• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PENGANTAR

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu terbentuk pada tanggal 14 Juni 2001 sesuai SK. Menteri Pertanian RI No.350/Kpts/OT.210/6/ 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP. Sebelum menjadi BPTP instansi ini dulunya berasal dari Proyek Informasi Pertanian (PIP) Bengkulu sejak tahun 1985 yang merupakan Proyek dari Badan DIKLATLUH yang di koordinir oleh Kantor Wilayah Departemen Pertanian Propinsi Bengkulu. PIP kemudian berubah menjadi Balai Informasi Pertanian (BIP) sesuai dengan SK. Mentan No.26/Kpts/OT.210/I/92 tanggal 17 Juni 1992 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Informasi Pertanian. Perubahan nama kembali terjadi dari BIP menjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) dengan SK. Mentan No.798/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian.

Keberadaan BPTP ini membuka peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi maju untuk mendukung pembangunan pertanian di Propinsi Bengkulu yang sesuai dengan kebijakan, kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya riset, sosial ekonomi pertanian dan budaya masyarakat setempat. Untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu, BPTP Bengkulu selama Tahun Anggaran (TA) 2013 telah melaksanakan berbagai kegiatan pengkajian untuk mendapatkan paket teknologi spesifik lokasi. Selain melaksanakan pengkajian, BPTP juga melakukan kegiatan diseminasi hasil pengkajian dan mempercepat transfer teknologi kepada pengguna melalui kegiatan seminar, lokakarya, workshop, temu lapang, ekspose atau pameran serta publikasi di media cetak dan elektronik.

Laporan tahunan ini juga menyajikan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan selama tahun 2013 dengan pembiayaan dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu No.018.09.2.633996/2013 tanggal 5 Desember 2012 Laporan ini sekaligus juga menyajikan ringkasan hasil-hasil pengkajian dan diseminasi selama TA. 2013. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan laporan ini.

Bengkulu, Desember 2013 Kepala Balai,

Dr. Ir. DEDI SUGANDI, MP NIP. 19590206 198603 1002

(5)

DAFTAR ISI

PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... I. PENDAHULUAN ... 1.1. Gambaran Umum... 1.2. Sumberdaya Pengkajian dan Diseminasi...

1.3. Visi, Misi dan Strategi Utama... 1.4. Sasaran Utama dan Tujuan... 1.5. Program Utama BPTP Bengkulu... II. REFORMASI BIROKRASI... 8

2.1. Pengembangan Kapasitas Lembaga…………... 2.2. Kondisi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia...

2.3. Budaya Kerja...

III. SARANA DAN PRASARANA... 32 3.1. Barang Tidak Bergerak... 3.2. Barang Bergerak...

IV. KINERJA HASIL KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN ...

4.1. Urusan Pelayanan Pengkajian... 4.1.1. Laboratorium tanah... 34

4.1.2. Perpustakaan... 4.1.3. Laboratorium Diseminasi... 4.1.4. Laboratorium Pascapanen...

4.1.5. Laboratorium Rumah Kaca...

4.2. Kerjasama Pengkajian dan Diseminasi... 4.3. Urusan Perencanaan dan Program...

4.4. Evaluasi dan Pelaporan... V. ANGGARAN... VI. INTISARI HASIL KEGIATAN... 6.1. Kegiatan Pengkajian...

6.1.1. Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah Skala 1 : 50.000... 6.1.2. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian Peningkatan

Produksi Padi Melalui SL-PTT di Provinsi Bengkulu...

6.1.3. Integrasi Tanaman Kopi Dengan Ternak Sapi di Kabupaten Rejang Lebong...

6.1.4. Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Aneka Produk Tanaman Pangan dan Hortukultura Lokal Unggulan Pangan dan Hortikultura Lokal Unggulan Bengkulu...

Halaman i ii iv 1 1 2 4 6 6 9 9 10 17 21 21 21 23 23 23 25 26 29 31 31 35 36 38 40 40 40 43 49 53

(6)

6.1.5. Pengkajian Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) di Provinsi Bengkulu... 6.1.6. Pengelolaan Sumberdaya Genetik... 6.1.7. Pengkajian Pengelolaan Lahan Sub Optimal Untuk

Mendukung Swasembada Pangan di Provinsi Bengkulu... 6.1.8. Model Akselerasi Pembangunan Pertanian Ramah

Lingkungan (M-AP2RL) dengan Pendekatan Analisis Modelling Mendukun Desentralisasi Rencana Aksi (Decentralized Action LAN/DAP) Peningkatan Produksi Padi di Provinsi Bengkulu...

6.1.9. Mapping Potensi BBI dan BBU dalam Penyediaan Benih Berkualitas di Provinsi Bengkulu...

6.1.10. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (MP3MI) Berbasis Jeruk di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu... 6.2. Kegiatan Diseminasi...

6.2.1. Komunikasi (Sosialisasi, Temu Informasi, Pameran, Melatih di BPP)...

6.2.2. Penyusunan Bahan Diseminasi dan Publikasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi lalui Siaran TV, Radio, Cetakan... 6.3. Kegiatan Pendampingan... 6.3.1. Demfarm Kedelai... 6.3.2. Kalender Tanam Terpadu ... 6.3.3. Pendampingan SL-PTT Padi di Provinsi Bengkulu... 6.3.4. Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

M-KRPL) pada Berbagai Agroekosistem di Provinsi Bengkulu... 6.3.5. Model Pengembangan Pertanian Pedesaan melalui Inovasi (M-P3MI) Komoditas Kentang Merah...

6.3.6. Diseminasi Model Pengembangan Pertanian Pedesaan

melalui Inovasi (m-P3MI) Berbasis Integrasi Sapi-Padi di Provinsi Bengkulu...

6.3.7. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Provinsi Bengkulu... 6.3.8. Pendampingan Swasembada Daging Sapi Kerbau di

Provinsi Bengkulu... 6.3.9. Penyediaan dan Percepatan Penyebaran VUB Melalui UPBS

di Provinsi Bengkulu... VII. PENUTUP... VIII. KINERJA HASIL...

57 61 65 66 70 73 75 75 83 85 85 87 89 91 94 100 105 108 112 115 116

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Program Pengkajian dan Pengembangan Pertanian BPTP Bengkulu Tahun 2013... 2. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2013... 3. Pengembangan SDM BPTP Bengkulu Pelaksanaan Diklat Fungsional,

Peneliti, Penyuluh dan lain-lain tahun 2013... 4. Keikutsertaan dalam Workshop/Simposium/Seminar/Sosialisasi

sampai dengan 31 Desember 2013... 5. PNS BPTP Bengkulu yang sedang mengikuti program pendidikan

jangka panjang sampai dengan Desember 2013 ... 6. Rekaputulasi Hasil Pengolahan Data Rinci Dibedakan Berdasarkan

laki-laki dan perempuan... 7. Rekapitulasi Barang Tidak Bergerak... 8. Rekapitulasi Barang Bergerak... 9. Koleksi Buku Perpustakaan BPTP Bengkulu per 31 Desember

2013... 10. Rekapitulasi Produksi Media Cetak laboratorium Diseminasi Tahun

2013... 11. Judul, Materi dan Narasumber pengisi Siaran Perdesaan... 12. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja Tahun 2013... 13. Judul leaflet yang dicetak pada Tahun 2013... 14. Evaluasi dan Analisis Akuntansi Kinerja Tahun 2013...

Halaman 7 11 11 12 16 18 22 22 26 28 34 38 83 117

(8)

I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum

Tugas pokok BPTP Bengkulu adalah melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi. Adapun fungsi dari BPTP Bengkulu adalah: 1) Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian, 2) Pengkajian dan perakitan teknologi pertanian, 3) Penyiapan paket teknologi untuk penyuluhan pertanian, 4) Pelayanan teknik kegiatan pengkajian dan 5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

Pengkajian dilaksanakan berdasarkan identifikasi kebutuhan teknologi dan diprioritaskan pada komoditas unggulan nasional dan daerah. Pengkajian dan diseminasi hasil pengkajian dilaksanakan secara sinergis, efektif dan efisien sesuai dengan kondisi agroekosistem dan sosial budaya masyarakat Bengkulu. Tujuan dari diseminasi adalah untuk mempercepat adopsi dan difusi inovasi teknologi yang dihasilkan. Manfaat dari adopsi dan difusi teknologi adalah peningkatan produktivitas, produksi dan nilai tambah produk pertanian secara berkelanjutan, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tani.

Kondisi lingkungan internal maupun ekternal selalu berubah dan dinamis seiring dengan perjalanan waktu. BPTP Bengkulu telah mengemban rencana strategis untuk mengantisipasi perubahan dan dinamika lingkungan dalam kurun waktu 2010-2014. Rencana strategis diperlukan sebagai panduan dalam pelaksanaan seluruh program dan kegiatan BPTP Bengkulu dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Rencana strategis disusun secara rasional, ringkas, jelas, akurat, terukur, dan dapat dicapai pada kurun waktu tertentu (5 tahun). Struktur rencana strategis secara komprehensif dijabarkan dalam visi, misi, strategi utama, sasaran utama, tujuan dan program serta indikator kinerja utama tahunan. Sebagai wujud dari pertanggung jawaban pelaksanaan rencana

(9)

kerja tahunan 2013, disusun laporan tahunan dengan rincian sebagai berikut: (i) pendahuluan meliputi gambaran umum kinerja sumberdaya pengkajian, diseminasi, visi dan misi dan program utama tahun 2013, (ii) reformasi birokrasi, (iii) sarana dan prasarana, (iv) kinerja hasil kerjasama dan pengkajiana, (v) anggaran dan (vi) intisari hasil kegiatan tahun 2013.

1.2. Sumberdaya Pengkajian dan Diseminasi

BPTP Bengkulu dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006. BPTP Bengkulu dikoordinir secara langsung oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). BPTP Bengkulu dipimpin oleh pejabat struktural Eselon IIIa sebagai Kepala Balai dan dibantu oleh dua pejabat struktural Eselon IVa yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP). Wilayah kerja BPTP Bengkulu meliputi 9 kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Mukomuko, Lebong, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur dan Kota Bengkulu.

Keberadaan BPTP Bengkulu membuka peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi spesifik lokasi untuk mendukung pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu yang sesuai dengan kebijakan, kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, sosial ekonomi dan budaya masyarakat Bengkulu.

Kekuatan

Ketersediaan SDM dan fasilitas`pendukung yang berupa alat transportasi, laboratorium, perpustakaan, rumah kaca dan klinik agribisnis memainkan peran yang sangat strategis dalam mendukung program pembangunan pertanian daerah dan nasional. Kelengkapan database wilayah yang penting seperti peta AEZ dan status kesuburan lahan, paket rekomendasi teknologi, serta sumber referensi digital, memposisikan BPTP

(10)

sebagai salah satu pilar sumber informasi perkembangan teknologi pertanian di Provinsi Bengkulu.

Dengan program peningkatan kompetensi SDM yang terus ditingkatkan, keberadaan BPTP Bengkulu semakin diperhitungkan oleh Pemerintah Daerah Bengkulu yang tercermin dengan semakin bertambahnya peran strategis dalam pengawalan dan pendampingi program strategis nasional dan daerah seperti pendampingan program SL-PTT, PSDSK, dan kawasan hortikultura.

Kelemahan

Ketersediaan SDM yang berkualitas, dana yang memadai, dan managemen yang baik merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi serta diseminasi hasil pengkajian. Tiga komponen tersebut saling mengunci satu dengan yang lainnya, sehingga jika ada salah satu komponen yang kurang optimal akan berpengaruh terhadap kinerja dari komponen lainnya. Kurang tersedianya SDM dan dana merupakan komponen yang paling sering menjadi faktor pembatas dalam pelaksanaan dan pencapaian tugas suatu intisari di BPTP Bengkulu sebagai berikut 14 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 16 orang calon peneliti dan 2 orang calon penyuluh, 2 orang teknisi dan 38 orang administrasi.

Wilayah kerja BPTP Bengkulu yang luas dengan keragaman agroekosistem, sosial-ekonomi dan budaya masyarakat menuntut tersedianya SDM dan dana yang cukup besar. Anggaran Belanja BPTP Bengkulu tahun 2013 sebesar Rp.11.119.309.000, dengan komposisi belanja gaji Rp.4.296.708.000, barang Rp.4.966.691.000, dan modal Rp.1.855.910.000.

Kondisi ini dirasakan masih belum proporsional sehingga masih perlu ditingkatkan guna tercapainya harapan para pemangku kebijakan (stakeholders di daerah).

(11)

Isu-Isu Strategis

Pekembangan isu strategis yang berpeluang dalam peningkatan peran BPTP Bengkulu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perhatian Pemerintah Daerah terhadap kemajuan pembangunan pertanian di Bengkulu semakin meningkat seiring dengan program otonomi dan pemekaran daerah.

2. Kegiatan sektor pertanian di Bengkulu belum sepenuhnya mengadopsi teknologi yang telah dihasilkan/direkomendasikan oleh BPTP Bengkulu. 3. Pesatnya perkembangan teknologi informasi, memungkinkan proses

produksi dan distribusi inovasi pertanian dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

Isu-isu strategis lainnya juga memberikan tantangan bahkan ancaman bagi pengkajian dan diseminasi ke depan diantaranya adalah:

1. Sebagai UPT Pusat di daerah, BPTP bertugas melakukan pendampingan program strategis KEMENTAN yang cenderung meningkat, selain melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2. Pertambahan penduduk berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan produk pertanian yang harus dihasilkan dari lahan yang semakin terbatas, sehingga memerlukan penyesuaian strategi pengkajian dan diseminasi inovasi yang lebih baik.

3. Diratifikasinya piagam ASEAN (ASEAN Charter) oleh DPR-RI pada tanggal 8 Oktober 2008 berdampak pada peningkatan persaingan kualitas, kuantitas dan harga produk-produk pertanian, sehingga diperlukan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing.

4. Perubahan iklim global berdampak langsung pada produksi pertanian sehingga menuntut penataan ulang sistem pertanian.

1.3. Visi, Misi dan Strategi Utama 1.3.1. Visi

Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun 2010-2014, untuk menjadi lembaga pengkajian

(12)

dan pengembangan inovasi pertanian tepat guna bertaraf internasional, maka visi BPTP Bengkulu adalah:

“Pada Tahun 2013 BPTP Bengkulu menjadi lembaga pengkajian terdepan penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi untuk menunjang pembangunan pertanian di Bengkulu”.

1.3.2. Misi

1. Menghasilkan dan menyediakan teknologi pertanian spesifik lokasi kepada pengguna.

2. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah daerah/kabupaten, intitusi terkait dan swasta dalam pemberdayaan petani

3. Meningkatkan kapasitas SDM dan fasilitas pendukung pengkajian dan diseminasi.

4. Memberikan bahan masukan kepada Pemerintah Daerah dalam penyusunan kebijakan pertanian.

5. Mempercepat transfer teknologi pertanian kepada pengguna dan memperoleh umpan balik kepada

stakeholders

bagi penajaman program pengkajian teknologi pertanian berikutnya.

1.3.3. Strategi Utama

Beranjak dari visi dan misi yang ada, strategi utama BPTP Bengkulu Optimalisasi sumberdaya internal/eksternal untuk peningkatan kapasitas institusi.

Meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi antara BPTP dengan BBP2TP, Puslit/BB/LRPI dan Balit serta dengan berbagai lembaga penelitian pertanian dari dalam dan luar negeri;

- Mendapatkan dan mendistribusikan inovasi teknologi dan kelembagaan untuk mendukung pembangunan pertanian Provinsi Bengkulu.

(13)

1.4. Sasaran Utama dan Tujuan 1.4.1. Sasaran Utama

Sasaran utama BPTP Bengkulu pada tahun 2013 yang ingin dicapai adalah:

1. Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. 2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian.

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian).

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

1.4.2. Tujuan

1. Meningkatkan ketersediaan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. 2. Meningkatkan penyebarluasan teknologi pertanian unggulan spesifik

lokasi.

3. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi.

1.5. Program Utama BPTP Bengkulu

Untuk mencapai sasaran utama dan tujuan di atas, pada tahun 2013 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu merencanakan 6 program utama: 1) Penelitian, pengkajian dan pengujian inovasi pertanian spesifik lokasi Bengkulu; 2) Pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu; 3) Percepatan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik inovasi pertanian spesifik lokasi; 4) Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis inovasi Pertanian; 5) Kerjasama kemitraan penelitian, pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi; 6) Pendampingan program strategis pembangunan pertanian.

(14)

Program tersebut dijabarkan dalam 8 sub program sebagaimana diuraikan dalam langkah operasional.

Langkah Operasional

Agar program utama dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan maka ditetapkan kebijakan operasional sebagai berikut: 1) Rayonisasi dalam proses perencanaan, monitoring dan evaluasi; 2) Pembentukan tim pendukung manajemen sesuai kebutuhan; dan 3) Penetapan indikator kinerja utama untuk masing-masing program.

Langkah operasional dari program pengkajian dan pengembangan pertanian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Program Pengkajian dan Pengembangan Pertanian BPTP Bengkulu Tahun 2013.

No Program Sub Program Indikator Kinerja Utama 1. Penelitian, pengkajian dan pengujian inovasi pertanian spesifik lokasi Bengkulu. Peneltian, pengkajian dan pengujian spesifik lokasi yang lebih dibutuhkan petani.

Informasi dan umpan balik dari calon pengguna yang menjadikan penelitian di BPTP Bengkulu lebih fokus. Paket hasil penelitian dan

pengkajian spesifik lokasi yang siap didiseminasikan. 2. Pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu. Peningkatan pengkajian dan penelitian inovasi pertanian unggulan Provinsi Bengkulu. Menghasilkan paket rekomendasi teknologi unggulan Provinsi Bengkulu. 3. Percepatan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik inovasi pertanian spesifik lokasi. Optimasi pengembangan sistem informasi diseminasi inovasi pertanian. Pengembangan diseminasi partisipatif. Optimasi penyebaran benih/bibit, dan jasa analisis/uji.

Makin beragamnya media diseminasi yang digunakan BPTP.

Kegiatan diseminasi yang lebih efektif dalam mensosialisasikan hasil pengkajian.

Nilai PNBP BPTP meningkat dua kali lipat sampai tahun 2014.

4. Analisis kebijakan

(15)

No Program Sub Program Indikator Kinerja Utama pertanian berbasis

inovasi pertanian pertanian yang bersifat antisipatif dan responsif.

antisipatif dan responsif. 5. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian Pendampingan program strategis kementerian pertanian dan program pembangunan pertanian daerah. Integrasi program BPTP dengan program Kemtan semakin baik.

Integrasi program BPTP dengan program daerah semakin baik.

(16)

II. REFORMASI BIROKRASI 2.1. Pengembangan Kapasitas Lembaga

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berkualitas BPTP Bengkulu sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian berkewajiban melaksanakan kebijakan reformasi birokrasi yang telah diimplementasikan secara nasional baik di lembaga-lembaga maupun instansi pemerintah secara berkelanjutan. Sesuai dengan semangat reformasi dan birokrasi setiap UPT dituntut untuk memiliki standar performance sesuai standar mutu dalam bidang pelayanan publik, BPTP Bengkulu telah melaksanakan reformasi birokrasi sejak 1 Juli 2010 atas arahan Badan Litbang Pertanian untuk menerapkan sertifikasi ISO 9001 : 2008.

Reformasi birokrasi menuntut adanya perubahan kultur dalam budaya bekerja, salah satunya adalah disiplin pegawai dalam kehadiran dengan mentaati jam kerja yang telah disepakati. Untuk mendukung hal tersebut, BPTP Bengkulu telah menerapkan sistem absensi mesin hand key untuk meningkatkan disiplin kerja. Hasil absensi secara berkala dilaporkan ke BBP2TP dan Badan Litbang Pertanian. Pelaksanaan disiplin pegawai Negeri Sipil (PNS) juga mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Pasal 3 butir 11 “ Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib masuk kerja dan mentaati jam kerja”.

Komitmen Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 juga diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 06/PERMENTAN/OT.140/1/2010 tanggal 22 Januari 2010 tentang pedoman peningkatan disiplin pegawai. PNS adalah abdi Negara diharapkan dapat memiliki sikap, tindakan dan perilaku yang dapat menginisiasi terciptanya aparatur negara efisien, hemat dan disiplin tinggi serta anti KKN.

(17)

2.2. Kondisi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Sumberdaya manusia sebagai salah satu input dalam indikator kinerja BPTP Bengkulu memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung kinerja BPTP menuju institusi yang akuntabel. Perencanaan, pembinaan dan pengembangan SDM. BPTP Bengkulu yang berkualitas akan memberikan dampak langsung terhadap perbaikan potensi, kinerja dan dorongan untuk meningkatkan kompetensi institusi. Keberhasilan pengembangan SDM ini pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pelaksanaan pengkajian dan diseminasi serta manajemen institusi.

BPTP Bengkulu perlu didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi untuk melakukan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian sesuai dengan tugas dan fungsi serta Visi dan Misi BPTP sebagai lembaga pengkajian terdepan.

BPTP Bengkulu pada tahun 2013 didukung oleh 78 orang pegawai yang terdiri dari 14 orang peneliti, 6 orang penyuluh, 16 calon peneliti, 2 orang teknisi dan 38 orang staf (administrasi, kebersihan, pengemudi dan keamanan). Keragaan SDM BPTP berdasarkan pendidikan disajikan pada tabel 2 dengan sebaran terbesar tingkat pendidikan Pegawai BPTP Bengkulu didominasi pada tingkat strata 1 (S1) 34.61 % dengan komposisi sebagai tenaga fungsional penyuluh pertanian, peneliti pertama dan peneliti non kelas, selanjutnya jabatan non fungsional atau tenaga administrasi didominasi oleh tingkat SLTA (35.90 %) sebagai tenaga administrasi dan ketatausahaan, sebaran keragaan PNS BPTP seperti pada Tabel 2.

(18)

Tabel 2. Keragaan Pegawai BPTP Bengkulu Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013.

No Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%)

1. S3 4 5.13 2. S2 10 12.82 3. S1 27 34.61 4. D4 - - 5. D3 6 7.70 6. SLTA 28 35.90 7. SLTP 3 3.84 Jumlah 78 100

Peningkatan kualitas dan pembinaan manajemen sumberdaya manusia BPTP Bengkulu dilakukan melalui kegiatan 1) Perencanaan dan pengembangan pegawai antara lain: pelatihan jangka panjang (sekolah biaya Negara dan biaya sendiri), pelatihan jangka pendek, Ujian Dinas/persamaan Ijazah, Penerimaan pegawai dan pemutakhiran database SIMPEG. 2) Mutasi Kepegawaian meliputi: Kenaikan pangkat regular maupun fungsional, pemrosesan DP3 pegawai, Penyesuaian Ijazah, impassing gaji dan proses cuti.

Dalam rangka peningkatan kompetensi dan pengalaman karyawan BPTP Bengkulu pada tahun 2013 telah mengikutsertakan kepada pegawai untuk mengikuti berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan jangka pendek seperti kursus, seminar, lokakarya dan symposium yang diadakan oleh Badan Litbang Pertanian maupun institusi-institusi lain (LIPI).

Tabel 3. Pengembangan SDM BPTP Bengkulu Pelaksanaan Diklat Fungsional, Peneliti, Penyuluh dan lain-lain Tahun 2013.

No Jenis Diklat/Pelatihan Pelaksanan Tanggal Tempat Jumlah

1. Pelatihan bahasa Inggris klas IBT

Preparation Tingkat Intermediate 17 Februari s/d 18 April 2013 (2 bulan) Bogor 1 orang 2. Diklat Fungsional Peneliti Tk.

Pertama kelas IPA 17 Februari s/d 9 Maret 2013 (8 minggu ) Bogor 2 orang 3. Diklat Fungsional Peneliti Tk.

Pertama kelas IPA Gel. III 28 Februari s/d 21 Maret 2013 (3 minggu) Bogor 1 orang 4. Diklat Teknis perencanaan bagi

Petugas Angkatan I dan II 11 s/d 20 Maret 2013 (1 minggu) Bogor 1 orang 5. Diklat Fungsional Peneliti Tk.

Pertama kelas IPA

24 Maret s/d 13 April 2013 (3 minggu)

(19)

6. Diklat Fungsional Penyuluh Ahli 22 April s/d 11 Mei

2013 (2 minggu) Bogor 1 orang 7. Pelatihan Manajemen Sistem

Produksi Padi Berkelanjutan bagi Penyuluh

24 April s/d 4 Mei 2013

(1 minggu) Bogor 1 orang 8. Mengikuti TOEFL IBT 26 s/d 28 Mei 2013 Jakarta 1 orang 9. Pelatihan Bahasa Inggris 3 September s/d 30

Oktober 2013 Bogor 1 orang 10. Diklat Fungsional Peneliti Tk.

Pertama klas IPS 8 s/d 28 September 2013 Bogor 2 orang 11. Diklat Fungsional Tk.I klas IPA/IPS

IPT tahun 2013

24 Nopember s/d 14 Desember 2013

Bogor 1 orang 12. Diklat Analisis Kepegawaian

Tingkat Keahlian dan Ketermpilan 14 s/d 27 Nopember 2013 Bogor 1 orang 13. Diklat Analisis Kepegawaian

Tingkat Terampil 22 Nopember s/d 4 Desember 2013 Bogor 1 orang Tabel 4. Keikutsertaan dalam Workshop/Simposium/Seminar/Sosialisasi sampai

dengan 31 Desember 2013.

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Tanggal Tempat Jumlah

1. Rekonsiliasi BMN SM.II TA. 2012 2 Januari 2013 Bengkulu 1 orang 2. Rekonsiliasi Data SAI dengan SAU

periode Desember 2012 3 Januari 2013 Bengkulu 1 orang 3. Pertemuan Kelompok Wanita Tani

MKRPL

21 Februari 2013 Kota Bengkulu

1 orang 4. Pelaksanaan Ujian Kenaikan Pangkat

Penyesuaian Ijazah

18 s/d 23 Februari 2013

Bogor 1 orang 5. Rakernas PERHIPTANI tahun 2013 19 s/d 24

Februari 2013 Jakarta 1 orang 6. Pertemuan Regional Peneliti,

Penyuluh dan Perekayasa tahun 2013

20 s/d 24 Februari 2013

Medan Sumut

10 orang 7. Diklat Teknis Perencanaan bagi

Petugas Angkatan I dan II 11 s/d 20 Maret 2013 Bogor 1 orang 8. Apresiasi PUAP 2013 9 April s/d 11

April 2013 Palembang 1 orang 9. Panen Raya Padi Sawah Musim

Tanam 2012/2013 9 April 2013 Kelurahan Kandang Limun Bengkulu 1 orang

10. Sosialisasi Pengembangan Jabatan Fungsional Pengembangan Mutu Hasil Pertanian (PMHP)

10 April 2013 Bengkulu 2 orang 11. Sosialisasi Pengembangan Jabatan

Fungsional Pengembangan Mutu Hasil Pertanian (PMHP)

10 April 2013 Bengkulu 1 orang 12. Pembukaan dan Nara Sumber

Sekolah Lapang Iklim 2 (SL12)

9 April 2013 Bengkulu 4 orang 13. Workshop Pengembangan SDM dan

Revitalisasi Kebun Percobaan Lingkup BBP2TP

17 April s/d 20

(20)

14. Evaluasi Proposal Kegiatan UK/UPT TA.2014 Lingkup Badan Litbang Pertanian

13 s/d 15 Mei

2013 Sukabumi Jabar 1 orang 15. Acara Joint Workshop Penyusunan

Centralized Action Plan (DAP) untukPengembangan Model Perencanaan Pertanian Ramah Lingkungan (M-P3RL)

8 s/d 11 Mei

2013 Sukabumi 1 orang

16. Pembinaan SPIP Lingkup KEMTAN untuk wilayah Indonesia Bagian Barat

22 s/d 24 Mei 2013

Bandung 1 orang 17. Diklat Teknisi Penulisan KTI 16 s/d 21 Juni

2013 Bengkulu 4 orang 18. konsultasi Pengelolaan Tanaman

Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) 18 s/d 20 Juni 2013 Yogyakarta 1 orang 19. Koordinasi dan Sinkro

nisasi Tata Kelola PNBP menuju Pengelolaan Keuangan Negara Yang Lebih Berkualitas

18 s/d 20 Juni 2013 Juni 2013

Yogyakarta 2 orang

20. - Penyusunan RKAKL, Pagu Indikatif - Mengikuti sosialisasiPMK tentang

penyusunan penelaahan RKAKL penelaahan

RKAKL dan Finalisasi RKAKL TA.2014 Lingkup Badan Litbang Pertanian

24 s/d 25 Juni 2013 Badan Litbang Pertanian 2 orang

21. Ujian Dinas Tk. I 24 s/d 28 Juni

2013 Bogor 2 orang

22. Open House dalam rangka Temu

Teknologi padi 2 s/d 4 Juli 2013 Balitpa Sukamandi Jawa Barat

1 orang 23. Pertemuan Gabungan Komisi Nasiona

Sumberdaya Genetik 3 s/d 8 Juli 2013 Bandung 1 orang 24. Pertemuan Regional TPK-BPTP-

Wilayah Bogor 4 s/d 8 Juli 2013 BBP2TP Bogor 4 orang 25. Workshop Akselarasi Pelaksanaan

Kegiatan SMARTD 11 s/d 13 Juli 2013 Bogor 1 orang 26. Kerjasama Diseminasi Hasil dengan

BPTP Sumatera Barat 22 s/d 24 Juli 2013 BPTP Sumbar Padang

3 orang 27. Konsultasi Kegiatan

M-P3MI Jeruk dan mengikuti Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti

20 s/d 23

Agustus 2013 Bogor 1 orang 28. Pelantikan Pejabat Struktural Badan

Litbang Pertanian

21 s/d 22 Agustus 2013

Jakarta 1 orang 29. Rapat Kerja Khusus Badan Litbang

Pertanian 23 s/d 25 Agustus 2013 Bogor 1 orang 30. Workshop Tengah Tahun Kegiatan

Strategis Lingkup Balai Besar Pengkajian

26 s/d 28

Agustus 2013 Bogor 1 orang 31. Open House dan Seminar Inovasi

Teknologi Florikultura 29 Agustus 2013 Cianjur Jawa Barat 1 orang 32. Expo Nasional Inovasi Perkebunan 30 Agustus s/d 2 Jakarta 1 orang

(21)

(ENIP) 2013 September 2013 Convention Center 33. Workshop Tengah Tahun Kegiatan

Strategis Lingkup Balai Besar Pengkajian

26 s/d 28

Agustus 2013 Cisarua Bogor 5 orang 34. Koordinasi Rencana Pelaksanaan LIPI

Science Fair, Raflesia Beach Festival dan Bengkulu Expo

3 September

2013 Pemda Bengkulu 1 orang 35. Pelatihan bagi Petugas pendamping

dan Pengurus Kelompok P2KP

Kabupaten Bengkulu Selatan mengenai pemanfaatan pekarangan dg konsep kawasan Rumah Pangan Lestari di BP3K kecamatan Sulau yang akan dilaksanakan tanggal 11 September 2013

11 September

2013 Sulau Kab. Kaur 4 orang

36. Forum Koordinasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian dengan tema “Evaluasi Implementasi Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian”

11 s/d 14 September 2013

Bekasi 1 orang

37. FGD 19 s/d 20

September 2013 Bogor 1 orang 38. semiloka tentang Status Riset dan

Pengajaran Hutan dan Perubahan Iklim serta pengembangan Jejaring Kerja Universitas dan Lembaga Penelitian regional Sumatera, di Bengkulu

19 s/d 20

September 2013 Bengkulu 3 orang

39. Seminar Nasional Lahan Suboptimal 19 s/d 22 September 2013

UNSRI Palembang

2 orang 40. International Conference on Tropical

Horticulture (ICTH) 2 s/d 4 Oktober 2013 Yogyakarta 3 orang 41. Workshop AEZ, Konsultasi Hasil

Monitoring kegiatan Pengkajian BBP2TP 16 s/d 19 oktober 2013 Depok dan BBP2TP Bogor 1 orang

42. Pengurusan kontrak sertifikasi ISO 9001:2008 dan mengikuti Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Kelas IPS di Pusbindiklat Peneliti LIPI

17 Oktober s/d 8 November 2013

Bogor 1 orang

43. Workshop tentang Pemantapan Implementasi M-P3MI dan Finalisasi Struktur Dinamika Sistem untuk M-AP2RL2

23 s/d 26

Oktober 2013 Semarang Jawa Tengah

2 orang

44. Penyusunan RKAKL Pagu Defenitif 22 s/d 28

Oktober 2013 BBP2TP Bogor dan Litbang Pertanian

(22)

45. Penyusunan RKAKL Pagu Defenitif 22 s/d 28

Oktober 2013 BBP2TP Bogor dan Badan Litbang Pertanian

2 orang

46. Mengikuti penyusunan RKAKL Pagu

Defenitif 26 s/d 28 Oktober 2013 BBP2TP Bogor dan badan Litbang Pertanian

1 orang

47. Workshop Konsorsium Pengawalan

SITT dan PSDSK 3 s/d 5 November 2013 Puslitbangnak Bogor 1 orang 48. Workshop Konsorsium

Pengawalan SITT dan PSDSK Koordinasi dan Sinkronisasi

Perencanaan Penganggaran Berbasis Kinerja di UPT Kemtan TA.2014

3 s/d 6

November 2013

Puslitbangn ak Bogor

1 orang

49. Koordinasi dan Sinkronisasi

Perencanaan Penganggaran Berbasis Kinerja di UPT Kementerian Pertanian TA. 2014

6 s/d 9

November 2013 Yogyakarta 1 orang 50. Sertifikasi Propesi Penyuluh Pertanian

PNS Lingkup Badan Litbang Pertanian thn 2013

12 s/d 15

November 2013 Cinagara 1 orang 51. Padu Padan Pengawalan/

pendampingan SL-PTT Padi, Jagung dan kedelai 2013

14 s/d 16

November 2013 Bogor 1 orang 52. Mengikuti Kegiatan Seminar Nasional

Sains & Teknologi 18 s/d 21 November 2013 Bandar Lampung 1 orang 53. Dalam rangka memperkokoh jaringan

kerja (networking) serta meningkatkan solidaritas Satlak IP 19 s/d 21 November 2013 Cianjur Jabar 2 orang 54. Narasumber dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong

19 Nov 2013 Kabupaten

Lebong 1 orang 55. Pelaksanaan Mempromosikan

Hasil-hasil Litkaji Diseminasi BPTP Bengkulu melalui Pekan Pertanian Spesifik Lokasi II

19 s/d 22

November 2013 Sulawesi Tenggara 1 orang 56. Training of Trainer (TOT) Analisis

Sosek Kegiatan Diseminasi Hasil Litkaji bagi Penyuluh Pertanian Lingkup BBP2TP Tahun 2013

30 November s/d 9 Desember 2013

Yogyakarta 2 orang

57. Tenaga Pendamping pada Workshop Penyelesaian Laporan Akhir Model Akselarasi Pembangunan Pertanian Ramah Lingkungan Lestari (M-AP2RI.2), Sosialisasi Corporate Manajemen System (CMS) dan Analisis Kebijakan (ANJAK)

1 s/d 6

Desember 2013 Tanjung Pinang 1 orang

(23)

Pemberantasan Korupsi”Komitmen Anti Korupsi Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) lingkup Kementan

Desember 2013 59. Pembinaan Percepatan

Pemberantasan Korupsi ”Komitmen Anti Korupsi Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) lingkup

Kementerian Pertanian”

2 s/d 5

Desember 2013 IPB Bogor 1 orang

60. Workshop Penyelesaian Laporan Akhir Model Akselarasi Pembangunan Pertanian Ramah Lingkungan Lestari (m-AP2RL.2), Sosialisasi Corporate Management System (CMS) dan Analisis Kebijakan (Anjak)

2 s/d 6

Desember 2013

Pontianak Kalbar

1 orang

61. Magang Diseminasi Pengembangan

Kampung Ternak Unggas 3 s/d 7 Desember 2013 Balitnak Ciawi Bogor

1 orang 62. Magang Pengelolaan Situs Web BPTP

Bengkulu 5 s/d 7 Desember 2013 Badan Litbang pertanian

1 orang

Selain meningkatkan kompetensi melalui pendidikan jangka pendek, BPTP Bengkulu hingga tahun 2013 juga telah mengirimkan bebarapa pegawai untuk mengikuti pendidikan jangka panjang (tugas belajar) beasiswa program Strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) serta pendidikan atas biaya sendiri. PNS BPTP yang sedang mengikuti program pendidikan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. PNS BPTP Bengkulu Mengikuti Program Pendidikan Jangka Panjang hingga Desember 2013.

No Nama / NIP Program/

jurusan Universitas

Tahun Rencana

Selesai

Keterangan

1. Andi Ishak, A.Pi, M.Si 197311211999031003

S3/ Sosek

IPB Bogor 2016 Beasiswa Badan Litbang Pertanian 2. Shannora Yuliasari, STP, MP 197407312003122001 S3/ Ilmu Pangan

IPB Bogor 2014 Beasiswa Badan Litbang Pertanian 3. Ir. Miswarti

196508202000032001 S2/Ilmu Pertanian UNPAD Bandung 2014 Beasiswa Badan Litbang Pertanian

(24)

4. Harwi Kusnadi, S.Pt

197611182008011007 S1/ Peternakan UGM Yogyakarta 2014 Beasiswa Badan Litbang 5. Rizal Efendi

197206052000031001 S1/ Ekonomi UMB Bengkulu 2014 Biaya sendiri 6. Bastian

197404021999031002 S1/ Ekonomi UMB Bengkulu 2014 Biaya sendiri 7. Adianto, A.Md

197201031998031004 S1/Teknik Informatika UMB Bengkulu 2014 Biaya sendiri 8. Waluyo, A.Md

197601112000031001 S1/Teknik Informatika UMB Bengkulu 2014 Biaya sendiri 9. Sudarwati

197605192007012001 S1/ Agribisnis UMB Bengkulu 2015 Biaya sendiri 10. Heryan Iswadi

198310102008121002 S1/ Agribisnis UMB Bengkulu 2015 Biaya sendiri 11. Johardi

197201102007011001 S1/ Agrbisnis UMB Bengkulu 2015 Biaya sendiri 12. Robiyanto

19800103200710001 S1/ Peternakan UMB Bengkulu 2015 Biaya sendiri 13. Hendri Suyanto

197401012007011001 S1/ Agribisnis UMB Bengkulu 2015 Biaya sendiri 2.3. Budaya Kerja

BPTP Bengkulu pada tahun 2013 telah melaksanakan budaya kerja terhadap disiplin kehadiran pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Pasal 3 butir 11 “Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib masuk kerja dan mentaati jam kerja”. Berdasarkan hasil rekapitulasi kehadiran pegawai dengan menggunakan system absensi elekronik terlihat peningkatan kedisiplinan pegawai terhitung sejak bulan Februari 2013 dengan rata-rata persentase kehadiran sebelum jam 7.30 yaitu 72.67.

Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku pegawai sebagai aparatur Negara agar dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas kerja guna menghadapi berbagai tantangan dan masa mendatang. Rekapitulasi Pengukuran IPNBK aparatur BPTP Bengkulu Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.

Upaya BPTP Bengkulu dalam melakukan perubahan dalam budaya kerja adalah melakukan Survey Evaluasi Indek Penerapan Nilai Dasar Budaya

(25)

Kerja (IPNBK) terhadap seluruh pegawai BPTP Bengkulu untuk tahun 2013. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuisioner untuk diisi oleh seluruh PNS.

Kuisioner Pengukuran Indek Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) Aparatur Negara lingkup Departemen Pertanian berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara No. 25/Kep/M.PAN/4/2002. Berdasarkan hasil rekapitulasi pengolahan data pengukuran IPNBK aparatur BPTP Bengkulu tahun 2013, rata-rata IPNBK pegawai BPTP Bengkulu adalah 3,24 dengan nilai kualitas budaya kerja 81.08. Capaian nilai IPNBK pada tahun 2013 lebih baik dibandingkan dengan IPNBK pada tahun 2013 yang berada pada angka 3,24 dengan nilai kualitas budaya kerja 68,80. Artinya IPNBK pegawai BPTP Bengkulu masuk dalam kategori 68,01-84,00 dengan predikat baik. Secara rinci nilai IPNBK pegawai BPTP Bengkulu disajikan pada Tabel 6 dan Diagram pengolahan data pengukuran IPNBK aparatur BPTP Bengkulu tahun 2013 disajikan dengan model sarang laba-laba seperti pada Gambar 1.

Secara umum IPNBK BPTP Bengkulu pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai diatas rata-rata (3,24),sehingga rencana tindak lanjut adalah mempertahan nilai IPNBK serta memperbaiki pada tahun 2013.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Rinci Dibedakan Berdasarkan Laki-Laki dan Perempuan.

No KOMPONEN PERTANYAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN NILAI KONVERSI NILAI KONVERSI

1. Komitmen 1.1 –1.15 3.00 75.00 3.03 75.71

2. Keteladanan 2.1. 2.10 3.00 75.00 3.13 78.21

3. Profesionalisme 3.1 – 3.5 2.75 68.75 3.10 77.50

4. Integritas 4.1 – 4.8 3.14 78.57 3.01 75.36

5. Disiplin 5.1 – 5.9 3.00 75.00 3.21 80.18

NILAI KUALITAS BUDAYA KERJA 2.98 74.46 3.10 77.39 KLASIFIKASI KUALITAS BUDAYA

(26)

Analisis hasil pengolahan data responden pimpinan dan pegawai BPTP Bengkulu:

1. Nilai IPNBK ... BPTP Bengkulu laki-laki = 2.98 2. Nilai IPNBK ... BPTP Bengkulu (perempuan) = 3.10 3. Nilai IPNBK konversi ... BPTP Bengkulu (laki-laki) = 74.46 4. Nilai IPNBK konversi ... BPTP Bengkulu (perempuan) = 77.39 5. Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja BPTP Bengkulu = Baik 6. Diagram sarang laba-laba menunjukkan nilai dari 5 komponen, yaitu;

Laki-laki

Perempuan

Gambar 1. Diagram model sarang laba-laba pengukuran IPNBK aparatur BPTP Bengkulu tahun 2013.

A. Nilai laki-laki

1. Nilai tertinggi pada laki-laki = 3.20 pada komponen integritas

2. Nilai terendah pada laki-laki = 2.40 pada komponen profesionalisme

2.40 2.60 2.80 3.00 3.20Komitmen Keteladanan Profesionalisme Integritas Disiplin 2.90 3.00 3.10 3.20 3.30Komitmen Keteladanan Profesionalisme Integritas Disiplin

(27)

B. Nilai Perempuan

1. Nilai tertinggi pada perempuan= 3.30 pada komponen disiplin 2. Nilai terendah pada perempuan = 2,90 pada komponen integritas

Evaluasi IPNBK di BPTP Bengkulu merupakan salah satu upaya komitmen organisasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan system organisasi yang mengarah keprofessional dan kemampuan aparatur untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada para stakeholders.

(28)

III. SARANA DAN PRASARANA

Dalam rangka mendukung Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu diperlukan adanya sarana dan prasarana serta sumber dana yang mencukupi. Dukungan sarana dan prasarana akan sangat menunjang kegiatan pengkajian dan administrasi yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu. Pengadaan inventaris sarana dan prasarana BPTP Bengkulu diperoleh dari hibah dan pembelian melalui anggaran DIPA BPTP. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan barang inventaris Barang Milik Negara (BMN) tersebut meliputi barang-barang tidak bergerak dan barang bergerak, BPTP Bengkulu dalam mempertanggungjawabkan barang-barang tersebut melalui proses yang mengacu pada Modul Sistem Akuntansi Barang Milik Negara.

3.1. Barang Tidak Bergerak

Barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Irian Km 6,5 Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. Dengan kondisi sebagai berikut:

Luas lahan seluruhnya 22.874 m2, yang digunakan untuk bangunan gedung perkantoran, Gedung Rumah Kaca, Perpustakaan, Garasi/pool, Klinik Teknologi, Mess/guest house dan perumahan dinas.

Barang-barang bangunan kantor BPTP Bengkulu berasal dari Eks Balai Informasi Pertanian (BIP). Rekaputulasi barang tidak bergerak disajikan pada Tabel 7.

3.2. Barang Bergerak

Inventaris barang bergerak dibagi menjadi barang inventaris alat angkutan dan inventaris peralatan kantor. Tahun 2013 BPTP Bengkulu memiliki kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 6 unit dan kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 8 unit. Rekapitulasi barang bergerak disajikan pada Tabel 8.

(29)

No Jenis Jumlah (m2)

1. Luas Lahan 22.874

2. Gedung Perkantoran 694

3. Rumah Kaca 129

4. Laboratorium Tanah 130

5. Gedung Pasca panen 129

6. Laboratorium Diseminasi 65

7. Klinik Teknologi(etalase bibit) 76

8. Garasi/pool kendaraan 170

9. Perpustakaan 500

10. Gedung Utama 160

11. Pos Jaga 24

12. Unit Procesing Unit 129

13. Gudang Arsip 25

14. Mess/guest house 210

15. Rumah Dinas 910

Tabel 8. Rekapitulasi Barang Bergerak.

No Jenis Jenis Kendaraan Jumlah (unit)

1. Kendaraan Roda 4

1.Toyota Kijang 3

2.Mitsubishi Kuda 1

3.Toyota Kijang Innova 1

4.Toyota Hillux 1

2. Kendaraan Roda 2

1.Honda Mega Pro 4

2.Honda GL Pro 3

(30)

IV. KINERJA HASIL KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN 4.1. Urusan Pelayanan Pengkajian

Sarana dan peralatan untuk melaksanakan penelitian dan pengkajian dalam menghasilkan teknologi yang dapat direkomendasikan sangat diperlukan. BPTP Bengkulu saat ini memiliki 1 unit gedung utama, yang digunakan untuk ruang kerja Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian, unit program dan keuangan, 1 unit gedung Auditorium, 1 unit gedung pustaka, 1 unit gedung laboratorium tanah, 1 unit Laboratorium Diseminasi, 2 unit rumah kaca, 1 unit gedung workshop, 1 unit garasi, 1 unit gudang dan 1 unit mushalla, 1 unit klinik teknologi. Disamping itu, juga terdapat rumah jabatan/dinas sebanyak 18 unit dan 1 unit mess, 1 unit procesing padi yang berada dikomplek perkantoran BPTP Bengkulu. Mobilitas aktivitas kantor didukung oleh tersedianya kendaraan operasional yang terdiri atas 6 (enam) unit mobil minibus dan 8 (delapan) unit sepeda motor.

4.1.1. Laboratorium Tanah

Laboratorium Tanah merupakan salah satu sarana penelitian/ pengkajian yang digunakan untuk mendukung penelitian/pengkajian dasar dan terapan, serta melayani pengguna untuk analisis tanah, tanaman, air dan pupuk. Laboratorium tanah berfungsi untuk melayani permintaan analisis dari peneliti baik dari BPTP maupun dari luar seperti: perguruan tinggi, perusahaan Swasta dan instansi pemerintah serta petani. Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu berdiri sejak tahun 2003 dan mulai operasional pada tahun 2004.

(31)

Gambar 2,3,4. Aktifitas laboran pada saat analisis tanah di laboratorium.

Peralatan yang dimiliki laboratorium tanah BPTP Bengkulu antara lain adalah Digestion System untuk distruksi unsur, alat Destilasi untuk pengukuran nitrogen,

Laboratory Drying Oven,

Mufle Furnance

dan lain-lain. Adapun jenis layanan analisis Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu antara lain: 1) Analisis Tanah meliputi kadar air, tekstu 3 fraksi, ph air dan KCl, bahan organik (C dan N), P dan K potensial, P dan K tersedia, nilai tukar kation (kapasitas tukar kation, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd), dan kemasaman ditukar (Al-dd dan H-dd), 2) Analisis Tanah untuk tujuan khusus meliputi; serapan P, retensi P, fraksionasi P, fraksionasi bahan organik, Al dan Fe, ekstrak ditionit oksalat, pirofosfat, 3) Analisis Tanaman meliputi; unsur makro dan mikro (N, P, KCa, Mg, S, Fe, Al, Mn, Cu, Zn, B dan Mo), unsur logam berat (Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Ag, As, Se, Sn, 4) Analisis Air irigasi dan 5) Analisis Pupuk dan Amelioran. Untuk analisis tanah dan analisis tanaman (unsur makro) dilakukan di laboratorium BPTP Bengkulu, sedangkan untuk jenis analisis lainnya dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor.

(32)

4.1.2. Perpustakaan

Hasil-hasil pengkajian yang telah diperoleh BPTP Bengkulu, perlu dikemas dan dipublikasikan kepada pengguna. Unit Sarana dan Hasil Pengkajian mempunyai tugas untuk membantu kepala Balai dalam melakukan penyiapan bahan informasi dan dokumentasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil-hasil pengkajian serta penyiapan bahan laporan.

Gambar 5. Tampilan perpustakaan digital BPTP Bengkulu.

Dalam melaksanakan tugasnya, BPTP Bengkulu telah dilengkapi dengan satu unit perpustakaan yang melayani buku dan publikasi di bidang ilmu pertanian dan ilmu pengetahuan umum yang terkait dengan pertanian serta hasil-hasil penelitian BPTP Bengkulu. Pengguna perpustakaan terdiri dari peneliti, teknisi, dan karyawan lingkup BPTP, serta masyarakat umum dan perguruan tinggi. Pada Unit Perpustakaan masih diperlukan tenaga yang profesional untuk mengelola perpustakaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan/kursus. Selama tahun 2013, perpustakaan BPTP Bengkulu mendapatkan penambahan beberapa koleksi buku yang berasal dari pengadaan dan hasil-hasil penelitian. Koleksi buku pustaka disajikan pada Tabel 9.

(33)

Tabel 9. Koleksi Buku Perpustakaan BPTP Bengkulu per 31 Desember 2013.

No Jenis Koleksi Judul Exemplar

1 Buku teks 2.150 5.311 2 Prosiding 199 207 3 Majalah/Buletin/Jurnal 161 1.102 4 Bibliografi khusus 37 37 5 Brosur 95 156 6 Liptan/leaflet/folder 278 712 7 Laporan 174 185

8 Lain-lain (surat kabar) 2 720

9 CD 18 18

Jumlah 3.114 8.448

Mulai tahun 2009 BPTP Bengkulu telah memiliki website. Website BPTP Bengkulu disajikan dalam berbentuk 2 versi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

4.1.3. Laboratorium Diseminasi

Laboratorium Diseminasi dibentuk untuk meningkatkan kapasitas kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Menyadari bahwa baik dokumen maupun bahan informasi sejatinya menjadi keharusan dalam penyampaian atau penyajiannya sudah dalam bentuk dikemas dengan baik, maka diperlukan upaya dan penanganan secara baik pula dan dipandang perlu ditangani secara profesional. Tidak dipungkiri bahwa kualitas kemasan dokumen maupun produk diseminasi lainnya tidak kalah pentingnya perlu diperhatikan, selain kualitas data maupun informasi yang dikemas. Kedua aspek tersebut (isi dan kemasan) merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan ikut menentukan citra dan tampilan BPTP Bengkulu dimata luar.

Di tahun 2013, pelayanan Laboratorium Diseminasi telah cukup memberikan andil besar bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Balai. Banyak

(34)

kegiatan administrasi dan lapangan yang membutuhkan suplay bahan cetakan yang bersifat segera telah dapat dilayani dengan baik.

Sampai akhir tahun kegiatan tahun 2013, pelayanan Laboratorium Diseminasi telah diupayakan maksimal dan terbukti semua kebutuhan Balai menyangkut produk Laboratorium Diseminasi dapat dipenuhi pada saat dibutuhkan.

Selain menyangkut produk media tercetak sendiri, Laboratorium Diseminasi juga memberikan andil besar dalam kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan dengan penanggulangan sementara beban pembiayaannya. Hal ini mengingat sistem keuangan di Balai yang pemenuhan biaya/anggaran direalisasikan oleh bendahara pengeluaran setelah kegitan fisik selesai dilaksanakan. Untuk itulah, dirasakan sangat diperlukan Laboratorium Diseminasi menyediakan dana taktis operasional dalam bentuk pengelolaan keuangan kas sendiri. Sampai akhir tahun 2013 kebutuhan tersebut telah dapat ditangani secara mandiri oleh Laboratorium Diseminasi.

Peran Laboratorium Diseminasi lainnya dalam pelaksanaan tugasnya, selain melakukan pelayanan internal Balai, selama tahun 2013 juga telah dapat melayani instansi lingkup pertanian di Provinsi Bengkulu diantaranya; 1) Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, 2) Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, 3) Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, dan 4) Badan Pelaksanan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko.

Dalam upaya lebih meningkatkan lagi kinerja Laboratorium Diseminasi di tahun 2013, diperlukan upaya-upaya melengkapi kebutuhan peralatan dan penyempurnaan manajemen operasional ke arah yang lebih proporsional dan profesional sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi. a. Aktivitas Laboratorium Diseminasi Tahun 2013

Pelaksanaan pelayanan/produksi media cetak Laboratorium Diseminasi dalam tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 10.

(35)

Tabel 10. Rekapitulasi Produksi Media Cetak Laboratorium Diseminasi Tahun 2013.

No Jenis Publikasi Jumlah

1 Spanduk 75 2 Leaflet 5.600 3 Buku 870 4 Plang Merek 34 5 Mini banner 9 6 Amplop 500 7 Piagam 1.033 8 Baliho 9 9 X-banner 31 10 Kartu 221 11 Cd-Cover CD 32 12 Poster 405 13 Map 900 14 Kemasan produk 1.213 15 Stiker 485

16 Jilid Proposal, laporan,dll 711

17 Umbul-umbul 160

Jumlah 12.288

b. Pelayanan Internal/BPTP

Pelayanan Laboratorium Diseminasi untuk keperluan penyediaan bahan tercetak BPTP Bengkulu sendiri mencakup; cetak/penggandaan, jilid laporan dan proposal, penyiapan bahan informasi berupa buku dan leaflet, pembuatan spanduk, plang merk, amplop, piagam, baliho, X-banner, mini banner, kartu, Cd-cover Cd, poster, map, kemasan produk, stiker, umbul-umbul, pembuatan bahan Seminar dan Expose Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Hasil Pengkajian Penelitian Pengembangan dan Penerapan Badan Litbang Pertanian tanggal 9 – 10 Desember 2013.

Kegiatan pelayanan internal yang menonjol di tahun 2013 adalah memenuhi kebutuhan kelengkapan acara Produk yang dilayani meliputi pembuatan leaflet, piagam seminar, banner, spanduk dan baliho.

c. Pelayanan Ekternal/Instansi lain

Instansi lain yang memanfaatkan jasa layanan Laboratorium Diseminasi di tahun 2013 adalah:

(36)

1. Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu 2. Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu

3. Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih

4. Badan Pelaksanan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko

Jenis produk yang umumnya dilayani berupa pembuatan leaflet, desain banner, baliho dan spanduk serta penggandaan laporan. Laboratorium diseminasi BPTP Bengkulu juga telah menjadi penyedia utama kebutuhan baliho, spanduk, leaflet pada acara Pekan Daerah (PEDA) KTNA ke XIV di Kabupaten Mukomuko.

4.1.4. Laboratorium Pascapanen

Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu memiliki dua unit sarana bangunan, yaitu unit pengolahan hasil pertanian dan unit produksi beras. Kedua unit tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Unit pengolahan pangan berfungsi untuk mengembangkan teknologi pengolahan hasil pertanian melalui serangkaian ujicoba. Sementara itu, unit produksi beras berfungsi untuk memproduksi beras dan melayani jasa penggilingan padi bagi masyarakat sekitar. Secara umum, sarana dan prasarana unit Laboratorium Pascapanen sudah lengkap.

(37)

Unit pengolahan hasil pertanian dilengkapi dengan sarana bangunan yang cukup memadai, dengan peralatan yang lengkap. Peralatan pada unit ini terbagi menjadi alat-alat pengolahan pangan, mesin pertanian, alat penyimpanan, pengemasan, alat pengukuran, dan perlengkapan pameran/ekspose. Kondisi peralatan tersebut dalam keadaan baik, namun beberapa diantaranya perlu dimodifikasi agar dapat beroperasi secara maksimal. Selain itu, beberapa alat mesin (alsin) pertanian seperti alat pengupas kopi (

pulper

) dan alat pencuci lendir (

washer

) yang dipinjamkan kepada kelompok tani di Desa Imigrasi Permu, Kabupaten Kepahiang sudah ditarik kembali. Sementara alsin pencacah tongkol jagung yang masih dimanfaatkan olah kelompok tani di Desa Air Meles, Kabupaten Rejang Lebong.

Harapan ke depan, Laboratorium Pascapanen dilengkapi dengan instrumen analisis mutu fisik dan kimia komoditas pertanian sehingga produk-produk yang dihasilkan dapat dievaluasi mutunya agar sesuai dengan standar mutu yang ada. Selain itu, diperlukan sarana bangunan yang lebih luas untuk menyimpan peralatan yang ada. Peralatan yang sudah ada juga dioptimalkan dalam hal penggunaan dan perawatannya.

Perawatan juga dibutuhkan dalam menangani alsin pada unit produksi beras yang telah dilengkapi dengan dua unit perontok padi (

power thresser

), satu unit penggiling padi (

rice milling

), satu unit mesin sosoh dan lantai jemur padi. Sarana dan prasarana tersebut selain digunakan untuk memproduksi beras juga dimanfaatkan oleh Unit Produksi Benih/Bibit Sumber (UPBS). Sejauh ini, peralatan tersebut masih bisa beroperasi dengan baik kecuali satu unit perontok padi (

power thresser

) yang tidak dapat digunakan.

Oleh karena itu, bangunan unit produksi beras perlu disempurnakan lagi, dilengkapi dengan plafon, jaring-jaring penutup ventilasi, dan kanopi penghalang hujan. Selain itu, teknis koordinasi perlu diperjelas lagi karena saat ini unit produksi padi berada dikoordinir oleh koordinator Laboratorium

(38)

Pascapanen, namun secara operasional ditangani oleh Unit Alih Teknologi dan UPBS.

Kegiatan yang dilaksanakan di Unit Laboratorium Pascapanen Bengkulu meliputi;

a. Pelayanan Konsultasi Teknologi Pascapanen b. Alih teknologi

c. Pengkajian Pascapanen Komoditas Pertanian Spesifik Lokasi d. Pameran dan ekspose

4.1.5. Laboratorium Rumah Kaca

Instalasi Rumah Kaca/screen house merupakan sumber daya yang sangat penting bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta diseminasi inovasi teknologi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu.

Oleh karena itu pengelolaan Rumah Kaca perlu mempertimbangkan optimalisai penggunaan dan pemanfaatannya untuk mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu pada saat ini mempunyai 2 unit rumah kaca dengan luas lahan lebih kurang 1962 M2. Kegiatan pengelolaan Rumah Kaca bertujuan adalah: 1) Meningkatkan profesinalisme sumber daya manusia (peneliti, penyuluh, teknisi litkayasa) BPTP Bengkulu melalui kegiatan penelitian/pengkajian mandiri, 2) Display Komponen teknologi/paket teknologi secara berkelanjutan selama 12 bulan melalui kegiatan diseminasi seperti plot teknologi.

4.2. Kerjasama Pengkajian dan Diseminasi

Kerjasama penelitian dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dilaksanakan dalam upaya peningkatan efektifitas dan efesiensi penelitian. Selain itu, melalui kerjasama dapat saling memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing pihak dengan tujuan saling memberi dan menerima informasi yang bermanfaat dalam upaya menentukan arah dan

(39)

langkah kebijakan dibidang pembangunan pertanian berikutnya. Kerjasama pengkajian dan diseminasi telah dilakukan dengan berbagai pihak antara lain: a. Universitas Bengkulu dalam kegiatan “Model Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi (MP3MI) Berbasis Jeruk di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu”.

b. Kerjasama dengan persaudaraan Muslimah (SALIMAH) Kabupaten Bengkulu Tengah dalam kegiatan “Percepatan, Perluasan, dan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Melalui kerjasama dengan mitra.

Gambar 7. Workshop Daerah Salimah dalam rangka kerjasama pelaksanaan kegiatan.

Gambar 8. Pelaksanaan kegiatan KRPL, bimbingan penyemaian.

c. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko dalam pelaksanaan PEDA KTNA ke XIV, BPTP Bengkulu membuat Desain dan pembangunan lahan seluas 2,2 hektar yang tidak produktif menjadi lahan yang produktif dengan 68 komoditas pertanian.

(40)

Gambar 9. Lahan gambut yang telah menjadi produktif di kabupaten Mukomuko sebagai ekspo pada PEDA KTNA ke XIV.

d. Kerjasama dengan Biro Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu untuk Desain dan pembangunan pusat edukasi kebun PKK Provinsi Bengkulu.

Gambar 10. Pusat Edukasi Kebun PKK Provinsi Bengkulu.

e. Kerjasama dengan BB Padi dalam kegiatan “Uji daya Hasil Padi Dataran tinggi.

(41)

Gambar 11. Pelaksanaan kegiatan Uji Daya Hasil Padi Dataran Tinggi.

f. Kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu untuk penyebaran informasi pertanian pada siaran pedesaan.

Tabel 11. Judul Materi dan Narasumber pengisi Siaran Pedesaan.

Bulan Judul Materi

Januari Mulsa Plastik Hitam Perak Pada Tanaman Cabai Februari Hama Ulat Pemakan Daun Sawit dan Pengendaliannya

Maret Teknik Penyiapan Lahan dengan Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Pada Tanaman Cabai

April Pemeliharaan ternak ayam dan ikan dengan sistem longyam Mei Cara Membuat Mesin Penetas Telur

Mei Pemeliharaan Tanaman Kakao Mei Tumpang Sari Pada Tanaman Cabe Mei Pengenalan Lab. Tanah

Juli Budidaya Padi SRI

September Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit

November Pemeliharaan dan Pengendalian OPT Tanaman Kopi November Pemanfaatan Hasil Sampingan Buah Kopi Sebagai Pakan

Ternak Sapi Potong

g. Kerjasama dengan SMK pertanian dan Fakultas Pertanian Universitas Dehasen dan Universitas Bengkulu. Selama tahun 2013 telah dilaksanakan bimbingan terhadap 39 siswa praktek kerja industry, 5 siswa praktek kerja usah dan 5 mahasiswa magang.

(42)

Gambar 12. Siswa magang bersama pembimbing dari BPTP dan pembimbing dari SMK/ pihak sekolah.

4.3. Urusan Perencanaan dan Program

Urusan perencanaan dan program meliputi penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengkajian serta diseminasi, melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran pengkajian dan diseminasi serta menyusun database dan SIM.

Menyiapkan bahan pembahasan rencana dan program pengkajian/diseminasi, menghimpun, mengolah menyajikan data pelaksanaan program pengkajian dalam Data Base Sistem Informasi Manajemen Program (SIMPROG). Menyiapkan bahan penyusunan dan pembahasan rencana dan program pengkajian. Menyiapkan bahan usulan dan perhitungan anggaran pengkajian. Menyiapkan bahan pendukung pembahasan anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari aspek komponen kegiatan pengkajian. Mengusulkan, mengolah dan menyiapkan bahan para daftar isian pelaksanaan anggaran dan lembaran kerja (RKA-KL) berdasarkan satuan tiga. Menyiapkan bahan dan menyelesaikan naskah serta rencana operasional kegiatan. Disamping itu juga mendapatkan umpan balik

(43)

bagi kegiatan pengkajian maupun diseminasi. Urusan Perencanaan dan Program juga melaksanakan seminar ROPP/RODHP, Temu Informasi Teknologi serta seminar hasil pengkajian.

4.4. Evaluasi dan Pelaporan

Monitoring dan evaluasi (Monev) kegiatan pengkajian dan diseminasi tahun anggaran 2013 telah dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang terdiri dari pejabat struktural, Ketua Kelompok Pengkaji dan staf program. Monev kegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP Bengkulu TA. 2013 bertujuan untuk mengevaluasi/menilai kegiatan pengkajian dan diseminasi dan memberikan saran sebagai masukan dalam perbaikan kegiatan dan laporan.

Gambar 13,14. Monitoring ke lokasi kegiatan pengkajian dan diseminasi.

Monev tersebut dilakukan terhadap administrasi dan pelaksanaan kegiatan penelitian/pengkajian dan diseminasi di lapangan yang terdiri dari 15 kegiatan pengkajian dan 2 kegiatan diseminasi. Monev administrasi dilakukan dengan mengevaluasi kesesuaian dan kelengkapan kegiatan pengkajian dan diseminasi secara administrasi mulai dari RPTP/RDHP, ROPP/RPTP dan Juknis/Juklak, Sedangkan monev lapangan dilakukan dengan

(44)

membandingkan ROPP/RODHP dan Juknis/Juklak dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

(45)

V. ANGGARAN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu sebagai lembaga pengkajian pusat yang berada di daerah memiliki tugas dan fungsi melakukan kegiatan pengkajian serta perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Untuk menjalankan aktivitas tersebut, BPTP Bengkulu mengelola anggaran pembiayaan tahunan untuk kepentingan berbagai kegiatan selama satu tahun.

Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan pengembangan Satker BPTP Bengkulu pada TA. 2013 didukung oleh sumber dana yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM).

Anggaran Satker Susunan Surat Pengesahan Daftar Isian Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu TA. 2013 tanggal 5 Desember 2012 sebesar Rp.11.663.874.000, revisi Rp.11.119.309.000, Realisasi Rp.10.785.240.247 (97 %) sisa Rp.334.068.753 (3 %), SSBP Rp.65.459.289. Dana tersebut dialokasikan untuk melaksanakan program-program Badan Litbang Pertanian dalam mendukung Program Kementerian Pertanian. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 12. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja Tahun 2013.

No Jenis

Belanja Pagu DIPA (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp) Realisasi (%) 1 Pegawai 4.296.708.000 4 .214.856.719 1.851.281 98,10 2 Barang 4.930.691.000 4.690.336.028 240.354.972 95,13 3 Modal 1.891.910.000 1.880.047.500 11.862.500 99,37 Jml DIPA 11.119.309.000 10.785.240.247 334.068.753 97 4 SKPA.1 70.000.000 70.000.000 - 100 5 SKPA.2 362.550.000 362.472.100 77.900 99.86

Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran

(46)

Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Realisasi keuangan Satker BPTP Bengkulu atas dasar SP2D sampai dengan akhir TA. 2013 mencapai Rp.10.785.240.247 (97 %) dari total anggaran yang dialokasikan dalam DIPA 2013.

Realisasi anggaran tertinggi pada belanja modal sebesar Rp.1.880.047.500 (99,37). Realisasi anggaran terendah pada belanja barang, yaitu sebesar Rp.4.690.336.028 (95,13 %). Sisa anggaran tahun 2013, yaitu sebesar sebesar Rp.334.068.753 atau 3 %.

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh BPTP Bengkulu pada tahun 2013 diperoleh dari penerimaan umum dan penerimaan fungsional. Estimasi PNBP yang dialokasikan pada Satker BPTP Bengkulu sesuai DIPA tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp.20.137.824,- yang terdiri sari estimasi penerimaan umum sebesar Rp.7.137.824,- dan penerimaan fungsional sebesar Rp.13.000.000,- Realisasi penerimaan umum dan pada tahun 2013 sebesar Rp.31.003.431,-estimasi PNBP pada tahun 2013 mengalami surplus sebesar Rp.23.865.607,- atau mencapai434,35 %. Sedangkan realisasi penerimaan fungsional pada tahun 2013 dari estimasi Rp.13.000.000,- realisasi sebesar Rp.36.316.000,- atau mengalami surplus sebesar Rp.23.316.000,- atau mencapai 279,35 %. Berdasarkan kategorinya, penerimaan umum diperoleh dari penerimaan pendapatan sewa rumah dinas/negara, penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL, dan pendapatan anggaran lain-lain (tunjangan fungsional peneliti). Pendapatan fungsional diperoleh dari pendapatan info penerbitan dan hasil cetak di Laboratorium Diseminasi, jasa analisis tanah di Laboratorium Tanah, pendapatan penjualan hasil pertanian berupa benih padi dari Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) dan pendapatan penjualan hasil pertanian kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL).

(47)

VI. INTISARI HASIL KEGIATAN 6.1. Kegiatan Pengkajian

6.1.1. Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah Skala 1:50.000

Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumberdaya alam yang terbatas, sehingga sangat diperlukan upaya pemanfaatan lahan secara optimal. Dari luas wilayah provinsi 1.978.870 ha, hanya 1.000.913 ha (51,58%) yang dapat digolongkan sebagai kawasan budidaya. Selebihnya merupakan kawasan hutan dengan topografi bergelombang hingga berbukit/bergunung. Oleh sebab itu dalam pengembangan usaha pertanian, kebijakan yang diperlukan adalah mewujudkan optimalisasi penggunaan lahan, melakukan usaha intensifikasi teknologi pertanian dan penggunaan komoditas unggulan/spesifik lokasi pada lahan-lahan yang telah dimanfaatkan.

Permasalahan utama yang dihadapi khususnya dalam pengembangan komoditas pertanian unggulan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya lahan, yaitu belum dipetakannya tingkat kesesuaian lahan yang menunjukkan keunggulan komparatif. Pengembangan komoditas pertanian unggulan harus didukung oleh daya dukung agroekologi, artinya bahwa komoditas tersebut untuk dapat tumbuh dan berproduksi tinggi harus didukung oleh kondisi biofisiknya (tanah dan iklim), teknologi, dan sosial budaya petani. Selain itu komoditas pertanian tersebut harus mempunyai permintaan yang tinggi baik di pasar dalam maupun di luar daerah tersebut yang merupakan keunggulan kompetitif.

(48)

Gambar 15. Peta Kabupaten Bengkulu Tengah.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi sumberdaya lahan Provinsi Bengkulu yang masih terbatas, tahun 2013 BPTP Bengkulu melakukan kegiatan penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan mendukung program pembangunan pertanian Propinsi Bengkulu dalam pengembangan kawasan sentra produksi dan agribisnis. BPTP Bengkulu sudah melaksanakan pemetaan satuan lahan dan pewilayahan komoditas tahun 2002-2004 dengan skala 1 : 50.000 di Kecamatan Arga Makmur dan Padang Jaya (Kabupaten Bengkulu Utara), Kecamatan Curup, Bermani Ulu dan Selupu Rejang (Kabupaten Rejang Lebong) serta Kecamatan Manna dan Seginim (Kabupaten Bengkulu Selatan) (Gunawan,

at al.

2004).

Referensi

Dokumen terkait

Ide kepentingan nasional mengacu pada perangkat ideal dari tujuan-tujuan nasional yang harus ditemukan sebagai dasar dari hubungan luar negeri dan politik luar negeri

 Penyebaran informasi melalui media cetak meliputi buku/komik 3 judul (Buku Teknnologi Produksi Jeruk Gerga (RGL), buku Pengelolaan OPT jeruk, komik PTKJS), leaflet

Tujuan yang hendak d1capai dari permasalahan tersebut adalah untuk mengkaji dan menganalisa dasar pertimbangan sehingga pam pihak membuat perjanj1an pemberian kuasa

• Sewaktu memesan part pengganti untuk selang bahan bakar, selang pemakaian umum dan selang vinyl yang standard, pakailah nomor part borongan yang dicantumkan pada parts

Data dikumpulkan selama dua bulan berdasarkan penangkapan pada bulan pertama dan kedua, dicatat keseluruhan hasil tangkapan (10 kali penangkapan) selama periode dua bulan

Abu terbang merupakan material yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada alat pembangkit listrik, sehingga semua sifat-sifatnya juga ditentukan oleh komposisi

Dari data penulis pada bagian Administrasi Korporat di PT Bukit Asam (Persero) Tbk, maka ditemukan bahwa yang menyebabkan sistem penyimpanan arsip melalui program

Setelah para hakim anggota mempelajari dan mendiskusikan semua argumentasi hukum yang disampaikan oleh pihak-pihak yang bersengketa (Indonesia dan M alaysia), maka sesuai prosedur