• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL PARENTERAL NUTRISI DRA. NASTITI.SR. APT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOTAL PARENTERAL NUTRISI DRA. NASTITI.SR. APT"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TOTAL PARENTERAL

NUTRISI

(2)

PENDAHULUAN

- Nutrisi Parenteral : suatu metode pemberian nutrisi tidak melalui saluran GIT, Cairan

diberikan melalui vena.

- Penggunaan Nutrisi Parenteral biasanya terbatas pada situasi saluran cerna tidak berfungsi atau tidak dapat dilalui

- Pasien yang memerlukan dukungan nutrisi : luka bakar, kanker, gangguan saluran

pencernaan,

gagal hati, gagal ginjal akut dan kronik, gagal

(3)

NUTRISI PARENTERAL

- Formula Nutrisi Parenteral harus disesuaikan

dengan kebutuhan nutrisi pasien dan

mengandung cairan, protein, karbohidrat, lemak,elektrolit,mineral dan vitamin dalam jumlah yang tepat

- Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit harus

dikoreksi secepat mungkin sebelum diberikan nutrisi parenteral

- Komplikasi pemberian makanan secara

parenteral meliputi infeksi lewat kateter,

trombosis vena, atau emboli akibat masuknya gelembung udara ke dalam pembuluh vena setelah pembedahan, ekstravasasi akibat

penempatan ujung kateter yang kurang tepat. Efek samping pemberian nutrisi terlalu banyak/ lama dapat menyebabkan gangguan

(4)

Pertimbangan Pemberian TPN

-

Meningkatkan “clinical outcome”

- Meningkatkan status nutrisi penderita

- Mempertahankan sirkulasi

- Mencukupi dan mempertahankan

keseimbangan dan elektrolit

- Mencegah atau mengganti kehilangan

jaringan tubuh

(5)

TEAM NUTRISI

Dokter

Farmasis

Perawat

Ahli gizi

Pekerja sosial

(6)

PERBEDAAN

Total Nutrisi Parenteral

Pemberian nutrisi kepada pasien yang seluruhnya diberikan secara intravena  Parsial Nutrisi Parenteral Pemberian nutrisi secara intravena bersama dengan pemberian nutrisi secara oral atau enteral

(7)

INDIKASI UTAMA PEMBERIAN

TPN

Px Kurang gizi yang kehilangan berat

badan > 10% dari berat badan terakhir

Saluran pencernaan tidak berfungsi

sama sekali

Tidak ada asupan makanan oral selama

3-5 hari dengan status gizi buruk

(8)

Alur Pelayanan TPN

Dokter Petugas Farmasi Perhitungan-penyiapan TPN - Stabilitas - Ketercampuran Pengisian /pencamp Larutan TPN Pemeriksaan dan Label Penyimpanan & Pemberian Form PermintaanTPN Monitoring Pasien

(9)

Peranan Farmasi dalam pelayanan

TPN

Menilai stabilitas dan ketercampuran larutan nutrisi parenteral

Membantu dokter dalam membuat

formula, penyiapan dan monitoring nutrisi parenteral pada pasien

Memberikan program pendidikan tentang nutrisi parenteral

Berkoordinasi dalam pengaturan

(10)

Ruangan Pelayanan TPN

Pada prinsipnya sama dengan ruang

produksi steril:

Ruang pelayanan

Ruang bersih

(11)

Prinsip Penyiapan TPN

Aseptic Dispensing

(12)

Persiapan Pemberian TPN

Catat BB pasien, tentukan status nutrisinya

Menilai akses vena

Periksa hasil laboratorium

Hitung kebutuhan elektrolit

Hitung kebutuhan cairan perhari

Hitung cairan yang tersedia untuk Nutrisi Parenteral

(13)

Proses Penyiapan

Volume kecil dengan syringe

(14)

Proses Pembuatan

Larutan Nutrisi Parenteral

Ruangan steril dibersihkan dan

disiapkan

Semua permukaan kerja disterilkan

dengan alkohol 70%

Semua bahan dan alat yang sudah

disteril dimasukkan lewat pass box dan

atur dalam laminar air flow

(15)

