• Tidak ada hasil yang ditemukan

MISI PROTEKTIK ILMU DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MISI PROTEKTIK ILMU DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MISI PROTEKTIK ILMU DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

Makalah

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas pada mata kuliah Islam dalam Disiplin Ilmu

Dosen Pengampu : Amirullah, S.Pd.I, M.A

Disusun Oleh :

Lisda Triana 1801075019

Eka Wahyuningtias 1801075027 Siti Roudotul Fadillah 1801075037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

▸ Baca selengkapnya: apa yang menjadi tanggung jawab seorang front office supervisor?

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat kepada kami sebagai makhluk-Nya. Shalawat serta salah semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan sampai dengan zaman terang benderang seperti ini, semoga segala kebaikan selalu tercurahkan kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya dan selalu diberikan keistiqamahan sampai berada dijalannya hingga yaumul akhir.

Pada kesempatan kali ini, kami selaku mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA bermaksud untuk mengerjakan tugas yang diberikan terkait materi Misi Protektif Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuwan. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan juga telah mendapat informasi dari berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menuntaskan tugas makalah ini. kami sangat beterima kasih kepada berbagai pihak atau penulis sumber-sumber, baik buku maupun jurnal sehingga dapat memudahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan kami menerima berbagai kritik maupun saran agar kedepannya agar makalah ini menjadi sangat bermanfaat.

Jakarta, 25 Maret 2021

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 2 C. Tujuan Penyusunan ... 2 D. Manfaat Penyusunan ... 2 BAB II PEMBAHASAN ... 4

A. Pengertian Misi Protektik Ilmu Dan Tanggung Jawab Ilmu ... 4

B. Etika Profesi Seorang Ilmuwan (Kode Etik Ilmuwan/Rekayasawan) ... 6

C. Profesionalisme Dan Tanggung Jawab Sosial Ilmuan ... 8

BAB III PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Misi protektik merupakan cita-cita protektik yang diturunkan islam sebagaimana yang terkandung dalam QS. 4 Ali Imran: 110, maka didalam ayat tersebut terdapat perintah kepada manusia agar melaksanakan yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, serta tu’minubaillah. Seorang ilmuwan merupakan seorang yang konsisten dalam melaksanakan proses penelaahan keilmuan yang dilakukannya. Ilmuwan memiliki tanggung jawab profesional dan tanggung jawab social atas peran nya sebagai ilmuwan. Lalu, tanggung jawab social ilmuwan merupakan juga menyangkut asas moral mengenai pilihan etis terhadap suatu objek penalaah yang dilakukan oleh ilmuwan dan penggunaan pengetahuan ilmiah.

Sebagai ilmuwan, tentu seorang ilmuwan harus memiliki etika yang baik pada diri nya, etika dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan. Menurut padangan Islam, etika ini sejajar dengan akhlak. Selain etika adapun kode etik, kode etik dalam pandangan islam disebut dengan adab. Etika yang harus dimiliki seorang ilmuan sosial yaitu bersikap secara objektif, terbuka serta berani menyampaikan gagasannya yang mengarah ke arah kebenaran dan penuh tanggung jawab.

Agama islam menganugerahkan kepada manusia dengan cara memberikan sebuah petunjuk dan juga memberikan sebuah ilmu pengetahuan yang nanti nya dapat mengangkat harkat dan martabat dan derajat manusia. Pada umumnya, perkembangan keilmuan selalu mengalami kemajuan dari masa lampau hingga sekarang. Dengan begitu, seorang ilmuwan penting nya memiliki tanggung jawab yang sifat nya social, karena seorang ilmuwan

(5)

2

memilki peran penting didalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian seorang ilmuan harus memiliki rasa tanggungjawab professional yang meliputi :kebenaran, kejujuran, rasional, obyektif, kritis, terbuka dan juga bersikap netral. Dengan begitu, ilmuwan dapat menghasilkan sebuah prdouk keilmuannya. Seorang ilmuwan harus dapat memberikan padangan yang benar. Seorang ilmuwan memiliki tugas, yang dimana tugas ini mampu menjelaskan hasil penelitiannya berdasarkan rasionalitas juga menggunakan metodologis dan tidak disalahgunakan. Sebagai seseorang yang professional, maka sudah tentu harus memiliki sebuah visi moral. Maka dari itu, seorang ilmuwan harus mampu bersikap professional dan dapat bertanggungjawab terhadap apa yang diciptaknnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan misi protektik ilmu dan tanggung jawab ilmu ?

