• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN ASCARIASIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN ASCARIASIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWKEPERAWAATATAN ASCAN ASCARIASIRIASISS

 KAT

 KATA A PENGAPENGANTANTARR

Puji syuku

Puji syukur r kami panjatkami panjatkan kan kehakehadirdirat at AlAllah lah SWT karena SWT karena ataatas s limlimpahapahan n rahmrahmat at dandan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah

hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini ini tentang tentang ”” ASKEP ASCARIASIS”. ASKEP ASCARIASIS”.

Selama menyusun makalah ini, kami mendapat banyak bimbingan dan dorongan dari Selama menyusun makalah ini, kami mendapat banyak bimbingan dan dorongan dari  berbagai

 berbagai pihak. pihak. Untuk Untuk itu itu perkenankan perkenankan kami kami menguapkan menguapkan terima terima kasih kasih kepada kepada semua semua pihak pihak  yang telah ikut membantu penyusunan makalah ini.

yang telah ikut membantu penyusunan makalah ini.

!alam menyusun makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu !alam menyusun makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.

kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat berman"aat bagi pembaa umumnya dan khususnya bagi kami Semoga makalah ini dapat berman"aat bagi pembaa umumnya dan khususnya bagi kami serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kepera#atan.

serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kepera#atan. Amin-amin ya $o

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Penyakit aing yang ditularkan melalui tanah termasuk keluarga nematoda, saluran erna penularan dapat terjadi melalui % ara yaitu &

'. (n"eksi langsung

%. )ar*a yang menembus kulit.

Penularan langsung dapat terjadi bila telur aing dari tepi anal masuk ke mulut tanpa pernah  berkembamg dulu ditanah. +ara ini terjadi pada aing kremi  oyuris *ermikularis  dan trikuriasis  trihuris trihiura . Selain itu penularan langsung dapat pula terjadi setelah periode  berkembangnya telur di tanah kemudian telur tertelan. melalui tangan atau makanan yang

teremar. +ara ini terjadi seperti pada in"eksi asarias lumbrioides  aing gelang  dan tooara anis. Penularan melalui kulit terjadi pada aing tambang/ ankilostomiasis dan strongiloidiasis di mana telur terlebih dahulu menetas di tanah baru kemudian lar*a yang sudah  berkembang mengin"eksi melalui kulit.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN A. PENGERTIAN

Askariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh in"estasi aing Asaris )umbrioides atau aing gelang Noer, '001& 2'3. 4al senada juga terdapat dalam 5amus 5edokteran $amali, '006& %1.

(n"eksi pada manusia oleh aing gelang asaris lumbrioides, yang di temukan dalam usus halus, menyebabkan nyeri kolik dan diare, khususnya pada anak-anak. Setelah di telan, lar*a bermigrasi dari usus ke paru yang menyebabkan pneumonitis, dan kemudian ke trakea, eso"agus, dan usus, untuk tumbuh menjadi de#asa. 7ila aing-aing de#asa berjumlah ukup  banyak, aing ini dapat menyebabkan obstruksi usus.

B.ETIOLOGI

8tiologi askariasis adalah asaris lumbrioides, manusia merupakan satu-satunya hospes. Penyebab dari Asariasis adalah Asaris )umbrioides. Asaris termasuk 9enus Parasit usus dari kelas Nematoda& Asaris )umbrioides& aing gelang 9aria, '001& '3:. ;enurut $eisberrg '00<& 330 asaris adalah aing gilig usus terbesar dengan aing betina dengan ukuran panjang %=-32 m dan jantan de#asa '2-32 m. $ata-rata jangka hidup aing de#asa sekitar 1 bulan.

 Ascaris lumbricoides

STADIUM

•  DEWASA

!i lumen usus halus >? migrasi ke lambung, saluran empedu, appendiks >? keluar bersama tinja 7olus >? menyumbat usus >? menembus dinding usus >? P8$(T@N(T(S

(4)

!i luar tubuh resisten terhadap kebanyakan at kimia mati >? sinar matahari langsung, panas ? := + >? makanan / minuman >? lambung >? !uodenum, jejunum bagian atas

•  LARVA

!inding usus >? sistim porta/lim"e >? paru >? al*eoli >? trahea >? epiglottis >? esophagus >  ?lambung >?usus halus >? duodenum %-3 bulan

C.TANDA DAN GEJALA

4anya sebagian keil yang menunjukkan gejala klinis, sebagian besar asymtomatis.

'. )ar*a pada paru menimbulkan sindroma )oe""ler, dari yang ringan seperti batuk sampai yang  berat seperti sesak na"as.

%. +aing de#asa

- gangguan usus ringan

- in"eksi berat & malabsorbsi yang memperberat malnutrisi, ileus, in"eksi ektopik ke empedu, appendiks atau bronkus

!itemukannya telur askaris lumbrioides dalam tinja atau keluarnya aing de#asa le#at muntah atau tinja pasien.

9ejala di sebabkan oleh lar*a maupun aing de#asa, adanya lar*a dalam tubuh akan menimbulkan batuk, demam, eosino"ilia, dan gambaran in"iltrat pada poto toraks yang akan menghilang dalam #aktu 3 minggu, dikenal sebagai sindrom lo""ler. 9ejala yang di timbulkan oleh aing de#asa adalah mual, na"su makan berkurang, diare, atau konstipasi. Pada keadaan  berat dapat mengakibatkan malabsorpsi dan obstruksi usus. +aing de#asa yang mengembara ke organ-organ lain akan menimbulkan gangguan tersendiri, misalnya ke saluran empedu, apendiks atau bronkus.

B Manifestasis Klinis

• 7atuk 

• !emam

• 8osino"ilia

(5)

• ;ual

•  Na"su makan berkurang

• !iare atau konstipasi

• ;alnutrisi

• ;alabsorpsi

• @bstruksi usus ileum

D.PATOFISIOLOGI

Telur Askaris yang in"ekti" di dalam tanah tertelan le#at makanan yang terkontaminasi, ;asuk ke lambung dan duodenum kemudian menetas, )ar*a menembus dinding usus, Cia sirkulasi portal ke jantung kanan, Sirkulasi pulmonal ke paru-paru ;elepas antigen askaris $eaksi alergi, Tembus kapiler masuk al*eoli dan bronhi, Pelepasan histamin

Seara asenden ke trakhea, "aring, epiglottis, eso"agus peningkatan permiabilitas kapiler dan sensasi gatal

E.PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium merupakan diagnosa pasti dari askariasis. !iagnosa askariasis ditegakkan dengan pemeriksaan "eses pasien dimana dijumpai telur aing askaris. Setiap satu ekor aing askaris mampu memproduksi jumlah telur yang banyak, sehingga biasanya pada  pemeriksaan pertama bisa langsung ditemui.

Saat aing bermigrasi masuk ke paru biasanya berhubungan dengan eosinophilia dan ditemui gambaran in"itrat pada "oto dada. 7ahkan pada kasus obstruksi tidak jarang diperlukan "oto polos abdomen, US9 atau pemeriksaan lainnya.

 !iagnosis askariasis ditegakkan dengan menemukan Asaris de#asa atau telur Asaris

(6)

F.PENATALAKSANAAN

@bat-obat untuk in"estasi aing &

Denis in"eksi @bat !osis Askaris E Pirantel pamoat

E ;ebendaol E Piperain sitrat

E Albendaol

E Nitaoksanid

E '= mg/kg77, ;aksimum 'g, dosis tunggal. E %  '== mg, Selama 3 hari.

E %2 mg/kg77, ;aksimum dosis pada de#asa 3,2 g.

E <== mg, dosis tunggal. Pada in"eksi berat dapat di berikan %-3 hari.

E %  2== mg untuk de#asa.

G.KOMPLIKASI

Selama lar*a sedang bermigrasi dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi yang berat dan pneumonitis, dan bahkan dapat menyebabkan timbulnya pneumonia.

(7)

BAB III

KONSEP ASKEP A.PENGKAJIAN

a. Atifitas !an Isti"a#at

9ejala & 5elemahan, kelelahan, malaise, epat lelah, insomnia, tidak tidur semalam karena diare Tanda & ;erasa gelisah dan ansietas.

$. Si"%lasi

Tanda & Takikardi Frespon terhadap demam, dehidrasi, p roses in"lamasi dan nyeri.

&. N%t"isi ' Cai"an

9ejala& ;ual, muntah, anoreksia.

Tanda & 4ipoglikemia, perut bunit, dehidrasi, berat badan turun.

!. Eli(inasi

Tanda & diare, penurunan haluaran urine.

e. N)e"i

9ejala & Nyeri epigastrik, nyeri daerah pusat, olik.

f. Inte*"itas E*+

9ejala & Ansietas.

Tanda & 9elisah, ketakutan.

*. Kea(anan

(8)

B.DIAGNOSA DAN INTER,ENSI KEPERAWATAN

-. Defisit +l%(e &ai"an $e"#%$%n*an !en*an e#ilan*an se%n!e" te"#a!a/ !ia"e. 0Ca"/enit+1 23334 -356.

T%7%an & ;empertahankan keseimbangan airan dan elektrolit dengan kriteria tidak  ditemukannya tanda-tanda dehidrasi dan klien mampu memperlihatkan tanda-tanda rehidrasi dan  pemeliharaan hidrasi yang adekuat.

Inte"ensi 4

a. ;onitor intake dan out put airan.

 b. @bser*asi tanda-tanda dehidrasi hipertermi, turgor kulit turun, membran mukosa kering. . 7erikan oral rehidrasi solution sedikit demi sedikit membantu hidrasi yang adekuat.

d. @bser*sasi tanda-tanda dehidrasi. e. @bser*asi pemberian airan intra *ena.

2. Gan**%an "asa n)a(an n)e"i $e"#%$%n*an !en*an s/as(e +t+t /+l+s se%n!e" ai$at (i*"asi /a"asit !i la($%n*.

T%7%an  & Setelah dilakukan tindakan kepera#atan  nyeri akan hilang atau berkurang dengan kriteria klien tidak menunjukkan kesakitan.

Inte"ensi &

a. 5aji tingkat dan karakteristik nyeri.  b. 7eri kompres hangat di perut.

. Ajarkan metoda distraksi selama nyeri akut.

d. Atur posisi yang nyaman yang dapat mengurangi nyeri. e. 5olaburasi untuk pemberian analgesik.

(9)
(10)

8. Pe"%$a#an n%t"isi %"an* !a"i e$%t%#an t%$%# $e"#%$%n*an !en*an an+"esia !an (%nta# 0Ca"/enit+1 23334 2936.

T%7%an  & Nutrisi terpenuhi dengan kriteria klien menunjukkan na"su makan meningkat, berat  badan sesuai usia.

Inte"ensi&

a. 7eri diit makanan yang adekuat, nutrisi yang bergii.  b. Timbang 77 setiap hari.

. Delaskan pentingnya nutrisi yang adekuat. d. Pertahankan kebersihan mulut yang baik.

5. Hi/e"te"(i $e"#%$%n*an !en*an /en%"%nan si"%lasi se%n!e" te"#a!a/ !e#i!"asi 0Ca"/enit+1 2333 : 2-6

T%7%an & ;empertahankan normotermi yang ditunjukkan dengan tidak terdapatnya tanda-tanda dan gejala hipertermia, seperti tahiardia, kulit kemerahan, suhu dan tekanan darah normal.

Inte"ensi &

a. Ajarkan klien dan keluarga pentingnya masukan adekuat.  b. ;onitor intake dan output airan

. ;onitor suhu dan tanda *ital d. )akukan kompres.

;. Pe"%$a#an inte*"itas %lit $e"#%$%n*an !en*an infla(asi anta"a !e"(al < e/i!e"(al se%n!e" ai$at &a&in* *elan* 0Ca"/enit+1 2333 : 8336

(11)

T%7%an  & Setelah dilakukan tindakan kepera#atan gangguan integritas kulit teratasi dengan kriteria tidak terjadi leet dan kemerahan.

(12)

Inte"ensi &

a. 7eri bedak antiseptik.

 b. Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri / personal hygiene. . Anjurkan untuk tidak menggaruk .

(13)

BAB I, PENUTUP

A.KESIMPULAN

Penyakit askariasis ini di sebabkan oleh in*estasi aing askaris lumbrioides atau aing gelang. +aing ini berbentuk bulat besar dan hidup dalam usus manusia. +aing ini terutam tumbuh dan berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas dan lembab dengan sanitasi yang buruk. !i indonesia pre*alensi askariasis tinggi terutama pada anak. 5urangnya  pemakaian jamban keluarga menimbulkan penemaran tanah dengan tinja di sekitar rumah.

+aing betina akan mengeluarkan telur yang kemudian akan menjadi matang dan in*ekti", dengan tumbuhnya lar*a pada telurnya di dalam #aktu %-3 minggu.

(n"eksi pada manusia terjadi karna lar*a aing ini mengkontaminasi makanan dan minuman. !i dalam usus halus lar*a aing akan keluar menembus dinding usus dan kemudian menuju pembuluh darah dan limpe menuju paru. Setelah itu lar*a aing ini akan bermigrassi ke  bronkus, "aring dan kemudian turun ke eso"agus dan usus halus. )ama perjalanan sampai

menjadi bentuk aing de#asa 1=-62 hari, panjang aing de#asa %=-<= m dan hidup di dalam usus halus manusia untuk bertahun-tahun lamanya. Sejak telur matang tertelan sampai aing de#asa bertelur di perlukan #aktu kurang lebih % bulan.

B.SARAN

!alam menyusun makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

+arpenito, ).D., %===, !iagnosa 5epera#atan, terjemahan 8disi :, 89+, Dakarta.

!oenges, ;.8., ;oorhouse, ;.G., 9eissler, A.+., Parasitologi 5edokteran terjemahan, 89+, Dakarta.

9aria, ).S., 7ruhner, !.A., '001, !iagnostik Parasitologi 5edokteran terjemahan, 89+, Dakarta

Noer, S., '001, buku ajar ilmu penyakit dalam, 8disi 3, G5U(, Dakarta.

Prie, S.A., Wilson, ).;., '002, Pato"isiologi& 5onsep 5linis Proses-Proses Penyakit, terjemahan, 8disi <, 89+, Dakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan 43 pasien rawat jalan yang telah didiagnosis mengalami gangguan panic berdasarkan DSM 4, dimana mereka menerima 6 sesi EMDR .Perlakuan yang sama

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Snowball Throwing untuk Meningkatkan Minat dan Aktivitas Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA

Otitis media akuta (OMA) pada anak yang tidak terawatt sebagaimana mestinya dapat menyebabkan anak menjadi bodoh Sebab proses belajar perlu fungsi pendengaran yang normal 93..

Rancangan Menu Transaksi Pada Sistem Informasi Pembongkaran Kapal Halaman ini merupakan halaman untuk melihat beberapa menu master transaksi yang ada pada sistem informasi

Matriks Usulan Kebutuhan Pembiayaan Sektor Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun : 2018-2022 Kota : Surakarta Anggaran dalam X1000 N O KODE AKUN

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Frankl (dalam Bastaman, 2007) bahwa seorang individu yang tidak berhasil mengubah kondisi yang tidak bermakna menjadi lebih bermakna maka

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu adalah rumah tangga melakukan pemberantasan sarang nyamuk di dalam rumah atau di luar rumah seminggu sekali dengan cara

Setelah melakukan pengamatan, pengujian, analisis serta interpretasi pada penelitian penyajian berita muktamar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) di harian Kompas dan