• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMURNIAN MINYAK DARI LIMBAH PENGOLAHAN IKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMURNIAN MINYAK DARI LIMBAH PENGOLAHAN IKAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMURNIAN MINYAK DARI LIMBAH

PENGOLAHAN IKAN

Oleh :

MUHAMMAD HAVIZH ABDILLAH F34104124

2008

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Muhammad Havizh Abdillah. F34104124. Pemurnian Minyak Dari Limbah Pengolahan Ikan. Dibawah bimbingan Muhammad Romli dan Suprihatin. 2008

RINGKASAN

Ikan lemuru merupakan komoditi perikanan dominan di Selat Bali. Oleh karena itu, ikan lemuru menjadi komoditas yang paling banyak dieksploitasi. Seiring dengan perkembangan industri proses pengolahan ikan, jumlah limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali apabila mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH, jenis dan konsentrasi bahan pemucat pada proses pemurnian minyak ikan. Pada penelitian ini, digunakan tiga jenis limbah minyak yaitu minyak kualitas A, B dan C. Limbah minyak tersebut berasal dari hasil samping industri pengolahan perikanan di Muncar, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahapan tersebut adalah karakterisasi minyak dan tahapan pemurnian. Tahapan karakterisasi minyak awal dilakukan dengan cara mengukur kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida serta kejernihan. Tahapan pemurnian meliputi degumming, netralisasi dan bleaching. Pada tahapan degumming, dilakukan pemisahan pengotor. Tahap netralisasi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah basa untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dengan menggunakan tiga konsentrasi basa, yaitu 10 oBe (70 gr NaOH/L), 15 oBe (115 gr NaOH/L), dan 20 oBe (167 gr NaOH/L). Pada tahap bleaching, minyak yang telah mengalami tahap netralisasi ditambahkan adsorben untuk menjernihkan minyak dengan dua perlakuan yaitu jenis adsorben (arang aktif dan bleaching earth) dengan tiga taraf (0.2%, 0.6%, dan 1%).

Hasil karakterisasi minyak awal menunjukkan bahwa mutu dari ketiga jenis minyak berbeda. Minyak A memiliki kadar asam lemak bebas 0.36 persen, bilangan peroksida 2.4 persen serta nilai kejernihan 79.83 persen. Minyak B memiliki kadar asam lemak bebas 14.37 persen, kadar bilangan peroksida 4.8 persen, tingkat kejernihan 53.24 persen. Minyak C memiliki kadar asam lemak bebas 16.27 persen, kadar bilangan peroksida 2.67 persen dengan tingkat kejernihan 52.13 persen. Nilai kejernihan ini diukur dengan menggunakan 10 kali pengenceran.

Setelah pemurnian, pada minyak A terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas menjadi 0.2 - 0.5 persen, kadar bilangan peroksida meningkat menjadi 21.3 - 24, nilai kejernihan meningkat menjadi 93 ± 2 - 97 ± 0.7 persen tramisi. Minyak B mengalami penurunan asam lemak bebas menjadi 2.72 - 2.97 persen, kadar bilangan peroksida 21.4 - 32.4, tingkat kejernihan meningkat menjadi 85 ± 0 hingga 90 ± 3 persen transmisi. Minyak C memiliki kadar asam lemak bebas 13.17 - 14.16 persen, kadar bilangan peroksida 21.33 - 41.51 dengan tingkat kejernihan 57 ± 6 - 81 ± 1 persen transmisi. Pada netralisasi dilakukan pengukuran rendemen. Rendemen minyak A berkisar dari 92.48 persen sampai 95.72. Pada minyak B rendemen tertinggi berada pada perlakuan pemberian basa 20 oBe yaitu 86.03 persen, sedangkan yang paling rendah berada pada pemberian basa 10 oBe yaitu 82.48 persen. Minyak C memiliki kisaran rendemen antara 74.56 persen hingga 75.63. Minyak dengan kadar asam lemak yang tinggi akan memiliki rendemen yang rendah karena asam lemak akan banyak yang

(3)

tersabunkan sedangkan minyak dengan kadar asam lemak yang rendah akan memiliki rendemen yang tinggi.