2. Bagaimana etika profesi seorang ilmuan (kode etik ilmuan/rekayasawan) ?

3. Bagaimana profesionalisme dan tanggung jawab seorang ilmuan ?

C. Tujuan Penyusunan

1. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan misi protektik ilmu dan tanggun jawab ilmu.

2. Untuk memberikan pemahaman bagaimana etika profesi ilmuan (kode etik ilmuan/rekayasawan).

3. Untuk memberikan pemahaman bagaimana profesionalisme dan tanggung jawab seorang ilmuan.

D. Manfaat Penyusunan

1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan misi protektik ilmu dan tanggung jawab ilmu.

(6)

3

2. Agar dapat memahami bagaimana kode etika profesi ilmuan (kode etik ilmuwan/rekayasawan).

3. Agar dapat mengetahui bagaimana profesionalisme dan tanggun jawab seorang ilmuan.

(7)

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Misi Protektik Ilmu Dan Tanggung Jawab Ilmu

Ilmu adalah suatu yang sangat penting bagi setiap manusia, dengan adanya ilmu semua kebutuhan dan keperluan manusia dapat terpenuhi dengan mudah dan cepat. ilmu telah melakukan perubahan social dan juga dapat dikatakan bahwa ilmu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang akan terjadi.1

Hal yang terpenting dalam misi protektik ilmu yakni dapat melayani umat nya, intelegensi kolektif dan dapat membimbing umat ke tahap evolusi social secara rasional. Maka dapat disimpulkan bahwa misi protektik ini merupakan cita-cita protektik yang diturunkan islam sebagaimana yang terkandung dalam QS. 4 Ali Imran: 110, yang artinya “Kamu (umat islam) merupakan umat terbaik yang dilahrikan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah swt…” di dalam ayat tersebut maka dijelaskan bahwa terdapat perintah kepada manusia agar berbuat Amar ma’ruf dan menjauhi yang munkar, dan tu’minunabillah dari ketiga muatan tersebut dapat mengkarakterisasikan ilmu social politik menjadi landasan misi protektik. Dari ketiga muatan itu, kelompok kami akan sedikit menjelaskan apa itu Ammar Ma’ruf, Nahi Munkar, dan Tu’minunabillah :

1. Amar Ma‟ruf (Humanisasi)

Ammar Ma‟ruf merupakan suatu proses dalam memanusiakan manusia, memperlakukan segala sesuatu terhadap manusia sesuai dengan fitrahnya melalui spirit atau semangat belajar mengajar yang

1

“AKSIOLOGI: ILMU, MORAL, TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWAN, DAN REVOLUSI GENETIKA,” Το Βημα Του

(8)

5

dilakukan oleh pengajar yang biasa dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik.

2. Nahi Munkar (Liberasi)

Nahi Munkar (Liberasi) merupakan suatu hal dimana membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan, kebododohan dan kemiskinan. Sasaran dari liberasi ini adalah sistem pengetahuan, sistem social, sistem ekonomi, dan juga sistem politik.

3. Tu‟minunabillah (Transendensi)

Tu‟minunabillah (transendensi) memiliki makna teologis,yaitu ketuhanan, dapat dijelaskan seperti beriman kepada Allah swt. Transendensi ini memiliki tujuan menambahkan dimensi transcendental, cara nya dengan menghapuskan diri dari rasa hedonism, materialism, dan budaya yang dekaden. Yang inti nya adalah agar manusia dapat menghendaki untuk mengakui otoritas mutlak Allah swt. 2

Ilmuwan merupakan seorang yang konsisten dalam proses penelaahan keilmuan yang dilakukannya. Ilmuwan merupakan bagian dari masyarakat. Akan tetapi ilmuan merupakan seseorang yang melihat keadaan masyarakat dengan mata dan dengan berfikir. Ilmuwan memiliki tanggung jawab professional dan tanggung jawab social atas peran nya sebagai ilmuwan. Yang dimaksud dengan tanggung jawab profesional merupakan tanggung jawab yang dilakukan oleh ilmuan dalam pertanggungjawaban moral dan juga ada hubungannya dengan epistemology. Ilmuwan harus dapat mendasarkan diri nya kepada kebenaran yang menyangkut kenyataan factual. Selanjutnya,

