• Tidak ada hasil yang ditemukan

tak hdr sesi 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tak hdr sesi 2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

terapi aktifitas kelompok: harga diri rendah

terapi aktifitas kelompok: harga diri rendah

KERANGKA LANDASAN TEORI KERANGKA LANDASAN TEORI

HARGA DIRI RENDAH HARGA DIRI RENDAH

A . PENGERTIAN A . PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita

seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita

 – 

 – 

cita atau harapancita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).

langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.

tidak langsung.

Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227). menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227). Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J (1998:352) bahwa harga diri

Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J (1998:352) bahwa harga diri rendah merupakanrendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri.

diri.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat

bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

(2)

B.

B. FAKTOR PENYEBABFAKTOR PENYEBAB

 Teori penyebabTeori penyebab 1.

1. SituasionalSituasional

Yang terjadi trauma secara tiba

Yang terjadi trauma secara tiba

 – 

 – 

tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah,tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN).

Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN). 2.

2. Privacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasanganPrivacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter).

alat yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter). 3.

3. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakitHarapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit atau penyakitnya.

atau penyakitnya. 4.

4. Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukanKelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa pemeriksaan.

tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa pemeriksaan. 5.

5. Kronik Kronik 

Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.

negatif terhadap dirinya.

Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak belajar Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak belajar

mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak dikendalikan dari luar maka mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang berlebihan.

akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang berlebihan.

 Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi

Faktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak  Faktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak  realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak  realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak  percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah

percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah

 Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi 1.

1. Ketegangan peranKetegangan peran 2.

2. Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisiStress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisi 3.

3. Konflik peran, ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkanKonflik peran, ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan 4.

4. Peran yang tidak jelasPeran yang tidak jelas 5.

5. Kurangnya pengetahuan individu tentang peranKurangnya pengetahuan individu tentang peran 6.

(3)

7.

7. Menampilkan seperangkat peran yang konpleksMenampilkan seperangkat peran yang konpleks 8.

8. Perkembangn transisiPerkembangn transisi 9.

9. Perubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diriPerubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri 10.

10. Situasi transisi peranSituasi transisi peran 11.

11. Bertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individuBertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu 12.

12. Transisi peran sehat-sakitTransisi peran sehat-sakit 13.

13. Kehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur pengobatan danKehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur pengobatan dan perawatan.

perawatan.

C. TANDA DAN GEJALA C. TANDA DAN GEJALA

1.

1. Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan penyakit. MisalnyaPerasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kanker.

seperti kanker. 2.

2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke RS menyalahkan danRasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke RS menyalahkan dan mengejek diri sendiri.

mengejek diri sendiri. 3.

3. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh danMerendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh dan tidak tahu apa

tidak tahu apa

 – 

 – 

apa.apa. 4.

4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih sukaGangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih suka menyendiri.

menyendiri. 5.

5. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih alternatif Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih alternatif  tindakan.

tindakan. 6.

6. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien inginMencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien ingin mengakhiri kehidupan.

mengakhiri kehidupan.

 Menurut Struart & Sundden (1998) perilaku klien HDR ditunjukkan tandaMenurut Struart & Sundden (1998) perilaku klien HDR ditunjukkan tanda

 – 

 – 

tanda sebagai berikut :tanda sebagai berikut : 1.

1. Produktivitas menurun.Produktivitas menurun.

Mengukur diri sendiri dan orang lain. Mengukur diri sendiri dan orang lain. Destructif pada orang lain.

Destructif pada orang lain. Gangguan dalam berhubungan. Gangguan dalam berhubungan.

(4)

Perasaan tidak mampu. Perasaan tidak mampu. Rasa bersalah.

Rasa bersalah.

Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan. Perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri. Perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri. Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan. Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan. Pandangan hidup yang pesimis.

Pandangan hidup yang pesimis. Keluhan fisik.

Keluhan fisik.

Pandangan hidup yang bertentangan. Pandangan hidup yang bertentangan. Penolakan terhadap kemampuan personal. Penolakan terhadap kemampuan personal. Destruktif terhadap diri sendiri.

Destruktif terhadap diri sendiri. Menolak diri secara sosial. Menolak diri secara sosial. Penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat. Menarik diri dan realitas. Menarik diri dan realitas. Khawatir.

Khawatir.

Tanda dan Gejala HDR antara lain : Tanda dan Gejala HDR antara lain : 1.

1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambutPerasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

botak karena terapi) 2.

2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri) 3.

3. Gangguan hubungan sosial (menarik diri)Gangguan hubungan sosial (menarik diri) 4.

4. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan) 5.

5. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klienMencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

akan mengakiri kehidupannya.

 Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang berhubungan denganMenurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang berhubungan dengan

harga diri rendah

(5)

a.

a. Mengkritik diri sendiri atau orang lainMengkritik diri sendiri atau orang lain

b.

b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihanPerasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan

c.

c. Perasaan tidak mampuPerasaan tidak mampu

d.

d. Rasa bersalahRasa bersalah

e.

e. Sikap negatif pada diri sendiriSikap negatif pada diri sendiri

f.

f. Sikap pesimis pada kehidupanSikap pesimis pada kehidupan

g.

g. Keluhan sakit fisik Keluhan sakit fisik 

h.

h. Pandangan hidup yang terpolarisasiPandangan hidup yang terpolarisasi

i.

i. Menolak kemampuan diri sendiriMenolak kemampuan diri sendiri

 j.

 j. Pengurangan diri/mengejek diri sendiriPengurangan diri/mengejek diri sendiri

k.

k. Perasaan cemas dan takutPerasaan cemas dan takut

l.

l. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif 

m.

m. Mengungkapkan kegagalan pribadiMengungkapkan kegagalan pribadi n. Ketidak mampuan menentukan tujuan n. Ketidak mampuan menentukan tujuan

a.

a. Produktivitas menurunProduktivitas menurun

b.

b. Perilaku destruktif pada diri sendiriPerilaku destruktif pada diri sendiri

c.

c. Perilaku destruktif pada orang lainPerilaku destruktif pada orang lain

d.

d. Penyalahgunaan zatPenyalahgunaan zat

e.

e. Menarik diri dari hubungan sosialMenarik diri dari hubungan sosial

f.

f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalahEkspresi wajah malu dan rasa bersalah

g.

g. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)

h.

(6)

TAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH SESI 2 TAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH SESI 2

Topik

Topik : : Harga Harga diri diri rendahrendah Terapis

Terapis : : Mahasiswa Mahasiswa praktikanpraktikan Sasaran : Sasaran : Bangsal : Bangsal : Kriteria pasien Kriteria pasien 

 Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendahKlien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah

 Sehat secara fisik Sehat secara fisik 

  Kooperatif Kooperatif  1. 1. Leader Leader :: Bertugas : Bertugas : 

 Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok  

 Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok  

 Menetapkan jalannya tata tertibMenetapkan jalannya tata tertib 

 Menjelaskan tujuan diskusiMenjelaskan tujuan diskusi 

 Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada kelompok terapi diskusiDapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada kelompok terapi diskusi

tersebut . tersebut .

 Kontrak waktuKontrak waktu 

 Menimpulkan hasil kegiatanMenimpulkan hasil kegiatan 

 Menutup acaraMenutup acara

2 . Co leader 2 . Co leader Bertugas : Bertugas :

 Mendampingi leader jika terjadi blokingMendampingi leader jika terjadi bloking 

 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahanMengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan 

(7)

3 . Observer 3 . Observer Bertugas : Bertugas :

 Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhirMengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir 

 Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok  

 Mengobservasi perilaku pasienMengobservasi perilaku pasien

4 . Vasilitator 4 . Vasilitator Bertugas : Bertugas :

 Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukanMembantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan 

 Mendampingi Mendampingi peserta peserta TAKTAK 

 Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok  

 Menjadi contoh bagi klien selama kegiatanMenjadi contoh bagi klien selama kegiatan

5 . Anggota 5 . Anggota Bertugas : Bertugas :

 Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapiMenjalankan dan mengikuti kegiatan terapi

6 . Operator 6 . Operator

Bertugas : mengoperasikan alat Bertugas : mengoperasikan alat

Uaraian seleksi kelompok 

Uaraian seleksi kelompok 

a.

a. Hari/ Hari/ tanggal tanggal :: b.

b. Tempat Tempat pertemuan pertemuan :: c.

c. Waktu Waktu :: d.

d. Lamanya Lamanya : : 45 45 menitmenit e.

e. Kegiatan Kegiatan : : Terapi Terapi aktivitas aktivitas kelompok kelompok harga harga diri diri rendahrendah f.

f. Jumlah Jumlah anggota anggota :: g.Jenis

(8)

Sesi 2 :

Sesi 2 : Melatih Positif pada Diri

Melatih Positif pada Diri

Tujuan Tujuan

1.

1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan .Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan . 2.

2. Klien dapat memilih hal positif diri yang dapat dilatih .Klien dapat memilih hal positif diri yang dapat dilatih . 3.

3. Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih .Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih . 4.

4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemapuan yang telah dilatih .Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemapuan yang telah dilatih .

Setting Setting

1.

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran .Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran . 2.

2. Sesuaikan dengan kemempuan yang akan dilatih .Sesuaikan dengan kemempuan yang akan dilatih . 3.

3. Ruangan nyaman dan tenang .Ruangan nyaman dan tenang .

Alat Alat

1.

1. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/flipchartSpidol dan papan tulis/ whiteboard/flipchart 2.

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatihSesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih 3.

3. Kertas daftar kemampuan positif pada sesi 1Kertas daftar kemampuan positif pada sesi 1 4.

4. Jadwal kegiatan sehari- hari dan pulpenJadwal kegiatan sehari- hari dan pulpen

Metode Metode

1.

1. Diskusi dan Tanya jawabDiskusi dan Tanya jawab 2.

(9)

Langkah kegiatan Langkah kegiatan

1 . Persiapan 1 . Persiapan

a.

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1 .Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1 . b.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanMempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2 . Orientasi

2 . Orientasi

a . Salam terapeutik  a . Salam terapeutik  1.

1. Salam dari terapis kepada klienSalam dari terapis kepada klien 2.

2. Klien dan terapis pakai papan namaKlien dan terapis pakai papan nama b . Evalauasi / validasi

b . Evalauasi / validasi 1.

1. Menanyakan perasaan klien saat ini .Menanyakan perasaan klien saat ini . 2.

2. Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien .Menanyakan apakah ada tambahan hal positif klien . c . Kontrak 

c . Kontrak  1.

1. terapis menjeleskan tujuan kegiatan , yaitu melatih hal positif pada klien .terapis menjeleskan tujuan kegiatan , yaitu melatih hal positif pada klien . 2.

2. terapis menjelaskan aturan main berikut .terapis menjelaskan aturan main berikut .

 jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis  jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis

lama kegiatan 45 menit lama kegiatan 45 menit

setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3 . Tahap kerja

3 . Tahap kerja a.

a. terapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada sesi 1 dan memilihterapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih .

satu untuk dilatih . b.

b. terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di whiteboard .terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di whiteboard . c.

c. terapis meminta klien untuk memilih satu dari daftar whiteboard . Kegiatan yang paling banyak terapis meminta klien untuk memilih satu dari daftar whiteboard . Kegiatan yang paling banyak  dipilih diambil untuk dilatih .

dipilih diambil untuk dilatih . d.

d. terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan / kemampuan yang dipilih dengan cara berikut .terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan / kemampuan yang dipilih dengan cara berikut . 1.

1. terapis memperagakanterapis memperagakan 2.

2. klien memperagakan ulangklien memperagakan ulang 3.

3. berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien .berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien . e .

e . Kegaiatan a sampai dengan Kegaiatan a sampai dengan d, dapat diulang untuk kemampuan/ d, dapat diulang untuk kemampuan/ kegiatan yang berbeda .kegiatan yang berbeda . 4 . Tahap terminasi

4 . Tahap terminasi a . Evaluasi a . Evaluasi

(10)

1.

1. terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK .terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK . 2.

2. terapis memberikan pujian kepada kelompok .terapis memberikan pujian kepada kelompok . b . Tindak lanjut

b . Tindak lanjut

terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari -hari

hari

c . Kontrak yang akan datang c . Kontrak yang akan datang 1.

1. Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain .Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain . 2.

2. Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih .Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih .

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi Evaluasi

Evaluasi dilakuakan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja . Aspek yang Evaluasi dilakuakan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . untuk TAK stimulasi persepsi dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK . untuk TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 2 ,kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang harga diri rendah sesi 2 ,kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya . Formulir evaluasi sebagai berikut .

akan dilatih dan memperagakannya . Formulir evaluasi sebagai berikut .

Sesi 2 Sesi 2

Stimulasi persepsi : harga diri Stimulasi persepsi : harga diri

Kemampuan melatih kegiatan positif  Kemampuan melatih kegiatan positif 

No

No Nama Nama klien klien Membaca daftarMembaca daftar halpositif  halpositif 

Memilih satu hal Memilih satu hal positif yang akan positif yang akan

dilatih dilatih Memperagakan Memperagakan kegiatan positif  kegiatan positif 

(11)

Petunjuk : Petunjuk :

1.

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama .tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama . 2.

2. untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal positif untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal positif  dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan kegiatan positif  dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan kegiatan positif  tersebut . Beri tanda

tersebut . Beri tanda √√ jika klien mampu dan tanda jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu .x jika klien tidak mampu .

Dokumentasi Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien . Contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi : harga diri keperawatan tiap klien . Contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah . Klien telah melatih merapikan tempat tidur . Anjurkan dan jadwalkan agar klien rendah . Klien telah melatih merapikan tempat tidur . Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian .

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan positif sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan kesiapan menghadapi

Bagian ketiga dari tubu adala pleon yang terdiri atas 6 segmen dan tiap segmen dari segmen 1 samapai dengan 5 mempunyai kaki renang yang beramus (pleopod).. Segmen ke 6

Diantaranya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui iklan diinternet dan majalah musik, promosi penjualan dengan memberikan potongan harga, penjualan

8.1 Oleh kerana perseimbangan antara bidang kurikulum (akademik) dengan ko- kurikulum ke arah pembentukan peribadi secara total di kalangan pelajar- pelajar sangat penting,

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor nasional dengan migas mengalami penurunan sebesar persen, dimana untuk komoditi non migas memberikan kontribusi sebesar

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak, khususnya Ibu Luna Haningsih, SE, ME, selaku

Oleh karena itu, faktor-faktor di dalam organisasi (kantor) yang berhubungan dengan perasaan dan kepuasan perlu diperhatikan secara berkesinambungan. Hal ini menjadi

Di wilayah Jakarta Barat ada lebih dari 3 (tiga) perguruan tinggi yang memiliki program studi/peminatan Humas, tetapi penulis hanya memilih 3 (tiga) perguruan