Page | 1 #1
Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Khotbah Buddha Sakyamuni tentang sutra usia panjang pemusnahan dosa Demikianlah aku (Ananda) mendengar, pada suatu ketika Sang Buddha berada di gunubng Grdhrakuta di Rajagaha di kota dari sebuah istana kerajaan. Pada waktu Sang Buddha membabarkan Sutra ini, juga hadir 1250 Bhiksu, mereka adalah siswa Buddha Sakyamuni yang selalu menemani Sang Buddha ke manapun Beliau pergi.
Dalam perkumpulan agung tersebut juga hadir sekitar 12.000 Maha Bodhisattva beserta para Dewa, Naga dari delapan tingkat dan para arwah, manusia dan makhluk yg bukan manusia, mereka datang dari berbagai penjuru untuk mendengar khotbah dari Sang Buddha Pada saat itu sebelum Sang Buddha membabarkan Sutra ini, dengan kekuatan batin-Nya, badan Beliau memancarkan berbagai cahaya yg luar biasa, yaitu sinar yg berwarna hijau muda, kuning muda, merah muda, sinar putih, dan warna lainnya dan dari setiap pancaran sinar tersebut muncul berbagai bentuk dari para Buddha yg tak terhitung banyaknya.
Setiap bentuk dari perwujudan Buddha terssebut dapat melakukan hal2 yg menakjubkan, mereka dapat menjelma menjadi Bodhisattva yg tak terhitung banyaknya. Dan setiap bentuk dari para Bodhisattva terus menerus menghormati dan memuji jasa2 kebajikan dan keagungan dari Sang Buddha. Pancaran sinar dari badan Sang Buddha benar2 sangat luar biasa dan sangat sulit diukur kekuatannya. Sinar yg memancar ke arah atas dapat menembus sampai kea lam surge dan alam Brahma dan sinar yg memancar kea rah bawah dapat menembus sampai ke neraka Avici.
Tidak ada satupun alam kehidupan yg tidak menerima pancaran dari sinar tersebut Makhluk hidup yg mendapat pancaran sinar dari Sang Buddha akan terbuka mata batinnya dan akan selalu mengingat dan berdoa kepada Sang Buddha. Mereka akan memperoleh ketenangan batin dalam menjalankan kehidupan spiritual dan akan mencapai tingkat kesucian atau Jhana yg pertama Pada saat itu, di dalam persamuhan Dharma tersebut terdapat 49 Bodhisattva yg baru saja mengembangkan Bodhicittanya.
Mereka ingin memohon petunjuk Dharma dari Sang Buddha tentang bagaimana caranya agar dapat memperoleh umur yg panjang, tetapi mereka tidak tahu dari mana harus memulai pertanyaan mereka Pada waktu itu, Bodhisattva
Page | 2 Manjushri yg juga berada di dalam persamuhan Dharma tersebut mengetahui tentang keinginan mereka, dgn segera beliau bangkit dari tempat duduknya, dengan menyingkapkan bahu sebelah kanan dan merangkupkan kedua telapaknya di depan dada, beliau bersujud kepada Sang Buddha dan mewakili ke 49 Bodhisattva untuk bertanya kepada Sang Buddha dgn berkata: “Guru Junjungan Yang Termulia! Saya mengetahui bahwa dalam persamuhan ini ada umat yg tidak memahami sesuatu dan tidak tahu bagaimana cara untuk bertanya.
Maka itu saya mewakili mereka memohon bimbingan Dharma dari Guru Junjungan Yang Termulia.” Sang Buddha berkata: “Bagus, bagus, Bodhisattva Manjushri. Apabila mereka mempunyai pertanyaan yg ingin ditanyakan, Engkau boleh mewakili mereka dalam bertanya sehingga mereka dapat memahaminya dengan jelas!” Bodhisattva Manjushri berkata: “Yang Termulia, semua makhluk hidup yg mengarungi lautan kelahiran dan kematian cenderung melakukan berbagai macam perbuatan jahat, sejak dari waktu yg berkalpa-kalpa yg silam yaitu permulaan waktu yg tak terhitung lamanya sampai sekarang.
Mereka terus menerus berputar di 6 alam kehidupan tanpa berhenti. Meskipun mereka telah mendapat kesempatan untuk lahir sebagai manusia tetapi mereka mendapat balasan karma berumur pendek. Bagaimanakah caranya agar semua makhluk hidup dapat memusnahkan semua karma buruk ini dan memperoleh umur yg panjang? Mohon Yang Termulia mengajarkan kepada kami Dharma tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa.” Sang Buddha berkata: “Manjushri! Kebajikan dan welas asih-Mu tak terbatas.
Engkau selalu merasa kasihan kepada semua makhluk hidup yg menderita karena karma buruknya, dan berusaha membantu mereka untuk bertanya Dharma tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa. Tetapi sayang sekali, jika Saya membabarkan semuanya secara luas dan terperinci, Saya khawatir kebanyakan dari makhluk hidup tidak dapat mempercayainya atau menjalankannya.” Bodhisattva Manjushri dengan sekali lagi memohon kepada Sang Buddha, “Guru Junjungan Dunia, Engkau Yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Yang Maha Bijaksana, Guru dari para dewa dan manusia, Ayah yg paling mengasihi makhluk hidup.
Engkau adalah Raja Dharma, yg dapat menggunakan satu macam suara untuk menjelaskan Mestika Dharma yg luar biasa dan demi untuk memberkahi semua makhluk hidup yg menderita. Saya memohon agar Tathagata bersedia menyampaikan Sutra ini secara luas!” Kemudian Sang Buddha tersenyum dan berkata kepada semua yg hadir dalam persamuhan Dharma tersebut, “Anda semuanya dengarkanlah dengan sepenuh hati. Sekarang Saya akan menjelaskan secara luas kepada anda semuanya Dharma untuk Memperoleh Umur Panjang dan Cara Untuk Melenyapkan Karma Buruk.” “Pada masa kehidupan yg lampau, ada
Page | 3 sebuah alam yg disebut tanah suci yg bebas dari kekotoran batin. Di tempat tersebut, ada seorang Buddha yg bernama PHU KUANG CHEN CHIEN JU LAI yaitu Buddha yg memancarkan cahaya tanpa batas kepada semua makhluk hidup dan memiliki kebijaksanaan yg Maha Sempurna.
Buddha ini mempunyai berbagai julukan, Beliau dikenal sebagai: Seorang Mulia Yang Layak Diberi Persembahan, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, Yang memiliki kebijaksanaan sempurna, Yang melatih diri di jalan yg benar, Yang telah memahami dunia, Yang tidak ada bandingannya. Beliau juga dikenal sebagai seorang Pahlawan yg penuh kebajikan, Yang telah bebas dari lingkaran kelahiran dan kematian, Guru dari para dewa dan manusia, Buddha Yang Termulia.
Buddha Cahaya Maha Bijaksana ini selalu dikelilingi dan dihormati oleh sekumpulan besar dari para Bodhisattva yg tak terhitung jumlahnya. Ketika Buddha Cahaya Maha Bijaksana ini berada di alam manusia, ada seorang umat wanita yang bernama DIEN DAU, artinya keliru atau bingung. Beliau memohon kepada Buddha agar mengizinkannya menjadi bhiksuni. Dengan sedih beliau menangis di hadapan Sang Buddha dan berkata: “Yang Termulia, saya telah melakukan perbuatan jahat yg berat.
Saya sangat menyesal terhadap kelakuan burukku dan ingin bertobat untuk menebus semua kesalahanku. Saya berharap agar dapat menjalankan kehidupan yg baik. Saya mohon Yang Termulia, Yang penuh welas asih bersedia mendengarkan penjelasan dariku!” “Peristiwa ini terjadi, dimulai karena keadaan rumah tanggaku yg miskin, sehingga tidak mengizinkanku untuk memelihara seorang anakpun. Itulah sebabnya saya menggunakan obat2an untuk membunuh janin yg saya kandung, yg mana telah berusia delapan bulan. Janin itu telah tumbuh dengan sempurna yaitu lengkap empat anggota badan (2 tangan dan 2 kaki) dan sepenuhnya telah berbentuk seperti seorang manusia.”
Tidak lama setelah menggugurkan janin tersebut, saya bertemu dengan seorang yang bijaksana. Beliau memberitahu kepadaku bahwa orang yg dengan sengaja membunuh janin yg dikandungnya akan menderita penyakit yg berat serta mendapatkan balasan karma berumur pendek pada kehidupan yang sekarang dan setelah meninggal mereka akan jatuh ke neraka Avici untuk menjalankan berbagai siksaan neraka yg dahsyat dan akan mengalami penderitaan yg sangat mengerikan. Setelah mendengar hal itu, saya benar2 merasa sangat takut dan menyesali perbuatan yg telah saya lakukan. Saya berharap Yang Termulia dengan kekuatan dari kebajikan dan belas kasih-Mu bersedia menyelamatkan diriku yg akan jatuh kea lam Neraka Avici.
Page | 4 Saya mohon Sang Buddha dapat memberitahu kepadaku cara untuk membebaskan diri dari siksaan neraka dan mengizinkanku untuk menjadi bhiksuni supaya kelak saya tidak akan mengalami penderitaan yg mengerikan itu. Buddha Cahaya Maha Bijaksana berkata kepada Dien Dau: “Di dunia ini ada 5 macam perbuatan jahat yg sangat sulit dimusnahkan karmanya biarpun mereka telah bertobat menyesali perbuatannya. 5 perbuatan jahat yang manakah? Ke-1: membunuh ayah kandungnya sendiri. Ke-2: membunuh ibu kandungnya sendiri. Ke-3: menggugurkan kandungannya sendiri. Ke-4: melukai seorang Buddha. Ke-5: menimbulkan perpecahan di antara para anggota Sangha (perkumpulan suci siswa Sang Buddha). Balasan karma dari 5 jenis perbuatan yg jahat dan kejam ini sulit dimusnahkan.”
#2
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Setelah mendengar penjelasan dari Sang Buddha Cahaya Maha Bijaksana, wanita yang bernama Dien Dau menangis dengan sedih dan dengan air mata yg berlinang bagaikan hujan, beliau bersujud dgn kelima anggota badannya kepada Sang Buddha. Di hadapan Sang Buddha beliau memohon sekali lagi: “Yang Termulia, Engkau yang penuh kebajikan dan welas asih, Guru Junjungan yang mampu menyelamatkan semua makhluk hidup dari penderitaan.
Saya memohon kepada Yang Termulia agar merasa kasihan kepadaku dan bersedia memberitahu kepadaku cara untuk menyelamatkan diri dari siksaan neraka Avici!” Kemudian Buddha Cahaya Maha Bijaksana memberitahu kepada Dien Dau: “Engkau semestinya harus diterjunkan ke neraka Avici karena perbuatan jahatmu dan harus menjalani siksaan tanpa mendapat pengampunan sedikitpun. Di alam neraka Avici yang panas membara, si pembuat dosa akan mendapat hembusan hawa yang dingin sehingga beliau tersiksa dalam kedinginan dan di alam neraka Avici yang dingin membeku, si pembuat dosa akan menghadapi hembusan hawa panas dan tersiksa dalam kepanasan luar biasa.
Di alam neraka Avici yang tanpa batas siksaannya, tidak terlukiskan penderitaan yang harus dialami oleh si pembuat dosa. Hembusan hawa dingin dan hawa panas yang tiba2 muncul dan api besar yang berkobar muncul dari atas membakar sampai ke bawah. Kemudian api dari bawah yang berkobar membakar
Page | 5 sampai ke atas. Keempat dinding neraka Avici adalah terbuat dari besi dan dilapisi dengan jarring besi. Keempat gerbang yakni: timur, barat, utara dan selatan semua dipenuhi dengan kobaran api yang terus membakar tanpa berhenti. Si pembuat dosa yang menghuni alam neraka Avici yang siksaannya tanpa batas ini, besar badannya adalah 80,000 yojana. Walaupun hanya 1 orang, badannya mengisi penuh alam neraka tersebut dan apabila banyak orang yang harus menjalani hukuman tersebut, juga sama, badan mereka juga akan mengisi penuh neraka tersebut. Setelah itu, tubuh dari orang yang berdosa itu akan dililiti oleh ular besi.
Menyebabkan penderitaan yang dialami olehnya lebih sakit lagi daripada dibakar oleh api neraka. Ular besi tersebut dengan ganas masuk ke dalam mulut orang yang berdosa dan menerobos keluar melalui mata dan telinga dari si pembuat dosa. Kemudian kaki dan tangan dari si pembuat dosa terus menerus mengeluarkan api.
Api tersebut kemudian berkobar dan membakar seluruh anggota tubuh dari orang yg berdosa itu sendiri. Setelah itu, datang lagi burung gagak besi yang dengan ganas mematuk dan memakan daging dari si pembuat dosa. Ada lagi anjing tembaga yang dengan ganas mengigit dan mengerat tubuh dari si pembuat dosa kemudian penjaga alam neraka yang berkepala kerbau yang tangannya memegang senjata tajam akan mengeluarkan suara yang besarnya bagaikan halilintar, beliau akan berkata dengan penuh kemarahan: “Kamu yang dengan sengaja membunuh janin dalam kandunganmu, sepantasnya menerima semua siksaan neraka yang menyakitkan ini sampai berkalpa-kalpa waktu yang tak terhitung lamanya tanpa berhenti sekejappun!” Sang Buddha berkata kepada Dien Dau: “Apabila Saya berbohong kepadamu tentang semua siksaan neraka yang begini dahsyat seperti yang saya jelaskan ini, maka Saya tidak akan disebut sebagai seorang Buddha.”
Setelah mendengar semua penjelasan dari Sang Buddha perempuan yang bernama Dien Dau merasa sangat sedih hingga jatuh pingsan. Setelah berselang beberapa saat, beliau siuman kembali dan dengan sekali lagi beliau bertanya kepada Sang Buddha, “Yang Termulia, apakah hanya saya sendiri saja yang akan mengalami siksaan seperti itu? Atau siksaan ini juga akan dialami oleh semua wanita yang dengan sengaja menggugurkan janinnya?” Sang Buddha memberitahu kepada Dien Dau, “Janin dalam kandunganmu telah tumbuh dengan sempurna seperti seorang manusia. Sebenarnya keadaan janin dalam kandungan seorang ibu keadaannya juga seperti berada di alam neraka.
Karena janin harus mengalami siksaan seperti diapit oleh batu besar. Dan jika ibunya memakan sesuatu yang panas, janin tersebut merasa seperti berada di neraka yang berhawa panas. Jika sang ibu memakan sesuatu yang dingin, janin tersebut seperti berada di neraka yang berhawa dingin. Setiap hari janin itu mengalami
Page | 6 siksaan yang berat di dalam kandungan. Dan engkau sendiri yang memiliki api emosi kegelapan batin, dibarengi pikiran yang penuh dengan kecemasa dan kekacauan, sehingga menyebabkan timbulnya pikiran jahat dan dengan sengaja engkau meminum racun untuk mengugurkan janin tersebut. Engkau telah menciptakan karma yang sebegitu buruk, tentu saja harus jatuh ke neraka Avici untuk menjalani siksaan yang tanpa batas, dan semua penghuni alam neraka Avici yang telah berbuat dosa berat itulah yang akan menemanimu di sana.
Setelah mendengar hal itu, wanita yang bernama Dien Dau menangis dengan sedih. Sekali lagi beliau berkata kepada Sang Buddha “Saya pernah mendengar seorang bijaksana mengatakan meskipun seseorang telah melakukan kejahatan, asalkan orang tersebut dapat berjumpa dengan seorang Buddha atau siswa sang Buddha (yaitu para anggota Sangha yang suci) dan dengan tulus memohon pertobatan, serta berjanji merubah sifat yang jahat menjadi baik, dosanya akan menjadi ringan atau lenyap.
Bahkan walaupun orang tersebut telah meninggal dunia dan jatuh kea lam neraka, tetapi apabila sanak keluarganya yang masih hidup dapat berbuat kebajikan seperti mencetak kitab suci, membantu orang miskin dan mengadakan puja bakti di tempat suci serta menjalankan sila vegetarian, membaca Sutra dan berdoa kepada para Buddha, kemudian semua jasa kebajikan ini disalurkan kepada di almarhum, maka beliau akan mendapat kesempatan untuk lahir di alam surge.
Apakah benar ada kejadian seperti itu? Saya mohon Yang Termulia menjelakannya kepadaku.” Buddha Cahaya Maha Bijaksana memberitahu kepada Dien Dau “Hal itu benar. Jika ada seseorang yang telah melakukan kejahatan tetapi beliau dapat bertemu dengan seorang Buddha atau para anggota Sangha yang suci dan dengan tulus beliau menyatakan penyesalan terhadap perbuatannya, serta berjanji bertobat dan tidak akan pernah lagi melakukan kejahatan apapun dan dengan giat berbuat kebajikan, maka semua karma buruknya akan lenyap.
Bahkan walaupun orang tersebut telah meninggal dunia, apabila anggota keluarganya atau familinya bersujud dan memuja Sang Tri Ratna (Buddha, Dharma, dan Sangha) selama 7 hari dan dengan tulus berdoa kepada para Buddha dan bersama2 membaca Sutra-Sutra dari kitab suci Mahayana, kemudian menyalin atau mencetak kitab suci tersebut untuk dibagikan kepada umat yang lain dan dengan ikhlas member persembahan dupa yang harum dan bunga2 yang segar kepada Tri Ratna, maka pembawa berita dari alam bawah akan membawa spanduk atau bendera roh yang memiliki 5 warna menghadap Raja Yama (penguasa neraka).
Tentara hantu yang berdiri mengelilingi bagian depan dan belakang dari spanduk tersebut akan bernyanyi dan memuji orang yang telah meninggal dan
Page | 7 dengan sopan dan suara yang halus mereka melapor kepada Raja Yama dengan berkata: “Orang yang meninggal ini telah mengumpulkan banyak jasa kebajikan” Ketika Raja Yama melihat bendera roh atau spanduk 5 warna, Beliau merasa sangat gembira dan berkata dengan suara yang keras “Semoga jasmaniku yang penuh dengan dosa ini juga dapat bersama-sama dengan beliau mengumpulkan jasa-jasa kebajikan.” Dengan waktu seketika, keadaan neraka berubah menjadi mata air yang jernih, gunung pisau dan pohon pisau yang ada di alam neraka berubah menjadi bunga teratai dan semua penghuni alam neraka turut merasa gembira dan bahagia atas pelimpahan jasa kebajikan yang dilakukan oleh para anggota keluarganya yang masih hidup.”
“Jika ada seseorang yang meninggal dunia, apabila beliau semasa hidupnya, beliau tidak yakin kepada Dharma, tidak pernah berdoa atau membaca Sutra Mahayana dan orang tersebut juga tidak berbakti kepada orang tuanya, tidak mempunyai welas asih dan hanya percaya pada ajaran sesat, maka dalam waktu 7 hari setelah beliau meninggal, apabila sanak keluarganya yang masih hidup tidak melakukan perbuatan kebajikan untuk melimpahkan jasa keadanya atau berdoa untuknya, maka pembawa berita dari alam bawah akan membawa bendera hitam dan diikuti oleh para hantu yang tak terhitung banyaknya menghadap Raja Yama dan membuat laporan dengan mengatakan: “Orang yang baru meninggal ini adalah orang yang berbuat banyak kejahatan!”
Ketika Raja Yama, penguasa neraka melihat bendera hitam, Beliau menjadi sangat marah dan berteriak dengan suara yang sangat besar bagaikan halilintar menyebabkan seluruh aula neraka terasa bergetar. Dan dengan segera, orang yang berdosa tersebut dikirim ke neraka 8 tingkat untuk menjalani hukuman atau siksaan yang dahsyat! Di dalam neraka 18 tingkat tersebut, orang yang berdosa itu dipaksa untuk memanjat pohon pisau dan gunung pisau. Atau beliau dipaksa untuk berbaring di atas tempat tidur besi yang panas membara. Atau lidahnya ditarik keluar dan diseret oleh seekor lembu. Atau tubuhnya dimasukkan ke dalam sebuah penggilingan batu dan digiling hingga tulang dan dagingnya hancur menjadi bubur Dalam waktu 1 hari orang yang berdosa tersebut harus mengalami jutaan kali lahir mati dan setelah menerima siksaan yang begitu mengerikan selama jangka waktu yang lama di neraka 18 tingkat, kemudian beliau akan dikirim lagi ke nerak Avici untuk menjalani berbagai siksaan yang lebih dahsyat selama berkalpa-kalpa (waktu yang tak terhitung lamanya) tanpa berhenti sekejappun .
Page | 8 #3
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Sebelum Buddha Cahaya Maha Bijaksana menyelesaikan pembicaraan-Nya, tiba2 muncul dari udara suara teriakan yang menggelegar, suara yang penuh dengan kemarahan memanggil wanita yang bernama Dien Dau dengan berkata: “Kamu yang dengan sengaja membunuh janin dalam kandunganmu harus menerima pembalasan karma berumur pendek dan kami adalah tentara dari alam neraka yang datang untuk menangkapmu dan memperhitungkan semua perbuatan jahatmu”
Wanita yang bernama Dien Dau menjadi sangat takut dan gemetar. Beliau dengan segra memegang erat kaki Sang Buddha Cahaya Maha Bijaksana dan meratap sambil memohon “Yang Termulia, tolonglah menjelaskan kepadaku secara luas inti sari dari Dharma yang telah diajarkan oleh para Buddha dan cara untuk memusnahkan semua karma buruk. Hanya dengan cara itulah saya akan meninggal dengan tenang.”
Pada waktu itu Buddha Cahaya Maha Bijaksana dengan menggunakan tenaga batin-Nya yang berwibawa memberitahu kepada prajurit alam neraka dengan berkata: “Prajurit alam bawah, sekarang Saya sedang mengajarkan Dharma tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa kepada wanita yang bernama Dien Dau ini. Kalian tunggu sejenak, tentu aka nada perubahan. Dan kalian berdua juga seharusnya memperhatikan dan mendengarkan dengan baik –baik inti sari dari Sutra ini.
Saya akan memberitahu kepadamu rahasia pintu Dharma yang telah diajarkan oleh para Buddha di masa lampau yaitu Sutra untuk melenyapkan karma buruk dan memperpanjang umur. Sutra ini dapat membantu semua makhluk hidup agar dapat menjauhkan diri dari jalan yang sesat dan dapat keluar dari lingkungan kelahiran dan kematian serta mencapai tingkat kesucian.”
Page | 9 Sang Buddha kemudian berkata kepada Dien Dau “Kamu seharusnya mengetahui prajurit alam bawah ini adalah tanpa perasaan. Mereka tidak akan member pengampunan apapun kepada si pembuat dosa. Bahkan walaupun dengan menggunakan emas, perak, lapis lazuri, berlian, mutiara merah, dan benda berharga lainnya yang tak terhitung banyaknya untuk menyuap mereka agar dapat merubah hukuman yang harus dijalani. Hal itu akan sia2 saja.
Bahkan orang yang memiliki jabatan yang terhormat seperti raja, pangeran, pejabat besar, tetua yang dihormati dan lainnya atau orang2 yang mempunyai kemampuan tenaga batin yang terhebat, mereka semuanya tidak dapat lolos dari pengejaran prajurit alam bawah yang datang untuk mencabut nyawa mereka. Sang Buddha melanjutkan perkataannya kepada Dien Dau: “Kamu seharusnya mengetahui bahwa hanya satu kata Buddha-lah yang mampu memutuskan penderitaan dari karma kehidupan. Dien Dau, di dunia ini ada dua jenis orang yang sangat langka dijumpai.
Mereka bagaikan bunga Udumbara yang mana sangat jarang mekarnya. Jenisa orang pertama adalah orang yang tdk pernah melakukan perbuatan jahat atau tidak mau berbuat jahat dan jenis orang yang kedua adalah orang yang setelah mengetahui kesalahannya dgn segera merasa menyesal dan dgn tulus menyatakan ingin bertobat serta berjanji untuk tidak akan melakukan kejahatan apapun lagi. Kedua jenis orang ini adalah org yg paling langka dijumpai dan yg paling berharga.
Di depan-Ku engkau dapat menyatakan penyesalan dgn tulus atas semua perbuatan burukmu dan dgn tulus atas semua perbuatan burukmu dan juga menyatakan bersedia bertobat, tentu saja Saya akan mengajarkan kepadamu Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa, supaya kamu dapat membebaskan diri dari penderitaan siksaan alam neraka dan pengejaran dari prajurit alam bawah. Dien Dau, Saya memberitahu kepadamu bahwa pada masa yg akan datang di alam manusia yg penuh dgn 5 kekeruhan dan kejahatan, apabila ada seseorang yg membunuh ayahnya sendiri, mencelakai ibunya sendiri, yg dgn sengaja menggugurkan janin dlm kandungan, atau membunuh seorang arahat, yg menghancurkan pagoda, tempat suci dan kuil Buddha.
Dan orang yg dgn sengaja melukai seorang Buddha, serta orang yg menimbulkan ketidak-rukunan di antara para anggota Sangha (perkumpulan suci daari para siswa Sang Buddha) berarti dia telah melakukan 5 kejahatan yang berat dan pasti akan jatuh kea lam neraka yg tanpa batas siksaannya. Ketahuilah bahwa orang2 yg telah melakukan 5 kejahatan berat seperti ini, apabila bersedia bertobat, menerima, menjunjung tinggi “Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa” ini dgn baik dan menyalinnya sendiri, membacanya serta mengingatnya, atau meminta orang lain untuk memperbanyak Sutra ini, dan membaginya kepada umat yg lain, dgn
Page | 10 perbuatan kebajikan ini mereka dapat mengakhiri semua karma buruk dan kelak akan lahir di alam surge Brahma untuk menikmati berkah dari alam surga.
Beruntung sekali engkau saat ini dpt langsung bertemu dengan-Ku, karena pada masa yang lampau berkalpa2 yg lalu, engkau telah menanam bibit kebajikan yaitu dgn welas asih melepaskan/menyelamatkan makhluk hidup, ditambah lagi pada saat ini engkau dgn tulus memohon kepada-Ku untuk menjelaskan Dharma, di samping itu, engkau juga dengan ikhlas menyatakan penyesalan terhadap semua perbuatanmu yang tidak baik dan bersedia bertobat.
Maka tidak lama lagi engkau akan mampu memutar roda Dharma yang tertinggi untuk menyeberangi lautan kelahiran dan kematian. Engkau akan mampu mengalahkan sang iblis atau raja setan “BoXun” dan sekaligus dpt menghancurkan spanduk atau bendera kemenangan dari akar kejahatannya. Saya akan mengajarkan kepadamu 12 Nidana atau hukum sebab musabab yang berhubungan dgn timbulnya karma yang mana telah diajarkan oleh para Buddha di masa yang lampau.
Semua makhluk hidup pada dasarnya adalah suci, tetapi karena timbulnya suatu pikiran kebodohan pada kehidupan yg lampau, yaitu pikiran khayalan yang palsu yg membuatnya melakukan tindakan yg palsu yg membuatnya melakukan tindakan. Karena adanya tindakan/perbuatan maka timbullah akibat dr perbuatan itu. Karena adanya akibat dari perbuatan, membuatnya harus masuk ke dalam lingkaran kelahiran melalui kandungan. Setelah masuk ke dalam kandungan, maka terbentuklah janin dan ketika janin tsb tumbuh maka berkembanglah keenam indera seperti mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan kesadaran.
Setelah lahir melalui kandungan seorang ibu, ke 6 indera tsb akan berhubungan dgn lingkungan di sekitarnya dan menimbulkan 6 jenis pencerapan/perasaan. Karena adanya pencerapan/perasaan, maka timbullah rasa suka thd sesuatu. Karena rasa suka tsb timbul, maka timbullah usaha untuk mendapatkannya. Dan dalam usaha untuk mendapatkannya, dia akan melakukan tindakan melalui perbuatan, perkataan dan pikiran, semua ini akan membawa karma dan bibit karma inilah yg akan membentuk lagi keadaan kelahirannya pada masa yg akan datang.
Karena adanya beban bibit karma untuk kehidupan yg akan datang, maka manusia akan mengalami kelahiran lagi. Dan karena adanya kelahiran, maka secara alamiah beliau akan mengalami proses usia tua dan kematian dan dalam perjalanan hidupnya beliau akan mengalami segala macam kekhawatiran, kesedihan, penderitaan dan tekanan batin. Inilah yg disebut urutan dari hukum sebab-musabab, yg terdiri dari 12 mata rantai lingkaran dari kelahiran dan
Page | 11 kematian. Apabila dari permulaan tidak ada pikiran kebodohan atau ketidaktahuan yg menimbulkan khayalan palsu, bagaimana akan timbul tindakan perbuatan yg menghasilkan bibit karma? Jika tidak ada tindakan/perbuatan yg menimbulkan bibit karma dari mana seseorang memiliki dorongan karma untuk lahir melalui kandungan? Jika tdk ada dorongan atau ikatan karma untuk lahir melalui kandungan, dari mana terciptanya janin.
Jika tidak ada janin atau nama dan rupa, keenam indera tdk akan pernah terbentuk. Dan apabila tdk ada enam indera, maka tdk akan ada 6 jenis pencerapan atau perasaan untuk menyukai sesuatu. Tidak adanya perasaan akan suka thd sesuatu, maka tdk akan ada keterikatan dan usaha untuk memilikinya, maka tdk akan ada tindakan atau perbuatan, karena tdk adanya tindakan atau perbuatan, maka tdk aka nada bibit karma dari tindakan atau perbuatan yg menimbulkan dorongan karma untuk membentuk lagi keadaan kelahiran pada masa yg akan datang.
Karena tdk ada lagi bibit karma dari tindakan/perbuatan yg akan menyebabkan kelahiran pada masa yg akan datang, maka tdk aka nada lagi kelahiran pada masa mendatang. Tanpa kelahiran, maka tdk aka nada usia tua, kematian, kekhawatiran, kesedihan, penderitaan dan tekanan batin yg mengikutinya. Ini merupakan jalan untuk memutuskan urutan dari hukum sebab-musabab 12 mata rantai dari lingkaran kelahiran dan kematian.
Dien Dau, engkau harus mengetahui bahwa tdk semua makhluk hidup mampu memahami dgn jelas hukum sebab-akibat yg terdiri dari 12 mata rantai lingkaran dari kelahiran dan kematian, karena itu maka mereka trs berputar dan menderita dalam mengarungi lautan kelahiran dan kematian. Jika seseorang mampu mengamati hukum sebab-musabab 12 mata rantai dari lingkaran kelahiran dan kematian, maka beliau akan mampu melihat kebenaran sejati dari Dharma.
Jika seseorang mampu melihat kebenaran sejati dari Dharma, maka beliau benar2 telah melihat Buddha. Orang yg dpt melihat Buddha, adalah org yg dpt menyadari sifat ke-Buddha-annya sendiri. Mengapa Saya mengatakan demikian? Karena para Buddha semuanya juga terlebih dahulu mengamati hukum sebab-musabab 12 rantai lingkaran dari kelahiran dan kematian sbg dasar Dharma dalam mencapai tingkat Buddha. Sekarang engkau telah mendengar ke 12 Nidana atau mata rantai yg berhubungan dgn hukum sebab-musabab dari diri-Ku, berarti engkau telah memahami kebenaran sejati dari Dharma. Engkau akan menjadi seorang Dharma Duta dalam membimbing semua makhluk hidup menuju pintu Buddha.
Page | 12 #4
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Sekarang Saya akan memberitahu kepadamu lagi satu2nya jalan kebenaran. Engkau harus selalu mengamati dan merenungkan pemikiran ini, pikiran satu2nya yg benar yg harus engkau miliki adalah pikiran bodhi. Pikiran bodhi juga disebut pikiran Mahayana (kendaraan besar), yaitu berjiwa besar, berniat mencapai tingkat kesucian demi untuk menyelamatkan semua makhluk hidup dari lingkaran kelahiran dan kematian!
Karena tingkat kesadaran dari semua makhluk hidup berbeda, sejak zaman dulu para Buddha dan Bodhisattva membaginya dlm 3 kelompok yaitu: kelompok pendengar Dharma, kelompok yg menganalisa Dharma dan kelompok yg berjiwa Bodhisattva yg mempraktekkan Dharma. Engkau setiap saat harus tetap mengingat dan trs menjaga pikiran bodhimu (niat sucimu) dan jgn sekalipun engkau melupakannya.
Walaupun jasmanimu dikobarkan oleh 5 macam kegemaran (panca skhanda) yaitu kegemaran thd bentuk (rupa), perasaan, pikiran, tindak kemauan, dan kesadaran, dan dicengkeram oleh 4 ular pelahap: bumi, air, api, angin, bahkan dijangkiti oleh 3 jenis racun: keserakahan, kebencian, dan kebodohan (khayalan palsu). Atau dikuasai oleh 6 hal yg selalu menggoda untuk melakukan pelanggaran dlm wujud: rupa, suara, wangi2an, rasa, sentuhan dan ide atau pemikiran.
Dan sekalipun engkau dilukai serta disiksa oleh setan dan iblis, engkau tetap tdk boleh sedikitpun merasa goyah dan jangan sekalipun engkau merubah pikiran bodhimu. Dgn pikiran bodhi ini, tubuhmu akan setegar dan sekuat baja. Engkau tdk
Page | 13 akan pernah tergoda lagi oleh bentuk apapun. Hati dan pikiranmu akan seluas angkasa, tdk ada seorangpun yg dpt menghancurkannya karena batinmu telah bersatu dgn alam semesta.
Jika pikiran bodhimu kuat dan tegar, hal ini dapat membantumu untuk mencapai tingkat kesucian atau tingkat kesadaran tertinggi. Pikiran bodhi tsb akan selalu dipenuhi dgn 4 sifat kebajikan atau kesucian dari Nirvana yg disebut Keadaan yang Abadi, Kebahagiaan Tertinggi, Diri yang suci, dan Penerangan Sempurna. Ketika engkau telah memiliki 4 sifat kebajikan atau kesucian dari Nirvana, engkau akan terbebas dari kondisi kelahiran, usia tua, sakit, kematian dan terlepas dari segala siksaan alam neraka.
Dgn demikian prajurit alam bawah tentu saja tdk akan lagi mengejar dan menangkapmu untuk memperhitungkan semua kejadian yg disebabkan oleh kebodohan atau ketidaktahuan yg dulu.” Setelah Sang Buddha menyelesaikan khotbah Dharma-Nya, prajurit alam bawah kemudian berpikir dalam hati mereka “Setelah mendengar inti sari Dharma yg diajarkan oleh Sang Buddha, neraka pun dpt dirubah menjadi kolam bunga teratai yg suci dan murni. Mengapa saya tdk berusaha berbuat kebajikan dan meninggalkan alam hantu yg di bawah?”
Maka itu prajurit alam bawah berkata kepada wanita yg bernama Dien Dau dgn mengatakan “Apabila kelak engkau telah mencapai tingkat kesucian atau penerangan, harap jgn lupa untuk datang membimbing kamu yg masih berada di alam bawah.” Setelah itu Sang Buddha Cahaya Maha Bijaksana sekali lagi berkata kepada wanita yg bernama Dien Dau, “Saya telah mengajarkan kepadamu Dharma tentang hukum sebab-musabab yg terdiri dari 12 mata rantai lingkaran dari kelahiran dan kematian. Sekarang Saya akan mengajarkan kepadamu lagi tentang Sad Paramita yaitu 6 Jalan Kebajikan atau 6 cara penyeberangan yg mana selalu dilaksanakan oleh para Bodhisattva dlm melatih diri untuk mencapai penerangan sempurna. Sad Paramita yg manakah? Yang pertama, adalah DANA PARAMITA yaitu berdana dalam arti yg luas, berdana ke seluruh penjuru tanpa mengharapkan balasan apapun, baik dalam bentuk penyebaran Dharma, bentuk materi ataupun memberi perlindungan (rasa aman).
Dgn memberikan bantuan kepada org lain, dpt membantu seseorang untuk mengatasi perasaan serakah dan pelit. Yang kedua adalah SILA PARAMITA yaitu setiap saat memegang teguh atau menaati sila2 atau peraturan. Sila paramita dpt membantu seseorang untuk hidup suci dan tdk melakukan kejahatan atau pelanggaran. Paramita yg ketiga adalah KHANTI PARAMITA artinya setiap saat melatih diri untuk bersabar. Latihan kesabaran ini akan membantu seseorang dalam mengatasi perasaan emosi, benci dan marah. Yang keempat adalah VIRIYA PARAMITA berusaha dgn rajin dalam berbuat kebajikan dan menaklukkan
Page | 14 kemalasan dan kelalaian. Yang kelima adalah DHYANA PARAMITA yaitu berusaha dgn tekun untuk bermeditasi. Latihan dari pemusatan pikiran dpt membantu seseorang untuk menenangkan pikirannya sehingga beliau dpt berpikir secara jernih dan memiliki ketenangan batin. Paramita yg keenam adalah PRAJNA PARAMITA yaitu memiliki kebijaksanaan serta memahami kebenaran sejati. Dgn membaca kitab suci khotbah dari Sang Buddha dpt membantu seseorang dlm memahami sesuatu hal scr benar.Sifat kebijaksanaan ini dpt mengatasi kebodohan atau ketidaktahuan. Apabila seseorang dpt menjalankan Sad Paramita ini secara keseluruhan tanpa mengabaikan salah satu dari 6 sifat kebajikan ini, maka beliau akan tiba di pantai seberang. Adanya sebuah syair yg sering dikumandangkan oleh para Buddha di masa lampau.
Syair tersebut berbunyi: “Segala aktivitas dan pemilikan adalah tidak kekal dan hanya bersifat sementara. Dgn menyadari hal ini maka bergegaslah melakukan kebajikan dan berusaha mencapai kesucian untuk membebaskan diri dari lingkaran kelahiran dan kematian. Ketika tiada kelahiran dan kematian lagi, maka seseorang akan menikmati kebahagiaan yg sejati dan abadi. Umat manusia seharusnya dgn senang hati melatih diri untuk mencapai tingkat kesucian dgn menjalankan Sad Paramita!”
Pada saat itu, wanita yg bernama Dien Dau benar2 merasa sangat bahagia setelah mendengar ajaran Dharma dari Sang Buddha. Pikirannya menjadi terbuka dan suci. Beliau benar2 telah sadar dan memahami inti sari dari Dharma secara mendalam. Dengan anugerah kekuatan batin dari Sang Buddha, dalam posisi Samadhi badan beliau naik ke angkasa dan mencapai ketinggian tujuh kali dari tingginya pohon Tho-Lo. Beliau memasuki Samadhi dgn tenang di udara.
Pada saat yang sama, terdapat seorang Brahmana yg tersohor, keluarga beliau memiliki kekayaan yg tak terbanding. Pada suatu hari beliau tiba2 terserang penyakit yg parah. Setelah diperiksa oleh para dokter, ternyata penyakit yang dideritanya hanya dpt disembuhkan dgn sepasang bola mata manusia yg dimasak dgn campuran obat2an. Dgn segera, putra sulung dari Brahmana yg kaya tsb memerintah seorang pelayannya untuk mengumumkannya ke seluruh penjuru, di sepanjang jalan besar dan kecil dgn mengatakan:
“Barang siapa yg dapat menahan sakit mengorek sepasang matanya keluar untuk dijual, kami akan membelinya dgn harga yg tinggi. Kami bersedia menukarnya dgn emas, perak, mutiara, dan permata sebanyak yg dibutuhkan dan beliau dgn bebas dpt mengambilnya. Kami berjanji tdk akan pelit dalam pemberian hadiah!” Wanita yg bernama Dien Dau setelah mendengar berita tsb sewaktu sedang bermeditasi di udara. Dalam hatinya beliau merasa sgt bergembira dan berpikir:
Page | 15 “Sekarang saya telah memahami Buddha Dhara tentang Sutra Usia Panjang. Karma burukku telah musnah. Hatiku telah sadar dan memiliki sifat ke-Buddha-an sejati, sadar diri dan ingin menyadarkan orang lain dan saya telah bebas dari pengejaran prajurit alam bawah serta siksaan alam neraka. Saya harus membalas budi kebaikan dari Sang Buddha, meskipun tubuh dan tulangku harus hancur lebur menjadi bubuk.” Maka dgn segera beliau berseru dgn suara yg kuat:
“Saya skr berusia 49 tahun. Setelah mendengar Sutra Usia Panjang Pemusnah Dosa dari Sang Buddha, saya dgn ikhlas bersedia mengorbankan tubuh dan jiwaku untuk menulis 49 salinan dari Sutra Usia Panjang Pemusnah Dosa. Dengan harapan semoga semua makhluk hidup dpt membaca, menerima, menjalankan, menyalin sendiri atau mencetak, memuja dan mengingat Sutra ini. Meskipun saya harus menjual sepasang mataku agar dapat membiayai orang untuk membantuku dlm menulis Sutra tsb.
Saya tdk akan menetapkan harga dari kedua mataku. Anda dpt membayar sesuai dgn keinginan Anda!” Pada saat itu Raja Langit, Sakka merubah dirinya menjadi 49 orang, dtg ke tempat kediaman wanita yg bernama Dien Dau. Mereka berkata, “Kami bersedia menulis Sutra ini untukmu dan setelah kamu melihat Sutra yg kami tulis tsb barulah engkau menjual sepasang matamu. Bagaimana menurut pendapatmu?”
Perempuan yg bernama Dien Dau merasa sangat beruntung dan sgt berterima kasih thd bantuan yg mereka berikan. Dgn segera beliau memotong tangannya dan mencabut keluar sepotong tulang dan meruncingkannya menjadi sebuah alat tulis. Kemudian beliau mengucurkan darah dari tangannya dan dijadikan sbg tinta untuk menulis Sutra tsb. Setelah melewati 7 haru 7 malam barulah ke-49 org itu selesai menulis Sutra tsb. Mereka merupakan penjelmaan dari Raja Langit Sakka. Mereka memberitahukan kepada Dien Dau dgn berkata: “Kami harap engkau dpt menepati janjimu. Skr kami sudah selesai menulis Sutra tsb, setelah engkau melihatnya, engkau harus mencungkil keluar kedua matamu untuk kami dan kami akan menjualnya kepada Brahmana.”
#5
Page | 16 Setelah melihat Sutra tsb, wanita yg bernama Dien Dau memanggil seorang lelaki yg bernama Chandera untuk mencungkil keluar kedua buah matanya. Dan beliau juga meminta kepada 49 org tsb untuk memberikan sebagian uang dari hasil penjualan matanya kepada Chandera. Ketika Chandera akan mencungkil kedua bola mata Dien Dau, 49 org tsb dgn serentak berteriak untuk menghentikan perbuatannya.
