• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH DI COLD KITCHEN SHANGRI-LA HOTEL SURABAYA. Devita Ainun Suhasari, Faozen. SE., M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR PENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH DI COLD KITCHEN SHANGRI-LA HOTEL SURABAYA. Devita Ainun Suhasari, Faozen. SE., M.Si"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR PENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH DI COLD KITCHEN SHANGRI-LA HOTEL SURABAYA

Devita Ainun Suhasari, Faozen. SE., M.Si

Program Study Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Judul tugas akhir ini adalah “Standar Penyimanan Sayur Dan Buah Di Cold Kitchen Shangri-La Hotel Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui standar cara penyimpanan sayur dan buah terhadap kualitas produk makanan yang akan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan makan tau mulai dari Breakfast hingga Dinner. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh cara penyimpanan sayur dan buah di Cold Kitchen Shangri-la Hotel Surabaya” yang dapat dinikmati oleh tamu hotel pada saat Breakfast hingga Dinner. Penelitian ini menggunakan teknik obesvartion participant yaitu peneliti langsung terlibat dalam objek penelitian di Cold kitchen Shangri-la Hotel Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahuai standar cara penyimpanan sayur dan buah di Cold Kitchen Shangri-la Hotel Surabaya

(2)

ABSTRACT

The title of this thesis is "Standard of Vegetable and Fruit Storage in Shangri-La Hotel Surabaya's Cold Kitchen". The purpose of this study was to determine the standard way of storing vegetables and fruits on the quality of food products that will be produced to meet the needs of eating or starting from Breakfast to Dinner. The formulation of the problem in this study is "How does the effect of storing vegetables and fruit in the Cold Kitchen Shangri-la Hotel Surabaya" that can be enjoyed by hotel guests at Breakfast to Dinner. This research uses participant obesvartion technique that is the researcher directly involved in the research object in the Shangri-la Hotel Surabaya Cold kitchen. The results of this study were to determine the standard way of storing vegetables and fruit in Cold Kitchen Shangri-la Hotel Surabaya

(3)

1. Pendahuluan A.Latar Belakang

Dunia pariwisata pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini didukung dengan adanya teknologi, industry pangan, dan industry jasa. Dunia pariwisata memunculkan daya tarik tersendiri bagi banyak orang, dimasa ini banyak wilayah dan kabupaten atau kota madyang mengembangkan obyek wisata di daerah masing-masing sehingga semakin kuat persaingan yang ada. Semakin banyak tempat wisata bermunculan, makan semakin banyak pula kebutuhan jasa akomodasi dan restoran. hal ini didukung oleh Irawan (2010) menyatakan bahwa pariwisata dalam dunia modern pada hakekatnya adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat daerah lain ( pariwisata dalam negri) atau Negara lain ( pariwisata luar negri)..

Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokalDi Indonesia sendiri, pariwisata sedang dikembangkan secara maksimal. Hal ini dilihat dari dijadikannya pembangunan pariwasata Indonesia sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau RPJM 2015-2019. Pariwisata Indonesia dinilai sebagai sektor strategis dan mampu menjadi pemimpin pembangunan di Indonesia , serta mampu untuk menggerakkan perekonomian negara Indonesia.

Pembangunan pariwisata berdampak pula pada pembangunan sektor pendukungnya, seperti pembangunan restoran sebagai penyedia makanan dan minuman, peningkatan pelayanan transportasi, peningkatan atraksi wisata, dan peningkatan pelayanan penginapan sebagai penyedia tempat untuk menginap para wisatawan seperti hotel, resort, cottage, villa losmen, guest house, dan lain-lain.

Food And Baverage Department berpengaruh terhadap penilaian hotel serta income hotel, sehingga Food And Baverage Department setiap hotel harus dapat mempertahankan kualitas yang diberikan kepada tamu dengan cara menerapkan Standart Operasional Prosedur (SOP). Sop secara umum yang harus diterapkan di setiap hotel yaitu dengan cara menyimpan sayur dan buah yang harus di pisahkan dalam proses

(4)

penyimpanannya, jika disimpan dalam tempat yang sama akan cepat terjadi proses pembusukan.

Shangri-la hotel Surabaya adalah salah satu five star hotel di Surabaya yang memiliki beberapa seksi di Food And Baverage product, salah satunya adalah Cold Kitchen atau Gardemanger, bagian ini khusus menangani makanan dingin (appetizer). Cara penyimpanan buah dan sayur di cold kitchen harus berhati-hati dan benar, mulai dari bahan mentah sampai menjadi makanan yang berkualitas dan bergizi. Cara penyimpanan sayur dan buah yang salah akan membuat pengeluaran lebih banyak, hal ini dikarenakan sayur dan buah lebih cepat rusak dan membusuk. Dari penilaian diatas maka peneliti mengambil judul “ Standar Penyimpanan Sayur dan Buah di Cold Kitchen Shangri-la hotel Surabaya” Sebagai judul tugas akhir.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: ” Standar penyimpanan sayur dan buah di Cold Kitchen Shangri-la Hotel Surabaya ?”

2. Tinjauan Pustaka

Pariwisata menurut A.J Burkat dalam Damanik (2006), parwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasa hidup dan bekerja dan juga kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu tempat tujuan. Menurut mathieson & Wall dalam Pitana dan Gyatri (2005), bahwa pariwisata adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar tempat tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di destinasi dan juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Metode Peneltian

Nama Shangri-La terinspirasi dari novel yang ditulis oleh James Hilton yang berjudul “Lost Horizon”. Shangri-La itu sendiri memiliki arti surga, paradise, nirwana, maupun tempat yang dapat memberikan perasaan seperti di surga, suasana yang nyaman, tenang, dan damai.

Logo dari Shangri-La memiliki bentuk gunung, danau, dan refleksi yang sempurna dari gunung tersebut. Refleksi yang sempurna tersebut menggambarkan suatu tempat yang memiliki suasana yang sangat tenang sehingga danaunya tidak beriak sama sekali dan terbentuklah suatu refleksi yang sempurna pada danau tersebut.

(5)

Pencetus dari Shangri-La Hotel & Resort adalah Robert Kuok, orang Malaysia keturunan Tionghoa. Sebelum nama Shangri-La terbentuk, nama yang ada ialah Kuok Group. Kuok Group sebelumnya bergerak di bidang agrilkultura gula (1949). Hotel pertama yang dibuka berada di Singapura (1971). Pada tahun 1973 barulah terbentuk nama Shangri-La.

Berikut ini adalah urutan sejarah dari Shangri-La :

1. 1982 Shangri-La Hotel Management Ltd. ditemukan. 2. 1984  Dibuka hotel di China.

3. 1986  Dibuka hotel di Bangkok. 4. 1989 Traders Hotel dibuka di Beijing.

a. Traders Hotel merupakan hotel bintang 4 dengan bangunan yang minimalis dan modern. Hotel ini lebih diarahkan untuk para pebisnis.

5. 1992  Dibuka hotel di Filipina.

6. 1994  Dibuka hotel di Jakarta, Indonesia. 7. 1995  Dibuka hotel di Surabaya, Indonesia.

8. 1997 Shangri-La membentuk program Golden Circleuntuk tamu yang loyal terhadap Shangri-La.

9. 2003  Dibuka hotel di Dubai dan Sydney.

10. 2004 Shangri-La Academy dibuka di Beijing. Shangri-LaAcademy bertujuan untuk menempa keahlian lebih lanjut untuk dipromosikan.

11. 2005  Dibuka hotel di New Delhi, India. Selain itu, dibuka pula Chi Spa di Bangkok.

12. 2009  Dibuka hotel di Vancouver,Canada dan Tokyo, Jepang.

13. 2010  Dibuat iklan “It’s in Our Nature” dan dibuka hotel di Paris. Selain itu Golden Cirle membuat 3 macam kartu yaitu Golden, Jade, dan Diamond.

14. 2011  Dibuka Kerry Hotel di Shanghai. Kerry Hotel memiliki karakter yang modern dan unik.

