• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

68

ANALISA DATA

4.1 Analisa Perusahaan

Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah menggunakan SAP dan perbedaan apa saja setelah implementasi SAP dilakukan. Berikut adalah hasil interview dan observasi yang dilakukan baik pada bagian Finance maupun pada bagian Human Resource.

4.1.1 Sistem Yang Digunakan SAP FICO

Sebelum SAP FICO diimplementasikan di bagian Finance telah terdapat beberapa aplikasi yang dibuat secara inhouse oleh departemen IT, aplikasi-aplikasi itu antara lain:

1. Procurement. Aplikasi ini digunakan oleh Departemen Procurement yang fungsinya untuk mencatat dan memproses pembelian seperti Permintaan Pembelian dan Purchase Order.

2. Inventory. Aplikasi ini digunakan oleh warehouse yang fungsinya untuk melakukan pencatatan terhadap proses keluar masuk barang, untuk aplikasi ini telah terhubung langsung dengan aplikasi procurement dan digunakan di beberapa lokasi gudang di perusahan XYZ.

(2)

3. General Ledger, aplikasi ini digunakan oleh Departemen Finance dan Accouting untuk melakukan pencatatan jurnal dari setiap transaksi keuangan yang terjadi. 4. Asset, aplikasi ini digunakan oleh departemen asset untuk melakukan pencatatan

terhadap as set-aset yang dibeli oleh perusahaan XYZ. Akan tetapi proses penyusutan yang dilakukan masih belum terhubung secara langsung ke bagian accounting, sehingga apabila terjadi perubahan kepemilikan atau penjualan asset maka harus diinfokan secara manual untuk kemudian dilakukan jurnal penyesuaian di bagian accounting.

5. Budget, aplikasi ini digunakan oleh departemen Budget untuk melakukan pencatatan-pencatatan terhadap proses budgeting baik dari budget submission, sampai dengan budget realization.

4.1.2 Sistem Yang Digunakan SAP HR

Sebelum SAP HR diimplementasikan di bagian Finance telah terdapat beberapa aplikasi yang dibuat secara inhouse oleh departemen IT, aplikasi-aplikasi itu antara lain:

1. Aplikasi Payroll, aplikasi ini digunakan untuk melakukan pencatatan dan proses penggajian. Aplikasi ini masih belum terhubung langsung dengan aplikasi yang ada di bagian Finance. Untuk beberapa proses perhitungan juga masih harus dimasukkan secara manual seperti perhitungan lembur dan perhitungan pajak.

(3)

2. Aplikasi Insurance. Aplikasi ini digunakan untuk melakukan pencatatan terhadap klaim benefit dari perusahaan seperti kesehatan dan kacatamata.

4.1.3 Implementasi SAP

Dari hasil interview pada beberapa key user dan project manager untuk mengetahui apa yang membuat perusahaan ingin beralih ke SAP padahal sudah terdapat beberapa aplikasi yang sudah mendukung operasional perusahaan walaupun tidak sempurna, berikut beberapa pertimbangan mengapa implementasi SAP dilakukan di Perusahaan XYZ :

1. Sesuai dengan visi perusahaan yang ingin menjadi perusahaan berkelas dunia maka untuk mencapai hal tersebut diperlukan operasional yang mengikuti best practice yang telah berlaku di dunia industri. Dalam hal ini SAP sebagai leader di dunia ERP telah cukup terkenal dengan best practices-nya sehingga ini diharapkan dapat mengubah perusahaan untuk dapat mengikuti standar yang berlaku.

2. Perlunya kontrol yang lebih baik baik dari sisi bisnis proses maupun dari sisi data sehingga ini dapat menunjang praktek bisnis yang sehat.

3. Integrasi dan otomatisasi yang lebih baik antara lintas bagian dan lintas departemen sehingga mampu meminimalkan working paper yang tercecer, duplikasi data ataupun human error.

4. Agar lebih fokus kepada core bisnis dari perusahaan, karena cepat berkembangnya dunia industri yang berakibat pada perubahan aplikasi yang

(4)

4

b m w a dinamis tinggi ag

4.1.4 Imp

Dalam i baik di mo modul-modu Pada ga warna ungu abu adalah s s. Oleh kare gar dapat me

plementas

implementas dul Finance ul yang mem ambar 4.1 d adalah sub sub modul ya Gam CON T

ena itu diper engadopsi pe

si SAP FI

si SAP FICO e maupun m mang saat itu

dapat diliha modul yang ang tidak dii

mbar 4.1 Su FUND MANAGEMEN SOLIDA TION TRAVEL MANAGEMENT rlukan aplik erubahan-pe

ICO

O sebenarny modul Cont u dianggap p at modul-mo g diterapkan implementas ub Modul pa

F

A GEN LED NT T

kasi yang tin erubahan yan ya tidak seca trol yang d aling penting odul dari ke n di perusah sikan.

ada SAP Fin

FI

AR ERAL DGER ngkat matur ng ada. ara keseluruh diimplementa g saja yang d eseluruhan haan XYZ da nance AP ASS BANK rity-nya cuk

han sub mod asikan. Han diterapkan. SAP Financ an warna ab SET kup dul nya ce,

(5)

bu-u a

4

y Pada ga ungu adalah adalah sub m

4.1.5 Imp

Dari has yang diterap ambar 4.2 d h sub modu modul yang t Gamb

plementas

si interview pkan hanya ti Profitabili Analysis Pr Ce dapat dilihat ul yang dite tidak diimpl bar 4.2 Sub

si SAP HR

dalam impl iga sub mod

Product Cost Controllin ity s rofit nter modul-mod erapkan di p ementasikan Modul pad

R

ementasi SA dul dari delap

co

Cost Element

t ng

dul dari kese perusahaan X n. da SAP Con AP HR didap pan modul y C Ce Activity Based Costing eluruhan SA XYZ dan w ntrolling patkan terny yang ada di S Cost enter Internal Order AP HR, war warna abu-a

yata sub mod SAP HR.

rna abu

(6)

u a Pada ga ungu adalah adalah sub m Adm ambar 4.3 d h sub modu modul yang t G Organiza Manage Benefit ministration Recruitm dapat dilihat ul yang dite tidak diimpl Gambar 4.3 ational ment ment modul-mod erapkan di p ementasikan Sub Modul

HR

Perfomance Management Payroll Administration

dul dari kese perusahaan X n. l pada SAP Em Deve Empl Se eluruhan SA XYZ dan w HR mployee elopment Successio Managem loyee Self ervice AP HR, war warna abu-a on ment rna abu

(7)

4.1.6 Tangible Benefit

1. Terintegrasinya sistem aplikasi yang ada baik dari SAP FICO maupun SAP HR sehingga tidak terjadi lagi double entry data untuk proses yang saling berkaitan. Bisnis proses yang telah terintegrasi tersebut contohnya adalah Sistem penggajian yang telah terintegrasi dengan SAP HR.

