• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode X Tahun 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode X Tahun 2016)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(Periode X Tahun 2016)

http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/meunjee10

GAMPONG : MEUNJEE

KEMUKIMAN : GLUMPANG MINYEUK

KECAMATAN : GLUMPANG TIGA

KABUPATEN : PIDIE

Disusun Oleh :

Nama Mhs Nim Fakultas/Jur Syarbaini 1204106010007 Teknik/Teknik Industri Rina Hayaturrahmah 1204104010005 Teknik/Arsitektur Inur Kartina 1206101040103 KIP/Geografi Adji Abdillah 1206102020075 Hukum/Ilmu Hukum Rifki Fakhrizal 1204102010054 Teknik/Teknik Mesin

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA DARUSSALAM – BANDA ACEH

(2)

1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN……….………..i DAFTAR ISI………..………...ii KATA PENGANTAR………..iii BAB I PENDAHULUAN………...1

I.1. Gambaran Umum Lokasi KKN…...………...3

I.2. Maksud dan Tujuan Proposal….………...………...5

I.3. Program Pembangunan Gapong yang Telah Ada…….………..…….…....7

BAB II BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG ..…………...…...8

II.1 Pendidikan, Agama, Sosial Budaya, Ekonomi...8

II.2 Sarana dan Prasarana...9

II.3 Produksi...11

II.4Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan...11

II.5Administrasi dan Pemerintah Gampong………….……….………..….11

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN ……….12

III.1 Kegiatan Mandiri………..12

III.2 Kegiatan Kelompok………..41

III.3 Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/Dinas Instansi………52

III.4. Kegiatan yang Belum Terlaksana………52

BAB IV PENUTUP ………53

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………55

LAMPIRAN 1 Matriks Rencana Kerja (Renja)..………...55

LAMPIRAN 2 Matriks Program Kerja (Progja)………...72

LAMPIRAN 3 Matriks Jadwal Program Kerja (Progja)…………..……75

LAMPIRAN 4 Daftar Peserta Kkn P226………77

(3)

2 KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayahnya, penyusun telah menyelesaikan Proposal kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsyiah Gelombang X tahun 2016 dengan tepat waktu.

Penulisan proposal ini memiliki tujuan untuk memenuhi persyaratan yang diharuskan terhadap Mahasiwa/i yang mengikuti KKN Unsyiah 2016.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya antara lain kepada beberapa pihak sebagai berikut ini.

1. BAPEL KKN Unsyiah 2016 yang telah memberikan pedoman dan pengarahan dengan sangat spesifik dan penuh dengan kerjasama pada periode KKN ke X.

2. DPL yang memberikan berbagai arahan, anjuran dan pendapat selama menghadapi sejumlah permasalahan dalam melakukan survey.

3. Sejumlah perangkat desa yang telah menerima dan memberikan fasilitas tempat yang untuk pelaksanaan KKN pada tanggal 11 Januari 2016. Penyusun menyadari bahwa terdapat berbagai macam kendala dan kekurangan dalam menyusun proposal KKN 2016. Oleh sebab itu penyusun secara khusus memohon kritikan dan saran yang baik serta bermanfaat sehingga dapat diperbaiki selanjutnya.

Banda Aceh, 14 Januari 2016

(4)

3 BAB I

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat intelektual yang diharapkan mampu memberi andil dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Pembangunan tersebut dapat melalui sektor fisik yang harus melaju seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan masyarakat sebagai aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan IPTEK masih menyisakan ketertinggalan bagi masyakat. sehingga dunia pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh menjadi proplem klasik yang butuh penanganan serius.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial kerakyatan. Kuliah Kerja Nyata secara langsung akan menunjukkan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Syiah Kuala yakni penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik.

Kuliah kerja nyata (KKN) juga pada hakekatnya merupakan perwujudan dari salah satu Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, yang bersifat lintas disiplin (interdisipliner) dan merupakan komponen keilmuan, teknologi dan seni secara aplikatif guna membantu kehidupan masyarakat. KKN dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan

(5)

4 masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.

Selama proses kegiatan KKN, mahasiswa belajar sebagai komunikator. Mahasiswa belajar berkomunikasi aktif dengan masyarakat,melakukan pemetaan sosial mengenai kondisi masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan wawasan dan ketrampilan masyarakat,yang tentunya harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masyarakat desa tersebut. Selain itu,diharapkan mahasiswa bisa mengambil peran sebagai pihak motivator dan inovator yang bertugas memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di daerahnya dan juga mengembangkan berbagai pembaharuan untuk kepentingan kemajuan masyarakat. Peran-peran tersebut dapat dilakukan secara simultan, pada saat yang bersamaan mungkin bertindak sebagai fasilitator, sekaligus juga merangkap sebagai motivator, komunikator, atau peran-peran lainnya. Kesuksesan pendekatan sosial sangat ditentukan oleh sejauh mana para peserta KKN dapat mewujudkan peran-peran tersebut secara baik.

Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kinerja yang harus diupayakan secara berkesinambungan, yaitu dengan menerapkan berbagai model dan corak pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok maupun individual, dalam KKN ini sudah pasti mahasiswa mengamati dengan cermat apa yang menjadi permasalahan dan petensi yang dimiliki masyarakat dengan melakukan penelitian pada setiap sektor kehidupan bermasyarakat.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Gampong Meunjee, Kecamatan Gumpang Tiga, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 11 Januari 2016

(6)

5 sampai 11 Februari 2016. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja diberbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang. Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Gampong Meunjee dapat menjadi bagian dari pembangunan desa tersebut. Dengan demikian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan semaksimal mungkin.

II.1 Gambaran Umum Lokasi KKN

Lokasi KKN terletak di Kabupaten Pidie tepatnya di Kecamatan Glumpang Tiga, Gampong Meunjee. Gampong Meunjee pada mulanya adalah sebuah wilayah yang bernama Glumpang Minyeuk. Kemudian pada tahun 1970 nama gampong dirubah berdasarkan kesepakatan bersama antara pemuka di gampongnya. Alkisah nama Meunjee diambil dari sebuah pohon meunjee yang terdapat di depan meunasah gampong dan sampai saat ini masih berdiri kokoh. Gampong ini terletak tidak jauh dari tepi jalan raya, dekat dengan kecamatan Glumpang Tiga. Kondisinya dikelilingi oleh sawah serta jauh dari laut dan pegunungan.

Hasil observasi dilapangan tentang keadaan wilayah serta keadaan masyarakat Gampong Meunjee adalah sebagai berikut:

I.1.1 Letak Geografis Gampong

Secara geografis, letak Gampong Meunjee terletak di Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie. Gampong ini berada di poisisi koordinat 5°14'05" - 5°14'52"U dan 96°0'47" T dengan ketinggian 20m dpl. Luasan gampong adalah 110 ha.

Secara administrasi Gampong Meunjee Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Kumbang Kupula; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Pulo Lon/Pulo Dayah; c. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Blang Rhiek; dan

(7)

6 d. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Pulo Gajah Matee.

Selain itu, dalam Gampong Meunjee Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie terdapat 3 dusun, yaitu:

1) Dusun Meunjee; 2) Dusun Tuha; dan 3) Dusun Buleun.

I.1.2 Kondisi Demografis Gampong

Jumlah penduduk di Gampong Meunjee sebanyak ±1.539 jiwa (330 KK), terdiri dari 867 orang perempuan dan 676 orang laki-laki. Adapun kategori pekerjaan meliputi :

1) Petani : 643 orang 2) Pegawai Negeri : 57 orang 3) Pengangguran : 240 orang 4) Mahasiswa/I : 36 orang 5) Pelajar SMA : 60 orang 6) Pelajar SMP : 70 orang 7) Pelajar SD : 200 orang 8) Bayi : 40 orang

Demografis Gampong Meunjee Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie meliputi kondisi geografis gampong, yaitu:

a. Banyak curah hujan : Normal b. Suhu udara rata-rata : Sedang

c. Topografi : Dataran Hamparan

Orbitasi Gampong Meunjee Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie yaitu: a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : ± 0,45 km

(8)

7 b. Jarak dari Ibukota Kabupaten Pidie : ± 17,2 km

c. Jarak dari Provinsi Aceh : ± 129 km

Adapun pembagian penggunaan lahan wilayah Gampong Meunjee Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie ini dibagi sebagai berikut:

a. Areal pemukiman : Tempat Pembangunan rumah masyarakat b. Areal Persawahan : Sawah tadah hujan / aliran irigasi

Sekitar 70% masyarakatnya bermata pencaharian sebagai buruh tani, baik pria maupun wanita.

I.1.3 Kondisi Topografi, Geologi dan Hidrologi Gampong a. Kondisi Topografi

Kondisi alam datar dengan persawatan produktif. Kawasan dataran dengan dikeliligi oleh perairan berupa sungai kecil dan perairan irigasi yang kedua merupakan sumber kehidupan masyarakat.

b. Kondisi Geologi

Kondisi geologi di Gampong meunjee meliputi kawasan pemukiman, pertanian, perkebunan, peternakan, pusat kegiatan masyarakat serta peribadatan. Kawasan pemukiman warga Gampong Meunjee terkonsentrasi pada tiga dusun yaitu dusun Meunjee, dusun Tuha, dan dusun Buleun. Kondisi pemukiman dan perumahan kurang terawat. Sebagian besar rumah masyarakat masih menggunakan material kayu, bahkan sebagian masih tinggal di rumah panggung khas daerah Aceh yang sudah tua dan lapuk.

Kawasan pertanian merupakan kawasan potensi serta sumber pencaharian masyarakat, sementara perkebunan difungsikan saat area pertanian tidak produktif. Kawasan peternakan meliputi area tepi sungai kecil di gampong serta di depan rumah beberapa penduduk. Tidak semua memiliki ternak sendiri. Jenis ternak adalah seperti ternak sapi dan ternak kambing saja.

(9)

8 Sementara kawasan pusat kegiatan masyarakat dan peribadatan berada di dalam meunasah dan pos jaga. Setiap dusun memiliki satu unit meunasah. Tidak ada kantor geuchik maupun kantor lainnya.

c. Kondisi Hidrologi

Kondisi perairan di gampong berasal dari irigasi dan air tanah sebagai sumber kehidupan masyarakat. Adapun kondisi irigasi sangat baik dan berfungsi sebagai sumber utama pengairan lahan pertanian. Irigasi tersebut mengalir sepanjang jalan menuju ke Gampong Kumbang Kupula hingga Gampong Meunjee dan selanjutnya mengalir ke sungai.

I.2 Maksud dan Tujuan Laporan

Maksud dari Kulian Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk perwujudan dari yang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan baik mahasiswa, pemerintah, masyarakat maupun perguruan tinggi.

a) Bagi Mahasiswa

 Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan di masyarakat.

 Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah didapatkan di kampus.

 Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan

 realitas yang terkadang tidak realistis. b) Bagi Pemerintah

 Melalui Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah dicanangkan pemerintah.

 Membantu pemerintah gampong setempat untuk membenahi administrasi gampong.

(10)

9

 Pemerintah dapat menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi sebagi mitra kerja sejajar.

c) Bagi Masyarakat

 Dapat memberikan perubahan - perubahan sosial ke arah yang lebih baik masyarakat.

 Masyarakat dapat memperoleh masukan-masukan baru terhadap permasalahan – permasalahan yang dihadapi.

 Kehadiran mahasiswa kiranya diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan masyarakat secara luas.

d) Bagi Perguruan Tinggi

 Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader - kader yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat.

 Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Syiah Kuala mempertegas kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.

 Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Universitas Syiah Kuala ke arah yang lebih baik dan berkualitas

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut: a) Tujuan Umum

 Menjadi seorang sarjana yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada dilingkungan masyarakat secara pragmatis.

 Mendukung dan memotivasi segala proses dan kegiatan pembangunan yang ada di lingkungan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat dimana mahasiswa KKN berada.

(11)

10

 Melatih mahasiswa dalam mengkaji fenomena-fenomena sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat.

 Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di fakultas demi kepentingan masyarakat.

I.3 Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada

Hal–hal yang menjadi sarana di gampong ini seperti adanya meunasah yang cukup menampung sejumlah masyarakat untuk beribadah, sudah terjalinnya silaturrahmi yang baik antar masyarakat seperti bergotong-royong. Oleh sebab itu, sangat diharapkan peran dari lembaga setempat dan pihak pemerintahan untuk bisa membantu Gampong Meunjee dalam mengembangkan potensi gampong.

(12)

11 BAB II

BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

II.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya II.1.1 Pendidikan

Dalam hal pendidikan wajib belajar 12 tahun, dari usia anak-anak hingga remaja di Gampong Meunjee telah memenuhi hal tersebut. Namun saat ini yang menjadi permasalahan adalah jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal warga. Sebab sebagian besar anak-anak harus menempuh jarak sekolah yang jauh dengan berjalan kaki. Tetapi menurut pendapat mereka hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, namun sebenarnya hal ini kurang efektif.

Pada umumnya mereka yang telah menyelesaikan studi belajarnya hingga jenjang SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomi. Sebagian besar masyarakat di Gampong Meunjee bermata pencaharian sebagai buruh tani yang hanya mempunyai penghasilan yang sedikit. Buruh tani tersebut hanya melakukan penanaman 2 kali dalam setahun. Tanah garapan masyarakat Gampong Meunjee tidak jauh dari rumah mereka, dan cara bertaninya masih cara tradisional dan gotong royong, serta penyuluhan dari Dinas pertanian kabupaten jarang melakukan penyuluhan ke Gampong Meunjee.

II.1.2 Agama

Pendidikan agama di Gampong Meunjee masih sangat kental dan belum mendapat pengaruh dari aliran sesat. Di hari-hari besar islam, warga antusias mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ceramah, shalat tasbih, kenduri, yasinan, doa bersama dan lain.

Penduduk Gampong Meunjee keseluruhan beragama islam. Namun permasalahan yang timbul digampong ini adalah aktivitas beberapa meunasah yang

(13)

12 kurang aktif. Dimana meunasah terlihat sepi dikarenakan di gampong tersebut terdapat 3 unit meunasah pada tiap-tiap dusun, serta berdekatan dengan Masjid sehingga masyarakat akan beribadah secara berpisah, selain itu juga masyarakat lebih antusias untuk beribadah di rumah dibandingkan beribadah di muenasah atau di masjid.

II.1.3 Ekonomi

Perekonomian di Gampong Meunjee tidak cukup stabil, Hampir keseluruhan penduduk Gampong Meunjee berstatus ekonomi menengah ke bawah, hal ini disebabkan mayoritas penduduk Gampong Meunjee bekerja sebagai petani. Permasalahan dibidang perekonomian juga disebabkan oleh banyak masyarakat bermata pencaharian tidak tetap (tergantung musim dan keadaan), kurangnya dukungan modal dan perlengkapan dibidang pertanian dan perkebunan, kurangnya warga yang memiliki skill/keterampilan per bidang, tidak adanya BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) dan Koperasi, kurangnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan Lapangan Kerja.

II.1.4 Sosial Budaya

Sosial budaya masyarakat masih sangat kental, gotong royong masih ada termasuk ketaatan masyarakat terhadap peraturan gampong serta tata krama. Pada musim tanam padi, misalnya masyarakat saling membantu penanaman padi pada sepetak lahan secara bersama kemudian keesokkan harinya membantu penanaman untuk lahan yang lain. Pada acara-acara adat yang lain seperti pernikahan misalnya peran pemuda gampong sangat diperlukan dalam hal ini. Selain itu juga masih ada acara lain seperti kitanan, melayat jenazah dan lain-lain yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan gotong royong.

II.2 Prasarana dan Sarana

Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat spesifik dalam menilai sejauh mana tingkat kemajuan suatu masyarakat. Gampong Meunjee memiliki prasarana dan sarana yang masih minim sehingga masih sangat sulit untuk

(14)

13 menjalankan pemerintahannya dengan baik, mulai dari prasarana untuk menjalankan pemerintahan gampong, pendidikan, olahraga, keagamaan, kesehatan masyarakat dan keamanan umum. Hal ini sebenarnya dapat kita lihat dari adanya balai desa, sekolah paud, sekolah dasar, lapangan bermain, meunasah, masjid, polindes, dan poskamling di suatu gampong. Tetapi sangat disayangkan Gampong Meunjee belum memiliki seluruh sarana dan prasarana tersebut.

Sarana dan prasarana yang terdapat di Gampong Meunjee dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel II.1 Sarana dan Prasarana Gampong Meunjee

No. Nama Sarana dan

Prasarana Bidang Jumlah Kondisi Keterangan

1 Meunasah Agama 3 Unit baik 1 unit/dusun

2 Mesjid Agama 1 Unit baik 1 unit/gampong

3 Balai Pengajian Agama 2 Unit buruk -

5 Posko Keamanan Pemerintahan 3 unit baik 1 Unit/dusun

6 Sekolah Pendidikan 2 Unit baik kemukiman

8 Penerangan Umum 2 titik buruk -

9 Kondisi Jalan Umum Ada baik -

10 MCK Umum 4 unit buruk Sdg diperbaiki

Sumber : Analisis Kelompok P226 KKN Universitas Syiah Kuala

Berdasarkan survey yang telah dilakukan ke Gampong Meunjee, terdapat beberapa sarana dan prasarana gampong yang belum tersedia diantaranya :

 Tidak adanya Kantor Geuchik sebagai pusat pemerintahan gampong Meunjee

(15)

14

 Tidak terpeliharaannya papan informasi gampong

 Belum mengetahui manfaat dari penggunaan IPTEK.

Tidak ada papan nama jalan/jurong gampong.

 Belum adanya pembatas gampong

 Belum adanya tong sampah umum bagi masyarakat gampong.

 Belum mengetahui program beserta visi dan misi Gampong Meunjee.

 Tidak adanya lapangan berolahraga

II.3 Produksi

Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan. Dalam hal produksi, Gampong Meunjee hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pertanian yang berlangsung selama 2 kali dalam setahun. Adapun hasil pertanian yang dihasilkan adalah berupa padi. Sehingga produksi tersebut dirasa kurang untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.

II.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Sesuatu faktor pendukung kemajuan suatu wilayah juga dilihat dari segi kesehatan dan kebersihan lingkungan wilayah tersebut. Keadaan wilayah akan menggambarkan kualitas sumber daya manusia yang berada di daerah setempat. Dalam hal ini, Gampong Meunjee masih kurang menerapkan cara hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat dilihat dari keseharian kondisi masyarakat atau individu tiap masyarakat yang kurang menjaga kebersihan dan keindahan jasmani dan lingkungan sekitar. Mengenai lingkungan sekitar, di wilayah ini dapat kita temui sampah organik dan anorganik yang tidak terurus dengan baik bahkan sering dibuang ke area perairan seperti sungai dan parit.

(16)

15 II.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Administrasi dan pemerintahan gampong merupakan unsur sentral dalam pelaksanaan gampong. Unsur itulah yang akan mengarahkan suatu wilayah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Dalam hal ini, Gampong Meunjee tidak memiliki kantor adminitrasi. Akan tetapi Bidang administrasi dan pemerintahan di Gampong Meunjee sudah terstruktur dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan adanya pemerintahan desa mulai dari keuchik, sekretaris desa, bendahara desa kepala urusan bidang (Kaur) sampai ke imum dan perangkat desa lainnya yang sudah tersusun dengan baik. Adapun sistem kendali pemerintahan gampong berada di tangan keuchik dengan penasihat tuha peut dan imum meunasah. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, keuchik juga dibantu oleh sekretaris desa (Sekdes) dan perangkat desa lainnya.

(17)

16 BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

III.1. Kegiatan Mandiri III.1.1 Program Utama

1) Nama : Syarbaini NIM : 1204106010007 Fakultas : Teknik

Jurusan : Industri

Kegiatan : Penyuluhan tentang Kemasan dan Sistem Produksi Buah Melinjo Industri Lokal (Kerupuk Melinjo)

a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Kegiatan penyuluhan tentang Kemasan dan Sistem Produksi Pengolahan kerupuk melinjo yang lebih baik kepada ibu-ibu rumah tangga mulai dari cara pengolahan dan packing, dengan cara menjelaskan kepada ibu- ibu apa apa saja yang harus diperhatikan saat membeli buah melinjo ,cara membuat kemasan,sistem produksi buah melinjo perbedaan antara melinjo kualitas tinggi dengan standar, dan bagaimana cara menjualnya agar hasil pengolahan melinjo tersebut akan diambil dengan harga yang mahal. Kegiatan ini di bantu oleh semua anggota KKN. Dan kegiatan ini di laksanakan dengan cara kami mendatangi beberapa rumah di Desa Meunjee yang memproduksi kerupuk melinjo.

Melinjo adalah tanaman asli asia tenggara, khusunya Indonesia. Habitat tumbuhan ini tersebar dari Assam sampai ke Fiji. Tanaman ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi (0 sd. 1.200 m. dpl.) Bentuk tanaman berupa pohon seringgi 20m. dan berbatang lurus. Produk melinjo yang bernilai ekonomis adalah biji buah tuanya untuk eming.

Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua. Proses pembuatan emping tidaklah sulit dan dapat dilakukan

(18)

17 dengan alat alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai harga yang tinggi yang tentunya bisa meningkatkan pereknomian masyarakat.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan utama ini adalah untuk meningkatkan kualitas produksi keripik melinjo di Gampong Meunjee, dan bagaimana cara memilih melinjo yang bagus supaya waktu diproduksi tingkat kegagalan waktu dipukul lebih rendah dan hasil produksinya tidak terbuang sia sia, karena melinjo yang dijual dipasar tingkat kualitasnya sangat rendah dan untuk mencegahnya para pembuat melinjo harus jeli dan detail saat memlih melinjo yang dibeli agar hasil jual hasil produksinya pun tinggi.

c. Waktu Pelaksanaan

adapun waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut : Hari : Jumat

Tanggal : 29 Januari 2016 Pukul : 10.00-12.00 WIB

Lokasi : Rumah Penduduk Gampong Meunjee

d. Hasil yang dicapai dan Tindak lanjut

Kegiatan penyuluhan pengolahan emping melinjo kepada ibu ibu rumah tangga dan tips dalam memilih melinjo yang bagus dengan cara kami mendatangi ibu ibu rumah tangga yang membuat keripik melinjo dan menanyakan apa apa saja kendala dalam membuat keripik melinjo, dan kami memberikan solusi serta memberikan beberapa saran dan tips agar produksi melinjo tersebut bisa dijual dengan harga yang tinggi dan tingkat kegagalan dalam membuat keripik melinjo rendah. Kegiatan ini dilakukan oleh Syarbaini yang di bantu oleh semua anggota KKN.

(19)

18 Kegiatan ini di laksanakan dengan cara mendatangi ibu ibu yang memproduksi keripik melinjo dan melakukan sosialisasi dan hasilnya sangat puas karna ibu-ibu bisa memahami apa yang saya katakan dan menerima saran yang saya berikan.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Adapun faktor pendukung adalah sebagai :

1. Adanya peralatan yang mendukung seperti buku tentang perbedaan antara kualitas melinjo yang tinggi dan rendah.

2. Tersedianya wadah untuk dapat melakukan penyuluhan sehingga mudah untuk melakukan interaksi

3. Teman KKN yang bersedia membantu saya dalam melaksanakan program ini.

Adapun faktor penghambat adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya jaringan internet sehingga menghambat saya dalam mendapatkan informasi informasi tentang melinjo dan kurannya buku tentang ini.

2. Kurangnya antusiasme mendengarkan penyuluhan oleh beberapa ibu ibu.

2) Nama : Rina Hayaturrahmah NIM : 1204104010005 Fakultas : Teknik

Jurusan : Arsitektur

Kegiatan : Desain Kantor Keuchik

a. Bidang kegiatan yang Dipilih

Berdasarkan kegiatan survey lokasi yang telah dilakukan di Gampong Meunjee, dapat dilihat bahwa di gampong ini belum tersedianya kantor

(20)

19

keuchik. Dimana kantor tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk beraspirasi khususnya kepada perangkat desa. Sesuai dengan ilmu Arsitektur yang telah dipelajari, maka saya dapat merencanakan sebuah rancangan desain Kantor Keuchik untuk Gampong Meunjee.

Dalam tahap awal sebelum mendesain terlebih dahulu saya menanyakan kepada pak keuchik dan sekretaris desa mengenai rencana tapak dan luasan tanah yang akan dibangun untuk kantor keuchik. Sehingga saya bisa lebih memahami situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Kemudian masuk dalam proses perancangan yang juga disesuaikan dengan permintaan dari perangkat desa. Dengan membuat desain kantor keuchik ini saya berharap ilmu yang saya dapatkan di kampus bisa diaplikasikan dan diterima oleh gampong Gampong Meunjee serta manfaatnya bisa dirasakan baik oleh saya pribadi, kawan – kawan dan khususnya bagi warga Gampong Meunjee.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud yang ingin saya sampaikan dalam mendesain kantor keuchik adalah untuk memudahkan pembuatan kantor keuchik, dengan adanya hasil rancangan ini.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu melengkapi fasilitas yang seharusnya ada di dalam gampong Gampong Meunjee. Pentingnya pembuatan desain kantor keuchik ini dilakukan bertujuan untuk membantu warga yang menempati di Gampong Meunjee dalam menerima aspirasi mengenai informasi dan keterangan dari perangkat desa. Oleh karena itu, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini ditujukan untuk membantu warga dalam pengelolaan Gampong Meunjee agar menjadi lebih baik.

Sasarannya adalah para perangkat desa dan mensurvey luasan tanah atau tapak yang sesuai untuk pembangunan kantor keuchik.

(21)

20

Tahap awal dalam mendesain sebuah kantor keuchik adalah dengan melakukan survey atau studi banding kantor balai desa sebagai referensi atau acuan dalam mendesain kantor keuchik, dalam tahap ini kami melakukan studi banding pada bulan agustus (semasa berlangsungnya kkn) di Gampong Meunjee. Melakukan konsultasi untuk proses penggambaran kantor keuchik dengan perangkat desa. Tahap selanjutnya mensurvey lokasi yang cocok untuk pembanggunan kantor keuchik, pada tahap ini kami mensurvei lokasi pada gampong Gampong Meunjee. Lokasi yang di pilih bersebelahan dengan meunasah gampong Gampong Meunjee. Lokasi ini di pilih karena tempat nya memenuhi persyaratan untuk pembangunan kantor keuchik. Desain gambar kantor keuchik pun di mulai pada bulan agustus dan selesai pada awal september.

Rancangan kantor keuchik ini digambar dengan menggunakan freehand dibantu oleh aplikasi AutaoCad format gambar 2 dimensi. Adapun yang digambar antara lain:

 Denah

 Tampak Depan  Tampak Samping Kiri  Tampak Samping Kanan  Tampak Belakang  Perspekstif Bangunan  Perspektif Tapak  Denah Pondasi  Detail Pondasi

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

Berikut ini adalah Faktor Pendukung kegiatan:

1. Dukungan dari pak keuchik gampong Meunjee 2. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak 3. Bantuan dari teman-teman KKN

(22)

21

4. Lokasi lahan yang sesuai untuk rancangan

Adapun factor penghambat untuk menyelesaikan program yaitu : 1. Lokasi tempat tinggal yang berada jauh dari tempat mengakses

internet

2. Susahnya mencetak gambar yang telah dikerjakan.

3) Nama : Inur Kartina NIM : 1206101040103 Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : KIP

Kegiatan : Sosialisasi / Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana

a. Bidang kegiatan yang dipilih

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana.Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. (UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9) (PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6).

Dalam konteks bencana, dikenal dua macam yaitu (1) Bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh faktor alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah longsor, dll. (2) Bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik sosial, penyakit masyarakat dan teror. Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana.

(23)

22 Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu :

1. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.

2. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana. 3. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui

cara penyelamatan diri jika bencana timbul.

4. Penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Saat ini anak – anak selalu menjadi korban terbesar dari suatu bencana, sehingga pengetahuan tentang mitigasi bencana untuk anak- anak dianggap sangat perlu sehingga anak- anak tidak selalu menjadi korban terbesar dari bencana tetapi menjadi bagian dari penanggulangan bencana, dapat membantu orang tuanya untuk menghadapi bencana dan membantu setelah terjadi bencana.

Adapun maksud dan tujuan dari Sosialisasi / Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana adalah :

a. Mengurangi risiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi anak – anak.

b. Meningkatkan pengetahuan anak – anak dalam menghadapi serta mengurangi dampak/risiko bencana, sehingga anak – anak dapat hidup dan beraktivitas dengan aman.

c. untuk mengurangi risiko kematian dan cedera terhadap anak – anak

c. Waktu Pelaksanaan Hari : Rabu

Tanggal : 22 Januari 2016 Pukul : 09.00 – 12.00 WIB

(24)

23 d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjuti

Program utama, yaitu Sosialisasi / Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana dengan menggunakan media elektronik dan lisan. Dilaksanakan oleh inur kartina dibantu oleh syarbaini, rina hayaturrahmah, rifki fakhrizal, adji abdillah, Acara ini dilakukan sebanyak 2 kali selama KKN. Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana ini diikuti oleh anak-anak yang masih duduk di kelas 1-3 MTsS. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08:30 WIB – 12:30 WIB.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini diharapkan anak-anak akan mampu menghadapi bencana, baik bencana banjir, gempa bumi maupun Tsunami. Sehingga ketika terjadi bencana anak- anak tidak panik dan mampu untuk berpikir cepat bagaimana cara untuk menyelamatkan diri dan mampu untuk menolong orang tuanya.

Tindak lanjut dari program ini adalah anak-anak kelas 1-3 agar dapat membantu masyarakat, guru maupun keluarga dalam menghadapi bencana . Anak- anak dapat menjaga adik- adiknya ketika terjadi bencana, sehingga orang tua mereka terbatu dalam kondisi kepanikan saat terjadi bencana. Jadi anak- anak tidak selalu menjadi korban terbanyak dari suatu bencana, tetapi menjadi bagian dari penanggulangan bencana tersebut.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Adapun faktor pendukung dari program ini yaitu terlihat dari antusias anak – anak dalam mendengar, memperhatikan dan bertanya hal- hal yang tidak mereka ketahui mengenai cara untuk menghadapi bencana dan terlihat dari dukungan kepala sekolah , dewan guru dan aparatur gampong yang meluangkan waktu dan memberi tempat untuk terlaksananya acara Sosialisasi / Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana.

(25)

24 1. tidak bisa dilakukan simulasi bagaimana ketika terjadi bencana mengingat

traumatis yang masih melekat di dalam pikiran anak – anak tersebut. 2. kurangnya fasilitas alat media belajar.

3. akses internet yang kurang memadai.

4) Nama : Adji Abdillah NIM : 1203101010023

Jurusan : Ilmu Hukum Fakultas : Hukum

Kegiatan : Sosialisasi Mengenai Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja

a. Bidang kegiatan yang dipilih

Kegiatan Sosialisasi mengenai Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja di Gampong Meunjee merupakan pendidikan non formal yang dapat diberikan untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi remaja mengenai bahaya narkoba dan dampak-dampak yang ditimbulkan jika mengonsumsi narkoba.

Dalam implementasinya dilapangan, sosialisasi ini dilakukan dengan cara menjelaskan kepada murid-murid sekolah mengenai apa itu narkoba, aturan undang-undang mengenai narkoba, dampak dari penyalahgunaan narkoba bagi remaja, faktor pendorong penyalahgunaan narkoba, pola - pola pemakaian narkoba, jenis-jenis narkoba .

b. Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin di capai

Penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Penyalahgunaan narkoba dapat memberikan efek yang buruk bagi remaja yang pemikiran nya masih mudah di pengaruhi oleh lingkungan nya. Akibatnya jika penyalahgunaan narkoba makin marak terjadi di kalangan

(26)

25 remaja maka keinginan bangsa untuk menciptakan generasi yang cerdas akan menjadi angan-angan belaka saja.

Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah:

1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahaya narkoba bagi dirinya.

2. Sebagai sebuah referensi sehingga para remaja tersebut bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba dan yang lainnya.

3. Peran guru yang memberikan nilai moral yang baik bagi generasi muda.

c. Waktu pelaksanaan Hari : Selasa

Tanggal : 19 Januari 2016 Jam : 10.00 – 12.00 WIB

Lokasi : MTsS Tgk. Meunasah Raya Glumpang Minyeuk

d. Hasil yang dicapai dan di tindak lanjuti

Setelah melakukan kegiatan sosialisasi mengenai penyalahgunaan narkoba bagi remaja di MTsS Tgk. Meunasah Raya, para murid-murid sduah mulai memahami tentang dampak yang terjadi terhadap penggunaan narkoba, jenis-jenis narkoba dan lain-lain. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi Mengenai Penyalahgunaan Narkoba diharapkan peran orang tua untuk mengontrol anak, lebih mengarah ke dampak yang positif.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Adapun yang menjadi factor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat Sarana dan prasarana yang mendukung dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut.

(27)

26 2. Murid-murid yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

sosialsiasi mengenai penyalahgunaan narkoba bagi remaja. 3. Para guru yang juga ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan

tersebut.

Adapun yang menjadi factor penghambat adalah sebagai berikut : 1. Sulitnya mendapatkan jaringan internet saat melakukan kegiatan

sosisalisasi Mengenai penyalahgunaan Narkoba Bagi remaja.

3) Nama : Rifki Fakhrizal NIM : 1204102010054 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknik

Kegiatan : Sosialisasi mengenai Teknologi Tepat Guna pada penggunaan briket sekam padi sebagai bahan bakar alternatif

a. Bidang kegiatan yang dipilih

Kegiatan sosialisasi mengenai Teknologi Tepat Guna pada penggunaan briket sekam padi sebagai bahan bakar alternatif mengenai pengetahuan tentang penerapan teknologi tepat guna dalam segala bidang serta energi-energi alternatif yang tersedia di lingkungan sekitar yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari hinggacara pengolahan sekam padi menjadi sebuah bahan bakar alternatif yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang mudah dibuat oleh siapapun.

Kegiatan ini disosialisasikan kepada siswa-siswa maupun dewan guru agar lebih mengenal kegunaan dari sekam padi yang biasanya hanya digunakan sebagai makanan ternak atau bahkan dibuang bisadigunakan sebagai bakan bakar alternatif yang lebih efisien dan mudah didapat di lingkungan sekitar. Kegiatan ini dibantu oleh semua anggota KKN. Dan kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Gampong Meunjee.

(28)

27 Sekam padi didapatkan dari kulit padi yang dirontokkan setelah masa panen yang kemudian digunakan oleh para petani untuk makanan ternak, maupun sebagai bahan campuran pada pupuk organik. Sekam padi tersedia begitu banyak di lingkungan , walau nilai jual dari sekam padi rendah,namun tidak banyak masyarakat awam yang tau akan kegunaan dari sekam padi yang kemudian dapat diolah sebagai bahan bakar alternatif karen a sekam padi mengandung nilai kalori yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar yang sebelumnya diolah terlebih dahulu.

b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai

Maksud dari kegiatan inin adalah untuk meningkatkan pengetahuan kepada para siswa MTsS gampong Meunjee tentang kegunaan dari briket sekam padi sebagai bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagi keperluan sehari-hari serta cara pengolahan dari sekam padi hingga menjadi sebuah briket yang dapat digunakan sebagi bahan bakar alternatif.

c. Waktu Pelaksanaan Hari : Rabu

Tanggal : 20 Januari 2016 Pukul : 10.00-12.00 WIB

Lokasi : MTsS Tgk. Meunasah Raya Glumpang Minyeuk

d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjuti

Kegiatan ini disosialisasikan kepada siswa-siswa maupun dewan guru agar lebih mengenal kegunaan dari sekam padi yang biasanya hanya digunakan sebagai makanan ternak atau bahkan dibuang bisadigunakan sebagai bakan bakar alternatif yang lebih efisien dan mudah didapat di lingkungan sekitar sehingga para siswa lebih tahu akan kegunaan sekam padi dan bisa mengolah sekam padi menjadi briket yang bisa digunakan sebagai

(29)

28 bahan bakar alternatif . Kegiatan ini dibantu oleh semua anggota KKN. Dan kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Gampong Meunjee.

e. Faktor pendukung dan faktor pengkambat Adapun faktor pendukung adalah sebagia berikut:

1. Warga gampong meunjee yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sangat mendukung dalam berjalannya program ini karena setiap rumah terdapat sekam padi yang dapat diolah menjadi briket sekam padi.

2. Tersedianya wadah untuk dapat melakukan sosialisasi sehingga mudah untuk melakukan interaksi langsung dengan para siswa dan dewan guru.

3. Teman KKN yang bersedia membantu saya dalam melaksanakan program ini.

Adapun faktor penghambat adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan para siswa mengenai teknologi tepat guna dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

2. Kurang mendukungnya fasilitas yang tersedia di sekolah untuk melakukan presentasi denga perangkat elektronik karena terbatasnya supplai listrik ke setiap ruang kelas yang tersedia.

III.1.2 Program Penunjang

1) Nama : Syarbaini NIM : 1204106010007 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknik

(30)

29 a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Dalam era globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Kemajuan tersebut terutama sekali dalam bidang komputer. Sekarang ini kemampuan menggunakan komputer sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Komputer saat ini telah dikenal mulai dari tingkat SMP, SMA dan bahkan dikalangan anak- anak usia dini.

Namun di zaman yang modern dan serba canggih ini masih ada masyarakat khususnya anak anak setingkat SD dan SMP yang belum mengenal ataupun mampu mengaplikasikan atau menggunaan komputer dengan baik dan benar. Hal inilah yang membuat saya berkeinginan untuk membuat program pelatihan komputer untuk anak anak digampong Meunjee agar mereka bisa mengoperasikan komputer degnan baik dan benar.

b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan pelatihan komputer ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan anak-anak di gampong Meunjee dalam mengoperasikan komputer dengan baik dan benar. Sasaran yang ingn di capai adalah terciptanya generasi-generasi yang kreatif dan berkualitas serta tanggap terhadap terknologi terkini.

c. Waktu Pelaksanaan

Hari : Selasa dan Kamis

Tanggal : 19 Januari 2016 dan 21 januari 2016 Pukul : 09:00-10:00 dan 10:45-12:00

Lokasi : MTsS Tgk. Meunasah Raya Glumpang Minyeuk, Kec. Glumpang Tiga dan SD Negeri Glumpang Minyeuk

d. Hasil yang dicapai dan Tindak lanjut

Program pelatihan komputer yang sasarannya anak- anak SD dan MTsS ini dilaksanakan oleh syarbaini dibantu oleh Teman-Teman KKN

(31)

30 lainnya. Pelatihan ini perlu dilakukan, mengingat di zaman sekarang ini kemampuan anak-anak dalam menggunakan komputer sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari pelatihan ini adalah siswa/I SD dan MTsS mampu mengoperasikan dan memahami bagaimana cara mengimput dan memformat data dengan perangkat lunak MS.Word. Hasil ini perlu ditindak lanjuti dengan pelatihan lebih lanjut mengenai MS.Word.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Program ini berjalan lancar karena adanya dukungan dari masyarakat, guru dan kerjasama dari teman-teman KKN lainnya serta semangat dan antusiasi anak-anak saat mengikuti pelatihan komputer.

Sedangkan factor penghambat adalah kurangnya komputer/laptop pada saat pelatihan sehingga anak-anak harus dibagi menjadi beberapa kelompok supaya mereka semua mendapat giliran untuk mengoperasikan komputer.

2) Nama : Rina Hayaturrahmah NIM : 1204104010005

Fakultas : Teknik Jurusan : Arsitektur

Kegiatan : ada 4 kegiatan penunjang, yaitu :

1. Pengenalan Warna dan Teknik Menggambar Serta Lomba Mewarnai

a. Bidang yang Dipilih

Adapun bidang kegiatan yang dipilih dalam program penunjang adalah mengenalkan anak-anak pada warna-warna dan teknik yang digunakan saat menggambar dan diakhiri dengan lomba mewarnai. Program ini dilaksanakan di Gampong Meunjee dan bertempat di Posko KKN, disini saya menjelaskan kepada anak-anak bagaimana tehnik menggambar dan mewarnai yang baik dan benar.

(32)

31

Untuk melakukan kegiatan ini, maka bahan-bahan yang diperlukan dalam proses ini yaitu kertas, pensil, dan crayon untuk mewarnai. Peserta yang ikut pun terdiri dari siswa/i yang masih duduk di bangku TK, SD, dan ada yang sudah SMP, katagorinya pun berbeda, bagian TK khusus mewarnai saja, SD kelas 1-4 juga mewarnai, dan yang menggambar dari kelas 5-6 SD hingga anak SMP. Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian ilmu yang dapat saya lakukan di dalam rangkaian proses KKN. Kegiatan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak dan remaja yang ada di Gampong Meunjee dalam kehidupan sehari-hari.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu anak-anak mengembangkan kreatifitas dibidang seni dalam proses mewarnai suatu gambar dan teknik menggambar. Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan supaya anak-anak lebih bisa meningkatkan kreatifitas mereka yang tak terbatas.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu ingin memberi pengetahuan kepada anak-anak tentang teknik mewarnai dan menggambar serta mengajarkan gradasi warna. Dan sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak dan remaja Gampong Meunjee mulai dari TK, SD, dan SMP.

c. Waktu Pelaksanaan

Hari : Minggu

Tanggal : 31 Januari 2016

Pukul : 08.30 – 11.30 WIB

Lokasi : Posko KKN Gampong Meunjee

c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) jam dan prosesnya berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dilakukan oleh Rina Hayaturrahmah dibantu oleh

(33)

32

teman KKN. Selanjutnya penjelasan tentang teknik mewarnai dan menggambar menggunakan laptop dengan teknik presentasi dibantu software PowerPoint. Penjelasan ini meliputi pengenalan dasar warna, teknik campuran, dan gradasi warna. Selanjutnya untuk memudahkan presentasi berbagai tampilan berisi gambar kreasi dan inovasi berwarna ikut ditampilkan untuk anak-anak mudah mengerti dengan baik.

Jumlah peserta yang datang sesuai dengan target berkisar 45 orang. Antusiatisme dan partisipasi anak-anak di Gampong Meunjee ini sangat membantu kelancaran kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh teman-teman sekelompok yang ikut membantu persiapan kegiatan ini.

Hasil yang didapat dari pengenalan warna dan teknik menggambar ini selanjutnya diaplikasikan oleh anak-anak pada media gambar (kertas yang berisi gambar) untuk diberi warna yang kemudian akan diperlombakan. Melihat gambar-gambar tersebut, anak-anak sudah dapat memahami karakter dan membedakan pemilihan warna dalam mewarnai. Untuk tindak lanjutnya, diharapkan anak-anak dan remaja kedepannya lebih berkreasi dalam bidang kesenian serta dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung

Adapun factor pendukung dari kegiatan ini adalah :

1. Antusiatisme dan pertisipasi dari anak-anak yang begitu tinggi 2. Dukungan dan bantuan dari kawan-kawan kelompok KKN 3. Waktu dan tempat yang cukup memadai

4. Alat dan bahan yang tersedia.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat kegiatan adalah : 1. Dana yang terbatas

2. Tidak ada faktor penghambat lainnya.

3. Kurangnya alat-alat mewarnai yang dimiliki oleh peserta 4. Tidak ada media pendukung presentasi (proyektor)

(34)

33 2. Mengajar Iqra (Alqur’an) dan Sejarah Nabi di TPA Gampong

a. Bidang kegiatan yang dipilih

TPA merupakan taman pendidikan alquran dimana anak-anak yang ada di gampong melaksanakan kegiatan mengaji dan mendapat ilmu agama lainnya. Di gampong Meunjee terdapat dua TPA yang selalu didatangi oleh anak-anak yaitu TPA meunasah Buleun dan TPA meunasah Raya Glumpang Minyeuk. Anak-anak yang belajar di TPA tersebut terdiri dari usia 4-13 tahun, yaitu usia PAUD hingga SMP.

TPA dilaksanakan setiap hari mulai pukul 14.30 hingga 16.30 WIB dengan sangat baik dan lancar. Mahasiswa KKN yang datang untuk mengajar disambut dengan sangat baik oleh teungku-teungku yang ada. Antusiasme anak-anak TPA juga sangat tinggi.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar mahasiswa KKN (Rina Hayaturrahmah dan teman KKN lainnya) dapat mempelajari cara mengajarkan iqra kepada anak-anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjalin silaturrahmi antar anak-anak dan mahasiswa KKN dan juga untuk mengetahui cara-cara terkait teknik pengajar dalam menanamkan pendidikan untuk membaca Iqra, Alquran dan kitab-kitab lainnya sejak dini.

Sasaran yang ingin dicapai adalah seluruh anak-anak yang datang ke TPA baik itu di meunasah Buleun maupun Meunasah Raya Glumpang Minyeuk. Anak-anak tidak hanya diberikan pengajaran tentang cara membaca iqra dan alquran tetapi juga mereka diberikan motivasi untuk semangat dalam belajar serta satu hiburan nyanyian dalam bahasa arab untuk dinyanyikan bersama.

c. Waktu pelaksanaan

(35)

34

Tanggal : 18 - 27 januari 2016 dan 28 januari – 7 februari 2016

Pukul : 14.00 – 16.00 WIB dan 14.30 – 16.30 WIB

Lokasi : TPA Menasah Raya dan TPA Meunasah Buleun Gampong

Meunjee

d. Hasil yang ingin dicapai dan tindak lanjuti

Dengan adanya kegiatan ini, hasil yang diperoleh adalah anak-anak memiliki ikatan silaturrahmi yang terjalin antar mahasiswa KKN dan mereka. Selain itu, anak-anak juga diajarkan menyanyi dalam bahasa arab. Apresiasi anak-anak sangat besar terhadap kedatangan mahasiswa KKN hingga nantinya diharapakan motivasi yang ditanamkan dalam diri anak-anak dapat terus diaplikasikan dalam hidup mereka terutama dalam menuntut ilmu agama.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung

Adapun factor pendukung kegiatan ini adalah :

1. Adanya TPA yang ramai didatangi anak-anak setiap harinya 2. Antusiatisme anak-anak untuk belajar mengaji

3. Dukungan teman-teman KKN dan Ustadz pengajar TPA Sedangkan factor penghambat kegiatan adalah :

1. Waktu yang terbatas

3. Memberikan Pelatihan Teknik Komunikasi dan Pidato

a. Bidang kegiatan yang dipilih

Pelatihan teknik komunikasi dan pidato merupakan salah satu hal yang

paling dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terkait cara seseorang dan tekniknya dalam menyampaikan suatu pendapat dan lainnya kepada oaring lain.

(36)

35

Pelatihan komunikasi dan pidato juga dirasa perlu untuk diajarkan kepada remaja apalagi yang sedang menempuh dunia pendidikan agar mereka terbiasa menggunakan bahasa yang baik dalam penyampaiannya maupun agar mereka mampu berdiri di depan untuk menyampaikan pidatonya.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai

Kegiatan ini memiliki maksud agar remaja yang ada digampong

meunjee memiliki teknik dan cara dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan bahasa, mimic, dan intonasi yang baik dalam masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri serta agar remaja memiliki trik dan cara untuk dapat berkomunikasi maupun berpidato didepan masyarakat yang ramai.

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah remaja yang ada di gampong meunjee. Terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik itu yang masih bersekolah di tingkat SMP maupun SMA. Kegiatan ini dilakukan di Dayah Meunasah Raya Glumpang Minyeuk. Selanjutnya partisipasi dan antusias remaja serta dukungan juga diberikan oleh guru-guru atau ustadz yang ada di tempat tersebut.

c. Waktu pelaksanaan

Hari : Sabtu – Minggu

Tanggal : 30 Januari – 7 februari 2016

Pukul : 19.30 – 22.00 WIB

Lokasi : TPA Tgk. Menasah Raya Gampong Meunjee

d. Hasil yang ingin dicapai dan tindak lanjuti

Remaja yang ada di dayah mendapat ilmu dan pengalamn terkait cara

(37)

36

menarik dari mahasiswa KKN yaitu Rina Hayaturrahmah yang mempraktikkannnya secara langsung didepan mereka.

Remaja tersebut dapat mengetahui trik yang ada untuk nantinya dapat diterapkan dan dipraktikkan kembali tidak hanya saat berada di dayah tapi dalam seluruh kegiatan yang ada dalam kehidupan. Remaja tersebut juga diharapkan nantinya dapat mengajari teman-teman yang lainnya terkait ilmu yang telah didapatkan.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung Adapun factor pendukung kegiatan ini adalah :

1. Adanya dayah yang ramai didatangi santri setiap harinya 2. Antusiatisme santri untuk belajar mengaji

3. Dukungan teman-teman KKN dan Ustadz pengajar di dayah Sedangkan factor penghambat kegiatan adalah :

1. Waktu yang terbatas

2. Media presentasi yang kurang memadai

4. Mengolah Koran Bekas Menjadi Hiasan Rumah a. Bidang kegiatan yang dipilih

Kerajinan tangan adalah suatu hasil yang dibuat dengan teknik dan

seni yang dimiliki oleh seseorang. Kerajinan tangan yang dihasilkan dapat berupa suatu hal yang abstrak maupun yang nyata. Kerajinan tangan yang dihasilkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna sebagi hiasan rumah pribadi maupun untuk diperjualbelikan karena memiliki daya jual yang tinggi.

Koran bekas merupakan salah satu jenis barang bekas yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan jarang digunakan kembali. Koran bekas seharusnya dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar untuk diolah menjadi salah satu hiasan yang cantik dan bahannya juga mudah didapat.

(38)

37 c. Waktu pelaksanaan

Hari : Jum’at

Tanggal : 29 Januari 2016

Pukul : 14.00 – 16.30 WIB

Lokasi : Posko KKN Gampong Meunjee

d. Hasil yang ingin dicapai dan tindak lanjuti

Remaja yang ada di gampong Meujee yang telah mengikuti kegiatan

pengolahan Koran bekas ini telah mampu membuat suatu kerajinan tangan berupa bunga mawar dari Koran bekas yang bermanfaat sebagi hiasan rumah. Remaja yang datang sangat senang mengikuti kegiatan ini dan mereka berpendapat bahwa kegiatan ini sangat membantu warga dalam upaya memanfaatkan Koran bekas yang tidak berguna menjadi satu hiasan yang indah untuk diletakkan di rumah.

Yang diharapkan dari pelatihan ini adalah nantinya remaja tersebut dapat menyalurkan dan mengambangakan ilmu serta teknik yang telah diajarkan kepada teman-teman mereka yang lainnya.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung

Adapun factor pendukung kegiatan ini adalah :

1. Antusiatisme remaja yang ada di gampong meunjee untuk mengikuti kegiatan

2. Dukungan teman-teman KKN

Sedangkan factor penghambat kegiatan adalah : 1. Waktu yang terbatas

2. Alat yang digunakan saat pelatihan kurang memadai

3) Nama : Inur Kartina

NIM :

(39)

38

Fakultas : KIP

Kegiatan : terdapat 2 (dua) kegiatan penunjang, yaitu :

1. Mengajari tari tradisional

a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Tari tradisional adalah hasil budaya yang diciptakan secara turun temurun oleh masyarakat terdahulu. Kegiatan mengajarkan tari tradisional ini juga merupakan upaya untuk melestarikan kembali segala peninggalan nenek moyang kita.

Ranup lampuan merupakan salah satu dari tari tradisional yang telah lama ada dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Tari ini ditujukan sebagai wujud penghormatan dan sambuatan atas kedatangan tamu. Tari tradisional ranup lampuan harus dilestarikan untuk terus mengenalkan budaya aceh kepada masyarakat luas tentang budaya setempat.

Sehingga dengan kelebihan dari kemampuan saya untuk menari perlu saya tularkan kepada anak-anak gampong meunjee agar mereka mengetahui bagaimana tari tardisional ranup lampuan dimainkan.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran kegiatan

Maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk melestarikan kembali tari tradisional dan merupakan ciri khas dari suatu daerah. Sasaran kegiatan diutamakan untuk anak-anak. mereka sangat berantusias mengikuti latihan tari Ranup Lampuan. sebagian dari mereka ada sudah pernah berlatih Tarian ini dan sebagian lagi belum pernah belajar tarian ini. Kegiatan ini sangat didukung oleh teman-teman KKN.

c. Waktu Pelaksanaan

Hari : Jum’at - Senin

Tanggal : 15 Januari 2016 – 8 Februari 2016

(40)

39

Lokasi : Posko KKN

d. Hasil yang ingin dicapai dan Tindak Lanjuti

Adapun hasil yang ingin dicapai adalah anak-anak mampu menguasi setiap gerakan tari tradisional Ranup Lampuan dengan sangat baik dan lancar. Selanjutnya bekerja sama dengan masyarakat untuk berpartisipasi mengajak anak-anak nari untuk ditampilkan pada setiap acara resepsi pernikahan atau acara lainnya yang berlangsung digampong. Besar harapan agar anak-anak dapat terus melestarikan tarian yang telah diajarkan.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Adapun factor pendukung kegiatan adalah :

1. Antusiasme anak-anak di gampong meunjee terutama di Dusun Meunjee

2. Dukungan dari teman-teman KKN 3. Partisipasi ibu-ibu kepada anak-anak

4. Sudah adanya dasar tentang cara-cara menari Sedangkan factor penghambatnya adalah :

1. Tidak ada speaker 2. Belum adanya sanggar

3. Kurang adanya kekompakan antar anak-anak di gampong meunjee

2. Mengajari Rebana

a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, qasidah, zapin melayu dan hadroh.

(41)

40

Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya.

f. Maksud, Tujuan dan Sasaran kegiatan

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kembali salah satu alat music tradisional yang digunakan oleh masyarakat dulu. Tujuannya adalah untuk dapat mengembangkan keterampilan anak-anak dalam memainkan alat music khususnya rebana. Sasaran yang dituju dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD glumpang minyeuk terdiri dari kelas III – V yang telah dipilih oleh guru keterampilan untuk mengikuti kegiatan. Adapun kegiatan ini sangat didukung oleh teman-teman KKN dan juga guru-guru SD tersebut.

g. Waktu Pelaksanaan

Hari : kamis – jum’at

Tanggal : 21 januari 2016 – 5 februari 2016

Pukul : 10.30 – 12.00 WIB

Lokasi : SD Glumpang Minyeuk

h. Hasil yang ingin dicapai dan tindak lanjuti

Hasil yang ingin dicapai adalah anak-anak mampu memainkan alat music rebana dengan baik. Kegiatan ini berlangsung dengan sangat lancar karena antusiasme anak-anak SD glumpang minyeuk sangat tinggi. Besar harapan nantinya hasil kegiatan akan ditampilkan pada saat maulid SD glumpang Minyeuk bulan 3 (tiga) mendatang.

i. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

(42)

41

1. Antusiatisme anak-anak SD Glumpang Minyeuk untuk mengikuti kegiatan

2. Dukungan teman-teman KKN

Sedangkan factor penghambat kegiatan adalah : 1. Waktu yang terbatas

2. Kurangnya pengetahuan dasar anak-anak terkait lat music rebana ini

4) Nama : Adji Abdillah

NIM :1203101010023

Jurusan : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Kegiatan : Membuat Qanun Gampong (REAUSAM) Mengenai

Penertiban Hewan Tertib a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil survey sebelumnya dimana para masyarakat menginginkan adanya aturan mengenai penertiban hewan ternak di gampongnya. Hewan ternak terkadang sering di biarkan berkeliaran begitu saja tanpa di awasi pengembala hewannya. Hewan ternak yang sering menjadi peliharan masyarakat sekitar ialah sapid an kambing.

Oleh karena itu, diperlukan aturan gampong mengenai penertiban hewan ternak untuk menjaga ketertiban, kenyamanan serta keindahan gampong agar hewan-hewan yang dipelihara dapat dijaga dengan baik . Hal tersebut dilakukan agar kedepannya Gampong tersebut menjadi bersih agar terciptanya suasana aman dan nyaman.

b. Tujuan, Maksud dan Sasaran yang ingin dicapai

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut ialah:

1. Agar terciptanya suasana gampong yang aman dan nyaman

2. Agar masyarakat gampong tidak melepaskan hewan ternaknya secara sembarangan.

(43)

42

3. Memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.

Selanjutnya sasaran yang ingin dicapai yaitu terkait warga yang melakukan kegiatan penggembalaan hewan ternak yang dilakukan sembarangan. Kegiatan ini sangat didukung oleh teman-teman KKN dan juga pemuda serta aparatur gampong.

c. Waktu pelaksanaan

Hari : Sabtu

Tanggal : 23 Januari 2016

Pukul : 10.00 – 16.00 WIB

d. Hasil yang dicapai dan di tindak lanjuti

Setelah melakukan kegiatan tersebut diharapkan nantinya masyarakat gampong akan sadar dan mengerti akan pentingnya menjaga hewan ternak agar tidak berkeliaran di jalanjalan, rumah orang dan tempat-tempat umum agar terciptanya kebersihan gampong.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Adapun yang menjadi factor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Sarana tempat membuat qanun tersebut sangat memadai. 2. Masyarakat antusias dengan adanya qanun tersebut.

3. Tidak adanya faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan ini.

2. Membuat Tata Tertib Gampong a. Bidang Kegiatan yang dipilih

Tata Tertib gampong merupakan aturan mengenai segala perilaku warga masyarakat gampong baik itu mengatur masalah individu maupun secara masyarakat umum. Masyarakat gampong mengingikan adanya tata tertib agar gampong yang ditinggalinya menjadi aman dan tentram.

(44)

43 b. Tujuan, maksud dan sasaran yang ingin dicapai

Tujuan yang diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah :

1. Agar Masyarakat gampong merasa aman dan tentram dengan adanya tata tertib gampong tersebut

2. Agar gampong tersebut memiliki aturan yang jelas dalam melaksanakan aturannya.

c. Waktu Pelaksanaan

Hari : Sabtu

Tanggal : 23 Januari 2016

Pukul : 10.00 – 16.00 WIB

d. Hasil yang dicapai dan di tindak lanjuti

Setelah melakukan kegiatan tersebut diharapkan nantinya masyarakat gampong akan sadar dan mengerti akan pentingnya aturan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya aturan akan menciptakan kehidupan yang aman , nyaman dan tentram.

e. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Adapun yang menjadi factor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Sarana tempat membuat qanun tersebut sangat memadai. 2. Masyarakat antusias dengan adanya tata tertib tersebut.

3. Tidak adanya faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan ini.

5) Nama : Rifki Fakhrizal

NIM : 1204102010054

Jurusan : Tenik Mesin

(45)

44

Nama : Penyuluhan mengenai penggunaan software Office Suite,

Adobe Photoshop, maupun aplikasi komputer lainnya.

j. Bidang Kegiatan yang dipilih

Di zaman yang serba teknologi ini terutama teknologi komputer yang terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang kian lama kian canggih dan modern sehingga laptop kini menjadi sebuah kebutuhan primer bagi sebagian orang yang kegiatan sehari-harinya

berhubungan langsung dengan laptop. Sekarang ini kemampuan

menggunakan komputer sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Komputer saat ini telah dikenal disegala jenjang usia bahkan dikalangan anak- anak usia dini sekalipun.

Namun di zaman yang modern dan serba canggih ini masih ada masyarakat khususnya anak anak setingkat madrasah yang masih belum mengenal ataupun mampu mengaplikasikan atau menggunaan komputer dengan baik dan benar.Hal inilah yang membuat saya berkeinginan untuk membuat program pelatihan komputer untuk anak anak digampong Meunjee agar mereka bisa mengoperasikan komputer dengan baik dan benar.

k. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan penyuluhan mengenai software office suite maupun aplikasi lainnya ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan anak-anak di gampong Meunjee dalam mengoperasikan software maupun aplikasi-aplikasi dengan baik dan benar. Sasaran yang ingin di capai adalah menambah pengetahuan para siswa akan teknologi yang kian berkembang pesat serta pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

l. Waktu Pelaksanaan

(46)

45

Tanggal : 20 - 21 Januari 2016

Pukul : 12.00 13.00WIB

Lokasi : MTsS Tgk. Meunasah Raya Glumpang Minyeuk

m. Hasil yang dicapai dan Tindak lanjut

Program penyuluhan mengenai penggunaan software office suite maupun aplikasi-aplikasi lainnya yang sasarannya siswa MTSs ini dilaksanakan oleh Rifki Fakhrizal dibantu oleh Teman-Teman KKN lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah MTSs Desa Meunjee. Pelatihan ini perlu dilakukan megingat di zaman sekarang ini kemampuan komputer sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari pelatihan ini adalah siswa/I SD dan MTSs mampu mengoperasikan dan memahami bagaimana cara menggunaan perangkat lunak Office Suite sarta pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil ini perlu ditindak lanjuti dengan pelatihan lebih lanjut mengenai penggunaan perangkat lunak yang terdapat pada office suite serta aplikasi lainnya.

n. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Program ini berjalan lancar karena antusiasme yang tinggi oleh para siswa serta para dewan guru dalam mengenal lebih jauh mengenai segal hal yang berkaitan mengenai komputer serta software serta segala aplikasi didsaalamnya. Adapun faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah kurang tersedianya supplai listrik yang merata di madrasah ke setiap ruang kelas yang menyulitkan kami untuk menggunakan beberapa media seperti laptop maupun infocus.

III.2 Kegiatan Kelompok

Adapun kegiatan kelompok yang dilaksanakan selama KKN adalah : 1. Pengenalan dan Silaturrahmi dengan warga

Gambar

Tabel II.1 Sarana dan Prasarana Gampong Meunjee
Foto 1 Kegiatan Sosialisasi dengan salah satu warga
Foto 4 Kegiatan Kunjungan Ke Sekolah
Foto 8 Kegiatan pengenalan warna dan teknik mewarnai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dengan mengetahui bahwa jumlah kejadian rekrutmen di dalam populasi keong lola di Pulau Saparua adalah tiga kali, dan jumlah individu pada kelompok umur yang

Setelah melewati tahap validasi dan perangkat dinyatakan memenuhi standar kelayakan pengembangan penelitian dilanjutkan dengan uji pengembangan atau uji coba

Nilai koefisien korelasi (r) yang bernilai negatif, seperti yang dihasilkan oleh rumus Huber dan Bruce menunjukkan bahwa bias atau kesalahan yang timbul dalam pendugaan volume

Cara kerja yang digunakan untuk meninjau kembali metode kerja dan mencegah bahaya yang mungkin tidak dilihat/terlupakan dalam tata ruang gedung dan dalam desain mesin, alat

[r]

Just dan Pope (1979) menjelaskan bahwa dalam menganalisis sektor pertanian sangat penting untuk mempertimbangkan faktor risiko seperti risiko harga dan risiko produki yang

Struktur modal yang tepat adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang memaksimumkan nilai perusahaan, dan pada saat yang sama mempertahankan biaya modal keseluruhan

padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna padahal tekanan vena sentral (CVP) lebih reliabel melalui vena jugular interna dari pada vena