Pemilihan perlakuan terbaik didasarkan pada pertimbangan kandungan asam lemak bebas, tingkat kejernihan, dan rendemen. Perlakuan terbaik untuk minyak A adalah netralisasi dengan konsentrasi basa 20 oBe dan pemucatan dengan menggunakan bleaching earth 0.6 persen. Pada minyak B kondisi terbaik diperoleh pada netralisasi dengan konsentrasi basa 10 oBe yang menggunakan bleaching earth (0.2%) sebagai pemucat. Pada minyak C kondisi terbaik diperoleh pada netralisasi dengan konsentrasi basa 20 oBe yang menggunakan bleaching earth (0.2%).

(4)

Muhammad Havizh Abdillah. F34104124. Fish Waste Oil Purification. Supervision of Muhammad Romli and Suprihatin. 2008

SUMMARY

Sardines, Sharks and Cods are the dominant species at Bali Strait. So that it becomes the most exploited commodity. As the fish process expanding, the wastes from its process are outnumbered. Those wastes can be reuse using advance treatment. The purpose of this research is to determine the best process for fish oil refining. This research use three kind of fish oil, there are oil A, oil B and oil C. This raw oil was taken from byproduct of fish processing in Muncar, East Java. This research was done by using two step methods. The first method is measurement by looking general edible oil characteristics, which are free fatty acid content, peroxide number, yield and color of oil. The second methods are degumming, neutralization and bleaching. In degumming step, the soluble dirt are removed away from oil. Neutralization done by adding amount of alkali to descend free fatty acid content. The concentrations of alkali are 10 oBe, 15 oBe and 20 oBe. And the last step is bleaching, by adding amount of bleaching agent to purifying the color of oil. In this step, there are two treatment of bleaching process which are kind of bleaching agent (activated carbon and bleaching earth) and three level concentration of bleaching agent (0.2 %, 0.6 % and 1 %).

The result of first measurement show different quality between three types of fish oil. Oil A have free fatty acid content around 0.36 percent, peroxide number 2.4 percent and clearness point 79.83 percent. Oil B has free fatty acid content 14.37 percent, peroxide number 4.8 percent and clearness point 53.24 percent. Oil C have free fatty acid content around 16.27 percent, peroxide number 2.67 percent and clearness point 52.1 percent. The clearness point measured using 10 times dilution.

After purifying, free fatty acid of oil A increased around 0.2 - 0.5 percents, peroxide number increased to 21.3 - 24, clearness point increased to 93 ± 2 - 97 ± 0.7 percent transmisions. For oil B, free fatty acid content decrease to 2.72 - 2.97 percents, peroxide number increase to 4-26.7 and clearness point increase 85 ± 0 - 90 ± 3 percents transmisions. The free fatty acid of oil C around 13.17 - 14.16 percent, peroxide number 21.33 - 41.51 with clearness point around 57 ± 6 - 81 ± 1 percents. Oil with high free fatty acid content will have low yield because there will be high amount of soap in its oil. In neutralization process, the yields were measured. Oil with high free fatty acid level will have a low yield level because the free fatty acid will soaped and oil with low free fatty acid level will have higher yield level.

The best treatment for oil A is neutralization with 20 oBe alkali and bleaching earth (0.6 %) for bleaching agent. For oil B, using the 10 oBe alkali and bleaching earth (0.2 %) for bleaching agent as the best treatment. Meanwhile the best treatments for oil C are using 20 oBe alkali and bleaching earth (0.2 %) for bleaching agent.

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pemurnian

Minyak Dari Limbah Pengolahan Ikan adalah benar-benar karya saya sendiri

dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum perna digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam tulisan dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2008

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 23 April 1987 dari pasangan M. Jailani K. dan Erma Wance. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan formal pertama di TK Jami’at Kheir Tangerang dari tahun 1991 hingga tahun 1992. Selanjutnya pada tahun 1992 penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 5 Jakarta hingga tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis menempuh pendidikan di SLTP Negeri 29 Jakarta dan lulus tahun 2001. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di SMU 82 Jakarta, hingga tahun 2004.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis diterima di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

(7)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PEMURNIAN MINYAK DARI LIMBAH

PENGOLAHAN IKAN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

MUHAMMAD HAVIZH ABDILLAH F34104124

Dilahirkan pada Tanggal 23 April 1987 di Jakarta

Tanggal Lulus : September 2008 Bogor, September 2008

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muhammad Romli, MSc.St Dr. Ir. Suprihatin, Dipl.-Ing NIP. 131 645 109 NIP. 131 881 142

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, karena hanya dengan rezeki, rahmat dan hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan baik. Selama melakukan penelitian sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun material. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Papa dan Mama yang selalu memberikan perhatian, semangat, doa dan kasih sayang tanpa batas.

2. Dr. Ir Muhammad Romli MSc.St dan Dr. Ir. Suprihatin Dipl.-Ing selaku dosen pembimbing atas bimbingannya disaat penelitian, pengerjaan skripsi, seminar sampai sidang kelulusan.

3. Drs. Purwoko M.Si sebagai dosen penguji skripsi atas masukan-masukan yang telah diberikan

4. Bapak H. Abdallah dan keluarga, Ibu Chusnul dan Suami atas seluruh bantuannya selama penulis berada di Muncar, Jawa Timur.

5. Bapak H. Ismail, Mas Gunadji dan keluarga atas arahan dan petunjuknya. 6. Seluruh staff kecamatan yang menyediakan fasilitas dan bantuannya. 7. Rini I.P atas dorongan, bantuan dan semangatnya disetiap waktu.

8. Ibu Ega, Pak Gun, Ibu Sri, seluruh pegawai dan staf Teknologi Industri Pertanian atas bantuannya selama penulis melakukan penelitiannya.

9. Teman-teman Wisma Joglo (Tegar S.Hut., Niko SP., Utari SP., Adit P, Bakur SP.) yang tiada hentinya menyemangati penulis, bantuan dan selalu memberikan dukungan disaat pengerjaan, seminar sampai penulis sidang kelulusan.

(9)

Penulis menyadari skripsi ini masih mempunyai kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Amin.

Bogor, September 2008 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR LAMPIRAN...vii

I. PENDAHULUAN ...1

A. LATAR BELAKANG...1

B. TUJUAN...2

II. TINJAUAN PUSTAKA...3

A. MINYAK IKAN...3

B. PEMURNIAN MINYAK ...4

C. PENELITIAN TERDAHULU ...10

III. METODOLOGI PENELITIAN...12

A. BAHAN DAN ALAT ...12

1. Bahan Baku ...12 2. Bahan Kimia...12 3. Alat ...12 B. METODE PENELITIAN ...12 1. Penelitian Pendahuluan ...12 2. Penelitian Utama ...13 a. Degumming...13 b. Netralisasi ...14 c. Pemucatan...14 C. RANCANGAN PERCOBAAN ...14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...16

A. KARAKTERISTIK MINYAK IKAN ...16

B. DEGUMMING...16

1. Kejernihan...17

2. Rendemen...18

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan tahap kedua dari pengembangan prototyping yang mana merupakan hasil feedback (umpan balik) dari prototype pertama yang terdapat masukkan saran dari

r tabel pada taraf signifikan. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil tolak peluru, dengan demikian semakin bagus power otot

Hasil penelitian ini ialah Insentif dan disiplin secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur

Penelitian ini bertujuan untuk mencari penduga korelasi poliserial, sebagai ukuran asosiasi antara data tak kontinu (ordinal) dengan data kontinu dan membandingkan

Diharapkan bagi pihak sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk mendiskusikan dan memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja, kegiatan

Data dalam penelitian ini berupa frasa atau kalimat yang mengandung gaya bahasa pada lirik-lirik lagu di dalam album Blonde, sedangkan sumber data berupa 12 lirik lagu

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap Company Value, Risiko Bisnis diukur

Sedangkan pada FAM ( Factory at Merak) dipimpin oleh seorang Factory General Manager yang membawahi 5 divisi yang masing-masing dipimpin oleh seorang divisi