• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Daniel 8: Nubuatan 2300 Hari Disederhanakan

Banyak umat Adven mengatakan bahwa mereka tidak mengerti persoalan

tahun 1844 dan Investigasi Penghakiman, karena itu terlalu rumit bagi mereka. Orang-orang lain mengkonfirmasi hal ini dengan membahas rincian teknis tanpa akhir. Hasilnya adalah pemikiran kebanyakan orang bahwa cukup mempercayai Injil secara sederhana dan hal-hal tersebut dapat dikesampingkan.

Namun Injil yang mereka hampir selalu sebutkan jauh lebih sulit untuk dipahami daripada nubuatan 2300 hari. Sulit melihat bagaimana umat Yahushua yang seperti ini tidak dapat membedakan Eloah Yang Mahakuasa dengan kaisar Romawi kafir sesembahan orang-orang Romawi. Sulit melihat bagaimana Pendamaian yang telah diselesaikan di kayu salib berbeda dari salib orang Romawi dan inti dari salib. Nyatanya, berpura-pura menyederhanakan Injil bukan hanya menjadikannya rumit dan mustahil untuk dijelaskan atau dimengerti, itu juga membuatnya kembali ke Roma. Injil yang sejati dengan jelas telah diprediksi dalam kitab Daniel, dan diuraikan dalam nubuatan 2.300-hari secara sederhana, poin demi poin di

dalam Daniel pasal 8 dan 9. Kitab Daniel adalah salah satu kitab yang paling menarik dari Alkitab karena nubuatannya yang terperinci. Rangkaian kerajaan di dalam Daniel pasal 2 diikuti dengan penglihatan yang lebih rinci yang menunjukkan sejarah Timur Tengah dan dunia sampai ke akhir zaman. Tapi penglihatan waktu dalam Daniel pasal 8 dan 9 adalah yang paling luar biasa.

Hal-hal yang ditetapkan dalam kitab Daniel muncul dalam ayat pertama. (Daniel 1: 1) Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu (Daniel 1: 2) Sang Pencipta menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Yahuwah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.

Seluruh kitab Daniel berfokus pada nasib Yerusalem dan bait di Yerusalem, tempat suci itu, yang keduanya telah dihancurkan. Tapi pandangan Daniel di dalam setiap kejadian adalah pandangan surgawi jauh melampaui situasi duniawi, dan ini merupakan penjelasan Injil yang paling rinci dan paling sederhana di dalam Alkitab. Menjaga dua poin ini dalam pikiran akan membantu untuk memahami segala sesuatu dalam kitab Daniel, termasuk nubuatan waktu pada pasal 8 dan 9.

(Daniel 8: 13) Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?" (Daniel 8: 14) Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dibersihkan."

Pusat Injil adalah pemulihan "tempat kudus dan penghuninya".Nubuatan 2300-hari menguraikan dari tahun ke tahun kapan dan bagaimana hal ini terjadi. Daniel mengakui bahwa setiap hari mewakili satu tahun. Itulah

(2)

kapan 2300 tahun atau hari nubuatan akan dimulai, atau peristiwa penting apa yang akan terjadi dalam periode waktu itu. Penjelasan yang tersaji secara alamiah muncul di dalam Daniel pasal 9.

(Daniel 9:24) Tujuh puluh minggu telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. (Daniel 9:25) Maka ketahuilah dan pahamilah: bahwa dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh minggu; dan enam puluh dua minggu lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. (Daniel 9:26) Sesudah keenam puluh dua minggu itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. (Daniel 9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu minggu. Pada pertengahan satu minggu itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.

Dari ayat-ayat ini kita mendapatkan titik awal pertama dari nubuatan waktu ini: keluarnya perintah untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem. Kita hanya perlu menemukan tanggal sejarahnya, dan semua tanggal-tanggal lain pada waktu terjadinya. Pada tahun 457 SM, sebuah dekrit diberikan kepada Ezra oleh kaisar Persia Artahsasta Longimanus. Salinan keputusan tersebut ditemukan dalam Ezra pasal 7. Semua tanggal-tanggal kuno dikonfirmasi dengan mengacu pada kanon Ptolemeus, yang didasarkan pada nilai tanggal gerhana, dan dengan demikian kita dapat mengetahuinya dengan pasti. Jadi tanggal pada Daniel pasal 8 dan 9 yang dimulai pada tahun 457 SM dapat dengan mudah dihitung:

Tahun 457 SM adalah permulaan dari masa 2300 hari dan 70 minggu. Tahun 408 SM adalah akhir dari tujuh minggu (49 hari).

