• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Pra Siklus

Kegiatan belajar mengajar sebelum Penelitian Tindakan Kelas, guru dalam

mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena metode yang digunakan masih belum tepat, akibatnya siswa menjadi jenuh, tidak tertarik tehadap pelajaran, ramai sendiri didalam kelas, sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat menguasai pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Kondisi pembelajaran seperti itu, berdampak pada hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SD N Kebaturan, sebelum siklus I (pra siklus), banyak siswa yang belum mencapai KKM sebesar 60.

Tabel 2

Perolehan Nilai Prasiklus

No. Nilai Banyak siswa Persentase Keterangan

1 80 – 100 1 2.5 % tuntas - 2 70 – 79 5 12.5 % tuntas - 3 60 – 69 6 15 % tuntas - 4 50 – 59 24 60 % - tidak 5 0 – 49 4 10 % - tidak Jumlah 40 100% 12 28 KKM 60 Jumlah 40

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 80 – 100 sejumlah 2.5% atau 1 siswa, yang mendapat nilai 70 – 79 sejumlah 12.5% atau 5 siswa, dan yang mendapat nilai 60 – 69 sebanyak 15 % atau sebanyak 6 siswa dan yang mendapat nilai 50 – 59 sebanyak 60 % atau 24 siswa, sedangkan yang mendapat nilai 0 – 49 sebanyak 10% atau sebanyak 4 siswa.

Sehingga dapat diketahui bahwa sebanyak 28 siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hanya 12 yang sudah mencapai ketuntasan belajar.

:

(2)

Hasil nilai pra siklus yang diperoleh dari hasil tes Pra siklus dapat ditunjukkan seperti pada table berikut ini :

Grafik 1 Nilai tes Pra Siklus

Berdasarkan table dan grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa kelas VI mata pelajaran IPA adalah 80 dan yang terendah adalah 40. Sehingga didapat nilai rata – rata siswa 53.3. nilai rata – rata ini masih dibawah KKM.

4.2 Diskripsi siklus I

1) Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut :

a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA dengan pendekatan Konstruksivisme

b) Menyiapkan media (video pembelajaran tentang pertumbuhan manusia), materi pelajaran ( buku IPA kelas VI ), silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

c) Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa ( lembar observasi ) dan soal evaluasi.

2) Pelaksanaan tindakan

a) Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan hari selasa 20 Agustus 2013 dengan kompetensi dasar mendeskripsikan perkembangan dan pertumbuhan manusia dari bayi sampai lanjut usia

0 20 40 60 80

tertinggi terendah rata-rata

80

40

53,75

(3)

A. Pendahuluan

Guru melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 7 menit diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kemudian dilanjutkan dengan menggali pengetahuan siswa atau apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terbuka,tentang apa saja yang berkaitan dengan perkembangbiakan makhluk hidup khususnya pada perkembangan dan pertumbuhan manusia.

B. Kegiatan inti

Pada tahap awal kegiatan inti ini, guru menyampaikan permasalahan melalui tayangan video pembelajaran sebagai bahan diskusi tentang perkembangan manusia. Sementara siswa menyimak tayangan video yang disampaikan oleh guru dengan alokasi waktu 5 menit.

Kemudian guru menbagi kelas dalam 8 kelompok,setiap kelompok berisi 5 siswa berdasarkan nomor urut absen untuk mendiskusikan permasalahan tentang perkembangan manusia serta mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru kemudian siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya menggunakan bahasanya sendiri.

Selama siswa bekerja dalam kelompok kemudian mempresentasikan hasil pekerjaannya,guru bersama observer hanya memonitor aktivitas siswa dan mengobservasi kegiatan pembelajaran.

