• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif kon-firmatori yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas karyawan. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data dengan instrumen penelitian, dan data yang bersifat statistik. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015, p.13). 3.2 Populasi dan Sampel

Besar populasi dan sampel penelitian kuantitatif akan dijelaskan lebih rinci di bawah ini.

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015, p.135) populasi dalam penelitian kuantitatif adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan yang ditentukan dalam penelitian. Populasi dalam pene-litian ini adalah supervisor divisi sales and marketing di PT. Rembaka.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel diambil untuk mewakili sebagian dari populasi karena ada ke-terbatasan yang tidak dapat di atasi seperti waktu, dana, dan transport. Sampel ha-rus benar-benar merepresentasikan atau mewakili populasi untuk menghindari ke-simpulan yang semu atau salah (Sugiyono, 2015, p.136).

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non-proba-bility sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik sampling yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah judgement sampling (Sugiyono, 2015, p.139). Judgement sampling yaitu sampel yang dipilih dengan menggunakan pertimba-ngan tertentu yang disesuaikan depertimba-ngan tujuan penelitian (Ferdinand, 2014, p.179). Sampel yang diambil yaitu 75 supervisor divisi sales and marketing PT. Rembaka di Indonesia. Tidak dilakukan teknik sampling menggunakan rumus karena jum-lah supervisor divisi sales and marketing PT. Rembaka berjumlah 75 orang.

(2)

Pengambilan populasi dan sampel penelitian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian itu fenomena yang terjadi pada supervisor sales and marketing PT. Rembaka.

3.3 Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi variabel penelitian yang yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sehingga pembaca memiliki penger-tian yang sama dengan peneliti (Arikunto, 2010). Definisi operasional variabel dan indikator variabel adalah sebagai berikut:

1. Kreativitas

Definisi operasional variabel kreativitas diadopsi dari definisi yang disam-paikan oleh Semiawan (2009) yaitu, tingkat kemampuan karyawan dalam men-ciptakan gagasan atau ide-ide baru untuk menyelesaikan tugas dan permasalahan dalam pekerjaan.

2. Faktor Internal Individu (X1)

Merupakan faktor dari dalam diri individu yang memengaruhi kreativitas. Faktor internal individu dalam penelitian ini dilihat melalui personalitas indivi-du. Berikut merupakan faktor internal individu:

a. Aethetic Sensitivy (Kepekaan estetika)

Definisi operasional aesthetic sensitivity diadopsi dari penelitian Martindale (1989) yaitu, tinggi rendahnya kepekaan karyawan terhadap estetika desain

booth atau counter yang diajukan.

b. Attraction to Complexity (Ketertarikan pada kompleksitas)

Definisi operasional Attraction to Complexity yang digunakan dalam peneli-tian ini diadopsi dari penelipeneli-tian Martindale (1989). Attraction to Complexity

adalah ketertarikan karyawan pada hal yang kompleks. c. Broad Interests (Minat yang luas)

Definisi operasional dari broad interests diadopsi dari definisi Baron dan Ha-rrington (1981) dalam penelitian Martindale (1989) yaitu, ketertarikan kar-yawan terhadap banyak hal.

d. Intuition (Intuisi/ insting)

Definisi operasional intuisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ge-rakan hati dalam mengetahui dan memahami hal terkait pekerjaan tanpa di-

(3)

pikirkan atau dipelajari terlebih dahulu. Definisi ini diadopsi dari Kamus Be-sar Bahasa Indonesia

e. Toleration of Ambiguity (Toleransi terhadap ambiguitas)

Definisi operasional variabel ini diadopsi dari Martindale (1989) yaitu, ke-mampuan karyawan mengobservasi permasalahan dalam ambiguitas.

h. Openness to experience (Keterbukaan terhadap pengalaman baru)

Definisi operasional dari openness to experience adalah kemauan karyawan dalam menerima nilai dan ide-ide baru. Definisi operasional ini dibuat berda-sarkan teori dari Rothmann dan Coetzer (2003).

i. Conscientiousness (Kesadaran)

Definisi operasional Conscientiousness diadopsi dari teori Barrick dan Mount (1993) yaitu: kesadaran, tanggung jawab, dan ketelitian karyawan dalam me-rencanakan ide-ide yang akan diajukan.

f. Creative role identity (Identitas peran kreatif)

Definisi operasional variabel ini disesuaikan dengan definisi dari Farmer Ti-erney dan Kung-McIntyre (2003) yaitu, Creative role identity sebagai panda-ngan karyawan terhadap diri sendiri, apakah karyawan kreatif atau tidak. g. Creative self-efficacy (Efikasi diri kreatif)

Definisi operasional yang digunakan adalah keyakinan diri karyawan menge-nai kemampuan yang dimiliki untuk menghasilkan gagasan yang kreatif. De-finisi ini diaopsi dari teori Tierney dan Farmer (2002).

3. Faktor Eksternal Lingkungan (X2)

Merupakan faktor dari dalam diri individu yang memengaruhi kreati-vitas. Faktor internal individu dalam penelitian ini dilihat melalui personalitas individu. Berikut merupakan faktor internal individu:

a. Creativity Goal Setting (Penetapan tujuan kreatif)

Definisi operasional yang digunakan adalah tujuan yang ditetapkan perusa-haan bagi karyawan untuk menghasilkan output yang kreatif.

b. Evaluation and feedback (Evaluasi dan timbal balik)

Definisi operasional yang diadopsi dari Shalley (1995) dalam Egan (2005) yaitu penilaian dan tanggapan konstruktif dari atasan terhadap gagasan atau ide-ide yang diberikan karyawan.

(4)

c. Team Work (Kerjasama tim)

Definisi operasional yang digunakan adalah tindakan saling membantu yang dilakukan antar karyawan dalam menciptakan gagasan atau menyelesaikan masalah. Definisi ini diadopsi dari penelitian Tracy (2006).

d. Role Models (Panutan)

Definisi operasional yang diadopsi dari Egan (2005) dalam penelitian ini a-dalah panutan sikap, proses berpikir dalam menciptakan sebuah gagasan.

e. Leadership and Supervision (Kepemimpinan dan supervisi)

Definisi operasional leadership and supervision yang digunakan adalah cara atasan mengarahkan, memengaruhi, dan mengawasi karyawan dalam mem-buat gagasan yang kreatif. Definisi ini diadopsi dari Egan (2005).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan alat penelitian yaitu kuisioner. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberi pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2004, p.142)

Kuisioner akan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah data responden yaitu berisi nama, usia, dan penempatan kerja. Bagian kedua akan diisi dengan pernyataan untuk mengukur tinggi rendah kreativitas karyawan dan fak-tor-faktor yang memengaruhi. Bagian selanjutnya mengenai pertanyaan ide-ide yang pernah diberikan responden dan pertanyaan untuk menyebutkan ide-ide.

Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan pernya-taan yang menunjukkan tingkat persetujuan (Cooper & Schindler, 2008, p 308). Skala likert yang digunakan adalah skala likert dengan lima kelas yaitu:

 Sangat tidak setuju : 1  Tidak setuju : 2

 Netral : 3

 Setuju : 4

 Sangat setuju : 5

Responden akan diberi pilihan dan diminta untuk memilih satu dari lima tingkat persetujuan pada angket. Angket online akan dibagikan melalui e-mail

(5)

da-ri Bapak Timmy Tjondro selaku Regional Sales Director dan disebarkan kepada

supervisor PT. Rembaka divisi sales and marketing.

3.4.1 Butir-Butir Pernyataan Kuisioner

Pernyataan angket disajikan pada bagian kedua setelah data responden. Pertanyaan angket digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas karyawan dan menggali faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas karyawan PT. Rembaka. Berikut akan dijelaskan butir-butir pernyataan angket berdasarkan indikator krea-tivitas dan faktor-faktor yang memengaruhi kreakrea-tivitas berdasarkan teori yang ku-at yang sudah ada sebelumnya:

1. Indikator Kreativitas

Pernyataan indikator kreativitas yang digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas karyawan PT. Rembaka tercantum pada pernyataan kuisioner bagian pertama pada nomor 1–12 dengan pernyataan sebagai berikut:

a. Kemampuan individu menciptakan ide kreatif (Nomor 1–3)

- Saya mampu menciptakan ide yang benar-benar baru terkait dengan tu-gas pekerjaan.

- Saya mampu menciptakan ide baru dengan mengombinasikan ide-ide yang sudah ada terkait dengan tugas pekerjaan.

- Saya mampu menciptakan ide yang bervariasi terkait dengan tugas peker-jaan.

b. Kemampuan individu menciptakan prosedur kreatif (Nomor 4–6)

- Saya mampu menciptakan metode/cara kerja baru yang lebih efisien ter-kait dengan tugas pekerjaan.

- Saya mampu menciptakan metode/cara kerja baru untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan.

- Saya mampu menciptakan metode/cara kerja baru untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan tugas dan pekerjaan.

c. Kemampuan individu menciptakan proses yang kreatif (Nomor 7–9) - Saya mampu menciptakan proses kerja baru terkait dengan tugas dan

pe-kerjaan.

- Saya mampu menemukan proses kerja baru yang lebih efisien terkait de-ngan tugas dan pekerjaan.

(6)

- Saya mampu memberikan evaluasi terhadap produk baru dalam menye-lesaikan permasalahan terkait dengan tugas pekerjaan.

d. Kemampuan individu menciptakan produk yang kreatif (Nomor 10–11) - Saya mampu memberikan evaluasi terhadap produk baru yang akan

dipa-sarkan.

- Saya mampu memberikan masukan-masukan terhadap produk baru yang akan dipasarkan.

2. Faktor Internal Individu (X1)

Pernyataan mengenai faktor internal individu di bawah ini akan dimuat pa-da pernyataan kuisioner bagian kedua dengan nomor 12–29, sebagai berikut:

a. Aesthetic Sensitivy (Kepekaan estetika) (Nomor 12–13) - Saya memilih suatu hal karena keindahannya.

- Saya memiliki selera seni yang tinggi.

b. Attraction to Complexity (Ketertarikan pada kompleksitas) (Nomor 14– 15)

- Saya tertarik pada hal-hal yang kompleks.

- Saya ingin menyelesaikan permasalahan yang rumit sekalipun. c. Broad Interests (Minat yang luas) (Nomor 16–17)

- Saya berminat mencoba hal-hal yang baru. - Saya berminat mempelajari banyak bidang ilmu. d. Intuition (Intuisi/ insting) (Nomor 18–19)

- Saya mengikuti kata hati dalam membuat gagasan yang kreatif. - Saya mengikuti kata hati dalam mengambil keputusan yang kreatif. e. Toleration of Ambiguity (Toleransi terhadap ambiguitas) (Nomor 20–21)

- Saya tetap berusaha menyelesaikan masalah meskipun terdapat ba-nyak hal yang tidak pasti.

- Saya mampu memahami jika ada ketidakpastian pada suatu hal. f. Openness to experience (Keterbukaan terhadap pengalaman baru)

(No-mor 22–23)

- Saya terbuka pada ide atau gagasan dari orang lain. - Saya mudah beradaptasi dengan situasi kerja yang baru. g. Conscientiousness (Kesadaran) (Nomor 24–25)

(7)

- Saya menyadari tanggungjawab saya dalam bekerja. - Saya menyadari posisi saya dalam bekerja.

h. Creative role identity (Identitas peran kreatif) (Nomor 26–27) - Saya adalah individu yang kreatif.

- Saya memiliki banyak ide cermelang.

i. Creative self-efficacy (Efikasi diri kreatif) (Nomor 28–29) - Saya yakin memiliki kemampuan merencanakan ide kreatif.

- Saya yakin dengan pengetahuan yang saya miliki mampu menciptakan hal yang kreatif.

3. Faktor Eksternal Lingkungan (X2)

Pernyataan mengenai faktor eksternal lingkungan di bawah ini akan dimu-at pada pernydimu-ataan kuisioner nomor 30–39, sebagai berikut:

a. Creativity Goal Setting (Penetapan tujuan kreatif) (Nomor 30–31) - Perusahaan mendorong saya utuk menciptakan outcome yang kreatif. - Perusahaan memfasilitasi saya dalam merealisasikan ide atau gagasan

kreatif.

b. Evaluation and feedback (Evaluasi dan tanggapan) (Nomor 32–33) - Penilaian dari atasan mendorong saya untuk menjadi lebih kreatif

da-lam bekerja.

- Tanggapan dari atasan saya mendorong saya untuk berpikir lebih kre-atif dalam bekerja.

c. Team Work (Kerjasama tim) (Nomor 34–35)

- Saya suka memberi masukan saat rekan kerja saya membuat gagasan kreatif.

- Sayasering bertukar pikiran dengan rekan kerja dalam membuat ga-gasan yang kreatif

d. Role Models (Panutan) (Nomor 36–37)

- Rekan kerja menjadi panutan saya dalam berpikir kreatif. - Rekan kerja menjadi panutan saya dalam bertindak kreatif.

e. Leadership and Supervision (Kepemimpinan dan supervisi) (Nomor 38-39).

(8)

- Pemimpin memberikan keleluasaan untuk bertindak kreatif. 3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran dalam penelitian yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian menurut Syofian (2012) adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan me-nginterpretasikan informasi yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Langkah-langkah melakukan uji validitas menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Buka dokumen yang akan diolah.

Langkah 2: Klik Analyze, lalu klik Correlate, lalu klik Bivariate.

Langkah 3: Pindahkan semua item pada kotak variables.

Langkah 4: Klik Correlation Coefficients.

Langkah 5: Beri centang pada “pearson” dan “flag significant correlation”.

Langkah 6: klik “OK”.

Hasil atau output dari uji validitas menggunakan SPSS dapat diamati pa-da tabel “Correlation”. Apabila nilai r hitung > = r tabel, maka butir angket valid. Apabila nilai r hitung < = r tabel maka butir angket yang dimaksud tidak valid. Nilai r tabel tergantung oleh tingkat kepercayaan yang diinginkan. Jika taraf yang ditentukan adalah 5% (0,05) maka diperoleh nilai r tabel = 0,1901 dengan respon-den sebanyak 75. Nilai r tabel menjadi patokan hasil korelasi. Intepretasi nilai r

akan dijelaskan di bawah ini sebagai berikut: 0,00 = Tidak berkorelasi

0,01–0,20 = Korelasi sangat rendah 0,21–0,40 = Korelasi rendah

0,41–0,60 = Korelasi sedikit rendah 0,61–0,80 = Korelasi cukup

0,80–0,99 = Korelasi tinggi 1,00 = Korelasi sangat tinggi

Nilai dan intepretasi diatas menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai r, maka semakin valid suatu instrumen penelitian. Nilai r yang rendah memiliki intepretasi

(9)

yang rendah. Rendah nilai r menjelaskan bahwa instrumen penelitian memiliki tingkat kevalidan yang rendah.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran te-tap konsisten memunculkan hasil yang sama setelah dilakukan beberapa kali pe-ngukuran (Ferdinand, 2006). Suatu variabel dikatakan reliabel jika setelah dilaku-kan uji reliabilitas, diperoleh nilai Cronbach Alpha> 0,60. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji reliabilitas menggunakan SPSS. Langkah melakukan uji relia-bilitas menggunakan SPSS adalah:

Langkah 1:Buka dokumen yang akan diolah.

Langkah 2:Klik Analyze, lalu klik Scale, lalu klik Reliability analysis.

Langkah 3: Pindahkan semua item pada kotak yang tersedia.

Langkah 4: Pilih model Alpha

Langkah 5: Klik “OK”.

Hasil atau output yang muncul adalah tabel “Reliability Statistic”. Pada ta-bel ini akan disajikan nilai Cronbach’s Alpha dan N of Items atau banyaknya butir pernyataan angket. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan angketsebanyak yang tertera pada kolom “N of Items” adalah reliabel atau konsisten.

3.5.3 Analisis Mean

Analisis mean atau rata-rata hitung adalah hasil nilai dari pembagian selu-ruh nilai data dibagi dengan jumlah data (Suharyadi & Purwanto, 2003). Analisis ini digunakan untuk melihat rata-rata pilihan terbanyak yang dipilih oleh respon-den. Hasil dari data akan dikelompokkan menjadi tiga tingkatan dengan rentang skala sebagai berikut:

Rentang skala =

(3.2) =

(10)

Rentang Skala untuk kelima poin pada skala likert adalah 1,33. Jumlah linear numerik yang dipakai adalah sebagai berikut:

1,00 – 2,33 : Tingkat jawaban responden rendah 2,34 – 3,66 : Tingkat jawaban responden sedang 3,67 – 5,00 : Tingkat jawaban responden tinggi

Dari seluruh pilihan responden akan diambil hasil ratanya. Hasil rata-rata dari jawaban responden akan dikelompokkan berdasarkan rentang skala yang telah ditentukan diatas. Nilai rata-rata yang berada pada angka 1,00–2,33 mewa-kilkan jawaban responden yaitu rendah, dan seterusnya.

3.5.4 Analisis Faktor

Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk menguji suatu konstruk atau model penelitian yang sudah kuat. Analisi ini dimaksudkan untuk mengonfirmasi apakah faktor-faktor yang tersebar dalam konstruk terdistribusi sesuai dengan te-ori atau konsep yang melandasi (Santoso, 2015, p. 107-109). Berikut adalah lang-kah-langkah melakukan uji analisis faktor konfirmatori menggunakan SPSS:

Langkah 1: Buka dokumen yang akan diolah.

Langkah 2: Klik Analyze, lalu klik Dimension Reduction, lalu klik Factor.

Langkah 3: Masukkan seluruh variabel bertipe Scale pada kolom Variable.

Langkah 4: Klik Extraction, lakukan pengisian pada: - Method: Pilih Principal Component.

- Analyze: Tetap pada pilihan Correlation Matrix.

- Display: Aktifkan pilihan Unritated Factor Solution.

- Extract: Pilih Fixed Number of Factors, lalu masukkan angka pada kolom

“factors to extract” sesuai dengan jumlah faktor.

- Maximum Iterations for Convergence: Masukkan angka 25. Lalu klik Con-tinue.

Langkah 5: Klik Option, lakukan pengisian:

- Coefficient Display Format:Aktifkan Suppress Small Coeficients.

- Isi kotak Absolute Value Below dengan angka 0,50, klik Continue.

Langkah 6: Klik Rotation, lakukan pengisian: - Method: Pilih Varimax

(11)

- Klik Continue

Langkah 7: Klik “OK”

Terdapat empat output dari analisis faktor konfirmatori yaitu Commu-nalities, Total Variance Explained, Component Matrix, dan Rotation Matrix. Ba-gian pertama yaitu Communalities adalah angka korelasi antara variabel tertentu dengan faktor yang terbentuk. Besar communalities sebaiknya diatas 0,50 yang menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat antara variabel tertentu dengan faktor tertentu.

Bagian kedua adalah Total Variance Explained. Output ini menyajikan besar presentase fakor-faktor yang diuji membentuk varian. Besar presentase fak-tor-faktor yang membentuk varian dapat dilihat melalui kolom Cumulative % pa-ling bawah. Untuk mengetahui besar presentase faktor lain yang membentuk vari-an dapat diketahui dengvari-an cara mengurvari-angkvari-an 100% dengvari-an presentase yvari-ang di-ketahui pada bagian bawah kolom cumulative %.

Output ketiga yang perlu diperhatikan adalah Rotation Matrix. Bagian ini merupakan inti dari analisis faktor konfirmatori. Dalam tabel akan disajikan angka korelasi ≥ 0,50 pada kolom sesuai dengan pengelompokan. Pada output ini tidak terdapat angka korelasi ≤ 0,50 karena secara otomatis telah terhapus pada proses

suppress small coeficient. Pengelompokan dapat diamati dengan melihat apakah variabel-variabel dari faktor tertentu tergabung pada satu faktor tersendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Jika perkumpulan ini dibubarkan maka pengurus berkwajiban untuk mengatur dan membereskan semua bentuk tanggungan perkumpulan (Administrasi dan kekayaan)

The purpose of this study is to describe whether there is any significant difference between reading comprehension of Eighth Grade Students of SMP NU AL MA’RUF Kudus in

Fitoremediasi Fosfat dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian Pakaian (Laundry)... Pemberdayaan

Dari hasil penelitian di dapat pada responden yang berjumlah sebanyak 69 orang responden, mengenai Hubungan Dukungan Suami Dengan Keikutsertaan Ibu Akseptor KB IUD di Puskesmas

Informasi aspek keamanan terkini terkait pro- duk obat golongan fluoroquinolone yang diperoleh dari US FDA menyebutkan bahwa terdapat peningkatan risiko efek samping tendonitis dan

Namun disisi lain perubahan era revolusi industri ini, membuat manusia menjadi dehumanisasi karena diperbudak oleh teknologi terutama bagi generasi muda yang

Dalam konteks penelitian ini, penonton media online YouTube bisa digolongkan sebuah prilaku mengkonsumsi media tentu didorong oleh motif tertentu, sesuai dengan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada pemberian ketorolac tromethamine intraperitoneal dengan dosis 5mg/kgBB selama 5 hari pertama penelitian menyebabkan