Tahun 27 M adalah akhir dari enam puluh dua minggu (483 hari). Tahun 31 M adalah pertengahan dari satu minggu.

Tahun 34 M adalah akhir dari tujuh puluh minggu. Tahun 1844 M adalah akhir dari masa 2300 hari.

(3)

Sebuah tinjauan pada tanggal-tanggal yang telah diterima secara tradisional untuk masing-masing kejadian yang disebutkan ini menunjukkan bahwa kejadian-kejadian tersebut telah digenapi dengan tepat. Kota Yerusalem dibangun kembali pada tahun 408 SM, kedatangan Pangeran Yang Diurapi [Mesias] digenapi saat pembaptisan Yahushua pada tahun 27 M, Mesias disingkirkan melalui penyaliban-Nya pada tahun 31 M, masa 70 minggu bagi orang-orang Yahudi berakhir ketika Sanhedrin secara resmi menolak Mesias dan itu dibuktikan dengan melempari Stefanus dengan batu pada tahun 34 M, dan akhirnya Kristus melangkah ke dalam ruang maha kudus di dalam tempat kudus surgawi untuk membuat pendamaian dosa pada tahun 1844 M. Ketika pekerjaan pembersihan tempat kudus itu telah selesai, Kristus akan kembali seperti yang dijanjikan. Tetapi bukan pada tanggal yang diberikan pada kejadian itu.

Dalam proses pemulihan tempat kudus dan penghuninya, yaitu para umat, lima hal berikut harus terjadi. Cukup dengan lima jari dari satu tangan.

1. Yerusalem dan tempat kudus dibangun kembali. 2. Pembaptisan Yahushua.

3. Penyaliban Yahushua.

4. Injil disampaikan ke bangsa-bangsa lain. 5. Tempat kudus dibersihkan.

Yahuwah berpindah dari bait duniawi yang bersifat fisik menuju bait surgawi yang bersifat ilahi. Masing-masing dari lima peristiwa ini diperlukan untuk memulihkan tempat kudus dan orang-orang yang ada di dalamnya. Jika kita menetapkan tujuan yang berbeda selain dari pemulihan tempat kudus dan para umat ini, kita menciptakan sebuah agama kafir. Mereka yang hanya menginginkan keselamatan pribadi meniru misteri aliran sesat kekaisaran Romawi, aliran sesat yang menjanjikan keselamatan pribadi. Itu bukanlah yang dijanjikan oleh Eloah dari Alkitab. Dia berjanji untuk memulihkan tempat kudus dan para umat. Setiap keyakinan atau Injil

(4)

Masing-masing dari kejadian ini diperlukan. Jika kita mengabaikan salah satu saja dari kejadian-kejadian ini, maka kita telah menciptakan sistem keyakinan palsu, agama kafir. Jika kita fokus hanya pada salah satu saja dari kejadian-kejadian ini dan melupakan sisanya, misalnya menjadikan penyaliban sebagai pusat dari semuanya, maka hasilnya adalah akan menciptakan sebuah agama yang tidak berbeda dasarnya dari sekte sesat Mithra atau sekte Dionisia. Sekali lagi, kita telah menjadikan diri kita orang-orang kafir dan berada di luar iman pada Eloah yang ada di Alkitab. Umat Kristen Injili menyetui banyak fakta sejarah mengenai Yahushua, dan menjadikannya berbeda dengan dewa-manusia sekte penyembah berhala yang hanyalah mitos. Tapi mereka membawa-Nya keluar dari sejarah Alkitab dengan menyangkal perihal yang berada dalam lingkup yang sama pentingnya, yaitu setiap kejadian-kejadian penting dalam sejarah yang membentuk rencana keselamatan, atau pemulihan tempat kudus dan para umat.

Apa yang terjadi di masing-masing peristiwa sejarah ini yang membentuk pemulihan tempat kudus dan para umat?

Pembangunan kembali kota dan bait kudus telah memulihkan kembali pelayanan dalam bait suci, yang merupakan representasi konkret dan nyata tentang apa yang Yahuwah lakukan bagi umat manusia. Sebelum kedatangan Kristus pelayanan dalam bait suci ini menyatakan jalannya rahmat ilahi bagi mereka yang berpartisipasi di dalamnya dan melihat siklus perayaan tahunan yang mewakili apa yang terjadi dalam rencana keselamatan. Hari-hari raya itu adalah Paskah, hari raya Roti Tidak Beragi, Pentakosta, Hari raya Terompet, Hari Pendamaian, dan hari raya Pondok Daun. Ini semua ditampilkan seperti dalam teater di bait suci yang telah dibangun kembali di Yerusalem. Masing-masing dari perayaan ini mewakili sesuatu dalam kejadian-kejadian yang menuju ke proses pemulihan tempat kudus dan para umat. Perayaan musim semi difokuskan pada pelayanan Yahushua yang duniawi, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke ruang maha kudus surgawi. Perayaan musim gugur difokuskan pada pelayanan-Nya kemudian di dalam ruang maha kudus surgawi.

Langkah kedua dalam rencana ilahi untuk memulihkan tempat kudus dan para umat adalah pengukuhan pelayanan Yahushua pada saat pembaptisan-Nya. Dia telah menyatakan anak Yahuwah, yang kepada Siapa Yahuwah berkenan, melalui suara Yahuwah langsung. Suara itu tidak perna terdengar ditelinga orang banyak lagi sejak pemberian Sepuluh Perintah di Gunung Sinai. Karya Yahushua di bumi dimulai. Yahushua datang ke bumi dan membawa kebenaran dan kehidupan bagi orang-orang yang ada di sekeliling-Nya melalui pengajaran dan penyembuhan-Nya. Dia adalah Firman yang menjadi daging. Kehendak Yahuwah yang telah dikenal dalam sepuluh perintah lisan menjadi terlihat dalam daging dan darah yang hidup.

Langkah ketiga dalam rencana ilahi untuk memulihkan tempat kudus dan para umat adalah penyaliban Yahushua, kematian, penguburan, kebangkitan dan kenaikan-Nya. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus membuat Dia dapat melangkah ke tempat kudus surgawi sebagai Imam Besar sejati yang telah digambarkan oleh para imam di bait suci duniawi, menurut hukum yang merupakan sarana pendidikan untuk membawa kita kepada Kristus. Langkah ini tidak hanya diperlukan untuk memenuhi nubuatan, tetapi dalam langkah ini Kristus memenuhi syarat untuk mengisi peran Imam Besar di tempat kudus surgawi.

(5)

Langkah keempat dalam rencana ilahi adalah untuk menghilangkan fokus dari tempat kudus duniawi dan dari para umat tertentu dan meletakkan itu di tempat kudus yang benar, tempat kudus surgawi, dan diperuntukkan bagi semua orang. Ketika Stefanus dihukum, bangsa Yahudi tidak ditolak, namun semua bangsa diberi kesempatan yang sama dengan orang-orang Yahudi untuk menjadi bagian dari orang-orang yang dipulihkan. Bukan seperti imamat duniawi, Tapi Yahushua menjabat sebagai imam bagi semua orang yang memiliki iman dalam diri-Nya dan bahkan bagi banyak orang yang tidak mengenal-Nya, dan telah kembali kepada Yahuwah melalui tindakan Roh Kudus yang mengirim Yahushua dari tempat kudus surgawi.

Langkah kelima dan terakhir kemudian terjadi. Mengikuti bentuk seperti yang telah digambarkan melalui perayaan tahunan, pembersihan tempat kudus, yang dimulai pada tahun 1844 mengacu pada tindakan imam yang berlangsung pada Hari Pendamaian dalam ajaran Musa. Hari Pendamaian adalah satu-satunya hari dimana imam memperoleh kesempatan masuk ke dalam tempat maha kudus bait suci untuk mengadakan pendamaian bagi tempat kudus, bagi dirinya dan bagi semua umat. Yahushua juga dengan cara yang sama telah mulai melangkah ke Tempat Maha Kudus bait kudus surgawi pada tahun 1844. Di sana Dia melakukan pekerjaan Penebusan. Ketika Penebusan untuk tempat kudus dan para umat telah selesai, Dia akan keluar dari tempat maha kudus itu dan pekerjaan menjadi selesai. Setelah beberapa hari berlalu, Dia kemudian akan kembali ke bumi untuk menerima mereka yang dosa-dosanya telah dihapuskan melalui pendamaian pengantaraan-Nya di tempat maha kudus. Dosa-dosa mereka tidak hanya diampuni. Dosa-dosa itu dihapuskan. Dengan gembira mereka akan masuk ke dalam perayaan Hari Raya Pondok Daun surgawi.

