• Tidak ada hasil yang ditemukan

Re typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 1 -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Re typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 1 -"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Re – typed by Suwarno, S.Si

HIDROSFER

A. Perairan Darat 1. Proses Siklus Air

Siklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan setelah jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi.

Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut :

1) Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan hujan lalu jatuh ke laut.

2) Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan sungai dan laut lagi.

3) Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut.

(2)

Re – typed by Suwarno, S.Si

Terjadinya siklus air tersebut, meliputi proses-proses sebagai berikut :

1) Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut. Penguapan di daratan hanya 20 %, penyebab kecilnya penguapan di daratn karena :

 Banyak tanah yang kering  Pengaruh musim

 Banyak permukaan bui yang tumbuh-tumbuhannya sedikit.

2) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun (stomata).

3) Evapotranspirasi, yaitu gabungan dari evaporasi dan transpirasi.

4) Condensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air sebagai hasil pendinginan, menjadi titik-titik air.

5) Adveksi, yaitu transportasi uap air pada pergerakan horisontal seperti dalam transportasi panas dan uap air dari satu lokasi yang lain oleh gerakan mendatar.

6) Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi hujan air , hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan lewat sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu sepanjang elevator yang mengalami daerah konvergensi antar tropik.

7) Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui sungai dan nak sungai.

(3)

Re – typed by Suwarno, S.Si 2. Sungai

Jenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan sungai gletser.

1) sungai hujan

Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun hujan.

2) sungai gletser

Sungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju, tingginyakurang lebih 5.000 m.

3) sungai campuran

Salju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai Mamberamo dan sungai Digul.

Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1) Aliran Permanen

Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai berikut :

(1) hujan yang turun sepanjang tahun di daerah hulu (2) hutan yang masih lebat di daerah hulu

(3) mata airnya berasal dari salju abadi.

Contoh : sungai-sungai di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya 2) Aliran Periodik

Aliran periodik yaitu aliran sungai yan tidak tetap sepanjang tahun. Aliran periodik ini pada musimkemarau kering dan pada musim penghujan kadang-kadang banjir.

Contoh sungai-sungai di Jawa dan Nusa Tenggara.

Adanya banjir tersebut dipengaruhi juga oleh hal-hal sebagai berikut : (1) lebat dan lamanya turun hujan di daerah aliran sungai

(2) morfologi daerah/bentuk permukaan tanah

(3) lebat dan tidaknya tumbuh-tubuhan di daerah tersebut (4) ada atau tidaknya daun-daun sebagai akumulasi air.

Tipe-tipe Sungai

1) Sungai konsekuen longitudinal, ialah sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal. 2) Sungai konsekuen lateral, ialah sungai yang alirannya menuruni lereng-lereng asli dari

permukaan tanah seperti dome block mountain atau dataran yang baru terangkat. 3) Sungai subsekuen (strike river), ialah sungai yang tegak lrus dengan sungai konsekuen. 4) Sungai insekuen, ialah sungai yan gterjadinya tidak ditentukan oleh sebab-sebab yang

(4)

Re – typed by Suwarno, S.Si

nyata. Sungai ini mengalirnya tidak mengikuti batuan atau lereng, tetapi mengalir dengan arah yan tidak tentu, sehingga terjadi pola aliran yang dendritik (menyebar).

5) Sungai resekuen, ialah sungai yang mengalir mengikuti batuan, tetapi arahnya sesuai dengan sungai konsekuen yang asli.

6) Sungai obsekuen, ialah sungai yang mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen.

7) Sungai gabungan (compound river), ialah sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya.

8) Sungai komposit, ialah sungai yang mengangkut air dari daerah yang berlainan struktur geologinya.

9) Sungai anteseden, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya dapat mengimbangi pengangkatan daerah.

10) Sungai reserved, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah, sehingga arah alran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah.

11) Sungai anaklinal, ialah sungai yang mengalir pada permukaa yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan itu berlawanan dengan arah arus sungai.

12) Sungai superimposed, ialah sungai yang mengalir pada lapisan sedimen yang datar yang menutupi lapisan batuan bawahnya.

Pola aliran sungai

1) Pola dendritik, pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk secara tidak teratur. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan induk ada yang berbentuk sudut lancip dan tumpul. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal.

2) Pola trelis, pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak sungainya juga hampir sejajar. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 900 dengan sungai induknya.

3) Pola rectanguler, pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang terstruktur patahan. Aliran air pada pola ini membentuk sudut siku-siku.

4) Pola radial sentrifugal, suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda. Pola aliran ini umumnya menuruni lereng-lereng pegununungan.

5) Pola radial sentripetal, pola aliran sungai yang arah alirannya menuju pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah cekungan.

6) Pola paralel, pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan yang lain. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan sungai induknya berbentuk sudut lancip. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal.

(5)

Re – typed by Suwarno, S.Si Arti pentingnya sungai bagi kehidupan

1) Irigasi/pengairan sawah 2) Penangkapan ikan air tawar 3) Pembangkit tenaga listrik 4) Hubungan lalu lintas 5) Olah raga

3. Danau

Danau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu yang biasanya berbentuk mangkok. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai yang bermuara disitu, mata air maupun air tanah.

Terjadinya danau, sebagai berikut :

1) Gerakan tenaga tektonik

Danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik yang menyebabkan terjadinya bentuk permukaan bumi rebih rendah daripada daerah sekitarnya,air yang masuk ke tempat itu tergenang maka terjadilah danau.

Contohnya : danau laut tawar, danau Maninjau, danau Singkarak, danau Tempe, danau Towuti, danau Poso dan danau Tondano.

2) Danau Vulkanik

Danau yang terbentuk dari lubang kepundan yang terisi air.

Contoh : danau Grati, Telaga Menjer, danau Kalimutu, danau Segara Anakan, danau Batur, danau Kawah Ijen, danau kawah Kelud, danau Sarangan, danau Kerinci, danau Tangkuban Prahu, danau Rinjani.

3) Danau Tektovulkanik

Danau yang terjadi setelah kawah gunung menjadi danau, gunung api aktif kembali dan aktifitasnya bersamaan dengan peristiwa tektonik.

Contoh : danau Toba. 4) Danau Tapal kuda

Danau yang terjadi karena meander yang terputus. 5) Danau Gletser

Terbentuknya danau karena adanya erosi gletser. Contoh : danau Michigan dan danau Superior. 6) Danau Doline/Karst

Danau yang terjadi di daerah karst. Danau doline ini terjadi karena adanya lapisan geluh lempung (lapisan yang tidak tembus air) yang menutup dasar dan pipa karst sehingga air hujan yang jatuh ke tempat itu tidak dapat meresap, setelah terisi oleh air hujan akan menjadi danau.

Contoh : danau doline di Pegunungan Sewu, Yogyakarta. 7) Danau Bendungan/Waduk

Danau yang dibuat oleh manusia. Manfaat waduk adalah sebagai berikut :

(6)

Re – typed by Suwarno, S.Si

a) pencegahan banjir di musim hujan

b) pencegahan kekeringan di musim kemarau c) usaha pengairan

d) usaha pembangkit tenaga listrik e) usaha perikanan darat

f) sarana olah raga air g) tempat rekreasi

Rusaknya suatu danau disebabkan oleh berbagai faktor :

a) adanya gerakan tektonik (pengangkatan) dari dasar danau atau akibat tektonik, yang dapat merubah arah aliran sungai yang masuk ke danau.

b) Rusaknya tanggul dan pintu air pada danau buatan yang menyebabkan waduk menjadi jebol. c) Terisi endapan-endapan hasil erosi sungai yang mengalir ke danau, sehingga danau cepat

menjadi dangkal.

d) Terjadinya penguapan yang yang lebih sbesar daripada jumlah air yang mengalir ke dalam danau, sehingga airnya menjadi kering.

Manfaat danau dalam kehidupan :

a) Danau yang luas dapat mempengaruhi iklim setempat, karena dapat mengurangi temperatur musim panas dan musim dingin.

b) Pada daearah-daerah tertentu danau merupakan pusat-pusat kehidupan dan kehidupan manusia. Misalnya dengan mendirikan perkampungan, tanah pertanian, ataupun perindustrian di sekitar danau.

c) Danau berguna sebagai tempat-tempat rekreasi, kolam renang, perikanan dan pelayaran. d) Danau berguna bagi kepentingan transportasi, untuk pengadaan air, untuk sarana

perkembangan dibidang pertanian dan perikanan.

Upaya pelestarian danau :

a) kelestarian hutan dan penghijauan daerah disekitar sungai yang menuju ke suatu danau. b) Pencegahan masuknya polutan, misalnya polutan yang berasal dari pabrik ke aliran sungai

yang menuju danau sehingga tidak terjadi pencemaran danau.

c) Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak menggunakan bahan peledak dan racun.

d) Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai.

e) Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian lingkungan hidup.

4. Rawa

Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya rendah. Ciri khas sebuah rawa adalah tidak adanya pohon-pohon dan semak-semak, tetapi ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang batangnya lunak atau rumput-rumputan. Pada lapisan gambut rawa tebal terkadang tumbuh tanaman seperti pohon gelam dan rumput rawa. Warna air rawa merah dan tidak bisa digunakan untuk minum maupun mengairi tanaman. Di Indonesia rawa terdapat di daerah muara aliran sungai Mahakam(Kalimantan), sungai Mamberamo(Papua), sungai Komering dan sungai Musi(Sumatra).

Rawa terjadi karena :

 Mengikuti perluasan daratan akibat sedimentasi akuatis  Erosi laut atau abrasi

 Perkembangan pembentukan delta  Kenaikan air laut pada zaman es

Macam-macam rawa :

 Rawa tergenang yaitu rawa yang airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan gambut yang tebal.

 Rawa pasang surut yaitu rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang siurut air laut.

Manfaat rawa :

 Untuk pembiakan udang

 Untuk perikanan darat maupun laut  Untuk persawahan pasang surut

 Pertumbuhan hutan bakau di daerah rawa, baik sekali sebagai bahan kayu bakar.

 Rawa pantai dengan nipah dan rumbia yang tumbuh didalamnya digunakan sebagai penghasil bahan atap

(7)

Re – typed by Suwarno, S.Si

perahu sebagai alat angkutannya

5. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada di lapisan kulit bumi dalam jumlah besar atau kecil yang terletak pada lapisan yang berpori atau pada lubang gua, khususnya di daerah topografi karst(kapur). Berdasarkan kedalamannya :

 Air tanah Freatik, yaitu air tanah di permukaan. Misalnya air tanah di sumur yan berada di atas lapisan tidak tembus air (impermeable)

 Air tanah dalam, air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah. Misalnya air yang dikeluarkan melalui sumur artesis atau sumur pompa.

Lapisan Kedap dan Lapisan Tak Kedap

Air yang meresap ke dalam tanah , besar kecilnya tergantung pada jenis lapisan tanahnya. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua jenis lapisan tanah yang utama, yaitu :

a) Lapisan Kedap atau tak tembus air (impermeable)

Pada lapisan kedap, kadar porinya kecil sehingga daya serapnya juga kecil. Contoh lapisan kedap ialah geluh, napal dan lempung.

Daerah yang lapisan tanahnya kedap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) permukaan tanahnya mudah terkikis

(2) daerahnya mudah dilanda banjir (3) kandungan air tanahnya kecil

(4) jaringan-jaringan sungai di daerah itu banyak b) Lapisan Tak Kedap atau Tembus air (permeable)

Pada lapisan tak kedap, kadar pori air cukup besar, sehingga daya serap untuk melakukan air cukup besar. AIr hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan yang kedap air yaitu pasir, padas, kerikil dan kapur.

Asal Air Tanah

Ada dua macam air tanah, sebagai berikut :

a) Air tanah yan berasal dari atmosfer/curahan, disebut meteoric water. b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi

(1) Connate water (air tanah subur) yaitu air tanah yan tersimpan dalam batuan sedimen (2) Juvenil water yaitu air tanah yang naik dari magma bila gasnya dibebaskan melalui mata

air panas.

Kenampakan akibat air tanah

(1) Mata air yaitu air yang keluar dari tanah

(2) Geyser yaitu semburan dari dalam tanah yang menyemprot ke atas tanah. Geyser dapat terjadi jika di dekat tanah terdapqat gas.

(3) Air Artesis/artosis yaitu cekungan dan lapisan batu-batuan yang dapat menahan air dibawah tanah seingga dapat berkumpul sebagai cadangan air. Jika tempat letaknya lebih rendah dari cekungan air mempunyai lubang (retakan) maka air dapat keluar dari sumur yang disebut

(8)

Re – typed by Suwarno, S.Si

sumur artesis.

Ciri-ciri air artesis sebagai berikut :

(a) bagian atas dan bagian bawah lapisan yang mengandung air dibatasi oleh lapisan yang kedap.

(b) Letak lapisan yang mengandung air berada pada daerah sinklinal dari suatu formasi daerah lipatan

(c) Air artesis dapat memancar jika tekanan pada sinklinal cukup kuat, sebaliknya akan mengalir naik jika tekanan pada sinklinal tidak cukup kuat.

Manfaat air tanah dalam kehidupan :

(a) makin banyak air tanah debet air dalam tanah akan bertambah (b) air tanah mempengaruhi kontinuitas debet air sungai

(c) air tanah mempengaruhi sumber air pada sentral PLTA (d) air tanah sebagai persediaan air minum penduduk dan irigasi

(e) air tanah berpengaruh terhadap kelangsungan tumbuh-tumbuhan , hewan dan manusia (f) air tanah dapat menimbulkan kenampakan lain seperti air tanah geyser, air artesis dan

travertin

6. DAS (Daerah Aliran Sungai)

Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi diantara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah : 1) iklim dan jenis batuan yang dilalui DAS

2) banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sanggat tergantung pada bentuk lereng DAS.

3) Daerah aliran sungai sekarang banyak dipengaruhi oleh budi daya manusia bahkan dapat diperluas menjadi aliran primer, sekunder dan tertier dan lain-lain.

Dalam hubungannya dengan DAS, aliran sungai dapat dibedakan menjadi tiga macam aliran : 1) Aliran hulu dengan tanda-tanda sebagai berikut :

a) derajat terjun (verhang) besar, verhang adalah antara jarak tegak (terjun) dan jarak mendatar di dua tempat pada sungai.

b) Terdapat kegiatan erosi kebelakang(erosi tegak)

c) Lembahnya berbentuk V, bahkan kadang-kadang terjadi canyon (lembah yang dalam dan curam)

d) Banyak tedapat jeram, riam dan pusaran-pusaran e) Dapat mengangkut semua hasil rombakan akibat erosi f) Proses pembentukan lembah muda terus berjalan

(9)

Re – typed by Suwarno, S.Si

2) Aliran tengah dengan tanda-tanda sebagai berikut : a) verhang semakin kecil

b) terdapat kegiatan erosi sisi/samping

c) lembahnya berbentuk U, sehingga menjadi lebar

d) terdapat keseimbangan antara penorehan dan pengendapan

e) bahan-bahan rombakan yang besar diendapkan , yan kecil masih tetap terangkut f) terdapat kegiatan proses pembentukan meander

3) Aliran hilir dengan tanda-tanda sebagai berikut : a) verhang kecil

b) tidak ada kegiatan erosi

c) pengendapan bahan-bahan yang diangkut berlangsung terus, terutama lumpur

d) merupakan tempat pembentukan delta, nehrung (gosong pasir), atau danau-danau pantai.

Beberapa istilah yang banyak berhubungan dengan daerah aliran sungai , sebagai berikut :

1) Alur sungai merupakan bagian dari muka bumi yan selalu berisi air

2) Perkolasi merupakan aliran air di dalam tanah dari lapisan tanah yang tinggi ke lapisan tanah yang lebih rendah

3) Pinggir basah alur (wet surface) adalah bagian dari pinggir alur sungai di bawah permukaan air.

4) Pinggir kering alur merupakan bagian alur sungai diatas permukaan air.

Usaha Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Kelestarian sungai ditentukan juga oleh kelestarian DAS. Daerah aliran sungai yang gundul mengakibatkan erosi tanah. Akibat erosi akan menjadi dangkal. Sungai-sungai yang dangkal maka daya tampungnya air akan berkurang, akibatnya apabila hujan sungai menjadi banjir. Apabila kemarau sungai akan kering. Karena manfaat sungai begitu penting maka DAS harus dipelihara antara lain dengan menjaga hutan di DAS agar tidak gundul.

B. Perairan Laut

1. Menurut terjadinya

1) Laut Transgresi atau laut meluas

Laut transgresi yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau karena turunnya daratan perlahan-lahan, sebab sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial.

Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa. 2) Laut Ingresi atau laut tanah turun

Laut Ingresi adalah laut yang terjadi adanya tanah longsor (patah) atau karena melipatnya kulit bumi. Biasanya laut ingresi ini sangat dalam, misalnya : Laut Banda (7.400 m) dan Laut Jepang (4.000m)

3) Laut Regresi

Laut Regresi adalah laut yang makin menyempit, terjadi karena adanya sungai-sungai yang banyak mengangkat lumpur bermuara ke laut itu, misalnya laut Jawa.

2. Menurut letaknya

1) Laut Tepi

Laut Tepi yaitu bagian laut yan terletak di pinggir benua serta terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah.

Contoh :

Laut Bearing, yang terhalang oleh Kepulauan Alenton Laut Utara, yang terhalang oleh Kepulauan Inggris

Laut Ochotsk, yang terhalang oleh jazirah Kamsyatka dan Kepulauan Kurillen Laut Cina Selatan yang terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia Laut Jepang yang terhalang oleh Kepulauan Jepang

2) Laut Pertengahan atau Laut Tengah

Laut Pertengahan yaitu bagian lautan dalam yang terletak antara dua benua, yang memiliki gejala-gejala gunung apida mempunyai gugusan pulau-pulau.

Contoh :

Laut pertengahan Australia-Asia, dengan gugusan kepulauan Indonesia Laut Karibia dengan gugusan pulau-pulau Antilen Besar

Laut Tengah dengan gugusan pulau-pulau Yunani Laut Es Utara dengan gugusan kepulauan Spitsbergen.

(10)

Re – typed by Suwarno, S.Si

3) Laut Pedalaman

Laut Pedalaman yaitu bagian dari lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh : Laut Baltik, Laut Kaspia dan Laut Hitam.

3. Menurut kedalamannya

1) Zone Litoral atau Jalur Pasang

Yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik dan pasang surut yang biasa disebut zone pesisir.

2) Zone Epineritik

Yaitu bagian cekungan lautan diantara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50m), endapannya binatang karang.

3) Zone Neritik

Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 – 200 m. Endapannya lumpur biru dan binatang karang.

4) Zone Batyal

o Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 – 2.000 m. Endapannya kulit karang tepi.

o Merupakan lereng benua

o Sinar matahari tidak dapt menmbus zone ini o Sulit ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhan 5) Zone Abisal

o Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 m o Suhu rendah tekanan udara tinggi

o Matahari tidak dapat masuk dalam zone ini

o Tida ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhan Kerang-kerang pteropoda : 1.000 – 2.000 m. Kerang-kerang globigerina : 2.000 – 5.000 m. Kerang-kerang radiolaria : 5.000 m.

4. Morfologi Dasar Laut

1) Paparan benua (Continental Shelf)

Shelf adalah dasar laut yang kedalamnnya kurang dari 200 m dan merupakan bagian dari benua (kontinen). Adapun Plat atau dangkalan adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 20 m.

Contoh : Dangkalan laut Utara, Dangkalan Sahul, dan Dangkalan Sunda. 2) Lereng benua (Continental Slope)

Lereng benua merupakan wilayah dasar laut yang terletak di tepi paparan benua dengan kemiringan lereng sekitar 50 dan dengan kedalaman antara 200 – 1.800 meter dibawah permukaan laut.

3) Palung Laut (Trench/trog)

Palung laut adalah dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut yang terjadi karena peristiwa tektogenesa, patahan maupun lipatan.

Contoh : Palung laut Filipina/Mindanao (10.830 m) di Philipina, Palung laut Sunda/laut Jawa (7.450 m) dan palung laut Jepang (9.435 m).

4) Lubuk laut (Basin)

Lubuk laut merupakan dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyerupai baskom yan luas.

Contoh : Cekungan laut Timur. 5) Punggung laut (Ridge) dan Rise

Ridge dan Rise adalah suatu bentukan di dasar laut yang hampir serupa dengan gunung atau pegunungan di daratan Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan antara Ridge dengan Rise, hanya lereng Ridge lebih terjal daripada Rise.

6) Seamount dan Guyot

Guyot merupakan gunung yang muncul dari dasar laut dalam dan tidak dapat mencapai permukaan.

(11)

Re – typed by Suwarno, S.Si 5. Gerakan Air Laut

1) Arus laut

Arus laut merupakan aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus ini dibagi menjadi tiga yaitu :

a. arus laut menurut letaknya

 arus laut bawah merupakan arus laut yang bergerak dibawah permukaan air laut  arus laut atas merupakan arus laut yang bergerak dpermukaan laut.

b. arus laut berdasarkan suhunya

 arus laut panas terjadi apabila suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut sekitarnya.

 Arus laut dingin terjadi apabila suhu arus laut lebih dingin dari laut disekitarnya. c. arus laut berdasarkan terjadinya

arus laut terjadi karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut. Arus laut terjadi karena adanya angin.

Arus laut terjadi karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air laut) Arus laut terjadi karena pengaruh daratan/benua.

(12)

Re – typed by Suwarno, S.Si

SAMUDERA PACIFIK SAMUDERA ATLANTIK

SAMUDERA HINDIA

UTARA

PANAS  Arus Kathulistiwa Utara  Arus Kurosyio  Arus Khatulistiwa Utara  Arus Teluk/Gulfstream

 Arus Musim Barat Daya

 Arus Musim Timur Laut DINGIN  Arus Kalifornia  Arus Oyasyio  Arus Greenland Timur  Arus Labrador  Arus Canari SELATAN PANAS  Arus Khatulistiwa Selatan  Arus Khatulistiwa Selatan  Arus Brazilia  Arus Khatulistiwa Selatan  Arus Maskarena  Arus Agulhas DINGIN  Arus Humboldt/Arus Peru

 Arus Australia Timur

 Arus Angin Barat

 Arus Benguela

 Arus Angin Barat

 Arus Angin Barat

2) Gelombang laut

Gelombang laut adalah alunan permukaan air laut yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin diatas laut. Selain karena tiupan angin gelombang dapat terjadi karena adanya dislokasi (pergeseran) dasar laut. Gelombang-gelombang laut sebagai berikut :

a. gelombang pemecah pantai

b. gelombang tsunami di Laut Cina Selatan

c. badai siklon yang menyebabkan adanya gelombang tsunami d. gelombang oleh gempa laut dan gempa vulkanik

3) Pasang Naik dan Pasang Surut

Gerakan pasang surut air laut merupakan naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara Bumi dan Bulan, Bumi dan Matahari, atau Bulan dengan Matahari.

6. Sifat Air Laut

1) Suhu

Suhu atau temperatur air laut disuatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan sinar matahari (faktor utama), letak lintang geografis, dan keadaan angin (fungsinya dapat membawa udara panas dan udara dingin di laut)

Contoh :

Pada daerah lintang pertengahan suhu permukaan air laut berkisar 5o C – 18o C.sedangkan di laut tropika mencapai 30o C. Panas matahari menembus air laut sampai kedalaman 50 m. Air laut yang bergerak dan mengkilap dapat berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari.

2) Salinitas

Salinitas air laut merpakan kadar garam airlaut . Kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dalam satuan gram) yang terdapat dalam 1 liter air laut. Garam laut berasal dari hasil pelapukan daratan yang dibawa air sungai ke laut. Pada umumnya salinitas air alut memiliki kadar gaaram 33% - 37%. Untuk air laut dalam saliniitasnya mencapai 34,5% - 35%. Perubahan kadar garamdi laut tidak besar. Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya penguapan bila dibandingkan banyaknya air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garaam ditentukan faktor-faktor berikut :

a. banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser b. besar kecilnya curah hujan

c. Besar kecilnya penguapan

d. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara 3) Warna

(13)

Re – typed by Suwarno, S.Si

Warna air laut tergantung kepada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut. Warna laut terdiri dari beberapa macam dan beberapa sebab,berikut :

a. laut berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari sinar lain.

b. Laut berwarna kuning, karena dasar laut terdapat lumpur kuning

c. Laut berwarna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau yang berasal dari plankton-plankton dalam jumlah besar.

d. Laut berwarna putih, karena permukaan laut selalu tertutup es.

e. Laut berwarna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor.

f. Laut berwarna hitam, karena dasar lautnya terdapat lumpur hitam.

g. Laut merah, karena terdapat binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.

7. Organisme di Perairan laut

1) Bentos, ialah binatang –binatang laut yang hidupnya di dasar laut. Bentos ini dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu :

(a) bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya; tiram, koral, jenis-jenis brochipoda dan sebagainya.

(b) bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak laut, siput laut dan sebagainya.

2) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghunii lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

(a) Nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka.

(b) Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang yan disebabkan oleh angin atau perbedaaan suhu. Contoh ; jenis-jenis binatang bersel satu seperti ladiora foraminifera dan tumbuh-tumbuhan yang bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil-kecil.

8. Manfaat laut bagi kehidupan

1) Laut sebagai Prasarana Transportasi 2) Laut merupakan sumber makanan 3) Sebagai areal perikanan

4) Sebagai lahan pertanian laut (revolusi hijau) 5) Sebagai Pembangkit tenaga Listrik

6) Sebagai tempat Rekreasi dan Olahraga 7) Sebagai Pengatur Iklim

8) Sebagai pertahanan dan keamanan

9. Klasifikasi batas perairan laut di Indonesia

1) Batas Laut Teritorial

Batas laut teritorial Indonesia berada apda jarak 12 mil ke arah lautan bebas. Batas 12 mil ini diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia. Seluruh perairan yang menghubungkan pulau-pulau di wilayah Indonesia adalah mutlak dikuasai pemerintah Republik Indonesia. Pada wilayah ini, Indonesia berhak memanfaatkan segala kekayaan alam yang ada di dalamnya maupun ruang atasnya.

2) Batas Laut Kontinental

Adalah dasar lautan, yang dari segi morfologi maupun geologi , merupakan kelanjutan dari benuanya. Lautan yang berada diatasnya berupa laut dangkal dengan kedalaman sampai 20 meter. Pada wilayah ini segala kekayaan alam yang terdapat di dalamnya adalah milik pemerintah. Untuk menentukan batas landas kontinen Indonesia dengan negara tetangga , maka dilakukan dengan perjanjian dan kerjasama baik bilateral maupun multilateral.

3) Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Merupakan wilayah laut yang diukur sjauh 200 mil dari garis dasar pulau-pulau terluar. Dalam wilayah ini Indonesia berhak mengeksplorasi, mengeksploitasi dan melestarikan segala sumber daya yang ada di dalamnya.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari Chow Test menunjukkan ada perbedaan signifikan antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Asing dalam hal pengaruh CAR (Capital Adequency Ratio), NIM (Net

5 Kepala Madrasah melakukan evaluasi atas laporan kegiatan dari masing-masing fungsi dengan mencatat ke dalam format evaluasi Surat Keputusan 10 Menit Surat Keputusan yang telah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis dan menjelaskan pengaturan hukum pemberian persetujuan pemegang saham perusahaan penanaman modal asing secara

Dimana dosis am*roCol untuk anak $-/ tahun yaitu $(mg;(ml 5$ )th6 sekali  pem*erian dalam sehari di*erikan $-/ kali! 7adi pem*erian dosisnya sudah sesuai

Mungkin perusahaan mempunyai kemampuan untuk menghimpun pengetahuan yang lebih baik tentang pemasaran dibandingkan dengan pesaingnya.Apabila organisasi pemasaran menjaga

Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang nyata antara sarana air bersih, sarana pembuangan sampah, keberadaan jamban, saluran pembuangan air limbah dan personal

OKTALIEN HARTIEN