2Ferdiansyah Ferdiansyah, “Nilai Profetik Dan Pendidikan Islam Humanistik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya

Hanum Salsabiela Dan Ranggaalmahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Indonesia Di Sma,” Kajian Linguistik Dan Sastra 2, no. 1 (2017): 49, https://doi.org/10.23917/kls.v2i1.5352.

(9)

6

tanggung jawab social ilmuwan merupakan juga menyangkut asas moral mengenai pilihan etis terhadap suatu objek penalaah yang dilakukan oleh ilmuwan dan penggunaan pengetahuan ilmiah. Terkait tentang tanggung jawab professional, para ilmuwan harus dapat berinteraksi satu sama lainnya dalam bentuk asosiasi. Asosiasi ilmuwan ini bermaksud tidak hanya memberik sanksi terhadap ilmuwan yang sudah melanggar aturan ilmiah, tetapi juga dapat menjadi satu kekuasaan social agar nanti nya ilmuwan dapat terlepas dari pasungan karena kepentingan kekuasaan.3

B. Etika Profesi Seorang Ilmuwan (Kode Etik Ilmuwan/Rekayasawan)

Menurut pandangan islam seorang ilmuwan merupakan seseorang yang sangat muliah. Sebab hasil dari pemikirannya menghasilkan suatu ilmu yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan seluruh umat manusia. Sedangkan ilmu sendiri dalam presfektif agama islam memiliki kedudukan yang agung dan mulia.4 seorang ilmuan yang muliah dan bijaksana dalam mengemban tugasnya sebagai ilmuwan tentunya harus memiliki etika yang baik pada jati diri mereka. Sebelum memahami etika yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan alangkah baiknya kita pahami makna dari etika itu sendiri. Makna Etika berasal dari yunani disebut dengan ethose yang berarti kebiasaan. Makna dari kebiasaan ini selaras dengan kata moralitas. Sedangkan menurut pandangan islam makna dari kata etika lebih selaras sebagian dari akhlak.5

Selain etika adapun kode etik, kode etik dalam pandangan islam disebut dengan adab al-„alim atau al-mu‟allim.6 setelah memahami makna dari

3 Wazin Baihaqi, “Tanggungjawab Ilmuwan Muslim Dalam Masyarakat,”

Alqalam, 2002, https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i92.1445.

4

Maulida. 2017. Jurnal Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam : KEDUDUKAN ILMU, ADAB ILMUWAN DAN

KOMPETENSI KEILMUAN PENDIDIK (STUDI TAFSIR AYAT - AYAT PENDIDIKAN). Januari. Vol. 6. No. 11.

Hlmn 115

5

Aprita. 2020. ETIKA PROFESI. Jawa Timur : CV. Penerbit Qiara Media. Hlmn 1-2

6

(10)

7

kata etika dan kode etik, pemahaman selanjutnya mengenai soal etika yang harus dimiliki seorang ilmuan. Seorang ilmuan yang berada pada rana bidang sosial biasanya meneliti terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan secara budaya, suku, ras dan etnik. Rana penelitian yang mereka jalankan untuk mencapai kesuksesan dalam menemukan sumber referensi tentu tidak mudah sebab rana penelitian yang mereka emban cukup sensitif terutama terhadap masyarakat indonesia sendiri yang memiliki kemajemukan yang multi etnis yang disetiap budayanya memiliki ciri khas pandangan yang berbeda disetiap daerahnya. Oleh karena itu etika yang harus dimiliki seorang ilmuan sosial yaitu bersikap secara objektif, terbuka serta berani menyampaikan gagasannya yang mengarah ke arah kebenaran dan penuh tanggung jawab.7

Etika dalam rana moral ilmuan filsafat memiliki tiga macem pendekatan, berikut diantaranya :

1. Etika Deskriptif mengarah tingkah laku moral secara luas yang sifatnya hanya memaparkan namun bersifat netral

2. Etika Normatif lebih mengarah kepada etika yang berlandaskan kepada norma dengan berpola pikir secara kritis

3. Metaetiaka lebih mengkaji ungkapan etis secara logis

Kemudian jika kita tarik dari sudut pandang etika yang dimiliki seorang ilmuan pada umumnya seorang ilmuan harus berpandang terhadap etika pembebasan manusia, maksud dari etika ini seorang peneliti atau ilmuan memiliki sifat yang spiritual dan universal.8

7

Touwe. 2020. Jurnal Kajian Ilmu Sejarah dan Budaya : TANGUNGJAWAB ILMUAN SOSIAL DALAM

MEMPOSISIKAN PERAN DAN PERMASALAHAN BUDAYA LOKAL UNTUK PENGUATAN ETIKA PLURALISME BANGASA. Vol. 1 No. 1. Hlmn 1-2

8

(11)

8

C. Profesionalisme Dan Tanggung Jawab Sosial Ilmuan

Setelah kita membahas tentang apa yang dimaksud dengan misi profetik ilmu serta tanggung jawab ilmuan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai bagaimana etika profesi seorang ilmuan yang didalamnya meliputi kode etik seorang ilmuan. Dan pada pembahasan yang selanjutnya mengenai bagaimana peran profesionalisme serta tanggungjawab social seorang Ilmuan. Istilah profesionalisme sendiri di artikan sebagai sebuah kemampuan ataupun kemahiran yang dimiliki oleh seseorang. Sedangkan menurut De George mengemukakan bahwa professional merupakan seseorang yang memiliki sebuah profesi maupun pekerjaan dan hidup dari pekerjaan tersebut dan mengandalkan sebuah keahlian yang tinggi yang dimilikinya9. Dalam hal ini Profesionalisme atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang ilmuan serta tanggungjawab sosial yang perlu dimiliki oleh seorang ilmuan.

Agama islam menganugerahkan kepada manusia dengan memberikan sebuah petunjuk serta memberikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam rangka sebagai bentuk untuk mengangkat harkat, martabat dan derajat manusia melalui penelaahan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menjadi sebuah alat untuk bisa mengetahui fenomena alam yang pada dasarnya tidak diketahui oleh manusia, dalam hal ini ilmu diperlukan untuk mengetahui hal tersebut dengan adanya pengetahuan baru mengenai alam10. Seperti kita ketahui bahwa Islam pun melahirkan banyak ilmuan muslim yang banyak menciptakan berbagai hasil karya yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Dan di jaman keemasannya Islam pernah mengalami kemajuan yang begitu pesat didalam dunia keilmuan.

9

Suwinardi. (2017). Profesionalisme Dalam Bekerja. ORBITH, 13, hal 81.

10 Sutarjo, J. (2014). Tanggung Jawab Cendekia Muslim Terhadap Perkembangan Keilmuan Islam.

(12)

9

Perkembangan keilmuan terus mengalami kemajuan dari masa lampau hingga masa sekarang, terbukti banyaknya hal-hal baru yang diciptakan yang berasal dari berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya ilmu menjadi sebuah hasil karya ataupun pemikiran yang dilakukan oleh seseorang. Dengan demikian pada dasarnya seorang ilmuan memiliki sebuah tanggungjawab yang sifatnya sosial, hal ini dikarenakan memiliki peran tertentu didalam kehidupan masyarakat. Sebagai seorang ilmuan harus memiliki sikap tanggungjawab terhadap hasil atau produk keilmuan bisa bermanfaat didalam kehidupan masyarakat11. Karena seringkali terdapat ilmuan hanya mementingkan sebuah popularitas dan tidak memperdulikan apa sajakah dampak negative yang akan terjadi dari hasil pemikiran yang diciptakannya. Dengan demikian seorang ilmuan harus memiliki rasa tanggungjawab professional yang meliputi :kebenaran, kejujuran, rasional, obyektif, kritis, terbuka dan juga bersikap netral. Jadi seorang ilmuan harus menemukan sebuah kebenaran dengan sikap kejujuran, karena ilmu sebuah sikap untuk mencintai kebenaran dan membenci tindakan kebohongan.12

Sehingga seorang ilmuan yang kemudian bisa menciptakan sebuah produk keilmuannya, dalam hal ini misalnya seorang ilmuan yang menciptakan sebuah teknologi yang kemudian digunakan didalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi di dalam kenyataannya keberadaan teknologi ini kemudian bisa menjadi sebuah manfaat bahkan bisa menjadi bencana khususnya bagi keberlangsungan hidup manusia. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya teknologi yang berkembang dengan cepat yang kemudian memudahkan aktivitas kehidupan manusia atau dengan kata lain ada juga

11

Surajiyo. (2019). Tanggung Jawab Moral Dan Sosial Ilmuan : Sikap Ilmiah Ilmuan Di Indonesia. Prosiding Comnews, hal 416.

12

Baihaqi, Wazin. “Tanggungjawab Ilmuwan Muslim Dalam Masyarakat.” Alqalam, 2002. https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i92.1445 hal 150

(13)

10

yang merasa dirugikan oleh adanya teknologi tersebut. Sehingga dalam hal ini seorang ilmuan tidak berhenti pada sebatas meneliti keilmuan saja, melainkan ikut bertanggungjawab mengenai produk ataupun hasil penelitian tersebut sehingga manfaat tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat, selain itu seorang ilmuan harus bisa mengawasi ataupun mengawal hasil penelitiannya agar tidak di salahgunakan.

Adapun seorang ilmuan harus mampu memberikan pandangan yang benar mengenai baik buruknya suatu hal dan juga bisa memberikan contoh yang baik di masyarakat dan juga harus bisa hadir di masyarakat dengan pribadi yang berpikir obyektif, menerima masukan maupun kritikan dari orang lain. Sehingga seorang ilmuan memiliki tugas harus mampu menjelaskan hasil penelitian yang dilakukannya berdasarkan rasionalitas dan juga menggunakan metodelogis yang sesuai dan tidak disalahgunakan. Sebagai seorang yang professional maka sudah tentu harus memiliki sebuah visi moral atau dengan kata lain disebut sebagai sikap ilmiah, dalam hal ini bertujuan untuk mencapai sebuah pengetahuan ilmiah yang sifatnya obyektif, sehingga dalam kata lain seorang ilmuan akan terhindar dari prasangka pribadi dalam karya ataupun hasil keilmuannya serta bisa dipertanggungjawabkan13.

Dengan demikian sudah sepatutnya seorang ilmuan harus mampu bersikap profesionalisme serta bisa bertanggungjawab terhadap apa yang diciptakanya. Karena pada dasarnya didalam agama Islam selalu mengajarkan kepada manusia untuk selalu bertanggungjawab terhadap setiap hal yang telah dilakukannya, sebuah rasa tanggungjawab ini memiliki makna yang dalam jika dikaitkan dengan keimanan seseorang. Sehingga sebagai seorang ilmuan perlu berhati-hati dalam melakukan sebuah perbuatan, harus mampu

13

Surajiyo. (2019). Tanggung Jawab Moral Dan Sosial Ilmuan : Sikap Ilmiah Ilmuan Di Indonesia. Prosiding Comnews, hal 421.

(14)

11

memikirkan tentang baik buruknya suatu hal, sehingga dengan begitu maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan perkembangan keilmuan ini akan berlangsung dengan baik sehingga setiap hasil keilmuan itu di terapkan didalam kehidupan sehari-hari maka akan memberikan manfaat serta kesejahteraan bagi kehidupan orang banyak.

(15)

12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, karena dengan ada nya ilmu akan membangun harkat dan martabat manusia, hingga dapat menikan derajat nya. Tentunya bagi seorang ilmuwan, ilmuwan memiliki peran yang penting dalam melihat keadaan masyarakat, walaupun ilmuwan merupakan sebagian dari masyarakat. Bahkan, menurut padangan islam, seorang ilmuwan merupakan seorang yang mulia, seorang ilmuwan harus memiliki etika dan kode etik yang baik pada diri nya, Seorang ilmuan biasanya meneliti terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan secara budaya, suku, ras dan etnik. Ilmu pengetahuan menjadi sebuah alat untuk bisa mengetahui fenomena alam yang pada dasarnya tidak diketahui oleh manusia. Seorang ilmuan tidak berhenti pada sebatas meneliti keilmuan saja, melainkan ikut bertanggungjawab. Dengan adanya rasa tanggung jawab ini, maka ilmuwan akan lebih berhati-hati dalam melakukan penelitian nya.

B. Saran

Semoga makalah ini dengan pembahasan mengenai “Misi Protektik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmu” bermanfaat bagi semua orang yang telah membacanya, serta kami sebagai penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam proses penulisan makalah ini. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah ini kami berharap mendapatkan saran serta kritik yang membangun dari para pembaca.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

1) Ferdiansyah, Ferdiansyah. “Nilai Profetik Dan Pendidikan Islam Humanistik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Ranggaalmahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Indonesia Di Sma.” Kajian Linguistik Dan Sastra 2, no. 1 (2017): 49. https://doi.org/10.23917/kls.v2i1.5352.

2) Baihaqi, Wazin. “Tanggungjawab Ilmuwan Muslim Dalam Masyarakat.” Alqalam, 2002. https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i92.1445.

3) Surajiyo. (2019). Tanggung Jawab Moral Dan Sosial Ilmuan : Sikap Ilmiah Ilmuan Di Indonesia. Prosiding Comnews, 414-424.

4) Sutarjo, J. (2014). Tanggung Jawab Cendekia Muslim Terhadap Perkembangan Keilmuan Islam. NIZHAM, 3, 154-165.

5) Suwinardi. (2017). Profesionalisme Dalam Bekerja. ORBITH, 13, 81-85. 6) “AKSIOLOGI: ILMU, MORAL, TANGGUNG JAWAB SOSIAL

ILMUWAN, DAN REVOLUSI GENETIKA.” Το Βημα Του Ασκληπιου 9, no. 1 (2010): 76–99.

7) Maulida. 2017. Jurnal Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam : KEDUDUKAN ILMU, ADAB ILMUWAN DAN KOMPETENSI KEILMUAN PENDIDIK (STUDI TAFSIR AYAT - AYAT PENDIDIKAN). Januari. Vol. 6. No. 11. Hlmn 115

8) Gade. 2015. Jurnal Pencerahan : KODE ETIKA MENURUT IBNU JAMA’AH. Vol. 9 No. 1. Hlmn 24

9) Touwe. 2020. Jurnal Kajian Ilmu Sejarah dan Budaya : TANGUNGJAWAB

(17)

14

PERMASALAHAN BUDAYA LOKAL UNTUK PENGUATAN ETIKA PLURALISME BANGASA. Vol. 1 No. 1. Hlmn 1-2

10) Sya‟roni. 2014. ETIKA KEILMUAN: Sebuah Kajian Filsafat Ilmu. Vol. 25. No. 1. Hlmn 9-22

11) Aprita. 2020. ETIKA PROFESI. Jawa Timur : CV. Penerbit Qiara Media.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai tanggung jawab keperdataan dari pihak PT KAI atas kecelakaan yang terjadi saat mengangkut penumpang

Pembahasan mengenai interpretasi asas tanggung jawab negara dalam pengaturan terkait kegiatan wisata alam di Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai tanggung jawab keperdataan dari pihak PT KAI atas kecelakaan yang terjadi saat mengangkut penumpang

Penulisan Hukum (Skripsi) ini membahas mengenai analisis untuk mendeskripsikan tanggung jawab perbankan yang harus dilaksanakan oleh PT Bank Mega dalam kasus

Kode Etik berlaku untuk kami semua, mulai dari Dewan Direksi hingga semua rekan kerja kami di seluruh dunia� Sebagai manajer/penyelia atau pemimpin, Anda memiliki tanggung

Dalam pembahasan makalah ini akan membahas mengenai perlunya misi yang terus-menerus atau dalam judul makalah ini Misi yang Tak Berkesudahan

Manajemen Perusahaan Profil Analisa & Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Data Perusahaan Keuangan Laporan

Kode Etik berlaku bagi kita semua, dari Dewan Direksi hingga semua mitra kita di seluruh dunia Sebagai manajer/ penyelia atau pemimpin, Anda memiliki tanggung jawab khusus