• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DI SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA

PT. ANUGERAH BARA KALTIM

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :

RUDI TITUS

100500177

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Anugerah Bara Kaltim Bakungan,

Kalimantan Timur Nama : Rudi Titus

NIM : 100 500 177

Program Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal : ………. Pembimbing,

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 196201011988031003

Penguji I,

Ir. Herijanto Thamrin, MP NIP. 19621107 198903 1 015

Penguji II,

Kemala Hadidjah, ST, M.Si NIP. 19800718 201012 2 004 Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 196201011988031003

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) kami dengan judul “Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan di Sektor Pertambangan Batubara” di PT. Anugerah Bara Kaltim.

Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.

3. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapang (PKL).

4. Kepada seluruh staff Health Safety Environment (HSE) dan pembimbing lapangan di PT. Anugerah Bara Kaltim yang sangat membantu penulis dalam kegiatan PKL ini.

5. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Manajemen Lingkungan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu didalam proses belajar mengajar maupun diluar jam perkuliahan.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun moril.

(4)

Semoga apa yang mereka berikan kepada penulis baik do’a maupun dukungan moral dapat dibalas oleh Allah SWT, amin. Dalam penyusunan laporan ini, penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Penyusunan karya ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di PT. Anugerah Bara Kaltim ini, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Rudi Titus

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN………...i

KATA PENGANTAR………..ii

DAFTAR ISI……….iv

DAFTAR TABEL………v

DAFTAR LAMPIRAN……….vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……….………1

B. Tujuan……….……...1

C. Hasil yang Diharapkan……….……...2

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan……….………3

B. Manajemen Perusahaan……….…………4

C. Tempat dan Waktu Kegiatan PKL……….……….5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Lahan Tambang Batubara………….………...9

B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara………12

C. Tahap Operasi Pertambangan Batubara……….…18

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara………….……26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….………..32

B. Saran……….……….33

DAFTAR PUSTAKA………..35

LAMPIRAN………..36

.

(6)

Daftar Lampiran

Nomor

Lampiran

Halaman

1. Peta Lokasi PT. Anugerah Bara Kaltim……….36

2. Proses Kegiatan Penambangan PT. Anugerah Bara Kaltim………..37

3. Struktur Organisasi PT. Anugerah Bara Kaltim………38

4. Gambar Kantor PT. Anugerah Bara Kaltim………..39

5. Gambar Spreading Top Soil………39

6. Gambar Inspeksi K3……….40

7. Gambar Settling Pond………..40

8. Gambar Pengerukan Batubara………41

9. Gambar Pembuatan Settling Pond……….41

10. Gambar TPS Limbah B3……….. 42

11. Gambar Penyiraman Batubara………43

12. Gambar Coal Processing Plant (Crusher)………...43

13. Gambar Workshop Office………...44

14. Gambar Rumah Pembibitan (Nursery)………...44

15. Gambar Pelabuhan Batubara………..45

16. Gambar Pengukuran pH Settling Pond………. 45

17. Gambar Lahan Reklamasi dan Revegetasi……….. 46

18. Program CSR/Comdev PT. Anugerah Bara Kaltim………. 47

19. Hasil Analisa Kualitas Air di Settling Pond dan Sungai………...50

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor

Tubuh Utama

Halaman

1. Jadwal Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim………5 2. Hasil Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim………7 3. Jenis Tanaman yang Digunakan………28

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertambangan batubara merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep pertambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Batubara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu, adalah masa pembentukan batubara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batubara (black coal) yang ekonomis dibelahan bumi bagian utara terbentuk.

B. Tujuan

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan bertujuan untuk :

1. Agar Mahasiswa dapat memahami proses Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan di sektor pertambangan batubara.

2. Membandingkan antara teori yang diberikan selama ini dengan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL).

(9)

C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari praktek kerja lapang ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pengelolaan dan pemantauan lingkungan lingkungan di sektor pertambangan batubara.

2. Mahasiswa menjadi terampil dan berdedikasi tinggi dalam lingkungan kerja, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

(10)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Anugerah Bara Kaltim merupakan perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 1996, anak dari perusahaan PT. Rental Perdana Pratama (RPP), suatu perusahaan kontraktor penambangan batubara lebih dari 10 tahun, berpusat di daerah Samarinda, Kalimantan Timur.

Pada tahun 1997, PT. Anugerah Bara Kaltim mulai membangun pertambangan batu bara uap di kecamatan daerah tingkat II kabupaten Kukar, provinsi Kalimantan Timur. PT.Anugerah Bara Kaltim pertama kali melakukan eksploitasi pada tahun 1997-1999 di 2 blok yaitu blok kendisan (1997-1999) dan blok putaq (1998-1999) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan studi kelayakan pada tahun 1998-1999, studi lingkungan pada tahun 1999, dan mendapatkan izin eksploitasi pada tahun 2000.

PT. Anugerah Bara Kaltim memulai aktifitas penambangan pada tanggal 3 maret 2001. Dengan hak eksploitasi No.KW 97 PP 0462 seluas 4.330 Ha kecamatan Loa Janan, kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur. Dari luasan tersebut dibagi menjadi 3 blok, yaitu blok 200 Ha, blok 1200 Ha, dan blok 300 Ha.

Pada tahun pertama, aktifitas dimulai dari blok 200 Ha, target tahun pertama baik batubara maupun overburden terlampaui, meskipun awal kalender aktivitas dimulai pada bulan maret 2011. Kendala-kendala aktifitas penambangan, baik dilokasi tambang maupun proses pengiriman batubara pada awal tahun aktifitas cenderung bersifat non teknis seperti pemberhentian operasi oleh masyarakat sekitar.

(11)

PT. Anugerah Bara Kaltim bekerja sama dengan berberapa kontraktor pertambangan untuk kegiatan eksploitasi. Ketiga kontraktor tersebut adalah PT. Persada Nusantara (PAMA), PT. Nusa Perdana Indah (NPI), PT. RPP Mining contractor (RPC).

PT. Anugerah Bara Kaltim berperan sebagai pihak yang merencanakan dan melakukan operasi penambangan sampai tahap memasarkan barang tambang, dalam hal ini barang tambang yang dimaksud yaitu batubara.

PT. Anugerah Bara Kaltim terletak di kecamatan Loa Janan , Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dengan kantor dan stockpile serta pelabuhan batubara berada di desa Bakungan, Loa Janan Ulu.

Lokasi pertambangan batubara PT. Anugerah Bara Kaltim berjarak 28 km dari kota samarinda yang dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 4 melalui jalan raya Balikpapan-Samarinda.

B. Manajemen Perusahaan

Jumlah karyawan yang ada di PT. Anugerah Bara Kaltim adalah sebanyak 653 orang, dengan rincian sebagai berikut :

a) Karyawan tetap : 325 orang b) Karyawan harian : 328 orang

(12)

C. Lokasi dan Waktu PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di PT. ABK selama 2 bulan mulai tanggal 1 Maret sampai 4 Mei 2013. Adapun lokasi dan waktu secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim

No Kegiatan/ Uraian Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Lokasi Keterangan

Induction Company 1 Maret 2013 Kantor PT.

ABK Teori

A.

Persiapan Lahan Tambang Batubara

a.

Aspek Legalitas Perusahaan 2 – 4 Maret 2013

Kantor Departement HSE PT. ABK

Teori dan Observasi b. Survei Masyarakat di Sekitar

Lokasi Tambang 8 Maret 2013 Desa Putaq

Teori dan Observasi di

Lapangan B.

Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara a.

Pembersihan Lahan 2 – 5 Maret 2013

Kantor Departement HSE PT. ABK

Teori

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana di Lokasi Tambang

11 – 13 Maret 2013 Workshop PT. ABK Teori dan Observasi di Lapangan c. Pembangunan Kolam Settling

Pond dan Pengelolaan Kualitas Air di Settling Pond

4 – 5 Maret 2013 SW 2B1

Observasi di Lapangan dan

Praktek C.

Tahap Operasi Pertambangan Batubara

a. Proses Penambangan Batubara

Konvensional 2 – 6 April 2013 Jalan Hauling PT. ABK Teori dan Observasi di Lapangan b. Observasi Sistem K3 yang telah

diterapkan 8 April 2013 Workshop PT.

ABK

Observasi di Lapangan dan

Praktek c. Pengelolaan dan Pemantauan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

11 April 2013 TPS PT. ABK

Observasi di Lapangan dan

Praktek d. Proses Pengangkutan Batubara

Ke Stockpile 27 April 2013 PT. ABK

Teori dan Observasi di

(13)

Lanjutan Tabel 1 D.

Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara a.

Kegiatan Reklamasi Lahan 24 Maret 2013 Pit 200 PT. ABK

Observasi di Lapangan b.

Kegiatan Revegetasi Lahan 24 Maret 2013 Pit 200 PT. ABK

Observasi dan Praktek c. Kegiatan Corporate Social

Responsbility (CSR) 23 Maret 2013 Kantor Departement Comdev PT. ABK Teori

(14)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang selama 2 bulan mulai 1 Maret sampai 4 Mei 2013. Adapun hasil kegiatan secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Hasil Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim

No Kegiatan/ Uraian Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Hasil Lokasi Keterangan

Induction Company 1 Maret 2013 - Kantor PT.

ABK Teori

A.

Persiapan Lahan Tambang Batubara

a.

Aspek Legalitas Perusahaan 2 – 4 Maret 2013 -

Kantor Departement HSE PT. ABK

Teori dan Observasi b. Survei Masyarakat di Sekitar

Lokasi Tambang 8 Maret 2013 - Desa Putaq

Teori dan Observasi di

Lapangan B.

Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara a.

Pembersihan Lahan 2 – 5 Maret 2013 -

Kantor Departement HSE PT. ABK

Teori

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana di Lokasi Tambang

11 – 13 Maret 2013 - Workshop PT. ABK Teori dan Observasi di Lapangan c. Pembangunan Kolam Settling Pond dan Pengelolaan Kualitas

Air di Settling Pond

4 – 5 Maret 2013 Ikut serta dalam pengelolaan kualitas air SW 2B1 Observasi di Lapangan dan Praktek C.

Tahap Operasi Pertambangan Batubara

a. Proses Penambangan Batubara

Konvensional 2 – 6 April 2013 - Jalan Hauling PT. ABK Teori dan Observasi di Lapangan b. Observasi Sistem K3 yang telah diterapkan 8 April 2013

Ikut serta dalam kegiatan safety talk Workshop PT. ABK Observasi di Lapangan dan Praktek c. Pengelolaan dan Pemantauan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 11 April 2013 Ikut serta dalam pengelolaan limbah B3 TPS PT. ABK Observasi di Lapangan dan Praktek

(15)

Lanjutan Tabel 2

d. Proses Pengangkutan Batubara

Ke Stockpile 27 April 2013 - PT. ABK

Teori dan Observasi di

Lapangan D.

Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara a.

Kegiatan Reklamasi Lahan 24 Maret 2013 - Pit 200 PT.

ABK

Observasi di Lapangan b.

Kegiatan Revegetasi Lahan 24 Maret 2013

Menanam 10 bibit per hari per orang

Pit 200 PT. ABK

Observasi dan Praktek c. Kegiatan Corporate Social

Responsbility (CSR) 23 Maret 2013 - Kantor Departement Comdev PT. ABK Teori

(16)

A. Persiapan Lahan Tambang Batubara

a) Aspek Legalitas Perusahaan

1) Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengetahui perizinan yang sudah dilakukan oleh perusahaan serta untuk mengetahui sistem manajemen administrasi perusahaan dan mengetahui informasi tentang undang-undang yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh PT. ABK pada instansi/lembaga pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun pusat.

2) Dasar Teori

Informasi ini didapatkan dari dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) yang telah dibuat oleh perusahaan PT. ABK.

3) Alat dan Bahan

Alat : Buku catatan, bolpoin

Bahan : Dokumen AMDAL, RKL, dan RPL PT. ABK 4) Prosedur Kerja

a) Membaca serta mempelajari dokumen AMDAL, RKL, dan RPL yang di buat oleh perusahaan.

b) Berdiskusi dengan pembimbing lapangan serta mengkaji tentang perijinan-perijinan yang sudah dilakukan.

5) Hasil Yang Dicapai

Setelah mempelajari dokumen-dokumen serta berdiskusi dengan pembimbing lapangan, maka kami dapat mengetahui perijinan-perijinan yang telah dilakukan oleh perusahaan yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh PT. ABK.

(17)

6) Pembahasan

Bahwa PT. ABK sebelum melakukan operasi pertambangan, sudah melakukan perizinan yang meliputi izin lokasi, izin eksplorasi, izin eksploitasi dan izin operasi produksi serta persetujuan AMDAL, RKL, RPL oleh Komisi Pusat Amdal Departemen Pertambangan dan Energi serta Pengesahan RKL, RPL oleh Gubernur Kalimantan Timur.

b) Survei Masyarakat di Sekitar Lokasi Tambang

1) Tujuan

Kegiatan observasi kondisi masyarakat disekitar lokasi tambang ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana keadaan masyarakat yang berada disekitar tambang dan untuk meninjau pengaruh yang ditimbulkan akibat adanya pertambangan batubara tersebut.

2) Dasar Teori

Berbagai dampak potensial di sektor sosial dan ekonomi dapat terjadi akibat adanya pertambangan batubara di suatu wilayah. Berbagai dampak positif diantaranya tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja karena adanya perekrutan tenaga kerja, dan meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar tambang. Dampak negatif lainya adalah menurunnya kualitas air sungai.

3) Alat dan Bahan

Alat : Buku catatan, bolpoin

(18)

4) Prosedur Kerja

Mewawancarai beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan serta melihat langsung kondisi keadaan masyarakat sekitar tambang.

5) Hasil yang Dicapai

Dari hasil survei dan observasi terhadap masyarakat di sekitar tambang, bahwa dengan adanya PT. ABK ini, sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, serta adanya fasilitas-fasilitas serta pelatihan-pelatihan keterampilan yang diadakan oleh perusahaan untuk menunjang peningkatan mutu sumber daya manusia. Akan tetapi tidak dapat dihindari dengan adanya kegiatan pertambangan PT. ABK ini kualitas air di masyarakat menjadi menurun.

6) Pembahasan

Dengan berdirinya perusahaan pertambangan PT. ABK, semakin terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dengan begitu tingkat perekonomian mereka menjadi meningkat serta tersedianya fasilitas-fasilitas serta pelatihan-pelatihan keterampilan yang diadakan oleh perusahaan guna untuk menunjang mutu kualitas SDM masyarakat sekitar.

B. Tahap Konstruksi Pertambangan Batubara

a) Pembersihan Lahan

1) Tujuan

Pembersihan lahan (land clearing) adalah kegiatan membersihkan daerah yang akan ditambang dari pepohonan dan semak-semak. Tujuan

(19)

utama dari pembersihan lahan yaitu untuk memudahkan pengerukan tanah pucuk serta mempermudah alat muat mengambil tanah pucuk (topsoil). 2) Dasar Teori

Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang biasa digunakan adalah bulldozer, excavator dan dengan menggunakan bantuan mesin potong chainsaw untuk menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm.

3) Alat dan Bahan

Alat : Buku catatan, bolpoin

Bahan : Informasi dari pembimbing lapangan

4) Prosedur Kerja

Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai pembersihan lahan kemudian mencatat informasi tersebut.

5) Hasil yang Dicapai

Pembersihan lahan menggunakan excavator Pc 300 dan bulldozer dapat dikerjakan selama ± 8 jam tergantung dengan cuaca dan kondisi peralatan dilapangan.

6) Pembahasan

Pada proses pembersihan lahan akan menyebabkan hilangnya vegetasi alam, yang berdampak pada potensi terjadinya erosi, habitat satwa menjadi berkurang atau berpindah tempat. Dan menimbulkan banyaknya genangan-genangan air berwarna merah yang terkadang pH nya sampai 3 (asam) dan terkadang pH nya juga normal.

(20)

Pengelolaan dampak dari proses pembersihan lahan baik dari genangan-genangan air maupun air limpasannya, dengan cara dibuatkannya drainase khusus menuju ke sedimen pond atau settling pond. Dengan tujuan untuk mempermudah dalam proses pengelolaannya. Genangan air ini tidak boleh mengalir langsung kesungai, dikarenakan pH nya tidak menentu dan airnya berwarna merah kehitam-hitaman. Air yang masih alami atau berasal dari hutan/vegetasi alami, akan dibuatkan drainase khusus yang mengalir langsung ke sungai, dikarenakan air alami tidak boleh dimasukkan ke settling pond karena akan mengakibatkan terjadinya pengenceran.

b) Pembangunan Sarana dan Prasarana di Lokasi Tambang

1) Tujuan

Disamping sumber daya manusia yang prefesional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pertambangan.

2) Dasar Teori

Informasi ini didapat dari diskusi dengan pembimbing lapangan serta melihat langsung fasilitas-fasilitas penunjang yang tersedia di PT. ABK. 3) Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis dan Kamera

Bahan : Informasi dari pembimbing lapangan 4) Prosedur kerja

a) Berdiskusi dengan pembimbing lapangan

(21)

5) Hasil Yang Dicapai

Fasilitas-fasilitas yang ada di PT. ABK ada beberapa sarana dan prasarana seperti: a) Sarana Berupa: (1) Kantor PT. ABK (2) Ruang Rapat (3) Pos Satpam (4) Musholla (5) Kamar mandi ( WC )

(6) Stasiun pengisian bahan bakar (solar) (7) Genset

(8) TPS Limbah B3

(9) Stockpile dan Portsite PT. ABK (10) Jalan Tambang (Haulling) (11) Workshop Portsite PT. ABK b) Prasarana berupa:

(1) Mobil LV (leight vehicle) kendaraan ringan (2) Bus Karyawan

6) Pembahasan

Dengan adanya sarana dan prasarana seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat menunjang kelancaran kegiatan pertambangan di PT. ABK, selain itu, karyawan juga dapat bekerja dengan maksimal.

(22)

c) Pembangunan Kolam Settling Pond dan Pengelolaan Kualitas Air

di Settling Pond

1) Tujuan

Untuk menangkap dan menahan air dari proses pemompaan (pumping), maupun pada saat hujan dan untuk mempermudah pengelolaannya.

2) Dasar Teori

Informasi pembangunan settling pond didapatkan dari dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL) PT. ABK serta dari diskusi dengan pembimbing lapangan.

3) Alat dan Bahan

Alat : Excavator Pc 300, alat tulis, kamera dan kertas lakmus. Bahan : Tanah, kapur gamping dan tawas.

4) Prosedur Kerja

a) Memastikan lahan yang akan digunakan dalam pembangunan settling pond sudah dibebaskan.

b) Harus mengetahui luasan daerah tangkapan air (Catchment Area) di dalam lubang tambang/lokasi penambangan.

c) Melihat langsung dalam proses pembuatan settling pond.

d) Melihat dan ikut serta langsung dalam proses perlakuan menggunakan kapur dan tawas.

e) Melakukan pengecekan pH menggunakan kertas lakmus. 5) Hasil Yang Dicapai

Settling pond dibuat bermacam-macam ukuran disesuaikan dengan luasan lahan yang sudah dibebaskan untuk pembangunan settling pond.

(23)

Pengelolaan air dan pemantauan kualitas air dilakukan setiap hari. Pengelolaannya dengan cara menggunakan perlakuan kapur dan tawas, proses pemantauannya dengan cara mengukur debit air pada outlet dan melakukan pengecekan pH, jika pH sudah sesuai dengan baku mutu yaitu 6 – 9 maka air sudah aman untuk dibuang di lingkungan.

6) Pembahasan

Pembangunan settling pond dilakukan untuk mempermudah pengelolaan air asam tambang dari proses pemompaan (pumping) dari lubang yang berada di daerah tangkapan air sebelum air dari proses pemompaan ini mengalir menuju ke settling pond, air akan terlebih dahulu mengalir di kolam sediment pond yang tujuannya untuk mengendapkan air dari partikel-partikel debu (tanah). Dalam pembuatan sediment pond, pintu kolam dibuat zig-zag yang tujuannya agar ada waktu tunggu air di dalam settling pond.

Pembuatan settling pond ini dibuat 3 sampai 4 kolam dengan luasan yang berbeda, kolam pertama sampai kolam ketiga mempunyai ukuran luas 20 meter, panjang 50 meter, kedalaman 3 – 4 meter, hal ini untuk mempermudah proses pengerukan lumpur atau partikel-partikel yang mengendap pada kolam-kolam tersebut. Ketebalan tanggul 5 sampai 6 meter, ketebalan tanggul ini sangat penting karena tanggul harus mampu menahan air dari proses pemompaan maupun air hujan, oleh karena itu tanggul harus dibuat tebal agar tidak jebol saat menahan luapan air. Dan sama seperti halnya pintu-pintu kolam juga dibuat zig-zag agar ada waktu tunggu air didalam kolam, biasanya kolam terakhir lebih luas dari ukuran yang sebelumnya. Dengan ukuran panjang 50 meter dan lebar 50 meter

(24)

guna memperkecil debit air yang akan keluar melalui outlet menuju ke lingkungan.

Pengelolaan kualitas air di settling pond dengan cara pertama adalah melakukan pengelolaan air di sediment pond menggunakan tawas, tujuannya adalah untuk membantu dalam proses penjernihan air. Setelah itu, air akan menuju ke settling pond di kolam, kemudian akan dilakukan perlakuan menggunakan kapur gamping yang bertujuan menaikkan pH air sampai baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 6-9 lalu air boleh dibuang ke lingkungan.

C. Tahap Operasi Pertambangan Batubara

a) Proses Penambangan Batubara Konvensional

1) Tujuan

Tujuannya adalah untuk dapat mengetahui proses penambangan batubara secara konvensional, proses pengerukan tanah pucuk (top soil), proses pengerukan tanah penutup (overburden) dan mengetahui pengelolaan dan pemantauan kualitas air di PT. ABK.

2) Dasar Teori

Informasi data dan tata cara penambangan batubara konvensional kami dapatkan dari berdiskusi dengan seorang karyawan yang bekerja di bagian produksi serta melihat langsung proses penambangan dimulai dari pengerukan hingga pengangkutan batubara menuju stockpile.

3) Alat dan Bahan

Alat : Excavator Pc 300, 400, 500, bulldozer , articulated dump truck dan dump truck.

(25)

Bahan : Tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (overburden). 4) Prosedur Kerja

a) Berdiskusi dengan salah seorang karyawan yang bekerja dibagian produksi dan mencatat informasi yang diberikan serta melihat langsung keseluruhan proses penambangan batubara konvensional.

b) Melakukan pengerukan tanah pucuk (top soil) terlebih dahulu, setelah itu selesai, maka selanjutnya adalah melakukan pengerukan tanah penutup (overburden).

c) Kemudian melakukan pengerukan batubara, batubara yang telah terekspos di lapangan dapat diambil dengan memakai excavator dengan menggali terlebih dahulu, lalu dimuat keatas dump truck kapasitas 20 ton dan 30 ton melalui jalur haulling kemudian dibawa ke lokasi crusher plant.

5) Hasil Yang Dicapai

Di dalam proses pemuatan tanah pucuk (top soil) kedalam Articulated Dump Truck, biasanya memerlukan 5 – 7 bucket menggunakan excavator Pc 300 dengan jarak radius 2 Km untuk penempatannya.

