PENGELOLAAN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT
PENGELOLAAN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT
(( Elaeis guine Elaeis guineensisensis Jacq.)Jacq.)
DI NORMARK ESTATE,
DI NORMARK ESTATE,
PT SATYA KISMA USAHA, KOTAPINANG,
PT SATYA KISMA USAHA, KOTAPINANG,
SUMATERA UTARA
SUMATERA UTARA
Oleh
Oleh
RICKY AMDANI
RICKY AMDANI
J3Z411033
J3Z411033
PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PROGRAM DIPLOMA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
2012
ESTATE, PT SATYA KISMA USAHA, KOTAPINANG, ESTATE, PT SATYA KISMA USAHA, KOTAPINANG, SUMATERA UTARA
SUMATERA UTARA Nama
Nama : : RICKY RICKY AMDANIAMDANI NIM
NIM : : J3Z411033J3Z411033 Program Kea
Program Keahlian hlian : : PERKEBUNAN PERKEBUNAN KELAPA KELAPA SAWITSAWIT
Menyetujui, Menyetujui, Dosen pembimbing Dosen pembimbing
Dr. Ir. Ade Wachjar, MS. Dr. Ir. Ade Wachjar, MS. NIP 19550109 198003 1 008 NIP 19550109 198003 1 008
Mengetahui, Mengetahui,
Koordinator Program Keahlian Koordinator Program Keahlian
Dr. Ir. Ade Wachjar, MS. Dr. Ir. Ade Wachjar, MS. NIP 19550109 198003 1 008 NIP 19550109 198003 1 008
Tangggal disetujui : Tangggal disetujui :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal magang yang karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal magang yang berjudul
berjudul “Pengelolaan“Pengelolaan Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis Elaeis guineensisguineensis Jacq.) di PT SMART Tbk. Kebun Normark Estate, Kabupaten Labuhanbatu Jacq.) di PT SMART Tbk. Kebun Normark Estate, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara
Selatan, Sumatera Utara”.”.
Magang ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Magang ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada Program Keahlian Perkebunan Kelapa Sawit, Program Diploma III pada Program Keahlian Perkebunan Kelapa Sawit, Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapka
penulis mengucapkan terima n terima kasih kepada :kasih kepada : 1.
1. Dr. Ir. Ade Wachjar, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikanDr. Ir. Ade Wachjar, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran selama proses penulisan proposal magang ini.
bimbingan dan saran selama proses penulisan proposal magang ini. 2.
2. Dr. Ir. Ade Wachjar, MS sebagai Ketua Program Keahlian yang memberikanDr. Ir. Ade Wachjar, MS sebagai Ketua Program Keahlian yang memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan proposal magang ini.
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan proposal magang ini. 3.
3. Orang Orang tua tua dan dan seluruh seluruh keluarga keluarga yang yang telah telah memberikan memberikan dukungan dukungan materialmaterial dan spiritual.
dan spiritual. 4.
4. Para dosen beserta staf pengajar dan karyawan Institut Pertanian Bogor atasPara dosen beserta staf pengajar dan karyawan Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan pengetahuan yang telah diberikan selama proses belajar bimbingan dan pengetahuan yang telah diberikan selama proses belajar mengajar.
mengajar. 5.
5. Rekan-rekan mahasiswa Institut Pertanian Bogor, khususnya mahasiswaRekan-rekan mahasiswa Institut Pertanian Bogor, khususnya mahasiswa program keahlian Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) angkatan 48 yang telah program keahlian Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) angkatan 48 yang telah membantu dan memberi saran dalam pembuatan proposal ini.
membantu dan memberi saran dalam pembuatan proposal ini.
Demikian proposal magang ini disampaikan, kritik dan saran yang sifatnya Demikian proposal magang ini disampaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal magang ini dapat membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal magang ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan magang kedepannya. bermanfaat sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan magang kedepannya.
Bogor, 1 Februari 2013 Bogor, 1 Februari 2013
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR
DAFTAR ISI ...ISI ... ... iviv DAFTAR
DAFTAR TABEL ...TABEL ... ... vv I.
I. PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... ... 11 1.1.
1.1. Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2.
1.2. Tujuan ...Tujuan ... ... 22 II.
II. TINJUAN TINJUAN PUSTAKA PUSTAKA ... ... 44 2.1.
2.1. Status Status Tanaman ...Tanaman ... ... 44 2.2.
2.2. Klasifikasi dan Klasifikasi dan Morfologi Kelapa Morfologi Kelapa Sawit ...Sawit ... 4... 4 2.2.1. 2.2.1. Akar ...Akar ... ... 55 2.2.2. 2.2.2. Batang Batang ... ... 55 2.2.4 2.2.4 Bunga Bunga ... ... 66 2.2.5 2.2.5 Buah Buah ... ... 66 2.3.
2.3. Lingkungan Tumbuh Lingkungan Tumbuh Tanaman Kelapa Tanaman Kelapa Sawit Sawit ... 7... 7 2.3.1.
2.3.1. Faktor Faktor Tanah ...Tanah ... ... 77 2.3.2.
2.3.2. Faktor Faktor Iklim ...Iklim ... ... 88 2.4.
2.4. Pemupukan Pemupukan ... ... 88 2.4.1.
2.4.1. Tepat Tepat jenis ...jenis ... ... 99 2.4.2.
2.4.2. Tepat Tepat dosis dosis ... 10... 10 2.4.3.
2.4.3. Tepat Tepat cara ...cara ... ... 1010 2.4.4
2.4.4 Tepat Tepat waktu ...waktu ... ... 1111 2.5.
2.5. PengawasaPengawasan n Pemupukan Pemupukan ... ... 1212 III.
III. METODE METODE MAGANG ...MAGANG ... 13... 13 3.1.
3.1. Tempat Tempat dan dan Waktu Waktu pelaksanaapelaksanaan ....n ... 13... 13 3.2.
3.2. Metode Metode Pelaksanaan ...Pelaksanaan ... ... 1313 3.3.
3.3. Teknik Pengamatan Teknik Pengamatan dan dan Pengumpulan Data Pengumpulan Data ... 14... 14 3.4.
3.4. Analisis Analisis Data Data dan dan Informasi ...Informasi ... 15... 15 IV.
IV. RENCANA KEGIATAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN DAN ANGGARAN BIAYA BIAYA ... 16... 16 4.1.
4.1. Rencana Rencana Kegiatan ...Kegiatan ... . 1616 4.2.
4.2. Anggaran Anggaran Biaya ...Biaya ... ... 1919 DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA ...PUSTAKA ... ... 2020 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Teks Teks
Tabel 1.
Tabel 1. Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Magang ...Magang ... 16... 16 Tabel 2.
Tabel 2. Anggaran Biaya Anggaran Biaya Magang ...Magang ... 19... 19
Lampiran Lampiran
Tabel 3. Jurnal
Tabel 3. Jurnal Harian Magang sebagai Karyawan Harian...Harian Magang sebagai Karyawan Harian... 22... 22 Tabel 4.
Tabel 4. Jurnal Harian MJurnal Harian Magang sebagai Pembantu Mandor ...agang sebagai Pembantu Mandor ... 23... 23 Tabel 5.
I.
I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
1.1. Latar BelakangLatar Belakang
Kelapa sawit (
Kelapa sawit ( Elaeis guineensis Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunanJacq.) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Kelapa sawit merupakan salah satu yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menyumbangkan devisa negara dalam jumlah yang tanaman perkebunan yang menyumbangkan devisa negara dalam jumlah yang cukup besar. Menurut Sunarko (2008), perkebunan kelapa sawit di Indonesisa cukup besar. Menurut Sunarko (2008), perkebunan kelapa sawit di Indonesisa semula berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. semula berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, sekarang telah berkembang ke berbagai daerah, seperti Riau, Jambi, Namun, sekarang telah berkembang ke berbagai daerah, seperti Riau, Jambi, Sumatera
Sumatera Barat, Barat, Sumatera Sumatera Selatan, Selatan, Bengkulu, Bengkulu, Lampung, Lampung, Jawa Jawa Barat, Barat, KalimatanKalimatan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Su
Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua.lawesi, Maluku, dan Papua. Perkembangan perkebunan kelapa sawit di indonesia sangat pesat. Perkembangan perkebunan kelapa sawit di indonesia sangat pesat. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (2009), tercatat pada tahun 2008 total Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (2009), tercatat pada tahun 2008 total luas areal perkebunan kelapa sawit seluas 7.36 juta hektar dengan produksi 17.53 luas areal perkebunan kelapa sawit seluas 7.36 juta hektar dengan produksi 17.53 juta
juta ton. ton. Dari Dari jumlah jumlah tersebut tersebut sebagian sebagian besar besar diantaranya diantaranya menembus menembus pasaranpasaran ekspor. Dari luas yang ada 3.87
ekspor. Dari luas yang ada 3.87 juta hektar dikelola oleh juta hektar dikelola oleh perkebunaperkebunan besar swastan besar swasta (PBS), 2.88 juta hektar merupakan perkebunan rakyat (PR) dan 602 963 hektar (PBS), 2.88 juta hektar merupakan perkebunan rakyat (PR) dan 602 963 hektar berupa perkebunan besar milik negara (PBN).
berupa perkebunan besar milik negara (PBN).
Kelapa sawit memiliki banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi Kelapa sawit memiliki banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi dalam pemanfaatan produk-produk turunannya. Kelapa sawit dapat dijadikan dalam pemanfaatan produk-produk turunannya. Kelapa sawit dapat dijadikan sebagai minyak goreng (minyak konsumsi), kosmetik, sabun, ekstraksi sebagai minyak goreng (minyak konsumsi), kosmetik, sabun, ekstraksi pro-vitamin A dan E, pembuatan bio-diesel, deterjen dan turunan oleokimia lainnya. vitamin A dan E, pembuatan bio-diesel, deterjen dan turunan oleokimia lainnya. Limbah kelapa sawit juga dapat dijadikan sebagai pupuk, pakan ternak dan Limbah kelapa sawit juga dapat dijadikan sebagai pupuk, pakan ternak dan lainnya.
lainnya.
Konsep dasar manajemen tanaman adalah pengelolaan faktor lingkungan Konsep dasar manajemen tanaman adalah pengelolaan faktor lingkungan yang mendukung sifat tanaman melalui teknik budidaya yang sesuai untuk yang mendukung sifat tanaman melalui teknik budidaya yang sesuai untuk memperoleh produktivitas tanaman yang tinggi. Faktor lingkungan tersebut memperoleh produktivitas tanaman yang tinggi. Faktor lingkungan tersebut berupa tanah, iklim mikro, dan komponen pendukung. Pengendalian organisme berupa tanah, iklim mikro, dan komponen pendukung. Pengendalian organisme penggang
(serangga penyerbuk, mikroba tanah, musuh alami) dianggap sebagai salah satu (serangga penyerbuk, mikroba tanah, musuh alami) dianggap sebagai salah satu komponen pendukung dalam pengelolaan ekosistem lingkungan (Sunarko,
komponen pendukung dalam pengelolaan ekosistem lingkungan (Sunarko, 2009).2009). Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit antara lain faktor genetis (bahan tanam), penerapan kultur teknis, kondisi iklim, antara lain faktor genetis (bahan tanam), penerapan kultur teknis, kondisi iklim, tanah serta bentuk wilayah. Salah satu teknik budidaya yang sangat penting dalam tanah serta bentuk wilayah. Salah satu teknik budidaya yang sangat penting dalam pengusahaan budidaya kelapa sawit adalah kegiatan pemupukan. Pemupukan pengusahaan budidaya kelapa sawit adalah kegiatan pemupukan. Pemupukan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan kelapa sawit, karena dapat memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan kelapa sawit, karena dapat meningkatkan produksi dan kualitas buah yang dihasilkan bila dilakukan dengan meningkatkan produksi dan kualitas buah yang dihasilkan bila dilakukan dengan cara yang tepat.
cara yang tepat.
Pemberian pupuk pada tanaman harus memperhatikan beberapa hal yang Pemberian pupuk pada tanaman harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi kunci efektifnya pemberian pupuk, seperti daya serap akar tanaman, cara menjadi kunci efektifnya pemberian pupuk, seperti daya serap akar tanaman, cara pemberian dan penempatan pupuk, waktu pemberian, serta jenis dan dosis pupuk. pemberian dan penempatan pupuk, waktu pemberian, serta jenis dan dosis pupuk. Pada umumnya pemupukan didasarkan pada hasil pengamatan dan penelitian Pada umumnya pemupukan didasarkan pada hasil pengamatan dan penelitian terhadap iklim, kondisi fisik
terhadap iklim, kondisi fisik dan kimia tanah, serta dan kimia tanah, serta disesuaikan dengan kebutuhadisesuaikan dengan kebutuhann fisik tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau pupuk fisik tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau pupuk anorganik (pupuk pabrik). Pupuk organik bisa berupa kompos, sedangkan pupuk anorganik (pupuk pabrik). Pupuk organik bisa berupa kompos, sedangkan pupuk anorganik dapat berupa pupuk produksi buatan pabrik yang mengandung unsur anorganik dapat berupa pupuk produksi buatan pabrik yang mengandung unsur NPK dan unsur
NPK dan unsur hara pelengkap lainnya.hara pelengkap lainnya.
1.2.
1.2. TujuanTujuan
Adapun tujuan dalam pelaksaan kegiatan magang dilakukan adalah untuk: Adapun tujuan dalam pelaksaan kegiatan magang dilakukan adalah untuk: 1.
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan serta untuk mendapatkanMenambah pengetahuan dan keterampilan serta untuk mendapatkan pemahaman mengenai proses kerja nyata secara langsung pada perkebunan pemahaman mengenai proses kerja nyata secara langsung pada perkebunan kelapa sawit dari
kelapa sawit dari berbagai aspek pengelolaan.berbagai aspek pengelolaan. 2.
2. Memahami manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan manajemenMemahami manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan manajemen manusia yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pengelolaan tanaman manusia yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pengelolaan tanaman kelapa sawit.
3.
3. Memahami manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan manajemenMemahami manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit dan manajemen manusia yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pengelolaan tanaman manusia yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pengelolaan tanaman kelapa sawit
kelapa sawit
Selain dari kegiatan yang dilaksanakan secara umum tersebut, ditetapkan Selain dari kegiatan yang dilaksanakan secara umum tersebut, ditetapkan pula tujuan khusus yang mengarah pada aspek magang yang dipilih. Tujuannya pula tujuan khusus yang mengarah pada aspek magang yang dipilih. Tujuannya yaitu untuk mempelajari dan memahami pengelolaan pemupukan pada yaitu untuk mempelajari dan memahami pengelolaan pemupukan pada perkebuna
perkebunan kelapa sawit n kelapa sawit baik secara teknis di baik secara teknis di lapangan maupun aspek manajeriallapangan maupun aspek manajerial yang digunakan.
II.
II. TINJUAN PUSTAKA
TINJUAN PUSTAKA
2.1.
2.1. Status TanamanStatus Tanaman
Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan minyak Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan minyak makan karena memiliki kandungan minyak nabati yang tinggi. Pada tahun 2005, makan karena memiliki kandungan minyak nabati yang tinggi. Pada tahun 2005, konsumsi penduduk dunia terhadap hasil olahan minyak sawit sebesar 23.53% konsumsi penduduk dunia terhadap hasil olahan minyak sawit sebesar 23.53% menjadikan minyak sawit sebagai minyak yang dikonsumsi terbesar kedua setelah menjadikan minyak sawit sebagai minyak yang dikonsumsi terbesar kedua setelah minyak kedelai (Pahan, 2008a). Faktor harga yang relatif lebih murah minyak kedelai (Pahan, 2008a). Faktor harga yang relatif lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya juga ikut berpengaruh pada peningkatan dibandingkan minyak nabati lainnya juga ikut berpengaruh pada peningkatan konsumsi minyak sawit (Sukamto, 2008).
konsumsi minyak sawit (Sukamto, 2008).
Pengembangan kelapa sawit baik secara intensifikasi maupun secara Pengembangan kelapa sawit baik secara intensifikasi maupun secara ekstensifikasi terus dilakukan di Indonesia. Data pada tahun 2009 menunjukkan ekstensifikasi terus dilakukan di Indonesia. Data pada tahun 2009 menunjukkan bahwa total luas lahan sebesar 7.5 juta ha dapat memproduksi TBS sebanyak 18.6 bahwa total luas lahan sebesar 7.5 juta ha dapat memproduksi TBS sebanyak 18.6 juta
juta ton. ton. Sementara Sementara luas luas lahan lahan pada pada tahun tahun 2010 2010 mencapamencapai i lebih lebih dari dari 7.8 7.8 juta juta haha dan dapat memproduksi TBS lebih dari 19.8 juta ton (Direktorat Jenderal dan dapat memproduksi TBS lebih dari 19.8 juta ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2009). Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara nomor Perkebunan, 2009). Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara nomor satu pengusahaan kelapa sawit terluas di dunia. Hal ini cukup membanggakan satu pengusahaan kelapa sawit terluas di dunia. Hal ini cukup membanggakan karena dapat mampu menyaingi negara tetangga yaitu Malaysia yang beberapa karena dapat mampu menyaingi negara tetangga yaitu Malaysia yang beberapa tahun menduduki peringkat pertama. Di samping itu, Indonesia dan Malaysia tahun menduduki peringkat pertama. Di samping itu, Indonesia dan Malaysia masih menguasai lebih dari 85 %
masih menguasai lebih dari 85 % pangsa pasar minyak kelapa sawit dunia.pangsa pasar minyak kelapa sawit dunia.
2.2.
