LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUA
GANGGUAN PN PEMENUHAN NUTRISIEMENUHAN NUTRISI
Oleh : Oleh : DIV-KEPERAWATAN DIV-KEPERAWATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2015/2016 TAHUN AJARAN 2015/2016
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengertian
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2012).
B. Tanda dan gejala
a. Data mayor (Harus ada, satu atau lebih)
1) Klien yang tidak puasa mengeluhkan atau mendapat: asupan makanan yang tidak adekuat, kurang dari angka kecukupan gizi (recommended daily allowance, RDA ), dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan atau
2) Kebutuhan metabolik aktual atau potensial dalam asupan yang berlebihan. b. Data minor (mungkin ada)
1) Berat badan 10% sampai 20% atau lebih bawah berat badan ideal berdasarkan tinggi dan kerangka tubuh
2) Lipatan kulit trisep, lingkar lengan, dan lingkar otot lengan kurang dari 60% ukuran standar
3) Kelemahan otot dan nyeri tekan 4) Konfusi atau iritabilitas mental 5) Penurunan albumin serum
6) Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan-besi 7) Fontanel bayi cekung
C. Pohon masalah
Disfagia Gastritis Gangguan usus halus
Esophagus, masuknya asam/basa kuat, nekrosis kolkuatifa Respon mukosa lambung terhadap iritasi Malabsorpsi Ketidakmampuan menelan Ketidakmampuan mencerna Ketidakmampuan mengabsopsi nutrien Gastrointestinal
Gangguan menelan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
D. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah sebagai berikut :
1. Kadar total limfosit 2. Albumin serum 3. Zat besi 4. Transferin serum 5. Kreatinin 6. Hemoglobin 7. Hematokrit 8. Keseimbangan nitrogen 9. Tes antigen kulit
10. Pemeriksaan Laboratorium dan Biokimia
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi gizi buruk melipurti penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin serum < 3,5 gr/dl dan peningkatan / penurunan kadarkolesterol (Mubarak, 2008)
E. Penatalaksanaan Medis a. Nutrisi enteral
Nutrisi enternal adalah suatu metode yang relatif aman, murah, dan dapat diberikan keuntungan fisiologis yang disignifikan pada pasien. Pasien yang cocok mendapatkan bantuan pemberian makanan melalui enteral yaitu mereka yang tidak dapat mengkonsumsi gizi melalui mulut, tetapi fungsi saluran pencernaanya masih baik. Pemberian melalui enteral ini perlu pemasangan slang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan untuk mengalirkan larutan nutrisi. Slang (yang berlubang kecil) dapat dimasukkan melalui hidung ke dalam perut, atau untuk penggunaan jangka panjang dapat dimasukkan ke saluran pencernaan dengan cara pembedahan (missal yang paling umum yaitu slang gastrostomi dan jejunostomi) (Marrelli, 2008) b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimasukkan kedalam tubuh melalui peredaran darah vena balik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral.Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekrosa atau cairan asam amino (Alimul, 2012)
F. Pengkajian keperawatan
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan (Potter, 1996) :
1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa pasien merasakan perubahan pada berat badan yang dialaminya
2. Pola Nutrisi : Pasien mengatakan sulit makan dan minum, karena merasa tidak nafsu makan. Keluarga mengatakan bahwa pasien hanya makan 5 – 6 sendok per hari dan minum 1 – 2 gelas per harinya.
3. Pola Eliminasi : Pasien mengatakan BAB dan BAK tidak lancer
4. Aktivitas dan Latihan : Pasien mengatakan sulit konsentrasi, mudah terjatuh dan sulit mengerjakan tugas yang biasanya dilakukanya.
5. Tidurdan Istirahat :Pasien sering terbangun karena merasa mual
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif : Pasien dapat berkomunikasi dengan suasana hatinnya
7. Konsep Diri :
Identitas diri : Pasien mampu mengenali dirinya sebagai seorang kepala
keluarga
Gambaran diri : Pasien merasa kalau dirinya sakit memerlukan
pertolongan
Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segeera sembuh dan dapat
berkumpul dengan keluarganya dirumah
Harga diri : Pasien merasa kurang percaya diri (minder) dengan
keadaannya sekarang
8. Seksual dan Reproduksi : Tidak terkaji
9. Pola peran hubungan :Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dan mengenal lingkungan dengan baik
10. Manajemen Koping Stres : Pasien selalu membicarakan masalahnya pada keluarganya
11. Sistem Nilai dan Keyakinan : Pasien mengatakan selalu sembahyang sesuai keyakinannya
G. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. 2. Ketidakseimbangan Nutrisi : Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Asupan nutrient yang melebihi kebutuhan tubuh (NANDA, 2015 – 2017)
H. Rencana keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan NOC : Setelah dilakukan asuhan keperawatan … x 24 jam diharapkan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 3. Mampu NIC : 1. Nutrition Management
a. Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C d. Berikan makanan
yang terpilih (sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi) e. Ajarkan pasien
a. Untuk menentukan makanan yang tepat yang akan diberikan kepada pasien
b. Untuk membantu pasien
mendapatkan
kalori dan nutrisi secara tepat.
c. Makanan yang mengandung
protein akan lebih cepat membantu pasien
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 4. Tidak ada
tanda-tanda malnutrisi 5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
bagaimana membuat catatan makanan harian
f. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori g. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi h. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan pembangunan tubuh. d. Untuk memberikan makanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien. e. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrsi f. Menjaga agar
jumlah nutrisi dan kalori tetap terjaga g. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi h. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisinya. 2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang berlebihan dalam kaitannya dengan aktivitas fisik (konsumsi kalori) NOC : Setelah dilakukan asuhan keperawatan … x 24 jam diharapkan masalah keperawatan ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : 1. Pasien menyadari masalah berat badan 2. Pasien NIC : 1. Manajemen Nutrisi a. Memberikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi dan cara memenuhi kebutuhan tersebut b. Lakukan kolaborasi
dengan ahli diet untuk menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi a. Agar pasien mengerti dengan kebutuhan nutrisinya b. Untuk mendapatkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya
mengungkapkan secara verbal keinginan untuk menurunkan berat badan 3. Berpartisipasi dalam program penurunan berat badan 4. Berpartisipasi dalam program latihan yang teratur 5. Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu
6. Mengalami asupan kalori, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral, zat besi dan kalsium yang adekuar, tetapi tidak berlebihan kebutuhan nutrisi 2. Bantuan Menurunkan Berat Badan
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi motivasi untuk makanan dan isyarat internal dan eksternal yang dikaitkan dengan makanan b. Tentukan bersama pasien tentang jumlah penurunan berat badan yang
diinginkan
c. Bantu pasien menyesuaikan diet dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas d. Susun rencana yang
realistis dengan pasien untuk mengurangi asupan makanan dan meningkatkkan penggunaan energy e. Anjurkan mengganti
kebiasaan yang tidak diinginkan dengan kegiatanyang disukai f. Rencanakan program latihan fisik secara tersusun dan menyesuaikan keterbatasan pasien. a. Mendorong pasien untuk memahami asupan nutrisinya b. Membantu memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan penurunan berat badan (mis. Diet) c. Memberikan pasien kemudahan dalam menyesuaikan diet d. Memberikan kemudahan melakukan kegiatan mengurangi asupan dan meningkatkan penggunaan energy secara tersusun e. Dengan aktivitas yang disukai diharapkan tetap berlangsung yang berhubungan dengan penurunan berat badan f. Untuk memberikan kemudahan pelatihan fisik secara tersusun dan menyesuaikan
dengan keadaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi dalam Praktik . Jakarta : EGC.
Potter. P. A. 1996. Pengkajian Kesehatan Ed 3. Jakarta: EGC
Rahayu, S.2013. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Cairan Dan Nutrisi. (Online) Avaiable at http :// www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-5-modul-2-asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-gangguan-kebutuhan-cairan-dan-nutrisi. Diunduh pada 18 Agustus 2017
Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan “Dokumentasi Evaluasi”. (Online). Avaiable at http://www.scribd.com/doc/106424735/makalah-dokumentasi-evaluasi-keperawatan. Diunduh pada 18 Agustus 2017