• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG VEKTOR REAL. Kania Evita Dewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUANG VEKTOR REAL. Kania Evita Dewi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Kania Evita Dewi

(2)

Definisi

Vektor adalah besaran yang mempunyai arah.

Notasi:

Notasi panjang vektor:

k a j a i a a a a a 1ˆ 2 ˆ 3 ˆ 3 2 1               2 3 2 2 2 1 a a a a   

Vektor satuan  Vektor dengan panjang atau norm

(3)

Operasi vektor

Penjumlahan antar vektor

u

v

u  v

u

v

v

u 

Misalkan dan adalah vektor – vektor didefinisikan

yang berada di ruang yang sama, maka vektor           2 2 1 1 v u v u v u                  n n v u v u v u v u  2 2 1 1

(4)

Operasi Vektor 2

Perkalian vektor

1.

Perkalian dengan skalar

u

u

2

u

2

u

 

k

u

u u

u

Perkalian vektor dengan skalar k,

didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali panjang vektor dengan arah

Jika k > 0  searah dengan

Jika k < 0  berlawanan arah dengan        2 1 ka ka a k              n ka ka ka a k  2 1

(5)

Ruang Vektor

Misalkan u,v, w V dan k ,l R

V dikatakan RuangVektor jika terpenuhi aksioma: V v u V v u,     . 1 u v v u    . 2

   

v w u v w u      . 3 V u u u u V         0 0 0 , . 4

 

0 , . 5 uV uVu  uV u k V u R k  ,    . 6

 

lu

 

kl u k  . 7

 

u v ku kv k    . 8

kl

ukulu . 9 u u  1 . 10

(6)

LATIHAN

1.

Misal V=R

2

adalah himpunan vektor-vektor yang

didefinisikan sebagai berikut

                                  ' ' ' ' y y x x y x y x                      y kx y x k 2.

Misal

                 a b R b a M V x , 1 1 2 2

dengan penambahan matriks dan perkalian skalar

(7)

SUBRUANG

Jika S adalah himpunan bagian tidak kosong dari suatu

ruang vektor V dan S memenuhi syarat-syarat berikut ini

maka berlaku:

a)

k 

u

S

jika

u 

S

Untuk sebarang skalar k

b)

u

v

S

jika

u,vS

(8)

LATIHAN

Cek apakah himpunan berikut subruang.

1.

Semua vektor yang berbentuk

2.

Matriks

3.

Semua vektor yang berbentuk

                a b c d Z d c b a M2x2 , , ,                       a R a S 0 0                        b a c c b a S

(9)

Definisi Kombinasi linier

Sebuah vektro w dinamakan kombinasi linier vektor-vektor dari v1, v2, …, vr jika vektor tersebut dapat ditulis dalam bentuk r r

v

k

v

k

v

k

w

1 1

2 2

...

dimana k1, k2, …, kr adalah skalar

(10)

contoh

Tentukanlah kombinasi linier

            3 1 1 u dan            0 4 2 v

0

0

0

.

6

2

4

.

6

5

1

.

3

3

3

.

d

b

c

a

(11)

Definisi merentang

Jika v1, v2, …, vr adalah vektor-vektor pada ruang vektor V dan jika masing-masing vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier v1, v2, …, vr maka dapat dikatakan vektor-vektor ini merentang.

(12)

contoh

Tentukan apakah vektor-vektor yang diberikan dibawah ini merentang R3.                                                                     8 1 8 , 2 1 4 , 3 1 2 . 0 0 3 , 0 2 2 , 1 1 1 . 3 2 1 3 2 1 v v v b v v v a                                                                                            1 2 6 , 3 4 1 , 4 3 1 , 3 3 1 . 1 4 1 , 9 2 5 , 5 3 2 , 4 1 3 . 4 3 2 1 4 3 2 1 v v v v d v v v v c

(13)

Definisi Bebas linier

Jika S = {v1, v2, …, vr} adalah himpunan vektor, maka

persamaan vektor

0

...

2 2 1 1

v

k

v

k

r

v

r

k

Mempunyai paling sedikit satu pemecahan, yakni

0

...,

,

0

,

0

2 1

k

k

r

k

Jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S dinamakan himpunan bebas linier. Tetapi jika ada solusi lain maka S dikatakan himpunan tak bebas linier.

(14)

teorema

Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah

a. Tak bebas linier jika dan hanya jika paling tidak satu

diantara vektor S dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor S lainnya.

b. Bebas linier jika dan hanya jika tidak ada vektor S yang

dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dalam vektor S lainnya.

(15)

teorema

a. Jika sebuah himpunan mengandung vektor nol, maka

himpunan itu tak bebas linier.

b. Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vektor

takbebas linier jika dan hanya jika salah satu vektor adalah

(16)

contoh

Yang manakah diantara himpunan-himpunan vektor berikut pada R3 berbentuk tak bebas linier?

                                                                                                                              1 2 7 , 3 6 5 , 4 1 0 , 3 3 1 . 3 0 4 , 5 1 2 , 1 1 3 . 4 1 1 , 1 0 6 . 4 10 2 , 2 6 3 , 4 1 2 . d b c a

(17)

Definisi BASIS

Jika V adalah sebarang ruang vektor dan

S = {v1, v2, …,vr} merupakan himpunan berhingga dari

vektor-vektor pada V, maka S dinamakan basis untuk V jika

a. S bebas linier b. S merentang V

(18)

contoh

Jelaskan mengapa himpunan-himpunan vektor dibawah ini bukan merupakan basis untuk ruangan yang ditunjukkan.

2x2 3 2 1 2 3 2 1 M untuk 9 2 1 7 2 4 1 5 7 1 0 3 4 1 0 6 3 2 1 1 . R untuk , 1 1 6 , 2 3 1 . R untuk , 7 2 , 3 0 , 2 1 .                                                                                E D C B A c u u b u u u a

(19)

Definisi dimensi

Dimensi adalah ruang vektor V yang berdimensi berhingga

didefinisikan sebagai banyaknya vektor pada basis untuk V.

(20)

teorema

a. Jika S = {v1, v2, …, vn} adalah sebuah himpunan n vektor

bebas linier pada sebuah ruang V yang berdimensi n, maka

S adalah sebuah basis untuk V.

b. Jika S = {v1, v2, …, vn} adalah sebuah himpunan n yang

merentang ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis untuk V.

(21)

contoh

Tentukanlah dimensi dan basis untuk ruang pemecahan sistem berikut. 0 5 6 0 3 4 0 2 2 3 0 . 4 0 2 6 8 2 0 3 4 . 3 0 5 0 3 . 2 0 0 2 2 0 . 1 3 1 3 2 1 3 2 1                                       z y x z y x z y x z y x d c b a d c b a d c b a d c b a x x x x x x x x

(22)

Vektor Koordinat

Misalkan V adalah ruang vektor dengan basis B = {v1, v2, …, vn} dan

v 

V

Vektor Koordinat terhadap basis B adalah:

v

 

n B

k

k

k

v

2 1

v

v

k

v

k

v

k

...

n n

dimana

2 2 1 1

Vektor koordinat terhadap suatu basis tertentu adalah

tunggal

(23)

Contoh

Tentukan vektor koordinat

           5 11 2 v

terhadap basis

                                         5 3 1 , 0 4 1 , 0 0 2 B

(24)

Latihan vektor koordinat

 Tentukan vektor koordinat terhadap basis:

1. 2.            8 5 3 v                                          4 3 2 , 2 2 1 , 1 1 1 B                                          17 2 4 , 12 7 3 , 8 4 2 ' B

(25)

Matriks transisi

Misalkan B = {b1, b2, …,bn} dan U = {u1, u2, …,un} basis

untuk ruang vektorV. Matriks transisi dari B ke U adalah

   

 

b

U

b

U

b

n U

P

1

2

Dan memenuhi persamaan

   

B

U

P

v

(26)

Contoh

a. Carilah matriks transisi dari perubahan basis

 

v

1

, v

2

ke

 

u

1

, u

2

dimana

5

7

,

3

4

2 1

v

v

dan

3

3

,

1

2

2 1

u

u

b.

Jika

 

2

3

v

x

tentukan

 

x

U

(27)

Latihan matriks transisi

1. Tentukan matriks transisi dari basis {u1, u2} ke {v1, v2}

2. MisalkanV = {v1, v2, v3} dan U = {u1, u2, u3} danV dan U adalah

basis R3, dimana

a. Tentukan matriks transisi dari basis U keV

b. Jika , tentukan vektor koordinat x terhadap basis U

                                 2 1 0 , 1 1 0 , 7 6 4 3 2 1 v v v                                  4 3 2 , 2 2 1 , 1 1 1 3 2 1 u u u 3 2 1 3 4 2v v v x   

(28)

Rank dan nulitas

Jika A adalah matriks mxn maka subruang Rm yang direntang oleh vektor-vektor baris dari A disebut ruang baris dari A. Subruang dari Rn yang direntang oleh vektor-vektor kolom dari A disebut ruang kolom dari A. Ruang penyelesaian dari sistem persamaan homogen

adalah subruang dari Rn disebut ruang null/ruang kosong

dari A dinotasikan N(A)

0

x

A

(29)

Contoh

Misal

7

2

4

1

1

7

5

3

1

0

1

2

A

(30)

Teorema

1.

Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah

matriks

2.

Vektor-vektor baris taknol berbentuk eselon baris dari

matriks A membentuk basis untuk ruang kolom A.

(31)

Contoh

Misal

8

0

0

6

4

2

1

2

1

A

(32)

Definisi

Dimensi ruang baris atau ruang kolom matriks A dinamakan

rank A dan dinyatakan dengan rank(A). Nulitas adalah dimensi dari ruang nol.

Pada umumnya jumlah rank dan nulitas akan selalu sama dengan banyak kolom dari matriks.

(33)

Contoh 1

Tentukan basis dan dimensi dari ruang kosong A jika ada

               2 6 7 4 4 5 3 1 1 . A a             2 0 2 2 3 5 3 1 4 1 2 1 . A b

(34)

Contoh 2

Tentukan basis dari ruang yang direntang oleh vektor-vektor berikut ini!

1

1

0

1

1

v



1

7

3

3

2

v



3

9

3

1

3

v

1

5

3

5

4

v

Referensi

Dokumen terkait

DEBIT HASIL POMPA HIDRAM PVC 3 INCI PADA TINGGI OUTPUT 3,80 m, 4,80 m, 5,80 m DENGAN VARIASI TINGGI INPUT, LUASAN LUBANG KATUP HANTAR, TINGGI TABUNG UDARA.. SKRIPSI Untuk

Pa㎞er,ER(1986).Moo吻

Dengan perencanaan yang hati-hati, maka audit kinerja dapat dilakukan untuk perusahaan publik tidak sekedar untuk kepentingan internal perusahaan tapi yang jauh

Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat, kedua saksi Penggugat tersebut saling bersesuaian keterangannya pada intinya dapat mendukung

Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga dan Prinsip Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah di Sumatera Utara”

Konsentrasi COD dengan keberadaan akar wangi selama 61 hari proses remediasi mengalami penurunan dari 3840 mg/L menjadi 24 mg/L (Gambar 5A). Akar wangi umur 75 HST pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)hubungan yang signifikan dan berarti antara motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru pada Madrasah Aliyah Muallimin

Pada penelitian ini akan dilakukan kajian terhadap kinerja daya saing komoditas- komoditas sektor agroindustri Indonesia, sehingga pemerintah dapat memberikan kebijakan