SEJARAH TURUN DAN PENULISAN
SEJARAH TURUN DAN PENULISAN
AL
AL--QUR’AN PADA MASA NABI
QUR’AN PADA MASA NABI
OLEH.
Al
Al--Qur’an Secara Bahasa
Qur’an Secara Bahasa
AL-QUR’AN AL-QUR’AN
Salim Muhsin, (t.th:4), al-Qur’an isim masdar yang sepadan dengan qiraat. Menurut Ahmad Bin Faris bin Zakariya (1967:78) kata tersebut memiliki arti pengumpulan dan penghimpunan Salim Muhsin, (t.th:4), al-Qur’an isim masdar yang sepadan dengan qiraat. Menurut Ahmad Bin Faris bin Zakariya (1967:78) kata tersebut memiliki arti pengumpulan dan penghimpunan Al-Raghib al-Ashfahani (1992 : 668-669), Kumpulan beberapa huruf dan beberapa kata, sehingga satu dengan yang lainnya menjadi rapi. Kitab suci yang diturunkan pada Nabi SAW dinamai al-Qur’an karena kumpuln & himpunn intisari semua ilmu pengetahuan.
Al-Raghib al-Ashfahani (1992 : 668-669), Kumpulan beberapa huruf dan beberapa kata, sehingga satu dengan yang lainnya menjadi rapi. Kitab suci yang diturunkan pada Nabi SAW dinamai al-Qur’an karena kumpuln & himpunn intisari semua ilmu pengetahuan.
AL-QUR’AN
Al-Raghib al-Ashfahani (1992 : 668-669), Kumpulan beberapa huruf dan beberapa kata, sehingga satu dengan yang lainnya menjadi rapi. Kitab suci yang diturunkan pada Nabi SAW dinamai al-Qur’an karena kumpuln & himpunn intisari semua ilmu pengetahuan.
Al-Raghib al-Ashfahani (1992 : 668-669), Kumpulan beberapa huruf dan beberapa kata, sehingga satu dengan yang lainnya menjadi rapi. Kitab suci yang diturunkan pada Nabi SAW dinamai al-Qur’an karena kumpuln & himpunn intisari semua ilmu pengetahuan.
Ibrahim Anis (1972:722), kata qara’a bila dihubungkan dengan kalam Allah berarti kalam Allah yang perlu dibaca,
Ibrahim Anis (1972:722), kata qara’a bila dihubungkan dengan kalam Allah berarti kalam Allah yang perlu dibaca,
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, Al-Qur’an secara bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan, dan bacaan
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, Al-Qur’an secara bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan, dan bacaan
Al
Al--QUR’AN; Menurut Istilah
QUR’AN; Menurut Istilah
Menurut Shubhi as-Shalih (1977:21); Al-Qur’an adalah
kalamullah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushhaf,
dinukilkan secara mutawatir dan merupakan ibadah bagi
yang membacanya
Muhammad Ismail Ibrahim (t.th:12); al-Qur’an adalah
Kalam Tuhan yang diturunkan melalui al-ruh al-amin
(jibril) kepada penutup para Nabi dan Rosul, yaitu Nabi
Muhammad, sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh
umat manusia.
Muhammad Salim Muhsin (t.th:5); Al-Qur’an kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
tertulis di dalam mushhaf, dinukilkan kepada kita
dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang membacanya
dan di akhiri dengan surat yang terpendek.
Menurut Shubhi as-Shalih (1977:21); Al-Qur’an adalah
kalamullah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushhaf,
dinukilkan secara mutawatir dan merupakan ibadah bagi
yang membacanya
Muhammad Ismail Ibrahim (t.th:12); al-Qur’an adalah
Kalam Tuhan yang diturunkan melalui al-ruh al-amin
(jibril) kepada penutup para Nabi dan Rosul, yaitu Nabi
Muhammad, sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh
umat manusia.
Muhammad Salim Muhsin (t.th:5); Al-Qur’an kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
tertulis di dalam mushhaf, dinukilkan kepada kita
dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang membacanya
dan di akhiri dengan surat yang terpendek.
Menurut Muhammad Abu Syahbah (1969:7); al-Qur’an
adalah kalamullah yang diturunkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Yang lafazhnya merupakan
mukjizat, ibadah bagi yang membacanya, dinukilkan
secara mutawatir, berfaedah untuk menguatkan dan
meyakinkan, ditulis dalam mushhaf, diawali dengan surat
al-fatihah dan diakhiri surat al-Nas, merupakan petunjuk
Allah kepada mahluk-Nya, hukum tuhan untuk
penghuni dunia, penutup kitab-kitab samawy dan untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Dari keempat pengertian diatas, dapat disimpulkan
al-Qur’an adalah; 1) kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, 2) Mukjizat Bagi Nabi
Muhammad, 3) Dinukilkan secara Mutawatir, 4)
membacanya bernilai ibadah, 4) tertulis dalam mushhaf,
diawali alfatihah dan diakhiri surat an-Nas.
Menurut Muhammad Abu Syahbah (1969:7); al-Qur’an
adalah kalamullah yang diturunkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Yang lafazhnya merupakan
mukjizat, ibadah bagi yang membacanya, dinukilkan
secara mutawatir, berfaedah untuk menguatkan dan
meyakinkan, ditulis dalam mushhaf, diawali dengan surat
al-fatihah dan diakhiri surat al-Nas, merupakan petunjuk
Allah kepada mahluk-Nya, hukum tuhan untuk
penghuni dunia, penutup kitab-kitab samawy dan untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Dari keempat pengertian diatas, dapat disimpulkan
al-Qur’an adalah; 1) kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, 2) Mukjizat Bagi Nabi
Muhammad, 3) Dinukilkan secara Mutawatir, 4)
membacanya bernilai ibadah, 4) tertulis dalam mushhaf,
diawali alfatihah dan diakhiri surat an-Nas.
NAMA
NAMA--NAMA AL
NAMA AL--QUR’AN
QUR’AN
1.
Dasar disebut al-Qur’an dalam QS.Al-Isra’ 17: 9.
2.
Al-Kitab, disebut dalam QS.Al-Baqarah 2:2
3.
Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan yang
batil, disebut dalam QS.Al-Furqon 25:1
4.
Al-Dzikir; peringatan bagi manusia yang lupa dan
lali, disebut dalam QS.Al-Hijr 15:9
5.
Tanzil; diturunkan yang tertuang dalam QS.
Al-Syu’ara’ 26:192-193
1.
Dasar disebut al-Qur’an dalam QS.Al-Isra’ 17: 9.
2.
Al-Kitab, disebut dalam QS.Al-Baqarah 2:2
3.
Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan yang
batil, disebut dalam QS.Al-Furqon 25:1
4.
Al-Dzikir; peringatan bagi manusia yang lupa dan
lali, disebut dalam QS.Al-Hijr 15:9
5.
Tanzil; diturunkan yang tertuang dalam QS.
Al-Syu’ara’ 26:192-193
1.
Dasar disebut al-Qur’an dalam QS.Al-Isra’ 17: 9.
2.
Al-Kitab, disebut dalam QS.Al-Baqarah 2:2
3.
Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan yang
batil, disebut dalam QS.Al-Furqon 25:1
4.
Al-Dzikir; peringatan bagi manusia yang lupa dan
lali, disebut dalam QS.Al-Hijr 15:9
5.
Tanzil; diturunkan yang tertuang dalam QS.
Al-Syu’ara’ 26:192-193
1.
Dasar disebut al-Qur’an dalam QS.Al-Isra’ 17: 9.
2.
Al-Kitab, disebut dalam QS.Al-Baqarah 2:2
3.
Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan yang
batil, disebut dalam QS.Al-Furqon 25:1
4.
Al-Dzikir; peringatan bagi manusia yang lupa dan
lali, disebut dalam QS.Al-Hijr 15:9
5.
Tanzil; diturunkan yang tertuang dalam QS.
Al-Syu’ara’ 26:192-193
Tujan Al-Qur’an diturunkan; menjadi petunjuk dan pembimbing bagi umat manusia kejalan yang benar, dan tidak tersesat ke jalan yang dibenci oleh Tuhan, sehingga dapat menjadikannya manusia-manusia yang bertakwa, dengan pencapaian yang berbentuk kebahagiaan dunia dan akherat., yang mana konsep ini tertuang dalam al-Qur’an yaitu huda (petunjuk), bayyinat (penjelas), dan furqon (pembeda).
Tujan Al-Qur’an diturunkan; menjadi petunjuk dan pembimbing bagi umat manusia kejalan yang benar, dan tidak tersesat ke jalan yang dibenci oleh Tuhan, sehingga dapat menjadikannya manusia-manusia yang bertakwa, dengan pencapaian yang berbentuk kebahagiaan dunia dan akherat., yang mana konsep ini tertuang dalam al-Qur’an yaitu huda (petunjuk), bayyinat (penjelas), dan furqon (pembeda).
Cara turunnya Al
Cara turunnya Al--Qur’an
Qur’an
1. Tanpa melalui perantara; 1) ditemui secara langsung, 2) mimpi
yang benar (dapat dipercaya), 3) dari balik tabir.
2. Dengan perantara malaikat Jibril; 1) terdengar suara gemuruh,
seperti suara lebah, gemerincing lonceng dengan suara yang amat kuat. 2) Jibril menjelma menjadi bentuk manusia.
1. Tanpa melalui perantara; 1) ditemui secara langsung, 2) mimpi
yang benar (dapat dipercaya), 3) dari balik tabir.
