• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 28 Oktober Penulis. 5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ii UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNyalah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Perubahan Penggunaan Air Minum Sebelum dan Setelah Kenaikan Tarif (Studi Kasus: PDAM Giri Menang Kota Mataram)”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyelesaian tugas akhir ini, diantaranya:

1. Bapak I Ketut Sudarsana, ST, Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2. Bapak Ir. I. GN Kerta Arsana,MT selaku Dosen Pembimbing I. 3. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Diwangkara selaku Dosen Pembimbing II.

4. Staf Dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Udayana.

5. Seluruh rekan dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat selama penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapka keritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 28 Oktober 2016

(2)

iii ABSTRAK

Pemakaian sumber daya air diatur pada pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 yang berbunyi sebagai berikut; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan kata lain pemakaian dan pendistribusian air diatur oleh Negara melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Kebutuhan air minum merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan. Sedang kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air minum dari waktu ke waktu semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui pemakaian air rata-rata sebelum dan setelah kenaikan tarif PDAM. Selain itu juga untuk mengetahui besarnya pemakaian air rata-rata per orang per harinya. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa data penggunaan air di Kecamatan Mataram yang diperoleh dari PDAM Giri Menang Kota Mataram, dan mentabulasikan data pemakaian air minum setiap tahunnya dari data yang ada.

Berdasarkan pada data tersebut diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan tarif berturut-turut pada tahun 2011, 2012 dan 2013. Data yang digunakan yaitu data dari tahun 2009 hingga 2015, yang dimana cenderung mengalami penurunan pemakaian air minum. Hal tersebut di karenakan terjadinya perlusan kota, sehingga meningkatnya pembangunan pemukiman yang di iringi dengan meningkatya jumlah penduduk di Kota Mataram.

Rata-rata pemakaian air minum kelompok rumah tangga 2C di Kecamatan Mataram pada tahun 2009 sebesar 212,95 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2010 sebesar 210,07 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2011 sebesar 190,84 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2012 sebesar 157,25 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2013 sebesar 157,84 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2014 sebesar 153,24 liter/hari. Rata-rata pemakaian air minum pada tahun 2015 sebesar 163,89 liter/hari. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kenaikan tarif tidak mempengaruhi pemakaian air minum di Kota Mataram.

(3)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.5 Batasan Masalah ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Air Minum ... 6

2.2 Persyaratan Kualitas Air minum ... 7

2.3 Sistem Penyediam Air Minum ... 8

2.4 Gambaran Umum Kecamatan matan ... 9

2.5 Klasifikasi Pengguna Air Minum ... 10

2.5.1 Kelompok I ... 10

2.5.2 Kelompok II ... 10

2.5.3 Kelompok III ... 11

2.5.4 Kelompok Khusus ... 12

2.6 Standar Kebutuhan Air Minum ... 12

2.6.1 Kebutuhan Domestik ... 14

2.6.2 Kebutuhan Non Domestik ... 14

2.6.3 Kehilangan Air ... 16

2.7 Tarif Air Minum ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 21

3.2 Jenis Data ... 21

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 21

3.4 Analisis Data ... 22

3.4.1 Analisa Pelanggan ... 22

3.4.2 Analisa Pengguna Air Rata-Rata ... 22

3.4.3 Perbandingan ... 23

(4)

v BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Mataram ... 25

4.2 Pengumpulan Data Sekunder ... 27

4.2.1 Data Sumber Air Kota Mataram ... 27

4.3 Analisis Pemakaian Air minum ... 28

4.3.1 Pemakaian Air Minum Kelompok Pelanggan Rumah Tangga 2C ... 29

4.3.2 Pemakaian Air Minum Sebelum Dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM ... 30

4.4 Pemakaian Air Minum Perorang Perhari ... 48

4.5 Jumlah Distribusi Air Kota MAtaram... 53

BAB V SIMPILAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

Daftar pustaka ... 59

(5)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Para meter Wajib Pada Kualitas Air Minum Menurut Permenkes RI

Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 ... 7

Tabel 2.2 Standar Kebutuhan Air Minum ... 14

Tabel 2.3 Rata-Rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari ... 15

Tabel 2.4 Perubahan Tarif PDAM Kota Mataram Tahun 2011 - 2013 ... 18

Tabel 3.1 Tabel Tahun Sebelum Dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM ... 22

Tabel 4.1 Jumlah Pelanggan PDAM Giri Menang Kelompok 2C di Kecamatan Mataram ... 27

Tabel 4.2 Sumber Air Kota Mataram ... 28

Tabel 4.3 Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Tiap Kelurahan di Kecamatan Mataram ... 29

Tabel 4.4 Pemakaian Air Minum Kelompok Pelanggan Rumah Tangga 2C ... 29

Tabel 4.5 Jumlah Pemakaian Air Minum 2009 ... 30

Tabel 4.6 Jumlah Pemakaian Air Minum 2010 ... 31

Tabel 4.7 Jumlah Pemakaian Air Minum 2011 ... 32

Tabel 4.8 Jumlah Pemakaian Air Minum 2012 ... 33

Tabel 4.9 Jumlah Pemakaian Air Minum 2013 ... 34

Tabel 4.10 Jumlah Pemakaian Air Minum 2014 ... 35

Tabel 4.11 Jumlah Pemakaian Air Minum 2015 ... 36

Tabel 4.12 Rata-rata Pemakaian Air Minum Per Bulan Sebelum dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM Kelompok 2C Pada Tahun 2011 ... 39

Tabel 4.13 Rata-rata Pemakaian Air Minum Per Bulan Sebelum dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM Kelompok 2C Pada Tahun 2012 ... 42

Tabel 4.14 Rata-rata Pemakaian Air Minum Per Bulan Sebelum dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM Kelompok 2C Pada Tahun 2013 ... 45

Tabel 4.15 Jumlah Pemakaian Air Minum perrayon perbulan ... 48

Tabel 4.16 Jumlah Pemakaian Air Minum per rumah tangga per bulan ... 49

Tabel 4.17 Jumlah Pemakaian Air Minum per rorang per hari ... 50

Tabel 4.18 Standar Kebutuhan Air Minum ... 50

Tabel 4.19 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2009 ... 53

Tabel 4.20 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2010 ... 53

Tabel 4.21 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2011 ... 53

(6)

vii

Tabel 4.23 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2013 ... 54 Tabel 4.24 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2014 ... 55 Tabel 4.25 Distribusi Air Kota Mataram Tahun 2015 ... 55 Tabel 4.26 Jumlah Sambungan Rumah Yang Dilayani Dari Tahun 2009-2015.... 56

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Kota Mataram ... 25

Gambar 4.2 Peta Kecamatan Mataram... 26

Gambar 4.3 Sumur Bor Masyarakat di Kelurahan Mataram ... 51

Gambar 4.4 Tandon air Masyarakat di Kelurahan Mataram... 52

(8)

1

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2009 ... 30

Grafik 4.2 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2010 ... 31

Grafik 4.3 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2011 ... 32

Grafik 4.4 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2012 ... 33

Grafik 4.5 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2013 ... 34

Grafik 4.6 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2014 ... 35

Grafik 4.7 Grafik Jumlah Pemakaian Air Minum 2015 ... 36

Grafik 4.8 Grafik jumlah pemakaian air minum kelompok pelanggan 2C dari tahun 2009 sampai dengan 2015 ... 37

Grafik 4.9 Grafik Rata-rata Pemakaian Air Minum Kelompok Pelanggan 2C tahun 2011 ... 38

Grafik 4.10 Grafik Rata-rata Pemakaian Air Minum Kelompok Pelanggan 2C tahun 2012 ... 41

Grafik 4.11 Grafik Rata-rata Pemakaian Air Minum Kelompok Pelanggan 2C tahun 2013 ... 44

(9)

2 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Makhluk hidup memanfaatkan air yang tersedia di alam untuk melangsungkan hidupnya. Manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan dalam hidupnya seperti mandi, memasak, mencuci pakaian, dan sebagainya. Pemakaian sumber daya air ini diatur pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan kata lain pemakaian dan pendistribusian air diatur oleh Negara melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Kebutuhan air minum merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan. Sedangkan kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air minum dari waktu ke waktu semakin meningkat di setiap daerah di Indonesia. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan. Penggunaan air bersih sangat penting untuk komsumsi rumah tangga,kebutuhan industri dan tempat umum. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola menjadi air minum dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Provinsi NTB, seperti halnya provinsi lain di Indonesia membagi pendistribusian air minum kepada masing-masing kabupaten dan Kota melalui PDAM. Setiap Kabupaten dan Kota memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan air setiap warganya. Begitu pula dengan Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi NTB. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Mataram tahun 2014, Kota Mataram memiliki jumlah penduduk 441.064 jiwa dengan tingkat

(10)

3

pertumbuhan 2,1% per tahunnya. Dengan pembagian sebagai berikut, Kecamatan Ampenan berjumlah 81.450 jiwa, Kecamatan Sekarbela berjumlah 62.508 jiwa, Kecamatan Mataram berjumlah 86.052 jiwa, Kecamatan Selaparang berjumlah 74.513 jiwa, Kecamatan Cakranegara 66.516 jiwa, dan Kecamatan Sandubaya 70.025 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk ini berdampak pada penyediaan kebutuhan masyarakat seperti air bersih. Penyediaan air bersih Kota Mataram dikoordinasikan oleh PDAM Giri Menang. Demi memenuhai kebutuhan air Kota Mataram, PDAM Giri Menang memanfaatkan air bersih yang sebagian besar berasal dari sumber mata air dan beberapa sumur bor. Sumber-sumber mata air tersebut berlokasi di Sesaot mata air Ranget dengan kapasitas produksi 19.867.680 m3, mata air di Orong Petung dengan kapasitas produksi 473.040 m3, mata air di Montong memiliki kapasitas produksi 946.080 m3, mata air di Saraswaka I memiliki kapasitas produksi 2.522.880 m3, mata air di Sarasuta dengan kapasitas produksi sekitar 2.552.870 m3, sungai di Penimbung sekitar 630.720 m3, sungai di serepak sekitar 3.153.600 m3, mata air di Lembah Sempaga sekitar 3.468.980 m3, mata air di Saraswake II sekitar 788.400 m3, serta dari sumur Bor Balai Benih Ikan (BBBI) yang memiliki kapasitas produksi 5.361.120 m3 yang diproses melalui instalasi pengelolaan air (IPA).

Air dari beberapa sumber tersebut diatas didistribusikan ke seluruh wilayah Kota Mataram. Dengan banyaknya sumber mata air tersebut, kebutuhan air bersih Kota Mataram sudah terpenuhi dan sebagian sumber air tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur.

Pertumbuhan penduduk di Kota Mataram khususnya Kecamatan Mataram mengakibatkan kebutuhan air yang semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan air tidak semata-mata disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh peningkatan derajat kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan atau pun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga.

Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi peningkatan ekonomi masyarakat mengakibatkan peningkatan jumlah kebutuhan air minum. Kekurangan air di waktu tertentu terutama di jam puncak pemakaian dapat mengganggu kebutuhan air untuk kebutuhan penduduk, sehingga memerlukan alternatif pengatur

(11)

4

dan pendistribusian air secara efektif yang memenuhi kebutuhan minimal di jam puncak. Dengan demikian PDAM sebagai perusahaan daerah air minum harus mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pemakaian air minum di masyarakat yang tergolong tinggi menyebabkan perlu dilaksanakannya perubahan dan pemenuhan tarif dasar air minum.

Perubahan tarif dasar air minum tentu akan menimbulkan permasalahan dalam penggunaan air, yang akan berubah sesuai dengan pengaruh kenaikan tarif air tersebut, dan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan air. Di Kota Mataram, terjadi kenaikan tarif dasar air minum berturut-turut yaitu pada tahun 2011, 2012, 2013. Sedangkan pada tahun 2014, 2015 dan 2016 menggunakan tarif dari kenaikan pada tahun 2013. Sangat perlu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan air minum akibat kenaikan tarif dasar air minum di Kota Mataram terutama di Kecamatan Mataram yang mengalami perkembangan. baik sebelum mauapun setelah dilakukannya perubahan tarif dasar air minum tersebut. Di Kecamatan Mataram yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan air pada kelompok pelanggan dengan luas bangunan minimum 100m2 (2C), dimana pada kelompok ini merupakan pengguna PDAM terbanyak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah yang ditemui yaitu :

1. Berapakah jumlah penggunaan rata-rata per hari air minum sebelum dan setelah kenaikan tarif PDAM Giri Menang Kota Mataram pada kelompok pelanggan golongan 2C?

2. Apakah terjadi perubahan penggunaan rata-rata per hari air minum per harinya setelah kenaikan tarif PDAM Giri Menang Kota Mataram pada kelompok pelanggan golongan 2C?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan pengunaan air minum selain dari kenaikan tarif air minum PDAM Giri Menang Kota Mataram?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah penggunaan rata-rata air minum per hari sebelum dan setelah kenaikan tarif PDAM di Kota Mataram pada kelompok pelanggan golonga 2C.

(12)

5

2. Untuk mengetahui Apakah terjadi perubahan penggunaan rata-rata air minum harinya setelah kenaikan tarif PDAM di Kota Mataram pada kelompok pelanggan golongan 2C.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan air minum selain dari kenaikan tarif PDAM Giri Menang Kota Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi mahasiswa

Dapat dijadikan sebagai latihan dalam mengemukakan masalah serta pemecahannya sesuai dengan bidang yang diteliti, yang dalam hal ini untuk mengetahui dan memahami penggunaan air bersih di Kota Mataram.

2. Bagi perguruan tinggi

Studi ini dapat memperkaya kasanah studi di bidang Sumber Daya Air. 3. Bagi masyarakat

Dapat menambahkan wawasan, pengetahuan, agar dapat menggunakan air minum secara bijak.

4. Bagi pemerintah dalam hal ini adalah instansi yang berwenang, dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan tarif serta dalam perbaikan layanan terhadap masyaakat.

1.5 Batasan Masalah

Mengingat sangat luasnya masalah yang bisa didapatkan dalam penelitian ini, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan antara lain :

1. Objek yang ditinjau adalah pelanggan PDAM Giri Menang Kota Mataram, Kecamatan Mataram.

2. Kajian difokuskan pada kelompok pelanggan 2 rumah tangga C Kecamatan Mataram.

(13)

6

3. Data yang digunakan adalah data dari tahun 2010 sampai dengan 2015 yang diperoleh dari PDAM Giri Menang Kota Mataram.

Referensi

Dokumen terkait

 FUO pada pasien HIV adalah demam >38,3°c selama 4 minggu dirawat atau lebih pada pasien rawat jalan atau minimal 4 hari pada pasein yang dirawat dengan hasil

Pemahaman tersebut tidak benar, karena maksud Nabi SAW itu adalah, “lain kali jangan kamu ulangi perbuatan seperti itu”, yaitu takbir (sebelum sampai di shaff),

Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan

TLKM  melalui  anak  perusahaannya  PT  Telekomunukasi  Indonesia  International  (Telin)  melakukan  ekspansi  bisnis  ke  Australia  dengan  menggarap  jasa 

Hasil uji penetrasi prometazin HCl dan griseofulvin di dalam formula krim yang mengandung VCO dan mengandung DMSO, menunjukkan bahwa penetrasi prometazin HCl dari basis

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina

melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan kerjasama administrasil kependudukan, pemanfaatan data dan