• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SD NEGERI 4 KRANDEGAN, KECAMATAN BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SD NEGERI 4 KRANDEGAN, KECAMATAN BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SD NEGERI 4 KRANDEGAN, KECAMATAN BANJARNEGARA

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Imam Dwi Upayanto NIM 11108241055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“A man Should look for what is, and not for what he thinks should be”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengharap ridho Allah SWT, karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Ibunda dan ayahanda tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan

dorongan semangat, serta senantiasa memberikan bantuan baik moril ataupun spirituil dalam penulisan skripsi ini.

2. Almamaterku FIP UNY. 3. Agama, nusa dan bangsa

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, cinta dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 oleh Guru di SD Negeri 4 Krandegan, Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada sebagai berikut :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberi kemudahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah mendukung kelancaran penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Sekar Purbarini K, M.Pd selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan dorongan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

(8)

viii

5. Bapak Drs. Dwi Yunairifi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian ini.

6. Bapak Drs. Mardjuki, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen PGSD FIP UNY yang telah membekali ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini.

8. Dewan penguji yang menguji dan memberikan masukan kepada skripsi yang telah disusun oleh penulis.

9. Kepala sekolah dasar SD Negeri 4 Krandegan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Seluruh guru SD Negeri 4 Krandegan yang menjadi subjek penelitian yang sangat kooperatif dalam membantu penulis untuk mendapatkan data penelitian.

11. Bapak Sukadar, M.Pd selaku pengawas sekolah dasar di kecamatan Banjarnegara atas ketersediaannya untuk menjadi narasumber.

12. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(9)

ix

Penulis mengharap masukan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta, Oktober 2016 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 3 C. Pembatasan Masalah ... 3 D. Rumusan Masalah ... 3 E. Tujuan Penelitian ... 4 F. Manfaat Penelitian ... 4 1. Manfaat Praktis ... 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori ... 5

1. Perngertian Kurikulum 2013 ... 5

2. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 5

3. Perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013 ... 7

4. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 14

5. Penilaian Kurikulum 2013 ... 18

(11)

xi

C. Alur Pikir ... 25

D. Pertanyaan Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29

E. Keabsahan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 53

C. Keterbatasan Peneliti ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(12)

xii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran ... 32

Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 33

Tabel 3. Lembar Hasil Observasi Perencanaan ... 64

Tabel 4. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 1 ... 66

Tabel 5. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 2 ... 68

Tabel 6. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 4 ... 71

Tabel 7. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 5 ... 73

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

hal Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema ... 10 Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013 ... 25 Gambar 3. Skema Modul Analisis Interaktif ... 38

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ... 63

Lampiran 2. Hasil Observasi ... 64

Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Pengawas ... 80

Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah ... 77

Lampiran 5. Contoh RPP ... 82

Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian ... 106

(15)

xv

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KRANDEGAN KABUPATEN

BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh

Imam Dwi Upayanto NIM 11108241055

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan karena proses pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan belum optimal, sehingga pembelajaran menjadi tidak maksimal. Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan adanya pengkajian mengenai proses pelaksanaan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru kelas 1,2,4, dan 5 di SD Negeri 4 Krandegan. Sedangkan objek penelitiannya adalah pelaksanaan proses pembelajaran kurikukulum 2013 di Sekolah Dasar tersebut. Teknik Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut : (1).Perencanaan sudah berjalan sesuai kaidah kurikulum 2013 yang tercantum pada permendikbud No.57 tahun 2014, namun masih kesulitan dalam hal penyusunan materi dan media pembelajaran. (2).Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan RPP, namun masih terdapat kendala dalam manajemen waktu dan media pembelajaran. (3).Penilaian belum berjalan dengan baik karena pada pelaksanaan sudah menggunakan tematik, namun dalam penilaiannya guru harus melakukan penilaan per mata pelajaran.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar dan indikator dari kurikulum/Standar Isi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk dikemas menjadi satu tema. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial tetapi holistik (menyeluruh). Dengan demikian pembelajaran memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.

Pembelajaran kurikulum 2013 akan memberikan makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Disinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Kurikulum 2013 dalam pembelajarannya di kelas, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Selain itu, guru juga dituntut untuk lebih menekankan pada proses, bukan pada hasil.

(17)

2

Tujuan dari hal tersebut adalah agar siswa sebagai sasaran utama perubahan kurikulum ini diharapkan akan mampu menjadi pribadi yang berkarakter.

Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 belum berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah. Berbagai kendala seperti guru yang kesulitan dalam pembuatan rencana pembelajaran sampai kesulitan dalam melakukan peniliaan kurikulum 2013 menjadi kendala utama dalam implementasi kurikulum ini.

SD Negeri 4 Krandegan adalah salah satu sekolah percontohan implementasi kurikulum 2013 di kecamatan Banjarnegara. Sekolah ini sudah melaksanakan pergantian kurikulum dari tahun 2013. Namun, Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Hasil observasi menemukan bahwa guru belum siap dengan perubahan kurikulum ini. Hal ini terlihat ketika dalam perencanaannya guru masih kesulitan dalam pembuatan RPP. Guru SD Negeri 4 Krandegan juga terlihat mengalami kendala dalam pembelajaran, seperti kesulitan mengkorelasikan mata pelajaran dengan tema dan menggunakan ceramah. Kesulitan yang dialami guru juga terlihat dalam penilaian kurikulum 2013, seperti lamanya waktu penyusunan laporan hasil belajar siswa.

Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan adanya pengkajian dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SD tersebut. Oleh karena itu, peneliti memilih sekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 yaitu SD Negeri

(18)

3

4 Krandegan, kecamatan Banjarnegara kabupaten Banjarnegara sebagai tempat penelitian.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang muncul pada latar belakang begitu luas, maka peneliti akan mengidentifikasi masalah pada :

1. Guru SD Negeri 4 Krandegan kesulitan dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Guru SD Negeri 4 Krandegan sebagian masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah.

3. Guru SD Negeri 4 Krandegan kesulitan dalam penilaian pembelajaran kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis akan memberikan pembatasan masalah sebagai ruang lingkup penelitian yang akan diuraikan yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran kurikulum 2013 oleh guru di sekolah dasar negeri 4 Krandegan, kabupaten Banjarnegara.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 oleh Guru di SD Negeri 4 Krandegan, kecamatan Banjarnegara kabupaten Banjarnegara?”

(19)

4 E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 oleh Guru di SD Negeri 4 Banjarnegara kabupaten Banjarnegara.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi guru

Dapat dijadikan bahan informasi bagi guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalitasnya dalam pengelolaan belajar mengajar, terutama dalam penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013.

b. Bagi siswa

Apabila pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, maka tujuan proses kegiatan belajar mengajar akan tercapai bagi siswa.

c. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan kajian kepala sekolah tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan.

(20)

5 BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang kurikulum 2013 yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan 2006 yang mencakup kompetensi spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013

Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik tersendiri. Adapun karakteristik pembelajaran tematik menurut Permendikbud RI nomor 57 tahun 2014, kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

(21)

6

a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

e. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti; f. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dilakukan dengan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Dalam pembelajaran tersebut siswa berperan sebagai subjek belajar sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan begitu peserta didik dituntut untuk dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung. Pembelajaran dilakukan dengan fleksibel karena guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya dan sesuai dengan keadaan lingkungan dimana siswa berada. Selain itu, pembelajaran tematik terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah ditetapkan, siswa juga diberi kesempatan untuk

(22)

7

dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhan.

Pada pembelajaran kurikulum 2013, tematik integratif menjadi ciri khas pembelajaran di sekolah dasar. Penyelenggaraan pembelajaran berporos pada tema sehingga materi pada tiap mata pelajaran dikembangkan atas dasar kompetensi yang melekat dalam jering tema. Khusus untuk IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran kurikulum 2013, memiliki tujuan agar membentuk generasi yang produktif, kreatif, dan inovatif, sehingga bisa menghasilkan sebuah sistem pendidikan yang efektif dan siswa mampu berfikir kritis.

3. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 a. Mengkaji Silabus

Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 menuntut pendidik perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang telah disiapkan sebelum mengembangkannya menjadi RPP yang akan digunakan dalam kegiatan di sekolah. Kegiatan pengkajian silabus bertujuan untuk mengetahui antara lain keterkaitan antara sub tema dengan kompetensi mata pelajaran yang akan dibelajarkan dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Melalui kegiatan pengkajian silabus ini diharapkan guru juga memperoleh beberapa informasi. Menurut Kemendikbud (2014), informasi yang diperlukan oleh guru dalam mengkaji silabus antara lain: (1) ketersediaan tema dan sub

(23)

8

tema, (2) persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan), dan (3) pengembangan indikator pada setiap tema (jaringan indikator pada tema).

1) Pengembangan Tema dan sub tema

Pembelajaran kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan berbagai tema sebagai pemersatu pembelajaran. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 tema merupakan alat atau wahana untuk mencapai tujuan. Pada Kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan tema-tema yang dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran tematik terpadu. Dalam implementasinya, guru perlu mempelajari tema yang tersedia dan jika berdasarkan hasil analisis daftar tema yang tersedia dirasa kurang atau belum memenuhi karakteristik sekolah/daerah guru dapat menambah atau mengurangi tema atau sub tema dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan tema.

Kemendibud (2014) mengatur prinsip-prinsip pemilihan tema adalah sebagai berikut :

a) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik: b) Dari yang termudah menuju yang sulit

c) Dari yang sederhana menuju yang kompleks d) Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.

e) Memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik f) Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan

(24)

9

2) Persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan)

Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil pemetaan terdapat KD yang belum masuk dalam silabus, guru dapat menambahkannya.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), format yang dapat digunakan adalah:

Format Pemetaan Kompetensi Dasar dalam Tema

Mata pelajaran Kompetensi Dasar Tema 1 2 3 4 5 6 7 PPKn Bahasa Indonesia Matematika SBdP PJOK

(25)

10 3) Jaringan indikator pada tema

Berdasarkan format pemetaan Pendidik dapat mengembangkan indikator untuk setiap sub tema yang akan dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat keterkaitan antar mata pelajaran. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan indikator pada jaringan indikator.

