Muhamad Danuri
Manajemen Informatika, AMIK JTC Semarang [email protected]
Abstrak
Pertumbuhan manusia di dunia akan terus bertambah dan berkembang sebagai proses alami kehidupan. Setiap individu harus dapat memberikan kontribusi untuk berperan aktif dalam kegiatan penyelamatan lingkungan hidup. Bidang Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dalam kegiatannya menggunakan banyak kertas untuk dijadikan dokumen sebagai bagian dari proses pembelajaran. Semakin berkembanganya teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pemakaian kertas dengan menghasilkan Soft Document (paperless), Online Document dan elektronik dokumen sehingga dapat dijadikan sarana untuk mendukung sebuah usaha penyelematan lingkungan hidup. Kertas merupakan sarana utama untuk menampung dokumen, di mana pembuatan kertas ini menggunakan bahan dasar dari kayu. Jika setiap lima orang manusia di dunia setiap tahunnya menggunakan 15 rim kertas berarti kebutuhan pohon lima orang setiap tahunnya adalah satu buah pohon berusia 5 tahun. Apa yang terjadi 5 tahun atau 10 tahun mendatang jika penyelamatan lingkungan tidak segera dilakukan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penyelamatan lingkung terus meningkat, begitu juga yang terjadi pada perguruan tinggi kegiatan penyelamatan ini dikenal dengan istilah Green Campus. Sebuah konsep yang dapat dijadikan alternatif untuk mendukung kegiatan tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan sebuah campus yang hijau. Setiap elemen campus dalam kegiatan pendidikan yang dilakukannya dapat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah pemakaian kertas. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sistem informasi yang menghasilkan Soft Document sehingga setiap kegiatan dikampus tersebut terbebas dari penggunaan kertas.
Kata Kunci : Green Campus, paper less, kertas, Soft Document, penyelamatan lingkungan, pohon
1. LATAR BELAKANG
Semakin berkembanganya pertumbuhan manusia di dunia membutuhkan berbagai macam barang untuk memenuhi keperluannya setiap hari. Seperti kebutuhan pendidikan, pakaian, perumahan dan kebutuhan hidup yang lain. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut memerlukan sarana dan proses yang berasal dari alam. Kebutuhan Perumahan mengambil bahan dasar dari kayu, namun dengan semakin berkembangan pengetahuan tentang pentingnya tumbuhan untuk keamanan udara di dunia penggunaan kayu mulai tergantikan dengan bahan yang lain. Begitu juga dengan kebutuhan – kebutuhan yang lain, harusnya juga sudah memiliki konsep penyelamatan lingkungan (go Green).
Dalam dunia pendidikan, kebutuhan kertas merupakan hal pokok untuk proses dokumentasi sebuah keilmuan. Buku yang berbahan baku dari kayu juga mengurangi jumlah pohon yang ada di dunia. Menurut Forum Hijau Indonesi (FHI, 2012) Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas dan Jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan.
Menurut surat kabar kompasiana 2012, menyebutkan bahwa Keadaan dan pemandangan yang menjadi sangat biasa dan hal yang wajar di daerah perkuliahan adalah lembaran kertas. baik itu tumpukan menggunung, selembaran yang berserakan, dan kertas laporan serta tugas akhir yang setiap harinya akan menggunakan kertas minimal 100 lembar setiap mahasiswa dimana 100 lembar kertas = 1/5 rim kertas.
Perlu diketahui dari sumber P-WEC (Petungsewu Wildlife Education Center), menyatakan bahwa Setiap 15 rim kertas ukuran A4 itu akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eks lembar koran yang kita baca setiap hari itu akan menghabiskan 10-17 pohon hutan.
Jika rata-rata satu orang memiliki berkas selama 1 tahun sebanyak 1500 lembar kertas atau 3 rim, ini berarti setiap 5 orang membutuhkan 1 pohon setiap tahunnya. Berapa batang pohon yang akan ditebang untuk memenuhi kebutuhan tersebut 5 tahun atau 10 tahun mendatang. Jika hal ini terus terjadi akan semakin membuat kondisi lingkungan dunia semakin tidak ramah untuk kehidupan.
Dari kondisi ini maka perlu adanya alternatif dan sebuah usaha penyelamatan lingkungan dalam kegiatan pendidikan khususnya agar lingkungan tidak rusak dengan terus berkembanganya pendidikan dan pertumbuhan manusia, perlunya sebuah konsep tentang pendidikan yang memiliki konsep ramah lingkungan (go green) sehingga kegiatannya tidak ikut menyumbang penebangan pohon untuk sarana kegiatan pendidikan tersebut. Sebuah pendidikan yang mengutamakan prinsip penyelamatan lingkungan, menggunakan teknologi untuk mengurangi penggunaan kertas dan kegiatan pendidikan yang berlangsung tanpa kertas (paper less).
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Green CampusKonsep Green mulai popular sejak 1992 dengan istilah Green School, sampai pada tahun 2007 baru muncul istilah Green Campus yang diuji pada Tongji University di mana konsep green dan teknologi ekologi telah dimasukkan ke dalam praktek pembangunan kampus, operasional, energy dan sumber daya yang menjadikannya sebuah model yang sukses tentang kampus yang hemat. (H. Tan et al., 2014)
Menurut Humblet, Sebuah kampus hijau (Green Campus) adalah komunitas pendidikan tinggi yang meningkatkan efisiensi energi, konservasi sumber daya dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan mendidik untuk keberlanjutan dan menciptakan hidup sehat dalam lingkungan belajar. (Humblet, E.M, et All)
Dasar dari penelitian Green Campus berbasis IT ini adalah konsep yang dikemukakan oleh H. Tan, dimana Green campus memiliki empat elemen seperti gambar dibawah ini yang dalam lingkaran warna merah :
Gambar 2.1. Kampus Efisien Sumber Daya, Kampus Hijau Dan Universitas Berkelanjutan. Sumber : H. Tan et al. / Journal of Cleaner Production 64 (2014) 646e653
Ravesteyn melakukan Penelitian di belanda tahun 2014, menghasilkan sebuah kerangka Kampus Hijau Smart yang dapat digunakan oleh pendidikan tinggi untuk mengembangkan strategi keberlanjutan terpadu sebuah kampus. Harapan Ravesteyn agar penelitiannya dapat membantu dalam menyelaraskan inisiatif dan proyek yang ada serta mengembangkan Smart Green Campus secara menyeluruh.
Dari beberapa konsep dan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Green Campus adalah sebuah kampus hijau yang dibangun dengan merperdulikan dampak lingkungan sehingga proses operasional yang terjadi memiliki system yang ramah terhadap lingkungan hidup disekitarnya.
2.2. Pembuatan Kertas
Sampai pada abad ke 20 ini kertas merupakan kebutuhan utama dalam proses pendidikan dan bisnis, penggunaannya belum tergantikan oleh bahan yang lain.
Menurut organisasi Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), industri pulp nasional setiap tahun membutuhkan kayu hingga 27,71 juta meter kubik. Walau sudah ada alternatif bahan dasar yang lain namun penggunaan kayu masih menjadi bahan baku yang utama dalam pembuatan kertas. Menurut Walhi Sumatera Selatan wilayah konsesi Asian Pulp and Paper (APP). Memiliki luas konsesi 792.135 Ha untuk bahan baku industri pulp dan kertas. Menurut situs http://www.kemenperin.go.id/, Direktur Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Aryan Warga mengatakan, produksi kertas tahun ini bisa mencapai 13 juta ton. Jumlah tersebut naik sekitar 8,3% dari produksi tahun lalu yang hanya 12 juta ton. "Untuk tahun ini produksi kertas diharapkan bisa menembus 13 juta ton". Begitu juga Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Misbachul Huda mengakui, potensi permintaan kertas di dalam negeri masih cukup tinggi. Apa lagi konsumsi kertas per kapita di Indonesia masih rendah. Melihat berita ini jelas bahwa bahan dasar kertas yang berasal dari kayu akan semakin berkurang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ironi memang disaat kita ingin memenuhi kebutuhan kertas namun dari sisi lain ada beberapa hal yang nantinya dapat merugikan khsususnya penyelamatan lingkungan. Ini baru yang terjadi di Indonesia, bagaimana di negara lain yang juga memproduksinya dan total industri kertas yang ada di dunia yang pastinya akan menurunkan jumlah pohon yang ada.
Gambar 2.2. Jumlah Produksi Kertas dunia
Sumber : LMFEUI, 2012, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Menurut hasil riset LMFEUI, 2012 yang termuat dalam grafik 3 terlihat begitu besarnya industry kertas dunia pertahunnya, dari data ini apa yang akan terjadi 5, 10 atau 30 tahun mendatang pada lingkungan hidup kita khususnya hutan yang menjadi bahan dasar pemasok industri kertas tersebut.
Mencari solusi dari permasalahan ini memang cukup rumit namun dengan adanya teknologi informasi, penggunaan kertas dapat diminimalkan dengan cara mengganti kertas dengan informasi melalui layar komputer atau dokumen dalam bentuk File. Konsep ini biasa disebut dengan istilah paper less, yang bertujuan untuk meminimalkan penggunaan kertas.
2.3. Teknologi Informasi Untuk Mendukung Paper Less
Perkembangan teknologi informasi untuk menggantikan kertas terus berkembang, inovasi dan temuan-temuan baru semakin banyak bermunculan sehingga muncul istilah tanpa kertas (paper less). Penelitian tentang paper less dengan judul Going Green in a Paperless Classroom merupakan Penelitian yang dilakukan oleh Whisler, VR, tahun 2010 memberikan hasil bahwa paper less dapat mengurangi biaya dalam proses pembelajaran, termasuk penggunaan dokumen online dan pengumpulan tugas yang baisanya menggunakan banyak kertas, sehingga tercipta kesadaran akan pentingnya kampus yang hijau (Green Campus).
Menurut Arney bahwa penggunaan penyimpanan external seperti harddisk dan usb flashdisk diminati oleh siswa dan dapat mengurangi jumlah kertas pada proses pembelajaran (Arney, J, et. All, 2012).
Dari penelitian penggunaan teknologi informasi untuk mendukung paper less memberikan dampak yang signifikan pada pemakaian kertas dalam kegiatan pembelajaran di kampus. Hal ini yang menginspirasi penulis untuk membuat sebuah konsep green campus berbasis teknologi informasi.
3. PEMBAHASAN
Penggunaan teknologi untuk menunjang kampus yang ramah lingkungan (Green Campuss berbasis teknologi informasi) merupakan konsep yang berdasar pada perkembangan teknologi informasi untuk sebuah kampus. Teknologi informasi tersebut adalah teknologi yang mampu menghasilkan dokumen dan informasi tanpa menggunakan kertas (Paper Less). Dengan dukungan teknologi informasi, sumber daya manusia yang memiliki kesadaran terhadap penyelamatan lingkungan dan peraturan dari lembaga perguruan tinggi yang menunjang pada pelaksanaan kampus ramah lingkungan.
Konsep kampus ramah lingkungan berbasis teknologi informasi tersebut terlihat seperti gambar 3.1. dibawah ini :
Gambar 3.1. Konsep Green Campus berbasis Teknologi Informasi
Pada gambar 3.1. Konsep Green Campus berbasis Teknologi Informasi memiliki beberapa komponen pendukungnya diantaranya :
1. Soft Document
Perkembangan teknologi informasi yang mampu menghasilkan dokumen tanpa kertas (paper less) merupakan teknologi yang mampu mengefisiensikan penggunaan kertas pada proses kegiatan di kampus. Setiap tahunnya kampus menghasilkan dokumen dalam proses kegiatannya seperti dokumen presensi, dokumen bukti transaksi, dokumen laporan kegiatan kampus, dokumen kebijakan kampus, dan dokumen lain yang setiap tahun dihasilkan. Dengan mengalihkan dokumen kertas menjadi Soft Document (dokumen lunak). Soft Document adalah sebuah dokumen yang dihasilkan oleh teknologi informasi tanpa harus dicetak, namun dapat diterima oleh yang berkepentingan. Dokumen ini dapat diaplikasikan dari sebuah program yang mampu mengirim informasi lewat sms, email maupun layar monitor kepada yang membutuhkannya. Sebagai contoh bukti transaksi yang dapat dikirim lewat sms, laporan yang dapat dilihat lewat layar computer dan bisa disetujui oleh pihak terkait, laporan presensi yang dihasilkan dari peralatan finger print yang dapat berupa Soft Document tanpa harus dicetak. 2. Online Document
Pada kegiatan perkuliahan menghasilkan beberapa laporan mahasiswa yang berasal dari kegiatan penelitian atau penugasan dari dosen. Laporan ini dapat dialihkan menuju pada bentuk dokumen secara online. Dosen dan mahasiswa dapat mengunakan sarana online untuk menampung tugas-tugas dan hasil karya mahasiswa dan dosen sendiri. Dengan cara ini pengunaan kertas dapat diminimalkan. Sebagai contoh jika sebuah kelas terdiri dari 35 mahasiswa yang menghasilkan laporan setiap minggunya, laporan ini tentunya terdiri minimal 10 lembar kertas, jika jumlahkan ada 350 lembar kertas yang terkumpul pada seorang dosen untuk satu tugas. Perlu diketahui bahwa dalam satu kampus ada beberapa orang dosen apalagi
Green
Campus
Berbasis IT
Soft
Document
Online
Document
Ebook / Online
Book
IT
Support
SDM
Support
Regulation
Support
jika kampus itu besar pasti akan mengkonsumsi jumlah kertas yang banyak. Jika seluruh perguruan tinggi di Indonesia dapat beralih ke Online Document maka akan terjadi penurunan jumlah pemakaian kertas dan tentunya juga akan menyelamatkan beberapa pohon yang seharusnya ditebang.
3. Elektronik Book
Buku merupakan sarana utama dalam proses pembelajaran, teknologi buku online (Ebook) sudah beberapa tahun ini dimanfaatkan oleh masyarakat maupun perguruan tinggi namun belum secara maksimal digunakan. Dengan teknologi ebook penggunaan buku dapat semakin ditekan. Sebagai contoh dari sebuah web dosen yang memanfaatkan fasilitas online dalam pengelolaan sarana pendukung perkuliahan seperti modul, buku dan tugas yang dikumpulkan dan disebarkan secara online (Danuri, M, 2015). Selain mudah didapat dan murah penggunaan ebook juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap penurunan jumlah pemakaian kertas.
4. IT Support
Teknologi informasi memberikan kemudahan dan efisiensi pada setiap kegiatan, yang seharusnya diarahkan pada kegiatan kampus yang hijau. Penerapan teknologi ini dapat diterapkan pada komponen Soft Document, Online Document, Elektronik Dokumen. Dukungan teknologi informasi menjadi bagian utama dari proses kegiatan yang terjadi di kampus. Pembangunan sistem informasi kampus yang memiliki konsep Green Campus harus lebih nyata di rencanakan dan dikembangkan sehingga teknologi ini benar-benar bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan Green Campus. Sistem tersebut antara lain sistem informasi akademik, sistem presensi, sistem pelaporan hasil studi, sistem agenda dosen, sistem diskusi Online, sistem jurnal Online dan sistem pendukung kegiatan kampus yang lain.
5. SDM Support
Kesadaran akan pentingnya Green Campus dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup harus semakin ditingkatkan, setiap elemen dari perguruan tinggi harus dapat memberikan kontribusi setiap saat dalam kegiatannya disebuah kampus. Dosen, mahasiswa, karyawan dan elemen perguruan tinggi harus memiliki kesadaran pentingnya penyelamatan lingkungan hidup. 6. Regulation Support
Pelaksanaan konsep kampus hijau (Green Campus) perlu didukung sebuah peraturan dari perguruan tinggi khususnya dan pemerintah pada umumnya. Perlu adanya aturan yang jelas untuk pelaksanaan konsep ini, misalnya bagi setiap dosen yang diharuskan memiliki sebuah website untuk menampung tugas, materi dan pengumpulan berkas yang lain secara Online sehingga tercipta suasana lingkungan yang paper less. Peraturan dapat diimplementasikan kepada setiap elemen yang ada disebuah perguruan tinggi dan diberikan dukungan material bagi pelaksanaannya. Bila dimungkinkan perguruan tinggi memilik sebuah departemen khusus yang mengelola dan bertanggung jawab pada pelaksanaan Green Campus.
4. KESIMPULAN
Setiap individu di seluruh dunia harus merasa terpanggil untuk berperan aktif dalam kegiatan penyelamatan lingkungan hidup melalui salah satu kegiatan yang meminimalkan penggunaan kertas.
Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia menuju pada kesadaran akan pentingnya menyelamatkan lingkungan hidup. Perguruan tinggi dapat ikut berperan dalam kegiatan penyelamatan lingkungan dengan melakukan beberapa perubahan yang mengarah pada pengurangan penggunaan kertas (paper less) dan menuju pada konsep Green Campus.
DAFTAR PUSTAKA
Arney, J, et. All, 2012,Going green: paperless technology and feedback from the classroom,
Journal of Sustainability and Green Business
Danuri, M , 2015, Online Discussion with the Concept “Any Where, Any Time and Any How”-
International Journal of Computer Applications (0975 – 8887) Volume 126 – No.6.
FHI, 2012, Hemat Kertas, Selamatkan Pohon, ©[Repost Doc (21/01/12) FHI],
https://www.facebook.com/ForumHijauIndonesia/posts/370210756403361, 29 Maret 2016, 20.25 WIB.
H. Tan et al., 2014, Development of Green Campus in China, Journal of Cleaner Production 64 (2014) 646e653, Elsevier Ltd. All rights reserved.
Humblet, E.M, et All, The Roadmap to a Green Campus , U.S. Green Building Council 2101 L Street NW Suite 500 Washington, D.C. 20037.
Kompasiana, 2012, Diperlukan 1 Batang Pohon Usia 5 Tahun untuk Memproduksi 1 Rim Kertas,
http://www.kompasiana.com/dheanadya/diperlukan-1-batang-pohon-usia-5-tahun-untuk-memproduksi-1-rim-kertas_550df44fa33311b12dba7e6c, 30 Maret 2016, 10.25 WIB.
LMFEUI, 2012, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LMFEUI), Artikel
Bumn, Analisis Industri Kertas, 3 Ags 2012
P-WEC, 2011, (Petungsewu Wildlife Education Center), Hemat Kertas itu Berarti Hemat Biaya dan
Peduli Hutan, http://www.p-wec.org/id/go-green/hemat-kertas-itu-berarti-hemat-biaya-dan-peduli-hutan, 30 Maret 2016, 12.25 WIB.
Ravesteyn, Plessius, Mens, 2014, Smart Green Campus How IT can Support Sustainability in Higher Education, HU University of Applied Sciences, Utrecht, The Netherlands
Whisler, V.R., 2010, Going Green in a Paperless Classroom, Journal of Technology Integration in
the Classroom (2)2, Summer 2010, Vol. 2 Issue 2, p45
_________, http://www.kemenperin.go.id/artikel/5020/Produksi-Kertas-Bisa-Mencapai-13-Juta-Ton, 29 Maret 2016, 14.53 WIB
_________, http://www.walhi.or.id/jejak-lingkungan-selembar-kertas.html, Jejak Lingkungan Selembar Kertas, 29 Maret 2016, 14.25 WIB