2. Dengan perantara malaikat Jibril; 1) terdengar suara gemuruh,
seperti suara lebah, gemerincing lonceng dengan suara yang amat kuat. 2) Jibril menjelma menjadi bentuk manusia.
Hikmah Turunnnya Al- Qur an secara berangsur angsur :
1) Meneguhkan hati nabi Muhammad saw dalam menghadapi celaan dari orang orang musrik
2) Meringankan nabi dalam menerima wahyu
3) Mempermudah dalam menghapal al qur an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
4) Tadarruj (selangkah demi slangkah) dalam menetapkan hukum samawi 5) Sejalan dengan kisah kisah yang terjadi & meningkatkan kejadian tsb. 6) Petunjuk terhadap asal (sumber) bahwasanya al qur an diturunkan
darzat yang maha bijaksana. (Manna’ Qaththan, 1973:107-115)
Hikmah Turunnnya Al- Qur an secara berangsur angsur :
1) Meneguhkan hati nabi Muhammad saw dalam menghadapi celaan dari orang orang musrik
2) Meringankan nabi dalam menerima wahyu
3) Mempermudah dalam menghapal al qur an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
4) Tadarruj (selangkah demi slangkah) dalam menetapkan hukum samawi 5) Sejalan dengan kisah kisah yang terjadi & meningkatkan kejadian tsb. 6) Petunjuk terhadap asal (sumber) bahwasanya al qur an diturunkan
darzat yang maha bijaksana. (Manna’ Qaththan, 1973:107-115)
Hikmah Turunnnya Al- Qur an secara berangsur angsur :
1) Meneguhkan hati nabi Muhammad saw dalam menghadapi celaan dari orang orang musrik
2) Meringankan nabi dalam menerima wahyu
3) Mempermudah dalam menghapal al qur an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
4) Tadarruj (selangkah demi slangkah) dalam menetapkan hukum samawi 5) Sejalan dengan kisah kisah yang terjadi & meningkatkan kejadian tsb. 6) Petunjuk terhadap asal (sumber) bahwasanya al qur an diturunkan
darzat yang maha bijaksana. (Manna’ Qaththan, 1973:107-115)
Hikmah Turunnnya Al- Qur an secara berangsur angsur :
1) Meneguhkan hati nabi Muhammad saw dalam menghadapi celaan dari orang orang musrik
2) Meringankan nabi dalam menerima wahyu
3) Mempermudah dalam menghapal al qur an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
4) Tadarruj (selangkah demi slangkah) dalam menetapkan hukum samawi 5) Sejalan dengan kisah kisah yang terjadi & meningkatkan kejadian tsb. 6) Petunjuk terhadap asal (sumber) bahwasanya al qur an diturunkan
darzat yang maha bijaksana. (Manna’ Qaththan, 1973:107-115) Al-QUR’AN
Al-QUR’AN LAUHUL MAHFUDZLAUHUL MAHFUDZ BAITUL IZZAH / SAMAID DUNYABAITUL IZZAH /
Fungsi Qur’an; 1) Sumber Pokok Ajaran Islam. Seperti dalam QS.
Al-Nisa’ 4:105, 2) Peringatan dan pelajaran bagi Manusia. Sebagaimana tertuang dalam QS.Yunus 10:2.
Isi Al-Qur’an; 1) Akidah, 2) akhlak, 3) Hukum, 4) kisah, 5) ibadah dan
muamalah, 6) Dasar-dasar Sains (ilmu pengetahuan)
Ayat pertama turun adalah QS. Al-Alaq 96:1-5, pada malam senin 17
Ramadhan, ketika di Gua Hira tepatnya pada bulan juli 610 M, sedangkan ayat terakhir turun adalah QS. Al-Maidah 5:3. yang berbicara mengenai kesempurnaan agama.
Fungsi Qur’an; 1) Sumber Pokok Ajaran Islam. Seperti dalam QS.
Al-Nisa’ 4:105, 2) Peringatan dan pelajaran bagi Manusia. Sebagaimana tertuang dalam QS.Yunus 10:2.
Isi Al-Qur’an; 1) Akidah, 2) akhlak, 3) Hukum, 4) kisah, 5) ibadah dan
muamalah, 6) Dasar-dasar Sains (ilmu pengetahuan)
Ayat pertama turun adalah QS. Al-Alaq 96:1-5, pada malam senin 17
Ramadhan, ketika di Gua Hira tepatnya pada bulan juli 610 M, sedangkan ayat terakhir turun adalah QS. Al-Maidah 5:3. yang berbicara mengenai kesempurnaan agama.
Waktu penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah. permulaan turunya Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, 17 Ramadhan Nabi 41 thn tanggal 6 Agustus 610 M, di gua hira’ di atas Jabal Nur.
Waktu penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah. permulaan turunya Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, 17 Ramadhan Nabi 41 thn tanggal 6 Agustus 610 M, di gua hira’ di atas Jabal Nur.
Waktu penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah. permulaan turunya Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, 17 Ramadhan Nabi 41 thn tanggal 6 Agustus 610 M, di gua hira’ di atas Jabal Nur.
Waktu penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah. permulaan turunya Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, 17 Ramadhan Nabi 41 thn tanggal 6 Agustus 610 M, di gua hira’ di atas Jabal Nur.
Periode pertama adalah Makkah. diturunkan sebelum hijrah selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari 90 surah yang mencakup 4.773 ayat.
Periode pertama adalah Makkah. diturunkan sebelum hijrah selama 12 tahun 5 bulan dan lebih 13 hari. Dan terdiri dari 90 surah yang mencakup 4.773 ayat.
Periode kedua adalah periode Madinah. turun sesudah hijrah Selam 9 tahun 9 bulan lebih 9 hari, yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat.
Periode kedua adalah periode Madinah. turun sesudah hijrah Selam 9 tahun 9 bulan lebih 9 hari, yang terdiri dari 24 surah yang meliputi 1463 ayat.
PENULISAN Al
PENULISAN Al--QUR’AN
QUR’AN
NabiMuhammadNabi Muhammad
Abu Bakar & Umar Bin KhottobAbu Bakar & Umar Bin Khottob
1). Kekhawatiran Nabi akan tercampurnya Al-Qur’an dengan Hadis Nabi, 2). Mem-back-up hafalan Nabi dan para Sahabatnya, 3). Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna. Mekanisme penulisan nabi memerintah dan mengatur secara langsung peletakan ayat-ayat tsb.
1). Kekhawatiran Nabi akan tercampurnya Al-Qur’an dengan Hadis Nabi, 2). Mem-back-up hafalan Nabi dan para Sahabatnya, 3). Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna. Mekanisme penulisan nabi memerintah dan mengatur secara langsung peletakan ayat-ayat tsb.
1). Khawatir akan sirnanya al-Qur’an dengan banyaknya para huffadz yang meninggal dalam perang yamamah. 2) Mengumpulkan al-Qur’an yang terpisah-pisah (pelepah kurma, kulit, tulang, dll) menjadi satu kumpulan (mushhaf)
1). Khawatir akan sirnanya al-Qur’an dengan banyaknya para huffadz yang meninggal dalam perang yamamah. 2) Mengumpulkan al-Qur’an yang terpisah-pisah (pelepah kurma, kulit, tulang, dll) menjadi satu kumpulan (mushhaf)
4 khalifah, Muawiyah, Zaid bin tsabit, Ubay bin kaab, Khalid bin walid
Abu Bakar & Umar Bin KhottobAbu Bakar & Umar Bin Khottob
Usman Bin Affan Usman Bin Affan
Setelah Masa Khalifah Setelah Masa
Khalifah
1). Khawatir akan sirnanya al-Qur’an dengan banyaknya para huffadz yang meninggal dalam perang yamamah. 2) Mengumpulkan al-Qur’an yang terpisah-pisah (pelepah kurma, kulit, tulang, dll) menjadi satu kumpulan (mushhaf)
1). Khawatir akan sirnanya al-Qur’an dengan banyaknya para huffadz yang meninggal dalam perang yamamah. 2) Mengumpulkan al-Qur’an yang terpisah-pisah (pelepah kurma, kulit, tulang, dll) menjadi satu kumpulan (mushhaf)
1). Banyak terjadi perselisihan dalam membaca al-Qur’an (qira’at), 2). Menyederhanakan tulisan menjadi Satu huruf dari beberapa huruf yang dengan huruf tsb turun, yg kemudian dinamai (rasm usmani) 1). Banyak terjadi perselisihan dalam membaca al-Qur’an (qira’at), 2). Menyederhanakan tulisan menjadi Satu huruf dari beberapa huruf yang dengan huruf tsb turun, yg kemudian dinamai (rasm usmani) Penyempurnaan al-Qur’an terjadi pada masa khalifah Abdul Malik 685-705; 1) kesulitan orang non arab dalam membaca al-Qur’an krn belum memiliki harakat dan tanda titik, dengan tokohnya Ubaidillah bin Ziyad dan al-Hajaj bin Yusuf ats-Tsaqafi
Penyempurnaan al-Qur’an terjadi pada masa khalifah Abdul Malik 685-705; 1) kesulitan orang non arab dalam membaca al-Qur’an krn belum memiliki harakat dan tanda titik, dengan tokohnya Ubaidillah bin Ziyad dan al-Hajaj bin Yusuf ats-Tsaqafi
Saran Hudzaifah, penulis; Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al‘ash, Abdurahman al-Haris Perang Yamamah; 70 meninggal, pengumpul Zaid bin tsabit +1 tahun