Kemendikbud (2014), memberi contoh jaringan indikator pada sub tema seperti berikut:

Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema

b. Mengembangkan RPP

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Menyusun atau mengembangkan RPP adalah langkah perencanaan yang harus dilakukan oleh setiap guru (Permendikbud no. 57 tahun 2014). RPP merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan (satu hari). RPP dikembangkan dari silabus dengan memperhatikan buku peserta didik

Sub

B. Indomesia PPKN

Matematika SBdP

(26)

11

dan buku guru yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. RPP disusun secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), prinsip-prinsip dalam menyusun RPP mencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Setiap RPP harus memuat secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Memperhatikan perbedaan individual peserta didik misalnya kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuansosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

3) Mendorong anak untuk berpartisipasi secara aktif

4) Menggunakan prinsip berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

5) Mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung

6) Memberi umpan balik dan tindak lanjut untuk keperluan penguatan, pengayaan dan remedial

7) Menekankan adanya keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

8) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

9) Menekankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara integratif, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kemendikbud (2014), menyatakan bahwa komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

(27)

12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Materi Pembelajaran : Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-3

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran)

E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**) • Mengamati • Menanya • Mengumpulkan informasi • Menalar • Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**) • Mengamati • Menanya • Mengumpulkan informasi • Menalar • Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya. F. Penilaian 1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

(28)

13

*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.

**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran.

Berdasarkan Komponen-komponen yang harus ada dalam penyusunan RPP diatas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus memenuhi ketentuan komponen-komponen tersebut. Sehingga dalam proses pengembangannya guru tidak menemui kendala.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), Pengembangan RPP Kurikulum 2013 memiliki beberapa tahapan.

1) Memilah dan memilih Kompetensi Dasar Mata pelajaran pada Silabus yang dapat dipadukan dalam tema tertentu untuk satu hari. 2) Memilah dan memilih kegiatan-kegiatan di dalam silabus yang

sesuai dengan KD

3) Kegiatan dalam silabus yang disiapkan untuk 3 atau 4 minggu (tergantung dengan tema/subtema) perlu dipilah menjadi kegiatan untuk satu minggu, kemudian dipilah dan dipilih lagi untuk kegiatan satu hari.

4) Dalam memilah dan memilih kegiatan dari silabus, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara berbagai kegiatan dari beberapa mata pelajaran yang akan diintegrasikan sehingga pembelajaran berlangsung sesuai dengan alur.

5) Menentukan Indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kegiatan di silabus yang sudah dipilih.

6) Di dalam menyusun RPP, selain menggunakan silabus, guru bisa menggunakan buku teks pelajaran dan buku guru serta hasil analisis KD dengan tema yang telah dilakukan.

7) Di dalam menyusun RPP, guru harus memperhatikan alokasi waktu untuk setiap kegiatan dan kedalaman kompetensi yang diharapkan. 8) Apabila kompetensi yang akan diberikan dalam suatu tema

memerlukan kemampuan prasyarat yang belum pernah diajarkan, guru perlu mengajarkan kompetensi prasyarat terlebih dahulu.

(29)

14

Berdasarkan uraian tahapan-tahapan pengembangan RPP diatas maka diperlukan konsistensi dalam prosesnya sehingga diharapkan guru dapat mempersiapkan perencanaan pembelajaran secara matang.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Dalam tahap pelaksanaan kurikulum 2013 guru harus menyusun langkah-langkah pembelajaran agar pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Dalam menyusun rencana pembelajaran guru harus berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada silabus kurikulum 2013 agar tidak keluar dari tema yang akan dipelajari.

Sesuai dengan skenario pembelajaran pada kurikulum 2013, sebelum pembelajaran dimulai yang pertama kali dilakukan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pendahuluan menurut kemendikbud (2014) adalah:

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual. 3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

4) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

(30)

15

Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada tahap pendahuluan adalah menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan internasional, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan pendahuluan dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong peserta didik menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap pendahuluan merupakan kegiatan pemanasan, dimana pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani sesuai dengan tema, bernyanyi, bernyanyi sambil menari mengikuti irama musik, dan menceritakan pengalaman.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasi / menalar, dan

(31)

16

mengomunikasikan termasuk didalamnya kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Kemendikbud (2014) adalah :

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru memberi kesempatan seluas-luasnya pada peserta didik untuk membaca, mendengar, menyimak, melihat, merasa, meraba, dan membaui (tanpa atau dengan alat).

2) Menanya

Dalam kegiatan menanya guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Bagi peserta didik yang belum mampu mengajukan pertanyaan guru membimbing agar peserta didik mampu melakukannya secara mandiri.

3) Mengumpulkan Informasi/eksperimen

Setelah melakukan kegiatan menanya peserta didik menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar, misalnya dengan membaca buku yang lebih banyak, memerhatikan fenomena atau objek yang lebih telitiatau bahkan melakukan eksperimen untuk dijadikan sebagai bahan berpikir kritis dalam menggali berbagai sumber belajar.

4) Mengasosiasi/menalar

Berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh, peserta didik dapat menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan.