Pesan dari 2.300 hari atau tahun menurut nubuatan adalah sederhana dan mudah. Yahuwah memberikan pokok pelajaran untuk menjelaskan apa yang Dia akan lakukan untuk memulihkan tempat kudus dan para umat. Yahushua, anak Yahuwah, datang untuk hidup dan mati di antara umat manusia, dibangkitkan dan naik ke tempat kudus surgawi untuk melayani sebagai imam sejati bagi umat. Saat mereka berdoa untuk meminta pengampunan, dosa-dosa mereka dipindahkan ke tempat kudus melalui perantaraan Kristus. Pada tahun 1844 Kristus sudah terlibat dalam pekerjaan menghapuskan dosa dari tempat kudus dan para umat. Ketika pekerjaan ini telah selesai tempat kudus dan para umat akan dipulihkan.

Inilah rencana keselamatan yang sejati. Inilah yang ditangisi oleh orang yang masih ditemukan berada diantara anak-anak perempuan Babel. Babel menyatakan bahwa membunuh seorang pria di Timur Tengah menyelesaikan semua masalah. Itu adalah pemikiran agama penyembah berhala kuno. Dalam masa bencana, orang-orang telah dimanfaatkan untuk menjadi korban yang tidak bersalah untuk menenangkan para dewa dan mencegah bencana. Keyakinan yang sama ini telah ditemukan dalam agama Kristen Injili pada hari ini. Ini adalah kesalahan serius, karena hal ini tidak hanya mengarahkan seseorang menjadi rusak dan kehilangan hidup yang kekal, tetapi hal ini juga telah mempengaruhi keputusan politik. Hari ini konsep politik yang paling umum diyakini adalah bahwa menyalibkan lebih banyak orang di Timur Tengah akan memecahkan masalah dunia dan membuat tatanan dunia baru, sebuah surga di bumi. Itu tidak akan terjadi. Itu karena dasarnya adalah sebuah kesalahan kafir yang tidak hanya menentang rencana keselamatan Yahuwah, tetapi sangat tidak logis dan tidak rasional juga.

(6)

Nya. Yahuwah sendiri menyatakan bahwa kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya di dalam Dia yang berkenan kepada-Nya. Melalui iman, kita mengandalkan Kristus agar dosa-dosa kita, pelanggaran terhadap sepuluh perintah itu, diampuni. Melalui iman, kita mengandalkan Kristus agar dosa-dosa kita dihapuskan selamanya. Kita menunggu kedatangan kedua-Nya, ketika tempat kudus dan para umat akan dipulihkan selama-lamanya.

Yang penting di sini adalah kesabaran orang-orang kudus. Yang menuruti perintah Yahuwah dan iman kepada Yahushua.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan proporsi ikan dari 25% menjadi 75% maupun penambahan rumput laut tidak berpengaruh terhadap kesukaan kerupuk yang

Hal ini dikarenakan pada pengoperasian Hovercraft menggunakan bantalan udara yang bertekanan relatif konstan sehingga Hovercraft dapat bergerak dengan kecepatan dan kondisi

Selama menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, penulis mengalami hambatan yaitu kurang sesuainya bidang pekerjaan

terkait dengan Kemampuan yang akan dicapai 4 Metode Pembelajaran 5 Waktu yang disediakan untuk mencapai Kemampuan pada tiap Tahap Pembelajaran 6 Pengalaman Belajar yang

Pemberian abuketel pada tanaman kacang hijau berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, berat basah dan kering 100 biji pertumbuhan dan

Dalam kerja praktek yang telah dilakukan, penulis mengamati proses  pendeteksian level    baja cair dengan menggunakan EMLI dan pengaruh level   baja cair terhadap

Di satu sisi, kyai berusaha untuk tetap mempertahankan nilai dan pola kehidupan masyarakat relijius di dalam pesantren dengan tetap bertahan pada tradisi salafi,

Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini dirasakan belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat