• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR

NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN TOBA SAMOSIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 5Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir, perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Toba Samosir;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan KabupatenDaerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang

Pengesahan Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Hak Azasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889);

4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035);

(2)

2

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216);

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5249); 10. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang

Penanganan Konflik Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315);

11. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316);

12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430);

13. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

15. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

(3)

3

Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678) 16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Toba SamosirNomor

5Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN,SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Toba Samosir.

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian Negara dan penyelenggara pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan rakyat.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaran urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tipe C Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah Badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dengan beban kerja kecil. 7. Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disingkat ASN,

adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah.

(4)

4

8. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda adalah Perda Kabupaten Toba Samosir.

9. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Toba Samosir 10. Bupati adalah Bupati Toba Samosir.

11. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Samosir.

12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Toba Samosir.

13. Unit Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disingkat UKPD adalah unit kerja pada SKPD.

14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Toba Samosir.

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia.

16. Rencana Strategis, selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

17. Rencana Kegiatan dan Anggaran, selanjutnya disingkat RKA adalah dokumen perencanaan tahunan SKPD.

18. Dokumen Pelaksanaan Anggaran, selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran SKPD.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintahan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

(2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berada dibawah koordinasi Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten.

(3) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif serta koordinasi pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

(4) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

(5)

5

c. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

d. perumusan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. pelaksanaan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. pengelolaan data dan informasi dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

h. penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik; i. pengelolaan prasarana dan sarana Kesatuan Bangsa

dan Politik;

j. pengelolaan kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

k. pengelolaan keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

l. pengelolaanketatausahaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

m. pengelolaan perlengkapan dan kerumahtanggan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya;

o. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari :

a. Kepala Badan sebagai jabatan pratama tinggi atau eselon IIb;

b. Sekretariat, jabatan administrator atau eselon IIIa, terdiri dari :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian, jabatan pengawas atau eselon IVa.

2. Subbagian Program dan Keuangan, jabatan pengawas atau eselon IVa;

c. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik,jabatan administrator atau eselon IIIb, terdiri dari :

1. Sub Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, jabatan pengawas atau eselon IVa.

2. Sub Bidang Politik Dalam Negeri, jabatan pengawas atau eselon IVa.

d. Bidang Kewaspadaan, Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan, jabatan administrator atau eselon IIIb, terdiri dari :

1. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, jabatan pengawas atau eselon IVa.

(6)

6

2. Sub Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan, jabatan pengawas atau eselon IVa.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi

Paragraf 1 KepalaBadan

Pasal 4

(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik yang dalam pelaksanaan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya dibawah koordinasi Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten.

(2) Uraian tugas Kepala Badan adalah:

a. membantu Bupati dalam melaksanakan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. menetapkan program kerja dan rencana anggaran Badan;

c. menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan kesatuan bangsa dan Politik;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instansi terkait;

e. mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas sekretaris dan Kepala Bidang;

f. merumuskan pedoman dan petunjuk teknis tentang pembinaan Idiologi, Wawasan Kebangsaan, Karakter Bangsa, Penanganan Konflik, Kewaspadaan Nasional, Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakat serta Politik Dalam Negeri;

g. mengadakan kerjasama dan konsultasi dalam rangka membina dan memelihara stabilitas kesatuan bangsa;

h. membina ketatausahaan di lingkungan Badan; i. membina, mengevaluasi dan mengawasi

pelaksanaan tugas unit pelaksanaan teknis Badan; j. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan

maupun tertulis;

k. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) PNS di Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; l. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah Kabupaten;

m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(7)

7

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 5

(1) Sekretariat merupakan unit kerja Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai unsur staf dalam pelaksanaan administrasi yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan; (2) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

teknis dan administrasi serta koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. pengorganisasian penyusunan kebijakan, rencana

strategis, program, kegiatan, dan anggaran bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. pengelolaan kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. pengorganisasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

d. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. pengorganisasian penyusunan laporan keuangan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga, bahan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, serta hubungan masyarakat;

g. pengelolaan keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

h. pengorganisasian pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan;

i. pengelolaan perlengkapan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

j. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja Staf yang dibawahinya;

k. mengawasi dan mengendalikan penggandaan surat menyurat, perpustakaan, perlengkapan, rumah tangga, rapat kerja, kearsipan dan distribusi surat; l. melaksanakan koordinasi dan pengendalian urusan

penataan organisasi dan ketatalaksanaan, hubungan kemasyarakatan di lingkungan Badan;

m. pengorganisasian penyusunan laporan asset Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

o. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

(8)

8

Paragraf 3

Subbagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip, dan dokumentasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan.

(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, arsip, dokumentasi, dan kepegawaian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. melaksanakan kegiatan surat-menyurat, perlengkapan, kebersihan, keindahan, ketertiban, ketentraman, keamanan, kearsipan, dan dokumentasi serta keprotokoleran;

d. melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan, pembinaan, dan kesejahteraan kepegawaian;

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris Badan; dan

f. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas. Paragraf4

Subbagian Program dan Keuangan Pasal 7

(1) Subbagian Program dan Keuangan merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran, administrasi keuangan, pengelola barang milik/kekayaan negara serta sarana yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan.

(2) Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas penyusunan Renstra, RKA, DPA, penyusunan laporan keuangan, LAKIP, LPPD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Program dan Keuangan melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :

(9)

9

a. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program dan Keuangan;

c. menyusun rencana program kerja dan dokumen pertanggungjawaban untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang;

d. memonitoring pelaksanaan program,serta pembuatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

e. menyelenggarakan sosialisasi dan evaluasi pembinaan serta pemberdayaan pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. mengkoordinasikan dengan kepala bidang/kepala sub bidang terkait dalam perencanaan dan realisasi pelaksanaan kegiatan;

g. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

h. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja Staf yang dibawahinya;

i. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

k. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan lingkup tugasnya;

l. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi penyerapan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

m. menyusun laporan keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

n. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bendahara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

o. menyusun laporan penyelenggaran pemerintahan daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris Badan.

(10)

10

Paragraf 5

Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik

Pasal 8

(1) Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

(2) Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik mempunyai fungsi :

a. pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, dan karakter bangsa

b. pemetaan kondisi ideologi, wawasan kebangsaan, dan karakter bangsa

c. pelaksanaan dan pengoordinasian pemantapan dan penguatan ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa d. pelaksanaan penetapan dan peningkatan

kesadaran bela negara dan cinta tanah air

e. pembentukan dan pengembngan karakter bangsa

f. pelaksanaan Penanganan dampak Perkembangan ideologi dan perubahan lingkungan global dan regional terhadap kehidupan nasional

g. penanaman dan pengamalan nilai-nilai pancasila

h. revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai pancasila i. pendidikan ideologi dan wawasan kebangsaan j. penanaman kecintaan terhadap bendera,

bahasa, dan lambang negara, serta lambang kebangsaan indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulan dan kehormatan negara

k. pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai-nilai perjuangan kebangsaan

l. pedidikan Kewarga negaraan berdasarkan pancasila dan undang – undang dasar negara kesatuan republik indonesia tahun 1945 di wilayah kabupaten/kota;

m. pelaksanaan dan pembinaan pembauran kebangsaan di wilayah kabupaten/ kota

n. pelestarian Bhineka Tunggal Ika

o. pelaksanaan pembinaan kesadaran, semangan dan jiwa nasionalisme

p. pelaksanaan pembinaan dan pemeliharaan integrasi bangsa

q. peningkatan ketahanan dan pemeliharaan keutuhan negara kesatuan

(11)

11

informasi di bidang politik dalam negeri

s. pemetaan situasi, kondisi, dan unsur-unsur yang mempemgaruhi politik dalam negeri

t. peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik

u. fasilitasi peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik

v. pelaksanaan dan fasilitasi pendidikan politik w. fasilitasi peningkatan pemahaman mengenai

etika dan budaya politik

x. penyusunan data dan informasi partai politik y. fasilitasi [eningkatan kapasitas kelembagaan

partai politik

z. pelaksanaan Verifikasi bantuan keuangan partai politik di wilayah kabupaten/ kota;

aa. pelaksanaan Komunikasi Partai politik dengan Suprastruktur dan Infrastruktur politik dalam negeri

bb. fasilitasi penanganan masalah dinamika politik dalam negeri

cc. fasilitasi Pelaksanaan verifikasi keberadaan partai politik sebagai badan hukum

dd. pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan wakil Presiden

ee. pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Sewan Perwakilan Rakyat daerah. Pemantauan peklaksanaan pemilihan Kepala daerah

ff. pemantauan perkembangan partai politik dalam negeri

gg. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku; hh. membina, mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas bawahannya;

ii. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

jj. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) staf yang dibawahinya;

kk. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada atasan;

ll. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(12)

12

Paragraf 6

Subbidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa

Pasal 9

(1) Subbidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dalam melaksanakan tugasnya yang dalam pelaksanaan nya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik

(2) Uraian tugas Subbidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa adalah :

a. mengumpulkan bahan keterangan dan informasi di bidang ideologi, wawasan kebangsaaan, dan karakter bangsa di wilayah kabupaten/kota.

b. melakukan pemetaan kondisi ideologi, wawasan kebangsaaan, dan karakter bangsa di wilayah kabupaten/kota.

c. melakla nesanakan pengkoordinasian pemantapan dan penguatan ketahanan wawasan kebangsaaan, dan karakter bangsa di wilayah kabupaten/kota. d. melaksanakan pemantapan dan peningkatan

kesadaran bela negara dan cinta tanah air di wilayah kabupaten/kota.

e. melaksanakan pembentukan dan pengembangan karakter bangsa di wilayah kabupaten/kota.

f. melaksanakan penanganan dampak perkembangan ideologi dan perubahan lingkungan global dan regional terhadap kehidupan nasional di wilayah kabupaten/kota.

g. melaksanakan penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di wilayah kabupaten/kota.

h. melaksanakan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di wilayah kabupaten/kota.

i. melaksanakan pendidikan ifdeologi dan wawasan kebangsaan di wilayah kabupaten/kota.

j. melaksanakan penanaman kecintaan terhadap bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara di wilayah kabupaten/kota.

k. melaksanakan pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai-nilai perjuangan kebangsaan di wilayah kabupaten/kota.

l. melaksanakan pendidikan kewargnegaraan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di wilayah kabupaten/kota.

m. melaksanakan pembinaan pembauran kebangsaan di wilayah kabupaten/kota.

n. melaksanakan pelestarian Bhinneka Tunggal Ika di wilayah kabupaten/kota.

o. melaksanakan pembinaan kesadaran, semangat, dan jiwa nasionalisme di wilayah kabupaten/kota.

(13)

13

p. melaksanakan peningkatan ketahanan dan pemeliharaan integrasi bangsa di wilayah kabupaten/kota.

q. membina, mengawasi dan mengevaluasi serta pemberian petunjuk pelaksanaan tugas bawahan r. menetapkan sasaran kerja pegawai (SKP) staf yang

di bawahinya

s. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang ideologi, wawasan kebangsaan dan politik.

t. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberi oleh atasan;

u. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

v. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

w. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

x. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) staf yang dibawahinya;

y. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang;

z. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 7

Sub Bidang Politik Dalam Negeri Pasal 10

(1) Subbidang Politik Dalam Negeri dalam melaksanakan tugasnya di bidang Kewaspadaaan Nasional dan Penanganan Konflik yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan,Karakter Bangsa dan Politik Dalam Negeri

(2) Uraian tugas Subbidang Politik Dalam Negeri adalah :

a. mengumpulkanbahan keterangan dan informasi di bidang politik dalam negeri

b. memetakansituasi, kondisi, dan unsur-unsur yang mempengaruhi politik dalam negeri Peningkatan pemahaman mengenai demokrasi yang berdasarkan Pancasila Peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik.

c. memfasilitasi peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik.

d. melaksanakan dan memfasilitasi pendidikan politik.

e. memfasilitasi peningkatan pemahaman mengenai etika dan budaya politik.

f. menyusun data dan informasi partai politik. g. memfasilitasi Peningkatan kapasitas

(14)

14

h. melaksanakanverifikasi bantuan keuangan partai politik.

i. melaksanakankomunikasi politik dengan supra dan infra struktur politik dalam negeri.

j. memfasilitasi penanganan masalah dinamika politik dalam negeri.

k. memfasilitasi pelaksanaan verifikasi keberadaan partai politik sebagai badan hukum.

l. memantau Pelaksanaan pemilihan umum presiden dan wakil presiden.

m. melaksanakan pemantauan pelaksanaan pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

n. melaksanakan pemantauan Pemilihan Kepala Daerah.

o. melaksanakan pemantauan perkembangan Politik dalam negeri.

p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

q. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

r. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

s. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) staf yang dibawahinya;

t. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang;

u. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 8

Bidang Kewaspadaan, Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan

Pasal 11

(1) Bidang Kewaspadaan, Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya dibidang yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dan bertanggungjawab kepala Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

(2) Bidang Kewaspadaan, Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatanmempunyai fungsi :

a. pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang kewaspadaan nasional dan penanganan konflik.

b. pemetaan kondisi stabilitas keamanan dalam negeri, dampak teknologi dan informasi, kondisi perbatasan antar negara, serata keberadaan dan aktivitas orang asing serta pemetaan konflik

c. pelaksanaan kerja sama dalam meningkatkan Stabilitas keamanan dalam negeri

(15)

15

d. pelaksanaan kerja sama dalam pegebangan sumber daya bidang intelejen

e. pelaksanaan deteksi dini mengenai informasi strategik dan kebijakan strategik

f. pengeloaan data dan informasi strategik dan kebijakan strategik

g. penyeleksian dan Pengintegrasian data dan informasi strategik dan kebijakan strategik

h. pelaksanaan analisis dan penginterpretasian Informasi strategik dan kebijakan strategik

i. penyusunan hasil analisi dan evaluasi informasi strategik dan kebijakan strategik serta perkiraan keadaan.

j. peningkatan Kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan informasi

k. pelaksanaan pembinaan Forum kewaspadaan dini masyarakat.

l. pelaksanaan koordinasi kewaspadaan perbatasan antar negara.

m. pemantauan, Evaluasi, dan kooedinasi Pelaksanaan Penelitian asing

n. pelaksanaan kerja sama pengawasan dan pengamanan orang asing dan tenaga kerja asing o. pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan Evaluasi

pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pasca konflik sesuai ketentuan perundang- undangan.

p. pengumpulan bahan keterangan dan informasi di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya, dan organisasi kemasyarakatan.

q. pemetaan ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, ketahanan seni, budaya, dan Kemasyarakatan, serta kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan.

r. pelaksanaan Monitorig dan evaluasi ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam

s. fasilitasi dan koordinasi penanganan masalah lingkungan hidup dan sumber daya alam

t. pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi makro yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri.

u. pelaksanaan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi mikro yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri.

v. pelaksanaan koordinasi penanganan penyakit masyarakat yang berdampak pada ketahanan nasional.

w. pelaksanaan dan fasilitasi komunikasi sosial kemasyarakatan.

x. pelaksanaan Monitoring dan evaluasi perubahan sosial yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri.

y. fasilitasi dan koordinasi penanganan kerawanan sosial.

(16)

16

z. pelaksanaan ketahanan nilai seni dan budaya yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

aa. fasilitasi dan koordinasi pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk manifestasi kepribadian bangsa dan keragaman budaya bangsa.

bb. fasilitasi dan koordinasi pelestarian dan pengembangan lagu bertema kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme.

cc. fasilitasi dan koordinasi penaganan masalah pemerintahan dalam negeri melalui pendekatan sosial dan budaya.

dd. fasilitasi dan koordinasi kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan.

ee. pelaksanaan pelayanan pendaftaran, pemetaan, pembinaan, dan pengawasan organisasi kemasyarakatan, organosasi kemasyarakatan asing, dan lembaga asing, serta pengelolaan sistem informasi organisasi kemasyarakatan.

ff. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

gg. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

hh. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

ii. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) staf yang dibawahinya;

jj. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Atasan;

kk. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Atasan.

Paragraf 9

Subbidang Kewaspadaaan Nasional dan Penanganan Konflik

Pasal 12

(1) Subbidang Kewaspadaaan Nasional dan Penanganan Konflik membantu KepalaBidang Kewaspadaan, Ketahanan Nasioanal dan Organisasi Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugasnya di bidang Kewaspadaaan Nasional dan Penanganan Konflik yang dalam pelaksanaan nya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kewaspadaan Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan.

