• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAPORAN PPH PASAL 21 PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKOLAH DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GUNUNGPATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PELAPORAN PPH PASAL 21 PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKOLAH DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GUNUNGPATI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAPORAN PPH PASAL 21 PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKOLAH DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

GUNUNGPATI

Aulia Bestari, Juli Ratnawati, SE., M.Si

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT

Tax is a contribution to the people of the state treasury under the law that can be enforced, with no direct remuneration received. Tax authorities based on legal norms to cover the cost of production of goods and services collectively to achieve common prosperity. The purpose of this study was to analyze the calculation, payment, and reporting of civil servant salary in elementary school of district education office gunungpati. The purpose of this study was to analyze the reporting salaries of Civil Servants in the Department of Education Elementary School District of Gunungpati . The purpose of this study was to analyze whether the process for reporting in accordance with the tax laws and regulations. Descriptive method in this study was to analyze the occurrence of any calculation of tax on salaries, along with treatments that affect the calculation statusnnya Tax Article 21. According to the research , the procedures perlaporan Tax Article 21 of the Civil service salaries Elementary Education Department Kecamtan Gunungpati errors in entering the amount of income the basic salary, allowances IS / SU , child support , functional allowance , general allowance , rice allowance and the personal exemption is incompatible with marriage ststus and benefits should be obtained . The results of research it can be concluded that the Tax Article 21 reporting process has been effective in accordance with applicable laws .

Keywords : article 21 income tax

PENDAHULUAN

Bagi Indonesia, pajak merupakan slah satu sumber pendapatan yang penting bagi negara. Soemitro yang dikutip oleh Sumarsan (2012:3) berpendapat bahwa, “Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai

(2)

pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.”

Menurut Soemitro dalam Sumarsan (2010:3), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Berdasarkan hal tersebut maka pajak memiliki fungsi, menurut Mardiasmo (2011:1) ada dua fungsi pajak:

1. Fingsi Budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluannya.

2. Fungsi Mengatur (Regulernd)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

Pajak Penghasilan itu sendiri terdiri dari berbagai unsur, salah satunya adalah Pajak Penghasilan Pasal 21 yang merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya. Dan wajib pajak itu sendiri adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melekukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Salah satu Undang-Undang perpajakan yang telah diperbaharui oleh pemerintah Indonesia adalah Undang-Undang perpajakan RI No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Undang-Undang perpajakan N0. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Pajak yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil adalah Pajak Penghasilan Pasal 21. Perhitungan pajak penghasilan merupakan perhitungan atas pajak penghasilan yang dimana formula perhitungan telah diatur dalam peraturan perpajakan yang berlaku saat ini.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah proses atau prosedur Pelaporan telah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut Undang-Undang Perpajakan No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang dikutip oleh Sumarsan (2012:4) menyatakan bahwa “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

(3)

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Sistem Pemungutan Pajak

Wiryawan (2012: 8) menyatakan sistem pemungutan pajak terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Official Assessment System

Adalah suatu pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 2. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang.

3. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Pajak Penghasilan Pasal 21

Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri.

Pengertian Analisis Sistem

Menurut Hall (2007) analisis system (system analysis) sebenarnya merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey atas system yang ada saat ini dan analisis atas kebutuhan pengguna. Setelah melakukan wawancara dan peninjauan dokumen, tahap selanjutnya yaitu mengambarkan sistem yang telah ada dalam bentuk baganalir dokumen untuk masing-masing kegiatan. Dari hasil penggambaran tersebut dapat terlihat kelemahan apa saja yang terdapat dalam sistem yang ada, dan apa yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem dalam upaya yang memperbaiki sistem yang ada.

Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti/Tahun Judul Metode Analisis Hasil Penelitian 1 Makabimbang / 2013 Analisis Perhitungan, Pembayaran, dan Pelaporan PPh Pasal 21 Metode Analisis Deskriptif Prosedur perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai

(4)

Pada Dinas Pendidikan Kecamatan Tuminting diperoleh dari menghitung seluruh penghasilan bruto sebulan yang meliputi gaji pokok dan tunjangan, kemudian di kurangi dengan potongan yang ada, kemudian dikurangi Penghasialan Tidak Kena Pajak (PTKP). 2 Pantow/2013 Analisis Perhitungan, Penyetoran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Metode Analisis Deskriptif Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Rumah SAkit Umum Bethesda GMIM Tomohon sudah sesuai dengan Undang-undang Perpajakan No. 36 tahun 2008. Untuk penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon

(5)

belum sesuai dengan Undang-undang Perpajakan No. 36 Tahun 2008. Krangka Pemikiran

Gambar 1. Krangka Pemikiran Keterangan Gambar

Pajak penghasilan Pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati melakukan pelaporan. Pajak penghasilan pasal 21 dalam UU No. 36 Tahun 2008 juga melakukan pelaporan. Dari hasil perbandingan antara Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati dan UU No. 36 Tahun 2008 akan dianalisis.

Metode Penelitian Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data-data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Data

Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati

Pelaporan

UU No. 36 Tahun 2008

Perbandingan

Analisis

(6)

kuantitaif dalam penelitian ini adalah tabel gaji pokok dan tunjangan-tunjangan dari Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa daftar gaji pokok, tunjangan-tunjangan Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar Dinas pendidikan Kecamatan Gunungpati bulan Januari 2013 dan bulan Desember 2013.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian deskriptif ini penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data data yang diperlukan dalam metode ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah dokumen-dokumen yang terkait dalam perhitungan, pembayaran dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 pada Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati. Dokumen ini berupa daftar gaji pokok, tunjangan-tunjangan Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar. Metode Analisis

Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah metode dengan pendekatan kualitatif yaitu analisis deskriptif yang didasarkan pada penggambaran yang mendukung analisa tersebut, analisis ini melakukan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas dan natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci yang sifatnya menjelaskan secara uraian dalam bentuk kalimat.

Analisis dilakuakan berdasarkan konsep analisis sistem Jogiyanto (2008) adalah : 1. Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada Pelaporan SPT Tahunan

Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati.

2. Memahami kerja dari sistem pengisian SPT Tahunan Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati.

3. Menganalisis sistem kelemahan dalam pengisian dan pelaporan SPT Tahunan Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati.

4. Melaporkan hasil analisis kesalahan Pelaporan SPT Tahunan Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitin

Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati adalah salah satu dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada dilingkungan Pemerintahan Kota Semarang. Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati didukung oleh sekitar 219 Pegawai Negeri Sipil Guru Sekolah Dasar yang terdidri dari 54 orang pegawai dari golongan III/a, III/b, III/c, III/d dan 165 dari golongan IV/a. Keseluruhan dari

(7)

Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati tersebut merupakan wajib pajak yang dikenakan pajak penghasilan pasal 21 dengan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 yang berbeda-beda sesiau dengan gaji, tunjangan yang dimiliki.

Tabel 4.1. Daftar gaji untuk para pegawai golongan IV/a dan III/a,III/b,III/c dan III/d Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati.

GOL PEGAWAI IS/SU ANAK JUMLAH JIWA

IV 165 122 178 465

III 54 42 78 174

Lainnya 0 0 0 0

Jumlah 219 164 256 639

Sumber : Daftar penerimaan gaji CABDIN PENDIDIKAN KECAMATAN GUNUNGPATI bulan Desember 2013.

Berdasarkan jumlah Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati dari golongan III/a,III/b,III/c,III/d dan IV/a adalah sebanyak 219 pegawai yang merupakan wajib pajak yang dikenakan wajib pajak penghasilan pasal 21 dengan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 yang berbeda-beda. Dari 219 Pegawai Negeri Sipil Sekolah Dasar terdapat 24 Pegawai Negeri Sipil yang pelaporan SPT tahunan terdapat kesalahan dalam memasukan jumlah penghasilan gaji pokok,tunjangan IS/SU, tunjangan anak, tunjangan fungsional, tunjangan umum, tunjangan beras serta Penghasilan Tidak Kena Pajak yang tidak sesuai dengan ststus perkawinan dan tunjangan yang seharusnya diperoleh.

Proses Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21

Pelaporan SPT Tahunan yang dilakukan oleh Dinas Pendididikan Kecamatan Gunungpati dilakukan setiap tanggal 11 Maret. Hal tersebut sesuai dengan peraturan perpajakan. Pelaporan SPT Tahunan dilakukan oleh pemberi kerja, bendahara atau pemegang kas pemerintah yang yang membayarkan gaji, upah dan sejenisnya. Dalam pelaporannya, SPT Tahunan PPh Pasal 21 pada Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati terdapat kesalahan dalam menghitung tingkat penghasilan, jabatan, golongan, tunjangan anak, tunjangan beras, tunjangana ISSU (Istri/Suami), tunjangan fungsional dan gaji pokok yang tidak sesuai dengan masa kerja yang diperoleh.

Pembahasan

Perolehan penghasilan tunjangan ISSU yang seharusnya Rp. 410.870,- 10% dari gaji pokok yang diperoleh Karmini. Dalam Pelaporan SPT tahunan tunjangan ISSU yang harus dilaporkan adalah Rp. 386.160,- 10% dari Rp. 3.861.600,- terjadi kekeliruan dalam menghitung tunjangan ISSU. Penghasilan dari tunjangan anak Bisri

(8)

pada SPT tahunan yang dilaporkan seharusnya Rp. 2.008.032,- untuk 2 tanggungan anak bukan Rp. 1.004.016 yang duhitung hanya untuk 1 tanggungan anak, serta jumlah PTKP yang seharusnya Rp. 30.375.000,- dengan status K1102, sedangkan yang dilaporkan di SPT tahunan sebesar Rp. 28.350.000,- dengan status K1101. Pendapatan tunjangan fungsional dari Masduki yang dilaporkan dalam SPT tahunan untuk periode pembayaran 2013 sebesar Rp. 5.057.000,- jumlah yang dibayarkan seharusnya dibayarkan untuk golongan IV, sedangkan golongan Masduki III/c seharusnya memperoleh tunjangan fungsional sebesar Rp. 4.251.000,- yang harus dilaporkan dalam SPT tahunan.

Sugiyanto yang memiliki jabatan sebagai kepala SD Kandri 2. Dalam pelaporan SPT tahunan penghasilan tunjangan fungsional yang dilaporkan adalah Rp. 5.057.000,- per tahun sedangkan tunjangan fungsional yang seharusnya mendapatkan Rp. 6.630.000,-per tahun karena Sugiyanto memiliki jabatan kepala sekolah yang dimana pendapatan tunjangan fungsional setiap bulannya adalah Rp. 510.000,-. Penghasilan tunjangan funsional yang seharunya diperoleh adalah Rp. 4.251.000,- karena pangkat atau golongan yang dimiliki Chalimah adalah golongan III/b yang mendapat tunjangan fungsional sebesar Rp. 327.000,- per bulan. Dalam pelaporan SPT tahunan penghasilan tunjangan fungsional yang diperoleh sebesar Rp. 5.057.000,-. Penghasilan tunjanga fungsioanal yang dilaporkan dalam SPT tahunan Chalimah adalah untuk golongan IV/a yang memperoleh tunjangan fungsional sebesar Rp. 389.000,- per bulan. Kesalahan penghasilan tunjangan fungsional Siti Ko’idah sama dengan Chalimah dengan menghitung penghasilan tunjangan fungsional sebesar Rp. 389.000,- per bulan sedangkan status golongan Siti Ko’idah adala III/d dengan perolehan tunjangan fungsional Rp. 327,000,- per bulan. Penghasilan tunjangan funsional yang seharunya diperoleh Daryana adalah Rp. 5.057.000,- tetapi yang dilaporkan dalam SPT tahunan sebesar Rp. 4.251.000,- dari hasil Rp. 327.000,- dikalikan dengan jumlah penerimaan gaji selama satu tahun. Kesalahan dalam pelaporan SPT tahunan Rahayu Pangestuti adalah penghasilan tunjangan fungsional dan tunjangan umum. Pelaporan SPT tahunan yang harus dilaporkan adalah penghasilan tunjangan umum dengan jumlah Rp. 2.405.000,- tetapi dalam peleporan SPT tahuanan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati adalah penghasilan tunjangan fungsional sebesar Rp. 5.057.000,-.

Berdasarkan hasil Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21 menurut teori Jogiyanto dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati dapat dibahas untuk mengantisipasi kesalahan pengisian SPT Tahunan di masa yang akan datang sebagai berikut :

1. Hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati belum efektif karena tugas yang seharusnya dilakukan oleh bendahara tidak dilakukan oleh yang berkewajiban untuk pengisian SPT Tahunan PPh Pasal 21. Pemerintah kota Semarang seharusnya mengadakan pelatihan mengenai pajak penghasilan kepada Wajib Pajak khususnya yang

(9)

bertindak sebagai pemotong pajak dan pegawai lainnya yang sering dimintai oleh bendahara untuk membantu pengisian formulir SPT tahunan sehingga tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan. Perlunya pembinaan kepada bendahara Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati untuk melakukan pengecekan ulang terhadap SPT Tahunan yang diisikan oleh pegawai (staff) lain sehingga tidak terjadi kesalahan pada isian SPT Tahunan yang akan dilaporkan ke kantor pajak.

2. Secara sistem perlu memberikan Surat Peringatan (SP) terhadap bendahara terkait dengan pengisian SPT Tahunan agar kesalahan dalam pengisian SPT Tahunan tidak terulang dimasa yang akan datang.

3. Hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati belum efektif, karena bendahara dan wajib pajak sungkan akan pengecekan ulang terhadap SPT Tahunan yang akan dilaporkan. Pada saat meminta tandatangan kepada wajib pajak (WP) disertai surat pernyataan untuk pengecekan ulang terhadap SPT Tahunan yang telah diisikan oleh bendahara Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati. Apabila wajib pajak (WP) tidak memperhatikan surat pernyataan tersebut maka sangsi yang diberikan untuk wajib pajak (WP) adalah untuk mengurus pelaporan SPT Tahunan dari awal sampai ke kantor pajak sendiri.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kecamatana Gunungpati sudah dilakuakn dengan benar sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

2. Pelaporan SPT tahunan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati pada Kantor Pelayanan Pajak telah sesuai dengan Peraturan Direktorat Jendral Perpajakan sebelum tanggal 31 Maret.

3. Pelaporan PPh Pasal 21 Dinas pendidikan Kecamatan Gunungpati masih terdapat kesalahan dalam memasukan jumlah penghasilan setiap pegawai Negeri sipil yang memiliki penghasilan serta tunjangan yang berbeda-beda.

Saran

Kesimpulan yang ditemukan dari hasil penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara, oleh karena itu diharapkan kepada Dinas Pendidikan Kecamtan Gunungpati untuk tetap melakukan penghitungan yang baik sehingga pelaporan SPT Tahuan pajak penghasilan pasal 21 sesuai dengan Undang-undnag perpajakan.

(10)

2. Hendaknya dilakukan pengecekan kembali terhadap perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang dilakukan oleh komputer, untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan perhitungan seminimal mungkin.

3. Pihak fiskus harus lebih banyak memberikan pelatihan mengenai pajak penghasilan pasal 21 kepada Wajib Pajak khususnya yang bertindak sebagai pemotong pajak sehingga tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan.

4. Menerbitkan surat peringatan kepada bendahara dan wajib pajak (WP) untuk melakukan pengecekan ulang.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James. 2007. Accounting Information Systems, Edisi4. Jakarta: Salemba Empat.

Wiryawan, Ilyas., Suhartono, Rudy. 2012. Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta. Pantow, Andreuw Kristiana. 20013. Analisis Perhitungan, Penyetoran dan

Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21. Jurnal EMBA Vol 1 No 3. Universitas San Ratulangi. Manado.

Makabimbing, Angelina Friska. 2013. Analisis Perhitungan, Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 21 Pada Dinas Pendidikan Kecamatan Tuminting. Jurnal EMBA Vol 1 No 4. Universitas San Ratulangi. Manado.

Sumarsan, Thomas. 2012. Perpajakan Indonesia: Pedoman Perpajakan yang Lengkap Berdasarkan Undang-Undang Terbaru. Jakarta. PT Indeks.

(11)

Gambar

Tabel 1. Penelitian Terdahulu  No  Nama  Peneliti/Tahun  Judul  Metode  Analisis  Hasil Penelitian  1  Makabimbang  / 2013  Analisis  Perhitungan,  Pembayaran,  dan  Pelaporan  PPh  Pasal  21  Metode  Analisis  Deskriptif  Prosedur  perhitungan  PPh  Pasal
Tabel  4.1.  Daftar  gaji  untuk  para  pegawai  golongan  IV/a  dan  III/a,III/b,III/c dan III/d Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa Tanggal Tiga Puluh Satu Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan

pada ikan asin sepat ditemukan 18 (60%) positif mengandung formalin; 2) Berdasarkan karakteristik tekstur ikan asin sepat yang mengandung formalin ditemukan 16 (53,3%) ikan

Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan rank spearman.Hasil

Studi yang dilakukan padamigram Muslim di Belanda ini masih sedikit untuk menyelidiki masalah penyesuaian yang dihadapi oleh migran Muslim berkenaan dengan perilaku keagamaan dalam

menggunakan media visual dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Tunggalroso dilakukan dengan lima langkah yaitu: (a) menyampaikan tujuan

[r]

Bila kondisi psikis pasien dalam kondisi baik maka faktor-faktor stres seperti cortisol dan TNF α yang memicu progresifitas tumor akan dapat diminimalisir