2.2. Klasifikasi dan Morfologi Kelapa SawitKlasifikasi dan Morfologi Kelapa Sawit
Berdasarkan ilmu
Berdasarkan ilmu botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahka
memudahkan dalam mengidentifikasi secara in dalam mengidentifikasi secara ilmiah. Tanaman kelapa sawitlmiah. Tanaman kelapa sawit diklasifikasikan sebagai berikut:
diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi
Divisi : : Embryophyta Embryophyta SiphonagamaSiphonagama Kelas
Kelas : : AngiospermaeAngiospermae Ordo
Ordo : : MonocotyledoMonocotyledonaenae
Famili :
Subfamili :
Subfamili : CocoideaeCocoideae
Genus :
Genus : Elaeis Elaeis
Spesies :
Spesies : Elaeis guin Elaeis guineensiseensis Jacq.Jacq.
Kelapa sawit merupakan tanaman lengkap yang memiliki bagian vegetatif (akar, Kelapa sawit merupakan tanaman lengkap yang memiliki bagian vegetatif (akar, batang, daun), dan bagian generatif yang merupakan alat perkembangbiakan batang, daun), dan bagian generatif yang merupakan alat perkembangbiakan (bunga, dan buah).
(bunga, dan buah).
2.2.1.
2.2.1. AkarAkar
Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat yang Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat yang keluar dari pangkal batang, tumbuh ke bawah dan ke samping membentuk akar keluar dari pangkal batang, tumbuh ke bawah dan ke samping membentuk akar primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Susunan akar ini seperti membentuk primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Susunan akar ini seperti membentuk anyaman. Akar berfungsi sebagai penyerap unsur-unsur hara dalam tanah dan anyaman. Akar berfungsi sebagai penyerap unsur-unsur hara dalam tanah dan respirasi tanaman. Akarnya juga berfungsi s
respirasi tanaman. Akarnya juga berfungsi sebagai penyangga berdirinya tanaman.ebagai penyangga berdirinya tanaman. Penyebaran akar tergantung pada kondisi tanah. Sistem perakaran cenderung Penyebaran akar tergantung pada kondisi tanah. Sistem perakaran cenderung tumbuh ke arah bawah, tetapi pertumbuhan selanjutnya dibatasi oleh dalamnya tumbuh ke arah bawah, tetapi pertumbuhan selanjutnya dibatasi oleh dalamnya permukaan air tanah. Selain itu juga dipengaruhi oleh teknik budidaya tanaman permukaan air tanah. Selain itu juga dipengaruhi oleh teknik budidaya tanaman kelapa sawit yang diterapkan.
kelapa sawit yang diterapkan.
2.2.2.
2.2.2. BatangBatang
Tanaman kelapa sawit mempunyai batang yang tumbuh tegak lurus tidak Tanaman kelapa sawit mempunyai batang yang tumbuh tegak lurus tidak bercabang, berbentuk silinder dengan diameter antara 25
bercabang, berbentuk silinder dengan diameter antara 25 – – 27 cm, tetapi pangkal27 cm, tetapi pangkal batang bisa lebih besar lagi pada tanaman tua (Tim Bina Karya Tani, 2009). Titik batang bisa lebih besar lagi pada tanaman tua (Tim Bina Karya Tani, 2009). Titik tumbuh kelapa sawit terdapat di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk, dan tumbuh kelapa sawit terdapat di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk, dan berbentuk seperti kubis. Pada batang juga terdapat pangkal pelepah yang berbentuk seperti kubis. Pada batang juga terdapat pangkal pelepah yang mengeras dan sukar terlepas.
mengeras dan sukar terlepas.
2.2.3 Daun 2.2.3 Daun
Daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, bersirip ganda, Daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, bersirip ganda, dan bertulang sejajar. Pelepah daun panjangnya dapat mencapai sembilan meter. dan bertulang sejajar. Pelepah daun panjangnya dapat mencapai sembilan meter. Helai anak daun yang terletak di tengah pelepah daun merupakan helai daun yang Helai anak daun yang terletak di tengah pelepah daun merupakan helai daun yang
terpanjang. Daun satu dan daun selanjutnya yang akan terbentuk, membentuk terpanjang. Daun satu dan daun selanjutnya yang akan terbentuk, membentuk sudut 135
sudut 13500. Daun dibentuk di dekat titik tumbuh. Daun yang baru terbentuk . Daun dibentuk di dekat titik tumbuh. Daun yang baru terbentuk tumbuh tegak ke atas dan berwarna kuning. Satu daun kelapa sawit akan tumbuh tumbuh tegak ke atas dan berwarna kuning. Satu daun kelapa sawit akan tumbuh setiap dua minggu sekali.
setiap dua minggu sekali. 2.2.4 Bunga
2.2.4 Bunga
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman monoeciousmonoecious (berumah satu).(berumah satu). Bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon, tetapi terdapat pada Bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon, tetapi terdapat pada tandan yang berbeda. Namun, kadang-kadang dijumpai juga bunga jantan dan tandan yang berbeda. Namun, kadang-kadang dijumpai juga bunga jantan dan bunga betina dalam satu tandan (
bunga betina dalam satu tandan (hermafrodit hermafrodit ) walaupun hanya sebagian kecil.) walaupun hanya sebagian kecil. Bunga muncul dari ketiak daun,
Bunga muncul dari ketiak daun, setiap ketiak daun hanya dapat menghasilkan satusetiap ketiak daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen
infloresen (bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal(bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal infloreseninfloresen gugur padagugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresen. Bunga jantan lebih dahulu beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresen. Bunga jantan lebih dahulu masak dibandingkan dengan bunga betina. Masa reseptif (masa putik dapat masak dibandingkan dengan bunga betina. Masa reseptif (masa putik dapat menerima tepung sari) adalah 3 x 24 jam (Sastrosayono, 2008). Penyerbukan menerima tepung sari) adalah 3 x 24 jam (Sastrosayono, 2008). Penyerbukan sendiri dalam satu pohon sangat jarang terjadi, lebih sering terjadi penyerbukan sendiri dalam satu pohon sangat jarang terjadi, lebih sering terjadi penyerbukan silang dengan bantuan angin dan serangga.
silang dengan bantuan angin dan serangga. 2.2.5 Buah
2.2.5 Buah
Tanaman kelapa sawit yang tumbuh baik dan subur pada umumnya dapat Tanaman kelapa sawit yang tumbuh baik dan subur pada umumnya dapat menghasilkan buah pada umur 2.5 tahun sejak penanaman tanaman di lahan menghasilkan buah pada umur 2.5 tahun sejak penanaman tanaman di lahan pertanaman. Jumlah buah rata-rata 1600 buah per tandan. Ukuran dan bentuknya pertanaman. Jumlah buah rata-rata 1600 buah per tandan. Ukuran dan bentuknya bervariasi menurut posisinya dalam tandan. Buah kelapa sawit terdiri dari kulit bervariasi menurut posisinya dalam tandan. Buah kelapa sawit terdiri dari kulit buah (
buah (eksocarpeksocarp), daging buah (), daging buah (mesocarpmesocarp), cangkang (endocarp), cangkang (endocarp), dan inti), dan inti ((endospermendosperm). Daging buah berpotensi menghasilkan CPO sedangkan inti yang). Daging buah berpotensi menghasilkan CPO sedangkan inti yang menghasilkan
menghasilkan Palm Kernel OilPalm Kernel Oil (PKO). Perubahan warna saat proses pematangan(PKO). Perubahan warna saat proses pematangan buah berbeda-beda sesuai tipe buah berdasarkan warna kulit buah, yaitu buah berbeda-beda sesuai tipe buah berdasarkan warna kulit buah, yaitu nigrescens
nigrescens,, virescensvirescens, dan, dan albescens.albescens. Saat buah telah matang buah akanSaat buah telah matang buah akan memberondol terlepas dari tandan.
2.3.
2.3. Lingkungan Tumbuh Tanaman Kelapa SawitLingkungan Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari luar maupun dari tanaman kelapa sawit itu sendiri. Faktor-faktor baik faktor dari luar maupun dari tanaman kelapa sawit itu sendiri. Faktor-faktor tersebut pada dasarnya dapat dibedakan menjadi faktor
tersebut pada dasarnya dapat dibedakan menjadi faktor lingkungan, faktor genetis,lingkungan, faktor genetis, dan faktor teknis agronomi. Dalam menunjang pertumbuhan dan proses produksi dan faktor teknis agronomi. Dalam menunjang pertumbuhan dan proses produksi kelapa sawit, faktor tersebut saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. kelapa sawit, faktor tersebut saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Untuk mencapai produktivitas kelapa sawit yang maksimal, diharapkan ketiga Untuk mencapai produktivitas kelapa sawit yang maksimal, diharapkan ketiga faktor tersebut selalu dalam keadaan optimal (Fauzi
faktor tersebut selalu dalam keadaan optimal (Fauzi et al.et al., 2008). Oleh karena itu,, 2008). Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas tersebut dengan cara perlu adanya usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas tersebut dengan cara melakukan modifikasi terhadap beberapa faktor lingkungan dalam paket tindakan melakukan modifikasi terhadap beberapa faktor lingkungan dalam paket tindakan budidaya (kultur teknis) tanaman. Adapun faktor-faktor lingkungan yang budidaya (kultur teknis) tanaman. Adapun faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap produktivitas antara lain adalah: faktor tanah dan faktor berpengaruh terhadap produktivitas antara lain adalah: faktor tanah dan faktor iklim.
iklim.
2.3.1.
2.3.1. Faktor TanahFaktor Tanah
Lahan adalah tempat tanaman dibudidayakan. Tanpa lahan, tanaman Lahan adalah tempat tanaman dibudidayakan. Tanpa lahan, tanaman kelapa sawit tidak akan ekonomis untuk diusahakan secara komersial. Lahan yang kelapa sawit tidak akan ekonomis untuk diusahakan secara komersial. Lahan yang optimum untuk tanaman kelapa sawit harus mengacu pada tiga faktor, yaitu: optimum untuk tanaman kelapa sawit harus mengacu pada tiga faktor, yaitu: faktor wilayah, sifat fisik tanah dan sifat kimia tanah (kesuburan tanah). Bentuk faktor wilayah, sifat fisik tanah dan sifat kimia tanah (kesuburan tanah). Bentuk wilayah yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit adalah datar sampai berombak wilayah yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit adalah datar sampai berombak yaitu wilayah optimum dengan kemiringan lereng antara 0
yaitu wilayah optimum dengan kemiringan lereng antara 0 – – 10 %. Pada wilayah10 %. Pada wilayah bergelombang (kemiringan antara 10
bergelombang (kemiringan antara 10 – – 22 %) kelapa sawit masih dapat tumbuh22 %) kelapa sawit masih dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik melalui upaya pengolahan tertentu seperti dan berproduksi dengan baik melalui upaya pengolahan tertentu seperti pembuatan teras kontur dan tapak kuda. Secara umum, kelapa sawit mampu pembuatan teras kontur dan tapak kuda. Secara umum, kelapa sawit mampu tumbuh di berbagai jenis tanah latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, tumbuh di berbagai jenis tanah latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, alluvial, dan organosol/gambut tipis (Tim Bina
alluvial, dan organosol/gambut tipis (Tim Bina Karya Tani, 2009).Karya Tani, 2009).
Tanaman kelapa sawit tumbuh optimal di dataran rendah. Dengan Tanaman kelapa sawit tumbuh optimal di dataran rendah. Dengan ketinggian antara 25
ketinggian antara 25 – – 200 meter diatas permukaan laut (dpl). Tekstur tanah yang200 meter diatas permukaan laut (dpl). Tekstur tanah yang paling ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah lempung berdebu, lempung liat paling ideal untuk tanaman kelapa sawit adalah lempung berdebu, lempung liat
berdebu, lembung berliat dan lempung berpasir. Kedalaman tanah yang efektif berdebu, lembung berliat dan lempung berpasir. Kedalaman tanah yang efektif untuk penanaman kelapa sawit adalah lebih dari
untuk penanaman kelapa sawit adalah lebih dari 100 cm. Derajat kemasaman (pH)100 cm. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimal untuk kelapa sawit adalah 5.0
tanah yang optimal untuk kelapa sawit adalah 5.0 – – 5.5 (Sunarko, 2007). Namun5.5 (Sunarko, 2007). Namun kelapa sawit masih mampu tumbuh pada tanah yang pH-nya 4.0
kelapa sawit masih mampu tumbuh pada tanah yang pH-nya 4.0 – – 6.5 dengan6.5 dengan produktivitas yang tidak optimal. Tanah yang memiliki pH rendah dapat produktivitas yang tidak optimal. Tanah yang memiliki pH rendah dapat dinaikkan dengan pengapuran, biasanya dijumpai pada daerah pasang surut dinaikkan dengan pengapuran, biasanya dijumpai pada daerah pasang surut terutama tanah gambut.
terutama tanah gambut. 2.3.2.
2.3.2. Faktor IklimFaktor Iklim
Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tandan kelapa sawit. Tipe iklim yang optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit tandan kelapa sawit. Tipe iklim yang optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit menurut Schmidt-Fergusson adalah tipe A dan tipe B1. Curah hujan optimum menurut Schmidt-Fergusson adalah tipe A dan tipe B1. Curah hujan optimum yang diperlukan tanaman kelapa sawit rata-rata 2 000
yang diperlukan tanaman kelapa sawit rata-rata 2 000 – – 2 500 mm/tahun dengan2 500 mm/tahun dengan distribusi merata sepanjang tahun tanpa bulan kering yang berkepanjangan. Sinar distribusi merata sepanjang tahun tanpa bulan kering yang berkepanjangan. Sinar matahari sangat diperlukan untuk memproduksi karbohidrat dan memacu matahari sangat diperlukan untuk memproduksi karbohidrat dan memacu pembentuka
pembentukan bunga dan n bunga dan buah. Untuk itu, buah. Untuk itu, intensitas, kualitas, dan lama penyinaranintensitas, kualitas, dan lama penyinaran sangat berpengaruh. Lama penyinaran optimum yang diperlukan tanaman kelapa sangat berpengaruh. Lama penyinaran optimum yang diperlukan tanaman kelapa sawit antara 5
sawit antara 5 – – 7 jam/hari. Tanaman kelapa sawit di perkebunan komersial dapat7 jam/hari. Tanaman kelapa sawit di perkebunan komersial dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 24 - 28
tumbuh baik pada kisaran suhu 24 - 28 00C. Kelembaban optimum bagiC. Kelembaban optimum bagi pertumbuhan kelapa sawit adalah 80 %. Kecepatan angin 5
pertumbuhan kelapa sawit adalah 80 %. Kecepatan angin 5 – – 6 km/jam sangat6 km/jam sangat baik untuk membantu proses penyerbukan (Fauzi
baik untuk membantu proses penyerbukan (Fauzi et al., 2008).et al., 2008). 2.4.
2.4. PemupukanPemupukan
Tanaman terdiri dari 92 unsur, tetapi hanya 16 unsur esensial yang Tanaman terdiri dari 92 unsur, tetapi hanya 16 unsur esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dari 16 unsur tersebut, dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dari 16 unsur tersebut, unsur C, H, dan O diperoleh dari udara dan air (dalam bentuk CO2 dan H2O) unsur C, H, dan O diperoleh dari udara dan air (dalam bentuk CO2 dan H2O) sedangkan 13 unsur mineral lainnya diperoleh dari dalam tanah dan secara umum sedangkan 13 unsur mineral lainnya diperoleh dari dalam tanah dan secara umum digolongkan sebagai hara. Pemupukan merupakan salah satu tindakan perawatan digolongkan sebagai hara. Pemupukan merupakan salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan berkisar 40
pemeliharaan secara keseluruhan (Sastrosayono
pemeliharaan secara keseluruhan (Sastrosayono, 2003). , 2003). Untuk itu, Untuk itu, perlu dilakukanperlu dilakukan pemupukan seefektif dan seefisien
pemupukan seefektif dan seefisien mungkin.mungkin.
Pemupukan adalah tindakan yang dilakukan untuk memberikan unsur h Pemupukan adalah tindakan yang dilakukan untuk memberikan unsur h araara di dalam tanah, agar
di dalam tanah, agar tanaman dapat menyerap sesuai dengan kebutuhannya. Unsurtanaman dapat menyerap sesuai dengan kebutuhannya. Unsur hara dibedakan menjadi dua, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara hara dibedakan menjadi dua, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, apabila kurang, pertumbuhan tanaman dan produksi akan berkurang. Mineral apabila kurang, pertumbuhan tanaman dan produksi akan berkurang. Mineral yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca dan Mg. Unsur hara mikro yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca dan Mg. Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila kurangsedikit, apabila kurang sedikit saja pertumbuhan tanaman akan terganggu, dan apabila kelebihan sedikit sedikit saja pertumbuhan tanaman akan terganggu, dan apabila kelebihan sedikit saja tanaman akan keracunan. Unsur hara mikro adalah B, Cu, dan Zn (Pahan, saja tanaman akan keracunan. Unsur hara mikro adalah B, Cu, dan Zn (Pahan, 2008b).
2008b).
Setiap unsur hara memiliki fungsinya masing
Setiap unsur hara memiliki fungsinya masing – – masing. Apabila terdapatmasing. Apabila terdapat unsur hara yang kebutuhannya tidak terpenuhi, tanaman akan meresponnya unsur hara yang kebutuhannya tidak terpenuhi, tanaman akan meresponnya dengan menunjukkan gejala defisiensi yang tampak pada tanaman. Pemberian dengan menunjukkan gejala defisiensi yang tampak pada tanaman. Pemberian pupuk pada tanaman harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi keefektifan pupuk pada tanaman harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi keefektifan dan keefisienan pemupukan, diantaranya daya serap akar tanaman, cara dan keefisienan pemupukan, diantaranya daya serap akar tanaman, cara pengaplikasian dan penempatan pupuk, waktu pengaplikasian, jenis dan dosis pengaplikasian dan penempatan pupuk, waktu pengaplikasian, jenis dan dosis pupuk serta pengawasan mutu pupuk. Perlu dilakukan analisis daun dan analisis pupuk serta pengawasan mutu pupuk. Perlu dilakukan analisis daun dan analisis tanah terlebih dahulu untuk menentukan dosis pupuk yang tepat. Dengan analisis tanah terlebih dahulu untuk menentukan dosis pupuk yang tepat. Dengan analisis daun, maka unsur-unsur hara yang terdapat pada tanaman dapat diketahui daun, maka unsur-unsur hara yang terdapat pada tanaman dapat diketahui sehingga dapat ditentukan unsur-unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. sehingga dapat ditentukan unsur-unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. Sementara itu, analisis tanah dilakukan untuk mengetahui ketersediaan unsur Sementara itu, analisis tanah dilakukan untuk mengetahui ketersediaan unsur – – unsur hara di dalam tanah sehingga dosis dan jenis pupuk dapat tepat sasaran. unsur hara di dalam tanah sehingga dosis dan jenis pupuk dapat tepat sasaran. Dalam pemupukan terdapat prinsip empat tepat, yaitu: tepat jenis, tepat dosis, Dalam pemupukan terdapat prinsip empat tepat, yaitu: tepat jenis, tepat dosis, tepat cara dan tepat waktu.
tepat cara dan tepat waktu. 2.4.1.
2.4.1. Tepat jenisTepat jenis
Strategi dalam menentukan jenis pupuk diwarnai pertimbangan teknis dan Strategi dalam menentukan jenis pupuk diwarnai pertimbangan teknis dan pertimbangan ekonomis. Pengetahuan teknis terhadap sifat pupuk dan sifat tanah, pertimbangan ekonomis. Pengetahuan teknis terhadap sifat pupuk dan sifat tanah,
dimana pupuk akan diaplikasikan, sangat menentukan dalam
dimana pupuk akan diaplikasikan, sangat menentukan dalam efisiensi pemupukan.efisiensi pemupukan. Sifat pupuk yang penting diketahui adalah kandungan unsur hara utama pupuk Sifat pupuk yang penting diketahui adalah kandungan unsur hara utama pupuk tersebut, kandungan unsur hara tambahan, reaksi kimia pupuk di dalam tanah, tersebut, kandungan unsur hara tambahan, reaksi kimia pupuk di dalam tanah, serta kepekaan pupuk terhadap pengaruh iklim. Selain itu, sifat fisik tanah juga serta kepekaan pupuk terhadap pengaruh iklim. Selain itu, sifat fisik tanah juga perlu diketahui. Dari segi pertimbangan ekonomis, saat ini menunjukkan bahwa perlu diketahui. Dari segi pertimbangan ekonomis, saat ini menunjukkan bahwa pemakaian pupuk yang optimum untuk pembibitan adalah pupuk
pemakaian pupuk yang optimum untuk pembibitan adalah pupuk compound compound controlled released
controlled released seperti Meister dan pupuk tunggal untuk tanaman di lapanganseperti Meister dan pupuk tunggal untuk tanaman di lapangan (baik TBM maupun TM).
(baik TBM maupun TM). 2.4.2.
2.4.2. Tepat dosisTepat dosis
Pemupukan anorganik dilakukan dua semester dalam setahun berdasarkan Pemupukan anorganik dilakukan dua semester dalam setahun berdasarkan rekomendasi. Rekomendator menentukan dosis, jenis, frekuensi, cara aplikasi, rekomendasi. Rekomendator menentukan dosis, jenis, frekuensi, cara aplikasi, serta kebutuhan pupuk. Faktor-faktor yang digunakan untuk menafsirkan serta kebutuhan pupuk. Faktor-faktor yang digunakan untuk menafsirkan kebutuhan hara tanaman mengacu pada hasil analisis daun dan tanah, potensi kebutuhan hara tanaman mengacu pada hasil analisis daun dan tanah, potensi pertumbuhan dan produksi, pelaksanaan pemupukan dan perawatan tanaman pertumbuhan dan produksi, pelaksanaan pemupukan dan perawatan tanaman sebelumnya, hasil percobaan pemupukan, dan penilaian lingkungan tumbuhan sebelumnya, hasil percobaan pemupukan, dan penilaian lingkungan tumbuhan seperti iklim, hama, penyakit, topografi, dan sebagainya. Ketetapan penilaian seperti iklim, hama, penyakit, topografi, dan sebagainya. Ketetapan penilaian faktor-faktor tersebut tergantung pada keakuratan data yang diterima dari pihak faktor-faktor tersebut tergantung pada keakuratan data yang diterima dari pihak pengelola perkebunan (Pahan, 2008a). Pertumbuhan tanaman yang optimal dapat pengelola perkebunan (Pahan, 2008a). Pertumbuhan tanaman yang optimal dapat tercapai dengan pengaplikasian unsur hara pada keadaan yang setimbang. Artinya, tercapai dengan pengaplikasian unsur hara pada keadaan yang setimbang. Artinya, tidak boleh ada satu unsur hara pun yang menjadi faktor pembatas. Untuk itu, tidak boleh ada satu unsur hara pun yang menjadi faktor pembatas. Untuk itu, dosis pupuk yang diberikan harus t
dosis pupuk yang diberikan harus tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman.epat sesuai dengan kebutuhan tanaman. 2.4.3.
2.4.3. Tepat caraTepat cara
Cara menempatkan pupuk yang akan diaplikasikan sangat mempengaruhi Cara menempatkan pupuk yang akan diaplikasikan sangat mempengaruhi jumlah
jumlah pupuk pupuk yang yang dapat dapat diserap diserap akar akar tanaman. tanaman. Dengan Dengan penempatan/aplikapenempatan/aplikasisi yang tepat, kapasitas bawa (
yang tepat, kapasitas bawa (carrying capacitycarrying capacity) pupuk dapat ditingkatkan.) pupuk dapat ditingkatkan. Peningkatan efisiensi pemupukan ini mencakup aspek upaya bagaimana pupuk itu Peningkatan efisiensi pemupukan ini mencakup aspek upaya bagaimana pupuk itu lebih cepat sampai ke zona perakaran dan seminimum mungkin hilang karena lebih cepat sampai ke zona perakaran dan seminimum mungkin hilang karena
adanya aliran permukaan dan penguapan. Pemupukan kelapa sawit dapat adanya aliran permukaan dan penguapan. Pemupukan kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara berikut (Pahan, 2008a).
dilakukan dengan cara berikut (Pahan, 2008a). a.
a. Penyebaran secara merata pada lingkar luar dan dalam batang kelapaPenyebaran secara merata pada lingkar luar dan dalam batang kelapa sawit.
sawit. b.
b. Penempatan pupuk pada jalur liPenempatan pupuk pada jalur lingkaran.ngkaran. c.
c. Penempatan pupuk pada larikan (lubang memanjang) mengelilingi pokok Penempatan pupuk pada larikan (lubang memanjang) mengelilingi pokok dan pupuk dibenamkan dalam larikan yang ditimbun lagi dengan tanah. dan pupuk dibenamkan dalam larikan yang ditimbun lagi dengan tanah. d.
d. Pemupukan melalui daun.Pemupukan melalui daun. e.
e. Pemupukan melalui infus akar.Pemupukan melalui infus akar.
2.4.4
2.4.4 Tepat waktuTepat waktu
Waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim (terutama curah Waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim (terutama curah hujan), sifat fisik tanah, logistik (pengadaan) pemupukan, serta adanya sifat hujan), sifat fisik tanah, logistik (pengadaan) pemupukan, serta adanya sifat sinergis dan antagonis unsur-unsur hara.
sinergis dan antagonis unsur-unsur hara.
Respon tanaman terhadap pemberian pupuk tergantung pada dua kondisi Respon tanaman terhadap pemberian pupuk tergantung pada dua kondisi yang saling berhubungan, yaitu keadaan tanaman itu sendiri
yang saling berhubungan, yaitu keadaan tanaman itu sendiri dan ketersediaan haradan ketersediaan hara dalam tanah. Hubungan antara kedua faktor ini dapat bersifat langsung dan tidak dalam tanah. Hubungan antara kedua faktor ini dapat bersifat langsung dan tidak langsung sehingga pada saat aplikasi pupuk, tanaman harus diperlakukan langsung sehingga pada saat aplikasi pupuk, tanaman harus diperlakukan sedemikian rupa agar responsif
sedemikian rupa agar responsif terhadap pemberian pupuk. Semakin besar responterhadap pemberian pupuk. Semakin besar respon tanaman maka semakin banyak unsur hara dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman maka semakin banyak unsur hara dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman.
tanaman.
Waktu terbaik untuk melakukan pemupukan adalah pada saat musim Waktu terbaik untuk melakukan pemupukan adalah pada saat musim penghujan, yaitu pada saat keadaan tanah berada dalam kondisi yang sangat penghujan, yaitu pada saat keadaan tanah berada dalam kondisi yang sangat lembab, tetapi tidak saat tergenang air. Dengan demikian pupuk yang ditaburkan lembab, tetapi tidak saat tergenang air. Dengan demikian pupuk yang ditaburkan dapat segera larut dalam air, sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman. dapat segera larut dalam air, sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman. Jumlah air tanah yang sangat baik untuk melarutkan pupuk adalah sekitar 75 % Jumlah air tanah yang sangat baik untuk melarutkan pupuk adalah sekitar 75 % dari kapasitas lapang (Fauzi
2.5.
2.5. Pengawasan PemupukanPengawasan Pemupukan
Menurut Pahan (2008a), pengawasan dilaksanakan untuk memastikan Menurut Pahan (2008a), pengawasan dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan pemupukan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana bahwa semua pekerjaan pemupukan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Asisten divisi dan Mandor satu harus berada di tempat pada yang telah disusun. Asisten divisi dan Mandor satu harus berada di tempat pada setiap kegiatan pemupukan untuk memantau pelaksanaan pemupukan tersebut setiap kegiatan pemupukan untuk memantau pelaksanaan pemupukan tersebut hingga tidak terjadi pupuk tertinggal di gawangan/areal ataupun pohon tidak hingga tidak terjadi pupuk tertinggal di gawangan/areal ataupun pohon tidak terpupuk.
terpupuk.
Kontrol aplikasi yang efektif dimulai dari daerah yang tersulit, kemudian Kontrol aplikasi yang efektif dimulai dari daerah yang tersulit, kemudian di tengah-tengah blok. Biasanya di tempat kontrol yang kurang baik, aplikasi di tengah-tengah blok. Biasanya di tempat kontrol yang kurang baik, aplikasi pupuk tidak merata, bagian pinggir mendapat dosis pupuk yang lebih banyak pupuk tidak merata, bagian pinggir mendapat dosis pupuk yang lebih banyak dibandingkan bagian tengah. Lokasi yang sulit seperti rendahan atau lokasi yang dibandingkan bagian tengah. Lokasi yang sulit seperti rendahan atau lokasi yang jalan
jalan masuknya masuknya tidak tidak dapat dapat dilalui dilalui kendaraan kendaraan mendapatkamendapatkan n dosis dosis yang yang lebihlebih rendah dibanding dengan yang mudah (Pahan, 2008a).
III.
III.METODE MAGANG
METODE MAGANG
3.1.
3.1.
Tempat dan Waktu pelaksanaanTempat dan Waktu pelaksanaanKegitan magang ini akan dilaksanakan di perkebunan Normark Estate, PT Kegitan magang ini akan dilaksanakan di perkebunan Normark Estate, PT Satya Kisma Usaha yang berlokasi di Desa Normark, Kecamatan Kotapinang, Satya Kisma Usaha yang berlokasi di Desa Normark, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara dimulai pada tanggal 1 Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara dimulai pada tanggal 1 Februari 2013 sampai dengan tanggal 8 September 2013. Alasan penulis Februari 2013 sampai dengan tanggal 8 September 2013. Alasan penulis melakukan magang ditempat tersebut karena perusahaan ini merupakan melakukan magang ditempat tersebut karena perusahaan ini merupakan perusahaa
perusahaan yang memiliki n yang memiliki sistem agribisnis yang tsistem agribisnis yang terintegrasi.erintegrasi. 3.2.
3.2. Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kerja yang akan dilakukan selama melaksanakan Metode pelaksanaan kerja yang akan dilakukan selama melaksanakan praktek magang adalah mengikuti secara aktif seluruh
praktek magang adalah mengikuti secara aktif seluruh kegiatan pengelolaan kebunkegiatan pengelolaan kebun sesuai dengan tingkatan yang terdapat di PT SMART Tbk dan mengamati secara sesuai dengan tingkatan yang terdapat di PT SMART Tbk dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini dibagi dalam langsung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini dibagi dalam tiga tahap
tiga tahap yaitu yaitu satu bulan satu bulan sebagai KHLsebagai KHL, dua , dua minggu minggu sebagai sebagai mandor damandor dan duan dua minggu sebagai asisten.
minggu sebagai asisten.
Sebagai seorang KHL, penulis melakukan kegiatan yang akan Sebagai seorang KHL, penulis melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi berbagai pekerjaan yang bersifat teknis atau melaksanakan dilaksanakan meliputi berbagai pekerjaan yang bersifat teknis atau melaksanakan secara langsung kegiatan budidaya tanaman mulai dari pemanenan, penunasan, secara langsung kegiatan budidaya tanaman mulai dari pemanenan, penunasan, pengendalian gulma, pembuatan tapak kuda, pemupukan, pengendalian hama dan pengendalian gulma, pembuatan tapak kuda, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, rawat jalan dan susun janjangan kosong dalam kegiatan pengelolan penyakit, rawat jalan dan susun janjangan kosong dalam kegiatan pengelolan limbah. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melatih keterampilan teknis budidaya limbah. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melatih keterampilan teknis budidaya kebun. Tahap sebagai KHL selanjutnya, penulis melakukan pekerjaan yang kebun. Tahap sebagai KHL selanjutnya, penulis melakukan pekerjaan yang dilaksanaka
dilaksanakan atas perintah mandor dan n atas perintah mandor dan asisten divisi dalam hal pemupukan kelapaasisten divisi dalam hal pemupukan kelapa sawit. Kegiatan yang dilakukan adalah menebar pupuk dipiringan tanaman TM sawit. Kegiatan yang dilakukan adalah menebar pupuk dipiringan tanaman TM kelapa sawit.
Sebagai mandor selama dua minggu, penulis akan melakukan kegiatan Sebagai mandor selama dua minggu, penulis akan melakukan kegiatan perencanaan kegiatan/kerja harian, menentukan jumlah karyawan yang perencanaan kegiatan/kerja harian, menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, melakukan pengawasan terhadap karyawan, mengikuti
dibutuhkan, melakukan pengawasan terhadap karyawan, mengikuti briefingbriefing pagi,pagi, hingga melakukan diskusi dengan mandor, asisten, maupun manager.
hingga melakukan diskusi dengan mandor, asisten, maupun manager.
Sebagai asisten, penulis akan membantu asisten dalam penyusunan Sebagai asisten, penulis akan membantu asisten dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), pembuatan laporan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), pembuatan laporan asisten/kepa
asisten/kepala afdeling, la afdeling, pengelolaan dan pengawasan tenaga kerja.pengelolaan dan pengawasan tenaga kerja. Melakukan praktik kerja
Melakukan praktik kerja langsung kelapangan dengan mengumpulkan datalangsung kelapangan dengan mengumpulkan data primer dan skunder. Data primer diperoleh dengan melakukan kerja langsung dan primer dan skunder. Data primer diperoleh dengan melakukan kerja langsung dan diskusi langsung dengan staf pengadaan berupa data staf produksi mengenai diskusi langsung dengan staf pengadaan berupa data staf produksi mengenai teknis budidaya tanaman kelapa sawit, staf lapangan mengenai cara pemupukan, teknis budidaya tanaman kelapa sawit, staf lapangan mengenai cara pemupukan, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan tepat tempat. Staf yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan tepat tempat. Staf kemitraan mengenai manfaat dan kewajiban karyawan, serta aktif mengikuti kemitraan mengenai manfaat dan kewajiban karyawan, serta aktif mengikuti secara langsung kelapangan kegiatan penyedian input, kegiatan pemupukan. secara langsung kelapangan kegiatan penyedian input, kegiatan pemupukan. Sedangkan data skunder diperoleh dari data BPS, dokumen, catatan-catatan, dan Sedangkan data skunder diperoleh dari data BPS, dokumen, catatan-catatan, dan laporan-laporan dari perusahaan tempat berlangsungnya magang, serta
laporan-laporan dari perusahaan tempat berlangsungnya magang, serta melakukanmelakukan kajian pustaka yang menunjang dan memadai sebagai bahan acuan dalam kajian pustaka yang menunjang dan memadai sebagai bahan acuan dalam penyusunan laporan magang.
penyusunan laporan magang. 3.3.
3.3. Teknik Pengamatan dan Pengumpulan DataTeknik Pengamatan dan Pengumpulan Data
Kegiatan magang yang akan dilaksanakan yaitu pengamatan terhadap Kegiatan magang yang akan dilaksanakan yaitu pengamatan terhadap tenaga kerja, persiapan pemupukan, stok pupuk, transportasi pupuk, sistem tenaga kerja, persiapan pemupukan, stok pupuk, transportasi pupuk, sistem pemupukan, peralatan pemupukan, pelaksanaan pemupukan, sistem pengawasan pemupukan, peralatan pemupukan, pelaksanaan pemupukan, sistem pengawasan dan sistem pengupahan berdasarkan kondisi perkebunan. Data primer yang dan sistem pengupahan berdasarkan kondisi perkebunan. Data primer yang diperoleh pada kegiatan pemupukan meliputi jenis pupuk yang digunakan, jumlah diperoleh pada kegiatan pemupukan meliputi jenis pupuk yang digunakan, jumlah pupuk, luas lahan yang dipupuk,
pupuk, luas lahan yang dipupuk, dan ketepatan kerja pemupukan.dan ketepatan kerja pemupukan.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode Pengumpulan data dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dilaksanakan melalui kerja langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dilaksanakan melalui kerja dan pengamatan langsung di lapangan sesuai dengan obyek yang diamati
dan pengamatan langsung di lapangan sesuai dengan obyek yang diamati penulis.penulis. Selain itu, melaksanakan wawancara dengan mandor, asisten divisi senior, dan Selain itu, melaksanakan wawancara dengan mandor, asisten divisi senior, dan
pimpinan kebun (manajer) setempat. Selanjutnya adalah pengumpulan data pimpinan kebun (manajer) setempat. Selanjutnya adalah pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari kantor besar estate setempat, arsip kebun, serta sekunder yang diperoleh dari kantor besar estate setempat, arsip kebun, serta pustaka lainnya yang berhubungan dengan perkebunan khususnya tanaman kelapa pustaka lainnya yang berhubungan dengan perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit. Pengumpulan data laporan ini juga bisa dilakukan dengan mencatat sawit. Pengumpulan data laporan ini juga bisa dilakukan dengan mencatat langsung informasi yang didapat dari pegawai kebun, staf, dan yang ada di langsung informasi yang didapat dari pegawai kebun, staf, dan yang ada di lapangan.
lapangan.
3.4.
3.4. Analisis Data dan InformasiAnalisis Data dan Informasi
Data yang diperoleh dari praktek lapang adalah analisis secara deskriptif, Data yang diperoleh dari praktek lapang adalah analisis secara deskriptif, tebulasi dan perhitungan-perhitungan yang sederhana. Hasil pengolahan data tebulasi dan perhitungan-perhitungan yang sederhana. Hasil pengolahan data praktek lapang disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pembahasan. praktek lapang disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pembahasan. Analisa kuantitatif adalah data yang diperoleh, dianalisa secara kuantitatif dan Analisa kuantitatif adalah data yang diperoleh, dianalisa secara kuantitatif dan dihitung secara matematis dengan menggunakan rumus pengukuran produktifitas dihitung secara matematis dengan menggunakan rumus pengukuran produktifitas tenaga kerja. Data yang telah diperoleh akan diolah dengan pendekatan statistik tenaga kerja. Data yang telah diperoleh akan diolah dengan pendekatan statistik sederhana yang pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan melalui metode sederhana yang pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan melalui metode penarikan kesimpulan induktif.
IV.
IV.
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA
4.1.
4.1. Rencana KegiatanRencana Kegiatan
Kegiatan magan
Kegiatan magang g akan dilaksanaakan dilaksanakan di PT SMART Tbk. ykan di PT SMART Tbk. yang berlokasi diang berlokasi di Kebun Satya Kisma Usaha, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara Kebun Satya Kisma Usaha, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan selama dua bulan, dengan rincian
yang dilaksanakan selama dua bulan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut.kegiatan sebagai berikut.
Tabel 1. Rencana Kegiatan Magang Tabel 1. Rencana Kegiatan Magang
Minggu Minggu
ke-ke- Kegiatan Kegiatan TujuanTujuan
1
1 – – 44 A.A. Kegiatan LapanganKegiatan Lapangan Melatih mahasiswaMelatih mahasiswa melaksanakan paket melaksanakan paket teknik budidaya teknik budidaya
tanaman pada keadaan tanaman pada keadaan lapangan yang
lapangan yang sebenarnya. sebenarnya.
I.
I. Materi Magang sebagai KaryawanMateri Magang sebagai Karyawan Harian (KHT atau KHL)
Harian (KHT atau KHL)
1.
1. Melakukan semua tugas lapangan yangMelakukan semua tugas lapangan yang diperintahkan sesuai dengan
diperintahkan sesuai dengan kebutuhankebutuhan kebun, mulai dari pembukaan lahan dan kebun, mulai dari pembukaan lahan dan persiapan lahan, pemeliharaan tanaman persiapan lahan, pemeliharaan tanaman (penyulaman
(penyulaman, , pemupukan,pemupukan,
pemangkasan, pengendalian gulma, pemangkasan, pengendalian gulma, hama dan penyakit), pemanenan dan hama dan penyakit), pemanenan dan pengolahan hasil.
pengolahan hasil. 2.
2. Mengisi jurnal harian yang diketahui.Mengisi jurnal harian yang diketahui. 3.
3. Mencatat prestasi kerja yang diperolehMencatat prestasi kerja yang diperoleh mahasiswa dan karyawan setiap kali mahasiswa dan karyawan setiap kali mengikuti kegiatan, kemudian
mengikuti kegiatan, kemudian dibandingkan dengan norma kerja. dibandingkan dengan norma kerja. 5
5 – – 66 II. Materi Magang II. Materi Magang Sebagai Sebagai PembantuPembantu Mandor / Mandor Besar
Mandor / Mandor Besar
Melatih mahasiswa Melatih mahasiswa
melaksanaka
melaksanakan n fungsi- fungsi-fungsi manajemen pada fungsi manajemen pada tingkat
tingkat kemandorankemandoran.. 1.
1. Membantu membuat perencanaanMembantu membuat perencanaan kebutuhan fisik dan biaya untuk kebutuhan fisik dan biaya untuk pekerjaan yang akan dilakukan. pekerjaan yang akan dilakukan. 2.
2. Membantu menentukan jumlahMembantu menentukan jumlah karyawan yang diperlukan beserta karyawan yang diperlukan beserta keperluan biaya operasional dari setiap keperluan biaya operasional dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.
kegiatan yang akan dilakukan. 3.
3. MelakukanMelakukan briefingbriefing (pagi dan sore)(pagi dan sore) serta melakukan
Tabel 3. (
Tabel 3. ( Lanjutan Lanjutan)) Minggu
Minggu
ke-ke- Kegiatan Kegiatan TujuanTujuan
4.
4. Membantu menghitung kebutuhanMembantu menghitung kebutuhan bahan pupuk berdasar konsentrasi dan bahan pupuk berdasar konsentrasi dan atau dosis yang telah ditetapkan. atau dosis yang telah ditetapkan. 5.
5. Membuat analisis pada setiap kegiatanMembuat analisis pada setiap kegiatan di lapangan. Contoh :
di lapangan. Contoh : (i)
(i) PembibitanPembibitan
--Penentuan bibit siap salur, jumlahPenentuan bibit siap salur, jumlah kecambah/benih yang
kecambah/benih yang dipersiapkan
dipersiapkan, , kebutuhan mediakebutuhan media tanam, air, pupuk, pestisida untuk tanam, air, pupuk, pestisida untuk pemeliharaan pembibitan, dan pemeliharaan pembibitan, dan lain-lain.
lain-lain. (ii)
(ii) Pemeliharaan Tanaman :Pemeliharaan Tanaman :
--Pemupukan : jenis, dosis, waktu,Pemupukan : jenis, dosis, waktu, cara, lokasi, penempatan, cara, lokasi, penempatan, rotasi/frekuensi, pengaruhnya rotasi/frekuensi, pengaruhnya terhadap produksi.
terhadap produksi.
--Pengendalian gulma, hama danPengendalian gulma, hama dan penyakit : metode
penyakit : metode pengenda
pengendalian/pengamatan, lian/pengamatan, jenisjenis pestisida, konsentrasi, dosis, pestisida, konsentrasi, dosis, volume semprot, frekuensi, volume semprot, frekuensi, sifat-sifat pestisida yang digunakan, sifat pestisida yang digunakan, jenis gulma, ham
jenis gulma, hama dan penya dan penyakit.akit. (iii)
(iii) Pemanenan :Pemanenan :
Kriteria panen, cara dan waktu Kriteria panen, cara dan waktu panen, % kehilangan hasil di panen, % kehilangan hasil di lapangan dan selama transportasi, lapangan dan selama transportasi, kerapatan panen, system panen, kerapatan panen, system panen, rotasi pan
rotasi panen dan en dan analisis panalisis panen.anen. 6.
6. Memotivasi karyawan untuk dapatMemotivasi karyawan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. melaksanakan pekerjaan dengan baik. 7.
7. Mengorganisir karyawan pada setiapMengorganisir karyawan pada setiap kegiatan yang dilakukan.
kegiatan yang dilakukan. 8.
8. MalaksanakaMalaksanakan n manajemenmanajemen pemanenan/pemetikan. pemanenan/pemetikan. 9.
9. MelaksanakaMelaksanakan diskusi n diskusi baik denganbaik dengan mandor, asisten/kepala afdeling, kepala mandor, asisten/kepala afdeling, kepala tanaman, maupun pimpinan perusahaan. tanaman, maupun pimpinan perusahaan.