Proses pengerukan tanah penutup (overburden) merupakan kegiatan dimana tanah overburden akan di keruk dan langsung digunakan untuk menimbun lubang sisa tambang, dalam proses pemuatannya kedalam dump truck biasanya memerlukan 5 – 7 bucket dan menggunakan excavator Pc 300.

Dalam proses pemuatan batubara kedalam dump truck dengan kapasitas 20 ton diperlukan 4-6 bucket dan menggunakan excavator Pc 500.

(26)

6) Pembahasan

Tanah pucuk (top soil) adalah lapisan tanah paling atas yang banyak memiliki zat hara atau humus. Proses pengerukan top soil ini dilakukan setelah selesai kegiatan pembersihan lahan. Dalam proses pengerukan tanah pucuk atau top soil ini menggunakan alat excavator (PC 300, 400 dan 500) dan bulldozer. Top soil ini akan diletakkan di tempat penimbunan sementara (bank top soil) sebelum top soil ini ditebar (spreading top soil). Top soil bisa juga langsung digunakan untuk menutup tanah penutup (overburden) yang sudah selesai dalam proses penataan lahannya.

Tanah penutup (overburden) merupakan lapisan tanah diatas batubara, dibawah lapisan subsoil dan overbuden biasanya struktur tanah berwarna abu-abu. Setelah selesai pengerukan, overburden ini langsung diangkut menggunakan dump truck menuju lahan pertambangan yang telah selesai beroperasi atau disebut dengan lubang sisa tambang, dan selanjutnya tanah akan diratakan dengan menggunakan bulldozer. Apabila sudah selesai dalam penimbunan overburden, maka tanah pucuk sudah siap untuk ditebar diatas permukaan overburden (spreading top soil). Setelah selesai ditebar, maka lahan tersebut sudah siap untuk ditanami kembali (revegetasi).

Setelah selesai pengerukan overburden, proses selanjutnya adalah pengerukan batubara. Batubara yang sudah dikeruk akan dikumpulkan dan dihancurkan terlebih dahulu sebelum diangkut menggunakan dump truck. Proses ini bertujuan agar ukuran batubara tidak terlalu besar dan mudah dalam proses penghancurannya didalam crusher, proses pengerukan dan penghancuran ini menggunakan alat berat yaitu excavator, setelah selesai

(27)

penghancuran batubara, selanjutnya batubara diangkut menggunakan dump truk menuju stockpile.

b) Observasi Sistem K3 yang telah diterapkan

1) Tujuan

Tujuannya adalah untuk meminimalisir dan mengantisipasi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja, serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi karyawan dan para staf karyawan.

2) Dasar teori

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan pelaksanaannya yaitu Keputusan Menteri nomor : 555.K/26/MPE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan peraturan menteri No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja. Untuk keamanan bekerja, perusahan wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan dipelihara secara baik dan harus sesuai dengan standar.

3) Alat dan Bahan

Alat : Alat Pelindung Diri (APD), alat tulis dan kamera.

Bahan : Buku inspeksi, dan lembar pernyataan induksi serta informasi dari pembimbing lapangan.

4) Prosedur Kerja

a) Berdiskusi dengan pembimbing lapangan

b) Mengamati sistem manajemen K3 yang telah diterapkan.

(28)

5) Hasil yang Dicapai

Setelah mengamati dan mengikuti kegiatan K3 (inspeksi K3), kami dapat mengetahui sistem manajemen K3 apa saja yang sudah diterapkan di PT.ABK. Seperti salah satunya kegiatan Inspeksi di jalan haulling, ikut serta dalam proses induksi bagi tamu-tamu perusahaan serta ikut serta dalam kegiatan safety talk.

6) Pembahasan

Sistem manajemen K3 yang sudah diterapkan di PT. ABK antara lain adalah sebagai berikut:

a) Obat-obatan Untuk Klinik b) Medical Check Up Karyawan

c) Kegiatan Donor Darah tiap 3 bulan sekali d) Investigasi Kecelakaan Berat & Ringan e) Penyediaan Alat Pelindung Diri

f) Sosialisasi K3 (Sefety Talk, Induksi K3) g) Pemeriksaan Kelayakan Peralatan

c) Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (B3)

1) Tujuan

Tujuan pengelolaan limbah B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.

2) Dasar Teori

Pengelolaan Limbah B3 ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 1994 yang diperbaharui dengan PP No. 12

(29)

tahun 1995 dan diperbaharui kembali dengan PP No. 18 tahun 1999 tanggal 27 Februari 1999 yang dikuatkan lagi melalui Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tanggal 26 November 2001 tentang Pengelolaan Limbah B3

3) Alat dan Bahan

Alat : Kolam oil trap dan drum

Bahan : Oli bekas, majun, serbuk kayu, filter dan hose 4) Prosedur Kerja

a) Ikut serta dalam proses pengelolaan limbah B3

b) Oli bekas yang terdapat pada kolam oil trap akan dipindahkan kedalam drum.

c) Tumpahan oli di sekeliling Tempat Penampungan Sementara (TPS) akan dibersihkan menggunakan majun dan serbuk kayu.

d) Oli bekas, majun, serbuk kayu, filter dan hose akan di kemas dan diberi label dan selanjutnya akan dikirim ke pihak ke 3.

5) Hasil Yang Dicapai

Limbah B3 yang dikemas akan diberi label, batas waktu kadaluarsa limbah B3 ini adalah selama 90 hari atau selama 3 bulan, jika limbah B3 tersebut belum dikirim ke pihak ke 3, maka PT. ABK akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

6) Pembahasan

Limbah bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegitan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan konsentrasinya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan atau dapat

(30)

membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan Limbah B3 yang telah diterapkan oleh PT. ABK yaitu oli bekas akan diambil dan ditampung dalam kolam oil trap, kemudian oli dipindahkan kedalam drum khusus. Drum khusus ini selanjutnya akan ditempatkan pada tempat penampungan sementara (TPS) Limbah B3 yang memiliki ijin resmi dari pemerintah. Oli bekas, filter bekas, serbuk kayu, majun, aki bekas dan hose bekas juga ditampung didalam drum-drum yang sudah diberi label dan akan dikirim ke pihak ke-3 yang berijin untuk diproses lebih lanjut.

d) Proses Pengangkutan Batubara Ke Stockpile

1) Tujuan

Tujuannya adalah untuk memindahkan batubara dari lokasi tambang ke tempat penumpukkan batubara yang berada di port site.

2) Dasar Teori

Proses pengangkutan batubara menuju stockpile bertujuan untuk mengumpulkan batubara dari proses penggalian batubara untuk di olah di port site terlebih dahulu sebelum batubara tersebut dikirim ke negara-negara tujuan

3) Alat dan Bahan Alat : Dump truck Bahan : Batubara 4) Prosedur Kerja

Batubara yang sudah selesai dalam proses pengerukan akan di angkut menggunakan dump truck menuju stockpile melalui jalur haulling.

(31)

5) Hasil Yang Dicapai

Dalam proses pengangkutan batubara menuju ke stockpile, PT. ABK menggunakan alat angkut dump truck dengan kapasitas 20 – 30 ton. 6) Pembahasan

Proses pengangkutan ini adalah proses dimana batubara akan dibawa dan ditumpuk di stockpile, sebelum batubara nantinya akan diangkut menuju ke ponton.

D. Tahap Pasca Operasi Pertambangan Batubara

a) Kegiatan Reklamasi Lahan

1) Tujuan

Untuk menata kembali lahan bekas tambang (recountouring) dan mengembalikan vegetasi alam yang sudah hilang akibat operasi pertambangan.

2) Dasar Teori

Reklamasi adalah proses penataan lahan atau suatu usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya.

3) Alat dan Bahan

Alat : Excavator, bulldozer, dump truck, artikulate dumptruck. Bahan : Tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (overburden). 4) Prosedur Kerja

Tanah penutup (overburden) akan digunakan untuk menutup lubang bekas sisa tambang, penimbunan ini dilakukan sampai lahan 80%

(32)

mendekati rona awal lahan. Setelah selesai, maka yang selanjutnya dilakukan adalah penebaran tanah pucuk (top soil) atau biasa disebut spreading top soil, setelah proses penebaran selesai maka lahan sudah siap untuk ditanami kembali.

5) Hasil Yang Dicapai

Penataan lahan ini dilakukan hingga minimal 80% mendekati lahan pada rona awal.

6) Pembahasan

Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha pertambangan batubara, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Informasi yang telah didapatkan berasal dari hasil diskusi bersama pembimbing lapangan. Adapun langkah reklamasi yang dilakukan oleh pertambangan batubara PT. ABK seperti mengisi kembali lahan bekas tambang yang telah selesai beroperasi, dengan cara penimbunan kembali overburden dan sub soil, selanjutnya melakukan penebaran topsoil dan pembentukan semula kontur atau bentuk lahan hingga mencapai minimal 80% dari rona awal lahan. Setelah selesai kegiatan reklamasi, maka selanjutnya adalah melakukan kegiatan penanaman (revegetasi).

b) Kegiatan Revegetasi Lahan

1) Tujuan

Menanami kembali lahan bekas tambang agar mengembalikan vegetasi alam untuk memperbaiki keadaan lingkungan area bekas tambang.

(33)

2) Dasar Teori

Revegetasi merupakan upaya penanaman kembali lahan bekas tambang menggunakan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan sesuai dengan keadaan tanah tersebut.

3) Alat dan Bahan

Alat : Cangkul, benang/tali.

Bahan : Tanaman Cover crop dan tanaman Pionir. 4) Prosedur Kerja

Langkah pertama yang dilakukan adalah menanam tanaman cover crop, tanaman yang digunakan adalah rumput seruni. Setelah semua sudah tertanam, maka selanjutnya adalah menanam tanaman pionir. Tanaman yang digunakan adalah seperti trembesi, sengon buto, sengon laut, johar, gamelina, sungkai dan akasia dengan jarak tanam 4x4 meter. 5) Hasil Yang Dicapai

Untuk menanam lahan seluas satu hektar diperlukan bibit dengan jumlah 2500 bibit yang dkerjakan 8 orang/4 jam dengan jarak tanam 4x4 meter dan akan dilakukan penyulaman terhadap tanaman selama jangka waktu 2 minggu setelah penanaman. Untuk tanaman yang kerdil, akan dilakukan pemupukan atau di ganti dengan bibit yang baru. Setelah selang waktu 3 – 5 tahun, tanaman akan disisipi menggunakan tanaman sisipan atau disebut tanaman keras. Untuk mengetahui informasi jenis tanaman yang digunakan dapat dilihat pada Tabel Dibawah ini:

(34)

6) Pembahasan

Revegetasi merupakan suatu usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas tambang. Kegiatan dilakukan setelah selesai penataan lahan dan lahan sudah tidak terdapat overburden. Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu melakukan pengecekan kandungan pH pada tanah. Tanaman akan ditanam apabila tanah telah selesai ditebar dengan tanah pucuk (spreading top soil). Dari tabel di atas dapat diketahui jenis-jenis tanaman apa saja yang ditanam di PT. ABK.

c) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

1) Tujuan

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pertambangan serta menciptakan masyarakat sekitar mandiri setelah perusahaan tidak beroperasi lagi.

No

Jenis Tanaman Nama Tanaman

1.

Cover crop - Rumput seruni

2.

Taman Pioner - Johar - Sengon buto - Sengon laut - Akasia - Trembesi - Gamelina - Sungkai

3.

Tanaman Keras - Kapur

- Meranti - Kayu Putih Tabel 3. Jenis tanaman yang digunakan

(35)

2) Dasar Teori

CSR (corporate social responsibility) adalah tanggung jawab kepada masyarakat atas kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan dengan menitikberatkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.

3) Alat dan Bahan

Alat : Alat tulis dan kamera

Bahan : Tesis pelaksanaan program CSR dalam rangka Pengembangan Masyarakat disekitar Penambangan Batubara di PT. ABK

4) Prosedur Kerja

a) Ikut serta langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat. b) Berdiskusi dengan masyarakat tentang apa saja keluhan masyarakat. c) Berdiskusi dengan Manager Departemen Community Development

(Comdev) mengenai kegiatan yang diadakan oleh perusahaan untuk masyarakat.

5) Hasil yang Dicapai

PT. ABK memberikan bermacam -macam bantuan yang gunanya untuk menunjang mutu sumber daya manusia yang terbagi menjadi 4 sektor program CSR.

6) Pembahasan

CSR di PT. ABK ini terbagi menjadi 4 sektor yaitu ekonomi, sosial (pendidikan, kesehatan, budaya, agama), infrastruktur dan lingkungan yang terdiri dari 1 kecamatan yang meliputi 8 desa yaitu :

a) Bakungan b) Loa Duri Ulu c) Loa Duri Ilir

(36)

d) Loa Janan Ulu e) Purwajaya f) Tani Bakti g) Tani Harapan h) Batuah

Berikut adalah beberapa program-program CSR yang telah dilakukan oleh PT. ABK :

a) Sektor Ekonomi

1. Dana bergulir untuk petani, peternak ikan dan unggas

2. Program pelatihan pengolahan pupuk kompos dari limbah rumah tangga

3. Program pelatihan pertukangan untuk anak putus sekolah b) Sektor Sosial (pendidikan, kesehatan, budaya, agama)

1. Pembangunan fasilitas sekolah 2. Proyek pengembangan lokal sekolah 3. Kegiatan posyandu dan imunisasi

4. Proyek pembangunan masjid dan penyerahan hewan kurban 5. Peduli terhadap korban musibah kebakaran

c) Sektor Infrastruktur

1. Program perbaikan sarana infrastruktur jalan kampong 2. Program pengadaan sarana air bersih

d) Sektor Lingkungan 1. Normalisasi sungai

(37)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa karena dapat memberikan bekal dan keterampilan di masa yang akan datang. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Anugerah Bara Kaltim adalah sebagai berikut:

1. PT. ABK ini bukan hanya melakukan kegiatan penambangan saja, akan tetapi juga melakukan rehabilitasi lahan seperti rekalamasi dan revegetasi sampai sekarang telah mencapai 80% dalam melakukan kegiatannya.

2. Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, PT. ABK juga menyediakan dana khusus dalam kegiatan CSR yang di bagi menjadi 4 sektor, yaitu : sektor ekonomi, sosial (pendidikan, kesehatan, budaya, agama), infrastruktur dan lingkungan. Kegiatan tersebut mencakup 1 kecamatan meliputi 8 desa.

3. Dalam pengelolaan air asam tambang, PT. ABK ini mempunyai cara tersendiri seperti proses barikade kapur dan tawas agar lebih efisisen dalam proses pengelolaan air asam tambang maupun penjernihannya.

4. PT. ABK juga mempunyai izin resmi untuk pengelolaan limbah B3.

5. Setelah melaksankan PKL di PT. ABK, dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara teori dengan praktek sangat berbeda.

(38)

B. Saran

Dalam proses praktek kerja lapang (PKL), banyak sekali pelajaran dan tambahan wawasan yang didapatkan, terutama hubungan langsung dengan masyarakat dan bersosialisasi dalam lingkungan kerja. Adapun saran-saran yang dapat diberikan dari hasil PKL ini kepada mahasiswa adalah sebagai berikut: a) Mahasiswa hendaknya lebih aktif dalam menimba informasi agar data yang

didapat menjadi lebih jelas, akurat dan bermanfaat bagi pembaca.

b) Mahasiswa hendaknya selalu tukar pendapat dengan pembimbing lapangan. c) Melakukan kerja sama untuk menembus dunia kerja, dengan instansi-instansi

lain yang dapat memberikan peluang pekerjaan.

d) Pihak perusahaan meminta untuk ditambahkan pada modul kegiatan PKL selanjutnya adalah observasi rona awal lingkungan, karena bisa menjadi bahan perbandingan pada saat kegiatan.

e) Lembar penilaian agar dapat diberikan pada awal kegiatan, sehingga dapat lebih objektif selama kegiatan.

Adapun saran yang dapat diberikan kepada perusahaan tempat dilaksanakannya PKL mahasiswa semester VI Program Studi Manajemen Lingkungan di PT.ABK adalah sebagai berikut :

a) Dapat terciptanya kerja sama tidak hanya sebagai tempat PKL, namun dapat mengarah ke lingkungan kerja.

b) Memperhatikan fasilitas yang diberikan pada karyawan untuk memberikan semangat kerja dan disiplin tinggi.

(39)

d) Setelah selesainya kegiatan PKL di PT. ABK, diharapkan agar tetap menjaga silaturahmi antara pelaksana PKL dengan karyawan serta atasan di Perusahaan PT. ABK.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Corporate Social Responsibility.

http://dc266.4shared.com/doc/zMXfoGR3/preview.html.

Diakses

pada tanggal 20 Mei 2013.

Anonim.2010. Definisi Reklamasi.

http://nationalinks.blogspot.com/2008/10/definisi-reklamsi.html.

Diakses pada tanggal 22 Mei 2013.

Anonim. 2011. Dokumen AMDAL, RKL, RPL. PT. ABK.

Anonim.2011. Dokumen RKTTL (Rencana Kerja Tahunan Teknis &

Lingkungan) PT. ABK

Anonim. 2011. Dokumen RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya).

Anonim. 2011. Dokumen CSR yang telah di realisasikan.

Anonim. 2011. PetaGeografis PT. ABK

Syaufii, M. 2000. Standar Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Keselamatan Kerja dan Peraturan Perundangannya .Departemen

Tenaga Kerja RI.Jakarta.

(41)

LAMPIRAN 1

(42)

LAMPIRAN 2

(43)

LAMPIRAN 3

(44)

LAMPIRAN 4

Gambar Kantor PT. Anugerah Bara Kaltim

LAMPIRAN 5

(45)

LAMPIRAN 6

Gambar Inspeksi K3

LAMPIRAN 7

Gambar Settling Pond

(46)

LAMPIRAN 8

Gambar Pengerukan Batubara

LAMPIRAN 9

(47)

LAMPIRAN 10

Gambar TPS Limbah B3

(48)

LAMPIRAN 11

Gambar Penyiraman Batubara

LAMPIRAN 12

(49)

LAMPIRAN 13

GAMBAR WORKSHOP OFFICE

LAMPIRAN 14

(50)

LAMPIRAN 15

GAMBAR PELABUHAN BATUBARA

LAMPIRAN 16

(51)

LAMPIRAN 17

(52)

LAMPIRAN 18

PROGRAM CSR/COMDEV PT. ANUGERAH BARA KALTIM

PT. ANUGERAH BARA KALTIM

COMMUNITY DEVELOPMENT - CSR DEPARTEMENT

BIDANG KESEHATAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN SOS. BUD. INPRAS PERTANIAN EKO.RAK TOTAL

PLAN 12% 11% 15% 15% 18% 7% 16% 100%

ACTUAL 15,6% 10,3% 14,5% 18,2% 19,1% 8,5% 4,9% 91%

d: aha:Comdev_2012/eva/Program ALL.exl

RENCANA DAN REALISASI PROGRAM COMDEV - CSR TAHUN 2012 7 (TUJUH) BIDANG GARAPAN

0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20%

KESEHATAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN SOS. BUD. INPRAS PERTANIAN EKO.RAK

PLAN ACTUAL

a. Sektor Ekonomi

Budidaya Bebek Pengadaan Tractor, mesin potong padi dan Pupuk

(53)

b. Sektor Sosial (pendidikan, kesehatan, budaya, agama)

Proyek pengembangan lokal sekolah

Pelatihan pertukangan untuk anak putus sekolah

Kegiatan posyandu

Proyek pembangunan masjid Penyerahan hewan qurban Kegiatan imunisasi

(54)

c. Sektor Infrastruktur

d. Sektor Lingkungan

Program pengadaan sarana air bersih

Program perbaikan sarana infrastruktur jalan kampung

(55)

LAMPIRAN 19

Hasil Analisa Kualitas Air di Settling Pond dan Sungai

No

LOKASI

PARAMETER

pH (-)

TSS

(mg/L)

(mg/L)

Fe

(mg/L)

Mn

Oktober

1 P.3 7.08 5 <0.01 < 0.002 2 SW 2B 1 6.61 6 <0.01 0.03 3 SW 23 B 6.60 10 <0.01 0.03 4 SW P1 7.03 14 <0.01 0.18 5 Sungai Mahakam 7.13 21 0.16 < 0.002 6 Sungai Loa Haur 6.50 173.50 0.07 0.23

7 Sungai Jatah 6.68 15 0.02 0.53 8 Sungai Kendisan 6.39 36 0.20 0.14

November

1 SW P.3 6.47 16 < 0.01 0.68 2 SW 23 B 6.65 12 < 0.01 2.71 3 SW 7A 6.62 36 < 0.01 0.23 4 SW KBTB 6.85 10 < 0.01 0.31 SW J1 6.63 10 < 0.01 0.21 5 SW P1 6.85 9 < 0.01 0.05 6 Sungai Mahakam 6.72 94 0.09 0.08 7 Sungai Kendisan 6.38 36 0.32 0.02 8 Sungai Jatah 6.70 91 < 0.01 0.14 9 Sungai Loa Haur 6.48 78 0.07 < 0.002

Desember

1 SW P.3 6.05 6 < 0.01 < 0.002 2 SW 2B 1 6.02 4 < 0.01 0.04 3 SW 23 B 6.76 30 < 0.01 0.85 4 SW P.4 6.42 10 < 0.01 < 0.002 5 SW KBTB 6.79 10 < 0.01 0.32 6 SW P1 6.12 12 < 0.01 0.44 7 Sungai Mahakam 6.69 68 0.17 < 0.002 8 Sungai Kendisan 6.26 20 0.12 0.04 9 Sungai Jatah 6.75 34 < 0.01 0.12 10 Sungai Loa Haur 6.64 31 0.21 0.02 Baku Mutu Perda Kaltim 6 - 9 300 7 4

(56)

LAMPIRAN 20

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim
Tabel 2. Hasil Kegiatan PKL di PT. Anugerah Bara Kaltim
Gambar Kantor PT. Anugerah Bara Kaltim
Gambar Pembuatan Settling Pond
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor suhu dari berbagai teknik thawing memiliki pengaruh pada kualitas fisik daging ayam beku sehingga menyebabkan

Dari penelitian sifat mekanik pulp dari bahan baku kayu terap didapatkan hasil yaitu kekuatan sobek tertinggi adalah 896,85 mN dengan derajat giling 30 menit dan terendah 678,50

Pada kegiatan pengangkutan di PT. Berau Karetindo Lestari menggunakan dua jenis alat angkut yang berbeda. Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut TBS dari TPH ke

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan atau bersama-sama (Uji F), diketahui bahwa ketiga variabel independen yaitu laba operasi, arus kas operasi dan modal kerja

Puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan

Serta mengetahui sifat fisik dan kimia briket yang dihasilkan agar diketahui kualitasnya sebagai bahan bakar atau energi dibandingkan dengan standar impor briket.Hasil

Memiliki berbagai macam hasil tanaman atau tumbuhan lainnya yang bisa dijadikan sebagai obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, jumlah tanaman obat yang tercatat

Plot dibuat dengan metode petak tunggal Plot dibuat dengan metode petak tunggal yang pembuatan plot dilakukan secara purposive pada lahan yang akan diteliti denga luas 58 x 26 m 2