• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR 7- LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN KADAR GLUKAGON LIKE PEPTIDE 1 DAN INSULIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR 7- LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN KADAR GLUKAGON LIKE PEPTIDE 1 DAN INSULIN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DISERTASI

POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR 7-

LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN

KADAR GLUKAGON LIKE PEPTIDE 1 DAN INSULIN

MADE RATNA SARASWATI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

i

DISERTASI

POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR

7-LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN

KADAR GLUCAGON LIKE PEPTIDE 1 DAN INSULIN

MADE RATNA SARASWATI NIM. 1090271018

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

ii

Halaman Prasyarat Gelar DOKTOR

POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR

7-LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN

KADAR GLUCAGON LIKE PEPTIDE 1 DAN INSULIN

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor Pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Kedokteran,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

MADE RATNA SARASWATI NIM. 1090271018

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

iii

Lembar Pengesahan

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 15 JUNI 2015

Promotor,

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM NIP. 19550329 198012 1 001

Kopromotor I, Kopromotor II,

Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD-KEMD, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika

FINASIM NIP. 19631027 198903 1 004

NIP. 19441221 197206 1 001

Mengetahui

Direktur Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran

Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro. NIP. 19590215 198510 2 001 NIP. 19640417 199602 1 001

(5)

iv

Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup Tanggal 28 Mei 2015

Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 1405/UN14.4/IIK/2015, Tanggal: 12 Mei 2015

Ketua : Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD-KHOM, FINASIM Anggota :

1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM 2. Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD-KEMD, FINASIM 3. Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika

4. Prof. dr. Nyoman Agus Bagiada, SpBIOK 5. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH., PHD 6. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si 7. Drh. Safarina Golfiani Malik, MS, PhD

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan disertasi sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Doktor, Program Studi S3 di Program Studi Ilmu Kedokteran, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Disertasi ini berjudul Polimorfisme Gen

Transcription Factor 7-Like 2 Berasosiasi dengan Kadar Glucagon Like Peptide 1 dan Insulin.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM selaku Promotor, yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti Program Doktor. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD-KEMD, FINASIM selaku Kopromotor I, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika selaku Kopromotor II, atas segala arahan dan bimbingan, dan motivasinya untuk menyelesaikan disertasi ini.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada mantan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr I Made Bakta, SpPD-KHOM, FINASIM dan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menempuh Program Doktor, Program Studi S3 di Program Studi Ilmu Kedokteran, Program Pascasarjana Universitas Udayana, kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)., Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.,

(7)

vi

selaku Asisten Direktur I dan Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D., selaku Asisten Direktur II, mantan Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana Dr. dr. Putu Sutirta Yasa, MSi, dan Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis mengikuti Program Doktor, Program Studi S3 di Program Studi Ilmu Kedokteran, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Putu Astawa, SpOT, M.Kes, atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Progam Doktor. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. dr. Ketut Suega, SpPD-KHOM, FINASIM, selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para penguji disertasi yaitu: Prof. Dr. dr. I Made Bakta, KHOM, FINASIM, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM, Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD-SpPD-KEMD, FINASIM, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Prof. dr. Nyoman Agus Bagiada, SpBIOK, Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH., PhD, Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si, dan Drh. Safarina Golfiani Malik, Msc, PhD, serta Dr. dr. Ida Sri Iswari, SpMK dan Dr. dr. Bikin Suryawan, SpA (K), yang turut menguji pada saat seminar dan ujian proposal, atas arahan, saran dan pendapatnya untuk kesempurnaan disertasi ini. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan

(8)

vii

ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh senior dan teman sejawat di Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas pengertiannya selama penulis mengikuti Program Doktor. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, SpPD-KEMD, FINASIM, dr. Wira Gotera, SpPD-KEMD, FINASIM, dr. Pande Made Dwipayana, SpPD-KEMD, FINASIM, selaku teman sejawat di Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Bagian Ilmu Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah membantu tugas-tugas penulis selama mengikuti Program Doktor. Juga kepada staf sekretaris Luh Triana Pardewi, SE, dan Putu Swastika Adhi, S.Kom., penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya selama ini.

Disertasi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari masyarakat Desa Adat Legian yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini, dan Bapak/Ibu pengurus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Legian yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak I Wayan Budiyasa selaku Ketua LPD, Bapak Wayan Sunadi, SE selaku Bagian Umum dan Sekretaris Desa, Bapak I Wayan Janji selaku Pangliman Kesehatan Desa Adat Legian. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman sejawat para dokter yang turut serta dalam kegiatan lapangan, dr. Kadek Dian Lestari, dr. Ni Wayan Meindra Wirtayanti, dr. Luh Putri Wulandari, dr. Januar Raya Gara Ama Mudamakin, dr. Erick Lios, dr. Dewa Ayu

(9)

viii

Kartika Tejawati, dr. Achnes Pangaribuan, dr. Made Ari Dwi Winarka, dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, dr. Kadek Ari Suyandi, dr. Lily Chandrawati, dr. Anak Agung Yunda Prabundari, dr. Indrawati Kusandhiani, dr. Frangky Simarmata.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Laboratorium Prodia Denpasar dan Laboratorium Prodia Jakarta yang telah membantu penulis dalam pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium. Demikian juga kepada drh. Ni Made Ritha Krisna Dewi, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan teknis pada saat pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Biomedik & Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.M(K) selaku Ketua Laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Udayana beserta Ibu Wahyu Hidayati selaku staf laboratorium yang telah membantu penulis dalam pemeriksaan laboratorium.

Kepada keluarga besar, Ayahanda dan Ibunda tercinta, Drs. I Nyoman Ratha, Apt., SKM dan Prof. Dr. Dra. N. K. Mardani, MS, yang telah memberikan motivasi pada penulis, suami, dr. Agus Santosa, SpTHT-KL, MARS, yang dengan setia memberikan dukungan moral dan materialnya dalam menyelesaikan pendidikan, ananda tercinta Putu Pradnyasanti Laksmi, Made Ratih Santi Devinta, dan I Nyoman Bagus Krisnanda Abhimata, atas pengorbanan dan dukungan moral serta pengertiannya. Saudara-saudara tercinta Dr. dr. Putu Pramana Suarjaya, SpAn, MKes KMN KNA, Dr. dr. I Nyoman Bayu Mahendra, SpOG, dr. Ketut Ratna Dewi Wijayanti, SpOG, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi.

(10)

ix

Kepada teman-teman di Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas Udayana, khususnya teman-teman Angkatan 2011, atas motivasi, semangat dan kebersamaannya, penulis juga mengucapkan terima kasih. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian disertasi ini. Dan semoga apa yang telah dicapai ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan bagi masyarakat.

Denpasar, 15 Juni 2015

(11)

x

ABSTRAK

POLIMORFISME GEN TRANSCRIPTION FACTOR 7-LIKE 2 BERASOSIASI DENGAN KADAR GLUCAGON LIKE PEPTIDE 1

DAN INSULIN

Transcription factor 7-like 2 (TCF7L2) adalah gen kerentanan (susceptibility gene) dengan asosiasi terkuat terhadap diabetes tipe 2 (DMT2). Alel risiko dari TCF7L2 memberi predisposisi untuk terjadinya DMT2 melalui akibat yang ditimbulkannya pada sel beta pankreas. Glucagon-like peptide 1 (GLP1) adalah hormon inkretin yang disekresikan sebagai respon terhadap makanan dan meningkatkan sekresi insulin. Di sel beta pankreas, GLP1 terlibat pada sintesis insulin, diferensiasi dan proliferasi sel.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari varian isoform mRNA yang diekspresikan di darah tepi serta perbedaan respon peningkatan GLP1 dan perbedaan sekresi insulin pada subyek dengan dan tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2, dengan rancangan observasional potong lintang analitik dan dilaksanakan di Denpasar. Subyek diambil dari populasi penelitian Legian yang telah diperiksa varian SNPs gen TCF7L2, masing-masing sebanyak 28 orang dalam setiap kelompok, matching umur dan jenis kelamin, berusia antara 30-74 tahun, rasio laki:perempuan 36:20. Kelompok pembawa alel risiko adalah subyek dengan varian heterozygote atau mutan dari SNP rs12255372 (GT atau TT), rs7903146 (CT atau TT), dan rs10885406 (AG atau GG). Sedangkan kelompok tanpa alel risiko diabetes adalah varian wild type dari SNP rs12255372 (GG), rs7903146 (CC), dan rs10885406 (AA).

Dari 56 subyek, sebanyak 7 subyek (12,50%) dengan diabetes, 13 (23,20%) dengan prediabetes, dan sisanya sebanyak 36 (64,28%) normal. Varian SNP gen TCF7L2 ini mengekspresikan varian isoform mRNA di darah tepi yang berbeda. Respon peningkatan GLP1 setelah pemberian glukosa oral pada subyek dengan alel risiko lebih tinggi dari subyek tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2, masing-masing 0,34±0,80 dan [-0,04]±0,57ng/ml (beda rerata 0,38 IK95% 0,01–0,76 p=0,041). Sekresi insulin yang dinilai berdasarkan homeostasis model assessment of percentage of β-cell function (HOMA-%B) pada subyek dengan alel risiko dari subyek tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2, masing-masing 71,64±24,72 dan 103,23±68,00 (beda rerata -31,59 IK95% [-60,24]–[-2,93] p=0,011). Subyek dengan alel risiko memiliki kemungkinan 2 kali mengalami respon peningkatan GLP1 yang tinggi (rasio prevalensi atau RP=2,00 IK95% 1,15-3,46 p=0,007), dan kemungkinan 1,47 kali mengalami HOMA-%B rendah (RP=1,47 IK95% 1,06-2,05 p=0,011), dibanding subyek tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2. Respon peningkatan GLP1 setelah pemberian glukosa oral tidak terbukti berbeda di antara isoform mRNA gen TCF7L2 di darah tepi. Sekresi insulin yang dinilai dari respon peningkatan sekresi insulin setelah pemberian glukosa oral pada subyek dengan varian isoform mRNA Grup-C-C lebih tinggi dari varian isoform mRNA yang bukan Grup-C-C, rerata masing-masing 84,63±41,01 dan 62,02±38,09ng/ml (beda rerata 22,61 IK95% 0,41–44,80 p=0,046).

(12)

xi

Penelitian ini menunjukkan bahwa polimorfisme gen TCF7L2 berasosiasi dengan kadar GLP1 dan insulin, yaitu subyek dengan alel risiko menunjukkan respon peningkatan GLP1 yang lebih tinggi dan HOMA-%B yang lebih rendah dibanding subyek tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2.

(13)

xii

ABSTRACT

ASSOCIATION OF TRANSCRIPTION FACTOR 7- LIKE 2 GENE POLYMORPHIMS WITH GLUCAGON LIKE PEPTIDE 1 AND INSULIN

Transcription factor 7-like 2 (TCF7L2) is a diabetes susceptibility gene with strongest effect. Risk allele of TCF7L2 causes alteration of gene expression in the pancreatic beta cells. Glucagon-like peptide 1 (GLP1) is an incretin hormone which is secreted as response to ingested food and increase the insulin secretion. In the pancreatic beta cell, GLP1 involve in insulin synthesis and beta cell differentiation and proliferation.

A cross sectional analytic, observational study was conducted in Denpasar to elaborate the variants of mRNA isoform TCF7L2 gene in the peripheral blood and to know the difference of GLP1 increment and insulin secretion between subjects with and without diabetes risk allele of SNPs in the TCF7L2 gene. Subjects were taken from Legian study population which has known variants of SNPs in the TCF7L2 gene, 28 in each group, age and sex matched, age between 30-74 years, male:female 36:20. Heterozygote or mutant of rs12255372 SNP (GT or TT), rs7903146 (CT or TT), and rs10885406 (AG or GG), were grouped into subject carrying diabetes risk allele risk and the second group were subject with wild type of rs12255372 (GG), rs7903146 (CC), and rs10885406 (AA).

Among 56 subject, 7 (12.50%) were diabetes, 13 (23.20%) prediabetes, and 36 (64.28%) normal. Variants SNPs of TCF7L2 gene expressed different mRNA isoforms in the peripheral blood. Response of GLP1 increment after oral glucose load was higher in subjects with diabetes risk allele compare with subjects without diabetes risk alleles of SNPS in the TCF7L2 gene, 0.34±0.80 vs. [-0.04]±0.57ng/ml respectively (mean difference 0.38, 95%CI 0.01–0.76 p=0.041). Insulin secretion determined by homeostasis model assessment of percentage of β-cell function (HOMA-%B) was lower in subjects with diabetes risk allele compare with subjects without diabetes risk alleles of SNPS in the TCF7L2 gene, 71.64±24.72 vs. 103.23±68.00 (mean difference -31.59 95%CI [-60.24]–[-2.93] p=0.011). Among subjects with diabetes risk allele, the possibility of high response of GLP1 increment was twice (prevalence ratio or PR=2.00 95%CI 1.15–3.46 p=0.007), and low HOMA-%B was 1.47 time (RP=1.47 95%CI 1.06-2.05 p=0.011) in comparison with subjects without diabetes risk allele. Response of GLP1 increment after oral glucose load was not different among mRNA isoforms of TCF7L2 gene. Mean response of insulin increment after oral glucose load among Group C-C was higher compare with the non Group C-C of variants isoform mRNA, 84.63±41.01 vs. 62.02±38.09ng/ml (mean difference 22.61 95%CI 0.41–44.80 p=0.046).

This study revealed that polymorphism of TCF7L2 gene were associated with GLP1 and insulin, in term of higher response of GLP1 increment and lower HOMA-%B in subjects with diabetes risk allele compare with subjects without diabetes risk allele of SNPs in the TCF7L2 gene.

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM………….………. i

PRASYARAT GELAR……… ii

LEMBAR PERSETUJUAN ……… iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……….………... iv

UCAPAN TERIMA KASIH……… v

ABSTRAK ………... x

ABSTRACT ……….………... xii

DAFTAR ISI ………... xiii

DAFTAR GAMBAR……… xviii

DAFTAR TABEL……… xx

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH……….. xxii

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

BAB 1 PENDAHULUAN……… 1 1.1 Latar Belakang……….. 1 1.2 Rumusan Masalah …...………. 4 1.3 Tujuan Penelitian……….. 4 1.3.1 Tujuan umum………... 4 1.3.2 Tujuan khusus ………. 5 1.4 Manfaat Penelitian……… 5 1.4.1 Manfaat akademik………... 5 1.4.1 Manfaat praktis………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 7

2.1 Epidemiologi Diabetes Melitus Tipe 2 ……… 7

2.2 Faktor Genetik dalam Patogenesis Diabetes Tipe 2 …….…… 7

(15)

xiv

2.2.2 Temuan regio pada kromosom 10q sebagai awal

penelitian asosiasi gen TCF7L2 dengan DMT2 ……… 10

2.2.3 Studi gen TCF7L2 pada ras kaukasia di Eropa dan Amerika……… ...11

2.2.4 Studi gen TCF7L2 pada populasi Arab……… 13

2.2.5 Studi gen TCF7L2 pada populasi Asia……...…………. 13

2.2.6 Studi gen TCF7L2 pada populasi Afrika……….… 15

2.2.7 Studi gen TCF7L2 pada diabetes gestasional …………. 15

2.2.8 Meta analisis tentang asosiasi SNP gen TCF7L2 dengan DMT2 ……….. 16

2.3 Peranan GLP 1 pada Sekresi Insulin………. 18

2.3.1 Struktur molekul GLP1 ………...…… 18

2.3.2 Sekresi dan Metabolisme GLP1………... 19

2.3.3 Efek fisiologis dari GLP1……… 21

2.3.4 Peranan GLP1 pada sekresi insulin ………. 22

2.3.5 Penelitian GLP1 pada pasien DMT2 dan orang normal.. 26

2.4 Insulin………..……….. 29

2.4.1 Pengukuran konsentrasi insulin perifer……… 30

2.4.2 Homeostasis Model Assessment (HOMA)………... 30

2.5 Mekanisme Asosiasi TCF7L2 dengan DMT2 ………. 31

2.5.1 Gen TCF7L2 ………... 31

2.5.2 Jalur signaling Wnt ………..………... 33

2.5.3 Mekanisme bagaimana silencing TCF7L2 mengurangi sekresi insulin yang distimulasi glukosa ……… 36

2.5.4 Overekspresi Tcf7l2 di luar sel beta pancreas ………... 39

(16)

xv

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ...……….. 46

3.1 Kerangka Berpikir ……… 46

3.2 Konsep Penelitian….……… 48

3.3 Hipotesis Penelitian…..………. 50

BAB IV METODE PENELITIAN………... 51

4.1 Rancangan Penelitian ………... 51

4.2 Subyek dan Sampel ………..……… 54

4.2.1 Variabilitas populasi……….. 54

4.2.2 Kriteria subyek………...……….. 54

4.2.2.1 Kriteria inklusi ……… 54

4.2.2.2 Kriteria eksklusi………... 55

4.2.3 Besaran sampel ……… 55

4.2.4 Teknik penentuan sampel……….. 56

4.3 Variabel ……….... 56

4.3.1 Identifikasi variabel ………... 56

4.3.2 Klasifikasi variabel ………... 56

4.3.3 Definisi operasional variabel ……… 57

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ………... 62

4.5 Protokol Penelitian ……….. 63

4.6 Analisis Data ……… 67

4.7 Keterangan Kelaikan Etik.……… 68

BAB V HASIL PENELITIAN ……… 69

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ……… 69

5.2 Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 yang Diekspresikan di Darah Tepi ……… 72 5.3 Perbedaan Respon Peningkatan GLP1 setelah Pemberian

(17)

xvi

Dengan dan Tanpa Alel Risiko Diabetes Varian SNP Gen

TCF7L2 ………...………...……. 77

5.3.1 Beda rerata delta GLP1 dan HOMA-%B antara subyek dengan dan tanpa alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2………..………. 77

5.3.2 Asosiasi SNP gen TCF7L2 dengan diabetes, respon peningkatan GLP1 dan gangguan sekresi insulin .… 79 5.4 Perbedaan Respon Peningkatan GLP1 setelah Pemberian Glukosa Oral dan Perbedaan Sekresi Insulin di Antara Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 yang Diekspresikan di Darah Tepi ……….. 82

5.4.1 Beda rerata delta insulin di antara varian isoform mRNA gen TCF7L2 yang diekspresikan di darah tepi ……….. 82

5.4.2 Asosiasi varian isoform mRNA gen TCF7L2 dengan diabetes, respon peningkatan GLP1 dan gangguan sekresi insulin ………. 84

BAB VI PEMBAHASAN ………... 86

6.1 Karakteristik Subyek Penelitian ………... 86

6.1.1 Usia dan jenis kelamin ………..… 86

6.1.2 Indeks massa tubuh dan lingkar pinggang ………… 87

6.2 Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 yang Diekspresikan di Darah Tepi ……… 88

6.3 Perbedaan Respon Peningkatan GLP1 setelah Pemberian Glukosa Oral dan Perbedaan Sekresi Insulin Antara Subyek Dengan dan Tanpa Alel Risiko Diabetes Varian SNP Gen TCF7L2 ………... 91

6.3.1 Delta GLP1 lebih tinggi pada subyek dengan alel risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2…………... 91

(18)

xvii

6.3.2 HOMA-%B lebih rendah pada subyek dengan alel

risiko diabetes varian SNP gen TCF7L2………...…. 94

6.4 Perbedaan Respon Peningkatan GLP1 setelah Pemberian Glukosa Oral dan Perbedaan Sekresi Insulin di Antara Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 yang Diekspresikan di Darah Tepi ………..… 95

6.5 Hubungan Polimorfisme Gen TCF7L2 dengan kadar GLP1 dan Insulin ……… 96

6.6 Kebaruan Penelitian……….. 103

6.7 Kelemahan Penelitian ……….. 103

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ……… ...106

7.1 Simpulan ...106

7.2 Saran ...107

DAFTAR PUSTAKA ……….. 108

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 2.1 Konsep Inkretin, Dilihat dari Respon Glukosa dan Insulin Setelah

Pemberian Infus Glukosa Melalui Intravena dan Intrajejunal……… 23

2.2 Respon Glukosa Plasma, Insulin, C-peptide, Immunoreactive GIP, Immunoreactive GLP-l dan Glucagon Pankreas Terhadap Glukosa Oral pada DMT2 dan Orang Normal ……… 27

2.3 Struktur Protein TCF7L2 Manusia ..……….. 33

2.4 Ringkasan Jalur Signaling Wnt Kanonikal ……… 34

2.5 Mekanisme Silencing TCF7L2 Mengurangi Sekresi Insulin yang Distimulasi Glukosa………... 37

2.6 Model Kromatin dan Mekanisme Asosiasi TCF7L2 dengan Diabetes ………. 38

2.7 Struktur dan Lokasi Ekspresi Gen TCF7L2 ……….…. 41

2.8 Perbandingan Pola Ekspresi Varian TCF4 pada Jaringan Tikus dan Embryonic Stem (ES) cell ………... 43

3.1 Kerangka Berpikir……….. 46

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ………. 48

4.1a. Skema Rancangan Penelitian ….………..……….. 52

4.1b. Rincian Rancangan Penelitian ………..…………. 53

4.2. Alur penelitian .……….………. 66

5.1 Posisi primer 1 FPTCF7 dan TCF720R (panah putih), dan primer 2 BPTCF7 dan TCF420F (panah warna hitam) ……… 73

(20)

xix Gambar dalam Lampiran :

1 Kurve Standar Kadar GLP1……….……… 137

2 Visualisasi SNP rs7903146 Gen TCF7L2 ………... 157

3 Visualisasi SNP rs12255372 Gen TCF7L2 ……… 158

4 Visualisasi SNP rs10885406 Gen TCF7L2 ……… 158

5 Hasil Electroforesis Produk PCR dengan Pasangan Primer 1 (FPTCF7 – TCF720R) ……….…… 162

6 Hasil Electroforesis Produk PCR dengan Pasangan Primer 2 (BPTCF7 – TCF420R) ……….…... 163

(21)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman 4.1. Frekuensi Kombinasi Varian SNPs gen TCF7L2 pada Penelitian

Legian ……… 52

5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ………... 71 5.2 Distribusi Frekuensi Subyek dengan Normoglisemia, Prediabetes

(GDPT, GTG), dan Diabetes ……… 72 5.3 Hubungan Varian mRNA dengan Alel Risiko Diabetes Varian SNP

Gen TCF7L2 di Darah Tepi ……….. 76 5.4 Hubungan Varian mRNA Grup-C-C dan non Grup-C-C dengan

Alel Risiko Diabetes Varian SNP Gen TCF7L2 di Darah Tepi…… 77 5.5 Beda Rerata Kadar Glukosa Darah, Insulin, dan GLP1 antara

Subyek dengan dan Tanpa Alel Risiko Diabetes SNP Gen TCF7L2 ………..……….. 78 5.6 Distribusi Frekuensi Diabetes dan non Diabetes pada Varian SNP

Gen TCF7L2 ………. 79 5.7 Hubungan Alel Risiko Diabetes SNP Gen TCF7L2 dengan Delta

Kadar GLP1 ……….. 80

5.8 Hubungan Alel Risiko Diabetes SNP Gen TCF7L2 dengan Gangguan Sekresi Insulin yang Dinilai dengan HOMA-%B …….. 81 5.9 Beda Rerata Kadar Glukosa Darah, Insulin, dan GLP1 antara

Kelompok Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 yang Mengandung Grup-C-C dan yang Bukan Grup-C-C ……….. 83 5.10 Frekuensi Diabetes pada Varian mRNA Gen TCF7L2 di Darah

Tepi ……….. 84 5.11 Distribusi Frekuensi Diabetes Varian Isoform mRNA gen

(22)

xxi Tabel Dalam Lampiran :

1 Jadwal Penelitian ……….……….…. 122

2 Rincian Biaya ……… 123

3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium ……….. 128 4 Bahan yang Diperlukan untuk Pemeriksaan Insulin dengan Human

Immulite® 2000 Insulin, Cat. No. L2KIN2 ………... 133

5. Ketepatan dan Reprodusibilitas Pemeriksaan GLP1………..… 138

6 Tabel Reaksi Silang GLP1 ……… 139

7 Bahan yang Diperlukan untuk Pemeriksaan GLP1 dengan Kit Human GLP1 ELISA (Multispecies specificity), Cat. No.:

RSCYK160R (Biovendor®) ………. 140 8 Uji Normalitas Data Dasar Subyek Penelitian ……….. 168 9 Uji Normalitas Data Dasar Subyek Penelitian Berdasarkan Varian

Isoform mRNA ……….. 169 10 Rerata Kadar Glukosa Darah, Insulin, dan GLP1 Berdasarkan

Kriteria Diabetes ……… 170 11 Hubungan Alel Risiko SNP Gen TCF7L2 dengan Kadar Insulin

dan GLP 1 ……… 171

12 Hubungan Varian Isoform mRNA Gen TCF7L2 di Darah Tepi dengan Kadar Insulin dan GLP 1 ……….. 171

(23)

xxii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH

6-PG = 6-phosphogluconate

AP = action potentials = potensial aksi ADP = adenosine-5’-diphosphate ATP = adenosine-5’-triphosphate

β-TrCP = β-transducing repeat-containing protein

cAMP = cyclic adenosine monophosphate CBP = CREB binding protein

cDNA = complementary DNA C peptide = connecting peptide

CREB = cAMP response element binding protein CtBP1 = C-terminal binding protein 1

DM = diabetes melitus DMT1 = diabetes melitus tipe 1 DMT2 = diabetes melitus tipe 2 DNA = deoxyribose nucleic acid DPP4 = dipeptidylpeptidase 4

Dv = Dishevelled

ELISA = enzim-linkage immune-sorbent assay Epac2 = cyclic AMP-GEFII

Ex-9 = exendin-(9-39)

FISH = fluorescence in situ hybridization G-6-PDH = glucose-6-phosphate dehydrogenase

(24)

xxiii G-6-P = glucose-6-phosphate Gcg = glucagon gene

GDPT = glukosa darah puasa terganggu atau impaired fasting glucose (IFG)

GIP = gastric inhibitory polypeptide GIPR = GIP receptor atau reseptor GLP = glucagon like peptide

GLP1R = GLP1 receptor atau reseptor GLP1 Gluc = glucagon

GNEFs = guanine nucleotide exchange factors GPCR = G protein-coupled receptor

GRPP = glicentin-related pancreatic peptide GWAS = genome-wide association studies HDACs = histone deacetylase

HGNC = HUGO Gene Nomenclature Committee HMG = high mobility group

HOMA-%B = homeostasis model assessment of percentage of beta cell function

HOMA-IR = homeostasis model assessment of insulin resistance HOMA-%S = homeostasis model assessment of percentage of sensitivity HNF-4α = hepatocyte nuclear factor-4α

IFG = impaired fasting glucose (IFG) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT)

(25)

xxiv

IMT = indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) IP = intervening peptides

IR-GIP = immunoreactive GIP IR-GLP1 = immunoreactive GLP-l ISR = insulin secretion rate

MPP = Malmo Preventive Study

MPF = major proglucagon fragment mRNA = messenger RNA

MTP = microtittration plate

MTT = meal tolerance test atau tes toleransi makanan NAD+ = nicotinamide adenine dinucleotide

NADH = reduced NAD

OPD = o-Phenylenediamine dihydrochloride PCR = polymerase chain reaction

pERK = phosphorylated ERK.

PKA = protein kinase A

PPARγ = peroxysome proliferation activated receptor γ

qRT-PCR = quantitative reverse-transcriptase polymerase chain reaction RNA = ribosenucleic acid

RP = rasio prevalensi

RRP = the readily releasable pool

RT-PCR = reverse transkriptase–polymerase chain reaction SA-HRP = HRP labeled streptoavidin

(26)

xxv

SG = secretory granules = granula sekretori SNPs = single nucleotide polymorphisms SUR = sulphonylurea receptor

TCF4 = T-cell transcription factor 4

TCF7L2 = transcription factor 7-like 2

TTGO = tes toleransi glukosa oral atau oral glucose tolerance test (OGTT)

UN-TX = untranslated regions of mRNA

WC = waist circumference atau lingkar pinggang Wnt = wingless type

(27)

xxvi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Rencana dan Jadwal Penelitian ……… 122

2. Perkiraan Rincian Biaya ………... 123

3. Informasi Pasien dan Formulir Persetujuan ……….…. 124

4. Formulir Persetujuan Tertulis ………...… 126

5. Kuisioner Penelitian ………. 127

6. Metode Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ……….. 129

7. Metode Pemeriksaan Kadar Glukosa ……….. 130

8. Metode Pemeriksaan Kadar Insulin ………. 132

9. Metode Pemeriksaan GLP1 ………...………... 137

10. Ekstraksi DNA Dari Darah Tepi (Whole Blood) ………... 146

11. Polymerase Chain Reaction Restricted Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) ………. 150

12. Metode Isolasi mRNA ……… 159

13. Metode Identifikasi Varian Isoform mRNA gen TCF7L2 dengan RT-PCR ……….. 160

14. Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance) ………... 162

15. Data Hasil Penelitian ……… 165

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesan Iklan pada Iklan Clean & Clear Versi 1000 Suku Indonesia, Warna Kulit Berbeda di Youtube berpengaruh signifikan

TLKM  melalui  anak  perusahaannya  PT  Telekomunukasi  Indonesia  International  (Telin)  melakukan  ekspansi  bisnis  ke  Australia  dengan  menggarap  jasa 

Mengusung seni Reyog ke dalam pembelajaran sekolah paling tidak dikarenakan oleh dua alasan: (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di

Gültaş, D.(2008); Raimondo D’Aronco: İstanbul’daki Yapılarında Cephe Biçimlenişi ve Detayları, Yüksek lisans Tezi, Yıldız Teknik Üniversitesi, İstanbul.

Hal pertama yang dilakukan adalah pemilihan model ARIMA yang sesuai untuk Deret Input (harga ekspor ikan tuna ke pasar Jepang) yang meliputi identifikasi model, penaksiran

Dampak buruk akibat merokok lainnya adalah menurunnya perekonomian, memang rokok harganya tidak terlalu mahal, akan tetapi bisa kita bayangkan berapa rupiah yang harus dikeluarkan

Penambahan karagenan dengan konsentrasi yang berbeda tidak mempengaruhi rasa minuman jeli nanas, hal ini disebabkan komposisi bahan dalam pengolahan minuman jeli nanas

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan makna ragam gerak yang terkandung pada tari Jepin Pisau dan menggambarkan struktur