• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN 1. II. Konsep pemberdayaan masyarakat 2. dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan 5. IV. Penerima Manfaat 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN 1. II. Konsep pemberdayaan masyarakat 2. dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan 5. IV. Penerima Manfaat 8"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman

` Kata Pengantar

I. PENDAHULUAN 1

II. Konsep pemberdayaan masyarakat 2

III. Program – program Pemberdayaan Masyarakat dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan 5

IV. Penerima Manfaat 8

V. Tujuan koordinasi program –program pemberdayaan masyarakat 9

VI. Kegiatan koordinasi program –program pemberdayaan masyarakat 10

VII. Profil program –program pemberdayaan masyarakat 11

A. PNPM Mandiri Perdesaan 15

B. PNPM Mandiri Perkotaan 27

C. PNPM Mandiri Bidang Pertanian (PUAP) 54

D. PNPM Mandiri PAKET 56

E. PNPM Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) 58

F. PNPM Mandiri Kelautan Perikanan 59

G. PNPM Mandiri Pariwisata 61

(3)

KATA PENGANTAR

Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan dalam rangka mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul “Projotamansari, sejahtera, demokratis dan agamis”. Seperti diketahui, pengentasan masyarakat miskin merupakan salah satu prioritas pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang di Kabupaten Bantul. Kebijakan pemberdayaan masyarakat ini diimplementasikan melalui berbagai program atau kegiatan baik yang bersumber dana dari Anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) maupun dari berbagai sumber lainnya, termasuk dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN).

Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh APBN adalah PNPM Mandiri. Dalam kurun waktu lima tahun yaitu sejak awal dilaksanakannya pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 telah terdapat dua program inti PNPM Mandiri yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, yaitu : PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan (rural area), sedangkan PNPM Mandiri Perkotaan adalah program pemberdayaan masyarakat untuk eskalasi pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perkotaan (urban area).

Selain kedua Program PNPM Inti tersebut, terdapat PNPM Non-Reguler atau sektoral yang dilaksanakan oleh Kementrian terkait yaitu: PNPM Pariwisata oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, PNPM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) oleh Kementerian Pertanian, PNPM Kelautan dan Perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, PNPM Mandiri PAKET (Pengurangan Kemiskinan Terpadu) serta Reward PNPM P2KP yang berupa PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas).

(4)

Laporan ini disusun dalam upaya untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai implementasi program/kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bantul pada tahun 2012. Melalui laporan ini diharapkan pemahaman tentang upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bantul menjadi lebih baik sehingga dapat mendorong pelaksanaan program/kegiatan yang lebih efektif, transparan dan akuntabel.

Laporan ini diharapkan pula bisa menjadi referensi bagi pemangku kepentingan dan semua pihak yang peduli terhadap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bantul. Bantul, Desember 2012 Kepala ttd Drs. Trisaktiyana, M.Si Pembina Tk.I/IVb NIP. 19660219.199303.1.005

(5)

LAPORAN KOORDINASI

PROGRAM – PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN

Kabupaten Bantul adalah salah satu dari empat kabupaten dan satu kota di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul secara geografis terletak di bagian selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas wilayah 506,85 km² atau 50.685 ha, terdiri dari 17 kecamatan yang dibagi menjadi 75 desa dan 933 pedukuhan. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07º44'04"-08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34"-110º31'08" Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Bantul di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, di sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, di bagian selatan Kabupaten Bantul berakhir dengan garis pantai Samodra Indonesia.

Jumlah penduduk Kabupaten Bantul berdasar pada Hasil Pemutakhiran Data Penduduk Kabupaten Bantul sampai dengan Desember 2011, adalah 848.608 jiwa yang terdiri dari 258.294 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut berdasarkan atas Hasil Data Keluarga Miskin Kabupaten Bantul sampai dengan Desember 2011, di Kabupaten Bantul terdapat 40.321 KK miskin dengan jumlah jiwa miskin sebesar 127.479 jiwa. Prosentasenya adalah 15,61 % KK miskin dan 15,02 % jiwa miskin. Dari 40.321 KK miskin tersebut dapat dipilah menurut jenis

(6)

kelamin bahwa KK miskin Laki-laki ada 28.124 KK atau 69,75 % dan KK miskin Perempuan sejumlah 12.197 KK atau 30,25 %.

Tabel Jumlah KK Miskin dan Jiwa Miskin Kab. Bantul tahun 2011

N0 KEC

POSENTASE KK DAN JIWA MISKIN TAHUN 2011 JML KK JML KK MISKIN % JML JIWA JML JIWA MISKIN % 1 KRETEK 9,470 1,479 15.62 28,665 4,065 14.18 2 SANDEN 9,850 1,296 13.16 30,251 3,991 13.19 3 SRANDAKAN 8,932 1,312 14.69 29,295 4,262 14.55 4 PANDAK 15,474 2,646 17.10 50,010 8,320 16.64 5 B.LIPURO 12,070 1,551 12.85 38,721 4,835 12.49 6 PUNDONG 9,927 1,972 19.87 32,631 6,062 18.58 7 IMOGIRI 17,845 3,117 17.47 58,663 9,543 16.27 8 DLINGO 11,945 2,477 20.74 36,934 7,367 19.95 9 JETIS 16,472 2,951 17.92 52,827 8,811 16.68 10 BANTUL 17,517 1,949 11.13 55,618 5,630 10.12 11 PAJANGAN 9,626 1,537 15.97 32,049 4,713 14.71 12 SEDAYU 12,753 2,545 19.96 43,132 9,573 22.19 13 KASIHAN 27,177 3,842 14.14 93,295 12,738 13.65 14 SEWON 25,119 3,771 15.01 84,586 12,291 14.53 15 PIYUNGAN 14,006 2,257 16.11 45,629 6,921 15.17 16 PLERET 12,815 1,817 14.18 41,516 5,392 12.99 17 BANGUNTAPAN 27,296 3,802 13.93 94,786 12,965 13.68 KAB 258,294 40,321 15.61 848,608 127,479 15.02

II. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam konsep pemberdayaan, menurut Prijono dan Pranarka (1996), manusia adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.

(7)

Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.

Mubyarto (1998) menekankan bahwa terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia, penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan system pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental, terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi. Keberdayaan masyarakat merupakan unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan, dan dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan.

Keberdayaan masyarakat itu sendiri menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik disebut sebagai ketahanan nasional. Artinya bahwa apabila masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi, maka hal tersebut merupakan bagian dari ketahanan ekonomi nasional. Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan (Sutoro Eko, 2002).

(8)

Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan (Sutoro Eko, 2002).

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk

menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. Inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.

(9)

III. Program - program Pemberdayaan Masyarakat dalam kerangka Penanggulangan Kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan adalah kewajiban pemerintah yang harus dilakukan sebagai wujud dari amanat konstitusi bagi pencapaian tujuan nasional seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 yang menyebutkan bahwa Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia memajukan kesejahteraan umum dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan mandat Undang – Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam beberapa pasal; pasal 27 ayat (2) " tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan ", pasal 28 H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan. Ayat (2) setiap orang mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Ayat (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Ayat (4) setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang – wenang oleh siapapun. Pasal 34 menyebutkan " fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara". Pasal tersebut yang semula ayat tunggal, pada amandemen keempat UUD 45 hal tersebut dipertegas lagi dengan menambah ayat-ayat baru, sehingga pasal 34 menjadi empat ayat-ayat. Ayat (2) berbunyi " negara mengembangkan sistem jaminan bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".

Dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015 Kabupaten Bantul, Pengentasan Kemiskinan merupakan prioritas pembangunan ke

(10)

dua. Prioritas pertama adalah Tata Kelola Pemerintahan Yang Empatik Dan Bertanggung Jawab, adalah merupakan tata kelola pemerintahan yang berpihak pada masyarakat. Prioritas pembangunan ketiga dan keempat, masih merupakan upaya mengentaskan kemiskinan yaitu Pendidikan dan Kesehatan. Adapun Arah Kebijakan Pengentasan Kemiskinan seperti tertuang dalam RPJMD 2011-2015 adalah :

1) Koordinasi antar pihak pemerintah daerah, masyarakat/ pelaku dan pihak swasta terkait dengan penanggulangan kemiskinan

2) Peningkatan kesejahteraan dan produktifitas keluarga miskin melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat .

Sedangkan Strategi Pengentasan Kemiskinan tersebut adalah :

1) Validasi data Kepala Keluarga (KK) miskin dan penguatan sistem monitoring dan evaluasi (Monev) penanggulangan kemiskinan

2) Program pengurangan Beban Hidup KK miskin 3) Pemberdayaan KK miskin

Berdasarkan penggolongan klaster dalam Penanggulangan Kemiskinan, maka terbagi atas 3 klaster yaitu:

1. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Berbasis Rumah Tangga 2. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Komunitas

(11)

Upaya penanggulangan kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan secara langsung pada masyarakat miskin karena penyebab kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh aspek-aspek yang bersifat materialistik semata, akan tetapi juga karena kerentanan dan minimnya akses untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin. Pendekatan pemberdayaan dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat keluar dari kemiskinan dengan menggunakan potensi dan sumberdaya yang dimilikinya.

Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah tahap lanjut dalam proses penanggulangan kemiskinan. Pendekatan pemberdayaan sebagai instrumen dari program ini dimaksudkan tidak hanya melakukan penyadaran terhadap masyarakat miskin tentang potensi dan sumberdaya yang dimiliki, akan tetapi juga mendorong masyarakat miskin untuk berpartisipasi dalam skala yang lebih luas terutama dalam proses pembangunan di daerah.

Karakteristik program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :

 Menggunakan pendekatan partisipatif

Pendekatan partisipatif tidak hanya tentang keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program, tetapi juga keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan program, meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan pelaksanaan program, bahkan sampai tahapan proses pelestarian dari program tersebut.

 Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat

Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat menitikberatkan pada penguatan aspek kelembagaan masyarakat guna meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat,

(12)

sehingga masyarakat mampu secara mandiri untuk pengembangan pembangunan yang diinginkannya. Penguatan kapasitas kelembagaan tidak hanya pada tahap pengorganisasian masyarakat untuk mendapatkan hak dasarnya, akan tetapi juga memperkuat fungsi kelembagaan sosial masyarakat yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan.

 Pelaksanaan berkelompok kegiatan oleh masyarakat secara swakelola dan

berkelompok

Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat harus menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat miskin untuk selalu membuka kesempatan masyarakat dalam berswakelola dan berkelompok, dengan mengembangkan potensi yang ada pada mereka sendiri guna mendorong potensi mereka untuk berkembang secara mandiri.

 Perencanaan pembangunan yang berkelanjutan

Perencanaan program dilakukan secara terbuka dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat dan hasilnya menjadi bagian dari perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Proses ini membutuhkan koordinasi dalam melakukan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program yang jelas antar pemangku kepentingan dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan tersebut.

IV. Penerima Manfaat

Penerima Kelompok program berbasis pemberdayaan masyarakat adalah kelompok masyarakat yang dikategorikan miskin. Kelompok masyarakat miskin tersebut adalah yang masih mempunyai kemampuan untuk menggunakan potensi yang dimilikinya walaupun terdapat keterbatasan.

(13)

V. Tujuan koordinasi program – program pemberdayaan masyarakat

1. Terciptanya koordinasi program – program pemberdayaan masyarakat di

Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2012 baik di tingkat program, pelaku, dan implementasinya.

2. Adanya koordinasi dan pengawalan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul

dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri T.A 2012 dan terbangunnya sinergitas program dan pelaku dalam proses pelaksanaan penanggulangan kemiskinan

3. Mendorong optimalisasi peran dan fungsi masing-masing stakeholders

tingkat Kabupaten (Pemda, DPRD, Satker Kabupaten,

Fasilitator/Pendamping Program, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten dan Kecamatan, PJOK Program PNPM, kelembagaan yang dibentuk sebagai pelaksana program PNPM, Forum BKM, Forum Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD), Forum UPK, Bank, PTN/PTS, Swasta) untuk lancarnya program PNPM Mandiri dan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain

4. Mendorong kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam rangka

perencanaan Partisipatif baik lewat kelembagaan program yang ada maupun dalam perencanaan pembangunan regular, sehingga tercipta sinergitas

5. PNPM Mandiri dan program – program pemberdayaan yang lain dapat

dipahami masyarakat, mendapat respon positif dari pemerintah kecamatan dan desa, masyarakat serta stakeholders lainnya dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menuju berdaya dan mandiri dalam penanggulangan kemiskinan secara terpadu

(14)

6. Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengendalikan atau memonitor dan mengevaluasi program – program pemberdayaan masyarakat

7. Menciptakan basis data pelaksanaan program – program pemberdayaan

masyarakat di Kabupaten Bantul sebagai bahan evaluasi dan perencanaan di masa depan.

VI. Kegiatan Koordinasi Program – program Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan koordinasi program – program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama tahun 2012 adalah :

1. Rapat Koordinasi pembahasan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) PNPM Mandiri

2. Rapat koordinasi dalam rangka penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan Daerah

3. Rapat koordinasi dalam rangka penyusunan Studi Pengembangan Materi dan Pelaksanaan Kesetaraan dan Keadilan Gender

4. Rapat koordinasi dalam rangka penyusunan Studi Pemberdayaan Posdaya 5. Fasilitasi pelatihan Anggaran Responsif Gender (ARG)

6. Fasilitasi sosialisasi ARG kepada SKPD

7. Pembahasan Peraturan Gubernur tentang ARG SKPD Daerah Istimewa Yogyakarta

8. Pencermatan Hasil Pendataan PPLS 2011 dengan BPS dan SKPD-SKPD 9. Rapat koordinasi Integrasi perencanaan pembangunan regular Musrenbang

dengan Perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan

10. Rapat koordinasi dengan Satker Program PNPM Mandiri

11. Rapat koordinasi dengan fasilitator dan pendamping Program PNPM Mandiri

(15)

12. Rapat koordinasi dengan pelaku PNPM Mandiri di tingkat kecamatan dan desa

13. Rapat koordinasi monitoring dan evaluasi SKPD pengampu program pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan

14. Rapat koordinasi pembuatan website TKPKD

15. Rapat koordinasi perumusan Petunjuk Teknis Operasiaonal TKPKD

16. Koordinasi program pemberdayaan dengan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pemerintah pusat

17. Rapat koordinasi membahas jaminan kesehatan masyarakat

18. Rapat koordinasi program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak baik di tingkat kabupaten mau pun provinsi

19. Sosialisasi kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 20. Rapat koordinasi dengan perusahaan – perusahaan di wilayah Kabupaten

Bantul

21. Sosialisasi kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

VII. Profil Program – program Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pembahasan laporan ini memfokuskan kepada laporan koordinasi dan hasil pelaksanaan program – program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bantul Tahun 2013 khususnya Program – program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri).

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :

a. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri

(16)

dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk

menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Tujuan dari Program PNPM Mandiri adalah :

1. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan;

2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel;

3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor);

4. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan

kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya

(17)

5. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya;

6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal; dan

7. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu sejak awal dilaksanakannya (Tahun 2007) sampai dengan tahun 2012 terdapat 2 (dua) program pokok PNPM Mandiri yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, yaitu :

1. PNPM Mandiri Perdesaan, merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak 1998 melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK).

2. PNPM Mandiri Perkotaan, merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perkotaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perkotaan. PNPM Mandiri Perkotaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak 1999 sebagai Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yaitu suatu upaya

(18)

pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Selain kedua Program PNPM Inti tersebut di atas, PNPM Mandiri di Kabupaten Bantul juga diperkuat dengan berbagai program penguatan yang dilaksanakan oleh berbagai kementerian yang dikenal dengan PNPM Non-Reguler atau sektoral yang, meliputi:

1. PNPM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) oleh Kementerian Pertanian

2. PNPM Kelautan dan Perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan 3. PNPM Mandiri PAKET (Pengurangan Kemiskinan Terpadu)

4. Reward PNPM P2KP yang berupa PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas)

5. PNPM Pariwisata oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Lokasi Penerima Program PNPM Inti di Kabupaten Bantul.

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Pedukuhan Luas (km2) Keterangan

1 Srandakan 2 43 18,32 PNPM Perkotaan 2 Sanden 4 62 23,16 PNPM Perkotaan 3 Pandak 4 49 24,30 PNPM Perkotaan 4 Bambanglipuro 3 45 22,70 PNPM Perkotaan 5 Bantul 5 50 21,95 PNPM Perkotaan 6 Pundong 3 49 23,68 PNPM Perkotaan 7 Pleret 5 47 22,97 PNPM Perkotaan 8 Banguntapan 8 57 24,48 PNPM Perkotaan

(19)

9 Kasihan 4 53 32,38 PNPM Perkotaan 10 Sedayu 4 54 34,36 PNPM Perkotaan 11 Sewon 4 63 27,16 PNPM Perkotaan 12 Jetis 4 64 24,47 PNPM Perkotaan Jumlah (1-12) 50 636 303,93 13 Imogiri 8 72 54,49 PNPM Pedesaan 14 Piyungan 3 60 32,54 PNPM Pedesaan 15 Dlingo 6 58 55,87 PNPM Pedesaan 16 Kretek 5 52 26,77 PNPM Pedesaan 17 Pajangan 3 55 33,25 PNPM Pedesaan Jumlah Total 75 933 506,85 A. PNPM Mandiri Perdesaan

Program PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) merupakan kelanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Program PNPM Mandiri Perdesaan pertama kali didapatkan oleh Kabupaten Bantul pada tahun 2006, dengan nama Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Rehabilitasi Paska Bencana. Program ini sebagai respon pemerintah pusat setelah terjadi bencana gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul. Tahun 2006 dan tahun 2007 dari keseluruhan 17 kecamatan di Kabupaten Bantul semua mendapatkan program PNPM Mandiri Perdesaan, kemudian baru pada tahun 2008 sampai sekarang hanya tinggal 5 kecamatan yaitu Kecamatan Pajangan, Kretek, Imogiri, Dlingo, dan Piyungan yang yang mendapat program ini.

Sampai dengan tahun 2012, total dana BLM Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang sudah diterima Kab. Bantul dari Pemerintah Pusat (APBN) sebesar

(20)

Rp. 76.015.000.000,- dengan cost sharing (dana pendamping) dari APBD

Kabupaten sebesar Rp. 4.735.000.000,- Total anggaran di Kabupaten Bantul sebesar

Rp 80.750.000.000,-.

Rincian dana alokasi PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Bantul dari tahun 2006 s/d 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Lokasi dan Alokasi Dana BLM PNPM MPd Kegiatan TA. 2006-2012

Thn Nama Program Jml Kec Dana APBN (Rp.) Dana APBD (Rp.) Jumlah (Rp.) 2006 PPK Rehab Paska Bencana 17 40.750.000.000 0 40.750.000.000 2007 PNPM – PPK 17 14.000.000.000 0 14.000.000.000 2008 PNPM Mandiri Perdesaan 5 4.400.000.000 1.100.000.000 5.500.000.000 2009 PNPM Mandiri Perdesaan 5 7.920.000.000 1.980.000.000 9.900.000.000 2010 PNPM Mandiri Perdesaan 5 4.200.000.000 1.050.000.000 5.250.000.000 2011 PNPM Mandiri Perdesaan 5 1.800.000.000 450.000.000 2.250.000.000 2012 PNPM Mandiri Perdesaan 5 2.945.000.000 155.000.000 3.100.000.000 TOTAL 76.015.000.000 4.735.000.000 80.750.000.000

(21)

Sesuai DIPA Nomor : 7313/010-05.5.01/14/2012; tanggal 9 Desember 2011 alokasi dana untuk Kab. Bantul dari APBN Murni TA. 2012 sebesar Rp. 3.704.290.000,- dengan rincian sebagai berikut :

1) Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MPd) : Rp. 244.990.000,-

2) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ke Kecamatan :

Rp. 3.459.300.000,-

Jumlah anggaran : Rp 3.704.290.000,-

Lokasi dan Alokasi BLM APBN PNPM-MPd 2012 No Kecamatan BLM Kegiatan DOK Jumlah PNPM-MP RBM 1 Pajangan 570.000.000 60.238.000 630.238.000 2 Kretek 570.000.000 66.860.000 636.860.000 3 Imogiri 665.000.000 76.793.000 741.793.000 4 Dlingo 570.000.000 70.171.000 640.171.000 5 Piyungan 570.000.000 60.238.000 180.000.000 630.238.000 Kabupaten 2.945.000.000 334.300.000 180.000.000 3.459.300.000 Sumber : Laporan Faskab PNPM MPd, bulan Oktober 2012

Kegiatan dari Program PNPM Mandiri Perdesaan adalah di bidang lingkungan berupa pembangunan sarana dan prasarana lingkungan, pemberdayaan ekonomi berupa pinjaman bergulir yaitu Simpan Pinjam Perempuan (SPP), bidang kesehatan, pendidikan, dan pelatihan – pelatihan usaha kecil.

(22)

Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2012 adalah : 1. Kecamatan Kretek

Kegiatan PNPM MPd Tahun 2012 NAMA DESA

KEGIATAN SUMBER

JENIS NAMA LOKASI SWADAYA DANA

TOTAL (Rp) (Rp) KEGIATAN

3 4 12 13 14

DONOTIRTO

EKONOMI / SPP

1. Bambu (Jambu) Mersan 9,473,000 0 APBN 2. Kemangi Metuk 5,264,000 0 APBN 3. Yasinan malam Selasa Busuran 9,473,000 0 APBN

Sub Total 1 24,210,000 0

PKH/ KESEHATAN Posyandu Balita dan Posyandu Lansia Posyandu Lansia : 10 Dusun Posyandu

balita: 1 Dusun 11,973,000 0 APBD

Sub Total 2 11,973,000 0

SARANA

PRASARANA Talud Jalan Mriyan 87,814,000 3,893,000 APBN

Sub Total 3 87,814,000 3,893,000

123,997,000 3,893,000

PARANGTRITIS

EKONOMI / SPP 1. Arisan Selasa Sore RT. 08 Mancingan XI 7,368,000 0 APBN 2. Arisan Tgl 15 dan 30 Grogol VII 10,527,000 0 APBN

Sub Total 1 17,895,000 0

PKH/ KESEHATAN Posyandu Balita dan Posyandu Lansia Posyandu Balita: 11 Dusun Posyandu

Lansia: 1 Dusun 18,027,000 0 APBD

Sub Total 2 18,027,000 0

SARANA

PRASARANA Saluran Drinase Cangkring - Depok 87,622,000 4,760,000 APBN

Sub Total 3 87,622,000 4,760,000

123,544,000 4,760,000

TIRTOHARGO

EKONOMI / SPP 1. Kartini Karang 9,474,000 0 APBN

Sub Total 1 9,474,000 0

PKH / PENDIDIKAN APE PAUD & APE Kel Bermain

APE PAUD: 6 Dusun APE Kel bermain: 1

Dusun 17,289,000 0 APBN Pelatihan Kader 6 Dusun

Sub Total 2 17,289,000 0

SARANA

PRASARANA Saluran Irigasi Gegunung 89,156,000 10,244,000 APBN

Sub Total 3 89,156,000 10,244,000

115,919,000 10,244,000

TIRTOSARI

EKONOMI / SPP 0 0

Sub Total 1 0 0

PKH / KESEHATAN Posyandu Balita dan Posyandu Lansia

Posyandu Lansia: 7 Dusun Posyandu Balita : 6 Dusun

(23)

SARANA

PRASARANA Saluran Irigasi Pangkah 94,070,000 597,500 APBN

Sub Total 3 94,070,000 597,500

106,220,000 597,500

TIRTOMULYO

EKONOMI / SPP

1. Aneka Usaha Tluren 5,263,000 0 APBN 2. Sumber Makmur Plesan 7,369,000 0 APBN 3. Mukti Mandiri Tokolan 5,263,000 0 APBN 4. Maju Lancar Jebugan 5,263,000 0 APBN

Sub Total 1 23,158,000 0

PKH / PENDIDIKAN APE PAUD APE PAUD: 5 Dusun 12,895,000 0 APBN

Sub Total 2 12,895,000 0

SARANA

PRASARANA Saluran Irigasi Gondangan - Bracan 94,267,000 5,512,000 APBN

Sub Total 3 94,267,000 5,512,000 130,320,000 5,512,000 600,000,000 25,006,500 2. Kecamatan Imogiri Kegiatan PNPM MPd Tahun 2012 DESA KEGIATAN TOTAL DANA PNPM-MD (Rp) Sumber Dana SWADAYA

JENIS NAMA LOKASI VOLUME

(Rp)

WUKIRSARI PKH Peralatan

Posyandu 18 Pedusunan 18

Kelompok 12,789,000 APBN Tidak ada PRASARA

NA

Talud

Sungai Dsn.Karangasem 72 M 75,716,000 APBN 2,070,000

88,505,000 2,070,000

IMOGIRI PRASARA NA

Jalan Rabat

Beton Dusun 3 210 m 39,841,500 APBN 7,300,000

39,841,500 7,300,000 KARANGTALU N PKH Peralatan TK Lokasi : Total 7 Paket 23,500,000 APBN 500,000 TK Pertiwi Ds.Karangtalun 1 Paket TK PKK 5 Desa Karangtalun 1 Paket PAUD Dsn.Karangtalun 1 Paket PAUD Dsn.Setran 1 Paket PAUD Dsn.Bandungan 1 Paket PAUD Dsn.Sareyan 1 Paket

(24)

PAUD

Dsn.Salaman 1 Paket PRASARA

NA

Saluran

Drainase Lokasi : 62,671,000 APBN 4,403,000 a. Saluran Drainase I Dsn.Gabahan dan 128 M b. Saluran Drainase II Dsn.Karangtalun 139 M 86,171,000 4,903,000 GIRIREJO PKH Peralatan UKS Lokasi : Total 4

Paket 5,157,000 APBN Tidak ada TK PKK ABA Dsn,Kradenan 1 Paket TK PKK Dsn,Banyusumur up 1 Paket TK PKK 95 Dsn,Gejayan 1 Paket TK PKK Dsn.Pajimatan 1 Paket PRASARA NA Talud dan Sayap Jembatan 64,386,000 APBN 6,010,000 a. Talud

Sungai Banyu Sumurup 44 M b. Sayap

Jembatan Dsn.Dronco 19 M

69,543,000 6,010,000

SELOPAMIORO PKH APE PAUD Lokasi : Total 4

Paket 8,425,000 APBN Tidak ada PAUD Sumunar Kalidadap1 1 Paket PAUD Kncp Harapan Lanteng 1 1 Paket PAUD Melati Indah Kalidadap 2 1 Paket PAUD Teratai

Putih Srunggo 1 1 Paket PRASARA

NA

Gedung

PAUD Nawungan II 69 M2 94,678,000 APBN 12,070,000

103,103,00 0 12,070,000 KARANGTENG AH PKH PENDIDIKA N 2 paket

APE 16,960,500 APBN Tidak ada APE dan Perlengkap an TK TK PKK 93 Karangtengah 1 Paket TK PKK 94 Karangtengah 1 Paket PRASARA NA Saluran Irigasi 95,522,000 APBN 2,905,000 a. Saluran Irigasi I Bulak Karangtengah (2 sisi ) 170 M b. Saluran Bulak

(25)

Sisi )

112,482,50

0 2,905,000

SRIHARJO PKH PMT Lansia 11 Pedusunan 11 Klp 341,500 APBN 550,000 PRASARA NA Saluran Irigasi Mojohuro - Gondosuli 200 M 79,771,000 APBN 1,505,000 80,112,500 2,055,000 KEBONAGUNG PKH APE TK

dan PAUD Lokasi : 4 Klp 11,041,500 APBN Tidak ada TK PKK Tunas

Harapan 1 Paket TK ABA Tonayan 1 Paket Paud Muslimat

Nurul Huda 1 Paket TK Masyitoh Tlenggongan 1 Paket TK PKK Jayan 1 Paket PRASARA NA Saluran Irigasi Pantiwicoro -Tlogo 487 m 74,200,000 APBN 6,029,000 85,241,500 6,029,000 665,000, 000 43,342,000 DESA KEGIATAN TOTAL DANA PNPM-MD (Rp) Sumber Dana SWADAYA JENIS NAMA LOKASI VOLUME

(Rp)

IMOGIRI PKH Pelatihan Batik 4 Dusun 1 paket

13,959,500 APBD

500,000 SRIHARJO PKH PMT Lansia 11 Pedusunan 11 Klp

21,040,500 APBD 550,000 3. Kecamatan Piyungan Kegiatan PNPM MPd Tahun 2012 Nama Desa Kegiatan SUMBER DANA KEGIATAN

Jenis Nama Kegiatan Lokasi BLM Swada

ya DESA

SRIMAR TANI

SPKP SPP Kelompok PKK Dusun GTS 1 Dusun Mandungan

10,525,0

00 0 APBN

Sub Total Kegiatan SPKP 10,525,0

00 0 APBN

(26)

PENDIDIKAN KADER PAUD 00

b. APE DALAM PAUD 10 Dusun 280,000 APBN

c. SUBSIDI TRANSPORT

KADER PAUD 10 Dusun 0 APBN

Sub Total Kegiatan PKH Pendidikan 53,079,0

00 730,000 APBN SARANA

PRASARANA

PERKERASAN JALAN RABAT BETON Dusun Pos Piyungan 136,244, 000 8,703,0 00 APBN

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 136,244,

000 8,703,0 00 APBN 199,848, 000 9,433,0 00 APBN DESA SRIMULY O PKH PENDIDIKA N a. PELATIHAN KAPASITAS

KADER PAUD 22 Dusun

63,991,7 00

1,250,0

00 APBN

b. APE DALAM PAUD 22 Dusun 0 APBN

c. SUBSIDI TRANSPORT

KADER PAUD 22 Dusun 0 APBN

Sub Total Kegiatan PKH Pendidikan 63,991,7

00 1,250,0 00 APBN SARANA PRASARANA PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE Dusun Duwet Gentong 137,817, 000 30,550, 000 APBN

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 137,817,

000 30,550, 000 APBN 201,808, 700 31,800, 000 APBN DESA SITIMUL YO SPKP

a. SPP Kelompok Dawis I Mawar RT 02 Dsn.

Mojosari 11,577,0 00

0 APBN

b. SPP Kelompok Makmur RT 04 Dsn.

Mojosari 0 APBN

Sub Total Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan 11,577,0

00 0 APBN

PKH KESEHATAN

a. SUBSIDI PMT BALITA 21 Dusun

38,437,0 00

6,594,0

00 APBD

b. SUBSIDI PMT LANSIA 21 Dusun 7,560,0

00 APBD

c. PERALATAN POSYANDU

BALITA 21 Dusun 0 APBN

Sub Total Kegiatan PKH Kesehatan 38,437,0

00 14,154, 000 APBN, APBD SARANA

PRASARANA REHAB ASPAL JALAN

Dusun : Karanggayam- Karangploso- Mojosari- Karangtengah- Karanganom-Nglengis 148,329, 300 9,162,2 00 APBN

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 148,329,

300 9,162,2 00 APBN 198,343, 300 23,316, 200 APBN, APBD

Jumlah TOTAL Kecamatan Piyungan 600,000,

000

64,549, 200

APBN, APBD

(27)

4. Kecamatan Pajangan.

Kegiatan PNPM MPd Tahun 2012

Nama Desa

Kegiatan

Jenis Nama Kegiatan BLM APBN Swadaya

Triwidadi

SPP Simpan Pinjam Kelompok Dahlia 42,105,000 2,000,000

Sub Total Kegiatan SPP 42,105,000 2,000,000

PKH, Pendidikan APE & Mebeler ( TK & PAUD ) 277,000 0

Sub Total Kegiatan PKH Pendidikan 277,000 0

Sarana

Prasarana Cor Rabat Beton 140,942,000 9,006,000

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 140,942,000 9,006,000

Total Desa Triwidadi 183,324,000 11,006,000

Sendangsari SPP

Simpan Pinjam kelompok. Kenangan IV

.Kayen 25,262,000 2,000,000

Simpan Pinjam Kelompok, Lestari II, Krebet 16,843,000 1,000,000

Sub Total Kegiatan SPP 42,105,000 3,000,000

PKH, Pendidikan APE TK 25,789,500 0

Sub Total Kegiatan PKH Pendidikan 25,789,500 0

Sarana

Prasarana Perkerasan Telford 117,576,000 14,178,500

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 117,576,000 14,178,500

Total Desa Sendandsari 185,470,500 17,178,500

Guwosari SPP

Anyelir Kentolan Kidul 15,789,000 500,000

Nusa Indah Kembang Gede 14,738,000 500,000

Anggrek Watu Gedug 15,789,000 500,000

Aster Kembangputihan 5,264,000 500,000

Tulip, Kadisono 10,000,000 500,000

Sub Total Kegiatan SPP 61,580,000 0

PKH, Pendidikan APE dan Mebeler (PAUD) 35,156,500

Sub Total Kegiatan PKH Pendidikan 35,156,500 0

Sarana

Prasarana Cor Rabat Beton 104,469,000 5,277,000

Sub Total Kegiatan Sarana Prasarana 104,469,000 5,277,000

Total Desa Guwosari 201,205,500 5,277,000

(28)

Nama Desa

Kegiatan

Jenis Nama Kegiatan BLM APBD Swadaya

TRIWIDADI PKH. PENDIDIKAN APE DAN MEBELER

( TK DAN PAUD) 30,000,000 0

Total Kecamatan Pajangan 30,000,000 0

5. Kecamatan Dlingo

Kegiatan PNPM MPd Tahun 2012

Nama Desa

Kegiatan

Jenis Nama Kegiatan Lokasi

Swadaya Sumber Dana Total Dana

PNPM (Rp)

Dlingo SPP Kelompok Ngudi Rejeki Desa Dlingo 32,105,000 0 APBN

PKH a. Pendidikan

- Pelatihan Menjahit Desa Dlingo 21,084,000 2,900,000 APBD

SAR/PRAS Pembangunan Jalan rabat Beton Dusun Pokoh II 73,975,000 9,400,000 APBN Sub Total Desa Dlingo 127,164,000 12,300,000

Mangunan PKH a. Pendidikan APBN

- Pengadaan APE PAUD 6 Pedukuhan 26,315,000 0

SAR/PRAS Pembangunan Talud Jalan Dusun Mangunan RT 16 56,500,000 6,544,000 APBN Sub Total Desa Mangunan 82,815,000 6,544,000

Muntuk SPP - Kelompok PKK Rt 03 Seropan III Dusun Seropan III 50,526,000 0 APBN

- Kelompok PKK Rt 02 Seropan I Dusun Seropan I 12,895,000 0

- Kelompok Guyup Rkn Krng Asem Dusun Karang Asem 12,632,000 0

PKH a. Pendidikan

- Pelatihan SPS Lanjutan 11 Pedukuhan 9,158,000 475,000 APBN/APBD SAR/PRAS Pembangunan Jalan rabat Beton Dusun Sanggrahan II 43,723,000 3,082,500 APBN Sub Total Desa Muntuk 128,934,000 3,557,500

(29)

Terong PKH a. Kesehatan - PMT PAUD 9 Pedukuhan 17,810,000 282,000 APBN SAR/PRAS Rehab Jembatan Dusun Rejosari RT 03 50,945,000 3,649,500 APBN Sub Total Desa Terong 108,176,000 3,931,500

Jatimulyo PKH a. Pendidikan

- Pelatihan Menjahit 10 Pedukuhan 21,737,000 2,860,000 APBN SAR/PRAS Pembangunan Jalan rabat Beton Dusun Banyu Urip 62,119,000 7,280,000 APBN Sub Total Desa Jatimulyo 83,856,000 10,140,000

Temuwuh PKH a. Pendidikan 15,374,000 5,460,000 APBN

- Pelatihan BKB dan 12 Pedukuhan

- Pengadaan perlengkapan Yandu 12 Pedukuhan

SAR/PRAS Pembangunan Jalan rabat Beton Dusun Lungguh 53,681,000 5,986,000 APBN Sub Total Desa Temuwuh 69,055,000 11,446,000

Total Kecamatan Dlingo 600,000,000 47,919,000

Mengenai kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP), modal awal dana bergulir kegiatan ini dari tahun 2006 s/d 2012 di 17 kecamatan sebesar Rp. 18.839.895.940,- sampai bulan Oktober Tahun 2012 asset produktif sudah berkembang menjadi Rp. 31.557.253.213,-. Besarnya aset ini juga sudah mulai “dijangkiti” tunggakan yang sampai akhir bulan ini mencapai Rp. 631.240.800,- dengan tunggakan tertinggi di Kec. Pundong Rp. 102.869.200,-. Tingkat pertumbuhan UPK rata-rata kabupaten sebesar 70,20 % dengan pertumbuhan tertinggi di Kec. Sanden 134.78%. Surplus berjalan total kabupaten akhir bulan ini sebesar Rp. 3.320.758.396,- dengan surplus berjalan tertinggi di Kec. Imogiri Rp. 510.674.428,- dan terendah di Kec. Sedayu Rp. – 84.025.483,-.

Tingkat pengembalian pinjaman rata-rata kabupaten sebesar 1 %. UPK di 17 kecamatan saat ini melayani 2.081 kelompok aktif dengan 14.957 orang pemanfaat

(30)

berbagai jenis usaha antara lain Simpan Pinjam, Aneka Jasa, Perdagangan Umum, Aneka Industri, Pertanian dan Peternakan.

Data perkembangan UPK dan profil kelompok masing-masing kecamatan (s/d akhir Oktober 2012)

Sumber : Laporan Faskap PNPM MPd Bulan Oktober 2012

Koordinasi di tingkat kabupaten

Kegiatan koordinasi program PNPM MPd di tingkat kabupaten yang dilaksanakan bersama dengan Satker Kabupaten adalah :

 Lokakarya PNPM Mandiri Perdesaan

 Semiloka SKPD dan Semiloka DPRD

 Pelatihan bimbingan teknis pengawasan UPK

 Pelatihan bimbingan teknis pelestarian Aset

(31)

B. PNPM Mandiri Perkotaan

Program ini dilaksanakan di 12 kecamatan. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah simpan pinjam, kegiatan sosial dan pembangunan lingkungan. Dalam PNPM Mandiri Perkotaan, pendanaan disusun melalui skema sharing antara anggaran Pusat dan Daerah. Sumber dana sharing antara dana APBN dan APBD Kabupaten. Pada tahun 2012 ini, Kabupaten Bantul masih tergolong dalam daerah yang IFKD (Index Finansial Kemampuan Daerah) rendah, maka Kabupaten Bantul hanya diwajibkan sharing 5% dari syarat untuk

sharing DDUB (Dana Daerah untuk Urusan Bersama) 20% dari BLM. Gabungan

pendanaan disebut BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang kemudian disalurkan kepada agent pengentasan kemiskinan di level masyarakat yaitu BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). SKPD yang menangani program ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

BLM PNPM MP Tahun 2012 ini, Alokasi DIPA untuk BLM senilai 9.120 M dan alokasi dari DDUB senilai 480 juta rupiah yang akan dimanfaatkan untuk 50 Desa. Capaian BLM tahun 2012 sampai dengan saat ini telah masuk termin II ke seluruh rekening BKM/LKM senilai 80% dari masing-masing pagu BLM tiap lokasi. Pagu BLM untuk Kabupaten Bantul pada tahun ini adalah lokasi besar dengan KK miskin lebih dari 10% senilai 250 juta rupiah, lokasi sedang senilai 150 juta rupiah dan lokasi besar dengan KK miskin kurang dari 10% mendapatkan pagu BLM 100 juta rupiah.

BLM sebagai stimulan bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan apa yang sudah masyarakat rencanakan dan sepakati dalam perencanaan partisipatif, sehingga masyarakat belajar melalui praktek membangun yang dikelola sendiri. Dari sinilah diharapkan tujuan pemberdayaan tercapai.

(32)

Selanjutnya, kegiatan BKM ini tersusun dalam siklus-siklus, dimana pentahapan siklus ini dibantu oleh Konsultan Perkotaan yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat. Mulai dari pencairan dana BLM sampai dengan pelaksanaan kegiatannya seperti; Penyusunan PJM Pronangkis, Rembug Warga Tahunan, Review Keuangan, Pemilu BKM, Channeling (kemitraan) BKM dengan pihak lain serta Sinergisme PJM dengan Musrenbang, dikawal oleh Konsultan.

Dari 50 Desa di Kabupaten Bantul, sampai dengan Bulan Juli 2012, sebagian besar BKM (35 BKM) telah berpengalaman melakukan channeling dan kemitraan dengan pihak lain, baik Pemerintah, Swasta, Badan Usaha, Perguruan Tinggi, LSM, Perbankan maupun kelompok peduli lain. Dengan Pemerintah Daerah, BKM-BKM melakukan kemitraan dalam Program PAKET baik tahun 2007 (realisasi 2008) maupun PAKET Tahap 2 Tahun 2008 (Realisasi 2009), sedangkan untuk Program PAKET Tahap 3 saat ini sedang melaksanakan kegiatan yang dibiayai dari sumber dana swadaya dan APBD. Dinas-dinas yang melakukan kemitraan dalam program PAKET ini antara lain Bagian Administrasi Pembangunan Setda, BKK, Kantor PMD, Dinas Peternakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Perindagkop dan Dinas Pertanian. Pihak lain yang telah melakukan channeling dengan BKM diantaranya UNDP, IOM, LSM PALUMA, YGM, Perguruan Tinggi (STTNAS, IKIP PGRI, STIE API), Sedangkan Badan usaha yang pernah melakukan kemitraan antara lain SGM (pabrik susu), Bank Mandiri, BLK, PT Arindo, PT Peksi dan lain-lain.

Secara umum kendala, masalah dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program PNPM Perkotaan di Kabupaten bantul baik terhadap BKM, masyarakat dan stakeholders adalah :

 kelambanan BKM dan relawan dalam merespon terhadap kebutuhan

persyaratan Pemanfaatan BLM yang berdampak pada mundurnya jadwal dan kesiapan pemanfaatan dana BLM.

(33)

 BKM beserta perangkatnya yaitu UPL, UPS, dan UPK ada yang belum siap secara substansi dan pemahaman tupoksi sehingga semua masih banyak tergantung pada koordinator BKM dan Fasilitator.

 Kurang adanya kemauan masyarakat dalam mengikuti proses

pemanfaatan BLM, menyebabkan peran BKM, UP-UP dan Fasilitator masih lebih dominan daripada peran masyarakat dan KSM dalam pemanfaatan BLM.

 Pemanfaatan BLM masih ada yang sifatnya bagi rata, bukan berdasar

prioritas menyelesaikan masalah, sehingga kemanfaatan terhadap warga miskin dan dampaknya terhadap permasalahan yang dihadapi masih belum optimal.

 Masih dibutuhkan pemahaman kepada masyarakat untuk rencana

pemanfaatan sarana prasarana fisik yang dibangun, baik secara operasional maupun pemeliharaan.

 Pemanfaatan BLM untuk kegiatan Sosial masih ada yang kurang tepat

sasaran. Tingkat keberlanjutan dari program kegiatan sosial juga masih belum ada mekanisme yang jelas.

 Masih adanya kurang kesadaran BKM untuk melibatkan masyarakat

dalam proses perencanaan partisipatif.

 Perencanaan partisipatif belum dimaknai sebagai kebutuhan masyarakat

dalam menyelesaikan permasalahan namun masih dimaknai sebagai penyusunan program untuk meraih dana PNPM MP, sehingga usulan kegiatan masih banyak yang bersifat keinginan dan belum menyentuh sasaran warga miskin secara maksimal.

(34)

 Usulan kegiatan yang diprioritaskan belum benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan kurang mendapat dukungan dari masyarakat dan menjadi lambat penyelesaian kegiatannya.

 Belum adanya pemahaman dari masyarakat secara luas bahwa BKM

sebagai lembaga amanah dari masyarakat, sehingga belum banyak yang mau terlibat dalam pemilihan anggota BKM di tingkat basis.

 Belum adanya pemahaman tentang substansi dasar pemilihan anggota

BKM bahwa yang dipilih adalah anggota masyarakat yang memiliki sifat-sifat baik manusia (jujur, adil, dapat dipercaya, ikhlas), sehingga banyak anggota BKM yang terpilih merupakan tokoh masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk terlibat dalam penanggulangan kemiskinan, sehingga pada akhirnya perjalanan BKM berikutnya banyak anggota yang kurang aktif.

 Kemampuan SDM yang ada dalam KSM masih sangat lemah, sehngga

menjadi hambatan dalam perencanaa, pelaksanaan maupun pelaporan kegiatan

 Belum adanya kesadaran pentingnya Rembug Warga Tahunan (RWT)

sebagai media komunikasi BKM dan masyarakat dalam membangun sistem penanggulangan kemiskinan di tingkat desa yang baik. sehingga RWT banyak yang dimaknai hanya sebagai laporan tahunan pengelolaan keuangan oleh BKM kepada KSM.

 Adanya BKM yang belum memahami makna bahwa dalam RWT

terbangun kesepakatan Renta dan Program Kerja BKM dan rekomendasi program-program yang akan disinergikan dalam perencanaan Desa

(35)

(musrenbangdes), sehingga melewatkan momen musrenbangdes tanpa peran BKM di dalamnya.

 Masih banyaknya BKM yang belum layak untuk melakukan kemitraan

dengan pihak lain baik kelayakan pengelolaan keuangan, penyusunan program maupun yang belum layak kelembagaan.

 Program-program banyak yang belum menyelesaikan masalah

kemiskinan di masyarakat.

 banyak BKM yang melakukan kemitraan dan channeling belum

berdasarkan kelayakan BKM secara kelembagaan namun masih dikarenakan sosok koordinator yang sangat dominan yang dipercaya oleh pihak lain

 Belum banyak pihak luar yang memahami BKM sebagai lembaga yang

dipercaya masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan, sehingga pihak luar tersebut belum bisa menerima BKM sebagai lembaga yang menjalankan program mereka.

 Kurangnya peran Pemerintah Desa (Lurah) dalam mendorong BKM dan

masyarakat dalam melakukan proses-proses perbaikan kinerja BKM dan persiapan kelembagaan masyarakat (BKM) dan kesiapan masyarakat sendiri dalam menerima PNPM sebagai program masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman Lurah dan Pemerintah Desa terhadap peran PNPM (BKM) dalam penanggulangan kemiskinan di Desa, atau mungkin sebagai akibat kurang harmonisnya hubungan BKM dan Pem Desa / Lurah yang menyebabkan kurang pedulinya Lurah dan Pem Desa.

 Kurangnya Peran Stakeholders Pemda dalam melakukan proses-proses

(36)

Stakeholders dalam melakukan usaha-usaha penanggulangan kemiskinan.

Berikut lampiran kegiatan PNPM Perkotaan Kabupaten Bantul Tahun 2012 sampai dengan Termin II (belum semua laporan kegiatan Termin II masuk dalam rekapitulasi).

Kelurahan KSM DiskripsiProposal Volu

me APBN DD UB SWA DAYA TOTAL DANA KK KK Miskin

ARGODADI Mawar Ekonomi Bergulir 6 5,500,000 - - 5,500,000 6 6 ARGODADI Anggur Ekonomi Bergulir 7 6,000,000 - - 6,000,000 7 7 ARGODADI Melati

Kuning Ekonomi Bergulir 7 8,500,000 - - 8,500,000 7 7 ARGODADI Margi

Karya Jalan Beton 204 13,721,400 -

9,639,0 00 23,360,400 44 35 ARGODADI Wareng Manung al Jalan Beton 147.5 12,525,800 - 6,507,1 00 19,032,900 128 85 ARGODADI Sido

Maju Jalan Beton 213.75 14,345,100 -

11,337,

200 25,682,300 35 23 ARGODADI Sadewa Jalan Beton 192.2 18,503,100 - 10,379,

500 28,882,600 40 30 ARGODADI Sido

Maju Jalan Beton 238 15,873,300 -

11,117,

200 26,990,500 92 73 ARGODADI Gunung

Makmur Jalan Beton 275 18,397,300 -

12,519,

900 30,917,200 64 47 ARGODADI Durian

Cawan Jalan Beton 233 15,634,000 -

10,899, 100 26,533,100 78 49 ARGODADI Dadi Makmur Pelatihan Pertukangan Kayu 16 8,000,000 - 1,300,0 00 9,300,000 16 16 ARGODADI Mawar Pelatihan Tutor

PAUD 20 7,000,000 -

2,010,0

00 9,010,000 20 20 ARGOMULYO Ngudi

Lestari Ekonomi Bergulir 6 10,000,000 - - 10,000,000 6 6 ARGOMULYO Flamboy

an Ekonomi Bergulir 5 10,000,000 - - 10,000,000 5 5 ARGOMULYO Melati I Ekonomi Bergulir 10 10,000,000 - - 10,000,000 10 10 ARGOMULYO Plawona n Mandiri Saluran Air Kotor/Limbah 60 9,000,000 - 4,397,9 00 13,397,900 200 120 ARGOMULYO Ngudi Jalan Beton 200 23,100,000 - 7,266,5 30,366,500 80 43

(37)

ARGOMULYO Sorontok

o Jalan Beton 150 11,000,000 -

5,684,0

00 16,684,000 100 60 ARGOMULYO

Gotong-royong Jalan Beton 150 10,900,000 -

4,699,7

00 15,599,700 35 21 ARGOMULYO Lancar

Abadi Jalan Beton 160 14,800,000 -

5,333,8

00 20,133,800 40 24 ARGOMULYO Duwetan

Sari Talud Jalan 40 8,442,500 -

2,993,4

50 11,435,950 293 178 ARGOMULYO Karang

Melati Jalan Beton 119 10,100,000 -

4,428,0

00 14,528,000 150 96 ARGOMULYO Duwetan

Sari Jalan Beton 110 11,657,500 -

3,731,7 50 15,389,250 293 178 ARGOMULYO Tunggal Mulyo Pelatihan Budidaya Tanaman Pisang dan Pengolahan Hasil 30 5,000,000 - 473,00 0 5,473,000 30 30 ARGOMULYO Mulyo Jaya Pelatihan Kewirausahaan 70 5,100,000 - 515,00 0 5,615,000 70 70 ARGOMULYO Mino Manung gal Pelatihan Budidaya Ikan 30 4,900,000 - 465,50 0 5,365,500 30 30 ARGOREJO Metes Saluran Air Hujan 59 9,000,000 - 5,353,0

00 14,353,000 50 32 ARGOREJO Makmur Jalan Beton 100 5,952,400 - 2,937,3

00 8,889,700 200 120 ARGOREJO Makmur Jalan Makadam 60 2,347,600 - 2,366,1

50 4,713,750 200 120 ARGOREJO Karya

Mandiri Saluran Air Hujan 52 9,000,000 -

3,385,5

00 12,385,500 75 45 ARGOREJO Gunung

Polo Ok Jalan Beton 160 9,200,000 -

5,459,4

00 14,659,400 30 27 ARGOREJO Bandut

Rahayu Saluran Air Hujan 55 7,100,000 -

2,839,9

00 9,939,900 58 46 ARGOREJO Pendul I

dan II Jalan Beton 225 12,900,000 -

8,350,5

00 21,250,500 83 73 ARGOSARI Arimbi Ekonomi Bergulir 8 5,000,000 - - 5,000,000 5 5 ARGOSARI Anggrek Ekonomi Bergulir 5 5,000,000 - - 5,000,000 5 5 ARGOSARI Barokah Ekonomi Bergulir 5 5,000,000 - - 5,000,000 5 5 ARGOSARI Bina

Mandiri Ekonomi Bergulir 5 7,500,000 - - 7,500,000 5 5 ARGOSARI Sejahtera Ekonomi Bergulir 5 500,000 - - 500,000 5 5 ARGOSARI Duapulu Talud Jalan 172 18,700,000 - 10,182, 28,882,500 300 180

(38)

htujuh 500 ARGOSARI Kosong

Dua Jalan Beton 160 8,400,000 -

4,760,8

00 13,160,800 58 36 ARGOSARI Limapul

uh Enam Jalan Beton 107 7,800,000 -

2,715,1

00 10,515,100 52 30 ARGOSARI Satu

Enam Jalan Beton 127 27,600,000 -

10,383,

200 37,983,200 120 72

BANGUNHARJO Ngudi

Raharjo Rehab Perumahan 5 50,000,000 -

18,350,

000 68,350,000 5 5

BANGUNHARJO Damai

Sejahtera Rehab Perumahan 3 30,150,000 -

10,982, 000 41,132,000 3 3 BANGUNHARJO Handaya ni Rehab Perumahan 3 30,150,000 - 10,982, 000 41,132,000 3 3

BANGUNHARJO Barokah Rehab Perumahan 50 33,700,000 - 16,649,

900 50,349,900 50 50 BANGUNJIWO Donotirt o Sejahtera Jalan Beton 175 12,500,000 - 9,414,5 00 21,914,500 80 50 BANGUNJIWO Mas Kaji Ratna Utama Jalan Beton 210 19,600,000 - 8,767,1 00 28,367,100 120 78 BANGUNJIWO Margo

Lestari I Jalan Beton 115 8,400,000 -

3,470,0

00 11,870,000 75 45 BANGUNJIWO Salam

Sejahtera Jalan Beton 200 15,000,000 -

8,060,4 00 23,060,400 60 40 BANGUNTAP AN Wonocat ur Asri Gorong-Gorong

dengan Llat Decker 11 4,500,000 -

2,387,0 00 6,887,000 50 34 BANGUNTAP AN Jogoraga n 08 Talud Saluran Irigasi 110 6,600,000 - 4,000,7 00 10,600,700 64 44 BANGUNTAP AN Pelem Wulung III

Jalan Paving Block 104 8,500,000 - 5,898,4

00 14,398,400 35 26 BANGUNTAP

AN

Plumbon 13.15

Sumur Resapan Air

Hujan (SPAH) 18 8,700,000 - 4,029,3 00 12,729,300 95 77 BANGUNTAP AN Gatak Pedak

Sumur Resapan Air

Hujan (SPAH) 10 4,700,000 - 2,411,1 00 7,111,100 20 13 BANGUNTAP AN Wonocat ur Asri

Sumur Resapan Air

Hujan (SPAH) 12 5,900,000 - 2,961,0 00 8,861,000 50 34 BANGUNTAP AN Jomblan

gan 09 Jalan Rabat Beton 135 9,700,000 -

5,798,0

00 15,498,000 23 16 BANGUNTAP

AN

Jaranan

III Jalan Paving Block 33.5 5,000,000 -

3,748,2

(39)

BANGUNTAP AN Gatak Pedak Drainase atau Gorong-gorong 26.5 1,900,000 - 1,078,4 00 2,978,400 20 13 BANTUL Arwana Ekonomi Bergulir 5 5,100,000 - - 5,100,000 5 5 BANTUL Marlin Ekonomi Bergulir 5 6,000,000 - - 6,000,000 5 5 BANTUL Kaged MCK ( Mandi +

Cuci + Kakus ) 1 3,500,000 -

1,746,7

00 5,246,700 6 6 BANTUL Sejahtera Pembangunan

Rumah Layak Huni 1 10,000,000 -

8,447,0

00 18,447,000 1 1 BANTUL Kaged Pembangunan

Rumah Layak Huni 3 3,000,000 -

1,623,0 00 4,623,000 3 3 BANTUL Karangg ayam 3 MCK ( Mandi + Cuci + Kakus ) 2 3,200,000 - 3,076,0 00 6,276,000 2 2 BANTUL Sejahtera MCK ( Mandi +

Cuci + Kakus ) 1 3,500,000 -

1,747,0

00 5,247,000 5 5 BANTUL Serayu Pembangunan

Rumah Layak Huni 1 8,400,000 -

5,704,0

00 14,104,000 1 1 BANTUL Serayu MCK ( Mandi +

Cuci + Kakus ) 2 2,600,000 - 2,113,0 00 4,713,000 2 2 BANTUL Karangg ayam 3 Pembangunan

Rumah Layak Huni 1 1,000,000 -

592,00 8 1,592,008 1 1 BANTUL Bebeke Jaya Pelatihan Motivasi Usaha Penggemukan Itik 5 9,200,000 - 1,000,0 00 10,200,000 5 5 BATURETNO Guyup

Rukun Perbaikan Rumah 2 8,450,000 -

3,673,0

00 12,123,000 9 9 BATURETNO Guyup

Rukun Jambang Keluarga 7 22,400,000 -

9,962,0

00 32,362,000 9 9 BATURETNO Sri

Kencono Rabat Beton 66 9,100,000 -

4,146,0

00 13,246,000 45 27 BATURETNO Adem

Ayem

Sumur Peresapan

Air Hujan (SPAH) 15 5,550,000 -

2,417,0 00 7,967,000 41 25 BATURETNO Melati Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ketrampilan Bagi Perempuan (Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai) 8 10,000,000 - 2,500,0 00 12,500,000 8 8

BAWURAN Dahlia Ekonomi Bergulir 7 6,200,000 - - 6,200,000 7 7 BAWURAN Sehat Indah Jamban 29 49,300,000 - 53,335, 000 102,635,00 0 29 29

(40)

CANDEN Mekar

Sari Pinjaman Bergulir 6 12,000,000 - - 12,000,000 6 6 CANDEN Srikandi Pinjaman Bergulir 6 3,000,000 - - 3,000,000 6 6 CANDEN Sejahtera Pinjaman Bergulir 5 2,500,000 - - 2,500,000 5 5 CANDEN Sumber

Makmur Pinjaman Bergulir 5 5,000,000 - - 5,000,000 5 5 CANDEN Lantai Sehat Perumahan 64 33,280,000 - 70,178, 000 103,458,00 0 64 64 CANDEN Sido Sae Perumahan 28 46,378,500 - 85,844,

400

132,222,90

0 28 28 CANDEN Enggal

Dadi Rehab Perumahan 2 7,061,500 -

7,305,0

00 14,366,500 2 2 CANDEN Dinding

Sehat Rehab Perumahan 47 34,780,000 -

47,717,

000 82,497,000 47 47 CATURHARJO Anggrek

III Ekonomi Bergulir 7 6,000,000 - - 6,000,000 7 7 CATURHARJO Gangsar Ekonomi Bergulir 7 7,000,000 - - 7,000,000 7 7 CATURHARJO Bugenvil Ekonomi Bergulir 8 7,000,000 - - 7,000,000 8 8 CATURHARJO Bogem 2 Jalan Beton 200 13,000,000 - 8,144,0

00 21,144,000 200 104 CATURHARJO Sido

Rukun 3 Talud Jalan 150 17,450,000 -

6,974,0

00 24,424,000 190 117 CATURHARJO Tegal

Sempu 5 Talud Jalan 100 11,500,000 -

4,878,0

00 16,378,000 70 42 CATURHARJO Gluntun

g Lor 3 Jalan Beton 760 49,500,000 -

29,325, 000 78,825,000 300 182 CATURHARJO Gumula n 4 Jalan Beton 500 32,550,000 - 25,623, 000 58,173,000 142 87

GADINGHARJO Sidodadi Saluran Drainase 47.8 5,500,000 - 2,592,0

00 8,092,000 1 1 GADINGHARJO Dwi Manung gal Talud Jalan 325 50,000,000 - 21,282, 300 71,282,300 80 50 GADINGSARI Sido

Dadi 2 Saluran Air Hujan 240 40,729,000 -

17,094,

000 57,823,000 61 37 GADINGSARI Gemah

Ripah Jalan Beton 100 5,424,000 -

2,312,0

00 7,736,000 59 39 GADINGSARI Makmur Jalan Beton 270 17,940,000 - 10,463,

000 28,403,000 1 1 GADINGSARI Sido

Dadi Saluran Air Hujan 210 35,110,000 -

14,589,

(41)

00 GADINGSARI Bangkit

Sejahtera

Pelatihan Pembibitan Gurameh dan Lele

10 10,000,000 - 5,163,5 00 15,163,500 10 10 GADINGSARI Banana Sweet Pelatihan Pembuatan Ceriping dan Sale

Pisang 10 5,000,000 - 1,561,0 00 6,561,000 10 10 GADINGSARI Lestari Sejahtera Pelatihan Produksi Telur Asin 10 8,000,000 - 4,038,5 00 12,038,500 10 10

GILANGHARJO Ngaran Saluran Air Hujan 166 49,142,000 - 18,322,

000 67,464,000 28 17

GILANGHARJO

Timbul Tenggela

m

Saluran Air Hujan 210 18,480,000 - 7,672,0

00 26,152,000 28 17

GILANGHARJO Mbangu

n Margo Saluran Air Hujan 150 23,910,000 -

9,173,0

00 33,083,000 135 82

GILANGHARJO Karangg

ede Jalan Beton 72 2,368,000 -

1,752,0

00 4,120,000 52 34

GILANGHARJO Guyub

Rukun Jalan Beton 288 17,100,000 -

8,505,0

00 25,605,000 120 79

GILANGHARJO Krekah Jamban 4 12,000,000 - 3,557,0

00 15,557,000 4 4 GILANGHARJO Ngudi Waluyo Jamban 7 21,000,000 - 7,169,0 00 28,169,000 7 7 JAGALAN Mentaok 3 Rehab Rumah

Tidak Layak Huni 1 10,000,000 -

6,254,3

00 16,254,300 2 2 JAGALAN Mentaok

3 Sumur Air Bersih 3 6,000,000 -

2,016,2 00 8,016,200 3 3 JAGALAN Mentaok 2 MCK dan Rehab MCK 6 17,000,000 - 8,196,1 00 25,196,100 6 6 JAGALAN Mentaok 1 MCK dan Rehab MCK 7 19,000,000 - 9,019,5 00 28,019,500 7 7 JAGALAN Mentaok 3 Talud Tebing 30 25,500,000 - 6,823,5 00 32,323,500 30 25 JAGALAN Mentaok 4 Pelatihan Ketrampilan Bagi Warga Miskin (Pelatihan Pembuatan Kue Pukis) 5 8,000,000 - 2,000,0 00 10,000,000 5 5

(42)

Kidul dengan Rabat Beton

000

JAMBIDAN Sedyo

Mulyo Saluran Air Hujan 171 14,490,000 -

8,298,0 00 22,788,000 50 30 JAMBIDAN Sedyo Mulyo Pengerasan Jalan dengan Rabat Beton dan SAH

154 4,110,000 - 2,095,0 00 6,205,000 90 54 JAMBIDAN Sido Lancar Pengerasan Jalan dengan Rabat Beton 252 31,900,000 - 14,598, 000 46,498,000 67 33 MULYODADI Kraton Talud Jalan 392 42,100,000 - 20,296,

800 62,396,800 215 130 MULYODADI Plumuta n MCK ( Mandi + Cuci + Kakus ) 4 17,700,000 - 5,981,0 00 23,681,000 5 5 MULYODADI Carikan Jalan Beton 362 40,100,000 - 16,947,

000 57,047,000 80 48 MULYODADI Cangkrin

g Jalan Beton 375.5 34,500,000 -

14,895,

000 49,395,000 800 520 MULYODADI Paker Talud Jalan 116.5 11,100,000 - 4,816,0

00 15,916,000 80 50

MURTIGADING Bahagia Jamban 11 38,500,000 - 17,082,

000 55,582,000 11 11 MURTIGADING Sanggrah an Jamban 12 42,000,000 - 18,869, 000 60,869,000 12 12 MURTIGADING Karya Manung gal

Pelatihan Dasar Las 10 5,000,000 - 1,500,0

00 6,500,000 10 10 NGESTIHARJO Sidorejo 4 Ekonomi Bergulir 7 8,400,000 - - 8,400,000 7 7 NGESTIHARJO Sidorejo 5 Ekonomi Bergulir 8 9,600,000 - - 9,600,000 8 8 NGESTIHARJO Sidorejo 6 Ekonomi Bergulir 6 7,200,000 - - 7,200,000 6 6 NGESTIHARJO Sidorejo 3 Ekonomi Bergulir 8 9,600,000 - - 9,600,000 8 8 NGESTIHARJO Kadipiro 3.2 Ekonomi Bergulir 8 9,700,000 - - 9,700,000 8 8 NGESTIHARJO Jomegata n Jalan Beton 150 11,000,000 - 4,530,0 00 15,530,000 764 463 PALBAPANG Palbapan g 1 MCK ( Mandi + Cuci + Kakus ) 11 50,000,000 - 17,328, 800 67,328,800 11 11 PALBAPANG Palbapan MCK ( Mandi + 14 47,000,000 17,097, 64,097,900 14 14

Gambar

Tabel Jumlah KK Miskin dan Jiwa Miskin Kab. Bantul tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Secara context bahwa ilmu administrasi berkembang sesuai dengan keadaanya yang ada dan mampu menyesuaikan sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan

syeikh Ahmad bin Yusuf bin Muhammad al Ahdal dalam kitab al Ahlak. az Zakiyyah fi Adabit Tholib

Aplikasi Web E-commerce pada Inkubator Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya adalah sebuah perangkat lunak e-commerce yang terdiri dari kumpulan perintah-perintah yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah spermatozoa morfologi normal pada mencit yang diberikan latihan fisik berlebih memiliki perbedaan yang

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis. kelamin yang ditetapkan saat

Menurut Ujang Jakardi (Ketua Adat Desa Pulo Geto) 60 bahwa kecelakaan lalu lintas bukanlah unsur kesengajaan dari pelaku, tetapi merupakan unsur dari kelalaian,

Tahunan / Annual Period of financial statements submissions Tanggal awal periode berjalan January 01, 2015 Current period start date Tanggal akhir periode berjalan December 31,

Khususnya daerah kota yang memiliki perkarangan rumah yang sempit yang tidak memiliki banyak ruang dalam bercocok tanam secara konvensional maka dari itu memanfaatkan lahan