15. 2014  Dibuka Jen Hotel di Singapore

Shangri-La hotel pertama kali didirikan di Indonesia di kota Jakarta pada tahun 1991 ketika PT. Sinar Galaxy berusaha untuk memperluas jaringan usahanya dibidang perhotelan. Sedangkan Shangri-La Hotel Surabaya sebagai anak perusahaan dari Shangri-La International tentunya mempunyai standard yang tidak berbeda dengan hotel-hotel yang berada dibawah sayap Shangri-La

(6)

International. Shangri-la memilih Surabaya karena kota ini merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Surabaya banyak dikunjungi traveler baik domestik maupun luar negeri untuk urusan bisnis atau hanya sekedar rekreasi.

Grand opening Shangri-La Hotel Surabaya diresmikan pada tanggal 11 Januari 1995 oleh General Manager Mr. Benson T.S Puas. Dibangun atas kerja sama dengan mitra lokal seperti Galaxy Group dengan menggunakan bendera usaha PT. Sariputra Permai. Bangunannya dirancang oleh arsitek bernama Chao Tee Ann, sedangkan interiornya oleh Dennis Ready Design Consultants. Shangri-La Surabaya merupakan hotel ke-29 yang dioperasikan oleh jaringan Shangri-la International dengan total 17 lantai (tanpa lantai 13), dan total 380 kamar.

a. Pengertian Gardemanger

Bagian cold kitchen atau garde manger merupakan bagian yang mengolah makanan dingin di dapur. Selain itu juga membuat makanan untuk pembuka (appetizer), sandwich, canapé. Produk dari cold kitchen ditampilkan baik untuk meja buffet dan menu ala carte. Untuk menjaga kualitas produk makanan yang dihasilkan ini berkaitan dengan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan di dapur tidak semua memiliki daya tahan yang lama. Sehingga diperlukan system penyimpanan bahan yang baik dan benar agar bahan dapat bertahan lebih lama, kualitas terjaga sehingga produk makanan yang dihasilkan juga berkualitas.

b. Pengertian cara penyimpanan

Cara menyimpan sayur dan buah yang benar adalah dengan cara memisahkan antara sayur dan buah yang akan disimpan supaya tidak cepat membusuk. Jika tidak disimpan dengan baik sayur dan buah akan cepat rusak/membusuk sehingga dapat menurunkan kandungan Gizi yang terdapat di dalamnya. Selain itu sayur dan buah dapat tercemar bakteri sepertilisteria, salmonella, dan bakteri lain yang justru berbahaya bagi tubuh. c. Standar Penyimpanan Sayur Dan Buah Terhaddap Kualitas Produk Makanan

Di Shangri-la Hotel Surabaya

Pada saat sayur dan buah baru datang, sayur dan buah di pisahkan karena kalau dijadikan satu sayur akan lebih cepat membusuk Memilih sayur beberapa yang sudah membusuk di buang lalu dimasukkan kedalam chiller dan dikasih label 2-3 days

Untuk buah langsung dimasukkan ke chiller fruit room dan dikasih label untuk buah yang di slice dikasih label 1 days untuk buah yang masih utuh seperti semangka, melon, red melon sikasih label dengan waktu 3-5 hari

(7)

Gambar 3.2 tabel standar penyimpanan sayur dan buah

Sayur Buah

Celery (1-2 hari) Watermelon (5-7 days) Lettuce (1-2 hari) Apple (3-5 days)

Beans (3-5 hari) Orange (3-5 days) Carrot (7 hari) Melon (5-7 days)

Tomato (3 hari) Grape (3 days)

Shallot (7 hari) Pineapple (4-5 days) Asparagus ( 5 hari) Dragon fruit (4 days) Cabbage ( 3-5 hari) Papaya ( 2-3 days)

Potato ( 7 hari) Pear (3-5 days) Pumpkin ( 8 hari) Banana (2-3 days)

Lime ( 7hari) Strawberry (5-7 days) Lemon Water melon slice ( 24 jam )

Melon slice ( 24 jam) pineapple slice (24 jam )

Papaya slice (24 jam) Dragon fruit slice ( 24 jam) Sumber : Food And Baverage Shangri-la Hotel Surabaya 4. Kesimpulan Dan Saran

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses penyimpanan sayur dan buah yang baik dan benar sesuai suhu yang sudah ditetapkan oleh hotel, akan mendapatkan hasil makanan yang kurang layak di konsumsi oleh customer

2. Hasil yang didapatkan dalam standar pengolahan tersebut menjadikan makanan beruba salad sayur/buah sebagai menu favorit bagi tamu pada saat breakfast, hal ini dapat di ketahui dengan antusias tamu untuk menikmatinya selama pelayanan breakfast berlangsung

(8)

5. Saran B. Saran

Berdasarkan pembahasan diatas dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya di garde manger kitchen Shangri-la hotel Surabaya ditambah agi chiller/ memperbesar chiller yang sudah ada, sehingga makanan dapat ditata secara rapi di chiller dan tidak ditumpuk-tumpuk sehingga mudah membusuk

2. Lebih memperhatikan lagi penyimpanan sayur dan buah agar kualitas makanan yang dihasilkan lebih baik.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sulastiyono. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel: Manajemen Hotel. Bandung: Alfabeta.

Agus, Suprijono. (2012). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.

AL. Bataafi, Wisnu HS. (2006). Housekeeping Department Floor and Public Area.Edisi I. Bandung : Alfabeta

Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief. (2010). Judul : Terampil Mengolah Data Kualitatif . Penerbit Prenada Media Group : Jakarta.

Bartono,P.H dan Ruffino,E.M. (2005). Food Product Management di Hotel dan Restoran. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Esterberg, Kristin G. (2002). Qualitative Methods In Social Research. New York : Mc Graw Hill. Sebagaimana dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”. CV. Alfabeta, Bandung 2013, hlm 231.

Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.

Meyers, Koen. (2009). Pengertian Pariwisata, Diakses Februari 2015, dari http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-pariwisata-menurut-para-ahli.html

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: STIM YKPN.

Ninemeier, Jack D. & Hayes, David K. (2011). Restaurant Operations Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Pitana, I. Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

(10)

Rachman Jaya. (2015). „‟Pembangunan Taman Teknologi Pertanian Kota Janto Provinsi Aceh‟‟. Laporan hasil kegiatan, Aceh: Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian.

Rangkuti, Freddy. (2015). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Soekresno. (2006) . Management Food and Beverage, Service Hotel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Suarthana. (2006). Manajemen Perhotelan edisi kantor Depan. Kuta Utara mapindo. Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.

Sihite, Richard. (2000). Tourism Industry (Kepariwisataan), Surabaya: Penerbit SIC Sujatno, Bambang. (2006). Hotel Courtesy, ANDI, Yogyakarta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suwena K. I. dan Widyatmaja Ngr Gst I. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Udayana University Press Bali.

Suwena, I Ketut. (2010). “Format Pariwisata Masa Depan” dalam Pariwisata Berkelanjutan dalam Pusaran Krisis Global”. Denpasar . Penerbit Udayana University Press.

Tarmoezi, Trizno. (2000). Hotel Front Office. Jakarta : Kesaint Blanc. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hidangan_India (2009)

Gambar

Gambar 3.2 tabel standar penyimpanan sayur dan buah

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hotel Shangri-La Surabaya, terhadap populasi sebanyak 50 responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hotel Shangri-La Surabaya, terhadap populasi sebanyak 50

Selama melakukan praktek kerja lapangan di banquet kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, penulis melihat bahwa pada saat proses penyimpanan telah sesuai dengan

Hasil penelitian yang diperolah adalah penerapan sistem FIFO (First In First Out) dalam penyimpanan bahan baku buah dan sayur sehingga produk makanan yang

Adapan permasalahan yang penulis bahas dalam karya tulis ini antara lain adalah produk makanan di cold kitchen , system penyimpanan, cara menjaga kualitas1. makanan, masalah

32 Tabel 3.4 Penyimpanan Sayuran Di Crown Prince Hotel Surabaya .... 41 Tabel 3.5 Penyimpanan Buah Di Crown Prince Hotel Surabaya

TUGAS AKHIR CARA PENYIMPANAN BUAH DAN SAYURAN DI CROWN PRINCE HOTEL SURABAYA Oleh: NUR FADHILLAH YANNUALITA NIM: 61180029 Politeknik NSC Surabaya Tanggal 16 Agustus 2021