• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI DAN PEMELIHARAAN DOKUMEN LAK RSG-GAS. A. Mariatmo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODIFIKASI DAN PEMELIHARAAN DOKUMEN LAK RSG-GAS. A. Mariatmo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

l'rosidiJ/g SI!/1uJ/or J/asJ! PeJ/eliriol1 P21HR

falJ/iI1l00"

MODIFIKASI

DAN PEMELIHARAAN

DOKUMEN

LAK RSG-GAS

A. Mariatmo

ISSN (I~5~-5:7S

ABSTRAK

MODIFIKASI DAN PEMELIHARAAN DOKUMEN LAK RSG-GAS. LAK RSG-GAS

adalah dokumen yang memuat informasi mengenai fasilitas reaktor yang mencakup disain.

analisis keselamatan dan ketentuan-ketentuan lain untuk menyakinkan bahwa pengoperasian

reaktor aman terhadap masyarakat, personil yang mengoperasikan dan lingkungan serta am an

bagi sistemnya sendiri. Akurasi dokumen LAK harus dipelihara agar sesuai dengan keadaan

lapangan yang sebenarnya dan sesuai dengan peraturan yang ada sehingga kegiatan pemutahiran

dokumen LAK RSG-GAS sangat diperlukan. Peraturan baru yang tertuang pad a SK Ka.

BAPETEN No. : 06-P /Ka-BAPETEN/XI-2000 tentang Pedoman Pembuatan Laporan Analisis

Keselamatan Reaktor Penelitian juga mengharuskan dokumen LAK di perbaharui. Penggantian

bahan bakar oksida menjadi bahan bakar silisida dan implementasi peraturan terse but menjadi

bagian utama dari SAR revisi 8 menjadi LAK revisi 9. Penyusunan LAK revisi 9 menjadi

tanggung jawab dari Sub Bidang Keselamatan Operasi dilaksanakan sesuai dengan prosedur

Revisi Safety Analysis Report Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy No. Ident.

TRR.KK.O 1.03.63.2004. LAK revisi 9 telah selesai disusun, namun penyelesaian akhir masih

harus menunggu klarifikasi dan rekomendasi dari BAPETEN.

ABSTRACT

MODIFICATION AND MAINTENANCE OF SAR DOCUMENT OF RSG-GAS. LAK

RSG-GAS is document loading information concerning reactor facility including to be

designed, safety analysis and other rules for to sure that operation of reactor is safe to society.

personnel operating and safeful environmental and also to its own system. Document SHELLAC

Accuration of LAK ocument have to be made sure to as according to situation of field which in

fact and as according to existing regulation, so that activity ofpemutahiran ofLAK document of

RSG-GAS very is needed.New regulation which at SK Ka. BAPETEN No : 06-P /Ka-Bapeten /

XI-2000 about Guidance Of Making Of Report Analyse Safety of Reactor Research asking for

so that SHELLAC document improve. Due to this substitution, all matters concerning oxide fuel

must be replaced with silicide. This process of substitution does not only concern with the

replacement of oxide to silicide. Replacement of oxide fuel become fuel of silisida and the

regulation implementation is important matter of SAR revise 8 to LAK revise 9. Compi lation of

LAK revise 9 is duty of Sub Division Safety of done Operation as according to procedure

Revise All Purppose Safety Analysis Report Reactor of G.A. Siwabessy No. Ident.

TRR.KK.01.03.63.2004. LAK revise 9 have been compiled, but final solution will be

determined from recommendation and clarification of BAPETEN.

PENDAHULUAN

Keselamatan operasi reaktor menjadi prioritas dan pel1imbangan utama dalam

semua tahap kegiatan di RSG-GAS. Laporan Analisis Keselamatan RSG-GAS (LAK

RSG-GAS) adalah dokumen yang memuat informasi mengenai fasilitas reaktor yang

(2)

ISSN OSS-1-s:n .\lod~(if...(J.\'I dun I't'lIIl'!lho/'{WIl

.-1 ..\/ariufl11o

bahwa pengoperasian reaktor am an terhadap masyarakat, personil yang mengoperasikan

dan lingkungan serta aman bagi sistemnya sendiri.

Berdasarkan surat keputusan Kepala BA TAN No. 166/KA/IV 1200I, perihal

tugas dan fungsi organisasi P2TRR, salah satu tugas Sub Bidang Keselamatan operasi

adalah melakukan penyiapan dokumen LAK RSG-GAS. Dalam kegiatan penyiapan ini

Sub Bidang Keselamatan Operasi melakukan koordinasi dan kerjasama dengan

bidang-bidang lain di lingkungan P2TRR sebagaimana diatur dalam prosedur Revisi

Safety

Analysis Report

Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy yang telah diperbaharui. dengan

nomoI' Ident. TRR.KK.O 1.03.63.2004 Rev. 1 .

Untuk meningkatkan kinerja reaktor RSG-GAS, P2TRR telah melakukan

konversi teras reaktor dari bahan bakar oksida menjadi silisida. Hal ini dilakukan karena

penggunaan densitas uranium yang lebih tinggi dapat meningkatkan panjang siklus

operasi reaktor. Program konversi teras RSG-GAS telah dilakukan pad a bahan bakar

dari oksida menjadi silisida dengan densitas 2,96 gU/cc. Dari hasil kajian keselamatan

dan rekomcndasi BAPETEN disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar silisida tctap

aman dan integritas teras RSG-GAS tetap terjamin keselamatannya. Dengan hasil ini

maka pada LAK Rev. 9 bahan bakar yang digunakan RSG-GAS adalah bahan bakar

silisida.

Acuan utama dalam penyusunan LAK Rev. 9 adalah peraturan yang dituangkan

dalam SK BAPETEN No. : 06-P/Ka-BAPETEN/XI-2000 tentang Pedoman Pembuatan

Laporan Analisis Keselamatan Reaktor Penelitian. Dengan acuan ini maka LAK

RSG-GAS Rev. 9 terdiri dari 20 Bab, terjadi penambahan 2 Bab dari SAR rev. 8.

TATA KERJA

Saat ini dokumen LAK yang digunakan adalah SAR RSG-GAS Rev. 8, kegiatan

Sub Bidang Keselamatan Operasi anggaran tahun 2004 adalah merevisi dokumen SAR

Rev. 8 menjadi dokumen LAK RSG-GAS Rev. 9. Beberapa alasan direvisinya SAR

RGS-GAS menjadi dokumen LAK RSG-GAS Rev. 9 adalah adanya rekomendasi dari

BAPETEN yang terkait dengan terbitnya SK KepaIa BAPETEN No. : 06-P

IKa-BAPETEN/XI-OO tentang Pedoman Pembuatan Laporan Analisis Keselamatan Reaktor

Penelitian. Alasan lainnya adalah dalam rangka meningkatkan kinerja reaktor RSG

melakukan konversi teras reaktor dari bahan bakar oksida mcnjadi silisida. Hal ini

(3)

PrOSI£!fJlg Si!f1IIJWr Ilaslll'i!l1dlf/illI /'::JRR

la/11m _"00-1

ISSN ()S:i~-:i:'7X

dilakukan karena penggunaan densitas uranium yang lebih tinggi dapat meningkatkan

panjang siklus operasi reaktor. Data-data kependudukan, tata guna tanah dan lingkungan

pada SAR Rev. 8 belum pernah diperbaharuhi, umumnya data-data tersebut masih

menggunakan data lama yaitu data ketika RSG-GAS dibangun. Pada LAK Rev. 9

data-data kependudukan, tata guna tanah dan lingkungan diperbaharuhi.

Acuan yang digunakan

dalam penyusunan

LAK RSG-GAS

Rev.9 adalah

:

1. Peraturan

BAPETEN

Acuan utama adalah peraturan yang dikeluarkan oleh BAPETEN dalam Surat

Keputusan Kepala BAPETEN No. : 06-P/Ka-BAPETEN/XI-OO tentang Pedoman

Pembuatan Laporan Analisis Keselamatan Reaktor Penelitian. Peraturan ini mcmbuat

LAK revisi 9 menjadi lebih panjang dibandingkan dengan revisi-revisi yang lalu

mengingat adanya perubahan format penulisan dan bahasa yang digunakan.

Pokok-pokok dari peraturan BAPETEN dapat disarikan sebagai berikut :

a) Format penulisan LAK harus mengikuti pedoman yang diterbitkan oleh BAPETEN,

pedoman ini diadop dari Safety Serie IAEA 1\'0. 35-G 1 yang telah disesuaikan

dengan kondisi reaktor riset di Indonesia.

b) Ditulis dalam bahasa Indonesia, bagaimanapun kita hendaknya menggunakan

bahasa Indonesia karena reaktor kita berada di Indonesia. Dengan dem ikian k ita jad i

lebih mudah memahami bersama dan akan mengurangi kekeliruan interprestasi bila

d itemukan kata-kata yang sui it dalam bahasa Inggris.

c) Font, spasi, margin. penomoran halaman pada dokumen LAK

Dalam proses implementasi peraturan ini dilakukan secara beJiahap bab demi

bab dan secara bertahap pula dievaluasi oleh BAPETEN, proses ini berlangsung terus

hingga dokumen LAK mendapat persetujuan dari pihak pemberi ijin yaitu BAPETEN.

2.

Prosedur.

Acuan lainnya adalah Prosedur Revisi

Safety Analysis

Report

Reaktor Serba

Guna G.A. Siwabessy, yang telah dikeluarkan oleh P2TRR-BA TAN dengan No. Ident.

TRR.KK.01.03.63.2004 Rev. 1. Penyusunan revisi LAK ini merupakan kegiatan yang

melibatkan ban yak pihak atau bidang di lingkungan P2TRR, seperti diatur dalam

Prosedur Revisi

Safety Analysis

Report

Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (revisi I)

(4)

ISS:-.i 085-1-5278 \Iod~fikll.\; don/\'f1/c/,}w,.oon

.1. .\/Or/OfI1l0

P2TRR mempunyai tanggung jawab atas bab demi bab yang tercantum dalam dokumen

LAK. Implementasi secara detail revisi LAK dapat dilhat pada prosedur prosedur revisi

Safety Analysis Report

Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy. Tugas dan tanggung jawab

masing-masing bidang terhadap bab-bab pada LAK dapat dilihat pada tabel I.

Tabell Oaf tar penanggung jawab setiap bab pada LAK RSG-GAS

T

i Karakteristik Tapak BK

1

j Gedung dan Struktur Bangunan BSR

L . , . ._~ ~~.~~ __.~ _

~~a~r B~R

i berkaitan

I Sistem keselamatan Teknik I Instrumentasi dan Kendali I NO I BAB

--ct-I

~ 1 3.: III I 4. I IV

---5. V 6. I VI

----,

7. VII 8. VIII 9.: IX -1--' ~ 11. i XI I ~~ I 13. i XIII 14. I XIV 15. I XV 16. I XVI I 17.! XVII I I 18. I XVIII I 19.! XIX 20 XX JUDUL

Pendahuluan dan Uraian Singkat Fasilitas Tujuan Keselamatan dan Persyaratan Desain T eknis

I Daya Listrik

Sistem Bantu Pemanfaatan Reaktor

Keselamatan radiologi operasional

i Pelaksanaan Operasi

I Pengkajjian Lingkungan I Komisioning

+---I Analisis Keselamatan I Batasan dan Kondisi Operasi

!

Jaminan Kualitas Dekomisioning

Kesiapsiagaan dan Rencana Kedaruratan

TANGGUNG JAWAB BOR BOR, BPTR BOR, BSR BOR, BPTR BSR BSR BOR, BSR BOR BK BOR, UPN BK BOR, BPTR, BSR BPTR,BK BOR , BPTR, BSR UJM BPTR,BK

-'--BK, UJM, UPN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perubahan disain, material dan perubahan prosedur yang terjadi dalam reaktor

yang berdampak terhadap keselamatan operasi reaktor. Untuk mengimplementasi

(5)

/J,.oSldl11g .\'{,II/uw" /-1(1.\'11 PL'IIC!JflUI1/J27HR [0/11111 :nn-l

Perubahan dokumen LAK pada point ini adalah adanya penggantian bahan bakar dari

bahan bakar oksida (U30g) menjadi bahan bakar silisida (U3Sb) dengan densitas 2,96

grU/ee. Kajian dan analisis keselamatannya telah dimu]ai sebelum reaktor dioperasikan

dengan dengan bahan bakar silisida. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui seeara

pasti karateristik teras RSG-GAS dengan bahan bakar silisida baik ditinjau dari aspek

neutronik, termohidrolika dan keselamatan operasi reaktor. Analisis selengkapnya dapat

dibaea pada LAK Penggantian Elemen Sakar U30g Ke U3Si2 dengan Oensitas 2,96

gram U/ee. No. Ident. RSG.OTH/LAK/O 11200] yang kerjakan oleh P2TRR. Oari hasil

kajian tersebut disimpulkan bahwa pengaruh penggantian bahan bakar silisida terhadap

aspek keselamatan operasi dan integritas teras reaktor tetap teljamin keamanannya.

Penggunaan bahan bakar silisida ini telah mendapat ijin dari BAPETEN. Perubahan lain

yang dilakukan adalah perubahan data-data kependudukan, tat a guna tanah dan

lingkungan dengan data-data terbaru.

Pihak-pihak yang mempunyai wewenang ll1ell1beri rekomendasi dan persetujuan

telah diatur dalam Prosedur Revisi

Safety Analysis Report

RSG-GAS Rev. 1 dengan

urutan dari bawah sebagai berikut :

a) Ka. P2TRR b) PK RSG-GAS c) BAPETEN

Oiawali dari pengllsul perlunya diadakan perubahan sistem atau disain yang

berkaitan dengan keselamatan operasi reaktor, setelah melengkapi dengan analisis dan

kajian terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan dari adanya perubahan disain atau

sistem, ll1aka usulan tersebllt disampaikan kepada kepala P2TRR. Selanjutnya bila

penilaian dari Ka. P2TRR bahwa dari perubahan itu memang perlu dilakukan dan

berdampak pad a dokumen LAK maka selanjutnya bidang keselamatan akan

melaksanakan revisi LAK sesuai dengan perubahan yang terjadi. Oalam pelaksanaan

revisi LAK ini bidang keselamatan berpedoman dengan prosedur yang ada. Sila

implementasi dari perubahan sistem atau disain telah mendapat verifikasi dan

rekomendasi dari PK RSG-GAS maka saatnya dokumen LAK yang banI dikirim ke

BAPETEN untuk mendapat persetujuan.

Seeara umum perubahan SAR RSG-GAS Rev. 8 menjadi LAK RSG-GAS Rev.

(6)

I~S" OS5~-5:7S \f{)d~tiJ.."sldOli P~'l1h'IrIU1"tltll1

..I ..\!or;afmo

dan terdiri dari 20 Bab (pada SAR Rev. 8 hanya terdiri dari 18 chapter). Hasil

perubahan isi SAR RSG-GAS Rev. 8 ke LAK RSG-GAS Rev. 9 ditampilkan pad a tabel

2.

Tabel2 Perubahan isi SAR RSG-GAS revisi 8 ke LAK RSG-GAS revisi 9

SAR RSG-GAS REVISI 8 LAK RSG-GAS REVIS I 9

1

Pendahuluan dan Uraian Singkat Pendahuluan dan Uraian Sing kat Fasilitas

Fasilitas

Informasi tambahan : Jumlah fasilitas, Bahan bakar U3Sb, Riwayat

Revisi SAR

2

Karakteristik Tapak Tujuan Keselamatan Dan PersyaratanDisain

Teknis Informasi tambahan :Secara umum materi dari bab3revisi 8

4

Reaktor Gedung Dan Struktur Bangunan

Informasi tambahan :

Materi pokok berasal dari bab 9 revisi 8 5

Sistem Pendingin Reaktor Dan SistemReaktor

Yang Berkaitan

Informasi tambahan : Materi pokok berasal dari bab 4 revisi 8

6

Ragam Keselamatan Teknis Sistem Pendingin Reaktor Dan Sistem Yang

Berkaitan

Informasi tambahan :

Materi berasal dari bab 4 dan 5 revisi 8

7 Iinstrumentasi Dan Kontrol

Sistem Keselamatan Teknis Informasi tambahan :

Materi berasal dari bab 4,5 dan 6 revisi 8 8

Daya Listrik Instrumentasi Dan Kendali

Informasi tambahan :

Materi pokok berasal dari bab 7 revisi 8 9

Sistem Bantu Daya Listrik

Informasi tambahan :

Materi pokok dari bab 8 revisi 8 10

Program Eksperimen Sistem Bantu

Informasi tambahan :

Materi pokok dari bab 9 revisi 8 11

Pengelolaan Limbah Radioakttif Pemanfaatan Reaktor

Informasi tambahan :

Materinya berasal dari bab 10 revisi 8

(7)

/)rosfdmg .'·l'mil1or //ostl PIlI1 •...lrl1lJ11 P~TI<R 7(11111/1::nn.f

12 Proteksi Radiasi Keselamatan Radiologi Operasional

Informasi tambahan :

Materinya berasal dari bab 11 dan 12 revisi 8 13

Pelaksanaan Operasi Pelaksanaan Operasi

Informasi tambahan :

Materi pokok dari bab 13 revisi 8 14

Program Uji Permulaan Pengkajian Lingkungan

Informasi tambahan :

Materinya berasal dari bab 2 dan 12 revisi 8 15

Analisa Kecelakaan Komisioning

Informasi tambahan : Bab baru

16

Spesifikasi Teknis Analisa Keselamatan

Informasi tambahan :

Materinya dari bab 15 revisi 8 dan LAK bahan bakar silisida.

17

Jaminan Kulitas Batas Dan Kondisi Operasi

Informasi tambahan :

Materinya berasal dari bab 16 revisi 8 18

Dekomisioning Jaminan Kulitas

Informasi tambahan :

Materinya berasal dari bab 17 revisi 8 19

- Dekomisioning

Informasi tambahan :

Merupakan bab baru, sebagian materinya berasal bab 18 revisi 8

20

- Kesiapsiagaan Dan Rencana Kedaruratan

Informasi tambahan :

Merupakan bab baru, materinya berkaitan dengan bab 14 dan 16 revisi 8

Secara umum status LAK RSG-GAS Rev. 9 telah selesai dan telah dikirim ke

BAPETEN, namun belum seluruh Bab pada LAK RSG-GAS Rev. 9 dievaluasi oleh

BAPETEN, selaku Jembaga yang menerbitkan ijinoperasi reaktor.

KESIMPULAN

Modifikasi dan Pemeliharaan dokumen LAK RSG-GAS telah selesai dan telah

dicetak sebagai dokumen LAK RSG-GAS Rev. 9 dengan berpedoman pada SK Kepala

(8)

ISSN 0854-5~78 .\f(Jd~/iJw.\'fdtll1/'cml'lllltlrOOI1

0"1. .\/anarl1lo

BAPETEN. akan tetapi belum scluruh bab dievaluasi, bab 3. 5, 16 dan 17 telah

dievaluasi oleh BAPETEN dan telah mengalami beberapa kali perbaikan sesuai dcngan

rekomendasi BAPETEN. Dengan demikian status LAK RSG-GAS Rev. 9 telah selesai.

walaupun bab-bab lainnya belum dievaluasi oleh BAPETEN.

DAFT AR PUST AKA

I. Dokumen Safety Analysis Report revisi 8 RSG-GAS. BAT AN 1998

2. Dokumen IAEA, Saran dan masukan INSARR Mission 1998,2002

3. IAEA Safety Series No.

35-G

1

4. SK. Kepala BAPETEN No. 05-P/Ka. BAPETEN/X1/2000, tentang Pedomanan

Pembuatan Laporan Keselamatan Reaktor Penelitian.

5. SK. Kepala BATAN No.73/KA/IV/1999

6. LAK Penggantian Elemen Bakar U30g Ke U3Si2 dengan Densitas 2,96 gram U/ee.

No. Ident. RSG.OTH/L\K/OI/2001

7. Prosedur Revisi S{!!!!l)'

Analysis

Reporl RSG-GAS Rev.

TRR.KK.O 1.03.63.2004

Gambar

Tabell Oaf tar penanggung jawab setiap bab pada LAK RSG-GAS

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan data tentang pengaruh prestasi belajar mata pelajaran akhlak terhadap tingkah laku prososial siswa kelas IX di SMP Muhammadiyah Cilongok tahun ajaran 2017/2018 dengan

Pokok materi MSDM meliputi Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia, Analisis dan Rancangan Pekerjaan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Pendidikan, Pengendalian,

dilakukan dengan analisa perpindahan panas compact heat.. exchanger, untuk mendapatkan flowrate dari hot oil dari suhu dan laju aliran massa flue gas hasil variasi pembakaran

Peningkatan temperatur curing dapat meningkatkan jumlah ikatan crosslink pada matriks epoxy , komposit dengan penambahan fraksi volume HGM 16% di- curing

[r]

Hasil uji in vitro menunjukkan persen penghambatan senyawa arilamida-3 sebesar 5% pada konsentrasi 200 µg/mL mengindikasikan bahwa senyawa tersebut mempunyai

Dari grafik ini dapat diketahui bahwa laju perpindahan massa paling cepat terjadi pada menit-menit awal, laju perpindahan massa dari batubara menuju udara

Gambar ini menunjukkan bahwa pada tanggul tersebut tidak terdapat rembesan tanggul dikarenakan anomali yang teridentifikasi memiliki kedalaman yang lebih dari 15 m yang