Metode Penyiapan

Nutrisi Parenteral

MANUAL

(16)

KETERCAMPURAN

NUTRISI PARENTERAL

- Memahami sifat bahan yang digunakan

- pH larutan obat

- Konsentrasi

- Suhu

(17)

Produk Akhir

- Pengemasan

- Plastik EVA ( Ethyl Vinyl Acetate )

- Botol kaca

- Label

- luar

- dalam

(18)

Penyimpanan TPN

 Suhu 2-6 derajat

celcius

 Jangan disimpan pada T kamar lebih dari 24 jam  Keluarkan 4-6 jam dari lemari es sebelum pemberian TPN dan biarkan di suhu kamar

(19)

Label TPN

 Nama Pasien

 Ruang perawatan pasien

 Komposisi produk  No Batch  Tanggal pembuatan  Tanggal kadaluwarsa  Cara penyimpanan  Perhatian khusus

(20)
(21)

Jaminan Mutu

Kalibrasi alat secara rutin

Uji sterilitas secara berkala

Pemeriksaan kesehatan personil

Pelatihan personil

(22)

Metode Pemberian Nutrisi

Parenteral

Jalur Perifer

- Ujung kateter tetap berada dalam vena prifer

- Digunakan untuk penggunaan jangka pendek ( maks 2 minggu ) - Larutan kurang dari 900 mOsm/LJalur sentral

- Ujung kateter tetap berada dalam vena sentral - Digunakan untuk jangka panjang

(23)

Monitoring Nutrisi Parenteral

Infeksi

Dapat menginduksi terjadinya kolestasis

Thrombosis

Hiperglikemia / hipoglikemia

Gangguan pernafasan

Kejang

Demam / menggigil

Berat badan bertambah / berkurang

Mual

Rasa haus

(24)

Penghentian Nutrisi Parenteral

TPN tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba karena akan terjadi hipoglikemia secara

cepat

Kecepatan infus harus diperlambat menjadi setengahnya paling sedikit 12 jam sebelum dihentikan

Jika TPN terpaksa harus dihentikan tiba-tiba karena komplikasi maka infus

Dekstrosa 10% harus segera diberikan

Cek kadar glukosa darah 4 kali sehari setelah TPN dihentikan

(25)

Interaksi Obat vs Nutrisi

Obat Interaksi Mekanisme

Antasid level phosphate absorpsi PO4

Fenitoin asam folat, Ca, Vit B6 B12

Mengganggu Metabolisme vit D Phenobarbital idem Fenitoin Mengganggu

(26)

Kondisi Khusus Pasien

 Gagal ginjal

- Asupan cairan dan Na dibatasi 1000-1500 ml / hari

 Gagal hati

- asupan cairan dan Na juga dibatasi

 Diabetes

- Turunkan konsentrasi karbohidrat dan tingkatkan lemak

 Pasien anestesi , TPN harus dihentikan sementara dan cepat diganti dekstrosa 10%

(27)

Komponen TPN

Protein ( asam amino )

Karbohidrat ( dekstrosa )

Lemak

Elektrolit

Vitamin

(28)

Kebutuhan Nutrisi

 Kebutuhan energi pada pemberian nutrisi parenteral :10-15% lebih rendah daripada nutrisi enteral

 Pedoman umum untuk distribusi kalori : - Protein 10-15%

- KH 46-60%

- Lemak 25-40%

 Keseimbangan N positip bila rasio kalori non protein adalah :

(29)

Cairan Nutrisi Parenteral

Volume cairan

- jumlah cairan 2 – 2,5 liter / hari

- lebih banyak pada pasien

perdarahan, muntah,

diare,demam,luka bakar

- dibatasi pada pasien gagal ginjal,

hati,jantung, hipoalbuminemia

(30)

Kebutuhan Cairan Kondisi Khusus

Gagal ginjal X 0,2 sampai 0,3 + urin outputKelembaban tinggi X 0,7

Pernapasan X 0,7

Demam + 12 % per derajat C di atas 37

Hipotermia – 12% per derajat C di bawah 37Kecepatan metabolik basal X 0,7

Luka bakar +4% per 1% luka bakar pada hari pertama,selanjutnya + 2% per 1% luka bakarHiperventilasi X 1,2

Temperatur kamar diatas 31 derajat + 30% per derajat C

(31)

Kebutuhan Cairan

Normal Perhari ( Holliday )

 3 – 10 kg 100 ml/kg/hari  10 – 20 kg

1000 ml + 50 ml/kg/hari untuk tiap kg > 10  20 kg dan lebih

1500 ml +20 ml/kg/hari untuk tiap kg > 20 kg  ATAU 30-35 ml/kg BB / hari

(32)

Osmolalitas Cairan

 Hipertonik

- iritasi dinding pembuluh - phlebitis

Osmolalitas cairan untuk infus perifer masih

dapat diberikan pada 700 – 900 mOsm/kg

Osmolalitas cairan untuk infus sentral

> 900 mOsm/kg

(33)

MENENTUKAN OSMOLARITAS

Osmolaritas (mOsm/l)

= (total gram dextrose/l) x5 + (total gram asam amino/l) X 10 + (total mEq kation/l) X2

(34)

Protein

Ada 20 macam AA untuk sintesa protein

8 diantaranya adalah asam amino esensial

1 g nitrogen = 6,25 g protein

Protein dipecah hasil akhirnya urea, H+, SO4 dan PO4

Perkiraan kebutuhan nitrogen (g/kg/24 jam) Normal 0,17 ( 0,14 – 0,2 )

Hipermetabolik 5-25% 0,20 ( 0,17 - 0,25 ) 25-50% 0,25 ( 0,2 - 0,3 )

> 50% 0,3 ( 0,25- 0,35 ) Depleted 0,3 ( 0,2 – 0,4 )

(35)

KARBOHIDRAT

 Glukosa ( Dekstrosa )

Pilihan terbaik sumber karbohidrat bagi nutrisi

parenteral

 Yang ada dipasaran - 5 %

- 10% - 40%

 Konsentrasi lebih dari 12 % diberikan secara vena sentral

(36)

1 g glukosa anhidrat = 3,8 kkal

1 g glukosa monohidrat = 3,4 kkal

Glukosa tidak seharusnya digunakan

sebagai energi tunggal karena :

- risiko hiperglikemia dan glikosuria

- infiltrasi lemak pada hati

- produksi C02 berlebihan

- konsumsi 02 berlebihan

- defisiensi asam lemak esensial

- nyeri dan trombosis

(37)

Energi

 Jika ada gangguan supply energi dari luar tidak cukup maka cadangan energi tubuh akan dipakai melalui proses katabolisme

 Energi paling besar tersimpan dalam lemak tubuh ( 8-20% dari BB )

 Karbohidrat hanya memberikan simpanan energi dalam waktu singkat ( hati dan

glikogen otot )

 Simpanan glikogen hanya mampu

mempertahankan kadar glukosa selama beberapa jam

(38)

Lemak

 Lemak : untuk mencegah defisiensi asam lemak essensial dan sebagai sumber kalori

 Untuk memenuhi kebutuhan kalori, lemak diberikan 25-40% dari kalori total / hari

 Pemberian > 60% menyebabkan ketoasidosis

 Dosis awal lemak : 1 g/kg/hari kemudian dinaikkan setiap hari 0,5 g/kg/hr

(39)

Efek Samping Lemak

Reaksi demam dan anafilaksis

Kolestasis

Sepsis

(40)

Kapan Lemak Tidak

Diberikan

Jaundice

Sepsis

Gangguan fungsi paru

(41)

Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi orang dewasa dapat

diperhitungkan dengan memperhatikan faktor:

a. Laju metabolik basal adalah energi yang

diperlukan untuk memelihara fungsi tubuh dasar pada saat istirahat

b. Stress c. Aktifitas

(42)

Perhitungan Indeks Masa Tubuh

 IMT = BB

( tinggi badan dalam meter )²  Interpretasi IMT IMT Interpretasi < 16 Kekurangan BB parah 16-19 Kekurangan BB 20-25 BB normal 26-30 Kelebihan BB sedikit 31-40 Kelebihan BB sedang > 40 Kelebihan BB parah

(43)

Perhitungan Berat Badan Ideal

( IBW )

BBI pria jika T > 152,4 cm = 50 + [(T-152,4)x0,89] jika T < 152,4 cm = 50+[(152,4-T)x0,89]BBI wanita jika T > 152,4 cm = 45,5+[(T-152,4)x0,89] jika T < 152,4 cm = 45,5+[(152,4-T)x0,89]

(44)

Laju Metabolik Dasar

Basal Energy Expenditure (BEE)

Wanita kkal /hr Pria kkal / hr

15-18 th 13,3 B + 690 15-18 th 17,6 B+ 656 18-30 th 14,8 + 485 18-30 th 15 B + 690 30-60 th 8,1 B +842 30-60 th 11,4 B +870 Lebih dr 60 th 9 B + 656 Lebih dari 60 th 11,7 B +585

1. Persamaan untuk memperkirakan laju metabolik dasar

(45)

2. Harris Benedict

BEE men k kal/24 jam

= 66,47+13,75 W + 5 H – 6,76 A

BEE women k kal/24 jam

= 655,1 + 9,56 W + 1,85 H – 4,68 A

BEE bayi k kal/24 jam

= 22.10 + (31.05 x W) + (1.16 x H)

Ketr : W = berat badan ( kg ), H = tinggi ( cm), A = usia ( th )

(46)

Faktor Aktivitas

 Terbaring ditempat tidur dan tidak bergerak +10%

 Terbaring di tempat tidur dan bergerak atau dapat duduk +15 sampai 20%

(47)

Faktor Stress

Tingkat stress % peningkatan

Kelaparan” sebagian” (penurunan BB > 10%)

-5 hingga +15% Luka bakar ringan, kurang dari 4

hr sesudah operasi, patah tulang, peradangan usus

+10%

Infeksi demam dgn peningkatan T > 1°C

+5-10%

Luka bakar sedang 10 – 30%

Infeksi demam dengan peningkatan suhu T > 2°C

+25% Sepsis parah, pasien dgn

respirator

20 – 50%

(48)

Total Kebutuhan Energi

 Merupakan penjumlahan berbagai faktor : - LMD + faktor stress + faktor aktivitas

kkal / hari

 Penyesuaian penambahan atau pengurangan untuk mencapai sasaran perubahan berat

badan ( +/- ) hingga 1000 kkal

(49)

Elektrolit

Kebutuhan Na / hari 80-120 mmol , kecuali ginjal, gangguan hati dan ginjal perlu

jumlah yang lebih besar

Kebutuhan K 80-120 mmol/hari

Kebutuhan Ca = 5-10 mmol / hari

Kebutuhan PO4 = 10-30 mmol diberikan setiap 1000 kcal TPN jika tidak maka akan terjadi hipofosfatemia setelah 7 – 10 hari

Kebutuhan Mg = 5-14 mmol/hari utama ditambahkan pada pasien penyakit GIT yang berat

(50)

Vitamin dan Mineral

Vitamin

Vit B1,B2,niasin,B6,Asam folat,B12,Vit A,C,D,E,dan vit K

Vitamin K ditambah seminggu sekali

Pada pasien dengan TPN yang lama maka ekstra vitamin B12 dapat diberikan setiap 3 bulan

Tujuan pemberian vitamin dalam TPN

- Stress metabolik

(51)

Mineral

Mineral : Kromium, Cu, Mangan, Fe, Se,Zn,F,Iodin

Hanya Zinc yang ditambahkan setiap pemberian TPN

Selenium ditambahkan setelah 1 bulan

Iron bisa ditambah sekali seminggu

Formula standar TPN dibuat pada masing-masing institusi untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi rata-rata pasiennya