2. Terintegrasinya sistem aplikasi yang dari SAP HR maupun SAP FICO sehingga tidak terjadi lagi double entry data untuk proses yang saling berkaitan. Bisnis proses yang telah terintegrasi tersebut contohnya adalah Sistem Penggajian yang telah terintegrasi dengan SAP FICO. Sehingga pada saat pemrosesan gaji di bagian HR langsung akan menciptakan jurnal pada aplikasi SAP FICO.

3. Teortomatisasinya sistem payroll dengan sistem perpajakan sehingga dalam proses perhitungan gaji dapat diotomasasi dengan perhitungan pajak.

4.1.7 Intangible Benefit

1. Berubahnya sistem pencatatan accounting dari sebelum implementasi SAP adalah menggunakan sistem cash basis setelah implementasi berubah menjadi sistem accrual basis. Dengan sistem telah sesuai dengan peraturan standar akutansi keungan (PSAK) yang berlaku dan memberikan kontrol yang lebih baik daripada sistem cash basis.

2. Otomatisasi proses di beberapa bisnis proses sehingga cukup membantu dan mengurangi pekerjaan admin dalam melakukan input ataupun analisa data yang

(8)

rutin, hal ini cukup mengurangi terjadinya kesalahan dalam input atau analisa data. Beberapa bisnis proses yang mengalami perbaikan adalah sebagai berikut: a. Amortisasi

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses Amortisasi ini dilakukan secara manual oleh bagian Finance dengan mencatatnya di excel, dan setiap bulan harus pengecekan terhadap object-object yang dilakukan recurring dan melakukan jurnal recurring, cara ini cukup memakan waktu dan membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan jurnal. Sesudah SAP FICO diimplementasikan proses ini dijalankan secara otomatis, hanya diawal proses saja dilakukan input data dan selanjutnya sistem akan secara otomatis melakukan jurnal recurring dan jurnal setiap bulannya.

b. Exchange Rate Valuation

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses exchange rate valuation dilakukan dengan cara manual yaitu mencari seluruh transaksi di bulan tersebut yang bukan transaksi rupiah, kemudian menjumlahkan sesuai dengan currency masing-masing sebelum di konversi ke rupiah menggunakan exchange rate rata-rata per-bulan. Baru setelah itu melakukan perjurnalan kembali. Hal ini cukup memakan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang tinggi, dimana hal ini bisa saja berpotensi untuk salah perhitungan exchange currency ataupun salah dalam penjurnalan.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan untuk proses exchange rate valuation sudah dapat dilakukan dengan secara otomatis, dimana cukup mengklik satu tombol maka sistem akan secara otomatis mencari melakukan penjumlahan

(9)

sesuai currency masing-masing, mengkonversinya dengan rate exchange rata-rata di bulan tersebut lalu melakukan penjurnalan.

c. Depresiasi Aset

Sebelum SAP FICO diimplementasikan untuk proses depresiasi asset dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mencatat setiap aset yang di excel dan kemudian setiap bulan melakukan jurnal dan depresiasi pada setiap aset yang ada. Apabila terjadi pemindahan aset dari 1 bagian ke bagian lain maka petugas pencatat aset harus melakukan perhitungan ulang untuk memindahkan beban yang tersisa di departemen tujuan aset ditempatkan lalu menyerahkan daftar aset yang dipindahkan ke bagian accouting untuk dilakukan penjurnalan terhadap pemindahan aset tersebut.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan hal tersebut tidak perlu dilakukan lagi yang dilakukan oleh petugas aset hanyalah menginput data aset, kemudian sistem akan secara otomatis melakukan depresiasi dan penjurnalan setiap bulan. Begitu juga dengan proses pemindahan asset hal ini juga dapat dilakukan secara otomatis sehingga untuk perhitungan pembebanan sisa aset dan proses perjurnalan dapat dilakukan lebih mudah dan cepat.

d. Pemindahan Buku

Sebelum SAP FICO diimplementasikan untuk proses proses pemindahan buku dilakukan secara manual, yaitu seorang analis melakukan analisa dan perhitungan cabang mana saja yang memerlukan tambahan dana, kemudian setelah melakukan transfer dana antar cabang maka transaksi tersebut.

(10)

Sesudah SAP FICO diimplementasikan, proses ini dapat dilakukan dengan secara otomatis. Dimana sistem akan melakukan perhitungan sesuai dengan yang diinginkan oleh analis dan kemudian secara otomatis membuat jurnal. e. Sub Ledger

Sebelum SAP FICO diimplementasikan belum terdapat konsep sub ledger di pembukuan. Sehingga analisa yang dilakukan hanya dapat dilakukan secara summary. Sebagai contoh adalah account vendor yang dalam pencatatannya di jurnal tidak detil per vendor akan tetapi angka total dari seluruh vendor. Hal ini akan cukup menyulitkan apabila melakukan analisa per vendor.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan, maka sistem dari sub ledger diterapkan sehingga seluruh transaksi dapat dilakukan analisa dengan lebih baik karena data yang disimpan lebih detil. Sebagai contoh data transaksi jurnal per vendor yang tercatat sehingga dapat dilakukan analisa vendor misalnya untuk mengetahui 10 vendor mana yang mempunyai transaksi terbesar. Dengan informasi tersebut akan memudahkan pihak manajemen untuk melakukan pemilihan vendor.

3. Kontrol proses yang lebih baik pada bisnis proses sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan data atau yang lebih fatal lagi kesalahan data yang mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Beberapa fitur dari SAP dalam hal kontrol data adalah sebagai berikut:

a. Histori data yang cukup lengkap sehingga analisa data apabila terjadi kesalahan dapat di lacak dengan cepat.

(11)

b. Terdapat fitur open item yang memudahkan admin untuk mengkontrol proses mana saja yang masih belum close (lihat gambar 4.3)

Gambar 4.9 Open Item Management di SAP FICO

4. Terintegrasinya sistem payroll dengan time management sehingga memudahkan dalam proses penggajian (lihat gambar 4.5).

(12)

4

b p m y

4

F

4.2 Penge

Biaya p bab ini. Ad pemeliharaa maupun mo Value Restr yang diperol

4.2.1 Pem

Untuk FICO adalah Gamb

embanga

pengembanga apun bebera an, dan manf odul HR den ructuring dan leh kedalam

mbangun

k biaya yang h diasumsika bar 4.10 Tim

an Sistem

an SAP baik apa biaya te faat yang dip ngan memp n Innovation perhitungan

an SAP F

dikeluarkan an sebagai b me Managem

m

k modul FIC ersebut antar peroleh dari n perhitungkan n Valuation n ROI sederh

FICO

n pada saat m erikut: ment pada S CO dan mod ra lain : bia nilai ekonom n Value Link , yang kemu hana hingga melakukan p SAP HR dul HR akan aya pengem mis baik pad king, Value udian menam diperoleh sk proyek impl n dibahas pa mbangan, bia da modul FIC Acceleratio mbahkan ni kor proyek. lementasi SA ada aya CO on, ilai AP

(13)

1. Untuk biaya pengembangan proyek mempunyai rincian adalah sebagai berikut : a. Pada tahapan persiapan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 3 orang dengan

jumlah hari kerja 30 hari maka total biaya yang dikeluarkan adalah 225 juta rupiah.

b. Untuk tahap pengembangan atau tahap realisasi proyek diperlukan waktu selama 60 hari kerja dengan total tenaga konsultan sebanyak 6 orang sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 900 juta rupiah.

c. Untuk tahapan berikutnya yaitu tahap user test dan go live selama 20 hari dengan jumlah konsultan 4 orang maka biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 200 juta rupiah.

d. Pada tahapan akhir yaitu go live dan support dilakukan selama 10 hari dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 75 juta rupiah.

Sehingga total untuk biaya pengembangan proyek adalah sebesar 1,4 milyar rupiah.

2. Untuk biaya total baik pembelian perangkat keras maupun perangkat lunak diasumsikan mempunyai rincian sebagai berikut:

a. Untuk biaya pembelian perangkat keras yaitu 1 server adalah sebesar 280 juta rupiah.

b. biaya pembelian software dalam hal ini SAP dengan lisensi business suite dan jumlah 30 lisensi adalah sebesar 1 milyar rupiah.

3. Untuk biaya berjalan yang terjadi adalah biaya perpanjangan lisensi SAP untuk 30 orang dengan total biaya yang dikeluarkan adalah 300 juta rupiah, biaya

(14)

maintenance fee sebesar 22% dari biaya lisensi sebesar 66 juta rupiah dan biaya maintenance server sebesar 1 juta rupiah per tahun. Maka untuk total biaya berjalan adalah sebesar 367 juta rupiah pertahun. Apabila terjadi kenaikan lisensi sebesar 3,1 % per tahun maka selama 5 tahun total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 1.952.351.875 rupiah.

Dengan demikian total seluruh investasi yang dikeluarkan untuk proyek SAP FICO diluar biaya berjalan adalah sebesar 2.380.000.000 juta rupiah.

4.2.2 Pembangunan SAP HR

Untuk biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan proyek implementasi SAP FICO diasumsikan memiliki perician sebagai berikut:

1. Untuk biaya pengembangan proyek mempunyai rincian adalah sebagai berikut : a. Pada tahapan persiapan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 2 orang dengan

jumlah hari kerja 30 hari maka total biaya yang dikeluarkan adalah 150 juta rupiah.

b. Untuk tahap pengembangan atau tahap realisasi proyek diperlukan waktu selama 60 hari kerja dengan total tenaga konsultan sebanyak 3 orang sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 450 juta rupiah.

c. Untuk tahapan berikutnya yaitu tahap user test dan go live selama 20 hari dengan jumlah konsultan 2 orang maka biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 100 juta rupiah.

(15)

d. Pada tahapan akhir yaitu go live dan support dilakukan selama 10 hari dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 25 juta rupiah.

Sehingga total untuk biaya pengembangan proyek adalah sebesar 725 juta rupiah. Untuk investasi lainnya seperti infrastuktur dan pembelian SAP karena menjadi satu investasi dengan SAP FICO maka diasumsikan tidak terdapat investasi pembelian SAP dan server. Adapun untuk rincian biaya operasional dan pemeliharaan yang terjadi adalah perpanjangan lisensi saja sebanyak 7 lisensi dengan total sebesar 70 juta rupiah, biaya maintenance fee sebesar 22% dari biaya lisensi sebesar 15.400.000 rupiah Maka untuk total biaya berjalan adalah sebesar 85.400.000 rupiah pertahun. Apabila terjadi kenaikan lisensi sebesar 3,1 % per tahun maka selama 5 tahun total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 454.307.494.

4.3 Analisis Simple ROI

Untuk mendapatkan nilai simple ROI dari proyek implementasi SAP maka diperlukan beberapa pengukuran yaitu dengan melakukan analisa terhadap terhadap dampak langsung ekonomis, evaluasi linking value, acceleration value, restructuring value dan innovation value dari kedua sistem yang diimplementasikan baik SAP FICO maupun SAP HR.

(16)

4.3.1 Analisis Dampak Ekonomis Langsung

4.3.1.1 Analisis Dampak Ekonomis Langsung pada SAP FICO

Pada penerapan SAP FICO di Bagian Finance pada awalnya memang tidak terasa secara nyata dampak langsung yang diperoleh. Akan tetapi dengan adanya otomatisasi di beberapa proses dan kemudahan akses serta pertukaran data antar departemen di bagian Finance maka berakibat penggunaan kertas untuk melakukan pertukaran dokumen dapat diminimalkan. Adapun beberapa komponen pengurangan biaya dari dampak ekonomi langsung terhadap implementasi SAP FICO adalah sebagai berikut:

1. Jumlah pengurangan pemakaian kertas yang dipakai 30 orang x 10 lembar x 52 minggu sama dengan 31,2 rim. Apabila harga 1 rim adalah kurang lebih 40 ribu rupiah maka total penghematan dari pemakaian kertas adalah sebesar 1.248.000 2. Dengan berkurangnya jumlah kertas yang di cetak maka secara otomatis

penyimpanan fisik untuk dokumen-dokumen pun menjadi berkurang, jika dapat dihemat 1 lemari penyimpanan dokumen dengan nilai 5 juta rupiah dengan masa pakai 5 tahun maka per tahun biaya per tahun adalah 1 juta.

Maka total pengurangan biaya yang terjadi dari dampak ekonomi langsung dengan penerapan SAP FICO adalah sebesar 1.664.000 + 1.000.000 = 2.248.000. Apabila diasumsikan tingkat inflasi per tahun adalah sebesar 10% maka didapat total pengurangan biaya dari dampak ekonomi langsung dengan perhitungan ROI sederhana yang dapat dilihat pada table 4.1

(17)

Tabel 4.1 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Dampak Ekonomi Langsung pada SAP FICO

A Net Invesment Required 2.380.000.000 B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 0 0 0 0 0

Operating Cost

Reduction 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297

= Pretax Income 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297 (-) Ongoing Expenses 367.000.000 378.377.000 390.106.687 402.199.994 414.668.194 = Net Cash Flow -364.752.000 -375.904.200 -387.386.607 -399.207.906 -411.376.897

Total Net Cash Flow

-1.938.627.611 C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -16,29%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

4.3.1.2 Analisis Dampak Ekonomis Langsung pada SAP HR

Beberapa komponen pengurangan biaya dari implementasi SAP HR adalah sebagai berikut:

1. Jumlah pengurangan pemakaian kertas yang dipakai 7 orang x 10 lembar x 52 minggu sama dengan 7,28 rim. apabila harga 1 rim adalah kurang lebih 40 ribu rupiah maka total penghematan dari pemakaian kertas adalah sebesar 291.200.

(18)

2. Dengan berkurangnya jumlah kertas yang di cetak maka secara otomatis penyimpanan fisik untuk dokumen-dokumen pun menjadi berkurang, jika dapat dihemat 1 lemari penyimpanan dokumen dengan nilai 5 juta rupiah dengan masa pakai 5 tahun maka per tahun biaya per tahun adalah 1 juta.

Maka total pengurangan biaya yang terjadi dari dampak ekonomi langsung dengan penerapan SAP FICO adalah sebesar 291.200 + 1.000.000 = 1.291.200. Apabila diasumsikan tingkat inflasi per tahun adalah sebesar 10% maka didapat total pengurangan biaya dari dampak ekonomi langsung dengan perhitungan ROI sederhana yang dapat dilihat pada table 4.2

Tabel 4.2 Tabel ROI Sederhana Dampak Ekonomi Langsung di SAP HR

A Net Invesment Required 725.000.000 B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 0 0 0 0 0

Operating Cost Reduction 1.291.200 1.420.320 1.562.352 1.718.587 1.890.446 = Pretax Income 1.291.200 1.420.320 1.562.352 1.718.587 1.890.446 (-) Ongoing Expenses 85.400.000 88.047.400 90.776.869 93.590.952 96.492.272 = Net Cash Flow -84.108.800 -86.627.080 -89.214.517 -91.872.365 -94.601.826

Total Net Cash Flow

-446.424.589 C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -12,32%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

(19)

4.3.2 Value Linking

4.3.2.1 Value Linking pada SAP FICO

Setelah melakukan interview dan observasi didapatkan proses yang berkaitan dengan value linking setelah dilakukan implementasi SAP FICO mengalami perbaikan, adapun proses tersebut adalah proses posting gaji.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses posting gaji adalah sebagai berikut: 1. Bagian Finance menerima daftar gaji per yang harus dibayar per departemen

kemudian melakukan penjurnalan secara manual berdasarkan daftar gaji yang diserahkan oleh HRD.

2. Bagian Finance kemudian mencetak list payment untuk diserahkan ke pihak bank untuk dilakukan transfer.

Setelah SAP FICO diimplementasikan maka proses posting gaji adalah sebagai berikut:

1. Bagian Finance tidak perlu lagi melakukan input ulang karena begitu HRD melakukan posting data maka secara otomatis akan melakukan posting juga ke SAP FICO.

2. Bagian Finance kemudian mencetak list payment untuk diserahkan ke pihak bank untuk dilakukan transfer.

Hal ini sangat menghemat waktu yang cukup signifikan baik di bagian HRD maupun dibagian Finance, apabila waktu yang dihemat adalah sebesar 3 hari kerja dengan jumlah tenaga admin 2 orang tenaga admin yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan

(20)

yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 2 orang x 3 hari kerja x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 2 x 3 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 7.500.000

Dengan didapat total pengurangan biaya dari dampak ekonomi langsung pada faktor linking value dan tingkat inflasi per tahun diasumsikan adalah sebesar 10% maka didapat total pengurangan biaya yang dapat dihitung ROI sederhana dari SAP FICO pada table 4.3.

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Linking Value pada SAP FICO

A Net Invesment Required 2.380.000.000 B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 7.500.000 8.250.000 9.075.000 9.982.500 10.980.750 Operating Cost

Reduction 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297

= Pretax Income 9.748.000 10.722.800 11.795.080 12.974.588 14.272.047 (-) Ongoing Expenses 367.000.000 378.377.000 390.106.687 402.199.994 414.668.194 = Net Cash Flow -357.252.000 -367.654.200 -378.311.607 -389.225.406 -400.396.147

Total Net Cash Flow

-1.892.839.361 C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -15,91%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

(21)

4.3.2.2 Value Linking pada SAP HR

Pada proses value linking di SAP HR, tidak jauh berbeda dengan informasi yang didapat pada proses value linking di SAP FICO dimana proses yang cukup membantu adalah pada saat melakukan proses penggajian pada setiap bulannya. Untuk gambaran proses sebelum dan sesudah implementasi adalah sebagai berikut:

Sebelum SAP HR diimplementasikan proses posting gaji adalah sebagai berikut: 1. Bagian HRD melakukan input seluruh gaji karyawan secara manual di excel. 2. Bagian HRD melakukan penjumlahan total gaji per departemen yang ada.

3. Setelah itu bagian HRD mencetak daftar total gaji dan kemudian menyerahkan kebagian Finance untuk di jurnal dan dilakukan proses pembayaran.

Setelah SAP FICO diimplementasikan maka proses posting gaji adalah sebagai berikut, Karena komponen gaji sudah dibuat sebelumnya, maka yang dilakukan oleh HRD adalah menekan tombol proses gaji untuk melakukan jurnal ke bagian Finance.

Apabila waktu yang dihemat dari proses ini adalah sebesar 3 hari kerja dengan jumlah tenaga admin 2 orang tenaga admin yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 2 orang x 3 hari kerja x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 2 x 3 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 7.500.000.

Dengan didapat total pengurangan biaya dari dampak ekonomi langsung pada faktor linking value dan tingkat inflasi per tahun diasumsikan adalah sebesar 10% maka didapat total pengurangan biaya yang dapat dihitung ROI sederhana SAP HR pada table 4.4

(22)

Tabel 4.4 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Linking Value pada SAP HR

A Net Invesment Required 725.000.000

B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 7.500.000 8.250.000 9.075.000 9.982.500 10.980.750 Operating Cost Reduction 1.291.200 1.420.320 1.562.352 1.718.587 1.890.446 = Pretax Income 8.791.200 9.670.320 10.637.352 11.701.087 12.871.196 (-) Ongoing Expenses 85.400.000 88.047.400 90.776.869 93.590.952 96.492.272 = Net Cash Flow -76.608.800 -78.377.080 -80.139.517 -81.889.865 -83.621.076

Total Net Cash Flow -400.636.339

C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -11,05%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

4.3.3 Value Acceleration

4.3.3.1 Value Acceleration pada SAP FICO

Setelah melakukan interview dan observasi maka didapatkan terdapat proses yang berkaitan dengan value Acceleration. Dimana dengan dilakukan implementasi SAP FICO terdapat beberapa proses yang mengalami perbaikan, adapun proses tersebut adalah:

(23)

a. Amortisasi

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses Amortisasi ini dilakukan secara manual oleh bagian Finance dengan mencatatnya di excel, dan setiap bulan harus pengecekan terhadap object-object yang dilakukan recurring dan melakukan jurnal recurring, cara ini cukup memakan waktu dan membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan jurnal.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan proses ini dijalankan secara otomatis, hanya diawal proses saja dilakukan input data dan selanjutnya sistem akan secara otomatis melakukan jurnal recurring dan jurnal setiap bulannya.

Apabila waktu yang dihemat adalah sebesar 1 hari kerja dengan jumlah tenaga admin 4 orang tenaga admin yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 4 orang x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 4 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 5.000.000

b. Exchange Rate Valuation

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses exchange rate valuation dilakukan dengan cara manual yaitu mencari seluruh transaksi di bulan tersebut yang bukan transaksi rupiah, kemudian menjumlahkan sesuai dengan currency masing-masing sebelum di konversi ke rupiah menggunakan exchange rate rata-rata per-bulan. Baru setelah itu melakukan perjurnalan kembali. Hal ini cukup memakan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang tinggi, dimana hal ini bisa saja berpotensi untuk salah perhitungan exchange currency ataupun salah dalam penjurnalan.

(24)

Sesudah SAP FICO diimplementasikan untuk proses exchange rate valuation sudah dapat dilakukan dengan secara otomatis, dimana cukup mengklik satu tombol maka sistem akan secara otomatis mencari melakukan penjumlahan sesuai currency masing-masing, mengkonversinya dengan rate exchange rata-rata di bulan tersebut lalu melakukan penjurnalan.

Apabila waktu yang dihemat dari proses ini adalah sebesar 2 hari kerja dengan jumlah 4 orang tenaga admin yang melakukan input data dan dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 4 orang x 2 hari kerja x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 4 x 2 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 10.000.000.

c. Histori Transaksi

Sebelum SAP FICO diimplementasikan pada seluruh proses jurnaling tidak terdapat adanya histori, sehingga apabila terjadi kesalahan jurnal maka sangat sulit dan memakan waktu yang cukup lama untuk melakukan pelacakan terhadap kesalahan tersebut

Sesudah SAP FICO diimplementasikan untuk histori seluruh transaksi dapat dilihat dengan mudah karena SAP sendiri tidak pernah melakukan delete data, sehingga apabila terjadi kesalahan jurnal maka dapat dilihat dan di lacak dengan mudah dan cepat.

Apabila waktu yang dihemat adalah sebesar 1 jam kerja setiap harinya dengan jumlah tenaga admin 4 orang tenaga admin yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 4 orang x ((1 jam x 24 hari kerja)/8jam)

(25)

x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 4 x 3 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 15.000.000.

d. Depresiasi Aset

Sebelum SAP FICO diimplementasikan untuk proses depresiasi aset dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mencatat setiap asset yang di excel dan kemudian setiap bulan melakukan jurnal dan depresiasi pada setiap asset yang ada. Apabila terjadi pemindahan asset dari 1 bagian ke bagian lain maka petugas pencatat asset harus melakukan perhitungan ulang untuk memindahkan beban yang tersisa di departemen tujuan asset ditempatkan lalu menyerahkan daftar asset yang dipindahkan ke bagian accouting untuk dilakukan penjurnalan terhadap pemindahan asset tersebut.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan hal tersebut tidak perlu dilakukan lagi yang dilakukan oleh petugas asset hanyalah menginput data asset, kemudian sistem akan secara otomatis melakukan depresiasi dan penjurnalan setiap bulan. Begitu juga dengan proses pemindahan asset hal ini juga dapat dilakukan secara otomatis sehingga untuk perhitungan pembebanan sisa asset dan proses perjurnalan dapat dilakukan lebih mudah dan cepat.

Apabila waktu yang dihemat dengan proses tersebut adalah sebesar 1 hari kerja setiap bulannya dengan jumlah tenaga 4 orang admin yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 2.500.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 4 orang x 1 hari x 12 bulan atau sama dengan 104.167 x 4 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 5.000.000.

(26)

e. Pemindahan Buku.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan untuk proses proses pemindahan buku dilakukan secara manual, yaitu seorang analis melakukan analisa dan perhitungan cabang mana saja yang memerlukan tambahan dana, kemudian setelah melakukan transfer dana antar cabang maka transaksi tersebut.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan, proses ini dapat dilakukan dengan secara otomatis. Dimana sistem akan melakukan perhitungan sesuai dengan yang diinginkan oleh analis dan kemudian secara otomatis membuat jurnal.

Apabila waktu yang dihemat dengan proses tersebut adalah sebesar 1 hari kerja setiap minggunya dengan jumlah tenaga admin 2 orang tenaga analis yang melakukan input data dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 4.000.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 2 orang x 4 hari x 12 bulan atau sama dengan 166.667 x 2 x 4 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 16.000.000.

f. Sub Ledger.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan belum terdapat konsep sub ledger di pembukuan. Sehingga analisa yang dilakukan hanya dapat dilakukan secara summary. Sebagai contoh adalah account vendor yang dalam pencatatannya di jurnal tidak detil per vendor akan tetapi angka total dari seluruh vendor. Hal ini akan cukup menyulitkan apabila melakukan analisa per vendor.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan, maka sistem dari sub ledger diterapkan sehingga seluruh transaksi dapat dilakukan analisa dengan lebih baik karena data yang disimpan lebih detil. Sebagai contoh data transaksi jurnal per vendor yang

(27)

tercatat sehingga dapat dilakukan analisa vendor misalnya untuk mengetahui 10 vendor mana yang mempunyai transaksi terbesar. Dengan informasi tersebut akan memudahkan pihak manajemen untuk melakukan pemilihan vendor.

Apabila dengan data yang lebih lengkap dapat membantu analisa yang lebih baik dan lebih cepat bagi analis maka dapat membantu pihak manajemen untuk melakukan penghematan terhadap waktu mereka sebesar 1 jam setiap harinya dengan jumlah tenaga analis 4 orang dengan asumsi besar gaji per orang sebesar 5.000.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 4 orang x (24 jam / 8 jam) hari x 12 bulan atau sama dengan 208.333 x 4 x 3 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 30.000.000.

Dengan demikian total pengurangan yang didapat dari faktor acceleration value adalah sebesar 5.000.000 + 10.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 + 16.000.000 + 30.000.000 = 81.000.000. Apabila diasumsikan inflasi per tahun adalah sebesar 10% maka total pengurangan biaya tersebut dapat dihitung dengan ROI sederhana yang dapat dilihat pada table 4.5

(28)

Tabel 4.5 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa AccelerationValue pada SAP FICO

A Net Invesment Required 2.380.000.000

B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 88.500.000 97.350.000 107.085.000 117.793.500 129.572.850 Operating Cost

Reduction 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297

= Pretax Income 90.748.000 99.822.800 109.805.080 120.785.588 132.864.147

(-) Ongoing Expenses 367.000.000 378.377.000 390.106.687 402.199.994 414.668.194 = Net Cash Flow -276.252.000 -278.554.200 -280.301.607 -281.414.406 -281.804.047

Total Net Cash Flow -1.398.326.261

C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -11,75%

D Scoring Economic

Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

4.3.3.2 Value Acceleration pada SAP HR

Setelah melakukan interview dan observasi maka didapatkan terdapat proses yang berkaitan dengan value acceleration setelah dilakukan implementasi SAP HR mengalami perbaikan, adapun proses tersebut adalah proses payroll.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan pada proses payroll khususnya perhitungan pajak masih dilakukan secara manual di excel. Setelah SAP FICO diimplementasikan proses ini dapat diotomatisasi sehingga tidak perlu lagi dilakukan perhitungan manual

(29)

di excel, sistem akan secara otomatis melakukan perhitungan dan melakukan posting jurnal PPH perusahaan ke sistem SAP FICO.

Apabila waktu yang dihemat dengan proses tersebut adalah sebesar 1 jam kerja setiap harinya dengan jumlah tenaga 2 orang tenaga analis dengan asumsi besar gaji adalah sebesar 6.000.000 per bulan maka penghematan yang didapatkan adalah sebesar gaji per hari x 2 orang x 2 jam x 12 bulan atau sama dengan 31.250 x 2 x 24 x 12 maka total penghematan adalah sebesar 18.000.000. Dengan inflasi sebesar 10% maka ROI sederhana dari SAP HR pada acceleration value dapat dilihat di table 4.6.

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Acceleration Value pada SAP HR

A Net Invesment Required 725.000.000

B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 25.500.000 28.050.000 30.855.000 33.940.500 37.334.550 Operating Cost Reduction 1.291.200 1.420.320 1.562.352 1.718.587 1.890.446 = Pretax Income 26.791.200 29.470.320 32.417.352 35.659.087 39.224.996 (-) Ongoing Expenses 85.400.000 88.047.400 90.776.869 93.590.952 96.492.272 = Net Cash Flow -58.608.800 -58.577.080 -58.359.517 -57.931.865 -57.267.276

Total Net Cash Flow -290.744.539

C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -8,02%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

(30)

4.3.4 Value Innovation pada SAP FICO

Setelah melakukan interview dan observasi maka didapatkan terdapat proses yang berkaitan dengan value Innovation. Dimana dengan dilakukan implementasi SAP FICO terdapat proses yang mengalami perbaikan, adapun proses tersebut adalah Dunning Letter.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan untuk proses ini dijalankan secara manual. Dimana untuk proses untuk karyawan yang meminta dana dimuka (advanced payment) seperti contohnya untuk perjalanan dinas, masih dilakukan control secara manual dengan melakukan pencatatan di excel. apabila karyawan tidak melakukan realisasi dana setelah pulang dari perjalanan dinas, akan cukup sulit bagi bagian Finance untuk mengetahui siapa saja yang belum melakukan realiasi.

Sesudah SAP FICO diimplementasikan, proses ini dikontrol oleh sistem, untuk karyawan yang belum melakukan realisasi dengan batas tertentu maka sistem akan menginformasikan ke bagian Finance untuk membuat surat peringatan ke karyawan tersebut.

Dengan adanya sistem ini maka potensi kehilangan uang akibat kurangnya kontrol dari realisasi dana dimuka dapat dihindarkan. Apabila potensi kehilangan tersebut sebesar 10 juta perbulan maka total potensi kehilangan yang dapat dihindarkan dalam setahun adalah sebesar 120 juta rupiah. Total pengurangan biaya dihitung dengan menggunakan ROI sederhana dapat dilihat pada table 4.7.

(31)

Tabel 4.7 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Innovation Value pada SAP FICO

A Net Invesment Required 2.380.000.000

B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 208.500.000 229.350.000 252.285.000 277.513.500 305.264.850 Operating Cost

Reduction 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297

= Pretax Income 210.748.000 231.822.800 255.005.080 280.505.588 308.556.147

(-) Ongoing Expenses 367.000.000 378.377.000 390.106.687 402.199.994 414.668.194 = Net Cash Flow -156.252.000 -146.554.200 -135.101.607 -121.694.406 -106.112.047

Total Net Cash Flow -665.714.261

C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -5,59%

D Scoring Economic

Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

4.3.5 Value Restructuring pada SAP FICO

Setelah melakukan interview dan observasi maka didapatkan terdapat proses yang berkaitan dengan value Innovation setelah dilakukan implementasi SAP FICO mengalami perbaikan, adapun proses tersebut adalah proses pembayaran.

Sebelum SAP FICO diimplementasikan proses ini dijalankan oleh 1 divisi saja yaitu divisi Finance, dari mulai input invoice, input pembayaran sampai dengan

(32)

report pencetakan list pembayaran sebelum akhirnya bagian accounting melakukan proses jurnal. Walaupun dari sisi kecepatan kerja hal ini dapat lebih cepat akan tetapi mengandung beberapa kelemahan seperti single point of failure karena tidak ada divisi lain yang melakukan cross cek dan juga berpotensi untuk terjadinya kecurangan.

Setelah SAP FICO diimplementasikan proses ini dibagi menjadi 2 divisi yaitu untuk proses pembuatan invoice dilakukan oleh bagian accounting baru kemudian setelah itu bagian Finance dapat melakukan proses pembayaran, sehingga terdapat 2 divisi yang saling cross chek dan kesalahan data dapat dihindari.

Apabila dari proses ini dapat dihindarkan beberapa potensi masalah seperti kesalahan input data vendor sehingga terjadi kesalahan transfer data dan berakibat tolak kliring. Dimana kesalahan kliring apabila per-bulan rata-rata adalah 5 kasus maka 5 x 300.000 x 12 bulan maka total biaya yang dihemat dalam setahun adalah 18.000.000. maka total pengurangan biaya dihitung dengan menggunakan ROI sederhana dapat dilihat pada table 4.8

(33)

Tabel 4.8 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Restructuring Value pada SAP FICO

A Net Invesment Required 2.380.000.000 B Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods beginning with inception of implementation

Tahun

1 2 3 4 5

Net Economic Benefit 226.500.000 249.150.000 274.065.000 301.471.500 331.618.650 Operating Cost

Reduction 2.248.000 2.472.800 2.720.080 2.992.088 3.291.297

= Pretax Income 228.748.000 251.622.800 276.785.080 304.463.588 334.909.947 (-) Ongoing Expenses 367.000.000 378.377.000 390.106.687 402.199.994 414.668.194 = Net Cash Flow -138.252.000 -126.754.200 -113.321.607 -97.736.406 -79.758.247

Total Net Cash Flow -555.822.461

C Simple ROI (Net Cash Flow/Period/Total Investasi) -4,67%

D Scoring Economic Impact

Score Simple ROI

0 Less than 1% 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

(34)

4.4 Penentuan Nilai Korporasi

Untuk menentukan nilai korporasi maka perlu dilakukan perbandingan antara dukungan sistem informasi yang ada dalam menunjang kegiatan operasional organisasi dimana dalam hal ini adalah SAP FICO dan HR dengan kebutuhan organisasi akan sistem informasi tersebut.

Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan maka didapatkan fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bagian Finance dan HRD adalah merupakan bagian dari organisasi yang berperan dalam mendukung kegiatan utama organisasi dalam hal ini bersifat operasional dan tidak secara langsung berhubungan dengan tingkat keuntungan perusahaan. 2. Secara infrastruktur dan dukungan teknologi informasi mempunyai tingkat

kebutuhan yang tinggi dari organisasi.

3. Dari hasil pengamatan yang ada menunjukkan bawah dari sisi infrastuktur dan dukungan IT yang ada cukup memadai, organisasi IT yang yang ada sudah cukup lama mendukung kegiatan operasional baik di bagian Finance maupun di bagian HRD. Baik itu dukungan software-software untuk operasional juga hardware seperti fasilitas jaringan komputer yang terintegrasi.

