• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.

Oleh:

Annisa Rahmawati

I34060667

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRACT

ANNISA RAHMAWATI. The Organizational Effectiveness and Corporate

Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa.

(Supervised by: FREDIAN TONNY)

This research essentially aims to see and understand The Organizational Effectiveness and Corporate Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa. The subjects of this research were the village government, local community, and the corporate staff. The method of this research used purposive sampling technique to decide the sample. This research used one key- informant and fourty-five respondents. The conclusion of this research is the higher organizational effectiveness, the better CSR implementation done.

Keyword: CSR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Organization, Effectiveness, Implementation.

(3)

RINGKASAN

ANNISA RAHMAWATI. Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Dibawah bimbingan Ir. Fredian Tonny, MS)

Konsep pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan di era globalisasi ini, terutama sejak dilakukannya penandatanganan

Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun

2000. Indonesia sebagai salah satu negara yang turut menandatangani perjanjian MDGs tersebut telah mengatur sejumlah regulasi yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam, seperti yang tercantum dalam UU PT tahun 2007 Pasal 74 ayat 1.

PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai salah satu perusahaan ekstraktif besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia turut memiliki kewajiban dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi program CSR oleh perusahaan ini dinilai telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah penghargaan yang diterima perusahaan terkait dengan pelaksanaan program CSR, diantaranya Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008” dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009. Keberhasilan perusahaan ini dalam melaksanakan program CSR tak lepas dari organisasi pelaksana CSR perusahaan yang efektif, yakni Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa. Efektivitas organisasi ini dinilai memiliki keterkaitan dengan efektivitas implementasi CSR oleh perusahaan. Oleh karena itu, pertanyaan umum yang dikaji dalam penelitian ini diajukan untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Pertanyaan khusus dalam penelitian ini dibahas untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta

(4)

strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menetapkan informan dan responden dalam penelitian ini adalah teknik purposive

sampling. Infoman kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Departemen CSR,

sedangkan responden penelitian terdiri dari 15 orang staf Departemen CSR dan 30 orang masyarakat desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v.15.0.

Cara pandang PT Indocement terhadap pelaksanaan CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang tersebut mempengaruhi strategi yang digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR, yaitu dengan menciptakan pola kemitraan yang strategis antara perusahaan, warga desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, dan pihak swasta lainnya. Hasil uji hipotesis yang dilakukan terhadap variabel efektivitas organisasi Departemen CSR dan variabel efektivitas impelementasi CSR menghasilkan angka korelasi sebesar 0.122 dengan menggunakan uji korelasi

Pearson. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif diantara kedua

variabel tersebut, sehingga hasil hipotesis penelitian ini adalah semakin tinggi efektivitas organisasi, maka semakin baik implementasi program CSR.

(5)

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.

Oleh:

Annisa Rahmawati I34060667

SKRIPSI

Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS

KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

(6)

DEPARTEMEN SAINS

KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh:

Nama Mahasiswa : Annisa Rahmawati

NRP : I34060667

Program Studi : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul Skripsi : Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program

Corporate Social Responsibility PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS NIP: 19580214 198503 1 004

Mengetahui, Ketua Departemen Sains

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003

(7)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2010

Annisa Rahmawati

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Annisa Rahmawati dilahirkan pada tanggal 22 November 1988 di Bogor. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Edward Tamimi dan Ibu Hj. Yetriza Hasbullah. Pendidikan yang pertama kali ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-kanak Harapan II pada tahun 1993-1994. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri Pedurenan Tengah I pada tahun 1994-2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bekasi pada tahun 2000-2003, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bekasi pada tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Saringan Masuk IPB) dan memilih Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2007. Selama menjadi mahasiswa di IPB, selain belajar penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, yakni sebagai staf divisi infokom Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama pada tahun 2006-2007, staf divisi broadcasting Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2007-2010, dan staf divisi sosial dan lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia tahun 2008-2009, serta aktif terlibat dalam kepanitiaan acara-acara kemahasiswaan. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Sosiologi Umum (KPM130) dan Mata Kuliah Komunikasi Bisnis (KPM231).

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam skripsi ini adalah Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Penelitian ini bertujuan umum untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan bertujuan khusus untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi proses pembelajaran bagi peneliti dalam memahami fenomena sosial yang terjadi di lapangan serta dapat menjadi masukan bagi perusahaan terkait kegiatan CSR.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2010

Annisa Rahmawati

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Seraya mengucap takbir dan hamdalah, penulis mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS selaku dosen penguji utama dan Ir. Hadiyanto, MS selaku dosen penguji wakil departemen.

3. Ibu Dian Octavia, Ibu Lia Damayanti, Bapak Bambang N, Bapak Toto, Bapak Romi Himawan, Bapak Fajar Fathoni, dan seluruh staf Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian.

4. Seluruh staf pemerintah desa dan masyarakat Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian. 5. Papa, Mama, Uni Rizka, dan adik-adik tersayang Tita dan Ridwan yang

telah mencurahkan begitu banyak kasih sayang, perhatian, motivasi dan semangat bagi penulis selama masa studi. Terima kasih untuk untaian doa yang selalu dipanjatkan setiap harinya demi kesuksesan hidup penulis. 6. Adji Satrio Utomo, selaku teman berbagi dan bertukar pikiran. Terima

kasih untuk warna-warni kehidupannya yang telah memberikan semangat dan perhatian serta motivasi bagi penulis selama masa studi.

7. Sahabat-sahabatku tersayang, Ninik, Indah, Tami, Mba Winda, Icha, Aan, Uni Mike, Rissa dan Arlita yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam setiap kesulitan yang penulis rasakan dalam studi. Terima kasih atas kebersamaan dan doa-doa kalian.

(11)

8. Teman-teman seperjuangan program akselerasi, khususnya Yuni Muryaningrum yang selalu menemani penulis menghadap dosen pembimbing, serta Lingga, Vani, Luisita, Arif, Indra, Fenita, Nadra, Rininda, Parnamian, Noval, Viora, Siska, Nadia, dan Andi Fuad. Terima kasih atas semangat kebersamaan kalian.

9. Teman-teman KPM 43, khususnya Septiani Wesman yang turut menunjang fasilitas penulis selama melakukan penelitian.

10. Seluruh warga Eky’erz, baik alumni maupun penghuni saat ini Vivi, Sabti, Dinda, Betari, Ochi, Ita, Mba Ita, Arin, Vita, Bani, Mba Eka, Iin, Ayu, Mba Yani, Mba Ira, Mba Venny, Mba Ani, Mba Reni. Terima kasih atas pengalaman hidup yang diajarkan pada penulis selama ini.

11. Adik-adik praktikan Sosum (A19 dan B08 tahun ajaran 2008/2009) dan teman-teman praktikan MK Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2009/2010. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak dan membanggakan bagi keluarga, agama, teman-teman, bangsa, dan negara. Amin Ya Rabbal’alamin.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II PENDEKATAN TEORITIS ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1. Corporate Social Responsibility ... 6

2.1.1.1. Konsep Corporate Social Responsibility ... 2.1.1.2. Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility ... 7

2.1.2. Definisi Organisasi ... 9 2.1.3. Efektivitas Organisasi ... 10 2.1.4. Efektivitas Implementasi CSR ... 11 2.2. Kerangka Pemikiran ... 11 2.3. Hipotesa Penelitian ... 12 2.3.1. Hipotesa Pengarah ... 12 2.3.2. Hipotesa Uji ... 13 2.4. Definisi Konseptual ... 13

2.4. Definisi Konseptual dan Operasional ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

3.2. Pendekatan Penelitian ... 16

3.3. Teknik Pemilihan Informan dan Responden ... 17

3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 18

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN ... 20

4.1. Profil Perusahaan ... 20

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 20

4.1.2. Identitas Perusahaan ... 21

4.1.3. Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT. Indocement ... 23

4.1.4. Struktur Organisasi PT. Indocement ... 24

(13)

4.2. Profil Desa Binaan PT. Indocement ... 28

4.2.1. Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ... 28

4.2.2. Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ... 31

4.3. Ikhtisar ... 34

BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT. INDOCEMENT ... 35

5.1. Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan CSR PT Indocement ... 35

5.2. Strategi Pelaksanaan CSR PT. Indocement ... 36

5.3. Implementasi CSR ... 37

5.4. Ikhtisar ... 40

BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR YANG IDEAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR ... 41

6.1. Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR ... 41

6.2. Community Development Section ... 45

   6.2.1. Program Fisik ... 47

6.2.2. Program Non-Fisik ... 49

6.3. Sustainable Development Project Section ... 52

6.4. Ikhtisar ... 55

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DENGAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM-PROGRAM CSR ... 57

7.1. Analisis Uji Hipotesis Penelitian ... 57

7.2. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi .. 58

7.2.1. Kepemimpinan ... 58

7.2.2. Partisipasi Anggota ... 59

7.2.3. Pemrosesan Informasi ... 60

7.2.4. Komunikasi ... 60

7.3. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR ... 61

7.3.1. Evaluasi dan Pemantauan Program ... 62

7.3.2. Daya Tanggap Perusahaan ... 62

7.3.3. Konsistensi Program ... 63

7.3.4. Kepedulian terhadap Lingkungan ... 64

BAB VIII PENUTUP ... 66

8.1. Kesimpulan ... 66

8.2. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1. Metamorfosis CSR ... 8

Tabel 2. Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR ... 17

Tabel 3. Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi ... 19

Tabel 4. Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun 2009... 29

Tabel 5. Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 ... 29

Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 ... 30

Tabel 7. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009... 30

Tabel 8. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009 ... 31

Tabel 9. Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun 2009... 32

Tabel 10. Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 ... 32

Tabel 11. Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009.... 33

Tabel 12. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 ... 33

Tabel 13. Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 ... 34

Tabel 14. Siginifikansi Korelasi Efektivitas Organisasi dan Efektivitas Implementasi CSR ... 57

Tabel 15. Jumlah dan Presentase Aspek Kepemimpinan Departemen CSR ... 59

Tabel 16. Jumlah dan Presentase Aspek Partisipasi Angota Departemen CSR ... 59

Tabel 17. Jumlah dan Presentase Aspek Pemrosesan Informasi Departemen CSR ... 60

Tabel 17. Jumlah dan Presentase Aspek Komunikasi Departemen CSR ... 61

Tabel 19. Jumlah dan Presentase Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program ... 62

Tabel 20. Jumlah dan Presentase Aspek Daya Tanggap Perusahaan .. 63

Tabel 21. Jumlah dan Presentase Aspek Konsistensi Program ... 63

Tabel 22. Jumlah dan Presentase Aspek Kepedulian Terhadap Lingkungan ... 64

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen

CSR ... 12 Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk . 25 Gambar 3. Alur Produksi Semen ... 26 Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk periode 2006-2010 ... 42 Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup ... 43 Gambar 6. Flow CSR Program ... 44

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1. Catatan Harian Penelitian ... 72 Lampiran 2. Panduan Pertanyaan ... 80 Lampiran 3. Lembar Kuesioner untuk Staf CSR Department ... 82 Lampiran 4. Lembar Kuesioner untuk masyarakat desa binaan……….. 91 Lampiran 5. Matriks Alokasi Waktu Penelitian ... 98

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai program-program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan. Konsep ini semakin digaungkan sejak penandatanganan Millenium Development

Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun 2000 yang mengandung

beberapa tujuan pembangunan yang saling terkait, baik dalam konteks pencapaian tujuan maupun kesalingtergantungan para stakeholders yang ada di dalamnya. Selain pemerintah dan masyarakat sebagai stakeholders, sektor swasta juga memiliki kontribusi yang besar dan saling terkait dalam pencapaian tujuan MDGs melalui pengimplementasian program-program CSR.1 Konsep program-program CSR tersebut merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak lagi hanya mementingkan keuntungan ekonomi semata.

Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani MDGs telah menetapkan sejumlah peraturan yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu aturan dasar dari pemerintah Indonesia yang membuat konsep CSR tersebut harus direalisasikan oleh setiap perusahaan di Indonesia adalah Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 2 Juli 2007. UU tersebut disahkan sebagai perubahan atas UU tentang Perseroan Terbatas No.1 Tahun 1995. Salah satu pasal dalam UU-PT 2007 tesebut, yakni dalam pasal 74 ayat 1, disebutkan bahwa setiap perseroan

1

Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series Number 10, Millenium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan pembangunan milenium. Beberapa tujuan dari MDGs memerlukan peran pihak swasta sebagai pihak yang memiliki kontribusi besar dalam dunia usaha yang diimplementasikan melalui kegaiatan CSR. Tujuan-tujuan tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, menurunkan angka kematian ibu dan anak, memerangi penyakit menular, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

(18)

yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya.2

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, setiap perusahaan kini wajib mengeluarkan dana perusahaannya untuk mendanai kegiatan-kegiatan masyarakat. Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam telah mampu mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan CSR-nya dengan baik. Namun beberapa perusahaan lainnya ada juga yang belum mampu mengefektifkan pelaksanaan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak mampu menarik simpati dan partisipasi masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program CSR tersebut. Faktor tersebut pada akhirnya pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu berkembang secara efektif untuk mencapai tujuannya, yakni memberdayakan masyarakat dan lingkungannya.

Kegagalan demi kegagalan yang dirasakan oleh beberapa perusahaan yang tidak mampu mengefektifkan kegiatan CSR dengan mendapatkan simpati serta partisipasi yang minim dari masyarakat tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keefektifan organisasi yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Pengelolaan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dan program-program yang terkait dengan kegiatan CSR menuntut pembentukan desain atau model pekerjaan terlebih dahulu bagi para karyawan ataupun para

stakeholders di dalam perusahaan itu. Model tersebut dipengaruhi oleh beberapa

hal atau permasalahan dari dalam ataupun dari luar perusahaan, diantaranya kepentingan perusahaan, struktur organisasi, iklim internal di perusahaan itu sendiri, dan sebagainya. Tata kelola organisasi perusahaan yang tidak diiringi oleh fungsi regulasi dan manajerial yang baik tidak mampu merencanakan, membuat, dan melaksanakan dengan baik program-program CSR yang dapat menyentuh hati dan menarik simpati serta partisipasi masyarakat.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekstraktif atau pertambangan di Indonesia. PT

2

Surat Edaran Nomor SE-07/MBU/2008 (sumber: www.bumn.go.id diakses tanggal 03 Januari 2009)

(19)

Indocement menjalankan usahanya dengan bisnis inti yakni memproduksi berbagai jenis semen yang bermutu tinggi dengan salah satu produk unggulannya yaitu semen putih. PT Indocement kini menjadi satu-satunya industri yang memproduksi semen putih di Indonesia dengan dukungan HeidelbergCement Group yang merupakan salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang memiliki sebagian besar saham di PT Indocement. Perusahaan yang memasarkan produknya dengan merek dagang “Tiga Roda” ini, memiliki dua belas pabrik yang dioperasionalkan secara terpadu. Lokasi pabrik PT Indocement ini antara lain terdapat di daerah Citeureup (Bogor, Jawa Barat), Palimanan (Cirebon, Jawa Barat), dan Tarjun (Kotabaru, Kalimantan Selatan) dengan total kapasitas produksi sebesar 17,1 juta ton semen per tahun.3

Sebagai salah satu industri yang menggantungkan kegiatan operasionalnya kepada sumber daya alam berupa bahan tambang, PT Indocement memiliki kesadaran akan dampak kegiatan operasionalnya tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sesuai dengan visi dan misi yang dijadikan sebagai landasan bagi seluruh aktivitas perusahaan, PT Indocement memiliki dan telah menjalankan program-program CSR dengan baik yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Program-program CSR yang telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Indocement, diantaranya adalah pengembangan perkebunan tanaman jarak seluas 30 ha di areal bekas penambangan batu kapur dan pelaksanaan program pengumpulan sampah dari masyarakat yang akan diolah menjadi bahan bakar biomassa untuk proses pembakaran dalam produksi semen, dan kompos. Keberhasilan program CSR yang dijalankan oleh PT Indocement ini telah mendapat penganugerahan penghargaan yakni sebagai peraih Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008” dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009.4

Kesuksesan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR sebagai upaya membangun bisnis yang berkelanjutan ini tak lepas dari tata kelola organisasi perusahaan yang dijalankan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan ini menjadikan tata kelola perusahaan sebagai tolak

3

Sumber: intranet CSR Department (diakses tanggal 23 November 2009)

4

(20)

ukur efektivitas kegiatan operasional perusahaan dalam hal akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan hal-hal lain demi keberlangsungan aktivitas bisnis perusahaan ini. Tata kelola perusahaan dijadikan sebagai alat bagi PT Indocement untuk memastikan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi seluruh anggota organisasi perusahaan yang mencakup karyawan hingga jajaran direksi teratas dalam sebuah lingkungan terbuka demi pertumbuhan integritas perusahaan ke arah yang lebih baik.5 Oleh karena itu, pertanyaan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dalam hal ini adalah organisasi Departemen CSR, dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) 2007. Pelaksanaan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat beragam. Hal ini disesuaikan dengan standar yang berlaku dan mengenai tata aturan tentang pelaksanaan CSR pada masing-masing perusahaan. Standar pelaksanaan CSR oleh masing-masing perusahaan ditetapkan perusahaan melalui kebijakan-kebijakan perusahaan yang umumnya mengikuti budaya, nilai, dan norma yang berlaku pada organisasi perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan mempengaruhi keefektifan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Berdasarkan pemaparan alasan yang terkait dengan konsep pelaksanaan CSR dan tata kelola organisasi perusahaan hubungannya dalam keefektifan organisasi perusahan dalam pelaksanaan program CSR, maka pertanyaan umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan pertanyaan khusus yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

5

(21)

1. bagaimana gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian?

2. bagaimana konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan secara khusus penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

1. mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian

2. mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggambarkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan konsep efektivitas organisasi dalam tataran perusahaan pelaksana program CSR sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep tersebut. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program CSR dan pengelolaan organisasi perusahaan. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan melihat fenomena praktis yang terjadi dan dikaitkan dengan teori yang diperoleh.

(22)

BAB II

PENDEKATAN TEORITIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Corporate Social Responsibility

2.1.1.1 Konsep Corporate Social Responsibility

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli. Wibisono (2007) menyebutkan bahwa definisi CSR berasal dari konsep dan pemikiran yang dicetuskan oleh John Elkington (1997) dalam bukunya yang berjudul “Cannibals with Forks, The

Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Dalam buku tersebut,

Elkington mengemukakan konsep “3P” (profit, people, dan planet) yang menerangkan bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan, selain mengejar

profit (keuntungan ekonomis) sebuah korporasi harus dapat memberikan

kontribusi positif bagi people (masyarakat) dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Konsep inilah yang senada dengan latar belakang kemunculan konsep lain mengenai pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang dicetuskan oleh World Bank, yakni pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan

triple bottom line. World Bank mendefinisikan konsep pembangunan

berkelanjutan secara operasional sebagai “A process whereby future generations

receive as much capital per capita, or more than, the current generation has available”. Definisi tersebut menggambarkan bahwa penurunan modal natural

yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Secara etimologis, istilah CSR di Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Adiprigandri (2006) mendefinisikan istilah tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan yang rasional dan menghormati kelangsungan hidup dan harkat semu pihak sehingga tidak hanya memikirkan kepentingan diri tapi kepentingan umum. Definisi istilah

(23)

ini didasari oleh ciri penting dari esensi konsep tanggung jawab yang bermoral, yakni rasionalitas (tindak impulsif atau semena-mena dan berupaya memetakan alternatif dengan melihat akibatnya, serta jelas tujuan dan memperhatikan rincian implementasinya) dan hormat (kesadaran dan kehendak untuk memperhatikan bagaimana efek dari keputusan atau kebijakan yang diambil yang melebihi kesadaran dan keprihatinan secara rasional sehingga tidak melihat pihak lain hanya sebagai alat pencapaian tujuan sendiri).

Ambadar (2008) mendefinisikan CSR merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). Implementasi CSR merupakan salah satu upaya membangun konsep sustainable development yang menghendaki hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebab dunia usaha merupakan salah satu stakeholder yang memiliki peranan penting terkait dengan kepemilikan terhadap potensi sumber daya manusia dan modal perusahaan. Sukada (2006) menyimpulkan beberapa perbedaan definisi dari istilah CSR menjadi segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif dari setiap pilar.

Berdasarkan definisi-definisi mengenai istilah CSR tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya konsep CSR mencakup segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosial atas eksistensinya dalam kehidupan masyarakat dan terkait usaha untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Berdasarkan konteks tersebut, pelaksanaan CSR merupakan pengimplemetasian konsep triple bottom line demi tercapainya tujuan pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan.

2.1.1.2 Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility

Cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan program CSR merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung

(24)

jawab sosial perusahaan. Wibisono (2007) mengemukakan klasifikasi cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR menjadi tiga kategori, yaitu:

1. CSR dianggap sebagai faktor eksternal (external driven)

2. CSR dianggap sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) 3. CSR dianggap sebagai faktor internal (internal driven)

Good Corporate Citizenship dalam pelaksanaannya berfokus pada

kontribusi suatu perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengalami metamorfosis, dari yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan pada penciptaan kemandirian masyarakat, yakni program pemberdayaan (Ambadar, 2008). Metamorfosis kontribusi perusahaan tersebut diungkapkan oleh Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008), yaitu dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Metamorfosis CSR

Paradigma Charity Philantropy Good Corporate

Citizenship (GCC)

Motivasi Agama, tradisi,

adaptasi

Norma, etika dan hukum universal

Pencerahan diri dan rekonsiliasi dengan ketertiban sosial

Misi Mengatasi masalah

setempat

Mencari dan mengatasi akar masalah

Memberikan

kontribusi terhadap masyarakat

Pengelolaan Jangka pendek,

mengatasi masalah sesaat Terencana, terorganisasi, dan terprogram Terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan

Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/dana

pribadi/profesionalitas

Keterlibatan baik dana maupun sumberdaya lain

Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas

dan perusahaan

Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah (sosial dan

pembangunan serta keterlibatan sosial)

Inspirasi Kewajiban Kepentingan bersama

Sumber : Za’im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008)

Strategi pelaksanaan CSR sangat terkait dengan sudut pandang yang dimiliki oleh korporasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama

(25)

dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya, pelaksanaan kegiatan CSR dalam jangka panjang memerlukan berbagai pihak, untuk menciptakan pola kemitraan yang lebih strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan kegiatan CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Standar pelaksanaan CSR tersebut antara lain Global Reporting

Initiatives (GRI), Global Sullivan Principles, OECD Guidelines for Multinational Enter, Principles for Global Corporate Responsibility-Benchmarks, SA 8000, dan United Nations Global Compact. Secara umum, dapat dilihat bahwa standar

pelaksanaan kegiatan CSR mengacu pada penerapan etika bisnis yang diindikasikan dengan faktor keselamatan kerja karayawan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan (Susanta, 2007).

2.1.2. Definisi Organisasi

Istilah organisasi didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang terbentuk oleh kegiatan-kegiatan spesialisasi dan tingkat-tingkat wewenang demi pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran khusus secara efektif (Kossen dikutip Azhar 1993). Definisi tersebut didasari oleh ciri-ciri organisasi yang meliputi tujuan-tujuan dan sasaran koordinasi masyarakat, hirearkhi otomatis, serta spesialisasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.

Organisasi merupakan sebuah wadah yang harus memiliki empat unsur utama dalam menjalankan kegiatan operasionalnya (Fremont E. Kast dan James Rosenzweig dikutip Azhar 1993). Keempat unsur tersebut antara lain:

1. Unsur goals oriented yang mengindikasikan bahwa suatu organisasi harus selalu berorientasi pada pencapaian sasaran,

2. Unsur psychological system yang mengindikasikan adanya hubungan antar orang dalam suatu kelompok kerja,

3. Unsur structured activities yang mengindikasikan bahwa dalah suatu organisasi terdapat hubungan berpola pada jalinan kerjasama antar individu didalamnya, dan

(26)

4. Unsur technological system yang mengindikasikan bahwa anggota-anggota daam suatu organisasi menggunakan teknologi dan pengetahuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya.

Keempat unsur tersebut mutlak harus dimiliki oleh sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Suatu organisasi dianggap tidak akan mampu berjalan untuk mencapai tujuan organisasi tanpa menerapkan salah satu dari keempat unsur tersebut dalam melaksanakan kegiatannya.

2.1.3. Efektivitas Organisasi

Gie (2001) mengemukakan pengertian efektivitas sebagai suatu keadaan dimana terjadi pencapaian tujuan atas maksud tertentu dari pelaksanaan sebuah kegiatan, sedangkan menurut Hidayat (1996) efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar persentase target yang tercapai semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep efektivitas organisasi didasarkan atas fungsi organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Azhar (1993) menyebutkan bahwa efektivitas organisasi dapat diukur melalui empat model, antara lain:

1. Model tujuan rasional dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi bergantung pada seberapa jauh organisasi tersebut mencapai tujuannya.

2. Model hubungan manusia, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi dilihat dari kepentingan anggota organisasi secara individual.

3. Model proses internal, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektifitas organisasi bergantung pada pengelolaan informasi dan proses komunikasi. 4. Model sistem terbuka, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa

efektivitas organisasi bergantung pada transaksi barang dan jasa dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendekatan nilai-nilai bersaing yang merupakan rangkuman dari indikator-indikator yang disebutkan dalam keempat model tersebut, maka keefektifan organisasi dapat diukur melalui indikator kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi organisasi (Azhar, 1993).

(27)

2.1.4 Efektivitas Implementasi CSR

Wibisono (2007) menyebutkan bahwa implementasi program CSR dipengaruhi oleh cara pandang dan strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosialnya. Nurdiana (2008) mengemukakan bahwa implementasi CSR merupakan pelaksanaan program-program aktivitas CSR yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan dan masyarakat.

Penelitian terdahulu mengenai efektivitas implementasi CSR dilakukan oleh Nurdiana (2008) dengan judul Efektivitas Implementasi CSR PT Kaltim Prima Coal. Penelitian tersebut menggunakan dimensi-dimensi pengukuran kepuasan konsumen dengan konsep SERVQUAL (Service Quality), antara lain dimensi berwujud, dimensi kehandalan, dimensi ketanggapan, dimensi jaminan, dan dimensi empati. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa implementasi CSR dapat diukur melalui indikator evaluasi & pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Implementasi program CSR terkait dengan cara pandang terhadap kegiatan CSR yang dimiliki oleh perusahaan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor eksternal (reputation driven dan market driven) dan faktor internal (memenuhi kewajiban). Cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan strategi pelaksanaan CSR mempengaruhi implementasi kegiatan CSR oleh perusahaan tersebut. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Strategi pelaksanaan program CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut.

Selain dipengaruhi oleh strategi yang dipilih dan cara pandang yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat konsep CSR, implementasi aktivitas CSR dipengaruhi oleh keefektifan organisasi yang dimliki oleh perusahaan tersebut dengan konsep organisasi sebagai alat pencapaian tujuan. Suatu organisasi dikatakan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi apabila organisasi tersebut berhasil melakukan pencapaian tujuan berdirinya organisasi tersebut. PT

(28)

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki divisi khusus yang diorganisasikan untuk menangani aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan, yakni divisi

Community Social Responsibility (CSR). Divisi ini berdiri dengan tujuan untuk

mengimplementasikan kegiatan CSR agar mampu menciptakan kemandirian masyarakat yang berbasis pada konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aspek-aspek yang mempengaruhi keefektifan organisasi divisi tersebut dalam mengimplementasikan kegiatan CSR PT Indocement, yakni aspek kepemimpinan, partisipasi anggota divisi, proses internal, dan komunikasi. Aspek-aspek yang selanjutnya diukur dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi kegiatan CSR, antara lain evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen CSR

2.3. Hipotesa Penelitian 2.3.1 Hipotesa Pengarah

Impelementasi kegiatan CSR dipengaruhi oleh strategi pelaksanaan yang dipilih oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan standar pelaksanaan CSR yang digunakan oleh perusahaan.

Aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi: - Kepemimpinan - Partisipasi Anggota - Pemrosesan informasi - Komunikasi Efektivitas Implementasi CSR: - evaluasi & pemantauan program - daya tanggap perusahaan - konsistensi program

- kepedulian terhadap lingkungan

Pencapaian tujuan organisasi

Efektivitas Organisasi

Konsep pelaksanaan CSR oleh perusahaan: - Cara pandang perusahaan

- Strategi implementasi CSR

Keterangan:

: Menyebabkan : Mempengaruhi

(29)

2.3.2 Hipotesa Uji

Semakin tinggi efektivitas organisasi Departemen CSR PT Indocement, maka semakin tinggi efektivitas implementasi CSR yang dilakukan.

2.4 Definisi Konseptual

1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR

2. Standar pelaksanaan CSR: acuan formal yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan CSR

3. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan.

2.5 Definisi Konseptual dan Operasional

1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR, yang terdiri atas tiga kategori:

a. sebagai sebuah external driven yakni usaha untuk berbasa-basi untuk mendongkrak citra perusahaan.

b. sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) atas aspek regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa.

c. sebagai sebuah internal driven untuk mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.

2. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, antara lain berupa membangun mitra kerja dengan instansi lain, mendanai usaha dalam menjalankan CSR secara mandiri, atau menggunakan bantuan dari pihak LSM sebagai fasilitator masyarakat.

3. Efektivitas organisasi: suatu keadaan dimana organisasi berhasil mencapai tujuannya, yang meliputi:

a. Kepemimpinan: kemampuan seorang individu untuk meningkatkan kinerja anggota organisasi demi pencapaian tujuan pelaksanaan tugas, yang meliputi indikator:

- proses pengambilan keputusan

(30)

dihadapi oleh organisasi

- kinerja karyawan dalam mencapai tujuan Departemen CSR

b. Partisipasi anggota: peran serta anggota organisasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi Departemen CSR yang meliputi indikator:

- kehadiran individu dalam rapat departemen

- keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan

c. Pemrosesan informasi: pengelolaan informasi yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh organisasi Departemen CSR, yang meliputi indikator:

- kepastian informasi

- kejelasan situasi informasi yang diperoleh staf organisasi Departemen CSR

d. Komunikasi: proses pertukaran pesan antar komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna, yang meliputi indikator:

- jumlah intensitas diskusi antar individu

- ketelitian dan relevansi pesan yang dipertukarkan (tidak adanya distorsi pesan)

- ketepatan waktu penyampaian pesan (pesan dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan tepat waktu dan tepat guna)

Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut:

Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor 176-280

Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor 70-175

4. Implementasi CSR: pelaksanaan kegiatan CSR oleh divisi CSR

Department, dengan indikator keefektifan meliputi:

a. Evaluasi & pemantauan program: kegiatan Departemen CSR untuk menilai kekurangan dan memantau pelaksanaan program CSR

b. Daya tanggap perusahaan dalam menghadapi permasalahan kebutuhan masyarakat yang diperlukan dalam implementasi program CSR

(31)

c. Konsistensi program: kesesuaian program CSR yang diterima oleh masyarakat dengan perencanaan yang dilakukan sebelumnya di tingkat organisasi

d. Kepedulian terhadap lingkungan: kepekaan PT Indocement terhadap masalah lingkungan

Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut:

Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor 126-200

Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor 50-125.

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai efektivitas organisasi perusahaan dalam implementasi program CSR ini dilaksanakan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terletak di Jalan Mayor Oking Jayaatmadja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai bulan Desember tahun 2009. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan:

1. berdasarkan hasil penelusuran dokumen yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai sumber pustaka baik majalah, surat kabar, dan artikel yang diperoleh dari website PT Indocement secara online, dapat diketahui bahwa perusahaan ini memiliki kegiatan CSR yang telah memenangkan Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008”. Selain itu, dari hasil penelusuran dokumen tersebut dapat diketahui bahwa PT Indocement memiliki visi dan misi perusahaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merupakan penanda komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup.

2. berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa narasumber dari perusahaan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dikelola oleh bagian khusus yang diorganisasikan untuk menangani kegiatan CSR tersebut, yakni divisi CSR Department.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini dilakukan melalui metode survei, yakni penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian untuk mengambil sampel dari satu populasi. Selain itu, pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi kegiatan CSR. Data-data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan terkait, yang selanjutnya digunakan untuk

(33)

meningkatkan pemahaman atas cara pandang dan standar pelaksanaan kegiatan CSR yang akan mempengaruhi strategi pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan

Unit pengamatan dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pengorganisasian implementasi CSR, yang meliputi:

1. Departemen CSR;

2. staf pemerintah desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk; 3. masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan program CSR; dan 4. masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara langsung dalam

program CSR.

Responden penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan:

1. terbatasnya jumlah populasi dan masih berada dalam jangkauan peneliti

2. untuk memperoleh hasil penelitian yang semakin representatif 3. profil reseponden yang sudah diketahui dengan jelas

Dengan demikian, total responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dengan kategori seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR

No. Kategori Jumlah Responden (orang)

1 Staf Departemen CSR 15

2 Staf pemerintah desa binaan 5

3 Masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan

program CSR

20

4 masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara

langsung dalam program CSR

5

Jumlah Responden 45

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan CSR Department Head sebagai informan kunci. Informan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara pandang perusahaan terhadap aktivitas CSR yang tertuang dalam kebijakan perusahaan serta strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengimplementasikan program-program CSR.

(34)

3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen pengumpulan data primer yang dipakai adalah wawancara mendalam, pengamatan berperan serta, dan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan kebijakan dan data-data bentuk kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan perlakuan yang berbeda sesuai dengan jenis data yang diperoleh, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sugiyono (2008) mendefinisikan tahap-tahap analisis data sebagai berikut:

(1) reduksi data: merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema serta pola data yang diperoleh.

(2) penyajian data: menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan lain-lain; untk mempermudah peneliti dalam mengorganisir data, meyusun pola dan memahami data yang diperoleh. (3) penarikan kesimpulan yang menghasilkan temuan baru atas obyek penelitian.

Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v.15.0. Selain itu, pengolahan data hasil penyebaran kuesioner ini juga digunakan untuk melihat kategorisasi aspek-aspek yang mempengaruhi kedua variabel tersebut yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Rumus kategorisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Rentang = Nilai terbesar-nilai terkecil Banyak kelas = Jumlah kategori

Panjang kelas = __rentang__ banyak kelas

Jumlah pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner mempengaruhi rentang nilai pada masing-masing aspek dari kedua variabel tersebut.

(35)

Kategorisasi masing-masing aspek dari variabel efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi CSR dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3. Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek Efektivitas Kepemimpinan

Skor Kategorisasi

20-50 Efektivitas Kepemimpinan rendah

51-80 Efektivitas Kepemimpinan tinggi

Kategorisasi Aspek Tingkat Partisipasi Anggota

Skor Kategorisasi

20-50 Tingkat Partisipasi Anggota rendah

51-80 Tingkat Partisipasi Anggota tinggi

Kategorisasi Aspek Pemrosesan Informasi

Skor Kategorisasi

10-25 Pemrosesan Informasi rendah

26-40 Pemrosesan Informasi tinggi

Kategorisasi Aspek Efektivitas Komunikasi

Skor Kategorisasi

20-50 Efektivitas Komunikasi rendah

51-80 Efektivitas Komunikasi tinggi

Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR

Kategorisasi Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program

Skor Kategorisasi

15-37 Evaluasi dan Pemantauan Program rendah

38-60 Evaluasi dan Pemantauan Program tinggi

Kategorisasi Aspek Daya Tanggap Perusahaan

Skor Kategorisasi

10-25 Daya Tanggap Perusahaan rendah

26-40 Daya Tanggap Perusahaan tinggi

Kategorisasi Aspek Konsistensi Program

Skor Kategorisasi

10-25 Konsistensi Program rendah

26-40 Konsistensi Program tinggi

Kategorisasi Aspek Kepedulian terhadap Lingkungan

Skor Kategorisasi

15-37 Kepedulian terhadap Lingkungan rendah

(36)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAN LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan6

PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen. Pada awalnya, perusahaan ini berasal dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE). PT DICE mulai membangun tanur putar pertama untuk kegiatan operasional perusahaan yang berkapasitas sebesar 500.000 ton semen abu-abu, yang selesai pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1975. Pada tahun yang sama, perusahaan memulai kegiatan operasional untuk menghasilkan produk-produk komersial. Selanjutnya PT DICE meresmikan pabrik keduanya pada tanggal 04 Agustus 1976.

Selain PT DICE, perusahaan ini berasal dari gabungan lima perusahaan lain yang secara resmi menjadi bagian perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. Kelima perusahaan itu antara:

a. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE) yang terdiri dari dua pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton semen per tahun.

b. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE) yang memiliki satu pabrik semen yang memproduksi 150.000 ton semen putih (White Cement) dan 50.000 ton semen sumur minyak (Oil Well Cement) per tahun.

c. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE) yang memiliki satu pabrik semen yang berkapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun.

d. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE) yang memiliki satu pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun.

6

(37)

e. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE) yang berkapasitas produksi sebesar 1.500.000 ton semen per tahun.

Pada tahun 1985 keenam perusahaan tersebut kemudian bergabung menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa yang seluruh wilayah produksinya berada di satu lokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan statusnya sebagai badan hukum semenjak dikeluarkannya Surat Keputusan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.2876.HT.01.01.TH.85 pada tanggal 17 Mei 1985.

Pada tahun 1991, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara resmi memiliki pabriknya yang kesembilan. Pabrik ini berasal dari PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang terletak di Palimanan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 1.200.000 ton semen. Lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1996, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyelesaikan pembangunan pabriknya yang kesepuluh yang berlokasi dan kapasitas produksi yang sama dengan pabrik yang kesembilan tersebut. Pada tahun 1999, perusahaan ini membangun pabrik kesebelas yang terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 2.400.000 ton klinker per tahun. Pabrik kedua belas sekaligus pabrik terakhir yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diperoleh dari hasil merger dengan PT Indocement Investama dan PT Indo Kodeco Cement (IKC) yang berlokasi di Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun pada tahun 2000. Pada tahun 2001 Heidelberg Cement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Pada tahun 2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH.

4.1.2 Identitas Perusahaan

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki visi dan misi perusahaan yang selalu digunakan sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Visi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara misi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah sebagai berikut:

(38)

“Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap

memerhatikan pembangunan berkelanjutan.”7

Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki slogan atau moto perusahaan yang dapat dilihat di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah sebagai berikut:

”Turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life).”8

Dalam Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007, disebutkan bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memberikan pemahaman yang lebih besar terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang terdapat dalam misi perseroan bagi seluruh karyawan. Melalui pemahaman atas konsep tersebut, seluruh karyawan akan memiliki pengertian yang lebih baik dan mendalam terhadap tiga sasaran utama yang hendak dicapai oleh perusahaan yakni pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial serta pelestarian lingkungan hidup.

Praktek konsep pembangunan berkelanjutan yang dijadikan sasaran bagi perusahaan dari segi usaha adalah mengupayakan cara-cara yang lebih baik dalam menghasilkan produk, jasa, pesan, serta manfaat bagi seluruh stakeholders dengan biaya yang tepat guna. Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, konsep tersebut dapat berarti mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang lebih memotivasi karyawan yang memiliki semangat prestasi tinggi, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berbasis praktik-praktik internasional terbaik dalam hal keselamatan, kesehatan, dan dampak lingkungan. Apabila dilihat dari segi tanggung jawab sosial dan lingkungan, pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan ini dapat berarti mengupayakan terjadinya interaksi antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa visi, misi,dan slogan perusahaan yang terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan merupakan

7

Ibid., halaman 19.

8

(39)

landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan agar masing-masing individu dapat memahami bahwa setiap langkah yang diambil oleh perusahaan pasti memiliki manfaat jangka panjang yang berkesinambungan.

4.1.3 Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan besar yang seringkali memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih perusahaan dalam beberapa bidang. Berikut ini adalah daftar panjang pretasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selama tahun 2008.9

1) Tanggal 4 Maret 2008: memperoleh penghargaan dari Forum Wartawan Harian Bogor.

2) Tanggal 16 Maret 2008: memperoleh Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) pada tanggal 16 Maret 2008 dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif.

3) Tanggal 12 Juni 2008: menerima IMAC Award (Indonesia’s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya sebagai “The Best Performance Company Image” untuk kategori industri semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week.

4) Tanggal 31 Juli 2008: menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode 2006-2007, dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik Cirebon.

5) Tanggal 4 Agustus 2008: menerima penghargaan sebagai “Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008”, dari majalah Finance Asia, Hongkong.

6) Tanggal 6 Agustus 2008, Semen “Tiga Roda” meraih “Top Brand Award 2008” dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing.

7) Tanggal 11 September 2008: menerima “The Value of Creator Award” untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern Steward & Co. Management Consultant.

9

(40)

8) Tanggal 5 November 2008: menerima penghargaan sebagai “5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008” untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga lainnya.

9) Tanggal 11-13 November 2008: memperoleh medali emas (dengan nilai tertinggi) dan medali “Prime Gold” dari Dua Gugus Kendali Mutu (“GKM”) dalam Konvensi Mutu Indonesia 2008.

10) Tanggal 26 November 2008: menerima Anugerah Business Review dari majalah Business Review.

Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih berlanjut hingga tahun 2009. Berikut ini adalah daftar penghargaan yang diterima perusahaan selama tahun 2009.10

1) Tanggal 15 Januari 2009: menerima penghargaan “The Best 4 in Corporate Governance 2008” untuk perusahaan di Indonesia, yang diberikan oleh majalah The Asset, Hong Kong.

2) Tanggal 23 Februari 2009: meraih tiga penghargaan pada “Indonesia CSR Awards 2008” yaitu: Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan. Penghargaan lain diterima oleh Kuky Permana, Direktur Sumber Daya Manusia Indocement, yaitu Penghargaan Terbaik Pertama untuk kategori Pimpinan Perusahaan - tipe Perorangan.

3) Tanggal 15 Oktober 2009: meraih peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu 2008–2009 yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

4.1.4 Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk11

Sebagaimana organisasi perusahaan pada umumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki struktur organisasi pelaksana perusahaan. Struktur organisasi ini diputuskan melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2008

10

Ibid., halaman 19

11

(41)

tanggal 14 Mei 2008, maka struktur organisasi yang berlaku saat ini terbagi atas Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut: Skema dari struktur organisasi PT Indocement Tunggal Prakarasa dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sumber : Laporan Tahunan 2007 / CODD – CHRD)

Dari gambar tersebut, dapat dilihat alur pertanggungjawaban masing-masing anggota perusahaan dalam menjalankan kewajibannya di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

(42)

4.1.5 Proses Produksi Semen12

Proses produksi semen dapat diperlihatkan melalui alur proses pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur Produksi Semen (Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)

Bahan baku untuk pembuatan semen terdiri dari batu kapur (80% ), tanah liat (10%), pasir-silika (9%) dan pasir besi (1%). Berikut ini akan digambarkan dengan ringkas 7 tahap pembuatan semen :

1. Penambangan dan Penghancuran

Batu kapur, yang merupakan bahan baku utama, ditambang di quarry yang berjarak 6 km dari pabrik. Setelah dikeruk oleh diesel shovel dan dimuat ke dump truck, kemudian dibawa ke mesin penghancur batu yang sanggup menghancurkan batu sebanyak 2.500 ton per jam. Batu kapur yang telah dihancurkan kemudian dikirim dengan ban berjalan ke tempat penampungan yang berjarak sekitar 4 km. Begitu juga proses yang sama untuk tanah liat, pasir silika dan pasir besi.

2. Pengeringan dan Penggilingan

Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan.

12

(43)

3. Pembakaran dan Pendinginan

Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari pusat pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam.

4. Penggilingan Akhir

Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan.

5. Pengantongan

Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan, sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan.

4.2 Profil Desa Binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa unit Citeureup memiliki 12 desa binaan sebagai lokasi pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Kepala Departemen CSR, Ibu Dian Octavia, kedua belas desa tersebut dijadikan sebagai desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa karena berada di sekitar lokasi pabrik dan sebagian besar diantaranya berada di jalur conveyor. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki kewajiban untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang juga turut menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Kedua belas desa binaan PT

Gambar

Tabel 3.  Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi  Kategorisasi Aspek Efektivitas Kepemimpinan
Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sumber : Laporan Tahunan  2007 / CODD – CHRD)
Gambar 3. Alur Produksi Semen (Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal  Prakarsa Tbk.)
Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009  Data Demografi Ekonomi Desa NamboTahun 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai jenis pekerjaan di areal PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk mempunyai potensi bahaya dan resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tinggi. Apabila

Pada tahun 2008, modal kerja bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengalami peningkatan sebesar 2,58% yang disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan

Berdasarkan hasil hitungan koefisien Z-Score untuk perusahaan manufaktur PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) pada tabel 4.3 dapat diketahui, bahwa pada tahun

ini bertujuan untuk mendefinisikan kriteria-kriteria Baldrige Excellence Framework 2015-2016 di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk., melakukan penilaian

Skripsi yang berjudul “ Analisa Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk Tahun 2002-2004 “ ini merupakan tugas akhir yang

+ PT Indocement Tunggal

Maksud dari kegiatan penelitian ini adalah mengetahui kualitas batubara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Unit Palimanan Cirebon yang digunakan untuk pembakaran

Berbagai jenis pekerjaan di areal PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk mempunyai potensi bahaya dan resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tinggi. Apabila