Mereka memuji Dien Dau dgn berkata: “Sungguh sangat langka dan sulit dijumpai! Luar biasa sekali! Wanita yg bernama Dien Dau ini bersedia mengorek tulang dan mengucurkan darahnya menahan sakit dan luka yg begitu dahsyat demi untuk menulis Sutra suci ini. Bagaimana mungkin kami tega mencungkil kedua matanya?” Dengan lembut dan penuh pengasih, 49 org tsb memberitahu kepada wanita yg bernama Dien Dau, “Sekarang kami tidak membutuhkan matamu lagi untuk dijual kepada Brahmana.
Tetapi kami hanya berharap kelak setelah engkau mencapai penerangan, kami harap engkau bersedia datang dan membimbing kami untuk mencapai penerangan atau pembebasan. Kami berharap pada kehidupan yg akan datang, di mana saja engkau dilahirkan, kami ingin selalu bergabung dgnmu untuk melakukan segala kebajikan yaitu menjadi orang budiman atau seorang Dharma Duta dlm member ceramah tentang Sutra suci ini dan dgn harapan agar dpt menolong semua makhluk hidup yg menderita untuk bebas dari lingkaran kelahiran dan kematian.
” Pada saat itu, Raja Naga, Nanda dgn menggunakan kekuatan batinnya, atau ilmu gaib, beliau mengambil Sutra tsb dari wanita yg bernama Dien Dau dan membawanya ke Istana Naga. Beliau menghormati, memuja dan membuat persembahan thd Sutra tsb. Wanita yg bernama Dien Dau yg tiba2 merasa kehilangan Sutra tsb dlm waktu yg seketika merasa sgt cemas dan sambil menangis beliau berlari menjumpai Sang Buddha. Beliau berkata, “Yang Termulia, saya tanpa menyayangkan jiwa dan raga memotong daging dan mencabut keluar tulang tanganku untuk menulis Sutra Usia Panjang, dgn harapan dpt menyebarkan ajaran tsb kepada semua makhluk hidup.
Tetapi skr saya tiba2 kehilangan Sutra tsb, membuat saya benar2 merasa cemas dan sedih, tubuhku bagaikan dipanah oleh panah beracun. Sakitnya benar2 tak tertahankan!” Kemudian Buddha Cahaya Maha Bijaksana memberitahu kepada Dien Dau dgn berkata, “Raja Naga yg bernama Nanda telah membawa Sutramu ke
Page | 17 istananya, beliau memuja Sutra tsb dgn penuh khidmat. Seharusnya engkau merasa senang thd hal yg baik ini dan tidak perlu merasa cemas, khawatir ataupun sedih.
Dien Dau, ketahuilah sebenarnya hal ini bagus sekali, sutra itu dpt dipuja oleh Raja Naga, Nanda, maka dgn jasa kebajikan dari penulisan Sutra tsb setelah berakhirnya kehidupanmu ini, engkau pasti akan lahir di alam Surga Brahma, untuk menikmati kehidupan surga yg penuh kebahagiaan dan selama2nya tdk akan pernah lagi dilahirkan dalam wujud seorang wanita.” Wanita yg bernama Dien Dau berkata kepada Buddha Cahaya Maha Bijaksana: “Yang Termulia, sebenarnya harapanku satu2nya bukanlah ingin lahir di alam Surga. Tetapi saya hanya berharap agar dapat bertemu dgn Yang Termulia pada setiap kehidupanku dan tanpa melupakan hati Bodhi.
Kemanapun saya pergi, setiap saat saya akan terus menerus menyebarkan ajaran dari Sutra ini kepada semua makhluk hidup yg menderita dan yg berdosa agar mereka dapat memperoleh umur yg panjang dan dpt memusnahkan arma buruknya. Kemudian Buddha Cahaya Maha Bijaksana berkata “Apakah engkau berdusta?” Wanita yg bernama Dien Dau menjawab “Jika saya berkata bohong maka saya rela seperti dulu dikejar dan ditangkap prajurit alam neraka, tetapi jika apa yg saya katakana adalah benar tanpa berbohong sedikitpun, maka luka pada tanganku di hadapan Sang Buddha akan segera pulih kembali seperti semula!”
Begitu Dien Dau selesai mengucapkan pernyataan tsb, tangannya segera pulih kembali seperti sedia kala. Buddha Cahaya Maha Bijaksana berkata kepada Dien Dau, “Jika engkau dgn sepenuh hati mengingat Buddha maka engkau memiliki kemampuan untuk berkeliling mengunjungi tanah suci para Buddha dan dpt melihat dunia dari para Buddha yg tdk terhitung banyaknya. Dan engkau dpt memahami dunia dari para Buddha yg luar biasa tanpa bisa diuraikan dgn kata2.”
Pada saat itu wanita yg bernama Dien Dau yg berjiwa Bodhisattva memasuki Samadhi dan mencapai tingkat kesucian. Beliau telah memahami arti dari kehidupan yg sebenarnya dan tdk terikat lagi pada hal duniawi, beliau telah memiliki kesadaran tertinggi, yg disebut hati Bodhi yaitu berniat suci untuk mencapai tingkay kesucian, demi untuk menyeberangkan Dharma kepada semua makhluk hidup untuk membantu mereka agar dpt keluar dari lingkaran kelahiran dan kematian!
“Bodhisattva Manjushri, seharusnya engkau mengetahui bahwa Buddha Cahaya Maha Bijaksana adalah bentuk kehidupanku di masa yg lampau. Sedangkan wanita yg bernama Dien Dau adalah bentuk kehidupanmu di masa yg lalu. Dan 49 orang yg membantumu menulis Sutra tsb adalah 49 Bodhisattva yg skr sedang
Page | 18 berdiri di hadapan kita. Meraka adalah para Bodhisattva yg bertekad mencapai tingkat ke-Buddha-an.
Manjushri ketahuilah dari waktu berkalpa2 jutaan tahun yg tak terhitung lamanya sampai skr. Saya selalu mengumandangkan/mengajarkan kepada anda semuanya ajaran dari Sutra ini yaitu Dharma untuk membebaskan diri dari lingkaran kelahiran dan kematian, dgn harapan agar dpt menolong semua makhluk hidup yg berdosa untuk memusnahkan karma buruknya setelah mereka mendengar Sutra Usia Panjang Pemusnah Dosa ini, bahkan walaupun mereka hanya mendengar sebagian ataupun 1 bait saja dgn sepenuh hati. Semua dosa dan karma buruk mereka akan lenyap!”
Pada saat itu Raja Prasenajit yg sedang berada did lm istananya, kira2 pada pertengahan malam, beliau mendengar adanya suara tangisan seorang wanita yg begitu keras. Tangisannya begitu sedih dpt menggetarkan langit, Sang Raja bangun dan berpikir, “Di dlm istanaku seharusnya tidak ada kejadian apapun. Mengapa ada tangisan yg begitu memilukan? Apa yg telah terjadi?” Menunggu sampai pagi, Raja Prasenajit segera mengirim prajuritnya ke semua jalan besar dan gang kecil untuk mencari suara tangisan tsb.
Dan setelah prajurit raja menemukan wanita yg menangis tsb, mereka membawanya ke istana. Wanita itu merasa ketakutan dan jatuh pingsan. Raja Prasenajit memerintahkan prajuritnya untuk menyiramkan sedikit air ke wajahnya. Dan dgn perlahan2 wanita itu siuman kembali. Maha Raja Prasenajit bertanya kepada wanita itu dgn berkata, “Kemarin malam ada seorang menangis dgn suara yg begitu memilukan hati. Apakah itu adalah tangisanmu?” Wanita tsb menjawab, “Ya benar sayalah yg menangis dgn sangat sedih.” Kemudian Raja agung bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menangis sampai begitu sedih? Siapakah yg telah menyakitimu?” Wanita tsb menjawab, “Saya menangis dgn sedih sebenarnya tdk ada seorangpun yg menyakitiku.
Mohon maharaja bersedia mendengar penjelasanku. Saya menikah ketika berumur 14 tahun. Dan selama 30 thn saya menikah, saya telah melahirkan 30 orang anak. Setiap bayi yg kulahirkan semuanya berbada sehat dan mungil. Mereka lahir dgn bibir yg merah dan gigi yg putih bagaikan batu giok. Semuanya sgt lucu dan lincah. Mereka bagaikan kelopak bunga di musim semi.
Saya menyayangi mereka bagaikan mutiara dlm genggaman tanganku. Mereka sudah seperti jantung, hati, otak, dan tulang sumsumku. Saya mengasihi mereka melebihi jiwa ragaku. Tetapi mereka semuanya meninggalkanku satu persatu krn mereka semua mati dlm usia yg mmuda. Skr anakku hanya tinggal satu yg terakhir. Dia berusia kira2 satu tahun.
Page | 19 Dia sudah merupakan akar dari kehidupanku. Tetapi skr ini saya harus menyaksikan dia dalam keadaan sakit dan nyawanya terancam bahaya. Saya takut dia juga akan segera meninggalkanku. Itulah sebabnya saya tidak dpt lagi menerima kenyataan ini. Maka itu semalam saya menangis dgn sedih.” Setelah Maha Raja mendengar pernyataan dari wanita itu, beliau juga turut prihatin atas penderitaan yg menimpa wanita tsb. Dalam hati beliau berpikir, “Semua rakyat yg tinggal di negeriku semuanya bergantung kepadaku.
Mereka sudah seperti anakku sendiri, jika saya tdk menolong dan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah yg mereka hadapi maka saya tdk cocok lagi disebut sbg seorang raja.” Maka itu beliau dgn segera mengumpulkan para menteri penasehat istana untuk mendiskusikan hal tsb. Di antara mereka ada 6 menteri penasehat. Mereka memiliki julukan sbg berikut: yg pertama disebut dpt melihat bentuk atau rupa, yg kedua bernama mengetahui melalui suara, yg ketiga disebut kaki wangi, yg keempat disebut si pandai berbicara, yg kelima disebut ikuti keadaan, yg keenam disebut mudah tercemar.
Mereka serentak dgn sopan memberitahu kepada raja dgn berkata: “Ketika seorang bayi lahir, keluarganya harus membuat sebuah altar persembahan kepada para dewa dalam formasi 7 bintang dan 28 konstelasi perbintangan untuk meminta berkah panjang umur untuk sang bayi. Upacara ini dpt mencegah para bayi agar tdk mati muda, semoga maharaja sudi mengumumkan cara ini kepada semua rakyat di negeri ini.”
#6
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Pada saat itu ada seorang menteri penasehat istana yg bijaksana dan berpengetahuan luas, istana yg bijaksana dan berpengetahuan luas, beliau telah banyak akar kebajikan dari para Buddha dan telah mengumpulkan banyak akar kebajikan dari kehidupannya yg lampau. Beliau bernama Dhyana Prajna. Beliau maju ke depan dan memberitahukan Maha Raja dgn berkata, “Maha Raja, cara yg
Page | 20 diajarkan oleh keenam menteri penasehat ini tidak akan mampu membebaskan seseorang dari penderitaan mati muda.
Penderitaan yg bersifat alam ini serta cara untuk melenyapkannya, hanya dapat dijelaskan oleh seorang Buddha. Buddha ini bernama Siddharta Gautama. Beliau juga disebut Pangeran Siddharta. Pangeran sb telah mencapai penerangan sempurna tanpa melalui bimbingan dari seorang guru. Beliau mengetahui kebenaran dari hukum alam. Sekarang Beliau berada di Gunung Grdhrakuta, dan sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang, Cara Untuk Memusnahkan Karma Buruk. Saya berharap agar Maha Raja bersedia dgn segera menuju tempat tsb untuk mendengarkan ajaran-Nya. Jika seseorang dpt mendengar satu bait saja dari Sutra ini dgn sepenuh hati, semua karma buruk yg pernah dilakukan olehnya dari ratusan hingga ribuan kalpa dari kehidupannya yg silam akan musnah.
Dan semua anak kecil yg mendengar Sutra ini jg akan mendapat berkah dari mendengar Sutra suci dan secara alamiah mereka akan memperoleh umur yg panjang.” Raja Prasenajit berkata, “Saya pernah mendengar keenam guru mengatakan tentang seorang pertapa yg bernama Gautama, Sang Gautama belajar dari para guru agama hanya dlm waktu yg singkat dan pengetahuannya sgt dangkal.
Beliau masih muda dan tanpa keberhasilan apapun. Menurut ajaran kitab suci dari keenam guru ini perwujudan dari setan adalah anak muda yg bermarga Gautama. Apabila ada umat yg memujanya maka mereka akan kehilangan arah untuk menuju jalan kebenaran.” Setelah mendengar hal itu, menteri penasehat yg bernama Dhyana Prajna yg bijaksana dgn penuh hormat mempersembahkan sebuah syair kepada Maha Raja. Syair itu mengumandangkan: “Buddha Sakyamuni adalah guru dari para dewa dan manusia, sejak berkalpa2 yg silam Beliau selalu melatih diri dgn disiplin.
Saat ini Beliau telah menjadi Buddha dan sedang memutar roda Dharma berdasarkan ajaran yg telah diajarkan oleh para Buddha di masa yg lampau. Beliau tidak pernah mengecewakan harapan dari semua makhluk hidup, dgn hati yg maha pengasih dan penyayang Beliau membimbing semua makhluk hidup yg tersesat. Apabila seseorang dpt berjumpa dgn seorang Buddha, beliau dapat diibaratkan spt kura2 yg berada di atas sebuah balok kayu yg terapung di atas samudra. Dan juga spt bunga Udumbara yg paling jarang mekar. Saya berharap Maha Raja dpt dgn segera berangkat ke Rajagaha untuk mendengarkan Dharma-Nya dan jgn mendengar ajaran yg menyimpang dari 6 guru aliran sesat.
” Pada saat itu setelah menteri penasehat Dhyana Prajna membacakan syair tsb, beliau menggunakan kekuatan batinnya dalam posisi bermeditasi beliau naik ke
Page | 21 angkasa mencapai ketinggian tujuh kali dari ketinggian pohon Bodhi. Pada saat itu juga, di depan raja beliau segera mengucapkan mantra. Dan dalam waktu singkat gunung semeru dan air dari samudera masuk ke dalam tubuhnya tanpa halangan apapun. Raja Prasenajit setelah melihat kejadian ini, Beliau merasa sangat salut kepada menteri penasehat yg bernama Dhyana Prajna dan beliau merasa yakin bahwa beliau merupakan penasehat yg baik dan benar.
Maka itu, raja dgn segera bersujud seraya bertanya, “Siapakah nama guru anda?” Menteri penasehat yg bernama Dyana Prajna yg bijaksana menjawab, “Guruku adalah Buddha Sakyamuni. Saat ini Beliau sedang berada di gunung Grdhrakuta di Rajagaha, Beliau sedang member khotbah tentang Sutra Usia Panjang Penghapus Dosa.” Setelah mendengar hal itu, Maha Raja merasa sangat gembira. Dgn segera beliau meminta menteri penasehat Dhyana Prajna untuk mewakili beliau dalam mengurus semua urusan negara.
Maha Raja sendiri dgn cepat mengumpulkan seluruh sanak keluarganya, beserta para pejabat tinggi dan tetua. Dgn empat ekor kuda yg mengangkut perhiasannya beliau mengadakan perjalanan menuju Rajagaha sekaligus membawa turut serta permaisuri dan putra raja. Ketika maharaja dan rombongannya tiba di gunung Grdhrakuta di Rajagaha, mereka segera mempersembahkan bunga dan ratusan persembahan yg berharga kepada Sang Buddha.
Setelah membuka semua perhiasan yg mereka pakai, mereka berjalan mengelilingi Sang Buddha sebanyak 7 kali. Kemudian bersujud serta bernamaskara dan mempersembahkan bunga kepada Sang Buddha. Kemudian Raja Prasenajit menceritakan semua kejadian yg menimpa wanita tsb kepada Sang Buddha. Pada saat itu juga Sang Buddha memberitahukan kepada Raja Prasenajit dgn berkata, “Wanita ini pada kehidupan yg lampau adalah berstatus sbg seorang ibu tiri.
Disebabkan karena kecemburuannya, beliau menggunakan racun untuk membunuh semua 30 orang anak dari istri pertama. Semua anak laki2 dan anak perempuan yg dibunuhnya itu semua bersumpah dgn mengatakan: “Saya bersumpah bahwa saya akan lahir menjadi putra atau putrimu pada setiap kehidupanmu yg akan datang. Dan setelah saya dilahirkan, saya akan segera mati pada usia yg muda sehingga membuatmu sangat menderita. Penderitaan yg akan kamu alami sakitnya bagaikan hati dan ususmu dipotong satu persatu! Tetapi skr wanita ini telah datang dan mendengar Saya berkhotbah tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa dan apabila beliau dgn sepenuh hati dpt mendengar sutra ini hanya 1 bait saja maka semua musuh dari keluarganya yg ingin menyakiti ataupun membalas dendam terhadapnya akan berakhir sampai di sini selama2nya dan mereka tdk akan lagi mencari permusuhan dgnnya!”
Page | 22 Kemudian Sang Buddha memberitahu kepada kumpulan besar yg datang mendengar khotbah dgn berkata: “Ketika roh dari janin masuk ke dalam kandungan seorang ibu, raja setan Bo Xun dgn segera melepaskan 4 ekor ular beracun dan 6 iblis ked lm tubuh sang ibu. Jika salah satu dari 4 ekor ular atau 6 iblis ini tdk dijaga dgn baik, maka akar kehidupan dari janin tsb akan segera terputus dan mati. Saya mempunyai Dharani atau Mantra yg mana dpt melindungi dan memperpanjang umur dari seorang janin atau bayi. Jika bayi tersebut dijangkiti oleh penyakit dan mengalami sakit yg parah, apabila beliau dpt mendengar mantra ini dgn jelas masuk ked lm telinganya, penyakitnya akan segera sembuh. Mantra ini dpt mengusir semua iblis atau hantu jahat.” Kemudia Sang Buddha membacakan mantra tsb: DHARANI ATAU MANTRA UNTUK MELINDUNGI DAN MEMPERPANJANG UMUR JANIN SERTA PARA BAYI DAN ANAK KECIL Padmi Padmi Devi, Ksini Ksini Ksemi, Jure Jura Juri, Hura Hura, Yuri Yura Yri, Para Parimunca, Chide Chide, Chinna Kare Panci Made Svaha!
ANDA JUGA DPT MEMBACA DHARANI INI DLM BHS MANDARIN Pho Thou, Mi Pho, Thou Mi, Thi Phi, Si Ni, Si Ni, Si Mi, Chu Li, Chu Luo, Chu Li, Hou Luo, You Li, You Luo, You Li, Pho Luo, Pho Li Wen, Ce Chen Tie, Phin Tie Phan, She Mo Tie, Che Na, Chia Li, Suo Po He!
Sang Buddha kemudian berkata, “Apabila ada seorang pria atau wanita yg berbudi dapat membacakan mantra suci ini untuk janin yg berada did lm kandungan atau bayi yg baru lahir, ataupun anak kecil yg sedang sakit, selama 7 hari 7 malam, dgn menggunakan dupa dan bunga memuja para Buddha dan menyalin/mencetak, membaca, menerima, dan menjunjung tinggi mantra ini dgn sepenuh hati, maka dgn jasa kebajikan ini, semua penyakit yg diderita beserta karma buruk yg ada pada bayi tsb akan lenyap.
” Pada saat itu Bodhisattva Raja Obat maju ke dpn dan bersujud kepada Sang Buddha seraya berkata, “Yang Termulia, Saya sbg Bodhisattva Raja Obat, dpt menyembuhkan segala macam penyakit. Janin ataupun bayi kecil dpt terjangkit 9 macam penyakit yg mana akan menyebabkan mereka mati muda. 9 jenis penyakit yg manakah? Kesatu,, apabila orang tuanya melakukan hubungan badan pada waktu yg tdk tepat. Kedua, sewaktu melahirkan, darah sang ibu tercecer dan mengotori tempat tsb, membuat dewa tanah meninggalkan rumah itu sehingga hantu jahat memperoleh kesempatan untuk masuk ke dalamnya dan melukai sang bayi. Ketiga, sewaktu melahirkan, pusar bayi tdk dibersihkan dgn obat sehingga terinfeksi oleh bakteri. Keempat, sewaktu melahirkan tdk menggunakan kapas yg telah dipolesi dgn obat untuk membersihkan darah kotor yg menyelimuti tubuh sang bayi. Kelima, dalam menyambut kelahiran sang bayi, keluarga tsb membunuh makhluk hidup untuk menjamu para anggota keluarga dan teman2. Keenam, semasa kehamilan atau menyusui, sang ibu memakan makanan yg mentah atau
Page | 23 buah2an yg dingin. Ketujuh, ketika bayi tsb sakit, dia diberi makanan daging yg berasal dari hasil pembunuhan. Kedelapan, pada saat akan melahirkan, di ruang bersalin sang ibu melihat bayangan dari hal2 yg malang ataupun makhluk setan. Jika tali pusar dari sang bayi blm dipotong maka sang ibulah yg akan meninggal.
Tetapi apabila tali pusar dari sang bayi telah dipotong, maka bayilah yg akan meninggal. Kesembilan, pada malam hari ketika sang bayi dibawa jalan2 keluar rumah dia dipukul oleh hantu jahat. Apabila sang bayi yg baru lahir dpt dijaga dgn baik dan dpt menghindari 9 macam hal yg tdk menguntungkan spt yg telah saya sebutkan itu, pastilah sang bayi tdk akan mati muda.”
#7
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Pada saat yg sama, di istana Raja Setan, Raja Setan yg bernama Bo Xun yg memiliki kekuatan batin, dpt mengetahui atau membaca pikiran org, beliau mengetahui bahwa Sang Buddha sdg mengajarkan Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa dan mantra untuk melindungi anak kecil thd semua hal yg buruk. Beliau menjadi sgt cemas dan marah. Dgn mengeluarkan suara yg menggelegar beliau mencetuskan kegelisahan dan ketidaksenangannya thd Sang Buddha.
Raja setan Bo Xun memiliki 3 orang putri yg cantik, melihat Sang raja, ayahanda mereka dlm keadaan sangat marah, gelisah dan cemas, maka mereka bertiga serentak menuju ke dpn untuk menenangkan hati ayahnya. Mereka bersama2 berkata, “Bolehkah kami mengetahui mengapa raja ayahanda kami begitu gelisah dan marah?” Raja Setan menjawab, “Pertapa yg bernama Gautama sedang member khitbah tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Karma Buruk kepada sejumlah besar makhluk hidup yg mana jumlahnya tak terhitung di gunung Grdhrakuta, Rajagaha.
Beliau bahkan ingin menyebarkan secara luas dan memberitahukan Sutra ini kepada semua makhluk hidup yg ada pada saat skr maupun di masa yg akan datang, sehingga mereka akan memperoleh berkah dan usia panjang. Dengan
Page | 24 melakukan hal tsb, Beliau telah menyerang wilayah kejahatanku. Jadi bagaimana saya tdk marah dan berniat untuk menghancurkannya? Skr saya ingin membawa rombongan sanak keluargaku bersama2 dgn semua tentara setanku untuk menyerang Beliau. Walaupun saya tdk dpt menghentikan pertapa Gautama dari penyebaran Sutra Usia Panjang Penghapus Dosa, tetapi dgn kekuatan batinku yg hebat ini saya dpt menutup telinga dari semua makhluk hidup supaya mereka tdk dpt mendengar khotbah dari Sang Buddha tentang Sutra ini.
” Setelah mendengar hal itu, ketiga anak perempuan dari Raja Setan dgn segera menasehati ayahanda mereka dgn menggunakan syair, “Raja Setan Bo Xun mempunyai 3 org putrid yg patuh, menuju ke dpn dan berkata kepada ayahandanya, Pertapa Gautama adalah guru dari para dewa dan manusia, kekuatan iblis atau setan tdk akan mampu mempengaruhi-Nya. Sewaktu Beliau bersamadhi di bawah pohon bodhi untuk mencapai penerangan sempurna, kami bertiga telah berusaha untuk menggodanya dgn kecantikan kami yg melebihi dewi khayangan. Dgn menggunakan berates jenis tarian yg menggiurkan untuk menggodanya, tetapi Bodhisattva ini tdk sedikitpun merasa terpikat.
Beliau memandang kami bagaikan melihat 3 org wanita tua dan skr ini Beliau telah mencapai penerangan sempurna dan menjadi guru dari para dewa dan manusia. Ayah pernah dgn busur dan panah mencoba untuk menakuti-Nya beserta tentara setan dgn melemparkan segala jenis senjata tajam ke badannya, tetapi Bodhisattva tsb memandangnya bagaikan permainan anak2. Beliau tdk takut sedikitpun bahkan tdk mundur dari jalan Bodhi-Nya, Maka hari ini Beliau telah menjadi Raja Dharma. Kami berharap ayahanda raja dpt menghentikan pikiran jahat tsb.
” Setelah mendengar syair dari ketiga anak perempuannya, sang raja setan Bo Xun merubah rencananya dan membagi rombongan keluarganya menjadi beberapa kelompok. Di samping itu, beliau memilih tentara yang pintar serta memberitahu kepada mereka dgn berkata: “Saya akan pergi bersama kalian semua ke tempat Sang Buddha member khotbah dan berpura2 ingin berlindung kepada-Nya. Kita harus menggunakan berbagai macam taktik yg licik agar Sang Buddha dapat mempercayai kita.
Jika kita mampu mendapatkan kepercayaan dari Sang Buddha, berarti kita mempunyai kesempatan untuk melakukan semua perbuatan iblis, untuk mengganggu penyebaran dari Sutra tsb.” Setelah berkata begitu, raja setan bersama rombongannya dari istana setan menuju ke tempat Sang Buddha memberi khotbah. Mereka berjalan mengelilingi Sang Buddha sebanyak 7 kali. Di hadapan Sang Buddha, raja setan berkata:
Page | 25 “Yang Termulia apakah Anda merasa lelah berkhotbah Dharma? Skr saya membawa rombongan dari keluargaku untuk mendengar khotbah Sang Buddha tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa. Kami ingin menjadi siswa Sang Buddha. Mohon Sang Buddha yang Maha Pengasih bersedia memenuhi keinginan kami.” Sang Buddha dgn segera menegur Raja Setan Bo Xun dgn berkata: “Engkau sewaktu berada di istanamu, merasa sangat marah dan emosi serta berencana untuk dtg kemari dan berpura2 untuk masuk ke dalam perkumpulan-Ku, kemudian menunggu kesempatan untuk melakukan berbagai perbuatan iblis.
Saya, seorang Buddha dlm memberikan ajaran Dharma tdk akan mengizinkanmu melakukan kebohongan atau perbuatan jahat.” Setelah mendengar hal tsb, raja setan Bo Xun merasa sgt malu. Beliau segera menghentikan kebohongannya dan berkata: “Yang Termulia, rencanaku yg jahat dan penuh tipu muslihat tdk dpt mengelabuhi pandangan-Mu. Saya moho Sang Buddha yg penuh kebajikan dan welas asih bersedia memaafkan kelakuanku yg buruk ini! Skr saya telah memiliki kesempatan untuk mendengar Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa beserta Mantra Untuk Melindungi anak Kecil, saya bersumpah bahwa apabila pada masa berakhirnya Dharma, jika ada makhluk hidup yg bersedia menerima, menjalankan, menulis, atau mencetak, membaca dan memuja Sutra ini dgn sepenuh hati, dimanapun mereka berada, saya akan melindungi mereka sehingga tdk ada hantu jahat atau iblis yg akan memiliki kesempatan untuk mengganggu atau melukai mereka.
Jika org2 yg berdosa telah jatuh kea lam neraka, apabila pada suatu ketika mereka teringat kembali dan merasa yakin terhadap Sutra Usia Panjang ini walaupun hanya sekejap saja, saya akan menggunakan kekuatan batinku untuk mengambil air dari samudera yg luas dan menuangkan kepada mereka sehingga mereka akan merasa sejuk dgn siraman air tsb, dgn demikian alam neraka akan berubah menjadi kolam bunga teratai.”
Pada saat itu, ada banyak yaksa terbang, yaksa pemakan anak manusia beserta para pemimpin mereka datang bersama dgn para anggota keluarganya. Mereka turun dari angkasa dan member penghormatan kepada Buddha Sakyamuni dan mengelilingi Sang Buddha beribu2 kali. Mereka memberitahu kepada Sang Buddha dgn berkata: “Yang Termulia! Kami para yaksa selama berkalpa2 yg tak terhitung lamanya telah lahir sbg yaksa. Rombongan keluarga kami banyaknya bagaikan pasir di sungai Gangga.
Kami semua disebabkan oleh kelaparan, kemanapun kami pergi, kami selalu mencari dan memakan janin yg berada dlm kandungan seorang ibu serta menghisap darah dari bayi yg baru lahir. Rombongan kami selalu mengintai semua makhluk hidup dan menunggu sewaktu mereka mengadakan persetubuhan kami akan
Page | 26 memakan spermanya sehingga mereka tdk mempunyai keturunan. Ataupun kami akan masuk kedlm kandungan seorang ibu untuk menghisap darah dari janin yg berada dlm kandungannya. Atau bayi yg baru lahir pada 7 hari yg pertama bahkan anak yg masih berumur di bawah 10 tahun, kami akan mencari kesempatan untuk memutuskan nyawanya. Rombongan kami akan mengubah diri menjadi berbagai ulat jahat dan bakteri beracun untuk masuk ked lm perut anak tsb.Kami akan memakan organ bagian dlm dan darah mereka, sehingga anak tsb akan memuntahkan susu dan diserang oleh penyakit disentri atau penyakit usus serta penyakit malaria. Atau kami akan membuat para bayi menjadi sakit sehingga matanya menjadi biru.
Perutnya akan mengembung dan bengkak, sehingga dgn perlahan2 mereka akan meninggal. Tetapi skr kami telah mendengar khotbah dari Sang Buddha tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa beserta Mantra Untuk Melindungi Anak Kecil ataupun bayi, kami akan mengikuti nasehat dari Sang Buddha walaupun itu berarti rombongan kami akan menderita kelaparan. KAmi tdk akan pernah berani lagi untuk memakan janin dan bayi.” Sang Buddha memberitahu kepada para yaksa dgn berkata: “Kamu sekalian seharusnya menerima dan menjunjung tinggi prinsip dari ajaran para Buddha.
Dgn menjunjung tinggi ajaran ini, setelah kehidupan dari yaksa ini berakhir, kamu sekalian akan memperoleh pahala untuk lahir di alam surge dan menikmati berkah serta kebahagiaan.” Kemudian Sang Buddha memberitahu kepada semua yg hadir dlm perkumpulan agung tsb dgn berkata, “Jika ada seorang anak yg menderita berbagai macam penyakit, kamu harus mengajarkan ibunya untuk mengambil sebagian kecil dari susunya dan memercikannya ke udara untuk diberikan kepada yaksa dan anjurkan kepada sang ibu dgn hati dan pikiran yg suci untuk menerima, menjalankan, dan menjunjung tinggi Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa beserta Mantra Perlindungan kepada anak Kecil ini.
Apabila beliau dpt menulisnya atau mencetaknya, membacanya, dan menyebarkannya, maka dgn melakukan kebajikan ini anak tsb akan segera sembuh dari penyakit.” Ketika para yaksa mendengar perkataan dari Sang Buddha, mereka merasa sangat gembira dan berkata kepada Sang Buddha,”Jika kami dpt memperoleh kelahiran di alam surge, rombongan kami tdk akan pernah lagi melukai anak2 ataupun mengambil air susunya.
Walaupun harus menelan bijih besi, kami berjanji tdk akan lagi meminum darah dari anak kecil! Bahkan walaupun Sang Buddha telah memasuki Nirvana, jika ada seseorang yg dpt membaca, menerima, menjalankan, memuja dan menyebarkan Sutra ini, kemanapun beliau berada, jika ada seseorang yg berhati jahat ingin mencelakai guru Dharma tsb, kami tdk akan pernah membiarkan orang jahat itu
Page | 27 memiliki kesempatan untuk menganggu dan mencelakainya. Bahkan tdk satupun dari kami yg akan membiarkan hantu jahat untuk memiliki kesempatan mencelakai dan menyengsarakan anak2nya.”
#8
Re: Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa
Pada saat itu, semua raja besar dari surge beserta rombongannya, dan para dewa-naga, raja yaksa, raja asura, raja garuda, raja kinaras, raja moharagas, raja Xue-Li-Dou, raja Pi-She-Zhe, raja Fu-Dan-Na, raja Jia-Zha-Fu, dan raja lainnya yg membawa serta anggota dari keluarhanya dan para pengikutnya, mereka semua member hormat kepada Sang Buddha. Kemudian mereka merangkupkan kedua tangannya dan dgn sepakat mereka semua berkata, “Yang Termulia! Mulai dari skr sampai seterusnya, apabila ada bhiksu-bhiksuni, upasaka-upasika, atau siapapun yg bersedia menerima, menjalankan, dan menjunjung tinggi Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa ini serta menyalin atau mencetak dan menyebarkannya, saya bersama rombonganku akan selalu melindungi org tsb dimanapun mereka berada.
Kami semua para raja mampu mengusir semua hantu jahat apabila ada hantu jahat, apabila ada hantu jahat yg mengganggu dan mencelakai makhluk hidup dan menyebabkan mereka terjangkit penyakit. Jika org sakit tsb dpt dgn hati yg suci menulis atau mencetak, menerima, menjalankan, menjunjung tinggi serta menyebarkan Sutra ini, maka dgn kebajikan ini, kami pararaja akan mengusir semua hantu jahat tsb sehingga mereka tdk akan mampu lagi mencelakai org tsb untuk mati penasaran atau mengalami penderitaan sakit yg berat dan tersiksa di ranjang menunggu kematian.
” Pada saat itu, makhluk suci bumi dan langit juga beranjak dari tempat duduknya. Dgn penuh hormat beliau berkata kepada Sang Buddha, “Yang Termulia, jika ada umat Buddha yg menerima dan menjunjung tinggi serta menyebarkan Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa beserta Mantra Perlindungan
Page | 28 Terhadap Anak Kecil ini, kami makhluk dari surge dan bumi akan selalu memberikan tanaman yg subur dan berlimpah di bumi untuk kebutuhan hidup mereka supaya mereka dpt memperoleh umur yg panjang.
Kami akan selalu memberkahi org yg tulus dan yakin thd Sutra ini sehingga mereka mempunyai rezeki untuk memperoleh segala jenis kekayaan spt emas, perak, dan berbagai jenis makanan spt gandum atau beras, sehingga mereka tdk akan pernah merasa kekurangan suatu apapun. Beliau akan memperoleh kesehatan jasmani dan kedamaian hati tanpa memiliki kekhawatiran ataupun kecemasan thd kehidupannya. Pikiran dari sang umat tsb akan selalu bahagia dan memiliki jasa kebajikan. Tidak ada hantu jahat yg akan mampu mencabut nyawanya. Jika dlm keluarganya ada bayi yg baru lahir, selama 7 hari pertama dari kelahirannya, kami beserta makhluk suci dari bumi akan melindunginya sehingga beliau tdk akan mati muda.
” Kemudian dlm persamuan tsb, Vajra yg perkasa berkata kepada Sang Buddha, “Yang Termulia, setelah Sang Buddha member khotbah tentang Sutra Usia Panjang Pemusnahan Dosa beserta Mantra Perlindungan Terhadap Anak Kecil, berbagai raja dari surge beserta rombongannya, dan para raja yaksa, pelindung Dharma dan para makhluk suci semuanya bersumpah untuk melindungi orang yg membaca, menyebarkan, dan menulis Sutra ini.
Di samping itu, mereka juga menawarkan apa saja yg dibutuhkan oleh manusia sehingga mereka tdk akan kekurangan suatu apapun. Saya pernah mendengar dari seorang yg berbudi tinggi dan bijaksana yg bernama Po Cia Po. Beliau mengatakan kekuatan dari mantra suci sangat luar biasa manfaatnya dan merupakan kata yg membawa keberuntungan.
Jika ada makhluk hidup yg dpt mendengar mantra ini dgn sepenuh hati walaupun hanya sekali saja, pada ratusan sampai ribuan kali dari kehidupannya di masa yg akan datang, org tsb tdk akan berumur pendek. Malahan beliau akan dikaruniai dgn berkah berumur panjang dan bebas dari penyakit. Walaupun adanya 4 sifat setan yg berada di dlm jasmani manusia, tetapi sifat setan ini tdk dpt bergejolak. Malahan umat tsb akan memperoleh umur yg panjang, Beliau dpt hidup sampai usia 120 thn, bahkan beliau akan mencapai keadaan tanpa penyakit dan penderitaan dari kematian.
Dengan membaca Mantra suci Beliau akan mencapai tingkat kesucian dan selama2nya tdk akan mundur dari jalan menuju pencapaian penerangan. Dan para umat manusia ataupun siswa Sang Buddha yg terjangkit penyakit parah, apabila beliau dpt mendengar mantra ini, hantu jahat tdk akan dpt mencabut nyawanya atau melukainya.” Kemudian si perkasa yg bernama Wajra mengucapkan mantra
Page | 29 tsb: MANTRA UNTUK MENGOBATI PENYAKIT PARAH DAN MENGHAPUS KARMA BURUK Tadyatha, Chandri, Chandra Vide, Chandra Ma Hum, Chandra Vate, Chandra Pure, Chandra Jaye, Chandra Tire, Chandra Vime, Chandra Druru, Chandra Prabhe, Chandra Vitare, Chandra Patiye, Chandra Bhame, Chandra Khadge, Chandra Loke, Svaha!
ANDA JUGA DPT MEMBACA DHARANI INI DLM BHS MANDARIN
Tuo Ti Ye Tha, Chan Ta Li, Chan Ta Luo Pi Thi, Chan Ta Luo Mo Houm,
Chan Ta Luo Pa Ti, Chan Ta Luo Pu Li, Chan Ta Luo Tou Yi, Chan Ta Luo Ti Li,
Chan Ta Fei Mie, Chan Tu Leu, Chan Ta Luo Po Luo Ou, Chan Ta Luo U Ta Li,
Chan Ta Luo Pho Ti Yi, Chan Ta Luo Pho Mie, Chan Ta Luo Chie Tze,
Chan Ta Luo Lu Chi, Sou Po He
Sang Buddha berkata, “Bagus sekali, bagus sekali, Vajra yg perkasa! Skr Engkau dpt mengucapkan kata2 dari mantra suci yg mukjijat dan menguntungkan ini untuk melindungi anak kecil ataupun umat manusia yg menderita penyakit parah, Engkau segera akan menjadi pemimpin dan guru pembimbing dari semua makhluk hidup.”
Sang Buddha kemudian berkata kepada Bodhisattva Manjushri:
“Manjushri! Ketahuilah bahwa mantra ini telah diajarkan oleh para Buddha di masa lampau. Mantra ini mempunyai kekuatan yg luar biasa untuk melindungi semua org yg sedang melatih diri. Mantra ini dpt membantu menambah umur dari para dewa dan manusia serta dpt menghapus karma buruk, kekotoran batin dan pandangan yg sesat.
Mantra ini juga dpt melindungi org yg menjunjung tinggi Sutra Usia Panjang sehingga mereka dot menambah berkah dan dpt memperpanjang usia hidup.” Sang Buddha memberitahu kepada Pangeran Dharma Bodhisattva Manjushri dgn
Page | 30 berkata, “Setelah Saya memasuki Parinibbana, di dunia yg penuh dgn 5 kekeruhan dan kejahatan, jika ada seorang bhiksu yg melanggar peratura/sila yg Saya ajarkan, yg mana bhiksu tsb merindukan bhiksuni atau wanita lain, atau merindukan samanera atau samaneri, atau memiliki nafsu untuk makan daging ataupun minum arak.
Dan menjadi budak dari nafsu cinta ataupun berdagang serta melakukan hal2 duniawi yg tidak suci, tanpa merasa malu atau menyesal. Pikiran yg spt ini menyerupai sepotong kayu keras dan beliau pasti akan dipandang rendah oleh masyarakat sehingga menghancurkan ajaran Dharma-Ku.
Ketahuilah bahwa bhiksu spt itu bukanlah murid-Ku. Beliau adalah anggota dari kelompok bhiksu yg melakukan 5 kejahatan berat. Beliau termasuk kelompok dari raja setan dan kelompok dari 6 guru aliran sesat. Bhiksu tsb akan berumur pendek pada kehidupan yg skr dan apabila para bhiksuni juga melanggar sila atau aturan ini mereka akan mendapat ganjaran yg sama.
Tetapi jika mereka dpt bertobat dan menyesali semua perbuatannya dan berjanji tdk akan pernah lagi melakukan pelanggaran tsb, dan menjalankan serta menjunjung tinggi Sutra ini, maka mereka dpt melenyapkan karma buruk dan berumur panjang. Ada lagi Manjushri, setelah Saya Parinibbana, di dunia yg penuh dgn 5 kekeruhan dan kejahatan, jika ada seseorang yg mengatakan dirinya berjiwa Bodhisattva, tetapi beliau suka memfitnah org lain, bahkan suka memuji diri sendiri dan menganggap dirinya telah dipenuhi jasa2 kebajikan dan kebaikan, beliau tidak bersedia mengajarkan dan menyebarkan Sutra Mahayana kepada org lain, Bodhisattva spt ini adalah merupakan anggota dari rombongan raja setan.
Mereka bukanlah Bodhisattva yg sebenarnya. Tetapi jika ada umat yg berjiwa Bodhisattva yg dpt dgn sepenuh hati menjalankan dan menjunjung tinggi Sutra ini, menulis, mencetak, membaca serta menyebarkannya, maka beliau akan mendapat keabadian dari tubuh baja spt yg dimiliki oleh para Buddha. Ada lagi Manjushri, setelah Saya Parinibbana, di dunia yg penuh dgn 5 kekeruhan dan kejahatan, jika ada seorang raja membunuh orang tuanya serta tanpa alas an melukai sanak keluarganya dan tdk menjalankan tugasnya dgn baik dan benar.
Dan dgn ganas dan kejam raja tsb dgn tentaranya menyerang negara lain dan membunuh pejabat yg setia jika mereka mencoba menasehatinya dan beliau terlibat nafsu birahi yg tanpa batas dan bertindak melawan ajaran kebenaran yg diterapkan oleh para raja leluhurnya serta menghancurkan pagoda dan kuil Buddha atau membakar patung Buddha dan Sutra Dharma.
Maka negara yg diperintah oleh raja yg jahat spt itu akan ditimpa malapetaka banjir dan kemarau. Hujan dan angin datang tdk pada waktunya, rakyatnya akan