Tabel 3. (
Tabel 3. ( Lanjutan Lanjutan)) Minggu
Minggu
ke-ke- Kegiatan Kegiatan TujuanTujuan
10.
10. Membuat jurnal kegiatan harianMembuat jurnal kegiatan harian yang berisikan waktu kegiatan, jenis yang berisikan waktu kegiatan, jenis pekerjaan, jumlah karyawan yang pekerjaan, jumlah karyawan yang diawasi.
diawasi. b.
b. Kegiatan Administrasi SelamaKegiatan Administrasi Selama
sebagai Pembantu Mandor/Mandor sebagai Pembantu Mandor/Mandor Besar (Supervisor) :
Besar (Supervisor) :
Membuat laporan harian, mingguan, Membuat laporan harian, mingguan, bulanan mandor, dan lain-lain.
bulanan mandor, dan lain-lain.
Melatih mahasiswa Melatih mahasiswa
dalam
dalam melaksanakamelaksanakann pelaporan kegiatan pada pelaporan kegiatan pada tingkat
tingkat kemandorankemandoran.. 7
7 – – 88 II.II. Materi Magang sebagaiMateri Magang sebagai Asisten/Kepala Afdeling : Asisten/Kepala Afdeling :
Melatih mahasiswa Melatih mahasiswa
melaksanak
melaksanakan an fungsi- fungsi-fungsi manajemen pada fungsi manajemen pada tingkat afdeling.
tingkat afdeling. 1.
1. Mempelajari kegiatan manajerialMempelajari kegiatan manajerial ditingkat afdeling/bagian kebun. ditingkat afdeling/bagian kebun. 2.
2. Membantu penyusunan rencana kerjaMembantu penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). dan anggaran perusahaan (RKAP). 3.
3. Membantu pembuatan laporanMembantu pembuatan laporan asisten/kepala afdeling.
asisten/kepala afdeling. 4.
4. Membantu pengelolaan danMembantu pengelolaan dan pengawasan tenaga kerja yang pengawasan tenaga kerja yang menjadi tanggung j
menjadi tanggung jawabnyaawabnya.. 5.
5. MelaksanakaMelaksanakan analisis n analisis terhadapterhadap setiap kegiatan lapangan ditingkat setiap kegiatan lapangan ditingkat afdeling.
afdeling. 6.
6. Membuat jurnal kegiatan harianMembuat jurnal kegiatan harian tingkat afdeling.
tingkat afdeling. B.
B. Kegiatan sosial/kemasyarakatan :Kegiatan sosial/kemasyarakatan : Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan kebun, seperti : olah di lingkungan kebun, seperti : olah raga,raga, keagamaan
keagamaan, bakti sosial, , bakti sosial, PKK, dan lain-PKK, dan lain-lain.
lain.
Melatih mahasiswa Melatih mahasiswa
bermasyarak
bermasyarakat di at di sekitarsekitar lokasi magang.
4.2.
4.2. Anggaran BiayaAnggaran Biaya
Perencanaan anggaran biaya yang diperlukan saat magang yang Perencanaan anggaran biaya yang diperlukan saat magang yang dilaksanaka
dilaksanakan selama dua bulan dapat dilihat n selama dua bulan dapat dilihat pada tabel berikut :pada tabel berikut : Tabel 2. Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya MagangMagang
No. Kebutuhan
No. Kebutuhan VolumeVolume dan satuan dan satuan Biaya per Biaya per satuan satuan (Rp) (Rp) Jumlah Jumlah pengeluaran pengeluaran (Rp) (Rp) 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 Transport ke Jakarta-Medan Transport ke Jakarta-Medan Transport Bogor-jakarta Transport Bogor-jakarta Konsumsi Konsumsi Obat-obatan Obat-obatan Biaya
Biaya fotocopy fotocopyselama magangselama magang Perlengkapan mandi
Perlengkapan mandi Komunikasi
Komunikasi
Pembuatan laporan magang Pembuatan laporan magang Perbanyak
Perbanyakan lan laporan magangaporan magang Biaya tak terduga
Biaya tak terduga
2 kali 2 kali 2 hari 2 hari 3 hari 3 hari 2 bulan 2 bulan 3 bulan 3 bulan 2 bulan 2 bulan 2 bulan 2 bulan 1 buah 1 buah 10% 10% 700 000 700 000 35 000 35 000 10 000 10 000 500 000 500 000 25 000 25 000 150 000 150 000 40 000 40 000 50 000 50 000 400 000 400 000 300 000 300 000 1 400 000 1 400 000 70 000 70 000 30 000 30 000 1 000 000 1 000 000 75 000 75 000 150 000 150 000 80 000 80 000 100 000 100 000 400 000 400 000 300 000 300 000 Total
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Perkebunan. 2009. Pengembangan Kelapa Sawit Nasional, Direktorat Jendral Perkebunan. 2009. Pengembangan Kelapa Sawit Nasional, Mewujudkan Visi Indonesia 2020. Diakses melalui Mewujudkan Visi Indonesia 2020. Diakses melalui http://ditjenbun.deptan.go.id//index.php.
http://ditjenbun.deptan.go.id//index.php. (5 Desember 2012).(5 Desember 2012). Pardamean, M. 2008.
Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun Dan Pabrik KelapaPanduan Lengkap Pengelolaan Kebun Dan Pabrik Kelapa Sawit
Sawit . AgroMedia Pustaka. Jakarta. 226 hal.. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 226 hal. Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit (
Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit ( Elaeis Elaeis guineensisguineensis Jacq.) di Indonesia. PusatJacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Marihat Ulu. 435 hal.
Penelitian Perkebunan Marihat. Marihat Ulu. 435 hal. Mangoensoekarjo, S., dan H. Semangun. 2005.
Mangoensoekarjo, S., dan H. Semangun. 2005. Manajemen Manajemen Agribisnis Agribisnis KelapaKelapa Sawit
Sawit . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 605 hal.. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 605 hal.
MCAR [Management Committee Agronomy and Research]. 2007.
MCAR [Management Committee Agronomy and Research]. 2007. PedomanPedoman Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit . Sinar Mas Agribusiness. Jakarta.. Sinar Mas Agribusiness. Jakarta. 231 hal. (Tidak
231 hal. (Tidak Dipublikasikan)Dipublikasikan) Pahan, I. 2008.
Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agrobisnis dari HuluPanduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agrobisnis dari Hulu hingga Hilir
hingga Hilir . Penebar Swadaya. Jakarta. 412 . Penebar Swadaya. Jakarta. 412 hal.hal. Fauzi, Y., Y. E. Wi
Fauzi, Y., Y. E. Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. 2008.dyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. 2008. Kelapa Sawit Kelapa Sawit .. Penebar Swadaya. 168 hal.
Penebar Swadaya. 168 hal. Sunarko. 2007.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit .. Agromedia Pustaka. Jakarta. 70 hal.
Agromedia Pustaka. Jakarta. 70 hal. Setyamidjaja, D. 2006.
Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit Kelapa Sawit . Kanisius. Yogyakarta. 127 hal.. Kanisius. Yogyakarta. 127 hal. Sukamto, H. 2008.
Sukamto, H. 2008. 58 Kiat Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kelapa Sawit 58 Kiat Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kelapa Sawit .. Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hal.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Tabel 3. Jurnal Harian Magang sebagai Karyawan Harian Tabel 3. Jurnal Harian Magang sebagai Karyawan Harian
Tanggal
Tanggal UraianUraian Kegiatan Kegiatan Prestasi Kerja (HK) Prestasi Kerja (HK) Lokasi Lokasi Paraf Paraf Pembimbing Pembimbing Lapangan Lapangan Ket Ket Penulis Karyawan Standar
Tabel 4. Jurnal Harian Magang sebagai Pembantu Mandor Tabel 4. Jurnal Harian Magang sebagai Pembantu Mandor
Tanggal
Tanggal UraianUraian Kegiatan Kegiatan Prestasi Kerja Prestasi Kerja Lokasi Lokasi Paraf Paraf Pembimbing Pembimbing Lapangan Lapangan Ket Ket Jumlah Jumlah KHL KHL yang yang Diawasi Diawasi (orang) (orang) Luas Luas Areal Areal yang yang Diawasi Diawasi (ha) (ha) Lama Lama kegiatan kegiatan (jam) (jam)
Tabel 5. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Afdeling Tabel 5. Jurnal Harian Magang sebagai Asisten Afdeling
Tanggal
Tanggal UraianUraian Kegiatan Kegiatan Prestasi Kerja Prestasi Kerja Lokasi Lokasi Paraf Paraf Pembimbing Pembimbing Lapangan Lapangan Ket Ket Jumlah Jumlah KHL KHL yang yang Diawasi Diawasi (orang) (orang) Luas Luas Areal Areal yang yang Diawasi Diawasi (ha) (ha) Lama Lama kegiatan kegiatan (jam) (jam)