(52)
(53)

Kebutuhan Cairan Neonatus

Preterm X 1,2

Phototerapi X 1,5

2 ml/kg/jam hari pertama

3 ml/kg/jam hari kedua

(54)

Kebutuhan Energi

Usia Kcal / kg/hari

0 – 1 bulan 124 1 -2 bulan 119 2 – 12 bulan 94 – 104 1 – 2 tahun 115 2 – 4 tahun 95 4 – 7 tahun 85 7 – 10 tahun 70 10 – 13 tahun 50

(55)

Kebutuhan Asam Amino

Harian

 Preterm 1 – 2 g /kg/hari  0 – 1 th 2,5 g /kg/hari  2 – 13 th 1,5 – 2 g/kg/hari  13 – 18 th 1 – 1,5 g/kg/hari

(56)

LEMAK

Preterm / BBLR

Cukup bulan Anak

Dosis awal 0,5 – 1 g/kg/hr 1 – 2 g/kg/hr 1 g/kg/hr Naikkan tiap

hari

0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g Dosis Max 3 – 4 g 4 g 2 g

(57)

Fungsi Lemak

 Stress metabolik

 Pankreatitis

 Diabetes

 Dosis untuk bayi : Tdk lebih 4 g / kg/hari dws : tdk lebih 2,5 g / kg /hari

(58)

Hati-hati untuk pemberian

lemak

Neonatus dengan unconjugated

hyperbilirubinemia

Neonatus yang sedang phototerapy

Pasien dengan gagal nafas

Pasien dengan sepsis

(59)

Elektrolit dan Mineral

 Na 2 – 4 mmol/kg/hari  K 2 – 4 mmol/kg/hari  Mg 0,5 – 1 mmol/kg/hari  Ca 0,5 – 1 mmol/kg/hari  Phospate 0,5 – 1 mmol/kg/hari

 Tujuan pemberian : keseimbangan asam basa

(60)

Kesimpulan

 Nutrisi parenteral mahal, kompleks dan bukan tanpa komplikasi, dan efek samping

 Idealnya, semua nutrien yang akan diberikan secara intravena untuk waktu 24 jam dicampur bersama

dalam satu wadah dan disiapkan secara aseptis oleh unit farmasi

 Pembuatan TPN merupakan ilmu pengetahuan yang kompleks,oleh sebab itu harus ditangani oleh

seorang farmasis yang terlatih dan trampil

 Jangan menambahkan obat ke dalam larutan TPN kecuali jika ada data ketercampuran dan stabilitasnya

(61)

TEXT BOOK

Applied Pharmacoterapy, Herfindal

Applied Therapeutics, Koda-Kimble MA

Handbook of Injectable Drugs, Trissel

LA

(62)

Referensi

Dokumen terkait

10.9.2.10 Dalam keadaan di mana Surat Setuju Terima (SST) telah dikeluarkan kepada petender yang berjaya dipilih dan petender berkenaan menolak tawaran atau tidak

Disamping itu, dengan memperhatikan pengaruh positif antara pembelajaran SPPKB terhadap kemampuan berpikir siswa, khususnya kemampuan berpikir kritis yang pada akhirnya

Langkah-langkah untuk mendapatkan data dalam rangka penyusunan buku suplemen materi ajar sebagai berikut: Melakukan penelitian eksplorasi potensi alam yang ada

Isi pokok mata kuliah ini meliputi: (1) konsep dasar pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013, (2) konsep dasar dan pola pengembangan desain sistem pembelajaran, (3)

BERIKAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF YANG MENGHASILKAN PENGURANGAN LOSSES (C DI PASANG PADA 2/3 PANJANG FEEDER, PADA LOAD CENTER, DLL)  PROFILTEGANGAN, DAYA INPUT, FAKTOR DAYA, LOSSES

29.11 Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK. Penghentian Kontrak dapat dilakukan

Komunikasi, baik verbal maupun nonverbal pada dasarnya merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses pendidikan anak , juga meupakan sumber rangsangan

Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat secara Sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap