinsic and Intrinsic Motivation To Use Computers in Workplace. Journal of Applied Social Psychology, 22(14), 1111-1132.
Ellyana, D. D., Redy, A., & Hamzah, A. (2009, Juni). Variabel Anteseden dan Konsekuensi Pemanfaatan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Pemerintahan Kabupaten di Pulau Madura). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 6(1), 71-88.
Fishbein, M. (2009, December 1). Martin Fishbein: 1936 - 2009. Retrieved June 23, 2012, from Martin Fishbein: 1936 - 2009: http://www.asc.upenn.edu/Martin-Fishbein/
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multvariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS
Regresi (7 ed.). Semarang, Jawa Tengah, Indonesia: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Handayani, R. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. Simposium Nasional Akuntansi X (pp. SI-04, 1-20). Universitas Hasanuddin, Makassar: Ikatan Akuntan Indonesia.
Jati, N. J., & Laksito, H. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-Ticket (Studi Empiris pada Biro Perjalanan di Kota Semarang). Diponegoro Journal of Accounting, 1(2), 1-15.
Moore, G. C., & Benbasat, I. (1991). Development of an Instrument to Measure the Perceptions of Adopting an Information Technology Innovation. Information System
Research, 2(3), 192-222.
Sholihin, M., & Ratmono, D. (2013). Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0 untuk
Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. (Seno, Ed.) Yogyakarta,
DIY, Indonesia: Penerbit ANDI Yogyakarta.
Taylor, S., & Todd, P. A. (1995). Assessing IT Usage: The Role of Prior Experience. MIS
Quarterly, 19(2), 561-570.
Thompson, R. L., Higgins, C. A., & Howell, J. M. (1991). Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly, 15(1), 124-143.
Vallerand, R. J. (1997). Toward a Hierarchical Model of Intrinsic and Extrinsic Motivation. In R. J. Vallerand, & M. Zanna (Ed.), Advances in Experimental Social Psychology (Vol. 29, pp. 271-360). New York: Academic Press.
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). A Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science, 45(2), 186-204.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. B. (2003, September). User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly,