• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Ensiklopedia Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Anonim Ensiklopedia Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

49

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S., Zanzibar, M. dan Irianto, D. 1992. Hasil-hasil Kegiatan Uji Coba Balai Teknologi Perbenihan. Dalam Prosiding Seminar Nasional Status Silvikultur di Indonesia. Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Anonim. 1997. Ensiklopedia Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Gunungkidul. 2014. Kabupaten Gunungkidul dalam Angka 2014. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta. Barret, D. R. 1985. Santalum album (Indian Sandalwood). Curtin : Mulga

Research Center. Curtin University of Technology. Western Australian.

. 1989. Sari Pustaka Santalum album Linn. di India. Diterjemahkan oleh Sutardjo Suriamihardja. Aisuli 3. Balai Penelitian Kehutanan. Kupang.

Bakri, S. 1986. Pengaruh Wadah, Lama, dan Suhu Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Mahoni Daun Lebar dan Mahonni Daun Kecil. Thesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan. Bewley, J, D. dan Black, M. 1985. Seed Physiology of Development and

Germination. Plenim Press. New York.

Darjanto dan Satifah. 1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silangan Buatan. PT. Gramedia. Jakarta.

Darmawijaya, I. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Gardner, F. P., Brent Pearce, R. dan Roger, L. M. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. (Terjemahan). UI-Press. Jakarta.

Goldworthy, P. R. dan Fisher, R. L. 1992. Fisiologi Budidaya Tanaman Tropik. Diterjemahkan oleh Tohari. UI- Press. Jakarta.

Gordon, A. G., Esteban, I. D., dan Wakeman, D. C. 1972. Cone Handling, Seed Quality and Seed Testing of Pinus merkusii. Commonw. For. Rev. 51 (1): 70-75. Denmark.

(2)

50

Gordon, A. G., Gosling, P. dan Wang, B. S. P. 2000. Tree and Shrub Seed Handbook. The International Seed Testing Association. IFSP. Denmark.

Griffin, A. R. dan Sedgley, M. 1989. Sexual Reproduction of Tree Crops. Academic Press Inc. Harcourt Brace Jovanovich Publishers. San Diego, USA.

Hackett, W. P. 1985. Juvenility, Maturation and Rejuvenation in Woody Plants. Hort. Rev. 7: 109-155. New York.

Hamzah, J. 1976. Sifat Silvika dan Silvikultur Cendana (Santalum abum L.) di Pulau Timor. Lembaga Penelitian Kehutanan. Bogor.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. CV Akademika Pressindo. Jakarta Harisetijono dan Suriamihardja. 1987. Nilai Ekonomis Cendana. Dalam

Prosiding Diskusi Cendana. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Hartono, D. D. 2008. Daya Dukung Kawasan Wisata Alam Gunung Api

Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DIY. Skripsi. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Hartman, H. T. dan Kester, D. E. 1961. Plant Propagation. Prentice Hall. Inc Englewood Cliffs. New Jersey, USA.

Hasanah, M. 2002. Peran Mutu Fisiologik Benih dan Pengembangan Industri Benih Tanaman Industri. Litbang Pertanian 21 (3) : 84-91. Bogor. Janzen, D. 1978. Seeding Patterns of Tropicals Trees. In: Tropical Trees as

Living Systems. Vol. 83 – 128. U. P. Cambridge.

Janzen, D. dan Vazquez-Yanes, C. 1991. Aspect of Tropical Seed Ecology of Relevance to Management of Tropical Forested Wildland Management. Man and the Biosphere series, Vol. 6. 137-157. Unesco.

Justice, D. L. dan Bass, L. N. 1994. Prinsip-prinsip Praktek Penyimpanan Benih (Terjemahan). Rajawali Press. Jakarta.

Kalie, M. B. 2005. Bertanam Pohon. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kamil, J. 1974. Kadar Air dan Pengaruhnya terhadap Viabilitas dan Vigor Biji Kulit Manis (Cinnamomum burmanii). Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang.

(3)

51

. 1982. Teknologi Benih 1. Angkasa Press. Bandung.

Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih.Andi Press. Yogyakarta.

Kramer, J. P. dan Kozlowski. 1960. Physiology of Trees. Mc Graw – Hill Book Company. New York.

Machmud, A. 1975. Masalah Pembinaan Hutan Cendana di Nusa Tenggara Timur. Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang. Mahdi, A, 1986. The Biology of Santalum album Seed with Special Emphasis

on Its Germination Characteristics. Biotrop Technical Buletin 1 (1): 1-9. London.

Marsono, D. dan Surachman. Diskusi Cendana : Perilaku Permudaan Alam Cendana di Wanagama I. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Mayer, A. M. dan Poljakoff-Mayber, A. 1975. The Germination of Seeds.

Second Edition. Volume 5. Pergamon Press Ltd. USA.

McDonald, M. B. dan Copeland, L. 1997. Seed Production: Principles and Practices. Chapman and Hall. New York.

McKinnel. 1993. Review onSantalum album Linn. IUFRO. Australia.

Mugnisjah , W. Q. dan Setiawan, A. 1995. Pengantar Produksi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.

Owens, J. N., Sornsathapornkul, P. dan Tangmitcharoen, S. 1991. Studying Flozrering and Seed Ontogeny in Tropical Forest Trees. ASEAN Forest Tree Seed Centre Project. Thailand.

Owens, J. N. 1995. Constraints to Seed Production : Temperate and Tropical Forest Trees. Tree Physiiology 15 : 477-484. Canada.

Oyen, L. P. A. dan Dung, N. X. 1999. Plants Resources of South East Asia No.19 Essential-Oil Plants. Prosea. Bogor-Indonesia.

Palupi, E. R. 2001. Penyerbukan, Fertilisasi dan Perkembangan Biji. On The Third Training Course on Seed Biology. BTP dan IFSP. Bogor. Pardiyan, Setyo, T., dan Sukirno, D. P. 1987. Diskusi Cendana di Wanagama

(4)

52

Pramoedibyo, R. I. S., Soeseno, O. H., Supriyo, H., Soekotjo, Na’iem, M. dan Iskandar, U. 2004. Dari Bukit-bukit Gundul sampai Ke Wanagaman I. Yayasan Sarana Wana Jaya. Yogyakarta.

Prasetyo, E., Dyah, V. W., Pradipta, N., dan Triyanto, B. A. 2013.

http://studio3gunungkidul.blogspot.co.id/2013/01/karakteristik-fisik-kabupaten-gunungkidl.html. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang.

Putri, A. I. 2008. Pengaruh Media Organik Terhadap Indeks Mutu Bibit Cendana. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 21 : 1-8. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Rahayu, S., Wawo, A. H., Noordwijk, M. V. dan Hairiah, K. 2002. Cendana : Deregulasi dan Strategi Pengembangannya. World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor.

Ratnaningrum, Y. W. N. dan Indrioko, S. 2014. Variation on genotypes and flowering characters affecting pollination mechanisms of sandalwood (Santalum album Linn., Santalaceae) planted on ex-situ gene conservation in Yogyakarta, Indonesia.Eurasian Journal of Botany. Hokkaido University Forest.

Rudjiman. 1987. Santalum album Linn. Taksonomi dan Model Arsitekturnya. DalamProsiding Diskusi Cendana. Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Sadjad, S. 1980. Panduan Pembinaan Mutu Benih Tanaman Kehutanan di Indonesia. Lembaga Afiliasi IPB. Bogor.

. 1993. Dari Benih Kepada Benih. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

. 1994. Kuantifikasi Metabiolisme Benih. PT. Grasindo. Jakarta. Sadjad, S., Poernomohadi, M. Z., Jusup, dan Pian,Z. A. 1974. Penuntun

Praktikum Teknologi Benih. IPB Press. Bogor.

Salisbury, F. B. 1974. Seed Size and Mass in Relation to Environment. Proceedings of The Royal Society of London. P. 186 : 83 – 88. London.

Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. (Terjemahan). Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Indonesia Forest Seed Project. PT. Gramedia. Jakarta.

(5)

53

Sedgley, D. dan Griffin, A. R. 1989. Sexual Reproduction of Tree Crops. Academic Press. New York.

Seeber, G. dan Angpaoa, A. 1976. Forest Tree Seeds. In: Manual of Reforestation and Erosion Control for the Philippines, 473-535. German Agency for Technical Co-operation. Eschborn.

Simanjuntak, T. 2002. Gunung Sewu in Prehistoric Time. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sinaga, M. dan Surata, I. K. 1997. Pedoman Budidaya Cendana. Balai Penelitian Kehutanan Kupang. Aisuli 1. 1-18. Kupang.

Soekotjo dan Joedodibroto, H. 1972. Beberapa Catatan tentang Kayu Cendana (Santalum album Linn.). Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

. 1975. Masalah Mutu dan Pengujian Benih untuk Reboisasi dan Penghijauan. Lokakarya Benih Tanaman Reboisasi dan Penghijauan. Cipanas – Cianjur.

Soeseno, O. H. 1975. Pembiakan Vegetatif Tanaman. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Soeseno, O. H. dan Suginingsih. 1987. Ilmu dan Teknologi Benih Pohon Hutan (Seri I). Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Sudrajat, D. J. dan Haryadi, D. 2006. Berat dan Ukuran Sebagai Tolok Ukur dalam Proses Sortasi dan Seleksi Benih Tanaman Hutan. Info Benih Vol. II (1). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Suginingsih dan Ratnaningrum, Y. W. N. 2010. Buku Ajar Teknologi Benih Pohon Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sukarman dan Hasanah, M. 2003. Perbaikan Mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan Melalui Cara Panen dan Penanganan Benih. Litbang Pertanian 22 (1) : 16-23. Bogor.

Sunanto, H. 1995. Budidaya Cendana. Penerbit Kanisius.Yogyakarta.

Surata, I. K. 2006. Teknik Budidaya Cendana. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara. Kupang.

(6)

54

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Winarno, F. G. 1981. Fisiologi Lepas Panen. Sastra Hudaya. Jakarta. Whitmore, T. C. 1984. Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon

Press. Oxford.

Wright, J. W.1976. Introduction to Forest Genetic. New York.

Zain, Sudaryanto., Suhardi, U., Sawitri, dan Ibrahim, U. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Pustaka Giratuna. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Selain memiliki kekakuan dan kekuatan spesifik yang tinggi, material komposit memiliki sifat tailorability yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sifat yang

transfusi darah, melaksanakan pola dan tata cara kerja pelayanan darah, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan darah; dan melakukan koordinasi

Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi infak dan sedekah mata pelajaran fikih tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Karakter yang memiliki keragaman fenotipe dan genotipe luas terdapat pada karakter keparahan penyakit, tinggi tanaman, total jumlah polong, jumlah polong bernas,

javanicus di talun Cipaganti menyukai beragam jenis pohon bambu sebagai pohon tidur, karena memiliki tajuk rimbun untuk perlindungan dari predator, yang umumnya

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul : Konstruksi Polemik Antara Gubernur DKI Jakarta Dengan DPRD Dalam Media Massa (Analisis Wacana Pemberitaan Polemik

bahwa dalam rangka melestarikan keanekaragaman hayati, memanfaatkan setiap unsurnya secara berkelanjutan, dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang ilmu pengetahuan

IMPLEMENTASI DARI HASIL PERTEMUAN FORUM KONSUL TASI BILATERAL Para Pihak akan meningkatkan pengorganisasian dan pelaksanaan yang sesuai dari kegiatan dan program