4. Perusahan XYZ mempunyai posisi yang cukup kuat di industri pendidikan. Berdasarkan fakta-fakta diatas maka diambil kesimpulan bahwa penerapan SAP pada direktotarat Finance dan HRD pada diagram penilaian Line of Business (LOB) adalah pada kuadran B atau kuadran Strategis. Nilai-nilai dari kuadran investasi dapat dilihat pada table 4.9

(35)

Tabel 4.9 Analisa Nilai Korporat pada Domain Bisnis dan Teknologi

Domain Keterangan Bobot Nilai

BISNIS

Return on Investment (ROI) 2

Strategic Match 4 Competitive Advantage 6 Management Information 2 Competitive Respon 4 Organizational Risk -1 TEKNOLO GI Strategis IS Architecture 1 Definitional Uncertainty -2 Technical Uncertainty -1 Infrastructure Risk -1 Total Nilai 20 Total Resiko -4

4.5 Pembobotan Nilai Maksimal

Penilaian ROI sederhana beserta skor hasil formulasi faktor-faktor Business Domain dan Technology Domain hasil survey yang telah dikaji pada bab 3 sebelumnya mendapatkan angka antara 0 sampai dengan 5. Selanjutnya, dari hasil survey dan perhitungan, akan dilakukan pembobotan terhadap nilai proyek secara keseluruhan.

Masing-masing faktor nilai relatif korporat bila dikalikan 5 sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.2 harus menunjukkan dasar nilai maksimum 100. Faktor-faktor proyek yang dievaluasi bersifat kontributif terhadap manajemen diberi nilai positif, sedangkan untuk faktor-faktor proyek yang bersifat resiko akan diberi nilai negatif.

(36)

Tabel 4.10 Analisa Nilai Maksimum pada Domain Bisnis dan Teknologi

Domain Jawaban Pertanyaan Bobot Nilai Maksimum Bisnis Return on Invesment 2 10 Strategic Match 4 20 Competitive Advantage 6 30 Management Information 2 15 Competitive Respon 4 20 Organizational Risk -1 -5 Teknologi Strategis IS Architecture 1 5 Definitional Uncertainty -2 -10

Technical Uncertainty – Skils -1 -5

Infrastructure Risk -1 -5

Nilai Positif Maksimal Business Domain 95

Nilai Positif Maksimal Technology Domain 5

Total 100

Nilai Negatif Maksimal Business Domain -5

Nilai Negatif Maksimal Technology Domain -20

Total -25

Nilai Total 75

4.6 Analisa Business Domain

4.6.1 Analisa Business Domain di SAP FICO

1. Strategic Match mendapatkan nilai rata-rata 3,19 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa 81% key user menganggap penerapan SAP adalah merupakan bagian dari sistem lain yang bertujuan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

2. Competitive Advantage mendapatkan nilai rata-rata 3,94 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa 69% key user menganggap bahwa SAP

(37)

memberikan akses data yang cukup besar sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik bagi customer organisasi bahkan meningkatkan daya saing bagi organisasi.

3. Management Information mendapatkan nilai rata-rata 2,69 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa 69% key user menganggap bahwa informasi yang dihasilkan oleh SAP pada walaupun penting bagi organisasi akan tetapi sebagaian besar adalah informasi yang bersifat operasional dan diperlukan dilakukan pengolahan informasi lagi untuk mendapatkan informasi strategis bagi manajemen.

4. Competitive Response mendapatkan nilai rata-rata 3,13, sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa 75% key user menganggap bahwa penundaan implementasi SAP akan mempengaruhi kinerja organisasi.

5. Organizational Risk mendapatkan nilai rata-rata 0,56 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa organisasi secara umum telah siap dalam melakukan implementasi SAP hal ini sebagian besar juga disebabkan karena dukungan dari stock holder.

Dari hasil analisa diatas maka secara rinci hasil kuesioner dan bobot nilai dari area business domain pada implementasi modul SAP FICO dapat dilihat pada Tabel 4.11.

(38)

Tabel 4.11 Analisa pada Domain Bisnis di SAP FICO

Domain Jawaban Pertanyaan Bobot

Domain Binis

Merupakan bagian dari sistem dalam mencapai tujuan

strategis

3,19

Strategic Match

Ada akses dan meningkatkan daya saing organisasi 3,94

Competitive Advantage

Tidak secara langsung, tetapi menyediakan informasi

operasional penting bagi organisasi 2,69

Management Information

Mempengaruhi kinerja organisasi

3,13

Competitive Respon

0,56

Organizational Risk

4.6.2 Analisa Domain Bisnis di SAP HR

1. Strategic Match mendapatkan nilai rata-rata 3,14 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa sebagian besar key user menganggap penerapan SAP HR adalah merupakan bagian dari sistem lain yang bertujuan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

2. Competitive Advantage mendapatkan bobot nilai rata-rata 2,86 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa sebagian besar key user menganggap bahwa SAP HR memberikan akses data yang cukup walau saat ini belum dapat meningkatkan pelayanan secara signifikan bagi customer organisasi.

3. Management Information mendapatkan nilai rata-rata yang kecil yaitu dengan bobot 0,86 dimana sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa sebagian besar key user menganggap bahwa informasi yang dihasilkan oleh SAP saat ini masih data operasional saja, hal ini disebabkan karena pada saat ini hanya 3 sub

(39)

modul saja yang diimplementasikan yaitu modul Benfit Administration, Organizational Management, dan Payroll Management.

4. Competitive Response mendapatkan nilai rata-rata 1,43 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa sebagian besar key user menganggap bahwa penundaan implementasi SAP maksimal 12 bulan tidak akan mempengaruhi kinerja organisasi.

5. Organizational Risk mendapatkan nilai 0,43 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa organisasi secara umum telah siap dan pengaruh yang paling penting adalah adanya dukungan penuh dari stock holder pada untuk melakukan implementasi SAP sehingga membuat retensi menjadi kecil.

Dari hasil analisa diatas maka secara rinci hasil kuesioner dan bobot nilai dari area business domain pada implementasi modul SAP HR dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Analisa pada Domain Bisnis di SAP HR

Domain Jawaban Pertanyaan Bobot

Business Domain

Merupakan bagian dari sistem dalam mencapai tujuan

strategis 3,14

Strategic Match

Ada akses dan sedikit meningkatkan daya saing organisasi

2,86

Competitive Advantage

Tidak secara langsung, tetapi menyediakan data operasional

0,86

Management Information

Tidak mempengaruhi kinerja organisasi sampai maksimal

penundaan 12 bulan 1,43

Competitive Respon

0,14

(40)

4.7 Analisa Technology Domain

4.7.1 Analisa Technology Domain di SAP FICO

1. Strategis IS Architecture mendapatkan nilai rata-rata 3,44 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa bahwa 56% key user menganggap implementasi dari SAP adalah merupakan dari rencana IT dan bagian dari keseluruhan infrastuktur IT untuk menunjang langkah strategis organisasi.

2. Definitional Uncertainty mendapatkan nilai rata-rata 0,69 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa bahwa 75% key user menganggap pada saat implementasi dari SAP kebutuhan dan spesifikasi telah jelas dan disepakati oleh pihak-pihak terkait dan perubahan-perubahan yang terjadi pun hanya bersifat minor.

3. Untuk Technical Uncertainty mendapatkan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu 3, 3 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa bahwa sebagian besar key user menganggap bahwa pada saat implementasi SAP cukup banyak hal-hal baru yang harus dipelajari, sementara masih terdapat aplikasi penunjang lain yang memiliki ketergantungan cukup tinggi dari key user.

4. IS Infrastructure Risk mendapatkan bobot nilai rata-rata 2,31. Walaupun investasi infrastruktur jaringan tidak berubah akan tetapi diperlukan investasi server baru agar SAP dapat berjalan dengan baik.

Dari hasil analisa diatas maka secara rinci hasil kuesioner dan bobot nilai dari area teknologi domain pada implementasi modul SAP FICO dapat dilihat pada Tabel 4.13.

(41)

Tabel 4.13 Analisa pada Domain Teknologi di SAP FICO

Domain Jawaban Pertanyaan Bobot

Domian Teknologi

Bagian dari IT Blue Print, tetapi memiliki prioritas sedang

3,44

Strategis IS Architecture

Kebutuhan dan spesifikasi jelas serta disepakati,

kemungkinan perubahan kecil -0,69

Definitional Uncertainty

Dibutuhkan banyak kemampuan baru bagi manajemen dan

staff 4,19

-3,30

Technical Uncertainty – Skils

Telah tersedia dan telah digunakan aplikasi lain

2,0

Technical Uncertainty – Hardware

Sangat Tinggi

4,63

Technical Uncertainty – Software

Cukup rumit dan tidak kompleks

2,38

Technical Uncertainty – Others

Dibutuhkan perubahan infrastruktur

-2,31

Infrastructure Risk

4.7.2 Analisa Technology Domain di SAP HR

1. Strategis IS Architecture pada SAP HR mendapatkan bobot yang cukup tinggi yaitu bernilai rata-rata 4,0 sesuai dengan hasil kuesioner yang dilakukan bahwa bahwa 71% key user menganggap implementasi dari SAP adalah penting dan merupakan dari rencana IT yang mempunyai prioritas tinggi serta bagian dari keseluruhan infrastuktur IT untuk menunjang langkah strategis organisasi.

2. Definitional Uncertainty mendapatkan bobot nilai 0,14 karena tingginya dukungan dari pihak top management serta keterlibatan manajer dan team proyek sehingga proses indentifikasi kebutuhan dapat berjalan dengan baik.

(42)

3. Untuk Technical Uncertainty mendapatkan bobot nilai rata-rata 3,25 hal ini disebabkan karena sebagian besar key user belum pernah memakai sistem informasi khusus tertentu untuk kegiatan operasional selain Microsoft Office. 4. IS Infrastructure Risk mendapatkan bobot nilai 1,71 karena proyek implementasi

SAP HR sebenarnya adalah juga menggunakan infrastuktur yang sama dengan yang digunakan untuk proyek implementasi SAP FICO, maka menurut sebagian besar key user perubahan infrastruktur yang ada tidak begitu signifikan.

Dari hasil analisa diatas maka secara rinci hasil kuesioner dan bobot nilai dari area teknologi domain pada implementasi modul SAP HR dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Analisa pada Domain Teknologi di SAP HR

Domain Jawaban Pertanyaan Bobot

Technology Domain

Bagian dari IT Blue Print, tetapi memiliki prioritas tinggi

4

Strategis IS Architecture

Kebutuhan dan spesifikasi jelas serta disepakati,

kemungkinan perubahan kecil 0,14

Definitional Uncertainty

Dibutuhkan banyak kemampuan baru bagi manajemen

dan staff 4,43

3,25

Technical Uncertainty – Skils

Tidak tersedia

5,00

Technical Uncertainty – Hardware

Cukup

3,14

Technical Uncertainty – Software

Tidak rumit dan tidak kompleks

0,43

Technical Uncertainty – Others

Dibutuhkan perubahan infrastruktur

1,71

(43)

4.8 Bobot Penilaian Proyek

Sebagai hasil akhir dari perhitungan ROI sederhana yang telah ditambahkan nilai Value Linking, Value Innovation, Value Restructuring dan Value Acceleration, diperoleh bahwa ROI untuk SAP FICO dan HR menghasilkan skor ROI berada dibawah 1%, hal ini berarti bobot nilai ROI dari kedua aplikasi tersebut adalah 0.

Berikut ini merupakan hasil perkalian antara pembobotan nilai proyek dengan nilai ROI, Business Domain dan Technology Domain yang telah diperoleh dari hasil Untuk aplikasi SAP FICO dapat dilihat pada table 4.15.

Tabel 4.15 Information Economic Scorecard Untuk SAP FICO

Evaluator Business Domain Technology Domain

ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Business Domain 2 4 6 2 4 -1 Technology Domain 1 -2 -1 -1 Weight - 3,19 3,94 2,69 3,13 0,56 3,44 0,69 3,30 2,31 Score 0,00 12,75 23,63 5,38 12,50 -0,56 3,44 -1,38 -3,30 -2,31 Total Nilai 50,14 Keterangan:

ROI = Enhanced simple ROI

SM = Strategic Match CA = Competitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Organizational Risk SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk

(44)

Berikut ini merupakan hasil perkalian antara pembobotan nilai proyek dengan nilai ROI, Business Domain dan Technology Domain yang telah diperoleh dari hasil Untuk aplikasi SAP HR dapat dilihat pada table 4.16.

Tabel 4.16 Information Economic Scorecard Untuk SAP HR

Evaluator Business Domain Technology Domain

ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Business Domain 2 4 6 2 4 -1 Technology Domain 1 -2 -1 -1 Weight 0,00 3,14 2,86 0,86 1,43 -0,14 4,00 -0,14 -3,25 -1,71 Score 0,00 12,57 17,14 1,71 5,71 0,14 4,00 0,29 3,25 1,71 Total Nilai 46,54 Keterangan:

ROI = Enhanced simple ROI

SM = Strategic Match CA = Competitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Organizational Risk SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk

Dari hasil IE Scorecard, diperoleh nilai SAP FICO sebesar 50, 14 dan nilai SAP HR sebesar 46,54 dari keseluruhan nilai maksimum proyek sebesar 75. Dari sini dapat dilihat bahwa rasio dari SAP FICO adalah sebesar 66,85% dan rasio dari SAP HR adalah sebesar 62,05%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa baik SAP FICO

(45)

maupun SAP HR memiliki nilai yang penting bagi PT. XYZ. Walaupun memiliki nilai yang tidak besar akan tetapi rasio masih menunjukkan diatas 50% hal ini berarti masih perlu adanya optimalisasi di SAP FICO maupun di SAP HR agar dapat lebih baik lagi.

Gambar

Gambar 4.9 Open Item Management di SAP FICO
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Dampak Ekonomi Langsung pada  SAP FICO
Tabel 4.4 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa Linking Value   pada SAP HR
Tabel 4.5 Tabel Perhitungan ROI Sederhana Analisa AccelerationValue  pada SAP FICO
+7

Referensi

Dokumen terkait