Setelah itu siswa melakukan strukturisasai tentang peta konsep perkembangan manusia serta mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalamannya. Kemudian guru memberikan konvirmasi tentang hasil atau kesimpulan yang benar tentang peta konsep perkembangan manusia.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dengan alokasi waktu 5 menit

C. Penutup

Kegiatan ini diisi dengan membuat kesimpulan secara bersama antara guru dan siswa tentang perkembangan manusia kemudian guru

(4)

memberikan PR kepada siswa untuk mencari arrtikel tentang perumbuhan dan perkembangan manusia.

b) Siklus I pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari rabu 21 Agustus 2013. Pertemuan ke 2 ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

A. Pendahuluan

Guru melakukan pendahuluan yang diawali dengan memberi salam, mengabsen siswa, dan memberikan apersepsi yaitu bertanya tentang materi yang lalu.

B. Kegiatan inti

Pada tahap awal kegiatan inti ini, guru menyampaikan permasalahan melalui tayangan video pembelajaran sebagai bahan diskusi tentang perkembangan manusia. Sementara siswa menyimak tayangan video yang disampaikan oleh guru dengan alokasi waktu 5 menit. Kemudian guru menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.

Setelah guru memberikan penjelasan,guru menyuruh siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompoknya, observer membagikan LKS. Proses berikutnya siswa bekerja secara berkelompok. Guru bersama observer hanya mengamati aktivitas siswa tersebut. Siswa dibiarkan untuk melakukan strukturisasi pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri dalam kelompok. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusinya kepada kelompok lain.

Presentasi antar kelompok dilengkapi dengan sharing pendapat diakhiri dengan membuat kesimpulan secara bersama-sama. Guru memberikan klarifikasi terhadap konsep yang kurang benar.

C. Penutup

Sebelum jam pelajaran ditutup, guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran saat itu kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu untuk mengetahui peningkatan kemampuan individu yaitu hasil belajar IPA.

(5)

Setelah semua kegiatan dilaksanakan, data hasil observasi diperoleh data sebagai berikut

Pengamatan hasil belajar pada siklus I ini disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 3

Tabel ketuntasan nilai Siklus I

No. Ketuntasan Jumlah siswa

Jumlah Presentase

1 Tuntas 23 57.5%

2 Belum Tuntas 17 42.5%

Grafik 2

Peningkatan hasil belajar IPA pada tes Siklus I

Tabel 4

Perolehan nilai dan rata-rata siklus 1

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa 40 siswa terdapat 23 siswa yang mencapai KKM, sedangkan 17 siswa belum mencapai KKM. Adapun hasil nilai siklus I

0 5 10 15 20 25

tuntas Belum Tuntas

23

17

No. Keterangan Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 50

3 Nili rata-rata 61,25

(6)

dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90 dan terendah adalah 50 dengan nilai rata-rata sebesar 61,25 seperti pada tabel berikut ini :

Grafik 4

Nilai rata-rata Siklus I 4) Refleksi

Berdasarkan hasil tes pra siklus sampai siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dari 40 siswa pada pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 12 sisiwa, sedangkan pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 23 siswa. Dengan nilai rata-rata pada pra siklus 53,75sedangkan siklus I 61,25.

Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar siklus I mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar pra siklus. Anak yang belum tuntas juga mengalami panurunan.

Tabel 5

Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I

No. Ketuntsan

Jumlah siswa

Pra siklus Siklus I

Jumlah % Jumlah % 1 Tuntas 12 30 % 23 57,7% 2 Belum Tuntas 28 70 % 17 42,3% Jumlah 40 100% 40 100% I 0 20 40 60 80 100

tertinggi terendah rata-rata

90

50

61,25

(7)

Tabel 6

Perbandingan nilai rata-rata Pra Siklus dan Siklus I

No. Keterangan Pra siklus Siklus I

1 Nilai tertinggi 80 90

2 Nilai terendah 40 50

3 Nilai rata-rata 53,75 61,25

Grafik 5

Perbandingan nilai dan rata-rata pada Pra Siklus dan Siklus I

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar antara pra siklus dengan siklus I. meskipun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal, karena jumlah siswa belum mencapai 70% dari jumlah siswa keseluruhan.

Refleksi siklus I ini difokuskan pada masalah-masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan. Refleksi juga didasarkan pada hasil observasi, hasil diskusi antara peneliti dan observer tentang tindakan yang sudah dilaksanakan dan rencana tindakan pada siklusII

Adapun hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dapat berjalan dengan baik, mampu meningkatkan hasil belajar IPA, siswa

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 prasiklus siklus I 80 90 40 50 53,75 61,25 nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata

(8)

memperoleh pengetahuan secara mandiri berdasarkan pengalamannya.

2. Kemampuan siswa dalam presentasi masih kurang, siswa masih belum bisa mengkomunikasikan pendapatnya, waktu untuk presentasi sangat terbatas

3. Pengawasan guru pada saat diskusi kelompok masih kurang, sehingga masih ada beberapa anggota kelompok yang becanda dan kurang berparisipasi

4. Guru merasa pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme memerlukan tenaga dan waktu yang lebih untuk

melaksanakannya.

Berdasarkan refleksi pada siklus I tersebut, diperlukan rencana perbaikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan presentasi, guru harus berperan aktif dalam presentasi, waktu presentasi disediakan cukup agar presentasi berjalan lancar

2. Perlu ditingkatkan perhatian guru terhadap anggota kelompok untuk membimbing dalam hal pembagian tugas sehingga setiap anggota kelompok berpartisipasi

3. Untuk mengatasi masalah waktu dan tenaga yang lebih dalam proses pembelajaran, maka perlu disusun rencana yang efektif, sehingga diharapkan pembelajaranmenjadi optimal dantujuan pembelajaran tercapai.

4.3 Diskripsi Siklus II

Pada siklus II persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran sama dengan siklus I, tetapi ditambah dengan perbaikan hasil refleksi pada siklus I. Pokok bahasan pada siklus II adalah mendeskripsikan ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan

(9)

1) Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :

a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA dengan pendekatan metode percobaan yang menggunakan media konkrit.

b) Menyiapkan media (video pembelajaran tentang pertumbuhan manusia), materi pelajaran ( buku IPA kelas VI ), silabus kelas VI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

c) Menyiapkan lembar pengamatan kinerja guru dan siswa ( lembar observasi ) dan soal evaluasi.

2) Pelaksanaan tindakan

a) Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan hari sabtu 24 Agustus 2013 dengan kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan

A. Pendahuluan

b) Guru melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 7 menit diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kemudian dilanjutkan dengan menggali pengetahuan siswa atau apersepsi dengan mengajukan pertanyaan terbuka,tentang apa saja yang berkaitan dengan ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan

.

B. Kegiatan inti

Pada tahap awal kegiatan inti ini, guru menyampaikan permasalahan melalui tayangan video pembelajaran sebagai bahan diskusi tentang perkembangan manusia. Sementara siswa menyimak tayangan video yang disampaikan oleh guru dengan alokasi waktu 5 menit.

. Kemudian guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah guru memberikan penjelasan,guru menyuruh siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompoknya, observer

(10)

membagikan LKS. Proses berikutnya siswa bekerja secara berkelompok. Guru bersama observer hanya mengamati aktivitas siswa tersebut. Siswa dibiarkan untuk melakukan strukturisasi pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri dalam kelompok. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusinya kepada kelompok lain.

Setelah itu siswa melakukan strukturisasai tentang peta konsep perkembangan manusia serta mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalamannya. Kemudian guru memberikan konvirmasi tentang hasil atau kesimpulan yang benar tentang peta konsep perkembangan manusia.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dengan alokasi waktu 5 menit

C. Penutup

Kegiatan ini diisi dengan membuat kesimpulan secara bersama antara guru dan siswa tentang perkembangan manusia kemudian guru memberikan PR kepada siswa untuk mencari arrtikel tentang perumbuhan dan perkembangan manusia.

a) Siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari senin 26 Agustus 2013. Pertemuan ke 2 ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama.

A. Pendahuluan

Guru melakukan pendahuluan dengan yang diawali dengan memberi salam, mengabsen siswa, dan memberikan apersepsi yaitu bertanya tentang materi yang lalu.

B. Kegiatan inti

Pada tahap awal kegiatan inti ini, guru menyampaikan permasalahan melalui tayangan video pembelajaran sebagai bahan diskusi tentang perkembangan manusia. Sementara siswa menyimak tayangan video yang disampaikan oleh guru dengan alokasi waktu 5 menit. Kemudian guru

(11)

menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran dengan pendekatan konstrutivisme.

Setelah guru memberikan penjelasan,guru menyuruh siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompoknya, observer membagikan LKS. Proses berikutnya siswa bekerja secara berkelompok. Guru bersama observer hanya mengamati aktivitas siswa tersebut. Siswa dibiarkan untuk melakukan strukturisasi pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri dalam kelompok. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusinya kepada kelompok lain.

Presentasi antar kelompok dilengkapi dengan sharing pendapat diakhiri dengan membuat kesimpulan secara bersama-sama. Guru memberikan klarifikasi terhadap konsep yang kurang benar.

D. Penutup

Sebelum jam pelajaran ditutup, guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran saat itu kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi secara individu untuk mengetahui peningkatan kemampuan individu yaitu hasil belajar IPA.

5) Obsrevasi

Setelah semua kegiatan dilaksanakan, data hasil observasi diperoleh data sebagai berikut

Pengamatan hasil belajar pada siklus II ini disajikan pada table berikut ini :. 1. Pengamatan

a. Guru bersama observer mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar. b. Observer melakukan observasi terhadap aktifitas siswa dan kinerja guru

dengan lembar observasi.

(12)

Tabel. 9

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dari 40 siswa sudah mencapai KKM sebanyak 36 siswa, yang berarti sudah terjadi peningkatan di siklus II. Ini membuktikan bahwa siklus II sudah memenuhi dari indicator kerja yang ditetapkan. Adapun dari hasil nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas 71.25. Ini terlihat pada table berikut ini

Tabel 10

nilai hasil tes Siklus II

No. Ketuntasan Jumlah siswa

Jumlah Persentase

1 Tuntas 36 90 %

2 Belum Tuntas 4 10 %

Jumlah 40 100%

Penigkatan Ketuntasan belajar hasil tes Siklus II

No. Keterangan Nilai

1 Niali tertinggi 100

2 Nilai terendah 50

(13)

Grafik 7

Nilai hasil tes Siklus II 2. Refleksi

Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA dinyatakan berhasil. Untuk lebih jelasnya pada tabel berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus II, Untuk lebih jelasnya pada tabel berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus II.

Tabel 11 No. Uraian Jumlah siswa Rata-rata Presentase Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas

1 Pra siklus 12 anak 28 anak 53.75 30.00% 70.00%

2 Siklus I 23anak 17 anak 61,25 57,50% 42,50%

3 Siklus II 36 anak 4 anak 71.25 90 % 10%

Perbandingan nilai rata-rata dan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 50 71,25 tertinggi terendah rata-rata

(14)

Grafik 9

Perbandingan nilai rata-rata dan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, Siklus I

4.4 Hasil dan Pembahasan 4.4.1 Hasil belajar Pra Siklus I

Hasil belajar

Hasil belajar IPA pada pra siklus sangatlah rendah. KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60, namun pada pra siklus hanya 12 (30%) siswa yang mencapai KKM. Sedangkan yang belum mencapai KKM 28 (70%) siswa. Dengan demikian hasil belajar itu belum memenuhi ketuntasan, karena rata-rata nilai siswa masih rendah yaitu 53,75. Adapun hasil nilai tertinggi adalah 80 dan yang terendah adalah 40.

Proses pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa guru sering menggunakan metode ceramah, sehingga siswa menjadi jenuh, tidak tertarik pada pelajaran, ramai, bermain sendiri, bahkan ada juga siswa yang mengantuk dikelas, akibatnya siswa tidak menguasai meteri pelajaran sehingga nilainya menjadi rendah.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

pra siklus siklus I siklus II

0 12 23 36 0 28 17 4 0 53,75 61,25 71,25 tuntas belum Tuntas rata-rata nilai

(15)

4.4.2 Hasil belajar siklus I

Hasil belajar

Berdasarkan hasil belajar siklus I, menyatakan bahwa siswa yang telah mencapai KKM (60) sebanyak 23 (57,5%) siswa, sedangkan yang belum 17 (42,5%) siswa. Dari hasil tersebut tampat bahwa hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai tertinggi dan nilai terendah serta nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan. Walaupun sudah mengalami peningkatan, jumlah siswa yang mengalami peningkatan belum mencapai 70% dari jumlah siswa keseluruhan. Ini berarti pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum meningkat sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.

Proses pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan aktivitas siswa. Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, pada pertemuan pertama pada tanggal 19 Agustus 2013 diperoleh 50% yang berarti aktivitas guru dan siswa cukup baik. Pada pertemuan kedua tanggal 21 Agustus 2013 aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi 70% yang masih dalam kriteria baik. Meskipun sudah terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa anak yang kurang aktif dan kurang berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam hal berani dan menjawab pertanyaan minoritas hanya anak yang sama. Anak juga belum sepenuhnya mengetahui manfaat dari mepelajari materi tersebut. Kinerja guru mengajar juga belum sepenuhnya terlaksana.

4.4.3 Hasil belajar siklus II

Hasil belajar

Berdasarkan hasil belajar siklus II, siswa kelas VI sudah mencapai KKM (60) sebanyak 36 (90 %) siswa dan yang belum mencapai KKM (60) sebanyak 4 (10 %) siswa . Dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 50,, nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 71.25. Ini membuktikan bahwa siswa kelas VI tuntas dalam mengikuti proses pembelajaran. Nilai ini juga menunjukkan bahwa ada peningkatan dari nilai pra siklus dan

(16)

siklus I. Dengan hasil yang didapat ini, terlihat bahwa kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah terpenuhi.

Adanya perolehan hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siklus II ini. Karena anak sudah melaksanakan kegiatan pra siklus dan siklus I, maka aktifitas siswa dan guru meningkat menjadi 90% yang masuk dalam kriteria baik.

Berdasarkan belum tercapainya ketuntasan nilai rapor mapel IPA pada 4 (10%) siswa di kelas sebelumnya dan kurang aktifnya mereka selama proses pembelajaran yang tampak dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru dan observer. Ternyata berpengaruh pula pada hasil belajar IPA pada pembelajaran di kelas berikutnya.

Proses Pembelajaran

Kinerja guru dilaksanakan dengan sangat baik, guru disini juga telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah direncanakan terlebih dahulu. Jadi, apabila guru telah mengajar sesuai yang telah direncanakan, maka siswa akan beraktifitas sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga siswa dapat memahami materi dan hasil belajar IPA pada siswa juga meningkat.

Mengingat bahwa nilai siswa banyak yang telah tuntas, atau sebesar 90% dan masuk dalam kriteria baik, maka proses pembelajaran siklus II telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Gambar

Grafik 1   Nilai tes Pra Siklus

Referensi

Dokumen terkait

Kompensasi non finansial menurut Simamora terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri dan lingkungan psikologis atau fisik di mana

montana mulai dapat beradaptasi dengan pakan yang diberikan pada hari ke-4 dengan jumlah jangkrik yang dimakan yaitu satu ekor per hari untuk masing-masing individu

Beberapa Dental Center pun sudah menyediakan fasilitas yang lengkap untuk mendukung perawatan tersebut seperti tersedianya ruang tunggu yang nyaman, ruang tindakan

 Jika pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana  Jika pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan secara manual maka

Senyawa yang terdapat dalam sampel yang memiliki sifat sebagai antibakteri akan berdifusi ke dalam media yang telah ditumbuhi bakteri dan disekitar daerah kapas

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi

Tsunami yang datang pertama kali menjalar pada pantai dengan permukaan yang kering belum ada genangan air, namun gelombang kedua yang datang akan merambat pada

itu para partisipan juga telah memiliki sertifikat pelatihan-pelatihan dalam hal mengasuh penderita retardasi mental. Peneliti membuat kode tersendiri yaitu P1, P2, dan P3