• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEMATIKA YURIDIS OBJEK JAMINAN FIDUSIA BERUPA HAK MEREK SEBAGAI AGUNAN KREDIT DI BANK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROBLEMATIKA YURIDIS OBJEK JAMINAN FIDUSIA BERUPA HAK MEREK SEBAGAI AGUNAN KREDIT DI BANK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PROBLEMATIKA YURIDIS OBJEK JAMINAN

BERUPA HAK MEREK

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

PROGRAM MA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROBLEMATIKA YURIDIS OBJEK JAMINAN

BERUPA HAK MEREK SEBAGAI AGUNAN

KREDIT DI BANK

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan

Oleh:

SUSILOWARDANI

NIM : S351208043

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

PROBLEMATIKA YURIDIS OBJEK JAMINAN FIDUSIA

SEBAGAI AGUNAN

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

GISTER KENOTARIATAN

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv

(5)

commit to user v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya penulis bisa menyelesaiakan penulisan tesis yang berjudul Problematika Yuridis Objek Jaminan Fidusia Berupa Hak Merek Sebagai Agunan Kredit Di Bank guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat magister program magister kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis tertarik mengambil bahan kajian berupa Hak Merek sebagai agunan kredit di bank karena pada era globalisasi ekonomi saat ini, modal merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Salah satu cara untuk memperoleh modal adalah dengan mengambil kredit melalui Bank. Pada umumnya untuk memperoleh fasilitas kredit, kreditor dalam hal ini Bank mensyaratkan adanya suatu agunan dari debitor sebagai salah satu sumber pemberian kredit dalam rangka “pendistribusian” dana nasabah yang terkumpul olehnya. Di satu sisi Hak Kekayaan Intelektual termasuk Hak Merek mempunyai nilai ekonomi, dapat dialihkan, dapat memberikan manfaat sebagai aset tidak berwujud yang dapat dijadikan objek agunan kredit, sehingga pemilik Hak Merek dapat mengakses kredit di bank untuk memajukan usahanya dengan agunan benda yang dimilikinya berupa Hak Merek.

Selesaianya penyusunan tesis ini bukan merupakan hasil pemikiran penulis sendiri, ada banyak pihak yang telah berjasa menyumbangkan gagasan, bantuan serta dorongan semangat selama penulis mengerjakannya. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih SH., M Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu pada Fakultas Hukum Program Kenotariaatan Universitas Sebelas Maret Surakarta

(6)

commit to user vi

4. Bapak Prof. Dr. Adi Sulistiyono SH., MH., selaku Penguji Pembanding Internal yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan tesis ini.

5. Bapak Burhanudin H.SH.,MH.,MSI.,Ph.D., selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian tesis dan juga sebagai Ketua tim penguji yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak Dr. Mulyoto SH.,MKn., selaku Penguji Pembanding Eksternal, yang telah banyak memberikan saran, dan masukan untuk penyempurnaan tesis ini. 7. Bapak Moch. Najib Imanullah S.H.,M.H.,Ph.D., selaku Sekretaris Program

Magister Kenotariatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing I dalam penulisan tesis yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, pencerahan, saran, dan masukan serta catatan-catatan kritis yang sangat berguna sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

8. Bapak Hernawan Hadi, SH., M.Hum. selaku pembimbing II dalam penulisan tesis, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran serta memberikan koreksi terhadap penulisan tesis ini, sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

9. Bapak Rahmat, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Kantor Pusat Jakarta, Divisi Operasional atas informasi dan bantuan yang diberikan yang sangat berguna untuk penyelesaian tesis ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret, atas ilmu yang diberikan yang sangat berguna bagi masa depan penulis. 11. Staf Administrasi Program Magister Kenotariatan yang telah banyak

membantu penulis dalam hal pengurusan administrasi.

12. Bapak dan Almarhumah Ibuku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat, serta doa yang tulus tak henti-hentinya kepada penulis, sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

13. Suami dan permata hatiku Egga dan Arya, yang selalu memberikan dorongan, semangat, serta doa yang tak ada putusnya.

(7)

commit to user vii

14. Seluruh teman-teman Program Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Pertama, Avet dan semua teman-teman kelas A dan kelas B (atas segala bantuan, dorongan, semangat, serta kebersamaan yang kita jalani bersama)

15. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala support, perhatian dan bantuannya yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya penulisan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Hukum serta bisa menambah wawasan bagi pembaca yang memusatkan perhatiannya terhadap objek jaminan fidusia berupa Hak Merek sebagai agunan kredit di bank.

Surakarta, Desember 2014

(8)

commit to user viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...i

Halaman Pengesahan Pembimbing ...ii

Halaman Pengesahan Penguji ...iii

Halaman Penyataan ...iv

Kata Pengantar ...v

Daftar Isi ...viii

Daftar Lampiran ...xii

Abstrak ...xiii

Abstract ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan tentang Perjanjian ... 13

1. Pengertian Perjanjian ... 13

2. Fungsi yuridis perjanjian ... 19

3. Asas-Asas perjanjian ... 20

4. Syarat sahnya perjanjian ... 27

5. Berakhirnya perjanjian ... 32

B. Tinjauan tentang kredit dan Perjanjian Kredit ... 32

(9)

commit to user ix

2. Pengertian Perjanjian Kredit ... 39

3. Bentuk Perjanjian Kredit ... 40

4. Sifat Perjanjian Kredit ... 42

5. Hapusnya Perjanjian Kredit ... 44

6. Debitor wanprestasi dan akibat hukumnya ... 44

C. Tinjauan tentang Jaminan ... 45

1. Pengertian dan Fungsi Jaminan ... 45

2. Jenis-jenis Jaminan... 48

D. Tinjauan tentang Jaminan Fidusia ... 51

1. Latar Belakang Lahirnya Jaminan Fidusia ... 51

2. Asas-Asas Jaminan Fidusia ... 57

E. Tinjauan tentang Hak Kekayaan Intelektual ... 63

1. Pengertian dan ruang lingkup Hak Kekayaan Intelektual ... 63

2. Landasan filosofis Hak Merek sebagai bagian dari Hak ... Kekayaan Intelektual. ... 66

3. Pengertian Hak Merek... 74

4. Fungsi Merek ... 75

5. Perolehan Hak Merek ... 76

F. Tinjauan tentang Norma Hukum Negara Indonesia ... 81

G. Penelitian yang relevan ... 86

H. Kerangka berpikir ... 89

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 92

B. Sifat penelitian ... 93

C. Pendekatan penelitian ... 94

(10)

commit to user x

E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 96

F. Teknik Analisis Bahan Hukum ... 97

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kedudukan Hak Merek sebagai objek Jaminan Fidusia ... dalam pemberian Kredit di Bank ... 100

1. Perlindungan Hak Merek sebagai benda tidak berwujud ... 100

2. Pengalihan Hak Merek sebagai agunan kredit di bank ... 107

3. Hak Merek mempunyai nilai ekonomi yang dapat diukur ... 111

4. Hak Merek sebagai agunan kredit di bank dalam upaya ... optimalisasi manfaat ekonomi atas Hak Merek ... 116

B. Mekanisme Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Hak Merek menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia. ...119

1. Konstruksi hukum Jaminan Fidusia terhadap Hak Merek ...119

2. Pembuatan Akta Fidusia Hak Merek oleh Notaris ...122

3. Pendaftaran Jaminan Fidusia atas Hak Merek ...125

4. Eksekusi Hak Merek ...132

C. Faktor-faktor hukum yang menyebabkan Hak Merek belum banyak diterima sebagai objek agunan dalam perbankan di Indonesia. ...138

1. Belum ada regulasi yang mengatur Hak Merek menjadi objek agunan ...139

2. Sifat Merek yang unpredictable……… 139

3. Faktor sistem hukum………. 140

a. Faktor Substansi Hukum ...142

(11)

commit to user xi BAB V. PENUTUP A. Simpulan ...156 B. Implikasi ...158 C. Saran ...160 DAFTAR PUSAKA ...164 LAMPIRAN

(12)

commit to user xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Akta Jaminan Fidusia Atas Merek 2. Sertifikat Jaminan Atas Merek

3. Surat Keterangan Selesai Riset dari PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk 4. Surat Ijin Penelitian dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Kantor Wilayah Jawa Tengah.

5. Surat Keterangan Penelitian dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

(13)

commit to user xiii ABSTRAK

Susilowardani, S351208043, 2014. Problematika Yuridis Objek Jaminan Fidusia Berupa Hak Merek Sebagai Agunan Kredit di Bank. Tesis: Program Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan Hak Merek sebagai objek jaminan fidusia menjadi agunan dalam kredit di bank, mekanisme pembebanannya menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (selanjutnya disebut Undang-Undang Jaminan Fidusia), serta untuk mengetahui faktor-faktor hukum apa yang menyebabkan Hak Merek sebagai objek jaminan fidusia belum banyak diterima sebagai agunan kredit dalam perbankan di Indonesia.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian normatif. Penelitian ini bersifat preskriptif dengan mengunakan pendekatan perundang-undangan. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis data dengan logika deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual.

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Hak Merek sebagai objek jaminan fidusia memenuhi syarat menjadi agunan di bank karena Hak Merek yang sudah terdaftar dalam Daftar Umum Merek di Ditjen HKI dengan waktu perlindungan yang masih berlaku merupakan benda bergerak tidak bertubuh, dapat dialihkan, dan mempunyai nilai ekonomi, tetapi belum memperoleh dukungan yuridis yang mengatur Hak Merek sebagai agunan kredit, mekanisme pembebanan Hak Merek menurut Undang-Undang Jaminan Fidusia dibuat dalam bentuk akta notariil dan berbahasa Indonesia. Akta jaminan fidusia tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia secara online untuk dapat diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia yang mempunyai kekuatan eksekutorial. Sistem pendaftaran tersebut belum mampu memberikan kepastian hukum terkait dengan larangan fidusia ulang. Jika Bank melakukan eksekusi objek agunan berupa Hak Merek, maka pemenang lelang eksekusi wajib mencatatkan pengalihan Hak Merek kepada Ditjen HKI dengan disertai dokumen yang mendukung untuk dicatat dalam Daftar Umum Merek dan diumumkan pula dalam Berita Resmi Merek menjadi atas nama pemegang hak yang baru (pemenang lelang).

Faktor-faktor hukum yang menyebabkan hak merek belum banyak diterima sebagai agunan dalam perbankan meliputi Hak Merek yang mempunyai sifat

unpredictable, belum ada regulasi khusus yang mengatur Hak Merek sebagai objek

agunan, dan lembaga yang mendukung Hak Merek sebagai agunan belum lengkap dan optimal.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dibuat regulasi khusus yang mengatur Hak Merek dapat menjadi agunan kredit di bank melalui : Undang-Undang Jaminan Fidusia, dengan membuat perubahan Undang-Undang Jaminan Fidusia serta memasukkan Hak Merek menjadi objek jaminan fidusia, dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut Undang-Undang OJK) dengan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang menyebutkan atau mengakui bahwa Hak Merek yang diikat dengan fidusia dapat diterima sebagai agunan kredit.

(14)

commit to user xiv ABSTRACT

Susilowardani, S351208043, 2014. Juridical Problematics of Fiduciary Security Object of Trademark Right as Bank Credit Collateral Thesis: The Graduate Program in Notary Public, Sebelas Maret University, Surakarta

The objectives of this research are to investigate the status of trademark right as a fiduciary object to become a bank credit collateral, loading mechanism according to Fiduciary Security Law, and law factors that cause the trademark right as a fiduciary security object has not been accepted widely as a bank credit collateral in Indonesia.

This research used the normative prescriptive method with the lesligation approach. The data of research were secondary ones consisting of primary and secondary law materials. They were gathered through library research. The data were analyzed by using the deductive logic technique of analysis, namely: drawing conclusion from the general case into individual one.

The result of research shows that trademark as an object of fiduciary security object fulfils the requirements to be a bank credit collateral because it has been registered in the General List of Trademark of Directorate General of Intellectual Property Rights with a valid protection time. It is a disembodied/intangible, transferable, and valuable moving object but has not had a juridical support that regulates trademark as a bank credit collateral. The loading mechanism of trademark according to Fiduciary Security Law is drawn up in the notarial deed with Indonesian language. In order to ensure its legal certainty, the fiduciary security deed shall be registered through online to Fiducia Registration Office so that a fiduciary security certificate with executorial force can be issued. However, such a registration system is not able to ensure the legal certainty in relation to prohibition of fiduciary security certificate reissuance. If the bank does an execution on the bank collateral, that is trademark, the winner of execution auction shall obligatorily register the trademark transfer to Directorate General of Intellectual Property Rights accompanied with supporting documents so that it is registered in the General List of Trademark, and announced in Trademark Official Gazette saying that it is on behalf of the new owner of the property (auction winner).

The law factors that cause the trademark right to have not been widely accepted as a bank collateral are the following: trademark right have unpredictable nature; there has not been any special regulation that regulates the trademark right as a collateral object; institutions that support the trademark right as a collateral is not yet complete and optimal.

Therefore, it is necessary to draw up a special regulation that regulates the trademark right to be a bank credit collateral through: Fiduciary Security Law by issuing revision of the Fiduciary Security Law and inserting the Trademark right as fiduciary security object as well as Law Number: 21 of 2011 about The Financial Services Authority by issuing Regulation on Financial Services Authority mentioning or admitting that Trademark right bound with fiducia can be accepted as a bank credit collateral.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks desentralisasi pemerintahan daerah ini, maka desentralisasi pendidikan mengisyaratkan bahwa Pemerintah Pusat berfungsi sebagai pengarah, pembina dan

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Setiap notis yang hendak diberikan kepada perunding akan dimaklumkan secara pos, emel atau faks ke alamat yang dinyatakan dalam Sijil Akuan Pendaftaran

Dari pengujian diperoleh bahwa struktur kontrol secara cascade mempunyai nilai IAE yang jauh lebih kecil dari pada struktur kontrol secara inferensial untuk

Alhamdulillahhirabbil’alamin, dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat

Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,