• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

(ITK)

PROVINSI

PAPUA

T

RIWULAN

I-2017

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Papua di triwulan I-2017 (Januari-Maret 2017)

sebesar 92,84. Angka ITK yang berada di bawah 100 mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi

konsumen menurun dibandingkan kondisinya di triwulan IV-2016 (Oktober-Desember 2016)

dengan nilai ITK Triwulan IV-2016 sebesar 112,47.

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.

Sampel STK di Provinsi Papua pada Triwulan I-2017 merupakan rumah tangga panel. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan sub sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2017

Pada Triwulan I-2017, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Papua sebesar 92,84 yang berarti kondisi ekonomi konsumen mengalami penurunan dibandingkan kondisinya di triwulanan sebelumnya.

Menurunnya kondisi ekonomi konsumen utamanya disebabkan oleh rendahnya pendapatan rumah tangga kini (nilai indeks 95,08) dan pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi juga turun(dengan nilai indeks 84,38) sehingga tingkat konsumsi Barang/Jasa (Nilai indeks 98,25) juga turun mengakibatkan tingkat optimismenya lebih rendah dibanding Triwulan IV-2016. C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2017

Nilai ITK Papua pada Triwulan II-2017 diperkirakan sebesar 107,49. Ini mengindikasikan peningkatan kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan terjadi di triwulan mendatang.

Peningkatan tersebut diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah

tangga (nilai indeks 113,03) meskipun diikuti penurunan perkiraan pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan oleh konsumen (nilai indeks 97,77)

(2)

Berita Resmi Statistik No. 44/08/94/Th. VI, 5 Agustus 2016

2

Menurunnya kondisi ekonomi konsumen di awal tahun dibandingkan kondisi ekonomi

tiwulan sebelumnya umum terjadi di Papua. Hal tersebut disebabkan oleh pendapatan rumah

tangga kini mengalami penurunan (nilai indeks 98,25) dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mempengaruhi konsumsi belanja Barang/Jasa sehingga mengalami penurunan indeks volume

konsumsi barang/jasa(nilai indeks 95,08). Selain itu, angka inflasi lebih rendah sehingga daya

beli konsumen menurun (nilai indeks 84,38).

Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Provinsi Papua Triwulan Triwulan IV-2016 dan Triwulan I-2017

Variabel Pembentuk Nilai Indeks Triwulan IV-2016 Triwulan I-2017

Pendapatan Rumah Tangga 116,22 98,25

Pengaruh inflasi terhadap konsumsi 99,74 84,38

Volume konsumsi barang/jasa 119,69 95,08

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) 112,47 92,84

Di tingkat nasional, kondisi ekonomi konsumen di triwulan I-2017 (nilai indeks 102,27)

mengalami peningkatan dibandingkan kondisinya di triwulan sebelumnya dengan tingkat

optimisme yang meningkat. Naiknya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional disebabkan

karena membaiknya kondisi ekonomi konsumen di 21 provinsi (Provinsi Kalimantan Utara

belum termasuk), di mana Provinsi Banten tercatat memiliki ITK tertinggi yaitu sebesar 108,42.

Selain itu terdapat 12 provinsi yang kondisi ekonominya menurun, di mana ITK terendah terjadi

pada Provinsi Sulut dengan nilai ITK 89,89.

Grafik 1

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017

Tingkat Nasional dan Provinsi

108, 42 105,37 104,71 104,50 104,30 104,13 103,93 103,91 103,81 102,27 102,05 101,99 101,81 101,71 101,68 101,62 101,45 101,24 101,02 100, 84 100,58 100,35 99,93 99,82 98,57 98,57 98,34 98,26 97,96 97,93 97,03 96,88 92,84 89,89 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 B a n te n Ja m b i G o ro n ta lo Ja b a r Ja ti m D I Y o gy a B e n gk u lu B a li K a lt e n g N a si o n a l Ja te n g R ia u La m p u n g M a lu t A ce h Su m se l K a ls e l Su m u t Su ls e l D K I Ja ka rt a Su lb a r K a lt im Su m b a r K a lb a r P a p b a r Su lt ra B a b e l M a lu ku Su lt e n g N T B N T T K e p ri P a p u a Su lu t

(3)

2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017

Untuk triwulan II-2017 (April-Juni 2017), angka ITK diperkirakan sebesar 107,49 yang

berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dibandingkan kondisinya di

triwulan I-2017. Peningkatan tersebut dipicu oleh adanya kenaikan perkiraan Pendapatan

Rumah Tangga Mendatang (nilai indeks 113,03). Perkiraan adanya kenaikan pendapatan

rumah tangga disebabkan oleh adanya perayaan Idul Fitri di akhir bulan Juni 2017 dimana

biasanya THR diberikan pada bulan tersebut. Sedangkan perkiraan rencana Pembelian Barang

Tahan Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan diperkirakan akan menurun (nilai indeks 97,77). Hal

ini terjadi karena konsumen cenderung untuk membeli bahan sandang dan pangan sebagai

persiapan idul fitri.

Tabel 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Provinsi Papua Triwulan II-2017

Variabel Pembentuk Triwulan II-2017

Perkiraan Pendapatan Rumah Tangga 113,03

Rencana Pembelian Barang Tahan Lama,

Rekreasi, dan Pesta/Hajatan 97,77

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) 107,49

Di triwulan II-2017, ITK nasional diperkirakan sebesar 112,73. Naiknya kondisi ekonomi

konsumen di tingkat nasional disebabkan meningkatnya perkiraan kondisi ekonomi konsumen di

seluruh provinsi. Terdapat 11 Provinsi yang mempunyai Perkiraan ITK di atas ITK Nasional

dengan perkiraan ITK tertinggi terjadi di Provinsi DI Yogyakarta yang mencapai 112,98;

sementara perkiraan ITK terendah terjadi di Provinsi Kalbar sebesar 101,23.

(4)

Berita Resmi Statistik No. 44/08/94/Th. VI, 5 Agustus 2016

4

Grafik 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017

Tingkat Nasional dan Provinsi

Tabel 3

ITK Triwulan I-2017dan Perkiraan ITK Triwulan II-2017

Provinsi Papua dan Nasional

Keterangan Pendapatan Rumah Tangga Kini Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Volume Konsumsi Barang/Jasa ITK Triwulan I-2017 Pendapatan Rumah Tangga Mendatang Rencana Pembelian Barang Tahan Lama Perkiraan ITK Triwulan II-2017 Papua 95,08 84,38 98,25 92,84 113,03 97,77 107,49 Nasional 100,33 101,60 107,75 102,27 119,40 101,03 112,73 105,37 104, 71 104,50 104,30 104,13 103,93 103,91 103,81 102,27 102,05 101,99 101,81 101,71 101,68 101, 62 101,45 101,24 101,02 100,84 100,58 100,35 99,93 99,82 98,57 98,57 98,34 98,26 97,96 97,93 97,03 96,88 92,84 89,89 80,00 85,00 90,00 95,00 100,00 105,00 110,00 Ja m b i G o ro n ta lo Ja b a r Ja ti m D I Y o gy a B e n gk u lu B a li K a lt e n g N a si o n a l Ja te n g R ia u La m p u n g M a lu t A ce h Su m se l K a ls e l Su m u t Su ls e l D K I Ja ka rt a Su lb a r K a lt im Su m b a r K a lb a r P a p b a r Su lt ra B a b e l M a lu ku Su lt e n g N T B N T T K e p ri P a p u a Su lu t

(5)

Berita Resmi Statistik No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017

5

Tabel 4

Indeks Tendensi Konsumen1) Triwulan II-IV Tahun 2015, Triwulan I-IV Tahun 2016, Triwulan I-2017 dan

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IITahun 20172)Tingkat Nasional dan Provinsi

No. Provinsi Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan

II-2015 III-2015 IV-2015 I-2016 II-2016 III-2016 IV-2016 I-2017 II-20172)

1. Aceh 107,92 110,29 102,21 100,99 113,04 106,73 103,65 101,68 106,37 2. Sumatera Utara 101,6 102,17 102,52 100,55 105,65 106,36 102,83 101,24 101,91 3. Sumatera Barat 101,07 100,61 99,1 101,85 109,04 109,53 103,73 99,93 108,12 4. R i a u 104,74 105,65 94,27 95,99 109,81 106,03 102,61 101,99 107,45 5. J a m b i 99,57 101,02 100,94 100,53 106,97 114,22 98,78 105,37 121,96 6. Sumatera Selatan 101,97 107,31 100,35 96,44 108,05 110,85 100,4 101,62 114,19 7. Bengkulu 105,55 107,07 101,2 100,57 106,01 109,22 100,3 103,93 111,02 8. Lampung 102,57 101,34 101,19 101,55 106,42 102,12 102,29 101,81 102,57 9. Kep. Bangka Belitung 97,9 105,54 93,91 94,71 104,74 112,38 104,59 98,34 108,52 10. Kepulauan Riau 108,82 101,92 100,68 101,56 113,34 104,32 100,86 96,88 103,98 11. DKI Jakarta 109,71 111,88 106,64 105,2 110,71 108,79 104,28 100,84 112,89 12. Jawa Barat 105,67 109,69 102,38 104,03 107,28 108,27 101,59 104,50 116,05 13. Jawa Tengah 103,6 109,81 99,87 100,28 106,66 109,16 99,93 102,05 112,50 14. D.I. Yogyakarta 111,73 110,33 103,02 107,96 108,98 115,02 103,15 104,13 122,98 15. Jawa Timur 103,88 115,98 102,12 105,38 108,42 108,23 103,34 104,30 120,94 16. Banten 108,19 111,21 103,29 105,25 109,97 110,01 104,65 108,42 113,94 17. B a l i 105,42 111,66 105,84 108,4 108,78 109,98 100,57 103,91 106,82 18. Nusa Tenggara Barat 101,43 109,07 106,47 108,2 107,5 114,81 103,16 97,93 122,87 19. Nusa Tenggara Timur 100,3 102,42 106,32 98,15 103,87 106,14 109,62 97,03 108,62 20. Kalimantan Barat 105,05 106,86 104,07 104,15 105,8 103,71 95,07 99,82 101,23 21. Kalimantan Tengah 106,37 104,46 104,74 103,04 106,22 101,13 101,92 103,81 121,64 22. Kalimantan Selatan 107,21 103,25 101,51 99,34 103 100,21 99,09 101,45 102,45 23. Kalimantan Timur 107,4 110,92 105,9 102,4 112,69 105,79 102,86 100,35 101,49 24. Sulawesi Utara 103,46 100,28 108,42 96,08 102,14 103,46 106,15 89,89 110,68 25. Sulawesi Tengah 105,03 111,42 103,85 107,58 105,34 104,5 103,06 97,96 106,43 26. Sulawesi Selatan 106,24 103,38 102,68 101,91 106,83 107,09 102,43 101,02 108,22 27. Sulawesi Tenggara 102,7 110,64 106,06 100,57 104,65 109,25 98,54 98,57 111,26 28. Gorontalo 109,08 108,02 101,4 101,14 109,53 107,89 100,6 104,71 117,08 29. Sulawesi Barat 111,64 107,24 109,15 105,58 110,2 111 104,44 100,58 114,81 30. Maluku 107,38 108,48 112,03 109,96 113,17 110,89 111,57 98,26 109,53 31. Maluku Utara 103,81 108,94 99,14 100,45 109,3 100,87 103,05 101,71 112,42 32. Papua Barat 109,12 109,31 110,22 98,53 107,81 110,17 106,88 98,57 107,09 33. Papua 107,57 109,13 111,72 99,78 109,2 112,09 112,47 92,84 107,49 Indonesia 105,22 109 102,77 102,89 107,93 108,22 102,47 102,27 112,73 Keterangan:

1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:

a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya.

b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya.

c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

2) Angka Perkiraan ITK Triwulan II-2017

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Jl. Dr. Samratulangi Dok II, Jayapura-Papua Telp. (0967) 534519, 533028 (Hunting), Fax. (0967) 536490

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang Analisis Pendapatan Petani Padi pada Anggota Gapoktan Sumber Mulyo Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara perlu dilakukan karena tinggi

Berdasarkan m uraian tersebut penelitian tentang nilai karakter di dala m kesenian tari wayang topeng jatiduwur di desa Jatiduwur, diperlukan agar masyarakat dapat

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

YENI KUSUMANINGSIH Bimbingan dan Konseling (Konselor) SMP NEGERI 14 BANJARBARU Konfirmasi Panitia 166 Kota Banjarmasin 17156080010024 1991 HARUNNURRASYID Pendidikan Luar Biasa SMPLB

  Zaman  Wilayat  di  mana  para  aulia  menunjukkan  manusia  jalan  kepada  Allah  s.w.t  sehingga  akhir  zaman.  Bila  zaman  Nubuwwah  berakhir,  maka  dari 

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas

077% t er hadapPendapat anAsl iDaer ah( PAD)Kot aMakassar .Mel i hat pembangunanekonomiKot aMakassart el ahmenunj ukkankemaj uan yangcukupsi gni f i kankar enadi i mbangidenganbel

Data yang dinilai data variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang etos kerja guru (X) dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian, serta