(2) Uraian tugas Subbidang Kewaspadaaan Nasional dan Penanganan Konflik adalah :

a. mengumpulkan bahan keterangan dan informasi di bidang kewaspadaan nasional dan penanganan konflik;

b. memetakan kondisi stabilitas keamananan dalam negeri, dampak teknologi dan informasi, kondisi perbatasan antar negara, serta keberadaan dan aktivitas orang asing serta pemetaan konflik;

(17)

17

c. melaksanakan kerja sama dalam meningkatkan stabilitas keamanan dalam negeri;

d. melaksanakan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia bidang intelijen;

e. melaksanakan deteksi dini mengenai informasi strategik dan kebijakan strategik;

f. mengolah data dan informasi strategik dan kebijakan strategik;

g. menyeleksi dan mengintegrasikan data dan informasi strategik dan kebijakan strategik;

h. melaksanakan analisis dan penginterpretasian informasi strategik dan kebijakan strategik;

i. menyusun hasil analisis dan evaluasi informasi strategik dan kebijakan strategik serta perkiraan keadaan;

j. meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dan informasi;

k. melaksanakan pembinaan forum kewaspadaan dini masyarakat;

l. melaksanakan koordinasi kewaspadaan perbatasan antar negara;

m. memantau, mengevaluasi, dan mengkoordinasi pelaksanaan penelitian asing;

n. melaksanakan kerja sama pengawasan dan pengamanan orang asing dan tenaga kerja asing; o. melaksanakan koordinasi, monitoring, dan

evaluasi pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pascakonflik sesuai ketentuan perundang-undangan.

p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku; q. membina, mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas bawahannya;

r. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

s. Menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) staf yang dibawahinya;

t. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Atasan;

u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Atasan.

Paragraf 10

Subbidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan

Pasal 13

(1) Subbidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Kewaspadaan Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan dalam pelaksanaan yang dalam pelaksanaan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

(18)

18

Bidang Kewaspadaan Ketahanan Nasional dan Organisasi Kemasyarakatan.

(2) Uraian tugas Subbidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan adalah :

a. Mengumpulkan bahan keterangan dan informasi di Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan;

b. memetaan ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, ketahanan seni, budaya, dan kemasyarakatan, serta kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan;

c. melaksanakan monitoring dan evaluasi ketahanan lingkungan hidup dan sumber daya alam;

d. memfasilitasi dan mengkoordinasikan penanganan masalah lingkungan hidup dan sumber daya alam;

e. melaksanakan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi makro yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri;

f. melaksanakan monitoring dan evaluasi ketahanan ekonomi mikro yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri;

g. melaksanakan koordinasi penanganan penyakit masyarakat yang berdampak pada ketahanan nasinal;

h. melaksanakan dan fasilitasi komunikasi sosial kemasyarakatan;

i. melaksanakan monitoring dan evaluasi perubahan sosial yang berdampak pada stabilitas pemerintahan dalam negeri;

j. memfasilitasi dan

mengkoordinasikanpenanganan kerawanan sosial;

k. melaksanakan ketahanan nilai seni dan budaya yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;

l. memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk manifestasi kepribadian bangsa dan keragaman budaya bangsa;

m. memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelestarian dan pengembangan lagu bertema kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme; n. memfasilitasi dan mengkoordinasikan

penanganan masalah pemerintahan dalam negeri melalui pendekatan sosial dan budaya;

o. memfasilitasi dan mengkoordinasikan kerukunan antar umat umat beragama dan penghayat kepercayaan di;

p. melaksanakan pelayanan pendaftaran, pemetaan, pembinaan, dan pengawasan organisasi kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan asing, dan lembaga asing, serta

(19)

19

pengelolaan system informasi organisasi kemasyarakatan;menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

q. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

r. memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;

s. menetapkan sasaran kerja pegawai (skp) staf yang dibawahinya;

t. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang;

u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 11

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 14

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memiliki kelompok jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(3) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk;

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional yang dipilih dari pejabat fungsional dan diajukan pengangkatannya kepada Kepala Badan.

(8) Ketentuan lebihlanjut mengenai Kelompok Jabatan Fungsional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik diatur dengan Peraturan Bupati.

(20)

20

BAB III TATA KERJA

Pasal15

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai Perangkat Daerah wajib melaksanakan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya serta hubungan Badan antar SKPD.

Pasal16

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai pimpinan SKPD wajib mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif, efisien, objektif dan produktif dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

Pasal 17

Setiap pejabat struktural Badan Kesatuan Bangsa dan Politik wajib mendayagunakan, membina, mengembangkan, mengkoordinasi, membimbing, dan/atau memfasilitasi setiap bawahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.

Pasal 18

Setiap pejabat struktural dan fungsional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik wajib menjalankan prinsip mengkoordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam hubungan internal dan eksternal.

Pasal 19

Setiap pejabat struktural dan fungsional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang memangku jabatan managerial wajib mengambil tindakan sedini mungkin apabila ditemukan atau ada indikasi penyimpangan dalam lingkup tugas, fungsi dan kewenangan serta tanggung jawab masing-masing.

(21)

21

BAB IV KEPEGAWAIAN

Pasal20

Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Daerah.

Pasal 21

Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, objektif dan produktif.

Pasal 22

Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugas wajib menggunakan prasarana dan sarana kerja secara tepat guna, tertib, teratur, bersih dan rapi.

BAB V KEUANGAN

Pasal 23

Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau sumber lainnya yang sah.

Pasal 24

Setiap penerimaan keuangan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan penerimaan Daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 25

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan baik yang bersumber dari APBD, APBN atau sumber lainnya yang sah wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, ekonomis, kehati-hatian, ketelitian, tertib, kepastian dan taat azas.

(22)

22

BAB VI ASET Pasal 26

(1) Prasarana dan sarana yang dipergunakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. (2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik wajib melaksanakan

pengelolaan, pencatatan, pembukuan, pelaporan dan pertanggungjawaban prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan prinsip standar akuntansi pemerintah.

Pasal 27

Setiap penerimaan prasarana dan sarana baik berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak dari pemerintah pusat, swasta atau pihak lainnya melalui hibah atau bantuan merupakan penerimaan penambahan kekayaan daerah sehingga harus disampaikan dan dilaporkan kepada Bupati melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus sebagai Bendahara Umum Daerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai baran milik daerah.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 28

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 10 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Masing-masing Jabatan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Toba Samosir (Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2009 Nomor 10) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(23)

23

Pasal 29

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupatiini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir.

Ditetapkan di Balige

pada tanggal 21 Nopember 2016 BUPATI TOBA SAMOSIR

Cap/dto

DARWIN SIAGIAN Diundangkan di Balige

pada tanggal 21 Nopember 2016 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TOBA SAMOSIR Cap/dto

AUDI MURPHY O. SITORUS

BERITA DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2016 NOMOR. 87 Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB TOBA SAMOSIR

JHONNY SINAGA, SH,MH PEMBINA

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Sampel jagung dan pakan unggas mengandung AFB1 yang tidak menghawatirkan, kadar AFB1 pada semua sampel tersebut berada dibawah baku mutu yang dipersyaratkan oleh Standar National

Menimbang, bahwa kedua anak tersebut yang dilahirkan dalam perkawinan Penggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding yang masih belum mumayyiz akan memasuki

reflektif, dan dimensi afektif pada kepribadian seseorang dapat digunakan sebagai suatu strategi untuk menghadapi ketakutan terhadap kematian dan membuktikan bahwa kebijaksanaan

Selain untuk menjadikan status perkumpulan menjadi organisasi yang legal, Pangky Kentut mengaharapkan adanya sebuah perubahan besar bagi waria yang tergabung dalam

Selain sumber air bersih, kualitas dari air juga penting, karena orang yang memiliki kualitas air rendah berisiko tifoid 1,35 kali lebih besar dibandingkan

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kelembaban Kandang Terhadap Kejadian Mastitis Subklinis dan Bovine

Manfaat yang diperoleh oleh guru dari hasil penelitian ini yaitu sebagai sumber belajar dan media pembelajaran dalam menyampaikan materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)..

Pekerjaan pada sebuah catering Tionghoa mempunyai keadaan yang berbeda dan mempunyai upah yang dinilai peneliti belum sesuai dengan syaria't Islam yang Dimana setiap