II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
Kata herpes dapat
Kata herpes dapat diartidiartikan sebagai merangkak atau maju kan sebagai merangkak atau maju perlahperlahan (an (crcreep oreep or crawl
crawl ) untuk menunjukkan pla pen!ebaran lesi kulit. In"eksi herpes simpleks) untuk menunjukkan pla pen!ebaran lesi kulit. In"eksi herpes simpleks genita
genitalis adalah lis adalah suatu pen!aksuatu pen!akit in"eksi it in"eksi pada genital !ang disebabkan leh Herpespada genital !ang disebabkan leh Herpes simplek #irus (H$%)& !ang kejadiann!a meningkat selama dua dekade ini. Angka simplek #irus (H$%)& !ang kejadiann!a meningkat selama dua dekade ini. Angka kesakitan dengan kekambuhan !ang tinggi& kmplikasi serta penularann!a pada kesakitan dengan kekambuhan !ang tinggi& kmplikasi serta penularann!a pada ba!i baru lahir sering merupakan masalah.
ba!i baru lahir sering merupakan masalah.'' Herpes genit
Herpes genitalis adalah in"ekalis adalah in"eksi pada genital dan sekitarsi pada genital dan sekitarn!a n!a !ang diseb!ang disebabkanabkan leh H$% terutama tipe (dapat pula leh tipe') dengan gejala berupa #esikel leh H$% terutama tipe (dapat pula leh tipe') dengan gejala berupa #esikel atau ersi
atau ersi atau ulkus dangatau ulkus dangkal& berkelmpk kal& berkelmpk di atas dasar eritematsa& dan di atas dasar eritematsa& dan si"atn!asi"atn!a kambuh. rekurens. $edangkan stmatitis herpetika adalah suatu pen!akit mulut kambuh. rekurens. $edangkan stmatitis herpetika adalah suatu pen!akit mulut !a
!ang ng didisebsebababkakan n lleh eh inin"ek"eksi si H$H$% % titipe pe '.'.*a*alaulaupupun n H$H$%%' ' hahampmpir ir selselalualu merupakan agen pen!ebab stmatitis herpetika& tetapi kadangkadang H$% juga merupakan agen pen!ebab stmatitis herpetika& tetapi kadangkadang H$% juga dap
dapat at pulpula a menmen!eb!ebabkabkan an lesilesileslesi i raral l dan dan hal hal ini ini dikdikaitkaitkan an dendengan gan perperilailakuku seksual !ang berubah.
seksual !ang berubah. DiantarDiantara a keduakeduan!a herpes genitalis merupakan salah satun!a herpes genitalis merupakan salah satu pen!akit
pen!akit in"eksi in"eksi menular menular seksual seksual !ang !ang sering sering menjadi menjadi masalah masalah karena karena sukarsukar disemb
disembuhkanuhkan& sering reku& sering rekuren& juga kareren& juga karena penulana penularan pen!aran pen!akit ini !ang kit ini !ang dapatdapat terjadi pada penderita !ang tanpa gejala atau asimtmatis.
terjadi pada penderita !ang tanpa gejala atau asimtmatis.''
II
II.. EPEPIDIDE+E+I,I,L,L,-I-I
Pen!akit ini tersebar ksmplit dan men!erang baik pria maupun *anita Pen!akit ini tersebar ksmplit dan men!erang baik pria maupun *anita dengan "rekuensi !ang tidak berbeda. In"eksi primer leh H$% tipe' biasan!a dengan "rekuensi !ang tidak berbeda. In"eksi primer leh H$% tipe' biasan!a diulai pada usia anakanak& sedangkan in"eksi H$% tipe biasan!a terjadi pada diulai pada usia anakanak& sedangkan in"eksi H$% tipe biasan!a terjadi pada de
dekakade de II II atatau au IIIII& I& dadan n beberhrhububunungagan n dedengngan an pepeniningngkakatan tan akaktiti"it"itas as seseksksuaual&l& terutama dengan status ssieknmi rendah. uga pada glngan dengan risik terutama dengan status ssieknmi rendah. uga pada glngan dengan risik terin"eksi HI%. /etapi hal ini berbeda dengan kelmpk dengan ssieknmi terin"eksi HI%. /etapi hal ini berbeda dengan kelmpk dengan ssieknmi !ang lebih tinggi dengan insiden !ang le
!ang lebih tinggi dengan insiden !ang lebih rendah.bih rendah.'&0'&0
Di Amerika $erikat in"eksi H$%' diperleh leh anak usia dini& dan bukti Di Amerika $erikat in"eksi H$%' diperleh leh anak usia dini& dan bukti in"eksi serlgik dengan H$%' mendekati 123 pada ppulasi de*asa umum. in"eksi serlgik dengan H$%' mendekati 123 pada ppulasi de*asa umum.
Han!a sekitar 023 d
Han!a sekitar 023 dari indi#iduindi#idu ari indi#iduindi#idu mempun!ai gejala klinis mempun!ai gejala klinis !ang !ang jelas. Dijelas. Di Amerika $erikat& sekitar ' dari 45 rang de*asa ('53) mempun!ai serlgis Amerika $erikat& sekitar ' dari 45 rang de*asa ('53) mempun!ai serlgis psiti"
psiti" untuk untuk H$%H$%. . Untuk Untuk remaja remaja di di Amerika Amerika $erikat& $erikat& studi studi telah telah menemukanmenemukan tingkat sampai dengan 46503 untuk H$%' dan ''53 untuk H$%. Lebih tingkat sampai dengan 46503 untuk H$%' dan ''53 untuk H$%. Lebih dari setengah indi#idu serpsiti" tidak mengalami *abah klinis jelas& namun dari setengah indi#idu serpsiti" tidak mengalami *abah klinis jelas& namun rangrang ini masih memiliki episde pelepasan #irus dan dapat menularkan rangrang ini masih memiliki episde pelepasan #irus dan dapat menularkan #irus.
#irus. 44
Di dunia berkembang& H$% menjadi pen!ebab umum untuk pen!akit ulkus Di dunia berkembang& H$% menjadi pen!ebab umum untuk pen!akit ulkus kelami
kelamin& terutama di n& terutama di negaranegaranegarnegara a dengadengan pre#alensi tinggin pre#alensi tinggi in"eksi HI%in"eksi HI%. . $t$tududii internasinal menunjukkan pre#alensi pada rang kin"eksi dengan HI% !ang internasinal menunjukkan pre#alensi pada rang kin"eksi dengan HI% !ang hampir 623 untuk H$%' dan sampai 773 untuk H$%.
hampir 623 untuk H$%' dan sampai 773 untuk H$%.44
Dari data klinik pen!akit mulut 8umah $akit -igi dan +ulut 9K-UI dan Unit Dari data klinik pen!akit mulut 8umah $akit -igi dan +ulut 9K-UI dan Unit Pela!anan 9ungsinal -igi dan +ulut 8$:+ pada tahun 22222' dijumpai 5 Pela!anan 9ungsinal -igi dan +ulut 8$:+ pada tahun 22222' dijumpai 5 kasus stmatitis herpetika& 5 diantaran!a merupakan in"eksi primer dan sisan!a kasus stmatitis herpetika& 5 diantaran!a merupakan in"eksi primer dan sisan!a in"eksi rekuren !ang terdiri dari ' herpes labialis rekuren dan '4 herpes intra ral in"eksi rekuren !ang terdiri dari ' herpes labialis rekuren dan '4 herpes intra ral rekure
rekuren. Di n. Di subbsubbagian P+$ pliklinik IP Kulit agian P+$ pliklinik IP Kulit dan Kelamin 9KUI;8$:dan Kelamin 9KUI;8$:+ + tahuntahun '667
'667222222& & prpprprsi rsi kasus herpes kasus herpes genitgenitalis alis berkiberkisar sar antara 0&54&'antara 0&54&'3 3 dari seluruhdari seluruh kasus baru P+$.
kasus baru P+$.
III.
III. E/E/I,LI,L,-I,-I
H$% tipe I dan II merupakan #irus herpes hminis !ang merupakan #irus H$% tipe I dan II merupakan #irus herpes hminis !ang merupakan #irus DNA. Pembagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik pertumbuhan pada media DNA. Pembagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik pertumbuhan pada media kul
kulturtur&& antigenic marker antigenic marker & dan lkasi klinik (tempat predileksi).& dan lkasi klinik (tempat predileksi).44 Keduaduan!a Keduaduan!a baik H$% tipe' dan
baik H$% tipe' dan tipe berada atau tipe berada atau berdiam diri dalam berdiam diri dalam ganglin sara"sensrikganglin sara"sensrik setelah terjadi suatu in"eksi primer. %irus ini tidak memprduksi prtein #irus setelah terjadi suatu in"eksi primer. %irus ini tidak memprduksi prtein #irus selama masa laten& sehingga tidak dapat terdeteksi leh mekanisme pertahanan selama masa laten& sehingga tidak dapat terdeteksi leh mekanisme pertahanan tubuh kita.
tubuh kita.''
9aktr pen<etus !ang diper<a!a sebagai pen!ebab reakti#asi #irus ini misaln!a 9aktr pen<etus !ang diper<a!a sebagai pen!ebab reakti#asi #irus ini misaln!a panas
panas badan& badan& menstruasi& menstruasi& gangguan gangguan emsi& emsi& gangguan gangguan gastrintestinal gastrintestinal tra<t&tra<t& paparan
U%= sering menjadi pen!ebab tersering rekurensi H$% di mana tingkat keparahann!a berhubungan dengan intensitas dari paparan sinar matahari.'
I%. PA/,-ENE$I$
=ila seserang terpajan H$%& maka in"eksi dapat berbentuk episde I in"eksi primer& episde I nn in"eksi primer& in"eksi rekurens& asimtmatik atau tidak terjadi in"eksi sama sekali.5 In"eksi terjadi melalui transmisi atau penularan H$% melalui kntak erat dengan indi#idu !ang pada daerah permukaan kulit dan muksan!a mengeluarkan #irus& dalam sekresi ral atau genital. '
Pada episde I in"eksi primer& #irus !ang berasal dari luar masuk ke dalam tubuh hspes. Kemudian terjadi penggabungan dengan DNA hspes di dalam tubuh hspes tersebut dan mengadakan multiplikasi ; replikasi menghasilkan ban!ak #irin sehingga selseln!a akan mati serta menimbulkan kelainan pada kulit. Pada *aktu itu hspes sendiri belum ada antibd! spesi"ik& ini bisa mengakibatkan timbuln!a lesi pada daerah !ang luas dengan gejala knstitusi berat. $etelah menimbulkan pen!akit primer #irus& pada stmatitis herpetika #irus akan menuju ganglin sara" trigeminal dan menetap di sana& sedangkan pada herpes genitalis #irus akan memasuki ujung sara" sensri !ang mens!ara"i saluran genital.'&&5H$%' di ganglia trigeminal mempengaruhi muka& muksa r"aringeal dan kular& sedangkan H$% memiliki reakti#asi !ang lebih e"isien dalam ganglia lumbsakral !ang mempengaruhi pinggul& pantat& alat kelamin& dan ekstremitas ba*ah.4
Pada episde I nn primer& in"eksi sudah lama berangsung tetapi belum menimbulkan gejala klinis& tubuh sudah membentuk >at anti sehingga pada *aktu terjadin!a episde I ini kelainan !ang timbul tidak seberat episde I dengan in"eksi primer.5
=ila ada suatu *aktu ada "aktr pen<etus& #irus akan mengalami reakti#asi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah in"eksi rekurens. Pada saat ini di dalam tubuh hspes sudah ada antibdi spesi"ik sehingga kelainan !ang timbul serta gejala knstitusin!a tidak seberat pada *aktu in"eksi primer. 9aktr pen<etus antara lain adalah trauma& kitus !ang berlebihan& demam& gangguan pen<ernaan&
stress emsi& kelelahan& makanan merangsang& al<hl& batbatan (imunsupresi"& krtikstreid)& dan pada beberapa kasus sukar diketahui dengan jelas pen!ebabn!a.5
%. -EALA KLINI$
A. Herpes labialis (misaln!a& luka dingin& lepuh demam) paling sering dikaitkan dengan in"eksi H$%'. Lesi ral disebabkan leh H$% telah diidenti"ikasi& biasan!a sekunder untuk menghubungi rgenital. In"eksi primer H$%' seringkali terjadi pada masa kanakkanak dan biasan!a tanpa gejala.4
I. In"eksi primer? -ejala herpes labialis mungkin termasuk demam prdrmal& diikuti dengan sakit tenggrkan dan mulut dan lim"adenpati submandibular. Pada anak anak& gingi#stmatitis dan d!nphagia juga ditemukan. -ejala ekstraral berupa #esikel berkelmpk pada bibir dan kulit di daerah sirkum ral. $etelah beberapa hari lesi akan ditutupi krusta ber*arna kekuningan. Krusta berasal dari kagulasi serum !ang keluar dari #esikel !ang pe<ah. %esikel !ang n!eri berkembang pada bibir& gingi#a& langitlangit mulut& atau lidah dan sering dikaitkan dengan eritema dan edema. Lesi membrk dan sembuh dalam 0 minggu.&4&@
-ambar '. #esikel berkelmpk H$%'7
$umber?
http?;;translate.ggle.<.id;translatehlBidClangpairBen
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralherpessimple F.html
II. 8ekuren? Pen!akit ini tetap akti" selama beberapa *aktu. 8eakti#asi H$%' di ganglia sensris trigeminal men!ebabkan kambuh di *ajah dan muksa ral& bibir& dan
kular. -ejala didahului leh gejala prdrmal ringan berupa rasa lelah& malaise& n!eri terbakar& gatal& atau paresthesia. $elanjutn!a mun<ul lesi #esikuler !ang akhirn!a membrk atau membentuk kerak. Lesi !ang paling sering terjadi di perbatasan #ermillin& dan gejala rekuren !ang tidak dibati berlangsung sekitar ' minggu. Lesi eritema multi"rme berulang telah dikaitkan dengan kekambuhan rlabial H$%'. $ebuah studi barubaru ini melaprkan bah*a #irus H$%' memiliki durasi ratarata 41@2 jam dari timbuln!a gejala herpes labialis. +ereka tidak mendeteksi #irus !ang melebihi 6@ jam nset gejala.
-ambar . Herpes labialis dari bibir ba*ah. Perhatikan lepuh dalam kelmpk ditandai dengan panah.1 $umber? http?;;translate.ggle.<.id;translate hlBidClangpairBenidCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpessimpleF
=. Herpes -enital? H$% diidenti"ikasi sebagai pen!ebab paling umum dari herpes genitalis. Namun& H$%' telah meningkat sebagai agen pen!ebab dalam seban!ak 023 kasus in"eksi herpes genital primer dengan adan!a kemungkinan hubungan rgenital. In"eksi herpes genital berulang hampir se<ara eksklusi" disebabkan leh H$%.
I. In"eksi primer? mempun!ai gejala klinis berupa?' '. N!eri
. Iritasi lesi genital !ang akan meningkat setelah hari ke @ sampai k 7 dari masa sakitn!a.
0. Pembesaran lim"ndi inguinal dan "emral se<ara umum bersi"at nn"liktuasi serta n!eri pada perabaan.
Herpes genitalis primer terjadi dalam *aktu hari sampai minggu setelah terpapar #irus dan memiliki mani"estasi klinis !ang paling parah. -ejala utama episde biasan!a berlangsung 0
Pada pria& men!akitkan& er!thematus& lesi #esikuler !ang membrk paling sering terjadi pada penis& tetapi mereka juga dapat terjadi pada anus dan perineum.
Pada *anita& herpes genitalis primer berbentuk sebagai #esikuler ; lesi ulserasi pada ser#iks dan #esikel men!akitkan pada alat kelamin eksternal bilateral. Dapat juga terjadi pada #agina& perineum& pantat& dan& di kali& kaki dalam distribusi sara" sakral. -ejala assiasi termasuk demam& malaise& edema& lim"adenpati inguinal& disuria& dan <airan #agina atau penis.
Ganita juga memiliki radikulpati lumbsakral & dan seban!ak 53 dari *anita dengan in"eksi primer H$% mungkin terkait meningitis aseptik.
II. 8ekuren? $etelah in"eksi primer& #irus akan laten selama berbulanbulan sampai bertahuntahun sampai terjadin!a kembali dipi<u. 8eakti#asi H$% di ganglia lumbsakral men!ebabkan kekambuhan di ba*ah pinggang. -ejala klinis berulang lebih ringan dan sering didahului leh gejala prdrmal eperti rasa sakit& gatal& kesemutan& terbakar& atau paresthesia.
-ambaran klinisn!a berupa?'
'. %esikel ke<ilke<il !ang multiple bergermbl pada satu sisi mun<ul pada kulit !ang nrmal atau daerah kemerahan& berisi <airan jernih kemudian akan tampak keruh dan purulen& kering dan berkrusta men!embuh setelah 7'2 hati& lesi !ang matang terdiri atas #esikel bergermbl dan atau pustule diatas kulit !ang eritematsa dengan dasar edema. -ermblan #esikel dan ersi ini biasan!a tampak pada #agina& re<tum atau penis dan dapat mun<ul #esikel baru lagi pada hari ke7 '4. Lesi bisa bilateral dan sering meluas. -ejala sistemik !ang mun<ul berupa panas dan "lu tetapi sering pada *anita gejala !ang mennjl adalah n!eri pada #agina dan n!eri saat ken<ing.'
Gambar 3 . Karakteristik kelompok vesikel pada dasar eritematosa.4 Sumber: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en id&u=http://emedicine.medscape.com/article/!!3"3#!$overvie%
. Adan!a krusta !ang kekuningan atau keemasan mengindikasikan adan!a superin"eksi dengan bakteri
0. Pembesaran kelenjar reginal dengan n!eri sering ditemukan
4. -ambaran eritema multi"rme sering bersamaan dengan in"eksi HI% dan berespn dengan pemberian anti#irus sebagai pr"ilaksis.
9aktr pen<etus kekambuhan !aitu?'
'. Adan!a trauma minr
. In"eksi lain termasuk panas !ang bersi"at ringan atau pasien tidak mengeluh panas
0. In"eksi saluran na"as atas
4. 8adiasi ultra#ilet
5. Neuralgia trigeminal
@. uga pada kasus setelah perasi intra<ranial karena pen!akit ini& perasi gigi& atau leh tindakan dermabrasi.
7. =ahkan kadangkadang serang *anita mendapat kekambuhan dari keadaan ini saat dirin!a menstruasi.
Lebih dari satu setengah indi#idu !ang serpsiti" H$% tidak mengalami gejala klinis jelas. Namun& rangrang ini masih memiliki episde pelepasan #irus dan dapat menularkan #irus kepada pasangan seks mereka. 4
=an!ak rang !ang terin"eksi dengan H$% tidak menunjukkan gejala "isik !ang digambarkan sebagai asimptmatik atau memiliki
subklinis herpes.1
/abel '. /abel $ubklinis Herpes
Kondisi eskripsi 'lustrasi
Herpeti<
gingi#stmatitis
Herpeti< gingi#stmatitis sering terjadi saat in"eksi herpes !ang pertama. Pen!akit ini lebih parah dari herpes labialis. $ekitar 623 dari ppulasi A$ terpengaruh dengan pen!akit ini.
Herpes labialis
In"eksi terjadi ketika #irus masuk akibat kntak dengan muksa ral atau kulit terkelupas.
Herpes genitalis
Ketika gejala& mani"estasi khas primer H$%' atau H$%& in"eksi genital berupa papula dan
#esikula pada permukaan luar dari alat kelamin men!erupai luka dingin.
Herpeti< *hitl*
Herpes *hitl* adalah in"eksi men!akitkan !ang biasan!a mempengaruhi jari atau jempl. Kadangkadang in"eksi terjadi pada jari kaki atau pada kutikula kuku.
Herpes gladiatrum Indi#idu !ang berpartisipasi dalam lahraga
seperti gulat & rugb! & dan sepak bla kadang kadang mendapatkan kndisi !ang disebabkan leh H$%' dikenal sebagai gladiatrum herpes & scrumpox,'s herpes pegulat, atau herpes tikar, !ang tampak sebagai ulkus kulit pada *ajah& telinga& dan leher . -ejala
termasuk demam& sakit kepala& sakit tenggrkan dan kelenjar bengkak. Hal ini
terkadang mempengaruhi mata atau kelpak mata.
Herpeti<
kerat<njun<ti#itis
In"eksi primer biasan!a mun<ul sebagai pembengkakan pada knjungti#a dan kelpak mata ( blephar<njun<ti#itis )& disertai gatal lesi ke<il putih di permukaan krnea .
Herpes#iral ense"alitis
In"eksi herpes dari tak !ang diduga disebabkan leh transmisi retrgrade #irus dari sisi peri"er pada *ajah diakibatkan reakti#asi H$%'& sepanjang sara" trigeminal aksn& ke tak. H$% adalah pen!ebab paling umum dari ense"alitis #irus. Ketika mengin"eksi tak& #irus menunjukkan pre"erensi di lbus tempral .
Herpes#iral meningitis
H$% adalah pen!ebab paling umum meningitis +llaret& sebuah jenis meningitis #irus berulang.
Nenatal herpes simpleF
In"eksi H$% nenatal adalah suatu kndisi !ang jarang tetapi serius& biasan!a disebabkan leh penularan H$% (tipe ' atau ) dari ibu ke ba!i !ang baru lahir.
$elama
immunde"i<ien<!
Pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh !ang lemah& herpes simpleks dapat men!ebabkan lesi di kulit !ang tidak biasa. $alah satu !ang paling men<lk adalah mun<uln!a ersi linier bersih di lipatan kulit& dengan gambaran seperti ptngan pisau.
Herpeti< s!<sis
Herpeti< s!<sis adalah in"eksi herpes berulang atau primer terutama mempengaruhi
"likel rambut.
Eksim herpeti<um
In"eksi #irus herpes pada pasien dengan krnis dermatitis atpik dapat mengakibatkan pen!ebaran herpes simples seluruh *ila!ah
Herpes esphagitis
-ejala mungkin termasuk sakit menelan (d!nphagia) dan kesulitan menelan (dis"agia). Hal ini sering dikaitkan dengan "ungsi
kekebalan tubuh terganggu (misaln!a HI% ;
AID$ & imunsupresi dalam padat transplantasi
rgan ).
$umber? http?;;translate.ggle.<.id;translatehlBidClangpairBen
idCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpessimpleF
Herpes genitalis pada kehamilan
=ila pada kehamilan timbul herpes genitalis& perlu mendapatkan perhatian !ang serius& karena melalui plasenta #irus dapat sampai ke sirkulasi "etal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin. In"eksi nenatal mempun!ai angka mrtalitas @23& separuh dari !ang hidup menderita <a<at
neurlgis atau kelainan pada mata.0&5
Penularan pada ba!i dapat juga terjadi bila janin !ang lahir kntak dengan #irus pada ibu !ang terin"eksi #irus akti" dari jalan lahirn!a dan ini merupakan penularan pada nenatal !ang paling sering terjadi. +eskipun demikian kejadian herpes nenatal ke<il sekali !aitu ' ? 5 222 kelahiran. =eberapa keadaan !ang mempengaruhi terjadin!a herpes nenatal adalah ban!ak sedikitn!a #irus& kulit ketuban masih utuh atau tidak& ada atau tidakn!a lesi herpes genital& dan ada atau tidakn!a antibdi #irus herpes simpleks. Pada ibu hamil dengan in"eksi primer dan belum terbentuk antibdi maka penularan dapat terjadi sampai 52 3 sedangkan
pada in"eksi rekuren han!a &5 5 3.6&'2
Kelainan !ang timbul pada ba!i dapat berupa ense"alitis& mikrse"ali& hidrse"ali& kridretinitis& keratknjungti#itis& atau hepatitis di samping itu dapat juga timbul lesi pada kulit. =ila transmisi terjadi pada trimester I <enderung terjadi abrtus sedangkan bila pada trimester II terjadi prematuritas. $elain itu
In"eksi H$% pada pasien imunkmprmis
-ejala in"eksi H$% pada pasien imunkmprmais sangat parah dengan ulserasi hebat di seluruh muksa mulut& r"aring dan esphagus. Lesilesi ini sangat sakit dapat terjadi superin"eksi leh bakteri dan jamur. In"eksi rekuren dapat menimbulkan kematian. Jang termasuk pasien imunkmprmais !aitu pasien transplantasi rgan& keganasan hematlgi !ang menjalani kemterapi&
AID$& malnutrisi berat dan luka bakar !ang luas.
Pada herpes genitalis& kelainan !ang ditemukan <ukup prgresi" berupa ulkus !ang dalam di daerah angenital& lesi lebih luas dibandingkan keadaan biasan!a. Pada keadaan imunkmprmais !ang tidak berat didapatkan keluhan rekurensi
!ang lebih sering dengan pen!embuhan !ang lama.5&''
%I. PE+E8IK$AAN
PENUNAN-Dalam menegakkan diagnsis& bila gejala khas tidak dijumpai maka dapat dilakukan pemeriksaan labratrium berupa?
'. Pemeriksaan sitlgi
Langkahlangkahn!a sebagai berikut? pada #esikel !ang besar& spe<imen dapat diambil dengan <ara membuka #esikel dan melakukan aspirasi <airann!a dengan jarum suntik.& sedangkan pada #esikel !ang ke<il atau lesi !ang terbuka& eksudat diambil dengan menggunakan s*ab kapas. Pada *anita dengan lesi H$% pada #agina (dan juga *anita hamil)& dianjurkan untuk mengambil spe<imen dari daerah ser#iks karena H$% lebih sering mengin"eksi epitel skuamsa dibandingkan epitel klumnar& maka spe<imen
sebaikn!a diambil dari tempat !aitu di daerah eksser#iks dan endser#iks.5
$ediaan kemudian diletakkan pada ka<a bjek dan di*arnai dengan pe*arnaan -iemsa& Grights atau Papani<lau kemudian dilihat dengan mikrskp langsung. Hasil psiti" bila dijumpai selsel raksasa berinti ban!ak& dan degenerasi baln pada nu<leus. Pemeriksaan ini tidak dapat
membedakan pen!akit dari herpes >ster karena juga memberikan gambaran sel !ang sama.
. Islasi #irus
%irus diislasi dari lesi dan diidenti"ikasi setelah dilakukan kultur jaringan. Pemeriksaan ini merupakan metde terbaik dengan spesi"isitas dan sensiti"itas '223.$el kultur jaringan harus disiapkan menjadi mnla!er pada tabug kultur& kemudian dilakukan prses kultur #irus. $elama 7 hari& tabung kultur dibser#asi setiap harin!a untuk melihat e"ek sitpatik (:PE). %irus lain bisa memperlihatkan :PE !ang mirip dengan H$%& leh karena itu perlu dilakukan uji kn"irmasi dengan <ara? (i) uji neutralisasi menggunakan antiserum !ang spesi"ik& (ii) uji immunlgi seperti immun"luresens& (iii) hibridasi asam nukleat.5
0. /iter antibdi (uji serlgi)
Pemeriksaan titer antibd! tidak dilakukan untuk menunjang diagnsis karena pemeriksaan ini baru dapat digunakan setelah in"eksi selesai. $erum pada masa pen!embuhan dapat memastikan diagnsis in"eksi primer dengan menunjukkan paling sedikit kenaikan 4 kali lipat titer antibdi. Apabila titer sama pada masa akut dan pen!embuhan hal ini menunjukkan bah*a in"eksi adalah rekuren.&'
4. Deteksi antigen #irus
/es untuk mendeteksi antigen H$% dilakukan se<ara imunllgik memakai antibd! pliklnal atau mn<lnal& misaln!a teknik pemeriksaan dengan imun"luresensi& imunperksidase dan ELI$A. Deteksi antigen se<ara langsung dari spe<imen sangat ptensial& <epat dan dapat merupakan deteksi paling a*al pada in"eksi H$%.5
Deteksi antigen #irus dengan metde imun"luresen memberikan hasil paling <epat tetapi kurang sensiti#e dibandingkan kultur. Pemeriksaan <ara ELI$A merupakan pemeriksaan untuk menemukan antigen
serum penderita. Keuntungan tes ELI$A !aitu hasiln!a <epat diba<a dan tidak memerlukan tenaga terlatih& sedangkan kekurangann!a !aitu sensiti#itas dapat
berkurang jika spe<imen tidak segera diperiksa.5
%II. DIA-N,$I$
+un<uln!a H$% sering khas dan pengujian tidak diperlukan untuk
mengkn"irmasi diagnsis.'0 $e<ara klinis bila didapatkan lesi !ang khas maka
dapat di<urigai in"eksi #irus herpes simpleks& tetapi diagnsis !ang paling baik
adalah ditemukann!a #irus dalam kultur jaringan.7
,r"a<ial herpes primer mudah diidenti"ikasi dengan pemeriksaan klinis dari rangrang !ang tidak memiliki ri*a!at sebelumn!a& lesi dan kntak dengan indi#idu in"eksi H$%'. /ampilan dan distribusi luka pada indi#iduindi#idu biasan!a mun<ul sebagai bulat& multiple& ulkus ral dangkal& disertai dengan akut
gingi#itis.@
Herpes genital dapat lebih sulit didiagnsis dibandingkan herpes ral& sampai
rang !ang terin"eksi H$% paling tidak menunjukkan gejala klasik.@ Diagnsis
ditegakkan bila ditemukan kelmpk #esikel multiple berukuran sama& timbuln!a
lama dan si"atn!a sama dan n!eri.'
%III. DIA-N,$I$
=ANDIN-Herpes simpleks di daerah sekitar mulut dan hidung harus dibedakan dengan
impetig #esik bulsa.0 -inggi#stmatitis herpetika primer di diagnsa
banding dengan a<ute ul<erati#e gingi#itis (ANU-) dan eritema multi"rme di rngga mulut. Herpes intra ral rekuren di diagnse banding dengan stmatitis
a"tsa rekuren ($A8).
Pada daerah genital harus dibedakan dengan ulkus durum& ulkus mle dan ulkus mikstum& sindrm =eh<et& maupun ulkus !ang mendahului pen!akit
/abel. perbandingan diagnsis banding H$%'0
Diagnsis =anding Predileksi -ambaran klinis
H$%' di seluruh muksa mulut lesi ditutupi krusta
kekuningan
ANU- -ingi#a
Eritema multi"rme muksa tidak berkeratin lesi ditutupi krusta
kemerahan
$A8 muksa tidak berkeratin papul !ang berubah jadi
ulkus
-ambar 4. Herpes -enitalis'4
$umber? Atlas Pen!akit kulit dan kelamin. Edisi ke4
/abel 0. Perbandingan diagnsis banding H$%0
Diagnsis banding $i"ilis primer Ulkus mle H$%
Etilgi /repnema pallidum $treptba<illus du<re! (Haemphilus %irus herpes simpleks
du<re!i) Predileksi -enitalia eksterna
(pada pria sering pada sulkus krnarius& *anita di labia minr dan ma!r).
Daerah ekstra genital seperti lidah& tnsil& anus.
Pria?Permukaan muksa preputium& sulkus krnarius& "renulum penis& batang penis. Dapat juga di dalam uretra& skrtum& perineum& anus.
Ganita? labia& klitris& "ur<hette& #estibule& anus& dan ser#iks.
Ekstragenital? lidah& jari tangan& bibir& pa!udara&
umbili<us& knjungti#a.
Pria? glans penis& batang penis& kanalis uretra& dan regin perianal. Ganita? labia& bagian dalam paha& muksa ser#iks& dan regin perianal.
-ambaran klinis Ulkus durum (dia*ali dengan papul lentikular ersi ulkus)? ulkus bulat& slitar!& dasarn!a ialah jaringan granulasi ber*arna merah dan bersih& diatasn!a tampak serum& dinding tidak bergaung& kulit sekitarn!a tidak menunjukkan Papul #esik pustul ulkus? ke<il& lunak pada perabaan& indurasi ()& pinggir tidak rata& sering bergaung& dikelilingi hal eritematsa& tertutup jaringan nekrtik& dasar berupa jaringan granulasi !ang mudah berdarah& perabaan %esikel berkelmpk di atas kulit sembab dan eritematsa serpurulen krusta dan ulserasi dangkal (biasan!a sembuh tanpa sikatriks)& indurasi ()& pustule& ersi& eritema& edema& eksudat dan lim"denpati
tanda radang akut& teraba indurasi.
n!eri. inguinal !ang sangat n!eri.
IM. PENA/ALAK$ANAAN
HE8PE$ $I+PLEK$ %I8U$ /IPE ' Pre#enti" ; pen<egahan?
'. +enggunakan krim tabir sur!a untuk mengurangi pajanan sinar matahari (masih <ntr#ersial).
. Pada pasien imunkmprmais dilakukan pr"ilaksis dengan aikl#ir untuk men<egah reakti#asi H$%.
Prinsip penatalaksanaan in"eksi H$% ' adalah mendukung pembentukan antibdi !ang memadai. Prses ini dapat dilihat dari perjalanan pen!akit di mana pada minggu ketiga semua gejala akan hilang karena pasien telah mempun!ai imunitas !ang memadai.
Pengbatan H$% dengan menggunakan bahan asikl#ir dapat menghambat replikasi DNA di dalam sel !ang terin"eksi H$%.
/erapi tpikal? Pada herpes labialis rekuren dapat digunakan& dengan krim Asikl#ir sedini mungkin& 5 kali sehari.
/erapi sistemik? $ebaikn!a digunakan sedini mungkin pada *atu masih terbentuk #esikel#esikel !ang baru& dengan dsis Asikl#ir 22mg& 5 kali sehari selama 5 hari untuk de*asa dan anakanak kurang dari tahun diberikan dsis setengahn!a.
a. Penderita diberi penerangan tentang si"at pen!akit !ang dapat menular terutama bila sedang terkena serangan& karena itu sebaikn!a melaksanakan abstinensia.
b. Prteksi indi#idual. Digunakan dua ma<am alat perintang& !aitu busa spermisidal dan kndm. Kmbinasi tersebut diikuti dengan pen<u<ian alat kelamin memakai air dan sabun pas<a kitus& dapat men<egah transmisi herpes genitalis hamper '223.
<. +enghindari "aktr"aktr pen<etus.
d. Knsultasi psikiatrik dapat membantu karena "aktr psikis mempun!ai peranan untuk timbuln!a serangan.
e. =ila memungkinkan& pemeriksaan terhadap pasangan seksualn!a.
Pengbatan nnspesi"ik?5
a. 8asa n!eri dan gejala lain ber#ariasi& sehingga pemberian analgetika& anti piretik dan antipruritus disesuaikan dengan kebutuhan indi#idual
b. at>at pengering !ang bersi"at antisepti<& seperti jdium p#dium se<ara tpi<al mengeringkan lesi& men<egah in"eksi sekunder dan memper<epat *aktu pen!embuhan.
<. Antibitik atau ktrimksasl dapat diberikan untuk men<egah in"eksi sekunder.
Pengbatan spesi"ik?
a. Lesi inisial;episde pertama
Pengbatan dini untuk mengurangi gejala sistemik dan me<egah perluasan lkal ke saluran genital atas.
Pengbatan berupa? anti#irus (dapat dipilih salah satu)?
Asikl#ir 0 F 422 mg; hari& per ral& selama 7'2 hari
=ila ada kmplikasi berat dapat diberikan asikl#ir intr#ena 0 F 5 mg;kg==;hari selama 7'2 hari
%alasikl#ir F 522 '222 mg;hari& per ral& selama 7'2 hari atau 9amsikl#ir 0 F 52 mg;hari& per ral& selama 7'2 hari
b. Lesi rekurens
/erapi harus sudah dimulai pada gejala pertama rekurensi. Pengbatan? Lesi ringan? simtmatik atau dapat juga dineri asikl#ir krim
Lesi berat?
Asikl#ir 5 F 22 mg;hari& per ral selama 5 hari atau Asikl#ir F 422 mg;hari& per ral selama 5 hari& atau %alasikl#ir F 522 mg;hari& per ral selama 5 hari atau 9amsikl#ir F '552 mg;hari& per ral& selama 5 hari
8ekurensi lebih dari 1 kali ; tahun? diberi terapi supresi" selama minimal ' tahun dengan bat
Asikl#ir 04 F 22 mg;hari per ral Asikl#ir F 422 mg;hari& per ral& atau %alasikl#ir ' F 522 mg;hari per ral atau 9amsikl#ir F 52 mg;hari& per ral
Penatalaksanaan *anita hamil dengan herpes genitalis Kehamilan trimester pertama dan kedua'
Penderita !ang terkena in"eksi herpes genitalis pada masa ini dibati dengan asikl#ir intra#ena atau per ral sekurangkurangn!a 7 hari tergantung pada beratn!a pen!akit.
Kehamilan 0204 minggu?'
'. Ditentukan dahulu apakah benar si ibu menderita in"eksi primer
. Apabila psiti" segera berikan terapi asikl#ir i# atau p tergantung pada berat ringann!a pen!akit atau gejala atau mulai memberikan asikl#ir untuk supresi terusmenerus sampai masa persalinan untuk menekan pelepasan #irus.' Pada episde a*al dengan gejala berat diberikan asikl#ir
ral 5 F 22 mg;hari selama 7'2 hari.5
0. 8en<ana selanjutn!a tergantung pada timbul atau tidakn!a lesi pada saat persalinan. Apabila lesi timbul pada saat persalinan maka segera lakukan seksi sesaria dan pemberian asikl#ir untuk melakukan supresi terhadap lesi.
4. Apabila lesi tidak timbul pada *aktu persalinan maka persalinan dapat berlangsung per#aginam dengan pemberian asikl#ir sebagai terapi supresi pada ibu.
5. Dilakukan pemeriksaan kultur #irus terhadap ibu dan ba!i dalam *aktu '4 jam dan ba!i dibser#asi.
@. =ila timbul gejal perlu segera diberikan terapi asikl#ir.
Kehamilan di atas 04 minggu?'
'. Pemberian terapi asikl#ir i# atau p tergantung pada beratn!a pen!akit dan ren<anakan untuk melakukan seksi sesaria untuk mengurangi
. =ila memungkinkan lakukan pemeriksaan kultur dari ba!i dalam *aktu '4 jam.
0. =erikan terapi asikl#ir pada ba!i atau ba!i dibser#asi dan mulai pemberian terapi asikl#ir bila timbul gejala.
4. Apabila dalam persiapan seksi sesaria terjadi persalinan spntan per #aginam buat kultur dari ba!i dalam *aktu '4 jam dan pertimbangkan untuk memulai terapi asikl#ir& se<ara i# kepada ba!i selama 57 hari dengan dsis 0 F '2 mg;kg==;hari.'&5
5. Apabila hasil kultur negati#e& pemebrian asikl#ir dihentikan
@. Ibu dengan in"eksi primer dalam persalinan diberikan asikl#ir i# untuk mengbati gejalan!a meskipun belum diketahui apakah akan mempengaruhi transmisi pada nenates.
Ganita hamil !ang menderita herpes genitalis primer dalam @ minggu terakhir masa kehamilann!a dianjurkan untuk dilakukan seksi sesarea sebelum atau dalam 4 jam sesudah pe<ahn!a ketuban& leh karena kntak !ang lama dengan se<ret !ang in"eksius& s<ara relati#e dapat meningkatkan resik penularan.5
Penatalaksanaan herpes genitalis pada immun<mprmised Pengbatan sistemik !aitu?
Asikl#ir ral& 5 F 22 422 mg;hari selama 5'2 hari.
Jang beresik tinggi untuk menjadi diseminata atau !ang tidak dapat menerima pengbatan ral& diberikan asikl#ir i# 0 F 5 mg;kg==;hari selama 7'4 hari.
=ila terdapat bukti in"eksi sitemik& diberikan asikl#ir i# 0 F '2 mg;kg==;hari selama paling sedikit '2 hari.
=ila sering rekurensi& pengbatan supresi" paling sedikit harus F 422 mg;hari hingga keadaan imunkmprmisn!a hilang (jika mungkin).
Untuk penderita HI% simptmatik atau AID$& diberikan asikl#ir ral 45 F 422 mg;hari hingga lesi sembuh& setelah itu dilanjutkan terapi supresi".
M. K,+PLIKA$I
'. =ila in"eksi primer men!ebar luas& dapat men!ebabkan? meningitis& ense"alitis& herpeti< hepatitis& pneumnia atau keadaan berbaha!a.'
. +asa kehamilan? abrtus& ba!i lahir dengan mal"rmasi <ngenital& hepatitis& ense"alitis& keratknjungti#itis& erupsi kulit berupa #esikel herpeti"rmis atau lahir mati. '&5
0. ,rang tua terjadi hepatitis& meningitis& ense"alitis& eritema eksudati#um multi"rme& depresi& dan ketakutan akibat salah penangan pada penderita. '&5
MI. P8,-N,$I$
$elama pen<egahan rekuren masih merupakan prblem& hal tersebut se<ara psiklgik akan memberatkan penderita. Pengbatan se<ara dini dan tepat memberi prgnsis !ang lebih baik& !akni masa pen!akit berlangsung lebih singkat dan rekurens lebih jarang. 0
Pada rang dengan gangguan imunitas& misaln!a pada pen!akitpen!akit dengan tumr di s!stem retikulendtelial& pengbatan dengan imunsupresen !ang lama atau "isik !ang sangat lemah& men!ebabkan in"eksi ini dapat men!ebar ke alatalat dalam dan dapat "atal. Prgnsis akan lebih baik seiring dengan meningkatn!a usia seperti pada rang de*asa.0
MII. KE$I+PULAN
Hepes simplek adalah in"eksi akut !ang disebabkan leh #irus herpes simpleks (#irus herpes dminis) tipe I atau tipe II. In"eksi dapat berlangsung baik primer maupun rekuren. Pen!akit ini tersebar ksmplit dan men!erang baik pria maupun *anita dengan "rekuensi !ang tidak berbeda.
-ejala klinis H$%' !aitu gingi#stmatitis dan d!nphagia disertai gejala ekstraral berupa #esikel berkelmpk pada bibir dan kulit di daerah sirkum ral !ang setelah beberapa hari lesi akan ditutupi krusta ber*arna kekuningan. Pada H$% ditandai dengan #esikel berkelmpk di atas kulit sembab dan eritematsa menjadi serpurulen dan krusta serata ulserasi dangkal (biasan!a sembuh tanpa sikatriks)& tidak ada indurasi& bisa terdapat pustule& ersi& eritema& edema& eksudat dan lim"denpati inguinal !ang sangat n!eri.
Pen!akit dapat ditegakkan se<ara anamnesa dan pemeriksaan klinik dengan gejala H$% !ang sering khas dan pengujian tidak diperlukan untuk mengkn"irmasi diagnsis. $e<ara klinis bila didapatkan lesi !ang khas maka dapat di<urigai in"eksi #irus herpes simpleks& tetapi diagnsis !ang paling baik adalah ditemukann!a #irus dalam kultur jaringan. /erapi terutama dengan menggunakan bahan asikl#ir !ang dapat menghambat replikasi DNA di dalam sel !ang terin"eksi H$%.
()*(+ ,-S*(K(
'. +ustiastutik D. =uku Ajar In"eksi +enular $eksual. Airlangga Uni#ersit! Press& $uraba!a& 221?'46'57.
. /jknegr A& Utama H. In"eksi %irus Herpes. 9akultas Kedkteran Uni#ersitas Indnesia& akarta& 22? @570& 7411.
0. Djuanda A. Ilmu Pen!akit Kulit Dan Kelamin. Edisi Keempat. 9akultas Kedkteran Uni#ersitas Indnesia& akarta& 225? 07601'.
4. -isella /. Herpes $impleF. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translate hlBidClangpairBenidCuBhttp?;;emedi<ine.meds<ape.<m;arti<le;''005'#er#ie*.
A<<essed n N#ember 4& 2'2.
5. Utama H. In"eksi +enular $eksual. 9akultas Kedkteran Uni#ersitas Indnesia& akarta& 227? '2''& 4150& '5'06.
6. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translate hlBidClangpairBen
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralherpessimpleF.html A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
7. $dikin. Herpes $impleks Apa Itu Herpes $impleks. A#ailable at?
http?;;***.umm.edu;patiented;arti<les;*hats!mptms"herpessimpleF#irus22 225.htm A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
8. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translate hlBidClangpairBenidCuBhttp?;;en.*ikipedia.rg;*iki;HerpessimpleF. A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
9. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;***.en"rmasi.<m;226;2;herpes simpleks.html A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
10.Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;batprplis.<m;herpessimplek. A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
11.Ann!mus. Herpes simpleks. A#ailable at? http?;;spiritia.r.id;li;ba<ali.phplinB5'6. A<<sessed n N#ember 4& 2'2.
12. Uji ser Ghitle! 8. Herpes simpleF #irus in"e<tins. In? -ldman L& Ausiell D& eds. Cecil Medicine . 0 ed. Philadelphia& Pa? $aunders Else#ier. 227? <hap 067.
13. Ann!mus. Herpes $impleks. A#ailable at? http?;;translate.ggle.<.id;translate hlBidClangpairBen
idCuBhttp?;;***.aad.rg;publi<;publi<atins;pamphlets;#iralherpessimpleF.html A<<essed n N#ember 4& 2'2
'4. =arakbah& & Phan $$& $ukant H& dkk. Atlas Pen!akit kulit dan kelamin. Edisi ke4. $uraba!a? Airlangga Uni#ersit! Press 221?'0.