5) Mengomunikasikan

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan /mempresentasikan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik.Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Kegiatan inti pembelajaran mencakup penyampaian materi ajar yang berpedoman pada RPP, buku siswa, serta buku guru. Di dalam kegiatan inti pembelajaran harus menggunakan pendekatan saintifik dengan rincian kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan

(32)

17

untuk pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk kompetensi pengetahuan dilakukan melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk kompetensi keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan.

c. Kegiatan Penutup

Menurut Kemendikbud (2014), dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik atau peserta didik sendiri adalah:

1) membuat rangkuman/simpulan hasil kegiatan.

2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, dan layanan konseling.

5) memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok.

6) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan dan melakukan refleksi dalam rangka evaluasi. Evaluasi yang dilakukan mengkhususkan pada seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh dan yang selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

(33)

18

Kegiatan penutup juga dimaksudkan untuk memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok, dan menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup yang dapat dilakukan oleh guru, adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik/bernyanyi. .

5. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan.

a. Penilaian Autentik

Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:27),

penilaian autentik merupakan proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pencapaian pelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

(34)

19

Sedangkan menurut Mueller (Kurniasih & Sani 2014:58) menyatakan bahwa “penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian autentik adalah proses penilaian terhadap peserta didik mencakup penilaian pribadi dan refleksi yang lebih menekankan pada keterampilan dan performansi.

b. Teknik Penilaian di Sekolah Dasar

Menurut Kemendikbud (2014), penilaian di Sekolah Dasar dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1) Penilaian Aspek Sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian iri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.Penilaian aspek sikap masuk dalam muatan KI-I (sikap spiritual) yaitu tentang ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan

(35)

20

sesudah melakukan kegiatan, dan toleransi dalam beribadah. Selain itu aspek sikap juga masuk dalam muatan KI-2 (sikap sosial), yaitu jujur, disiplin,tanggung jawab,santun, peduli, percaya diri. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, jurnal selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas.

2) Penilaian Aspek Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan, menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Sedangkan untuk tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan juga, sehingga menumbuhkan sikap berani berpendapat. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.

3) Penilaian Aspek Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

(36)

21

Sebagaimana telah disebutkan di atas dapat disimpulkan, bahwa karakteristik penilaian pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada pada prinsip-prisip kejujuran, yang mengedepankan aspek-aspek berupa sikap, pengetahuan dan keterampilan. Bentuk dari penilaian itu adalah penilaian autentik. Penilaian autentik disebutkan dalam kurikulum 2013 adalah model penilaian yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2014) dengan judul "Implementasi Kurikulum 2013 di SDN Tangkil 01 Wlingi Blitar”. Penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 dan alternatif pemecahan masalah implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Persamaan yang lainnya yaitu prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Elwien Sulistya Ningrum adalah dengan subjek kepala sekolah dan guru. Sedangkan pada penelitian ini subjeknya adalah guru kelas di SD Negeri 4 Krandegan.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2014), yaitu :

a. Faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: masih ada peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis untuk Kelas

(37)

22

I, materi terlalu banyak dan harus diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan, terlalu banyak administrasi yang harus dikerjakan, guru merasa kesulitan dalam membagi waktu antara mengajar dan menyelesaikan administrasi;

b. Faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 di SDN Tangkil 01 Wlingi meliputi: buku pedoman implementasi Kurikulum 2013 yang digunakan untuk penyusunan berbagai perangkat pembelajaran, fasilitas sekolah yang dimanfaatkan untuk proses belajar-mengajar, sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 yang selalu diikuti oleh kepala sekolah dan guru, serta arahan dari pengawas. Faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: masih ada peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis untuk Kelas I, materi terlalu banyak dan harus diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan, terlalu banyak administrasi yang harus dikerjakan, guru merasa kesulitan dalam membagi waktu antara mengajar dan menyelesaikan administrasi.

c. Alternatif pemecahan masalah di SDN Tangkil 01 Wlingi meliputi: guru memberikan tugas terkait materi yang belum selesai. Guru meminta bantuan kepada orang tua peserta didik untuk mengawasi anaknya belajar dirumah, guru meminta bantuan kepada kepala sekolah dan guru lain untuk membantu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi ketika melaksanakan Kurikulum 2013, dan

(38)

23

guru membuat RPP ketika jam pelajaran selesai namun tetap saja belum bisa dikerjakan secara maksimal;

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi (2014) yang berjudul “Strategi Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Surakarta”. Penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persoalan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, sumber data primer diperoleh langsung dari wawancara dari kepala sekolah, guru, dan observasi langsung ke sekolah, dan data sekundernya yaitu diperoleh dari dokumen dan lembar observasi. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan tempat penelitian. Pada penelitian yg dilakukan oleh Budi(2014) subjeknya hanya dengan guru di SMA Negeri 2 Surakarta, sama dengan penelitian ini yang juga pada guru di SD Negeri 4 Krandegan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi (2014) di SMA Negeri 2 Surakarta, yaitu :

a. Persoalan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada guru serta belum adanya buku mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 sebagai sumber belajar.

b. Strategi yang digunakan oleh guru dalam menghadapi penerapan kurikulum 2013 yakni dengan guru bertanya kepada rekan sesama guru terutama dilakukan dalam kegiatan MGMP dengan metode

(39)

24

sharing dengan guru lain yang dianggap mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan, mencari buku referensi yang digunakan sebagai sumber kegiatan pembelajaran, serta mencari informasi dengan

browsing dari internet sebagai salah satu bentuk usaha dalam menambah pengetahuan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Strategi yang dilakukan guru merupakan salah satu bentuk belajar mandiri guna menunjang penerapan kurikulum 2013.

3. Penelitian yang relevan mengenai kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Septiani (2014) dengan judul penelitian “Kesiapan Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Bantul”. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Gunik Septiani dengan penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, karena pada penelitian tersebut subjek penelitiannya adalah 6 Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bantul, sedangkan pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah guru di SD Negeri 4 Krandegan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan madrasah belum sepenuhnya menyiapkan dalam hal artistik. Kesiapan pendidik di madrasah ibtidaiyah belum sepenuhnya menyiapkan dalam hal kesiapan pedagogik dan profesional. Sedangkan untuk kesiapan sarana dan prasarana sudah menyiapkan karena hal ini sibuktikan dengan tercapainya kriteria yang telah ditentukan.

(40)

25 C. Alur Pikir

Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013

Tujuan pendidikan tidak lepas dari pembelajaran. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya komponen pembelajaran. Kurikulum merupakan salah satu komponen pembelajaran sebagai pedoman sistematis bagi pandidikan di Indonesia yang disusun oleh pemerintah. Perubahan kurikulum dari masa ke masa disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah. Pergantian kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2013 yang dilaksanakan sejak tahun 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang sudah memasuki tahap pelaksanaan secara bertahap pada tahun 2014. Pada tahun 2014, Kurikulum ini dilaksanakan untuk kelas 1,2,4,dan 5. Dengan adanya kurikulum 2013 diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan,

Guru kelas 1, 2, 4, dan 5 Kurikulum 2013 Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Penilaian Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013

(41)

26

serta keterampilan yang lebih baik. Pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 adalah pembelajaran integratif dimana pendekatan pembelajaran yang secara sengaja memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari standar isi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk dikemas menjadi satu tema. Pembelajaran tematik-terpadu pada kurikulum 2013, untuk kelas rendah mata pelajaran IPA dan IPS diintegrasikan pada berbagai mata pelajaran lain yang sesuai. Sedangkan pada kelas tinggi, IPA dan IPS menjadi mata pelajaran tersendiri namun pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu.

Pembelajaran pada kurikulum 2013 meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap perencanaan yang dilakukan guru adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada tahap perencanaan meliputi : mengkaji silabus tematik, mengkaji buku guru, mengkaji buku siswa, mengembangkan kegiatan pembelajaran, penjabaran jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, dan menentukan sumber belajar. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang telah disusun dalam perencanaan kurikulum 2013. Tahap pelaksanaan ini meliputi:kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Sedangkan pada tahap penilaian, menggunakan penilaian autentik yaitu penilaian peserta didik yang mencakup penilaian pribadi dan refleksi yang lebih menekankan pada keterampilan dan performansi.

(42)

27

Peranan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hendaknya dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan siswa. Khususnya untuk guru kelas yang menggunakan pembelajaran kurikulum 2013 harus memahami pembelajaran tematik integratif sesuai dengan karakteristik siswa.

Namun, pada kenyataannya dalam pelaksanaan kurikulum 2013 masih menemukan banyak kendala. Dari mulai kurangnya sosialisasi tentang kurikulum 2013, kebingungan dalam merancang proses pembelajaran. Kendala lainnya yaitu dalam proses penilaian kurikulum 2013 yang membingungkan bagi guru, dikarenakan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik, namun disaat melakukan penelitian guru harus membuat nilai per Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran, dan guru juga masih banyak yang menggunakan metode ceramah di dalam mereka mengajar. Oleh karena itu perlu dicari dan diketahui mengenai pembelajaran kurikulum 2013 mengapa pembelajaran kurikulum 2013 tidak optimal terlaksana, setelah itu dapat dicari solusi pemecahannya.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam merencanakan pembelajaran kurikulum 2013 ?

2. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 ?

3. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam melaksanakan penilaian pembelajaran kurikulum 2013 ?

(43)

28 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya” (Moleong, 2013:6). Sedangkan tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipan yang berada di latar penelitian, dan sepertiapa aktivitas yang terjadi di latar penelitian (Emzir,2012:174). Dengan menggunakan peneliti deskriptif kualitatif, peneliti dapat mengindentifikasi masalah-masalah, keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung di masyarakat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Krandegan kecamatan Banjarnegara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 .

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas 1,2,4, dan 5 Sekolah Dasar Negeri 4 Krandegan. Penelitian ini diambil untuk memperoleh informasi secara maksimal. Sedangkan, objek penelitiannya adalah pelaksanaan proses pembelajaran kurikukulum 2013 di Sekolah Dasar tersebut.

(44)

29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2007:24), salah satu tujuan penelitian adalah mengumpulkan data. Metode pengumpulan data ialah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Suharsimi Arikunto (2010:65) menyatakan bahwa, dalam pengumpulan data, data yang akan diperoleh harus benar. Karena, apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun salah dan hasil penelitiannya menjadi palsu. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara atau teknik pengumpulan data, yaitu observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan-gabungannya. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 baik dari segi perenncanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakannya. Bereberapa teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara..

a. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:272). “dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument”. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur, karena dalam melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang berupa rambu-rambu pengamatan. Salah satu peranan

(45)

30

pokok dalam melakukan observasi ialah untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang sosial yang alami (Sarwono, 2006:224). Observasi diisi oleh peneliti sebagai observer. Lembar pengamatan atau observasi ini menggunakan metode cheklist. Menurut Suharsimi (2010), metode cheklist yaitu membuaat daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti tinggal memberikan tanda tally (√) setiap pemunculan gejala yang dimaksud. b. Wawancara

Penelitian yang dilakukan memakai wawancara terstruktur, dimana dalam wawancara bahan-bahan untuk wawancara sudah disiapkan secara ketat. Peneliti hanya menggunkan pedoman wawancara (interview guide) yang telah disiapkan sesuai dengan materi peneliti. Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, narasumber dimintai pendapat dan ide-idenya. Wawancara digunakan untuk menggali data pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Menurut Sarwono (2006:225), cara melakukan wawancara ialah mirip dengan kalau sedang melakukan pembicaraan dengan lawan bicara. Wawancara dimulai dengan mengemukakan topik yang umum untuk membantu peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai.

(46)

31

Menurut Zuriah (2009:168), “instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data”. Tujuan pembuatan instrumen ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan. Berdasarkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dan wawancara, maka instrumen yang dipakai peneliti adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Dengan demikian pedoman wawancara dan pedoman observasi dibuat untuk mengukur aspek sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian 1) Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diwawancarai (bapak/ibu guru sebagai narasumber). Adapun kisi-kisi pedoman wawancara penelitian ini adalah :

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

di SD Negeri 4 Krandegan Tabel 1.

No. Aspek yang

ditanyakan Fokus pertanyaan

1. Perencanaan pembelajaran tematik

kurikulum 2013

a. Bagaimana bapak/ibu dalam menyusun silabus model pembelajaran tematik dan komponen apa saja yang terdapat di dalamnya?

(47)

32

rencana pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013?

c. Langkah-langkah apa saja yang bapak/ibu gunakan untuk menentukan tema?

d. Media apa saja yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013? 2. Pelaksanaan

pembelajaran tematik

kurikulum 2013

a. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam kegiatan awal pembelajaran?

b. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam kegiatan inti pembelajaran?

c. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam kegiatan akhir pembelajaran?

3. Penilaian pembelajaran tematik

kurikulum 2013

a. Jenis penilaian apa yang digunakan bapak/ibu untuk menilai siswa dalam pembelajaran kurikulum 2013?

2) Pedoman observasi

Pada observasi yang akan dilakukan oleh peneliti, peneliti akan mengobservasi pelaksanaan kurikulum 2013 di SD N 4 Krandegan.

Kisi-Kisi Observasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

Tabel 2.

Variabel Sub Variabel Indikator

Jumlah Pernyataan

soal Pelaksanaan 1. Perencanaan a. Kegiatan mengidentifikasi 1

(48)

33 proses pembelajaran kurikulum 2013 di SD pembelajaran tematik kurikulum 2013 2. Pelaksanaan model pembelajaran tematik kurikulum 2013 3. Penilaian pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013. tema/subtema b. Kegiatan merumuskan Indikator c. Kegiatan merumuskan Tujuan Pembelajaran

d. Kegiatan Memilih Sumber Belajar

e. Kegiatan Memilih Media Belajar

f. Kegiatan memilih Model Pembelajaran

g. Skenario Pembelajaran

a. Kegiatan awal dalam pelaksanaan model pembelajaran awal

b. Kegiatan inti model pembelajaran tematik.

c. Kegiatan akhir pelaksanaan model pembelajaran tematik.

a. Kegiatan penilaian oleh guru b. Kegiatan penilaian oleh

siswa 3 2 3 4 3 3 8 32 4 8 4

(49)

34 E. Keabsahan Data

Keabsahan data suatu penelitian juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain” (Moeleong, 2006 : 330).

Keabsahan data penelitian kualitatif menggunakan istilah berbeda meliputi, credibility (validitas interbal), transferability ( validitas eksternal),

dependability ( reliabilitas) dan confirmability (objektivitas) (Sugiyono, 2011: 366). Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (credibility) dengan melakukan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.

Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono (2011: 330) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Triangulasi data yang dipakai oleh peneliti merupakan triangulasi sumber yaitu pengumpulan data dengan bermacam-macam cara pada sumber yang sama seperti yang terlihat pada gambar. Menurut Patton (1987) dalam Moleong (2013 : 330), Tringulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informsi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Menurut Miles and Huberman, aktivitas dalam analisis data

(50)

35

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono 2011 : 337). Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (Reduksi data), data

display (penyajian data), dan conclusion drawing/verivication (penarikan kesimpulan).

1. Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dari penelitian beragam, apalagi dengan memadukan beberapa teknik. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

2. Data display (penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar teori dan sebagainya.

3. Conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehinga setelah diteliti menjadi jelas.

Berdasarkan pengertian di atas, dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Terdapat tiga jalur analisis data yaitu data

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan).

Data reduction, pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara data dengan tujuan penelitian. Data yang diperoleh dari

(51)

36

penelitian yang beragam dengan memadukan beberapa teknik.Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah yang kemudian diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah dikendalikan. Setelah tahap mereduksi data selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan display data untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan. Untuk memudahkan memperoleh kesimpulan dari lapangan, maka penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, serta hubungan antar teori.

Tahap ketiga dalam teknik analisis data menurut Miles and Huberman adalah conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan), kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Skema Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu :

(52)

37

Gambar 4. Skema Model Analisis Interaktif Pengumpula n Data Penyajian Data Penarikan Kesimpula Reduksi Data

(53)

38 BAB IV

HASIL, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian dan Narasumber a. Deskripsi Keadaan Lokasi

Penelitian mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan oleh kepala sekolah serta guru kelas 1,2,4, dan 5. Lokasi yang digunakan peneliti adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Krandegan kecamatan Banjarnegara kabupaten Banjarnegara. Peneliti mengambil lokasi penelitian di SD tersebut, karena di SD Negeri 4 Krandegan merupakan sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013. Lokasi penelitian berada pada wilayah yang strategis dan mudah dijangkau. SD Negeri 4 Krandegan berada di Jalan Pemuda No.75 dekat dengan alun-alun Banjarnegara. Peneliti tidak hanya mengambil data dari kepala sekolah dan guru kelas, tetapi juga mengambil data dari pengawas SD Negeri 4 Krandegan di UPT Dikbudpora kecamatan Banjarnegara, yang beralamat di Jalan Mayjend DI. Panjaitan No. 82.

SD Negeri 4 Krandegan memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang sudah mendukung. SD Negeri 4 Krandegan memiliki 6 ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang TIK, satu perpustakaan, satu koperasi, satu gudang, beberapa kamar mandi

(54)

39

siswa dan guru, satu halaman upacara, satu halaman olahraga, satu mushola serta tempat parkir guru dan karyawan.

b. Profil Narasumber / Informan

Narasumber atau responden dalam penelitian ini adalah pengawas UPT Dikbudpora kecamatan Banjarnegara, kepala SD Negeri 4 Krandegan, dan guru kelas 1,2,4,dan 5 SD Negeri 4 Krandegan. Semua guru di SD Negeri 4 Krandegan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan profesi yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

2. Analisis Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

Analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Adapun pemerolehan data melalui tiga teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara langsung dengan narasumber. Analisis yang dilakukan selama di lapangan menurut Model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: 337) ada tiga tahap, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (display data) dan verifikasi (conclusion drawing). Data diperoleh berdasarkan tiga teknik pengumpulan yaitu dokumentasi, observasi dan wawancara. Dalam analisis ini peneliti bagi dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan penilaian.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara

(55)

40

Data mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tematik diperoleh melalui dokumentasi, observasi dan wawancara.

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi perencanaan pada kelas 1,2,4,dan 5 pada tabel 4 (terlampir), komponen pemahaman guru tentang buku pedoman guru dan buku pedoman siswa yaitu guru sudah memahami kelengkapan buku dan memahami hubungan fungsional buku pedoman guru dan buku teks pelajaran dalam proses pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah memahami kelengkapan buku teks pelajaran dan hubungan aktifitas pembelajaran dengan sumber dan media pembelajaran.

Dalam hal perencanaan, guru perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk keperluan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Perencanaan pembelajaran sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013 harus sebaik mungkin, oleh karena itu beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajaran tematik kurikulum 2013 yaitu menyusun RPP sesuai dengan silabusyang sudah dibuat oleh pemerintah pusat.

Tahap perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan sudah sesuai dengan kaidah dalam kurikulum 2013. Karena dalam pembuatan RPP sudah memenuhi komponen-komponen

(56)

41

kurikulum 2013, yaitu identitas tema/subtema, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, model pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian.

Dalam menyusun rencana pembelajaran guru harus berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada silabus kurikulum 2013 agar tidak keluar dari tema yang akan dipelajari. Di dalam RPP kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Inti yang terdiri dari KI.1 tentang sikap terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI.2 tentang sikap terhadap sesama manusia. KI.3 tentang pengetahuan, dan KI.4 tentang keterampilan. Selain itu, pembelajarannya juga sudah menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan ciri khas dalam kurikulum 2013.

Hal tersebut menunjukkan bahwa guru-guru di SD Negeri 4 Krandegan selalu melakukan langkah-langkah perencanaan dalam melakukan pembelajaran agar tidak kebingungan dalam proses pembelajaran di kelas. Perancangan perencanaan pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 merupakan hasil Kelompok Kerja Guru (KKG) semua sekolah di kecamatan Banjarnegara yang melaksanakan kurikulum 2013. Pada KKG semua guru yang melaksanakan kurikulum 2013 berkumpul lalu dikelompokkan per kelas yang dalam kelompok tersebut mempunyai pembagian tugas untuk setiap guru. Masing-masing guru membuat perencanaan pembelajaran tematik (RPP) pada tema yang sudah ditentukan. Hasilnya dikumpulkan di kelompok lalu hasil dari

(57)

42

beberapa kelompok tersebut dikumpulkan dan digandakan serta dibagikan kepada masing-masing sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 di kecamatan Banjarnegara. Itu semua terbukti dari pengakuan kepala sekolah SD Negeri 4 Krandegan yang menyatakan bahwa

Kepala sekolah menyatakan : “untuk pembuatan RPP disusun dengan mengadakan KKG”.(Terlampir)

Selain RPP disusun secara kolektif pada saat KKG, hambatan lain yang dialami guru adalah dalam mempersiapkan media pembelajaran di kelas. Guru mengalami kesulitan dalam memepersiapkan media pembelajaran yang digunakan setiap hari. Hal ini didukung pengakuan melalui wawancara dengan narasumber:

Guru kelas 1 menyatakan : “Alat peraga yang selalu harus disiapkan dan memerlukan biaya, waktu”. (Terlampir)

Guru kelas 4 menyatakan: “banyak perencanaan kurang sesuai dengan tema atau yang kita ajarkan”. (Terlampir)

Pernyataan tersebut menyuratkan bahwa yang dihadapi dalam perencanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah guru mempersiapkan sendiri alat peraga setiap hari yang memerlukan biaya dan waktu. Menurut penelitin hasil observasi, banyaknya perencanaan yang kurang sesuai dengan tema karena kurang mempersiapkannya guru dalam proses perencanaan untuk mengajar di kelas, sehingga antara rencana dengan tema kurang sesuai dengan yang diajarkan.

Pada pembelajaran kurikulum 2013, hampir semua metode sering digunakan di kelas 1,2,4, dan 5 sesuai dengan tema yang cocok antara lain ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi kelompok. Dengan

(58)

43

adanya berbagai metode yg digunakan dalam pembelajaran, pembelajaran diharapkan tidak monoton dan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dari guru kelas dua yang menyatakan bahwa:

Guru kelas 2 menyatakan : "dengan metode demonstrasi, misalkan anak diberikan sesuatu yang konkrit agar anak lebih terpusat dan tertarik".(Terlampir)

Sejalan dengan pendapat di atas, penggunaan berbagai metode pembelajaran di kurikulum 2013 memang dibutuhkan, namun dalam menggunakan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tema. 2) Pelaksanaan

Pelaksanaan Model pembelajaran kurikulum 2013 merupakan inti dari aktifitas pembelajaran yang dalam pelakasanaannya disesuaikan dengan rambu rambu yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tahap ini merupakan tahap penerapan yang sudah dibuat oleh guru dalam perencanaan. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 ada tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a) Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas 1 SD Negeri 4 Krandegan

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 5 (terlampir) menyatakan, bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan pendahuluan yang meliputi apersepsi dan motivasi serta penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan. Guru kelas satu sudah menyampaikan manfaat materi

(59)

44

pembelajaran sesuai dengan apa yang akan diajarkan pada hari itu. Selain itu, guru juga selalu menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu, misal kegiatan individual atau kerja kelompok.

Disampaikannya kegiatan tersebut, maka siswa lebih memahami dan siap akan alur pembelajaran yang akan disampaikan pada hari itu. Selain itu, guru sudah mengaitkan tema pelajaran yang diperlajari dengan kehidupan nyata, sehingga mempermudah siswa untuk memahami pembelajaran pada hari itu. Dalam pengelolaan pembahasan materi pembelajaran, untuk guru kelas satu sudah berjalan sesuai dengan yang ada di buku guru dan siswa.

Hambatan yang dialami oleh guru kelas satu pada pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013 yaitu keterbatasan media pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah. Padahal media pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran dikelas satu, karena siswa kelas satu belum bisa berfikir secara abstrak, jadi penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk mempermudah siswa dalam menerima pelajaran. Hambatan lainnya yang dialami guru yaitu kurang pandai dalam mengelola waktu dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan dalam RPP. Hal ini didukung oleh pengakuan guru kelas satu melalui wawancara langsung dengan narasumber :

Gambar

Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema
Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013
Gambar 4. Skema Model Analisis Interaktif Pengumpulan Data Penyajian Data  Penarikan KesimpulaReduksi Data
Tabel 3. Lembar observasi perencanaan kelas 1,2,4, dan 5
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

a) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberi salam. b) Guru mengajak peserta didik

Kegiatan pendahuluan antara lain: (a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (b) memberi motivasi belajar peserta

Kegiatan pendahuluan antara lain: (a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (b) memberi motivasi belajar peserta

uan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:  Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;  Memberi apersepsi dengan mengajukan..

Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit).. 1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana

Kegiatan Pendahuluan Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pendahuluan adalah: 1 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

Kegiatan pendahuluan Hal yang dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan antara lain: a Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran; b

Kegiatan Pendahuluan 1 Guru memberi salam greeting; 2 Guru memeriksa kehadiran siswa; 3 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses