• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N 50/TIPIKOR/2015/PT.BDG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N 50/TIPIKOR/2015/PT.BDG."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR 50/TIPIKOR/2015/PT.BDG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana Khusus dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : EMON PURNOMO

Tempat Lahir : Cirebon

Umur/Tgl lahir : 46 tahun/ 26 Maret 1968 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Desa Pesindangan Gang Desa No.22 Rt 004 Rw 001 Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SLTA

Terdakwa ditahan dalam Rutan oleh ;

1. Penyidik sejak tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan tanggal 07 Maret 2015 ;

2. Perpanjangan Penahanan Penuntut Umum sejak tanggal 08 Maret 2015 sampai dengan tanggal 16 April 2015 ;

3. Perpanjangan Penahanan ke I Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 17 April 2015 sampai dengan tanggal 16 Mei 2015 ;

4. Perpanjangan Penahanan ke II oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 17 Mei 2015 sampai dengan tanggal 15 Juni 2015 ;

5. Penuntut Umum sejak tanggal 11 Juni 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015 ;

6. Hakim Pengadilan Tipikor Bandung sejak 23 Juni 2015 sampai dengan 22 Juli 2015 ;

7. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tipikor Bandung sejak tanggal 23 Juli 2015 sampai dengan tanggal 20 September 2015 ;

(2)

8. Perpanjangan I Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor Bandung sejak tanggal 21 September 2015 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2015 ; 9. Perpanjangan II Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor Bandung sejak

tanggal 21 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 19 November 2015 ;

10. Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor Bandung sejak tanggal 18 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 17 Desember 2015 ;

11. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Tipikor Bandung sejak tanggal 18 Desember 2015 sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2016 ;

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum : RAFAEL

SITUMORANG, S.H., IWAN CHANDRADI, S.H., WILMAN SUPONDHO AKBAR, S.H., IMAN NURHAEMAN, S.H., TOGU M HUTAGALUNG, S.H.,

dan DEDEN MUHAMAD SURYA, S.H, Kesemuanya Advokat /

Penasehat Hukum dari TIM ADVOKASI GOTAS yang beralamat di Jl Pelajar Pejuang 45 No.1 Kota Bandung , berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 23 Nopember 2015 ;

PENGADILAN TINGGI TIPIKOR BANDUNG tersebut ;

1. Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 50/TIPIKOR/2015/PT. Bdg., tanggal 28 Desember 2015 ;

2. Telah membaca berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung tanggal 12 Nopember 2015, Nomor 118/Pid.Sus/TPK/2015/PN.Bdg., dan surat- surat lain yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke muka

persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung oleh Penuntut Umum dengan Surat Dakwaan No. Reg. Perk : PDS-02 /Ft.1/ /06/2015 tanggal 22 Juni 2015, sebagai berikut :

PRIMAIR :

Bahwa terdakwa EMON PURNOMO selaku Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Cirebon periode tahun 2009 - 2014 bersama-sama dengan H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua Dewan Perakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon Periode Tahun 2009 - 2014 yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Cirebon periode tahun 2009 – 2014 dan SUBEKTI SUNOTO selaku Ketua

(3)

Pengurus Anak Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kecamatan Kedawung (keduanya dilakukan penuntutan secara terpisah) pada kurun waktu antara bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2011 atau setidaknya pada waktu lain dalam tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Halaman Kantor Bank Jawa Barat (BJB) Sumber Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon dan di tempat lain yang tidak dapat ditentukan secara pasti di Kabupaten Cirebon, atau setidaknya pada suatu tempat berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan, telah melakukan beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yaitu perbuatan secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (DPPA-PPKD) Pemerintah Kabupaten Cirebon tahun 2009 s.d. 2012 telah menganggarkan Dana Belanja Hibah dan Bantuan Sosial sebesar Rp 298.470.611.950,- dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Belanja Hibah (Rp) Belanja Bantuan Sosial (Rp) Jumlah (Rp) 2009 8.559.500.000,- 61.609.038.750,- 70.168.538.750,-2010 12.015.000.000,- 83.076.005.250,- 95.091.005.250,-2011 28.136.068.000,- 35.972.345.000,- 64.108.413.000,-2012 64.459.654.950,- 4.643.000.000,- 69.102.654.950,-Jumlah 113.170.222.950,- 185.300.389.000,-

298.470.611.950,-- Bahwa penganggaran Belanja Bantuan Sosial dan Hibah tersebut berdasarkan atas usulan pihak eksekutif (Pemerintah Kabupaten

(4)

Cirebon) dan usulan pihak legislatif (DPRD Kabupaten Cirebon) yang ditandatangani oleh Pimpinan Dewan yaitu Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD serta Sekretaris Badan Anggaran DPRD.

- Bahwa proses pengajuan permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah diatur dalam Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 tahun 2009 tentang Tata cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon, yaitu sebagai berikut :

Pasal 8 disebutkan :

(1) Pengajuan belanja hibah / bansos diusulkan secara tertulis oleh

masing masing calon penerima bantuan

(2) Pengajuannya harus mendapat persetujuan Bupati/Wakil Bupati (3) Pengajuannya harus memenuhi persyaratan administrasi

terkait dengan aspek penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya agar akuntabilitas dan sasaran pemberian bantuan tersebut dapat berjalan secara efektif.

Pasal 9 disebutkan :

(1) Guna mewujudkan tertib administrasi pemberian bantuan, maka perlu dilakukan penelitian dan pemeriksaan persyaratan administrasi.

(2) Penelitian dan pemeriksaan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PPK SKPD/SKPKD Pemerintah Kab. Cirebon.

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 tahun 2009 tentang Tata cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajuan permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah harus memenuhi persyaratan administrasi sejak tahap penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

- Bahwa pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009 bertempat di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Saksi H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon mengadakan pertemuan dengan para ketua ranting dan pengurus DPC PDIP

(5)

Kabupaten Cirebon yang diikuti antara lain oleh Terdakwa EMON

PURNOMO selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Cirebon dan Saksi

SUBETI SUNOTO selaku Ketua PAC PDIP Kecamatan Kedawung, dalam pertemuan tersebut, Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon akan memberikan dana Bantuan Sosial dan Hibah kepada masyarakat atau kelompok masyarakat di Kabupaten Cirebon., dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa terhadap pemberian dana Bantuan Sosial dan Hibah kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tersebut akan dilakukan pemotongan dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP), pemotongan akan dilakukan terhadap masyarakat atau kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibahnya melalui H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon atau anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya dari fraksi PDIP.

- Bahwa pada awal tahun 2010 dan awal tahun 2011 sewaktu rapat internal di Kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang dihadiri oleh para ketua PAC dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon Saksi H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon yang sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon kembali menyampaikan rencana pemotongan dana Bantuan Sosial dan Hibah yang akan diterima oleh masyarakat atau kelompok masyarakat tersebut.

- Bahwa berdasarkan register SP2D dan Peraturan Bupati Cirebon tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon telag merealisasikn Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Periode Tahun 2009 s.d 2012 adalah sebesar Rp. 274.596.349.357,- dengan rincian sebagai berikut :

Tahun Hibah (Rp) Bantuan Sosial (Rp) Jumlah (Rp) 2009 8.284.500.000 55.589.846.911 63.874.346.911 2010 11.779.950.000 73.123.080.500 84.903.030.500 2011 26.968.704.375 34.242.489.601 61.211.193.976 2012 60.009.653.450 4.598.125.520 64.607.778.970 Jumlah 106.842.807.825 167.753.542.532 274.596.350.357

(6)

- Bahwa atas kesepakatan dalam pertemuan tersebut diatas Terdakwa

EMON PURNOMO selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Kabupaten

Cirebon, kemudian melakukan perbuatan-perbuatan antara lain :

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Terdakwa EMON PURNOMO membantu Saksi ISKANDAR S.A selaku Ketua Kelompok JATI MEKAR membuat proposal pengajuan dana Bantuan Sosial ke Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk pengembangan kegiatan Kelompok JATI MEKAR, yang kemudian permohonan tersebut disetujui sebesar Rp. 30.000.000,-, pada saat pencairan diterima utuh oleh Saksi ISKANDAR S.A di Bank BJB Cabang Sumber, namun setelah dana cair dipotong oleh Terdakwa EMON PURNOMO sebesar Rp 15.000.000,- di Kantor Desa Pasindangan, yang sebenarnya Saksi ISKANDAR S.A tidak bersedia menyerahkan uang tersebut namun Terdakwa EMON PURNOMO memaksa Saksi ISKANDAR S.A menyerahkannya dengan alasan uang tersebut akan diserahkan Terdakwa EMON PURNOMO kepada Sdr. H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi KAMADI BIN ARTINA selaku Ketua UKM UCOK menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp.40.000.000.-(empat puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM UCOK yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, bertempat di halaman Kantor Bank BJB Cabang Sumber, sebagian dana Bantuan Sosial tersebut diminta oleh seseorang yang bernama Sdr. ACENG SUDAMAN sebesar Rp. 20.000.000,- untuk diserahkan kepada Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi MUHAMMAD ARIYADIN selaku Ketua Kelompok Tukang Becak JANGGER menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 10.000.000,- melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha Kelompok Tukang Becak JANGGER, sesaat setelah mencairkan dana tersebut, di halaman kantor Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa

EMON PURNOMO meminta sebagian uang yang Saksi

MUHAMMAD ARIYADIN terima sebesar Rp. 5.000.000,- dan sisanya yang Rp. 5.000.000,- disuruh dibagi 3 dengan kelompok

(7)

tukang becak dari desa lain, namun Saksi MUHAMMAD ARIYADIN tidak setuju, kemudian karena Saksi MUHAMMAD ARIYADIN takut salah, maka Saksi MUHAMMAD ARIYADIN menyerahkan seluruh uang yang Saksi cairkan sebesar Rp. 10.000.000,- kepada Terdakwa EMON PURNOMO dan diterima oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN selaku Ketua Kelompok POSKO 74 TANGKIL menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk kegiatan kelompok, Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN mendapat informasi adanya Bantuan Sosial melalui Terdakwa EMON

PURNOMO yang kemudian menguruskan proposal dan

permohonannya, setelah permohonan cair sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) tersebut kepada Terdakwa EMON PURNOMO, lalu Terdakwa EMON PURNOMO mengajak Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN ke sebuah rumah makan dan Terdakwa EMON PURNOMO mengambil sebagian dana Bantuan Sosial yang diterima Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai dan komisi Terdakwa EMON PURNOMO untuk pembuatan proposal dan laporan pertanggungjawaban, dan sisanya sebesar Rp. 2.000.000,- diserahkan kepada Saksi SAHAT RULLUY PARDAMEAN.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi MISRI selaku UKM Bengkel Motor SUKARDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp.40.000.000.-(empat puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM Bengkel SUKARDI, yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, dua hari kemudian Saksi MISRI pergi ke rumah Terdakwa EMON PURNOMO lalu Saksi MISRI menyerahkan uang sebanyak Rp.30.000.000.-(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa EMON PURNOMO untuk membeli

(8)

alat-alat bengkel motor, namun ternyata uang yang habis untuk membeli alat-alat bengkel motor hanya Rp.20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) sehingga ada sisa uang sebanyak Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang kemudian uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tersebut diminta oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi SANIJA selaku Ketua UKM ANI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah menerima pencairan di Bank BJB Cabang Sumber sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), kemudian Saksi SANIJA menyerahkan sebagian dana Bantuan Sosial tersebut kepada Terdakwa EMON PURNOMO sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan sisanya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dipergunakan oleh Saksi SANIJA, karena sebelum pengajuan proposal Terdakwa EMON PURNOMO memberitahukan kepada Saksi SANIJA bahwa Saksi SANIJA hanya menerima Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setelah pencairan.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi ASEP RAMDANI selaku Ketua UKM VIVI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM VIVI yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, kemudian pada malam harinya bertempat di rumah Saksi ASEP RAMDANI Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana Bantuan Sosial yang diterima oleh Saksi ASEP RAMDANI sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP).

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi BONANI selaku Ketua UKM Bengkel Motor ANA MOTOR menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 29.000.000,- (dua puluh Sembilan juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM Bengkel Motor ANA MOTOR yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa EMON PURNOMO sudah menunggu Saksi BONANI, lalu Terdakwa EMON PURNOMO meminta seluruh dana Bantuan Sosial yang diterima

(9)

Saksi BONANI dan Saksi BONANI menyerahkan seluruh dana Bantuan Sosial yang diterimanya sebesar Rp. 29.000.000,- (dua puluh Sembilan juta rupiah) kepada Terdakwa EMON PURNOMO, setelah menerima uang tersebut, kemudian Terdakwa EMON PURNOMO menyerahkan kembali dana Bantuan Sosial kepada Saksi BONANI sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah), sedangkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah) diambil oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi WALINO selaku Ketua UKM DAKUNI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM DAKUNI yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana tersebut sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi ANDI DJUNAEDI selaku Ketua Kelompok Ternak SUBUR menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk pengembangan usaha ternak kambing, setelah cair melalui Bank BJB Cabang Sumber, sebagian dana tersebut sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) diminta 2 orang yang Saksi ANDI DJUAEDI lupa namanya yang merupakan orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO, yang datang ke rumah Saksi ANDI DJUNAEDI yang menawarkan akan membelikan kambing, kemudian Saksi ANDI DJUNAEDI menelepon Terdakwa EMON PURNOMO guna memastikan apakah benar orang yang datang ke Saksi ANDI DJUNAEDI adalah orangnya Terdakwa EMON PURNOMO, saat itu Terdakwa EMON PURNOMO membenarkan dan meminta Saksi ANDI DJUNAEDI untuk menyerahkan uang kepada 2 orang yang datang kepada Saksi ANDI DJUNAEDI tersebut, lalu Saksi ANDI DJUNAEDI menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- kepada 2 orang tersebut, dua hari kemudian 2 orang tersebut datang ke rumah Saksi ANDI DJUNAEDI dengan membawa 4 (empat) ekor kambing dan menyerahkannya kepada Saksi ANDI DJUNAEDI, namun harga per ekor kambing yang

(10)

diserahkan kepada Saksi ANDI DJUNAEDI adalah Rp. 700.000,-, sehingga 4 ekor kambing seharga Rp. 2.800.000,-. Sisa uang sebesar Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) diambil oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi DONANG WICAKSONO selaku Ketua UKM SUGI menerima dana Bantuan Sosial Dana dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 50.000.000,- untuk pengembangan usaha tanaman hias yang dicairkan melalui Bank Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, sekitar 2 – 3 hari kemudian Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana Bantuan Sosial dari Saksi DONANG WICAKSONO sebesar Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah).

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi YUSUF selaku Ketua UKM SRUDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM SRUDI, setelah cair, Saksi YUSUF ditelepon oleh Terdakwa EMON PURNOMO yang memberitahukan bahwa akan ada orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO yang akan datang ke rumah Saksi YUSUF untuk mengambil uang bantuan yang baru saja Saksi YUSUF terima sebesar 50%, dengan alasan untuk kesejahteraan partai (PDIP), kemudian sore harinya Saksi YUSUF didatangi oleh 2 orang yang tidak Saksi YUSUF kenal yang merupakan orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO yang akan mengambil uang bantuan dari Saksi YUSUF, lalu Saksi YUSUF menyerahkan uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada kedua orang tersebut, sehingga uang Saksi tersisa Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah), kemudian Saksi

YUSUF menelepon Terdakwa EMON PURNOMO dan

memberitahukan bahwa Saksi YUSUF telah menyerahkan uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO.

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2011, Saksi JUHADI selaku Ketua UKM DALING (Pedagang Keliling) menerima dana Bantuan Sosial Dana dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- melalui Bank BJB

(11)

Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM DALING (Pedagang Keliling), setelah cair, Saksi JUHADI pergi ke Kantor DPC PDIP Kab. Cirebon bertemu dengan Terdakwa EMON PURNOMO dan menyerahkan uang sebesar Rp. 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP).

 Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2011, Saksi YUDI SUJAYA selaku Ketua UKM SRIKANDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM SRIKANDI, setelah cair Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana tersebut sebesar Rp. 500.000,- dari Saksi YUDI SUJAYA.

 Bahwa selain menerima dana Bantuan Sosial dari masing-masing masyarakat penerima dana Bantuan Sosial tersebut di atas, Terdakwa EMON PURNOMO bertempat di rumahnya juga menerima dana Bantuan Sosial dari Sdr. SUBEKTI SUNOTO, yang juga berasal dari masyarakat penerima dana Bantuan Sosial, yaitu pada tahun 2010 menerima dana Bantuan Sosial dari Sdr. SUBEKTI SUNOTO yang berasal dari Saksi HARYONO (UKM ”JOE”) sebesar Rp. 47.500.000,-, Saksi SULASTRI (UKM ”PANE”) sebesar Rp. 35.000.000,- dan Saksi SANWASI (UKM ”PUTRA SURYA”) sebesar Rp. 20.000.000,-, kemudian pada tahun 2011 Terdakwa EMON PURNOMO juga menerima uang hasil pemotongan dana Bantuan Sosial dari Saksi SUBEKTI SUNOTO yang berasal dari Saksi TRI PRASETYO (Bengkel Damai Jaya Motor) sebesar Rp. 2.500.000,-.

 Bahwa pada tahun 2010, Saksi BUDI NUGRAHA pernah meminta kepada Terdakwa EMON PURNOMO supaya uang yang Terdakwa EMON PURNOMO terima dari masyarakat penerima dana Bantuan Sosial disisihkan untuk Pak Ketua, yang dimaksud Pak Ketua adalah Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI selaku Ketua DPC PDIP Kab. Cirebon sekaligus Ketua DPRD Kab. Cirebon, beberapa hari kemudian, Terdakwa EMON PURNOMO menyerahkan uang yang telah Terdakwa EMON PURNOMO terima kepada Saksi BUDI NUGRAHA sebanyak 2 (dua) kali, pertama bertempat di rumah kediaman Saksi BUDI NUGRAHA di Kampung Cideng Desa

(12)

Kartawinangun Kec. Kedaung Kab. Cirebon Terdakwa serahkan uang tunai sejumlah Rp.14.000.000,- (empat belas juta rupiah) dan yang kedua bertempat di kantor DPC PDIP Jl. Pangeran Cakrabuana No.28 Sumber Terdakwa serahkan uang tunai sejumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

- Terhadap penggunaan dana Bantuan Sosial tersebut di atas, para penerima bantuan tidak membuat pertanggungjawabannya, pertanggungjawaban dibuat seolah-olah sesuai dengan isi proposal, padahal penggunaan dana bantuan sebenarnya tidak sesuai isi proposal. Laporang pertanggungjawaban tersebut yang kemudian dikirimkan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai syarat formil laporan penggunaan dana bantuan.

- Bahwa jumlah keseluruhan uang hasil pemotongan atau penerimaan dana Bantuan Sosial dari masyarakat atau kelompok masyarakat yang diterima oleh Terdakwa EMON PURNOMO adalah sebesar Rp. Rp. 320.900.000,- atau setidak-tidaknya di sekitar jumlah tersebut, yang sebagian dengan jumlah tidak dapat ditentukan secara pasti digunakan untuk memperkaya diri pribadi Terdakwa EMON PURNOMO, sebagian lagi dengan jumlahnya tidak dapat ditentukan

secara pasti diserahkan kepada Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN

SUMADI untuk memperkaya Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI.

- Bahwa terdakwa bersama-sama dengan Saksi H. TASIYA SOEMADI

BIN SUMADI dan Saksi SUBEKTI SUNOTO yang telah melakukan

perbuatan melawan hukum dengan cara memotong atau menerima atau mengambil dana Bantuan Sosial dan Hibah dari masyarakat atau kelompok masyarakat penerima, bertentangan dengan :

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara : Pasal 3 Ayat (1) :

“ Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transfaran, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan”

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah :

(13)

” Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih”. 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah : Pasal 133 ayat (2) :

” Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah”. 4. Peraturan Bupati Cirebon No. 11 Tahun 2009 tentang Tata cara

Pemberian dan pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon :

Pasal 8 ayat (3) :

“ Pengajuannya harus memenuhi persyaratan administrasi terkait

dengan aspek penganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawabannya agar akuntabilitas dan sasaran pemerian bantuan tersebut dapat berjalan secara efektif”.

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa EMON PURNOMO bersama

dengan Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI dan Saksi SUBEKTI

SUNOTO yang memotong atau menerima atau mengambil dana

Bantuan Sosial dari masyarakat atau kelompok masyarakat penerima bantuan, telah mengakibatkan kerugian Negara cq. Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 1.564.700.000,-.,- (satu milyar lima ratus enam puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagaimana Laporan Hasil Audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR – 262/D6/1/2015 tanggal 9 April 2015 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.

Perbuatan terdakwa EMON PURNOMO diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1), jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

SUBSIDIAIR :

(14)

Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Cirebon periode tahun 2009 - 2014 bersama-sama dengan H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua Dewan Perakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon Periode Tahun 2009 - 2014 yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Cirebon periode tahun 2009 – 2014 dan SUBEKTI SUNOTO selaku Ketua Pengurus Anak Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kecamatan Kedawung (keduanya dilakukan penuntutan secara terpisah) pada kurun waktu antara bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2011 atau setidaknya pada waktu lain dalam tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Halaman Kantor Bank Jawa Barat (BJB) Sumber Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon dan di tempat lain yang tidak dapat ditentukan secara pasti di Kabupaten Cirebon, atau setidaknya pada suatu tempat berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan, telah melakukan beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon pada berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (DPPA-PPKD) Pemerintah Kabupaten Cirebon tahun 2009 s.d. 2012 telah menganggarkan Dana Belanja Hibah dan Bantuan Sosial sebesar Rp 298.470.611.950,- dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Belanja Hibah (Rp)

Belanja Bantuan Sosial (Rp)

Jumlah (Rp)

(15)

70.168.538.750,-2010 12.015.000.000,- 83.076.005.250,- 95.091.005.250,-2011 28.136.068.000,- 35.972.345.000,- 64.108.413.000,-2012 64.459.654.950,- 4.643.000.000,-

69.102.654.950,-Jumlah 113.170.222.950,- 185.300.389.000,-

298.470.611.950,-- Bahwa penganggaran Belanja Bantuan Sosial dan Hibah tersebut berdasarkan atas usulan pihak eksekutif (Pemerintah Kabupaten Cirebon) dan usulan pihak legislatif (DPRD Kabupaten Cirebon) yang ditandatangani oleh Pimpinan Dewan yaitu Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD serta Sekretaris Badan Anggaran DPRD.

- Bahwa proses pengajuan permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah diatur dalam Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 tahun 2009 tentang Tata cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon, yaitu sebagai berikut :

Pasal 8 disebutkan :

(4) Pengajuan belanja hibah / bansos diusulkan secara tertulis oleh

masing masing calon penerima bantuan

(5) Pengajuannya harus mendapat persetujuan Bupati/Wakil Bupati (6) Pengajuannya harus memenuhi persyaratan administrasi terkait

dengan aspek penganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawabannya agar akuntabilitas dan sasaran pemberian bantuan tersebut dapat berjalan secara efektif.

Pasal 9 disebutkan :

(3) Guna mewujudkan tertib administrasi pemberian bantuan, maka perlu dilakukan penelitian dan pemeriksaan persyaratan administrasi.

(4) Penelitian dan pemeriksaan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PPK SKPD/SKPKD Pemerintah Kab. Cirebon.

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Bupati Cirebon Nomor 11 tahun 2009 tentang Tata cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajuan

(16)

permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah harus memenuhi persyaratan administrasi sejak tahap penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

- Bahwa pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009 bertempat di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Saksi H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon mengadakan pertemuan dengan para ketua ranting dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang diikuti antara lain oleh Terdakwa EMON

PURNOMO selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Cirebon dan Saksi

SUBETI SUNOTO selaku Ketua PAC PDIP Kecamatan Kedawung, dalam pertemuan tersebut, Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon akan memberikan dana Bantuan Sosial dan Hibah kepada masyarakat atau kelompok masyarakat di Kabupaten Cirebon., dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa terhadap pemberian dana Bantuan Sosial dan Hibah kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tersebut akan dilakukan pemotongan dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP), pemotongan akan dilakukan terhadap masyarakat atau kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibahnya melalui H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon atau anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya dari fraksi PDIP.

- Bahwa pada awal tahun 2010 dan awal tahun 2011 sewaktu rapat internal di Kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang dihadiri oleh para ketua PAC dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon Saksi H. TASIYA SOEMADI selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon yang sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon kembali menyampaikan rencana pemotongan dana Bantuan Sosial dan Hibah yang akan diterima oleh masyarakat atau kelompok masyarakat tersebut.

- Saksi H. TASIYA SOEMADI sebagai Ketua DPC PDIP yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon tahun 2009 – 2014, berdasarkan Keputusan Gubenur Jawa Barat Nomor : 171/Kep.1112-Pem.Um/2009 Tanggal 24 Agustus 2009, tentang Peresmian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

(17)

Cirebon Hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 untuk Masa Jabatan 2009-2014, dengan tugas sebagai berikut :

a. membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah;

b. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai APBD yang diajukan oleh kepala daerah;

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD;

d. mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur bagi DPRD kabupaten/kota, untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian; e. memilih wakil kepala daerah dalam hal teijadi kekosongan jabatan

wakil kepala daerah;

f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;

g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah;

h. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;

i. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain Atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah;

j. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

k. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

dan berdasarkan Keputusan Gubenur Jawa Barat Nomor : 170/Kep.1472-Pem.Um/2009. Tanggal 6 Oktober 2009, tentang Peresmian Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon Masa Jabatan 2009-2014, dengan tugas sebagai berikut :

a. memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan;

b. menyusun rencana kerja pimpinan dan mengadakan pembagian keija antara ketua dan wakil ketua;

(18)

c. melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD;

d. melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD;

e. mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga/instansi lainnya;

f. mengadakan konsultasi dengan kepala daerah dan pimpinan lembaga/instansi lainnya sesuai dengan keputusan DPRD;

g. mewakili DPRD di pengadilan;

h. melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. menyusun rencana anggaran DPRD bersama sekretariat DPRD yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna;dan

j. menyampaikan laporan kinerja pimpinan DPRD dalam rapat paripurna DPRD yang khusus diadilkan untuk itu.

- Bahwa dalam kedudukan Saksi H. TASIYA SOEMADI baik sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon maupun sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, membuat Saksi H. TASIYA SOEMADI menerima banyak proposal permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah dari masyarakat untuk diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon, baik yang diterima secara langsung maupun yang diterima melalui Terdakwa EMON PURNOMO dan Saksi SUBEKTI SUNOTO. Proposal-proposal yang diterima oleh Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI itulah yang dilakukan pemotongan pada waktu dilakukan pencairan. Untuk mendukung rencana Saksi H. TASIYA SOEMADI tersebut, Terdakwa EMON PURNOMO selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang seharusnya bertugas kaitannya dengan pengadministrasian surat-surat di DPC PDIP dan Saksi SUBEKTI SUNOTO selaku Ketua PAC PDIP Kecamatan Kedawung sebenarnya bertugas memimpin PAC PDIP Kecamatan Kedawung, menyampaikan kepada masyarakat penerima bahwa dana Bantuan Sosial yang akan diterima nantinya akan dipotong untuk kepentingan partai (PDIP). Guna melancarkan pencairan proposal permohonan dana Bantuan Sosial dan Hibah yang diajukan melalui Saksi H. TASIYA SOEMADI, Saksi H. TASIYA SOEMADI melakukan upaya antara lain dengan memberi Disposisi kepada Kabag Keuangan agar segera merealisasikan sesuai dengan APBD, yang dicantumkan dalam

(19)

Proposal, padahal Saksi H. TASIYA SOEMADI mengetahui bahwa kewenangan untuk merealisasikan permohonan bantuan dari masyarakat adalah kewenangan pihak eksekutif.

- Bahwa berdasarkan register SP2D dan Peraturan Bupati Cirebon tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon telag merealisasikn Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Periode Tahun 2009 s.d 2012 adalah sebesar Rp. 274.596.349.357,- dengan rincian sebagai berikut :

Tahun Hibah (Rp) Bantuan Sosial (Rp) Jumlah (Rp) 2009 8.284.500.000 55.589.846.911 63.874.346.911 2010 11.779.950.000 73.123.080.500 84.903.030.500 2011 26.968.704.375 34.242.489.601 61.211.193.976 2012 60.009.653.450 4.598.125.520 64.607.778.970 Jumlah 106.842.807.825 167.753.542.532 274.596.350.357

- Bahwa kemudian Terdakwa EMON PURNOMO selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Cirebon dan Saksi SUBEKTI SUNOTO, melakukan perbuatan-perbuatan untuk melaksanakan rencana Saksi H. TASIYA SOEMADI dengan cara sebagai berikut : 1. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun

2009, Terdakwa EMON PURNOMO membantu Saksi ISKANDAR S.A selaku Ketua Kelompok JATI MEKAR membuat proposal pengajuan dana Bantuan Sosial ke Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk pengembangan kegiatan Kelompok JATI MEKAR, yang kemudian permohonan tersebut disetujui sebesar Rp. 30.000.000,-, pada saat pencairan diterima utuh oleh Saksi ISKANDAR S.A di Bank BJB Cabang Sumber sejumlah Rp 30.000.000, namun setelah cair dipotong sebesar Rp 15.000.000 oleh Terdakwa EMON PURNOMO di Kantor Desa Pasindangan, yang sebenarnya Saksi ISKANDAR S.A tidak bersedia menyerahkan uang tersebut namun Terdakwa EMON PURNOMO memaksa Saksi ISKANDAR S.A menyerahkannya dengan alasan uang tersebut akan diserahkan Terdakwa EMON PURNOMO kepada Sdr. H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI.

(20)

2. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi KAMADI BIN ARTINA selaku Ketua UKM UCOK menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp.40.000.000.-(empat puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM UCOK yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, bertempat di halaman Kantor Bank BJB Cabang Sumber, sebagian dana Bantuan Sosial tersebut diminta oleh seseorang yang bernama Sdr. ACENG SUDAMAN sebesar Rp. 20.000.000,- untuk diserahkan kepada Terdakwa EMON PURNOMO.

3. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi MUHAMMAD ARIYADIN selaku Ketua Kelompok Tukang Becak JANGGER menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 10.000.000,- melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha Kelompok Tukang Becak JANGGER, sesaat setelah mencairkan dana tersebut, di halaman kantor Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian uang yang Saksi MUHAMMAD ARIYADIN terima sebesar Rp. 5.000.000,- dan sisanya yang Rp. 5.000.000,- disuruh dibagi 3 dengan kelompok tukang becak dari desa lain, namun Saksi MUHAMMAD ARIYADIN tidak setuju, kemudian karena Saksi MUHAMMAD ARIYADIN takut salah, maka Saksi MUHAMMAD ARIYADIN menyerahkan seluruh uang yang Saksi MUHAMMAD ARIYADIN cairkan sebesar Rp. 10.000.000,- kepada Terdakwa EMON PURNOMO dan diterima oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

4. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2009, Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN selaku Ketua Kelompok POSKO 74 TANGKIL menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk

kegiatan kelompok, Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN

mendapat informasi adanya Bantuan Sosial melalui Terdakwa EMON PURNOMO yang kemudian menguruskan proposal dan permohonannya, setelah permohonan cair sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Saksi SAHAT

(21)

RULLY PARDAMEAN menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) tersebut kepada Terdakwa EMON PURNOMO, lalu Terdakwa EMON PURNOMO mengajak Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN ke sebuah rumah makan dan Terdakwa EMON PURNOMO mengambil sebagian dana Bantuan Sosial yang diterima Saksi SAHAT RULLY PARDAMEAN sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai dan komisi Terdakwa EMON PURNOMO untuk pembuatan proposal dan laporan pertanggungjawaban, dan sisanya sebesar Rp. 2.000.000,- diserahkan kepada Saksi SAHAT RULLUY PARDAMEAN.

5. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi MISRI selaku UKM Bengkel Motor SUKARDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp.40.000.000.-(empat puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM Bengkel SUKARDI, yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, dua hari kemudian Saksi MISRI pergi ke rumah Terdakwa EMON PURNOMO lalu Saksi MISRI menyerahkan uang sebanyak Rp.30.000.000.-(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa EMON PURNOMO untuk membeli alat-alat bengkel motor, namun ternyata uang yang habis untuk membeli alat-alat bengkel motor hanya Rp.20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) sehingga ada sisa uang sebanyak Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang kemudian uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tersebut diminta oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

6. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi SANIJA selaku Ketua UKM ANI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah menerima pencairan di Bank BJB Cabang Sumber sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), kemudian Saksi SANIJA menyerahkan sebagian dana Bantuan Sosial tersebut kepada Terdakwa EMON PURNOMO sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan sisanya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dipergunakan oleh Saksi SANIJA, karena sebelum pengajuan proposal Terdakwa EMON PURNOMO

(22)

memberitahukan kepada Saksi SANIJA bahwa Saksi SANIJA hanya menerima Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setelah pencairan.

7. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi ASEP RAMDANI selaku Ketua UKM VIVI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM VIVI yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, kemudian pada malam harinya bertempat di rumah Saksi ASEP RAMDANI Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana Bantuan Sosial yang diterima oleh Saksi ASEP RAMDANI sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP).

8. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi BONANI selaku Ketua UKM Bengkel Motor ANA MOTOR menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 29.000.000,- (dua puluh Sembilan juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM Bengkel Motor ANA MOTOR yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa EMON PURNOMO sudah menunggu Saksi BONANI, lalu Terdakwa EMON PURNOMO meminta seluruh dana Bantuan Sosial yang diterima Saksi BONANI dan Saksi BONANI menyerahkan seluruh dana Bantuan Sosial yang diterimanya sebesar Rp. 29.000.000,- (dua puluh Sembilan juta rupiah) kepada Terdakwa EMON PURNOMO, setelah menerima uang tersebut, kemudian Terdakwa EMON PURNOMO menyerahkan kembali dana Bantuan Sosial kepada Saksi BONANI sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah), sedangkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah) diambil oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

9. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi WALINO selaku Ketua UKM DAKUNI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) untuk pengembangan usaha UKM DAKUNI yang dicairkan melalui Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, di halaman Bank BJB Cabang Sumber Terdakwa

(23)

EMON PURNOMO meminta sebagian dana tersebut sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

10. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi ANDI DJUNAEDI selaku Ketua Kelompok Ternak SUBUR menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk pengembangan usaha ternak kambing, setelah cair melalui Bank BJB Cabang Sumber, sebagian dana tersebut sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) diminta 2 orang yang Saksi ANDI DJUAEDI lupa namanya yang merupakan orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO, yang datang ke rumah Saksi ANDI DJUNAEDI yang menawarkan akan membelikan kambing, kemudian Saksi ANDI DJUNAEDI menelepon Terdakwa EMON PURNOMO guna memastikan apakah benar orang yang datang ke Saksi ANDI DJUNAEDI adalah orangnya Terdakwa EMON PURNOMO, saat itu Terdakwa EMON PURNOMO membenarkan dan meminta Saksi ANDI DJUNAEDI untuk menyerahkan uang kepada 2 orang yang datang kepada Saksi ANDI DJUNAEDI tersebut, lalu Saksi ANDI DJUNAEDI menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- kepada 2 orang tersebut, dua hari kemudian 2 orang tersebut datang ke rumah Saksi ANDI DJUNAEDI dengan membawa 4 (empat) ekor kambing dan menyerahkannya kepada Saksi ANDI DJUNAEDI, namun harga per ekor kambing yang diserahkan kepada Saksi ANDI DJUNAEDI adalah Rp. 700.000,-, sehingga 4 ekor kambing seharga Rp. 2.800.000,-. Sisa uang sebesar Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) diambil oleh Terdakwa EMON PURNOMO.

11. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi DONANG WICAKSONO selaku Ketua UKM SUGI menerima dana Bantuan Sosial Dana dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 50.000.000,- untuk pengembangan usaha tanaman hias yang dicairkan melalui Bank Bank BJB Cabang Sumber, setelah cair, sekitar 2 – 3 hari kemudian Terdakwa EMON PURNOMO meminta sebagian dana Bantuan Sosial dari Saksi DONANG WICAKSONO sebesar Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah).

(24)

12. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2010, Saksi YUSUF selaku Ketua UKM SRUDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM SRUDI, setelah cair, Saksi YUSUF

ditelepon oleh Terdakwa EMON PURNOMO yang

memberitahukan bahwa akan ada orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO yang akan datang ke rumah Saksi YUSUF untuk mengambil uang bantuan yang baru saja Saksi YUSUF terima sebesar 50%, dengan alasan untuk kesejahteraan partai (PDIP), kemudian sore harinya Saksi YUSUF didatangi oleh 2 orang yang tidak Saksi YUSUF kenal yang merupakan orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO yang akan mengambil uang bantuan dari Saksi YUSUF, lalu Saksi YUSUF menyerahkan uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada kedua orang tersebut, sehingga uang Saksi tersisa Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah), kemudian Saksi YUSUF menelepon Terdakwa EMON PURNOMO dan memberitahukan bahwa Saksi YUSUF telah menyerahkan uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada orang suruhan Terdakwa EMON PURNOMO. 13. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun

2011, Saksi JUHADI selaku Ketua UKM DALING (Pedagang Keliling) menerima dana Bantuan Sosial Dana dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 30.000.000,- melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM DALING (Pedagang Keliling), setelah cair, Saksi JUHADI pergi ke Kantor DPC PDIP Kab. Cirebon bertemu dengan Terdakwa EMON PURNOMO dan menyerahkan uang sebesar Rp. 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP).

14. Pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti dalam tahun 2011, Saksi YUDI SUJAYA selaku Ketua UKM SRIKANDI menerima dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) melalui Bank BJB Cabang Sumber untuk pengembangan usaha UKM SRIKANDI, setelah cair Terdakwa EMON PURNOMO

(25)

meminta sebagian dana tersebut sebesar Rp. 500.000,- dari Saksi YUDI SUJAYA.

15. Bahwa selain menerima dana Bantuan Sosial dari masing-masing masyarakat penerima dana Bantuan Sosial tersebut di atas, Terdakwa EMON PURNOMO bertempat di rumahnya juga menerima dana Bantuan Sosial dari Sdr. SUBEKTI SUNOTO, yang juga berasal dari masyarakat penerima dana Bantuan Sosial, yaitu pada tahun 2010 menerima dana Bantuan Sosial dari Sdr. SUBEKTI SUNOTO yang berasal dari Saksi HARYONO (UKM ”JOE”) sebesar Rp. 47.500.000,-, Saksi SULASTRI (UKM ”PANE”) sebesar Rp. 35.000.000,- dan Saksi SANWASI (UKM ”PUTRA SURYA”) sebesar Rp. 20.000.000,-, kemudian pada tahun 2011 Terdakwa EMON PURNOMO juga menerima uang hasil pemotongan dana Bantuan Sosial dari Saksi SUBEKTI SUNOTO yang berasal dari Saksi TRI PRASETYO (Bengkel Damai Jaya Motor) sebesar Rp. 2.500.000,-.

16. Bahwa pada tahun 2010, Saksi BUDI NUGRAHA pernah meminta kepada Terdakwa EMON PURNOMO supaya uang yang Terdakwa EMON PURNOMO terima dari masyarakat penerima dana Bantuan Sosial disisihkan untuk Pak Ketua, yang dimaksud Pak Ketua adalah Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI selaku Ketua DPC PDIP Kab. Cirebon sekaligus Ketua DPRD Kab. Cirebon, beberapa hari kemudian, Terdakwa EMON PURNOMO menyerahkan uang yang telah Terdakwa EMON PURNOMO terima kepada Saksi BUDI NUGRAHA sebanyak 2 (dua) kali, pertama bertempat di rumah kediaman Saksi BUDI NUGRAHA di Kampung Cideng Desa Kartawinangun Kec. Kedaung Kab. Cirebon Terdakwa serahkan uang tunai sejumlah Rp.14.000.000,-(empat belas juta rupiah) dan yang kedua bertempat di kantor DPC PDIP Jl. Pangeran Cakrabuana No.28 Sumber Terdakwa serahkan uang tunai sejumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

- Terhadap penggunaan dana Bantuan Sosial tersebut di atas, para penerima bantuan tidak membuat pertanggungjawabannya, pertanggungjawaban dibuat seolah-olah sesuai dengan isi proposal, padahal penggunaan dana bantuan sebenarnya tidak sesuai isi proposal. Laporang pertanggungjawaban tersebut yang kemudian

(26)

dikirimkan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai syarat formil laporan penggunaan dana bantuan.

- Bahwa jumlah keseluruhan uang hasil pemotongan atau penerimaan dana Bantuan Sosial dari masyarakat atau kelompok masyarakat yang diterima oleh Terdakwa EMON PURNOMO adalah sebesar Rp. 320.900.000,- (tiga ratus dua puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) atau setidak-tidaknya di sekitar jumlah tersebut, yang sebagian dengan jumlah tidak dapat ditentukan secara pasti digunakan untuk menguntungkan diri pribadi Terdakwa EMON PURNOMO, sebagian lagi dengan jumlahnya tidak dapat ditentukan secara pasti diserahkan kepada Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI untuk menguntungkan Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI.

- Bahwa terdakwa EMON PURNOMO bersama-sama dengan Saksi SUBEKTI SUNOTO telah turut serta dalam melakukan perbuatan penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana karena jabatan atau kedudukan yang dilakukan oleh Saksi H. TASIYA SOEMADI dan selaku Ketua DPRD Cirebon yang sekaligus sebagai Ketua DPC PDIP Cirebon, yaitu melakukan perbuatan yang bukan merupakan tugas dan tanggung jawabnya, di mana Terdakwa EMON PURNOMO menggunakan jabatannya selaku Wakil Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Cirebon dan Saksi SUBEKTI SUNOTO menggunakan jabatannya selaku Ketua PAC PDIP Kecamatan Kedawung untuk menyampaikan kepada masyarakat penerima dana Bantuan Sosial dan Hibah bahwa terhadap dan bantuan yang diterima akan dilakukan pemotongan, sekaligus Terdakwa EMON PURNOMO dan Saksi SUBEKTI SUNOTO yang melakukan pemotongan dana bantuan dari masyarakat penerima. Sedangkan Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI menggunakan jabatannya selaku Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon untuk menyampaikan dan mengarahkan para pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon akan adanya pemotongan dana Bantuan Sosial dan Hibah yang akan diterima masyarakat yang permohonannya diajukan melalui Saksi H. TASIYA SOEMADI dengan alasan untuk kepentingan partai (PDIP). Di samping itu, Saksi H. TASIYA SOEMADI menggunakan jabatannya selaku Ketua DPRD Kabupaten Cirebon untuk mendesak Pemerintah Kabupaten Cirebon, dalam hal ini Kepala Bagian Keuangan, dengan mendisposisi Kepala

(27)

Bagian Keuangan agar segera merealisasikan bantuan yang permohonannya melalui Saksi H. TASIYA SOEMADI.

Perbuatan Terdakwa EMON PURNOMO, Saksi H. TASIYA

SOEMADI BIN SUMADI dan Saksi SUBEKTI SUNOTO yang telah

melakukan penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara memotong atau menerima atau mengambil dana Bantuan Sosial dan Hibah dari masyarakat atau kelompok masyarakat penerima tersebut, bertentangan dengan :

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara : Pasal 3 Ayat (1) :

“ Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transfaran, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan”

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah :

Pasal 61 ayat (1) :

” Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih”.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah :

Pasal 133 ayat (2) :

” Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada kepala daerah”.

4. Peraturan Bupati Cirebon No. 11 Tahun 2009 tentang Tata cara Pemberian dan pertanggungjawaban Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon :

Pasal 8 ayat (3) :

“ Pengajuannya harus memenuhi persyaratan administrasi terkait

dengan aspek penganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawabannya agar akuntabilitas dan sasaran pemerian bantuan tersebut dapat berjalan secara efektif ”.

(28)

dengan Saksi H. TASIYA SOEMADI BIN SUMADI dan Saksi SUBEKTI

SUNOTO yang memotong atau menerima atau mengambil dana

Bantuan Sosial dari masyarakat atau kelompok masyarakat penerima bantuan, telah mengakibatkan kerugian Negara cq. Pemerintah Kabupaten Cirebon sebesar Rp. 1.564.700.000,-.,- (satu milyar lima ratus enam puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagaimana Laporan Hasil Audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Nomor : SR – 262/D6/1/2015 tanggal 9 April 2015 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.

Perbuatan terdakwa EMON PURNOMO diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3, jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Telah mendengar Tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cikarang, Nomor Reg. Perkara : PDS-04 /CKR/03/2015 tanggal 1 Juli 2015 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Tiindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1) Menyatakan terdakwa EMON PURNOMO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 199 jo UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

2) Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa EMON PURNOMO dengan pidana penjara selama 7 ( Tujuh ) tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp 200 000 000,-(dua ratus juta rupiah )dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 ( enam) bulan . 3) Menjatuhkan pidana tambahan membayar uang pengganti sejumlah

317.500.000, (tiga ratus tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) dengan

(29)

(satu) bulan sesudah putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti dan dengan ketentuan dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta yang mencukupi diganti dengan pidana penjara selama 4 ( empat) tahun

4) Menetapkan agar masa tahanan yang telah dijalani terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan.

5) Memerintahkan agar terdakwa tetap dalam tahanan. 6) Menetapkan barang bukti sebagai berikut :

1. Dokumen KUA/PPAS 2009 (fotocopy legalisir)

2. Dokumen KUA/PPAS Perubahan 2009 (fotocopy legalisir) 3. Dokumen KUA/PPAS 2010 (fotocopy legalisir)

4. Dokumen KUA/PPAS Perubahan 2010 (fotocopy legalisir) 5. Dokumen KUA/PPAS 2011 (fotocopy legalisir)

6. Dokumen KUA/PPAS Perubahan 2011 (fotocopy legalisir) 7. Dokumen KUA/PPAS 2012 (fotocopy legalisir)

8. Dokumen KUA/PPAS Perubahan 2012 (fotocopy legalisir)

9. DPPA TA. 2009 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (fotocopy legalisir)

10. DPPA TA. 2010 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (fotocopy legalisir)

11. DPPA TA. 2011 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (fotocopy legalisir)

12. DPPA TA. 2012 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (fotocopy legalisir)

13. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 10 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Fotokopi dilegalisir)

14. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Fotokopi dilegalisir)

15. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 23 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Fotokopi dilegalisir)

(30)

16. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi dilegalisir)

17. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi dilegalisir)

18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi dilegalisir)

19. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Fotokopi dilegalisir)

20. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 35 Tahun 2010 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi dilegalisir)

21. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Fotokopi dilegalisir)

22. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 18 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2011 (Fotokopi dilegalisir)

23. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 35 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2011 (Fotokopi dilegalisir)

24. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Fotokopi dilegalisir)

25. Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Fotokopi dilegalisir)

Peraturan Daerah Kabupat

26. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Fotokopi dilegalisir)

27. DPA-PPKD Tahun Anggaran 2009 (Fotokopi) 28. DPA-PPKD Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi) 29. DPA-PPKD Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi)

(31)

30. DPA-PPKD Tahun Anggaran 2012 (Fotokopi)

31. RKA Sekretariat Daerah (PPKD) Tahun Anggaran 2009 (Fotokopi) 32. RKA Sekretariat Daerah (PPKD) Tahun Anggaran 2010 (Fotokopi) 33. RKA PPKD Tahun Anggaran 2011 (Fotokopi)

34. RKA PPKD Tahun Anggaran 2012 (Fotokopi)

35. DPPA TA. 2009 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (Fotokopi)

36. DPPA TA. 2010 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (Fotokopi)

37. DPPA TA. 2011 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (Fotokopi)

38. DPPA TA. 2012 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (Fotokopi)

39. Rekomendasi/Usulan-Usulan Reses TA. 2009 (asli) 40. Rekomendasi/Usulan-Usulan Reses TA. 2010 (asli) 41. Rekomendasi/Usulan-Usulan Reses TA. 2011 (asli) 42. Rekomendasi/Usulan-Usulan Reses TA. 2012 (asli)

43. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) APBD TA. 2009 (fotocopy legalisir)

44. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) APBD TA. 2010 (fotocopy legalisir)

45. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) Perubahan APBD TA. 2010 (fotocopy legalisir)

46. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) APBD TA. 2011 (fotocopy legalisir)

47. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) Perubahan APBD TA. 2011 (fotocopy legalisir)

48. Lampiran II Perbup (Belanja Hibah/Bansos PPKD) APBD TA. 2012 (fotocopy legalisir)

49. Peraturan bupati APBD Perubahan TA. 2009 (fotocopy legalisir) 50. BKU 2010 bendahara PPKD (asli)

51. BKU 2011 bendahara PPKD (fotocopy) 52. BKU 2012 bendahara PPKD (asli)

(32)

53. SK Bupati tentang Penunjukan PA, KPA, dan SKPD selaku PPA tahun 2009, 2011, dan 2012 (fotocopy legalisir)

54. Dokumen proposal ajuan, kelengkapan pencairan dan SPP/SPM klpk. Ternak kambing berkah (2012) (asli)

55. Dokumen proposal ajuan, kelengkapan pencairan dan SPP/SPM klpk. Ternak kambing sigendang jaya (2010) (asli)

56. Dokumen pencairan dan LPJ forum spritual peduli cirebon (FSPC) tahun 2012 (asli)

57. Dokumen pencairan dan kelengkapan kelompok petani bawang harmoni (2012) (asli)

58. SPD dan register SPP/SPM SP2D tahun 2010, 2011 dan 2012 (fotocopy legalisir)

59. Proposal permohonan bantuan dan pencairan Kelompok Tani Sari Tani Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan Kabupaten (Ketua HARTONO) (Asli).

60. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KUD Karya Bakti desa bayalangu kec. Gegesik kab. Cirebon (ketua H. Thalib) (asli) 61. Proposal permohonan bantuan dan pencairan pengrajin batu alam

JAMAL MANDIRI desa klangenan kec. klangenan kab. Cirebon (ketua H. JAMALUDIN NAWAWI) (asli)

62. Proposal permohonan bantuan dan pencairan kelompok USAHA KECIL & MENENGAH TANAMAN HIAS SUGI desa klayan kec. Gunung jati kab. Cirebon (ketua Donang Wicaksono) (asli)

63. Proposal permohonan bantuan dan pencairan Panguyuban Srikandi Demokrasi Cirebon desa cempaka kec. talun kab. Cirebon (ketua Hj. Darini) (asli)

64. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KELOMPOK TANI TERNAK ITIK ALAMIN desa kroya kec. Panguragan kab. Cirebon (ketua Arsidi) (asli)

65. Proposal permohonan bantuan dan pencairan USAHA ISI ULANG AIR MINERAL FAJAR desa pegagan kec. Palimanan kab. Cirebon (ketua HENKY IRIAWAN) (asli)

66. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM

KEDUNGPANE desa Kedungdawa kec. kedawung kab. Cirebon (ketua DEK NANI) (asli)

67. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM JOE desa Kertawinangun kec. kedawung kab. Cirebon (ketua HARYONO)

(33)

(asli).

68. Proposal permohonan bantuan dan pencairan BENGKEL LAS BUBUT DIPO KOSIM desa plumbon kec. plumbon kab. Cirebon (ketua DONY ANDRIYANTO) (asli)

69. Proposal permohonan bantuan dan pencairan TERNAK AYAM POTONG NURKAYA desa Winangun kec. Kedawung kab. Cirebon (ketua SUNARYA) (asli)

70. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM PUTRA SURYA desa kertawinangun kec. kedawung kab. Cirebon (ketua SANWASI) (asli)

71. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM MOELYONO MOTOR desa kedungdawa kec.kedawung kab. Cirebon (ketua NARSONO B.HA BASORI) (asli)

72. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KUB SUGIARTI desa mayung kec. Gunungjati kab. Cirebon (ketua SUMANTO) (asli)

73. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM PANE desa kertawinangun kec. kedawung kab. Cirebon (ketua SULASTRI) (asli)

74. Proposal permohonan bantuan UKM SUHANDA desa

Kertawinangun kec. kedawung kab. Cirebon (ketua SUHANDA) (asli)

75. Proposal permohonan bantuan dan pencairan PEDAGANG ELEKTRONIK SINAR JAYA desa klangenan kec. klangenan kab. Cirebon (ketua TETEP SUNANJAR) (asli)

76. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KOPERASI JATI MEKAR desa Pasindangan kec. gunungjati kab. Cirebon (ketua R.ISKANDAR S.A) (asli)

77. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KUD SUMBER MAKMUR BEBER WILUD BEBER kec. Beber kab. Cirebon (ketua NASOEHIE,MA) (asli)

78. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KELOMPOK PETANI GOTONG ROYONG/WARISA desa dukuh kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua DANA) (asli)

79. Proposal permohonan bantuan dan pencairan SANGGAR SENI BATARA desa cempaka kec. Talun kab. Cirebon (ketua FEFEN. W) (asli)

(34)

80. Proposal permohonan bantuan dan pencairan PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN SENI WAYANG KULIT PRAWA HADI SWARA desa pegagan lor kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua ROHADI BN DULMUIN) (asli)

81. Proposal permohonan bantuan dan pencairan ORGAN TUNGGAL HANNA MANIA desa cempaka kec. talun kab. Cirebon (ketua SANU’I) (asli)

82. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM BENGKEL MOTOR SUKARDI desa astapada kec. tengahtani kab. Cirebon (ketua SUKARDI) (asli)

83. Proposal permohonan bantuan dan pencairan MEGANIS FM desa cempaka kec. Talun kab. Cirebon (ketua JAENI) (asli)

84. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM DAKUNI desa suranenggala kec. suranenggala kab. Cirebon (ketua WALINO) (asli)

85. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM UCOK desa Wiyong kec. Susukan kab. Cirebon (ketua KAMADI) (asli)

86. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KELOMPOK PETANI TAMBAK WIDI desa Bungko kec. Kapetakan kab. Cirebon (ketua WIDIANTO) (asli)

87. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM JAKA TAWA desa pasindangan kec. gunungjati kab. Cirebon (ketua SUHARYANTO) (asli)

88. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KUB NANI desa Suranenggala Lor kec. Suranenggala kab. Cirebon (ketua JAELANI) (asli)

89. Proposal permohonan bantuan dan pencairan LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT BERDIKARI kel. sumber kec. sumber kab. Cirebon (ketua BAMBANG UNTUNG) (asli).

90. Proposal permohonan bantuan dan pencairan MEGANIS FM desa cempaka kec. Talun kab. Cirebon (ketua SUWARNO) (asli)

91. Proposal permohonan bantuan dan pencairan BENGKEL & SPAREPART DAMAI JAYA MOTOR desa kertawinangun kec. kedawung kab. Cirebon (ketua TRI PRASETYO) (asli)

92. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM DEDI desa grogol kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua DEDI) (asli)

(35)

93. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM ADI desa pejambon kec. sumber kab. Cirebon (ketua TASMIKA) (asli)

94. Proposal permohonan bantuan dan pencairan FORUM SPIRITUAL PEDULI CIREBON ‘FSPC’ desa sinarancang kec. Mundu kab. Cirebon (ketua UST.M. UJANG BUSTOMI) (asli)

95. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM TOMI desa wotgali kec. plered kab. Cirebon (ketua KURSILA) (asli)

96. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM JAKA desa cempaka kec. Talun kab. Cirebon (ketua HANNA SUJANA) (asli) 97. Proposal permohonan bantuan dan pencairan BANTUAN

PEDAGANG IKAN/TERNAK IKAN LELE MISTI desa pegagan lor kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua SUDIRMAN) (asli)

98. Proposal permohonan bantuan dan pencairan PETANI TAMBAK UDANG ‘UDIN’ desa Bungko kec. Kapetakan kab. Cirebon (ketua H. SYAHRUDIN) (asli)

99. Proposal permohonan bantuan dan pencairan KUB LESTARI desa pegagan kidul kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua RATIMA) (asli) 100. Proposal permohonan bantuan dan pencairan PROYEK

PENATAAN LINGKUNGAN PEDESAAN desa dukuh kec. kapetakan kab. Cirebon (ketua ABDUROKMAN) (asli)

101. Proposal permohonan bantuan dan pencairan UKM RACHMA desa suranenggala lor kec. Suranenggala kab. Cirebon (ketua RACHMA SUPRIATIN) (asli)

102. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon Januari – Desember 2009 (Asli)

103. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon Desember 2010 (Asli)

104. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon Januari – November 2010 (Asli)

105. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon Januari – Oktober 2011 (Asli)

106. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon November – Desember 2011 (Asli)

107. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon Januari - Oktober 2012 (Asli)

108. buku Agenda Surat Keluar DPRD Kab. Cirebon November -Desember 2012 (Asli)

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai kebijakan yang di buat oleh pemerintah di antaranya ada peraturan mengenai KUHP, KUHAP, UU Nomer 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana orang

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Anak laki-laki usia 5 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya karena keluhan bersin-bersin dan gatal pada hidung yang sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu.. Ibunya juga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

(1) Pada saat Qanun ini mulai berlaku, maka Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 05 Tahun 2003 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Menurut konsepnya keluarga sejahtera dapat didefinisikan menurut undang- undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, menyatakan

Penulisan modul pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang dike- mas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh siswa untuk mencapai kompetensi. Selama

Kata interelasi berasal dari akar kata inter dan relasi. Kata inter yang berarti “bentuk terikat yang berarti, antara, dengan atau terhadap satu sama lain, bersama- sama ” 38