PENGARUH PERSEPSI PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP KOMITMEN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PADA KAP DI PEKANBARU
Hasmanidar Eny Wahyuningsih
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau ABSTRAK
This study was aimed to examine empirically the effect of professional perception and ethical awareness on the professional commitment. Respondents of this study were 40 public accountants who work in 6 Public Accountant offices in Pekanbaru. The analitycal tool used in this study was multiple linear regression. The results of this study showed that the professional perception and ethical awareness variable had a significant effect on the professional commitment.
Keywords: professional perception, ethical awareness, and professional commitment PENDAHULUAN
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Ketentuan mengenai praktik Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan Republik Indonesia (Amir Abadi Jusuf, 2003:6).
Dalam Nujmatullaily (2010) Proses pembentukan persepsi dipengaruhi oleh faktor perhatian dari luar, meliputi intensitas, ukuran, pengulangan dan gerakan. Sedangkan faktor dari dalam, yaitu faktor dari dalam diri seseorang yang memiliki proses persepsi antara lain proses belajar, motivasi dan kepribadian. Terjadi banyak pelanggaran atas pekerjaan, salah satunya disebabkan oleh kurangnya persepsi para auditor atas profesi yang mereka jalani.
Profesi auditor ini sangat rentan akan dilemma, karena apabila seorang auditor dihadapkan dalam suatu pilihan yang sulit maka disinilah komitmen, etika dan kesadaran akan profesinya dipertaruhkan, tetapi apabila melakukan sesuai dengan keinginan klien maka melanggar banyak hal, mulai dari standar pemeriksaan, etika profesi dan komitmen auditor tersebut terhadap profesinya, disinilah komitmen dan sikap profesionalisme serta independensi yang kuat diperlukan (Mulyadi,2003:71)
Seorang auditor juga harus selalu berfikir dan bersikap positif terhadap profesi yang dijalaninya karena auditor akan melaksanakan pekerjaannya dengan tulus dan bekerja dengan perasaan yang baik, bahwa profesi yang dijalaninya ini memiliki dampak yang sangat besar dan sangat diperlukan oleh banyak orang, dengan memberikan penghargaan terhadap pekerjaan, maka auditor akan merasa menjadi orang yang berharga (Knouse, 2004:134).
Fahalina Herawati (2007) meneliti Persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik pada KAP di Semarang
menunjukkan hasil yang singnikan baik secara parsial maupun secara simultan. Nijmatullaily (2010) meneliti pengaruh pengalaman auditor terhadap ethical judgement dengan variabel intervening pengetahuan auditor dan komitmen profesi, hasil penelitiannya adalah pengalaman auditor dengan pengetahuan auditor dan komitmen profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ethical judgement.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Fahalina Herawati (2007). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitiannya yaitu auditor pada KAP di kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode sensus yang menjadi objeknya adalah patner, manajer dan auditor senior pada kantor akuntan publik di kota Pekanbaru. Berdasarkan uraian diatas maka judul penelitian ini adalah : ”Pengaruh Persepsi Profesi dan Kesadaran Etis Terhadap Komitmen Profesi Akuntan Publik pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru.
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka
a. Profesi Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah.
b. Persepsi Profesi
Persepsi diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungan melalui panca indera. Persepsi bersifat subjektif karena melibatkan aspek psikologis yaitu proses kognitif sehingga apa yang ada dalam perkiraan individu akan ikut aktif dalam menentukan persepsi individu.
c. Kesadaran Etis
Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan bahwa kesadaran etik adalah tanggapan atau penerimaan seseorang terhadap suatu peristiwa moral tertentu melalui suatu proses penentuan yang kompleks sehingga dia dapat memutuskan apa yang harus dia lakukan pada situasi tertentu. Kesadaran etis akuntan publik merupakan suatu tindakan sadar dari seorang auditor untuk melakukan tidakan professional pada saat dihadapkan pada suatu keadaan dilema etis profesinya (Sukrisno,2009:45). d. Komitmen Profesi
Komitmen Profesi adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Komitmen profesi dapat didefinisikan sebagai: (1) Sebuah kepercayaan pada penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai dari profesi, sehingga para anggota profesi akan melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan yang ditetapkan bagi profesinya tanpa adanya paksaan, (2) Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan profesi.
Komitmen profesi pada dasarnya merupakan pandangan yang berintikan loyalitas, tekad dan harapan seseorang dengan dituntun oleh sistem nilai atau
norma yang akan mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau bekerja sesuai dengan prosedur-prosedur tertentu dalam menjalankan tugasnya. Loyalitas yang dimaksudkan meliputi sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi dan kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh demi kepentingan profesi (Trisnaningsih, dalam Fahalina :2007, 27).
Edelman dalam Fahalina (2001: 103) mengatakan bahwa komitmen
profesi adalah tingkat loyalitas individu terhadap organisasi dalam melaksanakan tugas dan menaati norma aturan dan kode etik profesi. Selain itu, komitmen profesi auditor juga dapat didefinisikan sebagai suatu keyakinan seorang auditor untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi tuntutan bagi profesi akuntan publik sehingga akan muncul loyalitas terhadap profesi maupun organisasi profesi akuntan publik.
Gambar 1 Model Penelitian
B. Hipotesis Penelitian
Bertitik tolak dari telaah teoritis dan kerangka pemikiran yang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
: Persepsi profesi berpengaruh terhadap komitmen profesi akuntan publik.
: Kesadaran etis berpengaruh terhadap komitmen profesi akuntan publik.
: Persepsi profesi dan kesadaran etis berpengaruh terhadap komitmen profesi akuntan publik.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi/Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah pada enam kantor akuntan publik yang terdaftar pada direktori Ikatan Akuntan Publik Indonesia tahun 2011 dan berada di Pekanbaru.
B. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Dalam operasionalisasi variabel, diperlihatkan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian baik variabel dependen maupun variabel independen. Sementara skala yang digunakan untuk mengukur instrumen adalah tipe skala likert.
1. Variabel independen adalah:
a. Persepsi profesi (X1) Komitmen Profesi Akuntan Publik Kesadaran Etis Persepsi Profesi
Persepsi profesi adalah sebagai proses seseorang untuk memahami lingkungan yang meliputi orang, objek, symbol dan sebagainya yang melibatkan proses kognitif. Item pertanyaan diukur dengan likert 5 poin.skala yang digunakan adalah skala ordinal ( Fahalina:2007,24).
b. Kesadaran etis (X2)
Dalam Fahalina Herawati (2007) Indikator yang digunakan untuk mengukur komitmen profesi yaitu kesadaran auditor terhadap profesinya. Item pertanyaan diukur dengan likert 5 poin.skala yang digunakan adalah skala ordinal.
2. Variabel Dependen adalah:
Komitmen profesi akuntan publik (Y), Dalam Fahalina (2007) Indikator pengukuran ada dua macam yaitu 1)
Loyalitas auditor terhadap profesi terdiri dari 7 item pertanyaan, yaitu nomor 1-7, 2} Kompetensi profesi auditor, pertanyaan nomor 8-14 terdiri dari 7 item pertanyaan. Masing-masing pertanyaan di ukur dengan skala likert 5 poin. Dan skala yang digunakan adalah skala ordinal.
C. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor Independen yang bekerja pada KAP di Kota Pekanbaru dengan menggunakan metode sensus. Sedangkan yang menjadi objek sensus yang ada pada masing-masing KAP tersebut yaitu patner, manajer, auditor senior dan auditor junior. Nama-nama dan alamat kantor akuntan publik yang ada di Pekanbaru, dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 2
Daftar Kantor Akuntan Publik diPekanbaru
NAMA KAP Jumlah
Auditor Alamat
KAP Basyiruddin & Wildan 6 Jl. Wolter Mongonsidi No.22B KAP Hardi & Rekan 7 Jl. Ikhlas No. 1F
KAP Gafar Salim & Rekan 5 Jl. Tuanku Tambusai KAP Hadibroto & Rekan 8 Jl. Teratai No. 18 KAP Katio & Rekan 10 Jl. Jati No. 28B KAP Selamat Sinuraya &
Rekan 11 Jl. Durian No. 1F
Jumlah 47
Sumber : AkuntanPublikIndonesia.com
a. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden.
b. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket (kuesioner).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data dan Demografi Responden
Data yang diperoleh dari penelitian ini diambil dengan cara penyebaran kuesioner pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru. Total kuesioner yang dibagikan adalah 47 buah kuesioner untuk 6 KAP. Kuesioner yang dapat dikumpulkan atau kembali yaitu sebanyak 40 kuesioner. Hal itu berarti
tingkat pengembaliannya adalah
85,11%. Penyebaran dan tingkat pengembalian kuesioner disajikan pada tabel berikut: Tabel 3
Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Persentase
Total kuesioner yang dikirim 47 100%
Total kuesioner yang kembali 40 85,11%
Total kuesioner yang tidak kembali 7 14,89%
Total kuesioner yang tidak dapat dianalisis - - Total kuesioner yang dapat dianalisis 40 85,11% Sumber : Data Olahan,2013
B. Statistik Drskriptif
Statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menggambarkan variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian yaitu variabel Persepsi profesi, Kesadaran etis dan Komitmen profesi akuntan publik.
Tabel 4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Deviation Std. Komitmen Profesi
Akuntan Publik 40 30.00 56.00 43.7750 5.72215 Persepsi Profesi 40 20.00 42.00 38.3500 4.01631 Kesadaran Etis 40 16.00 42.00 32.3750 7.99258 Valid N (listwise) 40
Sumber : Data Olahan C. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas
Uji validitas data digunakan untuk mengetahui item-item yang ada dalam
kuesioner mampu mengukur pengaruh yang didapatkan dalam penelitian ini. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel V.3 berikut :
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Data
Variabel Pearson correlation Kesimpulan
Persepsi Profesi 0,794**_0,738** Valid Kesadaran Etis 0,784**_0,718** Valid Komitmen Profesi
Akuntan publik 0,565**_0,504** Valid Sumber: Data Olahan
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik reability analysis dimana suatu instrument dapat dikatakan reliable apabila memiliki
koefisien keandalan atau alpha sebesar : <0,6 tidak realibel, 0,6-0,7 acceptable, dan >0,8 sangat baik. Hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada tabel V.4 dibawah ini :
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas Data
Variabel Pearson correlation Kesimpulan
Persepsi Profesi 0,874 Realible
Kesadaran Etis 0,905 Realible
Komitmen Profesi Akuntan Publik
0,795 Realible
Sumber: Data Olahan D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa sebaran data berada disekitar
garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 2
Normal Probability Plot
2. Uji Multikolienearitas
Dengan menggunakan software SPSS 17.00, maka deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari
tolerance value (TOL) dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari Tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel bebas Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF
Persepsi Profesi 0,743 1,346 Tidak terjadi multikolinearitas Kesadaran etis 0,743 1,346 Tdk terjadi
multikolinearitas Sumber : Data Olahan
Tabel V.5 memperlihatkan bahwa nilai TOL pada setiap variabel >0,1 dan VIF yang diperoleh > 10, hal ini menunjukkan bahwa multikolinearitas dapat ditoleransi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2002:105) heteroskedastisitas terjadi apabila
titik-titik (poin-poin) membentuk pola tertentu seperti pola bergelombang, melebar kemudian menyempit. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Scatterplot dapat dilihat pada Gambar 3
Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Olahan
E. Koefisien Determinasi
Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat
model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna (M.Burhanuddin, 2008).
Tabel 8
Hasil persamaan Regresi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate Std. Error of Durbin-Watson
1 .664a .440 .410 4.39518 1.652
a. Predictors: (Constant), Kesadaran Etis, Persepsi Profesi b. Dependent Variable: Komitmen Profesi Akuntan Publik Koefisien determinasi diperlukan untuk
mengukur seberapa besar pengaruh persepsi profesi (X1), kesadaran etis (X2) terhadap komitmen profesi akuntan publik (Y).
Dalam analisis regresi (R), selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Angka R pada persamaan regresi diperoleh sebesar 0,664 artinya, korelasi antara variabel persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan adalah sebesar 0,664.
R square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan menunjukkan persentase kemampuan menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 persamaan regresi adalah sebesar 0,440 , artinya persentase kemampuan menjelaskan dari pengaruh hubungan dengan persepsi profesi dan kesadaran
etis terhadap komitmen profesi akuntan sebesar 44,0%, sedangkan sisanya sebesar 56,0% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model ini.
Adjust R Square adalah R Square yang telah disesuaikan diperoleh sebesar 0,410. Nilai ini menunjukkan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adjust R square inilah yang biasanya digunakan untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen.
Standar error of the estimate adalah ukuran kesalahan yang diperoleh adalah sebesar 4,395 artinya, kesalahan dalam memprediksi komitmen profesi akuntan publik.
F. Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik. Tabel 9 Uji Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardiz ed Coefficients Standardi zed Coefficien ts t Sig. Collinearity Statistics B Error Std. Beta Tolerance VIF
1 (Constant ) 10.953 6.787 1.614 .115 Prspsi Profsi .695 .203 .488 3.420 .002 .743 1.346 Ksdrn Etis .190 .102 .266 1.863 .007 .743 1.346 Hasil perhitungan tersebut diperoleh
persamaan sebagai berikut: Y = α + + + e
Y = 10.953 + 0.695 persepsi profesi + 0.190 kesadaran etis
Arti dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut:
- Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar 10.953 ini berarti jika variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu persepsi profesi dan kesadaran etis dianggap konstan maka komitmen profesi akuntan publik adalah 10.953.
- Nilai koefisien regresi variabel X1 persepsi profesi bernilai positif yaitu 0,695 ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan persepsi profesi sebesar 1 maka akan terjadi peningkatan atas komitmen profesi akuntan publik sebesar 0,695.
- Nilai koefisien regresi variabel X2 kesadaran etis bernilai positif yaitu 0,190 ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan kesadaran etis sebesar 1 maka akan terjadi peningkatan pula atas komitmen profesi akuntan publik sebesar 0,190.
Berikut ini akan dijelaskan tentang pengaruh persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi baik secara simultan maupun secara parsial.
1. Uji Secara Parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsial pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, dengan pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Hasil uji t terhadap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 adalah sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil Uji secara Parsial Coefficientsa Model Unstandardiz ed Coefficients Standardi zed Coefficien ts t Sig. Collinearity Statistics B Error Std. Beta Tolerance VIF 1 (Constant
) 10.953 6.787 1.614 .115
Prspsi
Ksdrn
Etis .190 .102 .266 1.863 .007 .743 1.346 a. Dependent Variable: Komitmen Profesi Akuntan Publik
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa uji t menghasilkan nilai t hitung untuk variabel persepsi profesi sebesar 3,420 dengan tingkat signifikansi 0,002 dan nilai t hitung untuk variabel kesadaran etis sebesar 1,863 dengan tingkat signifikansi 0,007. Sehingga hal ini sesuai dengan hipotesis 3 yang menyatakan persepsi profesi dan kesadaran etis secara parsial berpengaruh terhadap komitmen profesi akuntan publik. Karena tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 artinya bahwa persepsi profesi dan kesadaran etis mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif yang signifikan secara parsial antara persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik.
2. Uji Secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yaitu secara bersama-sama (simultan) dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu adalah persepsi profesi dan kesadaran etis secara bersama-sama (simultan) dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu kesadaran etis akuntan publik. Hasil uji F terhadap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS 17.00 adalah sebagai berikut :
Tabel 11
Hasil Uji secara Simultan ANOVAb
Model Squares Sum of df Mean Square F Sig.
1 Regression 562.224 2 281.112 14.552 .000a
Residual 714.751 37 19.318
Total 1276.975 39
a. Predictors: (Constant), Kesadaran Etis, Persepsi Profesi Dari hasil output SPSS dapat
dilihat bahwa uji F menghasilakan nilai F hitung sebesar 14,552 dengan tingkat signifikansi 0,000. Tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga artinya secara bersama-sama persepsi profesi dan kesadaran etis mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik. Maka hipotesis yang ke 3 menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara persepsi profesi
dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahalina Herawati (2007)yang mengatakan bahwa adanya pengaruh positif yang signifikan secara simultan antara persepsi profesi dan kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik.
G. Analisis Hasil Penelitian
a. Hasil pengujian dan pembahasan pengaruh persepsi profesi
terhadap komitmen profesi akuntan publik (hasil Hipotesis 1).
Nilai t hitung untuk variabel persepsi profesi menunjukkan bahwa persepsi profesi berpengaruh positif terhadap komitmen profesi akuntan publik. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi profesi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik.
Semakin tinggi persepsi profesi yang dimiliki oleh seorang auditor akan berakibat pada peningkatan pemahaman terhadap profesi yang digelutinya sehingga akan berdampak pula pada peningkatan komitmen profesi yang membuat terciptanya profesionalisme yang tinggi. Peningkatan profesionalisme ini berkaitan dengan komitmen profesi yang dimiliki oleh seorang auditor. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi profesi terhadap komitmen profesi akuntan publik dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahalina Herawati (2007) yang dapat membuktikan bahwa persepsi profesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik.
b. Hasil pengujian dan pembahasan pengaruh kesadaran etis terhadap komitmen profesi akuntan publik (hasil Hipotesis 2).
Nilai t hitung untuk variabel kesadaran etis menunjukkan bahwa kesadaran etis berpengaruh positif terhadap komitmen profesi akuntan publik. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran etis berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik.
Persepsi profesi yang merupakan pemahaman seorang auditor terhadap apa yang digelutinya merupakan variabel personalitas yang apabila berinteraksi dengan variabel personalitas yang lain (kesadaran etis) akan meningkatkan komitmen yang dimiliki seseorang khususnya komitmen terhadap profesi yang digelutinya. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara kesadaran etis dan persepsi profesi terhadap komitmen akuntan publik dapat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahalina Herawati (2007), Muawanah dan Indriantoro (2008) yang dapat membuktikan bahwa kesadaran etis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen profesi akuntan publik. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Persepsi profesi dan kesadaran etis mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap komitmen profesi akuntan publik.
2. Secara parsial persepsi profesi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen profesi yang dimiliki oleh akuntan publik yang ada.
3. Secara parsial kesadaran etis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen profesi yang dimiliki oleh akuntan publik yang ada.
B.Saran-saran
Setelah melakukan penelitian ini, penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam memberikan opini, diharapkan para auditor dapat memperhatikan faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi komitmen mereka terhadap profesinya yaitu seperti faktor persepsi profesi dan kesadaran etis. 2. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi komitmen profesi akuntan.
3. Bagi kantor akuntan publik diharapkan lebih selektif dalam menerima auditor baru yang benar-benar berkualitas dan profesional terhadap profesinya sehingga dapat memberikan hasil kerja yang maksimal bagi pengguna dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Sukrisno, 2009 , Etika Bisnis dan Profesi ,Salemba empat Jakarta.
Agus, Sukrisno, 2012, Auditing(Pemeriksaan Akuntan) Oleh Akuntan Publik. Edisi ketiga,Jilid Satu,Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia. Arikunto, Suharsimi, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina
Aksara, Jakarta.
Azwar, Syaifuddin, 2005, Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Brooks, Leonard J, 2012 , Etika Bisnis dan Profesi , buku 1 Edisi 5,Salemba Empat Jakarta
Fahalina, Herawati, 2007, Pengaruh Persepsi Profesi dan Kesadaran Etis Terhadap Komitmen Profesi Akuntan Publik, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Knouse, Stephen B. and Robert A. Glacalcone, 2004, Ethica Decision Making In Business: Behavioral Issues an Concerns, Journal of Business Ethics, Vol. 13 LX, No 11.
Muawanah, Umi dan Nur Indriantoro, 2000, Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit: Peran Locus of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Mulyadi, 2007, Pemeriksaan Akuntan (Auditing) BPFE, Yogyakarta
Nujmatullaily, 2010, Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Ethical Judgement dengan Pengetahuan dan Komitmen Profesi sebagai Variabel Intervening, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.