• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setiing dan Karakteristik Subyek Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan bekerjasama guru kelas dan observer. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dengan 4 langkah yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) yang dilaksanakan beberapa siklus. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Klero 02 tahun pelajaran 2017/2018, dengan jumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda. Beberapa mempunyai sifat pemalu dan individual. 3.2 Variabel Penelitian

Menurut Slameto (2015) Variabel penelitian diartikan sebagai faktor yang jika diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel ada 5 macam yaitu variabel; variabel bebas, variabel terikat (tergantung), variabel moderator,variabel kontrol dan variabel antara. Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua variabel saja yaitu variabel bebas (X) dan variabel (Y). Adapun variabel-variabel tersebut antara lain:

1. Team Game Tournament (TGT)

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) adalah variabel bebas dalam penelitian ini. TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kemampuan akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2010:13). Langlah-langkah pembelajaran TGT antara lain: presentasi materi, pembentukan kelompok, game turnamen, dan penghargaan kelompok. Kriteria skor yaitu kelompok yang

(2)

mendapat skor ≥45 mendapat julukan Super Taem, rata-rata skor 40-45 mendapat julukan Great Team, dan rata-rata skor 30-40 mendapat julukan Good Team. 2. Keterampilan Proses Sains (KPS)

Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah variabel terikat dalam penelitian ini. Keterampilan proses sains yaitu srategi siswa untuk memperoleh pengetahuan pembelajaran melalui kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2012: 44) terdapat 4 tahapan rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion) dan penelitin ini direncakan atau dilaksanakan minimal 2 siklus. Adapun tahapan rencana tindakan ini akan disajikan dalam bagan berikut ini.

Gambar 3.1 Model Siklus PT oleh Kemmis & Mc Taggart (dimodifikasi oleh Wijaya Kusuma, dkk)

(3)

Model penelitian pada gambar di atas akan dilaksanakan beberapa siklus hingga meningkatkan keterampilan proses sains mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti. Diawali dengan kegiatan perencanaan yang matang sebelum diimplementasikan kemudian peneliti akan melaksanakan suatu pelaksanaan/tindakan dari rancangan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti juga akan melakukan pengamatan secara langsung. Supaya pelaksanaan/tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya maka perlu adanya observasi. Observasi ini dilakukan oleh orang lain yang selanjutnya disebut observer. Observer penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Pada akhir pembelajaran, akan dilakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan penelitian di siklus I dan membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. Berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka kegiatan setiap siklus dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

3.3.1 Siklus I

1. Perencanaan

a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran TGT.

c. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar masing-masing 6 orang.

d. Menentukan kelompok siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

e. Menyiapkan meja tournament.

f. Menyiapkan sumber, bahan ajar dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

g. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

(4)

2. Pelaksanaan

a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi yang akan dibahas.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang macam-macam gaya. d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.

e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bediskusi yang akan menjadi bahan untuk game.

f. Membimbing siswa dalam berdiskusi.

g. Meminta siswa untuk mengirimkan wakilnya ke meja tournament. h. Guru menjelaskan aturan dalam game.

i. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.

j. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk bentanding.

k. Melakukan game.

l. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.

m. Mengumumkan kelompok terbaik.

n. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik. o. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

p. Melakukan evaluasi. 3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh guru dan teman sejawat. Kegiatan pengamatan menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Dokumentasi berupa foto ini digunakan sebagai bukti penguat analisis penelitian disetiap siklusnya sehingga lebih akurat.

(5)

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer untuk mengemukakan kembali mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan. Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Refleksi dilakukan untuk menganalisis hambatan dan kekurangan selama pelaksanaan siklus I dan sebagai masukan untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 3.3.2 Siklus II

1. Perencanaan

Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentifikasi dan hasil dari observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di siklus II.

a. Menyusun RPP kembali pada pembelajaran IPA.

b. Menyiapkan alat ayang akan digunakan pada pembelajaran. c. Menyiapkan lembar observasi.

d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. 2. Pelaksanaan

a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi gaya yang akan dibahas.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Guru melakukan tanya jawab tentang gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.

d. Guru membentuk siswa dalam kelompok belajar.

e. Guru membimbing kelompok belajar dan melakukan tournament akademik.

f. Memainkan permainan sesuai dengan model TGT.

g. Siswa diminta menempati meja tournament masing-masing untuk mempersiapkan turnament akademik.

(6)

i. Guru meminta setiap kelompok untuk kembali ke kelompok asal dan memberikan poin yang telah diperoleh dalam tournament.

j. Mengumumkan kelompok terbaik.

k. Memberikan hadiah pada kelompok yang memiliki nilai terbaik. l. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

m. Melakukan evaluasi. 3. Pengamatan

Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II dan kemudian mencatat temuan yang terjadi kemudian digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan penerapan model pembelajaran TGT. 4. Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh observer dan refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap pelaksanaan/tindakan dan observasi selesai. Kemudian data-data yang sudah terkumpul itu dianalisis untuk mendapatkan membuat laporan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti. Adapun ketiga teknik tersebut adalah pengamatan/ observasi, tes, dan dokumentasi. Penjelasan ketiga teknik tersebut yaitu:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015: 232). Teknik observasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari pembelajaran guru dan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Pengamat/ observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pada setiap pertemuan.

(7)

b. Tes

Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama (Slameto, 2015: 233).

Tes merupakan pertanyaan yang harus dijawab siswa untuk mengetahui atau mengukur tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa setelah menerima mata pelajaran IPA tentang gaya. Tes ini diadakan setelah pembelajaran IPA selesai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dapat ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian yang meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto-foto pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT).

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan suatu alat yang dipakai untuk mengumpulkan dan memperoleh data penelitian. Pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains melalui pembelajaran taem game tournamet kelas IV SDN Klero 02 pada pelajaran IPA materi gaya dan pengaruhnya. Dokumen yang dipakai adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

(8)

KISI-KISI PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS  Siswa dapat memahami konsep gaya untuk mengumpulkan informasi mengenai gerak suatu benda.  Siswa melakukan Team Game Tournament

 Instrumen Penilaian

Tabel 3.1

Kisi-kisi penilaian lembar observasi Keterampilan Proses Sains

No Indikator Kriteria Penilaian

1a A1

A2

A3

Mengetahui tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda

Menganalisis tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda

Menentukan 3 faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda

4= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat dan teliti.

3= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan tepat tapi kurang teliti. 2= Pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dilakukan dengan kurang tepat dan teliti. 1= Tidak melakukan pengamatan gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

4= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti.

3= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti. 2= Mampu menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti. 1= Tidak menganalisis gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

4= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat dan teliti. 3= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan tepat tapi kurang teliti. 2= Mampu menentukan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda dengan kurang tepat dan teliti. 1= Tidak dapat menyebutkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

4= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar dan teliti.

3= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan benar tapi kurang teliti. 2= Dapat menyebutkan 5 macam gaya dengan kurang benar dan teliti. 1= Tidak dapat menyebutkan 5 macam gaya.

(9)

B1

B2

B3

C1

C2

Menyebutkan 5 macam gaya

Membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda.

Mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak

Menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda

Mengelompokkan gaya yang akan diamati

3= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan tepat tapi kurang benar. 2= Mampu membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda dengan kurang tepat dan benar. 1= Tidak dapat membedakan perubahan gerak benda dan perubahan bentuk benda.

4= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar dan tepat.

3= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan benar tapi kurang tepat. 2= Dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak dengan kurang benar dan tepat. 1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang mempengaruhi benda bergerak.

4= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.

3= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat.

2= Dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat.

1= Tidak dapat menentukan alat penelitian yang akan di gunakan dalam materi gaya mengubah gerak benda. 4= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat dan teliti.

3= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan tepat tapi kurang teliti. 2= Dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati dengan kurang tepat dan teliti. 1= Tidak dapat mengelompokkan gaya yang akan diamati.

4= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan teliti.

3= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang teliti. 2= Dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan teliti. 1= Tidak dapat dapat menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda.

4= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat dan benar.

3= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan tepat tapi kurang benar. 2= Dapat menyimpulkan fakta yang diketahui dengan kurang tepat dan benar. 1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.

4= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar dan tepat.

3= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat. 2= Mampu menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat. 1= Tidak dapat menyimpulkan fakta.

(10)

C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3

Menyebutkan 3 faktor gaya dapat mengubah gerak benda

Menyimpulkan fakta tentang gaya dapat mengubah gerak benda

Menyimpulkan faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak benda Menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda Memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda Berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda

Hasil diskusi berupa poster tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk ben

da

3= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan benar tapi kurang tepat. 2= Mampu menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda dengan kurang benar dan tepat. 1= Tidak dapat menyimpulkan akibat gaya dapat mengubah gerak benda.

4= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan benar dan tepat.

3= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan benar tapi kurang tepat.

2= Dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan mengubah bentuk benda dengan kurang benar dan tepat.

1= Tidak dapat memberikan pendapat tentang gaya dapat mengubah gerak benda.

4= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan baik.

3= Mampu berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda dengan kurang baik.

2= Kurang baik dalam berdiskusi bersama kelompok tentang gaya dapat mengubah gerak benda dan bentuk benda. 1= Tidak melakukan diskusi kelompok.

4= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan baik. 3= Mampu mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dengan kurang baik. 2= Belum bisa mempertanggung jawabkan hasil diskusinya.

(11)

Instrumen evaluasi soal yang menilai aspek kognitif dibuat dalam 10 butir soal pilihan ganda. Berikut tabel 3.2 kisi-kisi aspek kognitif dan untuk aspek afektif berupa angket pada tabel 3.3.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Evaluasi

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 7. Memahami gaya dapat mengubah

gerak dan/atau bentuk suatu benda.

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda.

7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

Tabel 3.3 Angket Aspek Afektif

No Pernyataan SS S TB TS STS

1. Saya dapat mendeskripsikan masalah gaya yang diberikan.

2. Saya menggunakan sumber belajar (buku paket) untuk bahan belajar. 3. Saya mampu menguasai materi gaya

yang diberikan oleh guru.

4. Saya lebih suka berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan suatu masalah gaya.

5. Saya mampu menyebutkan macam-macam gaya.

6. Saya berusaha menyebutkan faktor-faktor penyebab gaya dapat mengubah gerak dan bentuk benda melalui buku paket.

7. Saya dapat berkompetisi dalam

pembelajaran Team Game

Tournament kelompok lain secara jujur.

8. Saya dapat menyimpulkan sebuah materi yang sudah dipelajari.

(12)

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Tulislah nama dan nomor absen terlebih dahulu pada kolom yang tersedia! 2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan kenyataan yang anda lakukan

dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang anda pilih.

3. Angket ini tidak berhubungan dengan nilai pelajaran anda. Jadi, isilah dengan jujur!

4. Mohon menjawab semua pertanyaan, jangan sampai ada yang terlewatkan. 5. Setelah selesai kumpulkan angket!

Keterangan :

SS = Senang Sekali S = Senang TB = Tidak Begitu

TS = Tidak Senang

STS = Sangat Tidak Senang

3.5 Indikator Kinerja 3.5.1 Indikator Proses

Indikator proses penelitian ini bertujuan untuk ketercapaian atau keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dengan menerapkan team game tournament sebagai model pembelajaran. Proses pembelajaran ini akan tercapai atau berhasil jika semua kegiatan pembelajaran guru dan siswa berjalan dengan baik.

3.5.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisisa data ini menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan oleh observer dengan memberi tanda checklist (√) disetiap indikator penilaian pada lembar observasi. Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran psikomotor, kognitif, dan afektif.

(13)

1. Psikomotor

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis data psikomotor.

a. Menghitung skor berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat. b. Mengubah skor dengan rumus menjadi presentase.

A= X 100% Keterangan:

A = Nilai Presentase Keterampilan Proses Sains P = Skor mentah Keterampilan Proses Sains Q = Skor Maksimal Keterampilan Proses Sains Menentukan Kategori Keterampilan Proses Sains

Tabel 3.4

Kategori Keterampilan Proses Sains

Nilai Presentase Kategori Kemampuan

81-100 Sangat Baik 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat Kurang (Arikunto, 2006) 2. Kognitif

Penilaian kognitif ini dilakukan pada saat evaluasi soal berupa 10 butir soal pilihan ganda yang diberikan pada tiap akhir siklus. Satu soal ini mempunyai poin 10 dengan penghitungan skor benar dikali 10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai berikut:

(14)

Tabel 3.5

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar IPA

A 80-100

B (Tuntas) 71-85

C 56-70

D ≤55

3. Afektif

Penilaian aspek afektif ini berupa angket yang disebarkan kemudian siswa mengisi dengan cara memberi tanda checklist (√) disetiap indikator yang dipilih. Cara untuk mengubah skor mentah menjadi presentase yaitu menjumlah semua skor per indikator kemudian dibagi 32 dikali 100. Peneliti melakukan perbandingan keterampilan proses sains pada siklus I dan siklus II dengan dasar kriteria yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti membandingkan peningkatan keterampilan proses sains pada siklus I dan siklus II dengan indikator kinerja.

Gambar

Gambar 3.1 Model Siklus PT oleh Kemmis & Mc Taggart (dimodifikasi oleh  Wijaya Kusuma, dkk)

Referensi

Dokumen terkait

(3) Bagi Satuan Pendidikan tingkat SMP, SMA dan SMK yang menyelenggarakan PPDB Online melalui seleksi TPA, dapat dilaksanakan setelah proses verifikasi pendaftaran

dilakukan pengerikan dengan cara kuret atau D&C (Dillatation & Curettage). Kuret adalah operasi kecil yang biasa dilakukan untuk menekan penyebab haid berat. Teknik ini

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serat tangkai lada sebanyak 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% pada campuran beton mampu meningkatkan: (1)kuat tekan beton,

Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dikembangkan untuk mendorong implementasi peraturan pemerintah yang berlaku terkait perdagangan dan peredaran hasil hutan yang legal

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGAJUAN SURAT IZIN

Kemudian akan muncul kotak dialog buka (seperti pada gambar), pilih berkas spreadsheet yang ingin anda buka.. Gambar 4.5 Kotak Dialog

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

(2000) ada tiga hasil penelitian breeding domba yang siap dipakai peternak. Hasil-hasil penelitian itu adalah: 1) bibit domba prolifik untuk meningkatkan produksi domba, 2)