• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

Penerapan Model Pembelajaran Langsung

untuk Meningkatkan Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan Menggunakan Teknik Arsir Siswa Kelas III SDN 149 Pekanbaru

Rini Mariyantika1, Zariul Antosa2, Erlisnawati3 ABSTRACT

This study conducted by this low value of student skills in enchance imaginative drawing using shanding techniques class students three SDN 149 Pekanbaru. Research was conducted with the aim improve the skills of enchance imaginative drawing using shanding techniquest class students three SDN 149 Pekanbaru by applying direct learning model. Applying of direct study model is one of the approach teach which is designed special to support process learn student related to knowledge of deklaratif and knowledge of prosedural which is structure better able to be taught with activity pattern which in phases, a step for the shake of a step. Result of this research show uplifting of skill make student enchance imaginative drawing using shading techniques with average value at data early 59,57 mounting [at] cycle of I equal to 4,43 is so that obtained by average value 64 and at cycle also experience of the make-up of equal to 8,67 is so that obtained by average value 72,67. This matter indicate that applying of direct study model can uplift skill masterpiece [crafting/ diligence] of class student skills in enchance imaginative drawing using shanding techniques class students three SDN 149 Pekanbaru.

Keywords:Direct Model Study, Skill In enchance imaginative drawing using

shanding techniques

I. PENDAHULUAN

Seni berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Hubungan antar seni dengan kehidupan manusia terujud dengan suasana yang menyenangkan, seni sebagai media pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kemampuan menggambar siswa terutama pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan.

Menggambar merupakan aktivitas yang penuh stimulasi terhadap proses tumbuh kembang siswa, secara edukatif menggambar merupakan metode belajar yang menyenangkan bagi siswa karena secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coret-coreta pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kertas, buku atau benda-benda mainannya.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan guru SBK kelas III di SDN 149 Pekanbaru yaitu IBU Nurhidayati Ama. Pd, mengatakan bahwa pembelajaran seni budaya dan keterampilan umumnya dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran menggambar imajinatif, dimana siswa hanya membuat gambar bebas, dan mewarnai saja. Hasil penilaian mengambar siswa kelas III yang diberikan guru

1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0805132384, e-mail

rini.mariyantika@yahoo.com

2. Dosen pembimbing I, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

antosiana@yahoo.com

3. Dosen pembimbing II, Staf program pengajar studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

(2)

2

rata-rata mendapat nilai 70 ke atas, tingginya nilai menggambar siswa tersebut karena dalam penilaian guru tidak menggunakan rubrik penilaian, sedangkan berdasarkan hasil penilaian, didapatkan nilali dari 37 orang siswa hanya 13 orang siswa yang memenuhi kriteria mampu dengan rata-rata kelas 59,57 dengan kategori tidak mampu.

Dari permasalahn di atas peneliti ingin meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir dengan penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk karakter objek melalui teknik arsir. Pembelajaran langsung menambah pengalaman teoritik saja tetapi juga mendapatkan pengalaman praktikalnya. Salah satu teknik yang dapat digunakan siswa dalam menggambar imajinatif adalah teknik arsir. Teknik arsir akan membantu siswa menciptakan gambar sesuai dengan karakter objek.

Berdasarkan kondisi di atas peneliti ingin melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dalam seni budaya dan keterampilan terutama pada pembelajaran menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir dengan penerapan model pembelajaran langsung. Pemilihan model ini karna siswa lebih aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran dan siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuan. Untuk itu penulis memilih judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan Menggunakan Teknik Asir Siswa Kelas III SDN 149 Pekanbaru”.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu “Apakah dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung dapat Meningkatkan Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan Menggunakan Teknik Arsir pada Siswa Kelas III SDN 149 Pekanbaru?”. Jadi tujuan dalam penelitian adalah meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir dengan penerapan model pembelajaran langsung pada siswa kelas III SDN 149 Pekanbaru. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Penerapan model pembelajaran langsung menambah kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir siswa pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.

2. Bagi Guru

Penerapan model pembelajaran langsung dijadikan sebagai salah satu masukan atau alternative untuk dapat diterapkan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya dan keterampilan disekolah, guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir.

3. Bagi Sekolah

Penerapan pembelajaran langsung dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran seni budaya dan keterampilan.

(3)

3

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat memberikan informasi, dan diharapkan peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang berguna dimasa datang.

II. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari (1) rencana, menyusun instrument penelitian yang meliputi rencana pembelajaran (RPP), (2) tindakan, pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil lembar observasi dan hasil tes. (3) observasi, mengamati hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. (4) refleksi, data yang diperoleh dari kegiatan observasi akan dijadikan sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Hasil analisis dan refleksi ini akan dijadikan sebagai panduan untuk membuat rencana tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga harapan untuk meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir siswa melalui model pembelajaran langsung dapat tercapai. Siklus tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar I Siklus Penelitian

(Arikunto 2009:16) Perencanaan Pelaksanan Refleksi Siklus `1 Pengamatan Perencanaan Pelaksanan Refleksi Siklus 2 Pengamatan

?

(4)

4

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada semester I tahun ajaran 2012/2013 2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 149 Pekanbaru Tahun ajaran 2012-2013.

C. Subjek Penelitian

Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 149 Pekanbaru dengan jumlah siswa 37 orang. Siswa perempuan berjumlah 17 orang dan siswa laki-laki berjumlah 20 orang.

D. Instrumen Penelitian

a. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1) Silabus

Silabus adalah rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. Dengan kata lain silabus mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, alokasi waktu dan sumber belajar.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. RPP ini disusun sesuai langkah-langkah model pembelajaran langsung. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, model pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran, media dan sumber belajar dan penilaian.

b. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1) Lembar pengamatan (observasi)

Terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru yang dilakukan oleh observer (wali kelas). Yang mana pada lembar pengamatan aktivitas guru mengacu kepada model pembelajaran langsung. Indikator pengamatan aktivitas guru yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan cara menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir yang benar, memberikan latihan terbimbing kepada siswa dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir, dan memberikan tugas rumah untuk pelatihan lanjutan. Lembar pengamatan ini diisi sesuai deskriptor, yang mana skor tertiggi 4 dan terendah 1. Sedangkan lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer (wali kelas).

(5)

5

Lembar pengamatan aktivitas siswa ini juga mengacu pada model pembelajaran langsung. Indikator lembar pengamatan aktivitas siswa yaitu memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan persiapan dalam belajar, memperhatikan dan mengikuti langkah- langkah menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir yang didemonstrasikan guru, berlatih dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir, maju kedepan mencontohkan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir dan mengerjakan tugas lanjutan di rumah. Lembar pengamatan ini diisi sesuai deskriptor, yang mana skor tertiggi 4 dan terendah 1.

2) Rubrik Penilaian produk atau hasil

Penilaian hasil ini digunakan untuk menilai hasil dari kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir yang dibuat siswa. Yang mana Indikator penilaian hasil yaitu ketepatan arsiran, kesesuaian bentuk dan kebersihan kerapian dan keindahan arsiran. Rubrik penilaian hasil ini diisi sesuai deskriptor dengan skor tertinggi 4 dan terendah 1.

3) Rubrik Penilaian Proses

Penilaian proses digunakan untuk menilai proses belajar siswa dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir. Indikator penilaian proses yaitu keseriusan, sikap dan ketekunan. Rubrik penilaian hasil ini diisi sesuai deskriptor dengan skor tertinggi 4 dan terendah 1.

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas guru dan siswa berlangsung sesuai dengan skenario pembelajaran.

1. Analisis Pengamatan Aktivitas Guru

Aktivitas guru dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas guru yang diamati digunakan rumus:

P = X 100 ( Nidya Novianti, 2011:23 )

Keterangan :

P = Nilai aktivitas guru

F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas guru Kriteria aktivitas guru disajikan dibawah ini :

a. Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang

b. Untuk melihat kategori aktivitas guru dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

(6)

6

Sehingga dapat dihitung dengan cara :

NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4

= 20

NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 5 X 1

= 5

Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA =

X 100 = 100 NB =

X 100 = 25 Jadi, I =

=

= Keterangan : I = interval NA= nilai atas NB= nilai bawah K = kategori

jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Guru

Interval Kategori

81,25 ≥ - <100 Sangat Baik

62,5 ≥ - < 81,25 Baik

43,75 ≥ - < 62,5 Cukup

25 ≥ - <43,75 Kurang

2. Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas siswa yang diamati digunakan rumus:

(7)

7

P = X 100 ( Nidya Novianti, 2011:24 ) Keterangan :

P = Persentase aktivitas siswa

F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan siswa N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas siswa Kriteria aktivitas siswa disajikan dibawah ini :

a. Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang

b. Untuk melihat kategori aktivitas siswa dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

I = ( Iraini 2011:24 )

Sehingga dapat dihitung dengan cara :

NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4

= 20

NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 5 X 1

= 5

Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA =

X 100 = 100 NB =

X 100 = 25 Jadi, I =

=

= Keterangan : I = interval NA= nilai atas

(8)

8

NB= nilai bawah K = kategori

Untuk kriteria aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kategori Persentase Aktivitas Siswa

Interval Kategori

81,25% ≥ <100% Sangat Baik 62,5% ≥ < 81,25% Baik

43,75% ≥ < 62,5% Cukup

25% ≥ < 43,75% Kurang

3. Analisis Kemampuan Siswa

Tujuan dari analisis ini ialah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir yang dicapai siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung. Penentuan kemmpuan siswa dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir diambil dari penilaian hasil menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir sebanyak 40% dan penilaian proses sebanyak 60%. Rumus yang digunakan dalam penilaian ini ( Per Siklus) adalah :

1. Penilaian Proses

Nilai Proses =

x 60

2. Penilaian Hasil

Nilai hasil =

x 40

(KTSP, 2006:226)

3. Nilai Akhir(nilai kemampuan membuat gambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir)

Nilai Akhir= Nilai proses + Nilai hasil

Kriteria dalam kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir siswa disajikan dibawah ini:

a. Jumlah kategori ada empat yaitu sangat mampu, mampu, cukup mampu dan kurang mampu.

b. Untuk melihat interval penilaian kemampuan menggambar imajinatif engan menggunakan teknik arsir dapat digunakan rumus sebagai berikut:

(9)

9

Sehingga dapat dihitung dengan cara:

I =

=

= Keterangan: I = interval NA = nilai atas NB = nilai bawah K = kategori

jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3.3 Kategori Penilaian Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan Menggunakan Teknik Arsir

Interval Kategori

81,25 ≥ < 100 Sangat mampu 62,5 ≥ < 81,25 Mampu

43,75 ≥ < 62,5 Cukup Mampu 25 ≥ < 43,75 Kurang Mampu

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I Pertemuan Pertama

a. Perencanaan Tindakan

Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran langsung untuk meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir. Adapun yang dipersiapkan sebelum tindakan dilaksanakan adalah menyiapkan silabus. Rancangan silabus yang dibuat berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Adapun standar kompetensinya adalah Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dengan kompetensi dasar Mengekspresikan diri melalui gambar imajinatif mengenal alam sekitar dan indikator menyiapkan alat dan bahan dalam menggambar.

Setelah merancang silabus, langkah berikutnya ialah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok alat dan bahan menggambar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa untuk setiap kali pertemuan serta penilaian proses.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran langsung pada materi pokok alat dan bahan menggambar siswa kelas III dengan jumlah siswa 37 orang. Pertemuan pertama ini peneliti laksanakan selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit ) dan peneliti berpedoman pada RPP-1 ( lamp B1 ). Fase 1 guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan

(10)

10

siswa, berdoa dan mengabsen kehadiran siswa, siswa yang diabsen hadir semua. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam menggambar dan menggunakan alat-alat tersebut dengan tepat dan benar. Kemudian guru menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis.

Pada fase 2 kegiatan inti, guru mendemonstrasikan pengetahuan. Peneliti menjelaskan pada siswa persiapan atau alat-alat apa saja yang harus dipersiapkan sebelum menggambar yaitu pensil, peraut pensil, gulungan kertas pensil, penghapus, kertas gambar dan papan penyangga. Dan kemudian guru mendemonstrasikan cara menggunakan alat-alat tersebut dengan tepat dan baik. Pada fase 3 guru membimbing pelatihan, guru membimbing siswa bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut dengan tepat dan baik. Guru mengamati siswa satu persatu kemudian membimbing siswa yang belum paham dengan demonstrasi yang diberikan oleh guru dan melakukan perbaikan terhadap siswa yang masih ragu dan belum bisa dalam menggunakan alat-alat tersebut.

Pada fase 4 peneliti mengecek pemahaman siswa dalam menggunakan alat-alat tersebut dengan tepat dan baik dalam menggambar. Guru meminta beberapa siswa maju ke depan untuk mendemonstrasikan bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut dengan membuat salah satu gambar imajinatif bangun sederhana disebuah kertas dan siswa yang lain memperhatikan temannya dalam mendemonstrasikan bagaimana cara memegang pensil dalam menggambar dengan membuat salah satu gambar imajinatif bangun sederhana. Pada fase 5 peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan maka dari itu peneliti memberikan latihan lanjutan. Guru meminta siswa untuk melatih kemampuannyanya dalam menggambar gambar imajinatif bangun sederhana. Kemudian kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

2. Siklus I Pertemuan Kedua

a) Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada pertemuan ke 2 ini yaitu mempersiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP lampiran B2 ) dengan materi pokok

mengarsir gambar imajinatif dengan teknik arsir halus, Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang sesuai dengan model pembelajaran langsung.

b) Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan saran observer pada pertemuan sebelumnya maka pada pertemuan kedua ini peneliti lebih jelas dan terperinci menyampaikan langkah- langkah pembelajaran dan banyak bertanya kepada siswa agar siswa lebih aktif. Pada pertemuan ini kegiatan pembelajarannya yaitu mengarsir gambar imajinatif dengan teknik arsir halus. Pada kegiatan awal fase 1 peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan pengertian mengarsir, jenis-jenis arsiran, macam-macam arsiran dan mengarsir gambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir halus. Siswa menyediakan alat dan bahan yang digunakan sebelum mengarsir gambar imajinatif bangun sederhana. Berikutnya pada fase 2 guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan terlebih dahulu menentukan tema yang akan dibuat yaitu mengarsir gambar imajinatif bangun sederhana yang

(11)

11

nantinya akan diarsir dengan menggunakan teknik arsir halus. Sisw. Setelah guru mendemonstrasikan pengetahuan, guru bertanya apakah ada siswa yang belum paham dalam mengarsir gambar imajinatif bangun sederhana.

Untuk fase 3 guru membimbing siswa dalam mengarsir imajinatif bangun sederhana dengan menggunakan arsiran halus kemudian peneliti menugaskan siswa untuk membuat gambar bangun sederhana lalu diarsir dengan menerapkan arsiran halus, masih ada beberapa siswa yang belum bisa membuat arsiran halus sehingga peneliti membimbing siswa-siswa yang mengalami kesulitan pada saat mengarsir gambar imajinatif hal ini disebabkan karena pada saat peneliti mendemonstrasikan cara mengarsir gambar bangun sederhana dengan menerapkan arsiran halus siswa-siswa tersebut masih sibuk dengan kegiatan diluar pelajaran. Kemudian untuk fase 4 guru mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik sebelumpeneliti menutup pelajaran siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang pengertian teknik arsir, jenis-jenis arsiran, macam-macam arsiran dan pengertian teknik arsir halus yang telah didemonstrasikan oleh peneliti sebelumnya. Pada fase 5 memberikan kesempatan lanjutan dan penerapan, guru menyuruh siswa untuk melanjutkan mengarsir gambar bangun sederhana dirumah.

Refleksi Siklus Pertama

Dari hasil pengamatan observer selama pelaksanaan siklus I dengan 2 kali pertemuan terlihat sebagian siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ada beberapa siswa yang tidak mau mengikuti aktivitas sesuai dengan yang dianjurkan guru.

Selanjutnya dari hasil diskusi peneliti dengan observer, untuk siklus I dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa peneliti sudah melakukannya dengan baik. Namun pada saat mendemonstrasikan pengetahuan, langkah-langkah yang dilakukan kurang dimengerti oleh siswa. Untuk selanjutnya peneliti diharapkan dapat memotivasi dan lebih melatih kemampuan siswa agar siswa mampu dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir sesuai dengan langkah-langkah yang didemonstrasi guru.

Perbaikan yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki tindakan adalah: a. Peneliti lebih terperinci dalam menyampaikan langkah- langkah pembelajaran

agar siswa lebih paham mengikuti langkah- langkah pembelajaran.

b. Peneliti harus lebih banyak bertanya agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

3. Siklus II Pertemuan Pertama a. Perencanaan Tindakan

Pada siklus kedua peneliti masih menerapkan tahap-tahap pembelajaran pada siklus pertama, selanjutnya peneliti berusaha melakukan pembelajaran dengan lebih baik lagi seperti yang telah direncanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Tahap perencanaan pada siklus kedua pertemuan pertama ialah dengan mempersiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang sesuai dengan model pembelajaran langsung dan penilaian proses.

(12)

12

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-3 ( lampiran B3 ), pada

kegiatan awal fase 1 peneliti mengawali dengan mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa dan siswanya hadir semua. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu siswa dapat mengarsir gambar imajinatif dengan tema Buah dengan arsiran sedang.

Selanjutnya untuk kegiatan fase 2 guru memperlihatkan dan memperjelaskan contoh gambar imajinatif buah yang menggunakan teknik arsir sedang dan bagaimana langkah-langkah pembelajaran teknik arsir sedang.

Pada fase 3 siswa diberi kesempatan untuk berlatih mengarsir gambar imajinatif buah yaitu buah apel, guru membimbing siswa serta mengecek pekerjaan tiap siswa dan member bantuan kepada siswa jika mendapat kesulitan dalam mengarsir gambar imajinatif buah apel. Pada fase 4 guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas mendemostrasikan mengarsir gambar imajinatif buah apel. Kemudian fase 5 guru memberikan pelatihan lanjutan kepada siswa di rumah untuk mengarsir gambar imajinatif buah apel. Dalam kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran.

4. Siklus II Pertemuan kedua a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada pertemuan kedua siklus kedua ini yaitu mempersiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok mengarsir gambar imajinatif dengan tema hewan, Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang sesuai dengan model pembelajaran langsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-4 ( lampiran B4 ), pada fase

1 guru mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru memberikan appersepsi untuk menjajaki pemahaman awal murid dan memotivasi siswa dengan menjelaskan indicator yang akan dicapai. Sebelum memulai pelajaran, peneliti terlebih dahulu menjelaskan gambar hewan yang menggunakan teknik arsir tebal dan selanjutnya guru memperlihatkan dan menjelaskan contoh gambar hewan yang menggunakan teknik arsir tebal, kemudian guru melanjutkan materi dengan sub pokok bahasan mengarsir gambar hewan yaitu dengan langkah-langkah penerapan teknik arsir tebal dan guru memberi siswa latihan yaitu mengarsir gambar imajinatif hewan kucing dengan menggunakan teknik arsir tebal. Setelah selesai mengerjakan kegiatan mengarsir gambar hewan dengan menggunakan teknik arsir tebal, dengan bimbingan guru siswa mengumpulkan tugas dan peneliti memberi nasehat agar sering-sering berlatih lagi mengarsir gambar dirumah.

Refleksi siklus II

Setelah dilakukan penilaian aktifitas guru dan siswa pada siklus II yang dilakukan selama tiga kali pertemuan, aktifitas guru dan siswa sudah lebih baik dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I, begitu juga dengan hasil evaluasi siswa sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang

(13)

13

dilakukan sudah sesuai dengan kegiatan yang direncanakan peneliti, peneliti telah dapat mempergunakan waktu dengan baik, dan peneliti telah berhasil membimbing siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data peneliti, disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir siswa kelas III SDN 149 Pekanbaru. Pada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ini terlihat dari peningkatan skor yang diperoleh setelah adanya penerapan model pembelajaan langsung untuk meningkatkan kemampuan menggambar imajinataif dengan menggunakan teknik arsir yaitu :

1. Peningkatan Aktivitas guru siklus I persentase rata-rata secara keseluruhan 70% dengan kategori Baik dan pada siklus II persentase rata-rata secara keseluruhan 90% dengan kategori ketuntasan sangat baik. Peningkatan persentase rata-rata siklus II 20% dari siklus I.

2. Peningkatan Aktivitas siswa siklus I persentase rata-rata secara keseluruhan 70% dengan kategori baik dan pada siklus II persentase rata-rata secara keseluruhan 92,5% dengan kategori ketuntasan sangat baik. Peningkatan persentase rata-rata siklus II 22,5% dari siklus I.

3. Peningkatan Kemampuan siswa pada data awal 59,75 dan hanya 13 orang siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan dengan 35, 13 pada UH I rata-rata 64 dan hanya 19 orang siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 51,35. Pada UH II rata-rata 72,67 dan hanya 8 orang siswa yang tidak tuntas dai 37 orang siswa dinyatakan tuntas dengan persentase ketuntasan 78,38.

Saran

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kesenian disekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan kemampuan menggambar imajinatif dengan meggunakan teknik arsir agar hasil yang diperoleh maksimal.

2. Kepada guru SBK agar dapat menerapkan penerapan model pembelajaran langsung dalam menggambar imajinatif dengan menggunakan teknik arsir pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.

3. Diharapkan kepada guru yang mengajarkan Seni Budaya dan Keterampilan dalam pembelajaran menggambar hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan media yang

(14)

14

membuat anak tertarik untuk belajar dan terampil lagi dalam menggamabar khusus nya dalam pembelajaran menggambarimajinatif dengan menggunakan teknik arsir.

V. DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto,V. 2004. Cara mudah menggambar dengan pensil. Jakarta. PT Kawan Pustaka

Angga Priatna, S . DKV. 2011. Jago gambar pake pensil dari nol. Wahyu Media Firmanawaty Sutan & Setiyo Hartono . 2010. 3 Langkah mudah menggambar

dengan pensil. Rumah Ide

Zely Indahan. 2012. Teknik menggambar menggunakan pensil. Shira Media Arikunto,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksa

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Gusdiansyah.R. 2009. Teknik Cerdik Menggambar Wajah. Jakarta. PT Gramedia

Pustaka

http://id.shvoong.com/pengertian-kemampuan-dan-jenisnya/3ixzz1nsMFXZ4d Kamaril,C. 2007, Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan.Jakarta. Universitas

Terbuka

Linkan dan Wongkar. Melukis dengan Pensil. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Mulyasa, E, 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas,Bandung. Pt Remaja Rosda Karya

Setiawan. 2007. Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Wirosari Grobogan.

Sudjana, Nana. 2009. Media Pengajaran. Bnadung: Sinar Baru Algensindo Tim Bina Karya Guru. 2006. Seni Budaya dan Keterampilan kelas III : Erlangga

Gambar

Gambar I Siklus Penelitian
Tabel 3.2   Kategori Persentase Aktivitas Siswa
Tabel 3.3   Kategori Penilaian Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan  Menggunakan Teknik Arsir

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Tangible (bukti fisik),

Pembahasan penelitian ini mengenai peran pemuda dalam mengidentifikasi pengaruh keberadaan anak muda dengan adanya tempat pariwisata di kawasan pedesaan terhadap

Hubungan antara pemakaian masker dengan konsentrasi timbal (Pb) dalam darah dianalisa menggunakan SPSS dengan uji Fisher-exact sehingga diperoleh nilai signifikansi (p

Rata-rata sikap ilmiah pada kelas eksperimen yang lebih tinggi sesuai dengan pengertian sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus dimiliki oleh

Ø PASAL 2 UU 30/1999: “UNDANG-UNDANG INI MENGATUR PENYELESAIAN SENGKETA ATAU BEDA PENDAPAT ANTAR PARA PIHAK DALAM SUATU HUBUNGAN HUKUM TERTENTU YANG TELAH MENGADAKAN

Aturan-aturan tersebut meliputi larangan mengkonsumsi segala sesuatu yang akan membahayakan tubuh manusia, kecuali apabila diperlukan secara darurat; larangan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepemilikan kas perusahaan dengan menggunakan 357 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar

Beberapa intervensi elektrokoagulasi, heater probe atau laser YAG dilakukan untuk mengontrol perdarahan dari ulkus peptikum( Shoemaker, 1995). Setiap perubahan yang